Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM

KERJA UNTUK MENGHILANGKAN WASTE DI UKM


SPEAKER PANDIANGAN

Dosen : Dr. Eng. Listiani Nurul Huda, MT, IPM

Disusun Oleh:
Muhammad Aqshal Yusrizal (180403137)

DE PA R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I
F A K U L T A S T E K N I K
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MED AN
2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


UKM Speaker Pandiangan merupakan unit usaha yang bergerak di bidang
perakitan atau pembuatan model speaker. Ukm speaker pandiangan memiliki
permasalahan adanya pemborosan (waste) yaitu adanya produk cacat dimana
kualitas produk yang di hasilkan tidak sesuai dengan keinginan konsumen seperti
produk bahan kayu yang patah atau retak dan juga kayu yang kropos, sehingga hasil
yang di produksi sangat mengecewakan konsumen, adanya paku timbul serta
adanya aktivitas yang tidak bernilai tambah (Non Value Added Activities) seperti
waktu menunggu (waiting time) dan memindahkan (transportation).
UKM Speaker Pandiangan berdiri sejak tahun 2004 dengan kapasitas
produksi nya setiap hari mampu memproduksi 30 buah speaker setiap harinya.
Tetapi dengan adanya kendala situasi pandemic covid seperti sekarang ini hanya
mampu memproduksi sekitar 15 buah speaker. Dengan adanya situasi ini pihak ukm
juga sangat terkendala apabila adanya pemborosan saat proses produksi yang dapat
merugikan.

1.2. Rumusan Masalah


Berikut ini merupakan rumusan masalah pada analisis ergonomic dan
perancangan system kerja untuk mengurangi waste pada ukm speaker pandiangan.
a. Apakah terdapat pemborosan (waste) dalam proses produksi speaker di
ukm pandiangan?
b. Mesin apa yang paling mempengaruhi adanya waste saat digunakan pada
proses produksi speaker di ukm pandiangan?
c. Proses apa yang paling mempengaruhi adanya waste saat proses produksi
speaker ?
d. Bahan baku apa yang paling mempengaruhi adanya waste saat proses
produksi speaker ?
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganlisis secara ilmu
ergonomic dan perancangan system kerja untuk mengetahui penyebab terjadinya
pemborosan (waste) saat proses produksi speaker di ukm Pandiangan.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Kerangka Teoritis


Pemborosan (waste) merupakan kegiatan atau aktivitas kerja yang tidak
memberikan nilai tambah dalam proses disepanjang value stream. Menurut Gasperz
(2007) secara umum mengenal dalam kata “Seven plus One” Types of Waste yaitu
overproduction, delay, transportation, processes, inventories, motion, defective
product, defective design. Sistem kerja merupakan rangkaian tata kerja dan
prosedur kerja yang kemudian membentuk suatu kebulatan pola tertentu dalam
rangka melaksanakan suatu bidang pekerjaan (KBBI, 2005). Menurut Kleiner
(2006), sistem kerja terdiri dari dua atau lebih orang yang bekerja bersama-sama
(personel sub-sistem), berinteraksi dengan teknologi (technological sub-system)
dalam sistem organisasi yang dicirikan oleh lingkungan internal (both physical and
cultural). Menurut Freivald (2010), elemen-elemen sistem kerja terdiri dari
organisasi, human, tasks, environment, dan tools/teknologi.
a. Mesin
Mesin merupakan alat mekanik atau elektrik yang mengirim atau mengubah
energi untuk melakukan atau membantu pelaksanaan tugas manusia. Biasanya
membutuhkan sebuah masukan sebagai pelatuk, mengirim energi yang telah
diubah menjadi sebuah keluaran, yang melakukan tugas yang telah disetel.
b. Proses Produksi
Proses produksi merupakan salah satu kunci sukses untuk mencapai tingkat
kualitas produk dengan adanya nilai tambah pada produk tersebut yang bisa
memberikan nilai lebih pada perusahaan. (Heizer & Render 2009).
c. Bahan Baku
Bahan baku adalah persediaan yang dibeli oleh perusahaan untuk diproses
menjadi barang setengah jadi dan akhirnya barang jadi atau produk akhir dari
perusahaan (Syamsuddin, 2001:281). Seluruh perusahaan yang berproduksi
untuk menghasilkan satu atau beberapa macam produk tentu akan selalu
memerlukan bahan baku untuk pelaksanaan proses produksinya. Bahan baku
merupakan input penting dalam berbagai produksi.

Gambar 1.1 Kerangka Teoritis Penguruangan Waste

2.2 Defenisi Operasional


Berikut ini merupakan defenisi operasional dari ukm speaker pandiangan.
a. Mesin
Mesin merupakan alat mekanik atau elektrik yang mengirim atau mengubah
energi untuk melakukan atau membantu pelaksanaan tugas manusia. Biasanya
membutuhkan sebuah masukan sebagai pelatuk, mengirim energi yang telah
diubah menjadi sebuah keluaran, yang melakukan tugas yang telah disetel.
b. Proses Produksi
Proses produksi merupakan salah satu kunci sukses untuk mencapai tingkat
kualitas produk dengan adanya nilai tambah pada produk tersebut yang bisa
memberikan nilai lebih pada perusahaan. (Heizer & Render 2009)
c. Bahan Baku
Bahan baku adalah persediaan yang dibeli oleh perusahaan untuk diproses
menjadi barang setengah jadi dan akhirnya barang jadi atau produk akhir dari
perusahaan (Syamsuddin, 2001:281).
BAB III
PEMBAHASAN

3.1. Metodologi Penelitian


Dalam perancangan sistem ini, metodologi penelitian yang penulis pakai
adalah sebagai berikut :
a) Analisis
Penulis melakukan analisis permasalahan yang terjadi dan melihat
kebutuhan dari sistem yang dibuat untuk menyelesaikan permasalahan.
Dimulai dengan melakukan analisis system kerja pada produksi speaker.
b) Studi literatur
Penulis mencari literatur untuk mendapatkan informasi - informasi yang
berhubungan dengan permasalahan ergonomic dan perancangan sistem
kerja dalam kehidupan sehari-hari melalui buku dan karya tugas akhir
sebelumnya.
c) Pengamatan/Observasi
Cara ini dilakukan untuk mengamati dan meneliti cara kerja operator
dalam menjalankan proses produksi.
d) Desain
Penulis kemudian merancang hasil analisa dalam bentuk diagram cara
kerja aplikasi dan Use Case Diagram, flowchart hinggal metode
pembuatan aplikasi.
e) Implementasi dan evaluasi
Merupakan tahapan penerapan dan pengujian dari aplikasi sistem antrian
yang telah dibuat

Anda mungkin juga menyukai