berbeda untuk transaksi ekonomi yang sama dan memberikan kesempatan pada manajer untuk
mempercantik angka akuntansi demi kepentingan pribadi. Artinya, laba akuntansi mungkin berbeda
dengan laba ekonomi (perbedaan ini dapat dianggap sebagai distorsi akuntansi).
Jawab:
Ada 5 faktor yang mendasari penyebab perbedaan laba akuntansi dan laba ekonomi, yaitu:
Konsep laba ekonomi sangat berbeda dengan konsep laba permanen. Pembuat standar akuntansi
menghadapi dilema untuk menentukan konsep mana yang harus ditekankan. Meskipun masalah ini
sebagian dapat diatasi dengan melaporkan pengukuran laba alternatif (yang akan dibahas
berikutnya), dilema ini kadang kala menghasilkan pengukuran laba akuntansi yang tidak konsisten.
Beberapa standar, misalnya akuntansi manfaat pensiun, mengadopsi konsep laba permanen,
sedangkan standar lain, misalnya akuntansi investasi sekuritas, mengadopsi konsep laba ekonomi.
2. Biaya Historis
Perbedaan antara laba akuntansi dan laba ekonomi berikutnya dapat dilihat pada saat pengukuran
laba berdasarkan biaya historis. Penggunaan laba historis mempengaruhi laba dalam dua cara yaitu :
(1) biaya penjualan terkini tidak tercermin pada laporan laba rugi, yaitu jika digunakan metode
persediaan FIFO,
(2) keuntungan dan kerugian aktiva tetap yang belum direalisasikan tidak diakui.
3. Basis Transaksi
Laba akuntansi biasanya mencerminkan dampak transaksi. Dampak ekonomi yang tidak disertai
transaksi wajar seringkali tidak dipertimbangkan. Misalnya kontrak pembelian tidak diakui pada
laporan keuangan sebelum transaksi terjadi.
4. Konservatisme
Konservatisme mengharuskan pengakuan langsung kejadian yang menurunkan laba meskipun belum
ada transaksi yang mendasarinya, misalnya penurunan nilai persediaan. Namun, pengakuan dampak
kejadian yang meningkatkan laba ditunda hingga terealisasi. Hal ini menimbulkan bias konservatif
(penurunan laba) dalam laba akuntansi.
5. Manajemen Laba
Manajemen laba menimbulkan distorsi pada laba akuntansi dan tidak mencerminkan realita
ekonomi. Namun, salah satu bentuk manajemen laba (perataan laba) seringkali dapat memperbaiki
kemampuan laba akuntansi untuk mencerminkan laba permanen.
Laba ekonomi tidak dicatat dalam laporan keuangan perusahaan dan juga tidak perlu diungkapkan
kepada regulator, investor atau lembaga keuangan. Sementara itu, laba akuntansi adalah ukuran
kinerja yang banyak digunakan untuk menunjukkan keberhasilan keuangan organisasi secara
keseluruhan.
Laba akuntansi mengukur pengeluaran kas dan arus masuk aktual, sementara laba ekonomi
menggabungkan analisis sesuatu yang saat ini tidak tercermin dalam aset perusahaan. Untuk alasan
ini, suatu entitas dapat melaporkan laba akuntansi tetapi laba ekonomi adalah negatif (rugi) karena
sumber daya dapat dimanfaatkan dengan lebih baik.
Sumber:
https://artikelkeren.com/apa-perbedaan-antara-akuntansi-dan-laba-ekonomi.html