Anda di halaman 1dari 4

TUGAS KEWIRAUSAHAAN

BIOGRAFI WIRAUSAHA INDONESIA

NAMA : MOH SUHERMAWAN


KELAS : XII PERHOTELAN

SMK PELITA MADANI


PRINGSEWU
2021-2022
FERRY UNARDI

Biografi Ferry Unardi Singkat

Profil Singkat Ferry Unardi

Nama : Ferry Unardi


Lahir : Padang, Sumatera Barat, Indonesia, 16 Januari 1988
Pendidikan : Science and Engineering, Purdue University, Amerika Serikat (2004-
2008) Master of Business Administration, Harvard Business School, Amerika Serikat
(2011-2012)
Karier : Software Engineer di Microsoft, Seattle, Amerika Serikat (2008-2011)
CEO dan Co-Founder Traveloka.com (2012-Sekarang)

Kehidupan dan Mendirikan Traveloka

Ferry Unardi lahir di Padang, Sumatera Barat pada 16 Januari 1988, Setelah lulus
SMA, Ferry melanjutkan pendidikan di luar negeri yaitu di Purdue University yang
terletak di wilayah bagian Indiana, Amerika Serikat dengan jurusan Computer Science
and Engineering.

Setelah lulus kuliah pada 2008, kemudian ia diterima bekerja sebagai Software
Engineer di perusahaan Microsoft di wilayah bagian Seattle. Ia bekerja disana selama 3
tahun dan ia mendapatkan banyak pengalaman disana. Tak lama setelah itu, ia kembali
melanjutkan pendidikannya di program master di Harvard University.

Jiwa bisnis Ferry mulai muncul saai ia telah melewati satu semester di kampusnya. Ia
kemudian memilih mengembangkan bisnis di bisang reservasi tiket pesawat. Hal
tersebut didasarkan pada pengalamannya ketika ia merasa kesulitan dalam reservasi
tiket dari Amerika menuju Padang karena rute yang tersedia hanya sampai Jakarta saja
dan untuk ke Padang harus melanjutkan perjalanan lagi dan artinya harus melakukan 2
kali penerbangan.

Selain itu, ia juga suydah berpengalaman selama 8 tahun mempelajari sistem reservasi
pesawat. Dengan ini, Ferry berharap agar bisnisnya dapat memudahkan masyarakat
memesan tiket pesawat.
Dalam menjalankan bisnisnya, Ferry dibantu dua temannya yaitu Derianto Kusuma dan
Albert Zhang. Keyakinan yang sangat tinggi terhadap bisnisnya dan fokus dalam
mengembangkan bisnisnya tersebut kemudian ia memilih berhenti kuliah.

Setelah lulus kuliah pada tahun 2008, Ferry kemudian diterima bekerja di perusahaan
milik Microsoft di wilayah bagian Seattle. Selama 3 tahun ia bekerja disana dan
memiliki banyak pengalaman. Tak lama kemudian ia melanjutkan pendidikannya di
program master di Harvard University.

Hingga ia fokus dalam mengembangkan bisnis pemesanan tiketnya tersebut. Untuk


fokus dibisnisnya ia akhirnya memilih berhenti melanjutkan kuliahnya di Harvard
University.

Banyak pihak yang menyayangkan keputusan Fery Unardi ini, namun Ferry percaya
pada perusahaan rintisannya tersebut. Dibantu dengan dua temannya tersebut, Ferry
kemudian mulain merancang core bisnis usahanya dan rencana mereka kedepan.

Mendirikan Bisnis Traveloka

Nah, tepat di usianya yang ke 23 tahun, Ferry akhirnya memutuskan untuk keluar dari
zona nyaman dan mulai terjun ke dunia bisnis.

Saat itu, Ferry melihat kalau start up di bidang pemesanan tiket tengah booming dan
bahkan menjadi trend. Banyak investor yang berlomba-lomba masuk ke industri
tersebut. Ferry berpikir bakal ketinggalan kalau gak secepatnya memulai.

Di tahun 2012, Ferry mulai meluncurkan Traveloka. Namun saat itu Traveloka hanya
sebuah situs pencari dan pembanding harga tiket pesawat yang didirikan bersama dua
orang sahabatnya, yaitu Derianto Kusuma dan Albert Zhang.

Namun, kemudian Ferry melihat kalau banyak orang yang tak hanya ingin mengetahui
perbandingan harga tiket pesawat, tapi juga ingin memesan tiket secara langsung.

Tepat di pertengahan tahun 2013, Traveloka akhirnya berubah menjadi situs pemesanan
tiket pesawat.

Setelah meluncurkan Traveloka, banyak hal yang harus dipelajari oleh Ferry.
Tantangan terberatnya adalah menemukan cara mengembangkan perusahaan dengan
jumlah karyawan yang hanya delapan orang saat itu.

Gak cuma itu aja, saat itu juga banyak maskapai penerbangan yang tidak bersedia untuk
bekerja sama dengan Traveloka.

Namun, Ferry tak pantang menyerah. Ia terus berusaha untuk meyakinkan para
perusahaan maskapai penerbangan hingga sekarang kamu bisa memilih maskapai
penerbangan apa pun di situs tersebut.

Tak berhenti di situ, Ferry juga memperbaiki sistem layanan pelanggan (customer
service) untuk memudahkan masyarakat yang pengin mengajukan pertanyaan.

Dalam biografi Ferry Unardi, ia bersama dua temannya kemudian memilih nama
Traveloka dan resmi merilis Traveloka pada bulan oktober 2012. Ibarat jalan yang tak
selamanya mulus, bisnis mereka juga pada awalnya tidak berjalan mulus. Pada awal-
awal peluncuran, tak ada maskapai yang mau bekerja sama dengan mereka.
Tidak cepat putus asa dan terus bekerja keras mengembangkan bisnisnya, lambat laun
Traveloka mulai berkembang sedikit demi sedikit dan mulai banyak maskapai yang
mau bekerja sama dengan mereka.

Awalnya Traveloka hanya beranggotakan 8 orang dalam menjalankan usahanya, saat


ini Traveloka sudah memiliki karyawan sebanyak lebih ratusan orang yang terbagi-bagi
dalam berbagai divisi atau departemen.

Traveloka, Startup Travel Tersukses

Traveloka sendiri saat ini berkembang sebagai salah satu startup travel tersukses di
Indonesia. Sejak didirikan pada tahun 2012, Traveloka rintisan Ferry Unardi terus
mendapatkan suntikan dana dari berbagai investor untuk mengembangkan bisnisnya.

Bisnisnya tidak hanya melayani penjualan tiket pesawat saja namun sudah merambah
jasa reservasi hotel dan juga tiket kereta api. Hingga saat ini Traveloka memiliki nilai
valuasi mencapai sekitar 26,2 triliun rupiah. Total kunjungan ke website traveloka
mencapai 16.5 juta orang tiap bulannya.

Traveloka Menjadi Startup Unicorn

Hal ini membuat Traveloka dijuluki sebagai perusahaan startup Unicorn bersama
dengan Gojek dan Tokopedia yaitu perusahaan startup dengan valuasi diatas 1 milyar
dollar.

Kesuksesan Traveloka sebagai agen tiket online nomor satu di Indonesia membuat
nama Ferry Unardi yang kini menjabat sebagai CEO Traveloka melejit namanya.

Orang Terkaya di Indonesia

Dalam biografi Ferry Unardi diketahui bahwa, pada tahun 2018 majalah Globe Asia
mengeluarkan daftar orang terkaya di Indonesia. Menurut majalah tersebut, Ferry
Unardi ditaksir memiliki kekayaan sekitar 145 juta Dollar atau setara dengan Rp 2,09
triliun.

Kekayaannya ini berasal dari saham yang ia miliki di Traveloka. Selain Ferry Unardi,
juga terdapat nama Nadiem Makarim, William Tanuwijaya dan Ahmad Zaky sebagai
pendiri startup yang menjadi salah satu orang terkaya di Indonesia. Traveloka telah
menjadi salah satu perusahaan start up terunggul di Indonesia yang menyediakan
layanan pemesanan tiket pesawat, hotel, dan berbagai fasilitas menarik lainnya.

Layanan yang ditawarkan Traveloka gak hanya bisa dinikmati di Indonesia aja lho, tapi
juga negara tetangga, seperti Malaysia, Thailand, Filipina, Vietnam, dan Singapura.

Perusahaan yang didirikan oleh Ferry Unardi (CEO), Derianto Kusuma (CTO), dan
Albert Zhang (Head of Design) ini menyandang predikat startup Unicorn. Hal itu
dikarenakan nilai perusahaannya yang sudah di atas US$ 1 miliar. Jumlah karyawannya
kini bahkan mencapai lebih dari 1.200 orang. Gak cuma itu, Traveloka juga disebut-
sebut telah mendapat kucuran dana dari sejumlah perusahaan asing hingga total
investasinya mencapai Rp 6,7 triliun. Hal itulah yang membuat Traveloka berkembang
dengan pesat hingga saat ini. Bahkan kabarnya perusahaan ini memiliki nilai valuasi
mencapai sekitar Rp 26,2 triliun dengan jumlah kunjungan website mencapai 16,5 juta
orang setiap bulan. Gak cuma itu aja, kesuksesan Traveloka sebagai agen tiket online di
Indonesia juga membuat nama Ferry Unardi yang kini menjabat sebagai CEO
Traveloka melejit dan dikenal banyak orang.

Anda mungkin juga menyukai