Anda di halaman 1dari 6

KAJIAN PUSTAKA MODEL

KETIDAKPASTIAN PADA PERENCANAAN


PRODUKSI DAN ALOKASI
1st Helmy Andamari Kwintanada Nur Aini Masruroh
Departemen Teknik Mesin dan Industri Departemen Teknik Mesin dan Industri
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta, Indonesia Yogyakarta, Indonesia
helmyandamari@mail.ugm.ac.id aini@ugm.ac.id

Abstract— Perencanaan produksi dan alokasi perlu Untuk mencapai produktifitas yang tinggi dan minimasi
mempertimbangkan model ketidakpastian untuk membangun biaya secara agregat, tanpa mengganggu sistem nyata
perencanaan yang lebih merepresentasikan kondisi nyata pada dengan model yang merepresentasikan kondisi nyata, telah
suatu kasus. [1]. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan dan banyak dikembangkan. Model matematis yang memasukan
mengetahui penggunaan fungsi tujuan, parameter – parameter parameter yang tidak pasti, akan memiliki hasil yang lebih
ketidakpastian, dan metode yang dominan digunakan dalam
mengolah parameter – parameter ketidakpastian. Selain itu
akurat dibandingkan dengan model yang tidak
penelitian ini juga bertujuan memberikan rekomendasi peluang mempertimbangkan parameter ketidakpastian, dikarenakan
penelitian yang mungkin dilakukan kedepan. Berdasarkan evaluasi model matematis yang mempertimbangkan parameter
dari dua puluh paper dapat diperoleh bahwa fungsi tujuan yang ketidakpastian akan lebih merepresentasikan kondisi nyata
dominan digunakan adalah minimasi biaya, parameter – parameter [1].
ketidakpastian yang dominan digunakan dalam model perencanaan Dengan fungsi tujuan yang sama yaitu minimasi biaya
produksi adalah ketidakpastian lingkungan, metode penelitian yang produksi, penelitian dapat memiliki uncertain parameter
paling dominan digunakan adalah kombinasi model matematika yang berbeda, variable keputusan yang berbeda, dan metode
dan metode fuzzy. Kemudian diberikan rekomendasi peluang penelitian yang berbeda pula [1] [5] [6]. Usulan model pada
penelitian berupa menambah parameter-parameter perencanaan produksi secara agregat, multi produk dan
ketidakpastian pada suatu model produksi dan alokasi pada multi tujuan yang saling bertentangan, diantaranya minimasi
penelitian terdahulu. Atau mempertimbangkan parameter total loss, maksimasi kepuasan konsumen, minimasi
ketidakpastian pada proses pembuatan model produksi dan variabilitas dipertimbangkan secara simultan untuk
alokasi supaya model lebih merepresentasikan kondisi memutuskan total produk, jumlah shortage produk, jumlah
nyata, memberikan hasil yang lebih valid, dan model lebih unit produk akhir, dan jumlah inventory. Sedangkan
kuat menghadapi ketidakpastian. penelitian lain mempertimbangkan fluktuasi permintaan
Keywords—uncertainty, production, allocation sebagai parameter ketidakpastian, dan diselesaikan dengan
model matematika dan metode Fuzzy [7]. Penelitian lain
I. PENDAHULUAN
yang juga menyelesaikan masalah perencanaan produksi
Menurut Badan Statistik pertumbuhan industri
dengan fungsi tujuan yang berbeda yakni meeting customers
manufaktur besar, dan industri manufaktur sedang di
need, minimasi biaya, minimasi waktu pengiriman dan
Indonesia pada tahun 2017 mengalami kenaikan sebesar
maksimasi profit ditetapkan sebagai fungsi tujuan yang
4,74 %, dibandingkan dengan tahun 2016. Tingginya
saling bertentangan, untuk memutuskan perencanaan
pertumbuhan dalam industry manufaktur Indonesia
produksi dan jumlah peralatan yang tepat, dengan
menyebabkan naiknya tingkat kompetisi dalam industry
mempertimbangkan biaya baku yang tidak pasti,
manufaktur. Untuk mampu bertahan dalam pasar yang
diselesaikan dengan model matematika ,metode Fuzzy, dan
mempunyai tingkat kompetisi yang tinggi, perusahaan
algoritma [8].
manufaktur harus mampu meningkatkan produktifitas,
Dari beberapa penelitian yang sudah dijelaskan
efisiensi, dan efektifitas di seluruh system di dalam
sebelumnya, dapat dilihat bahwa diperlukan suatu pemetaan
perusahaanya untuk memenuhi permintaan konsumen [2].
terhadap parameter-parameter ketidakpastian, fungsi tujuan
Selain peningkatan produktifitas dalam industri
dari suatu model, metode penyelesaian dan data apa saja
manufaktur, minimasi biaya secara agregat juga harus di
yang diperlukan untuk masing – masing penggunaan
lakukan supaya suatu industri manufaktur dapat
metode. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan dengan
berkompetisi di pasar yang persainganya ketat [3].
tujuan pemetaan parameter ketidakpastian, dan memberi
Perencanaan produksi dan rantai pasok merupakan
rekomendasi peluang penelitian yang dapat dilakukan.
komponen di dalam perusahaan yang memberikan
Diharapkan, penelitian ini dapat menjadi referensi bagi
kontribusi biaya, baik dalam bentuk bahan baku dari
peneliti yang tertarik melakukan penelitian di bidang ini.
pemasok, maupun produk jadi. Perencanaan produksi dan
sistem rantai pasok merupakan proses yang sangat krusial
bagi perusahaan.[4].

XXX-X-XXXX-XXXX-X/XX/$XX.00 ©20XX IEEE


II. METODE PENELITIAN didapatkan kesimpulan bahwa riset ini masih mendapat
Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu banyak perhatin, dan merupakan permasalahan yang masil
Systematic Literature Review (SLR). Literatur review relevan untuk diteliti.
merupakan hal yang penting dan merupakan fondasi
dibidang akademis. Sistematic Literature Review (SLR)
digunakan untuk memetakan dan mengevaluasi literatur
untuk mengetahui kesenjangan penelitian potensial dan
untuk mengetahui batas pengetahuan, biasanya dilakukan
melalui siklus berulang untuk menentukan kata pencarian
yang sesuai, mencari literatur, kemudian menyelesaikan
analisis. SLR memiliki 3 tahapan, diantaranya perencanaan,
pelaksanaan dan pelaporan. [9] Tahapan tersebut dapat
dilihat pada Gambar 1.

2015 2016 2017 2018 2019


Gambar 2. Grafiik Peneitian Ketidakpastian 2015-2020

Dari Gambar 2, dapat diketahui bahwa penelitian


ketidakpastian pada produksi dan alokasi meningkat. Pada
tahun 2015 terdapat 244 jurnal penelitian yang
mempertimbangkan parameter ketidakpastian pada model
produksi dan alokasi, pada tahun 2016 terdapat 239
penelitian, pada tahun 2017 terdapat 270 jurnal penelitian,
pada tahun 2018 terdapat 310 jurnal penelitian, pada tahun
2019 terdapat 357 jurnal penelitian. Sehingga topik tersebut
masih relevan untuk dikaji.

A. Kajian Fungsi Tujuan Peneitian


Terdapat beragam fungsi tujuan yang digunakan dalam
Gambar 1. Langkah Systematic Literature Review (SLR)
penelitian dibidang produksi dan alokasi yang diterapkan
Tahap perencanaan dalam penelitian ini dilakukan
pada penelitian terdahulu, 70 persen penelitian yang telah
dengan memastikan apa yang dibutuhkan dalam studi
direview menggunakan satu fungsi tujuan, sedangkan 30
literatur, diantaranya dengan merumuskan masalah, dan
persen dari penelitian yang telah direview menggunakan
memvalidasi apakah masalah yang dirumuskan masih
multi tujuan. Berdasarkan gambar 3, ungsi tujuan minimasi
relefan untuk dibahas, dengan cara menganalisa trend
total biaya merupakan fungsi tujuan yang paling dominan
penelitian selama lima tahun terakhir dengan mencari
digunakan, dengan presentase 45 persen, diikuti fungsi
jumlah penelitian yang berkaitan dengan kata kunci
tujuan minimasi waktu produksi sebesar 15 persen, dan
“production”, “allocation”, dan “uncertainty” melalui
fungsi tujuan minimasi resiko sebesar 10 persen. Presentase
Scopus. Kemudian melanjutkan dengan mengembangkan
fungsi tujuan dapat dilihat pada Gambar 3.
protokol apa saja yang ditetapkan untuk melakukan review.
Pada tahap pelaksanaan dilakukan dengan mencari literatur
melalui review judul, kemudian menangkap inti literatur
dengan mereview abstrak, menilai kualitas isi dari literatur
tersebut, kemudian mengekstrak data, dan melakukan
Analisis dan sintesis data. Selanjutnya, pada tahap
pelaporan dilakukan pelaporan hasil berupa pemetaan
penelitian dan rekomendasi peluang penelitian dimasa
depan.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambar 3. Presentase Fungsi Tujuan


Perkembangan riset pada lini produksi dan alokasi yang
mempertimbangkan parameter ketidakpastian mengalami Fungsi tujuan minimasi total biaya produksi
peningkatan dari tahun ketahun. Peneliti telah melakukan merupakan fungsi tujuan yang paling dominan, akan tetapi
riset mengenai trend perkembangan riset tersebut melalui walaupun dengan fungsi tujuan yang sama, setiap penelitian
scopus.com, dengan kata kunci uncertainty production, mempunyai variabel keputusan yang bervariasi, seperti
allocation, dari tahun 2015 hingga tahun 2019, dan penelitian terdahulu yang telah dilakukan menggunakan
variable keputusan letak lokasi inspeksi, serta kuantitas dari
inventory/WIP (Work In Process)[1]. Sedangkan 19 persen, kemudian parameter ketidakpastian mesin rusak
penggunaan variable keputusan kuantitas bahan baku, dan ketidakpastian waktu produksi memiliki presentase
kuantitas inventory bahan baku, kuantitas produksi, yang sama yakni masing – masing 15 persen. Begitu juga
kuantitas produk yang dikirim telah dipertimbangkan pada dengan parameter ketidakpastian variasi kualitas dan
penelitian lain [5]. Kemudian penelitian yang lain ketidakpastian yang memiliki presentase yang sama yaitu
menggunakan variable keputusan lot sizing dan penjadwalan masing – masing 12 persen. Pada Gambar 4 dapat dilihat
produksi. [6] [10] [11]. Selain fungsi tujuan minimasi total presentase parameter ketidakpastian yang digunakan.
biaya, terdapat juga penelitian yang menggunakan minimasi
waktu produksi sebagai fungsi tujuan. Minimasi waktu
produksi dari awal hingga akhir, dianggap signifikan
menaikan tingkat efektifitas dan efisiensi produksi. Fungsi
tujuan minimasi resiko sangat cocok apabila penelitian
mempertimbangkan parameter yang bersifat tidak pasti,
sehingga dapat dibangun model yang robust atau kuat
terhadap ketidakpastian dan mengurangi resiko menjadi
seminimal mungkin [12] [13].
Usulan model pada perencanaan produksi secara
agregat, multi produk dan multi tujuan yang saling
bertentangan, diantaranya minimasi total loss, maksimasi
kepuasan konsumen, minimasi variabilitas dipertimbangkan
secara simultan untuk memutuskan total produk, jumlah Gambar 4. Presentase Parameter Ketidakpastian
shortage produk, jumlah unit produk akhir, dan jumlah
inventory [7]. Pada penelitian yang lain meeting customers Mempertimbangkan parameter ketidakpastian atau
need, minimasi biaya, minimasi waktu pengiriman dan uncertain dalam model matematika dapat membuat model
maksimasi profit ditetapkan sebagai fungsi tujuan yang menjadi lebih merepresentasikan kondisi nyata. Dalam lini
saling bertentangan, untuk memutuskan perencanaan produksi manufaktur dapat mempertimbangkan parameter
produksi dan jumlah peralatan yang tepat [8]. Penyelesaian yang tidak pasti seperti mesin rusak dengan waktu yang
masalah penjadwalan produksi dimana fungsi tujuanya tidak diketahui, kualitas produk yang tidak sesuai, dan
adalah untuk meminimasi make span/waktu penyelesaian fluktuasi permintaan [1]. Fluktuasi permintaan juga
produksi, maksimal workload mesin, dan robust to dipertimbangkan sebagai parameter yang tidak pasti untuk
uncertainty juga telah dilakukan dimana fungsi tujuanya optimasi di inventory. [6] [7].
adalah untuk meminimasi make span/waktu penyelesaian Lingkungan yang tidak pasti juga dapat
produksi, maksimal workload mesin, dan robust to dipertimbangkan sebagai aspek ketidakpastian dalam
uncertainty [14]. penentuan kuantitas produksi dan kuantitas inventory [5].
Terdapat juga penelitian lain yang mempertimbangkan Penelitian lain mengasumsikan kolerasi secara geografis
multi fungsi tujuan yakni minimasi biaya supply, minimasi untuk mempertimbangkan potensi gangguan yang mungkin
produk cacat dalam pengiriman dan maksimasi ketepatan muncul. [4]. Kemudian dengan mempertimbangkan
waktu. Variabel keputusan dalam penelitian ini adalah parameter ketidakpastian yakni waktu pemrosesan dan
tingkat supply dan jumlah inventory dengan mengguanakan waktu kedatangan, dioptimasikan waktu penyelesaian
variable keputusan biner untuk memilih pembukaan supplier produksi[10].
disuatu lokasi, dan penentuan rute pengiriman supplier ke Pertimbangan ketidakpastian dalam waktu pemrosesan dan
customer, serta permintaan customer ke supplier tertentu. waktu setup, untuk mengoptimasi perencanaan produksi dan
Fungsi tujuan dalam penelitian ini harus diminimasi penentuan jumlah peralatan yang tepat juga telah diteliti
Bersama, yakni minimasi biaya dan minimasi resiko. pada bidang manufaktur, Selain itu memasukan parameter
Pengguanakan variable keputusan biner untuk memilih ketidakpastian dalam model produksi dan alokasi meliputi
pembukaan supplier disuatu lokasi, dan penentuan rute ketidakpastian kualitas, dan ketidakpastian harga dalam
pengiriman supplier ke customer, serta permintaan customer industri manufaktur juga telah dianalisa [11] [8]
ke supplier tertentu. [4].
C. Kajian Metodelogi Penelitian
B. Kajian Parameter Ketidakpastian Penelitian Penggunaan metode matematika untuk membangun
Berdasarkan literatur yang sudah direview, parameter model produksi dan alokasi sudah banyak dilakukan pada
ketidakpastian yang paling banyak digunakan atau penelitian terdahulu. Selain hanya menggunakan model
dipertimbangkan dalam suatu model produksi dan alokasi matematika saja, penelitian terdahulu juga telah
adalah parameter ketidakpastian pada lingkungan atau mengkombinasikan metode matematika dengan metode lain
gangguan yang tidak terduga dengan presentase sebesar 27 seperti metode fuzzy, dan algoritma. Presentase penggunaan
persen, kemudian fluktuasi permintaan juga banyak metode pada penelitian terdahulu, dapat dilihat pada
dipertimbangkan dalam model produksi dan alokasi sebesar Gambar 5.
algoritma genetika (GA), untuk mendapat hasil yang efektif
dan efisien [16]. Untuk pemetaan fungsi tujuan penelitian,
parameter ketidakpastian, dan metode penelitian dapat
dilihat pada Tabel 1.

D. Rekomendasi Peluang Penelitian


Menambah parameter-parameter ketidakpastian pada
suatu model produksi dan alokasi pada penelitian terdahulu.
Mempertimbangkan parameter ketidakpastian pada proses
pembuatan model produksi dan alokasi supaya model lebih
merepresentasikan kondisi nyata, memberikan hasil yang
lebih valid, dan model lebih kuat menghadapi
ketidakpastian.
Gambar 5. Presentase Penggunaan Metode Model ketidakpastian yang paling banyak digunakan
dalam penelitian terdahulu menggunakan fungsi tujuan
Penggunaan metode matematika dalam memodelkan suatu minimasi total biaya, dan diselesaikan dengan kombinasi
kegiatan produksi dan alokasi dengan mempertimbangkan metode model matematika dan metode fuzzy. Kemudian
parameter uncertainty, dapat menggunakan distribusi parameter ketidakpastian yang paling banyak
statiska untuk memodelkan parameter yang bersifat tidak dipertimbangkan adalah kemungkinan terjadinya gangguan
pasti. Seperti parameter ketidakpastian kegagalan mesin pada lingkungan yang tidak dapat dikendalikan. Model
dapat menggunakan distribusi statistik Weibull [15] [16]. ketidakpastian tersebut dapat menjadi pertimbangan atau
Kemudian untuk parameter ketidakpastian waktu, seperti referensi untuk peneliti yang tertarik di bidang ini. Akan
waktu produksi, atau waktu perbaikan mesin dapat tetapi parameter ketidakpastian yang dipertimbangkan
menggunakan distribusi probabilitas normal, dengan sebaiknya disesuaikan dengan kondisi nyata dan mencakup
perhitungan rata – rata waktu pengerjaan dan standar deviasi keseluruhan kondisi nyata, parameter ketidakpastian tidak
dari data historis yang ada [15]. Sedangkan ketidakpastian diasumsikan sebagai parameter deterministic.
pada terjadinya suatu gangguan yang tidak diantisipasi oleh
sistem dapat dimodelkan dengan distribusi binomial [17]. IV. KESIMPULAN
Selain itu parameter ketidakpastian variasi hasil produksi
dapat menggunakan distribusi skewed [12] Berdasarkan evaluasi dari dua puluh paper dapat
Metode yang dominan digunakan pada penelitian diperoleh bahwa fungsi tujuan yang dominan digunakan
terdahulu adalah metode model matematika yang adalah minimasi biaya, parameter – parameter
dikombinasikan dengan fuzzy, sebagai pengkarakteristik ketidakpastian yang dominan digunakan dalam model
dari parameter ketidakpastian. Untuk membantu perusahaan perencanaan produksi adalah ketidakpastian lingkungan,
manufaktur untuk merasionalisasi perencanaan dan metode penelitian yang paling dominan digunakan adalah
penjadwalan produksi untuk menghadapi permintaan yang kombinasi model matematika dan metode fuzzy.
tidakpasti, dengan menggunakan angka fuzzy segitiga, angka Peneliti yang tertarik di bidang ini dapat
fuzzy trapesium, interval fuzzy, dll untuk menangani mempertimbangkan parameter ketidakpastian baik pada
beberapa ketidakpastian, dilakukan simulasi dengan model model yang sudah ada maupun model yang baru dibangun
tersebut dan didapatkan hasil bahwa model tersebut layak pada penelitianya dapat menjadikan pemetaan riset pada
diaplikasikan [8]. Pemrograman mix integer multi-objective Table 1 yang mencakup fungsi tujuan, parameter
model fuzzy dirumuskan dengan mempertimbangkan multi- ketidakpastian dan metode.
produk, multi-periode, dan lingkungan manufaktur multi-
situs, yang diterapkan pada kasus nyata dari industri Reference
otomotif diambil untuk menunjukkan hasil analitis dari
pendekatan yang diusulkan, kemudian dilakukan analisa [1] A. Puchkova, D. McFarlane, R. Srinivasan, and A.
sensitifitas. Model usulan dari penelitian ini dapat Thorne, “Resilient planning strategies to support
membantu perusahaan untuk merasionalkan perencanaan disruption-tolerant production operations,” Int. J.
produksi [18]. Prod. Econ., no. November 2019, p. 107614, 2020,
Model matematika yang mempertimbangkan parameter doi: 10.1016/j.ijpe.2020.107614.
ketidakpastian, seringkali memiliki kompleksitas yang [2] M. Nasir, E. Arafah, and H. Sofyan, “The Efficiency
sangat tinggi, sehingga untuk mendapat hasil optimal tidak of Manufacturing Sector: Empirical Evidence From
mungkin dilakukan perhitungan secara manual, seperti Aceh Province Indonesia,” Indones. J. Bus. Entrep.,
penelitian yang bertujuan untuk menemukan penjadwalan no. February, 2018, doi: 10.17358/ijbe.4.1.55.
yang kuat dalam menghadapi ketidakpastian kerusakan [3] E. Noegraheni and H. Nuradli, “Aggregate Planning
mesin yang dimodelkan dengan matematika stokastik yang to Minimize Cost of Production in Manufacturing
rumit pemrograman mixed-integer yang perlu menggunakan Company,” Binus Bus. Rev., vol. 7, no. 1, p. 39,
2016, doi: 10.21512/bbr.v7i1.1448. [14] X. N. Shen, Y. Han, and J. Z. Fu, “Robustness
[4] M. Pariazar and M. Y. Sir, “A multi-objective measures and robust scheduling for multi-objective
approach for supply chain design considering stochastic flexible job shop scheduling problems,”
disruptions impacting supply availability and Soft Comput., vol. 21, no. 21, pp. 6531–6554, 2017,
quality,” Comput. Ind. Eng., vol. 121, no. February doi: 10.1007/s00500-016-2245-4.
2017, pp. 113–130, 2018, doi: [15] B. S. Purohit and B. K. Lad, “Production and
10.1016/j.cie.2018.05.026. maintenance planning : an integrated approach under
[5] U. S. Sakalli, “Optimization of Production- uncertainties,” Int. J. Adv. Manuf. Technol., pp.
Distribution Problem in Supply Chain Management 3179–3191, 2016, doi: 10.1007/s00170-016-8415-9.
under Stochastic and Fuzzy Uncertainties,” Math. [16] Z. Lu, W. Cui, and X. Han, “Computers & Industrial
Probl. Eng., vol. 2017, 2017, doi: Engineering Integrated production and preventive
10.1155/2017/4389064. maintenance scheduling for a single machine with
[6] E. Curcio, P. Amorim, Q. Zhang, and B. Almada- failure uncertainty q,” Comput. Ind. Eng., vol. 80,
Lobo, “Adaptation and approximate strategies for pp. 236–244, 2015, doi: 10.1016/j.cie.2014.12.017.
solving the lot-sizing and scheduling problem under [17] I. Talay and Ö. Özdemir-Akyıldırım, “Optimal
multistage demand uncertainty,” Int. J. Prod. Econ., procurement and production planning for multi-
vol. 202, no. February 2017, pp. 81–96, 2018, doi: product multi-stage production under yield
10.1016/j.ijpe.2018.04.012. uncertainty,” Eur. J. Oper. Res., vol. 275, no. 2, pp.
[7] N. Gholamian, I. Mahdavi, and R. Tavakkoli- 536–551, 2019, doi: 10.1016/j.ejor.2018.11.069.
Moghaddam, “Multi-objective multi-product multi- [18] G. K. Badhotiya, G. Soni, and M. L. Mittal, “Fuzzy
site aggregate production planning in a supply chain multi-objective optimization for multi-site integrated
under uncertainty: Fuzzy multi-objective production and distribution planning in two echelon
optimisation,” Int. J. Comput. Integr. Manuf., vol. supply chain,” Int. J. Adv. Manuf. Technol., vol.
29, no. 2, pp. 149–165, 2016, doi: 102, no. 1–4, pp. 635–645, 2019, doi:
10.1080/0951192X.2014.1002811. 10.1007/s00170-018-3204-2.
[8] Y. F. Liu and Q. S. Zhang, “Multi-objective [19] A. Boudjelida, “On the robustness of joint
production planning model for equipment production and maintenance scheduling in presence
manufacturing enterprises with multiple of uncertainties,” J. Intell. Manuf., vol. 30, no. 4, pp.
uncertainties in demand,” Adv. Prod. Eng. Manag., 1515–1530, 2019, doi: 10.1007/s10845-017-1303-9.
vol. 13, no. 4, pp. 429–441, 2018, doi: [20] J. Han, Y. Liu, L. Luo, and M. Mao, “Knowledge-
10.14743/apem2018.4.301. Based Systems Integrated production planning and
[9] Y. Xiao and M. Watson, “Guidance on Conducting scheduling under uncertainty : A fuzzy bi-level
a Systematic Literature Review,” J. Plan. Educ. decision-making approach,” Knowledge-Based Syst.,
Res., vol. 39, no. 1, pp. 93–112, 2019, doi: vol. 201–202, p. 106056, 2020, doi:
10.1177/0739456X17723971. 10.1016/j.knosys.2020.106056.
[10] H. Hu, K. K. H. Ng, and Y. Qin, “Robust Parallel [21] Y. Saif, M. Rizwan, A. Almansoori, and A.
Machine Scheduling Problem with Uncertainties Elkamel, “Municipality solid waste supply chain
and Sequence-Dependent Setup Time,” Sci. optimization to power production under
Program., vol. 2016, 2016, doi: uncertainty,” Comput. Chem. Eng., vol. 121, pp.
10.1155/2016/5127253. 338–353, 2019, doi:
[11] S. M. Gholami-Zanjani, M. Hakimifar, N. Nazemi, 10.1016/j.compchemeng.2018.11.003.
and F. Jolai, “Robust and Fuzzy Optimisation [22] M. Manzini and M. Urgo, “Makespan estimation of
Models for a Flow shop Scheduling Problem with a production process affected by uncertainty:
Sequence Dependent Setup Times: A real case study Application on MTO production of NC machine
on a PCB assembly company,” Int. J. Comput. tools,” J. Manuf. Syst., vol. 37, pp. 1–16, 2015, doi:
Integr. Manuf., vol. 30, no. 6, pp. 552–563, 2017, 10.1016/j.jmsy.2015.10.001.
doi: 10.1080/0951192X.2016.1187293. [23] C. U. I. Weiwei, “Approximate Approach to Deal
[12] A. Noshadravan, G. Gaustad, R. Kirchain, and E. with the Uncertainty in Integrated Production
Olivetti, “Operational Strategies for Increasing Scheduling and Maintenance Planning,” vol. 25, no.
Secondary Materials in Metals Production Under 1, pp. 106–117, 2020.
Uncertainty,” J. Sustain. Metall., vol. 3, no. 2, pp. [24] M. Rabieh, M. Modarres, and A. Azar, “Robust-
350–361, 2017, doi: 10.1007/s40831-016-0100-6. fuzzy model for supplier selection under
[13] S. Göttlich and S. Knapp, “Uncertainty uncertainty: An application to the automobile
quantification with risk measures in production industry,” Sci. Iran., vol. 25, no. 4, pp. 2297–2311,
planning,” J. Math. Ind., vol. 10, no. 1, 2020, doi: 2018, doi: 10.24200/sci.2017.4456.
10.1186/s13362-020-00074-4.
TABLE I. PEMETAAN LITERAUR (FUNGSI TUJUAN, PARAMETER KETIDAKPASTIAN, METODE)

Fungsi Tujuan Parameter Ketidakpastian Metode

Mesin Waktu Variasi Fluktuasi Biaya Lingkungan Model matematika Fuzzy Algoritma Hibrid
Rusak Produksi Kualitas Permintaan / Distruption
Integer Stokastik Math
Model
Minimasi total biaya [1] [16] [20] [1] [15] [1] [15] [6] [5] [21] [19] [17] [1] [21] [15] [16] [20] [5] [20] [5] [19] [16] [19]
[6] [21] [17]
[17]
Minimasi waktu produksi [22] [10] [22] [10] [11] [10] [11] [22]
[11]

Minimasi resiko [13] [13] [12] [12] [13] [12]

Meminimalkan jumlah [23] [23] [23]


quality robustness dan
solution robustness
Minimasi total biaya [4] [4] [4]
Minimai resiko
Minimasi total dan [7] [7] [7] [7]
maksimasi kepuasan
pelanggan
Minimasi biaya operasional [8] [8] [8] [8]
Minimasi waktu pengiriman
Minimasi produk cacat [24] [24] [24]
Minimasi biaya supply
Maksimasi ketepatan waktu
Minimasi waktu produksi [14] [14] [14]
Maksimasi kapasitas mesin
Kekuatan penjadwalan
terhadap ketidakpastian

Anda mungkin juga menyukai