Anda di halaman 1dari 12

MANAJEMEN OPERASIONAL II

“MEMBUAT SOAL JAWAB DAN REVIEW 3 JURNAL TENTANG PERENCANAAN


AGREGAT”

Disusun Oleh :

Tuti Astheria (216601365)

DOSEN PENGAMPUH : RAHMATIA,SE., ME

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI ENAM ENAM KENDARI

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN

TAHUN AJARAN 2023


SOAL DAN JAWABAN
1. Apa yang dimaksud dengan perencanaan agregat dan mengapa ini menjadi penting dalam
manajemen operasi perusahaan?
Jawaban: Perencanaan agregat adalah proses menyelaraskan permintaan dan kapasitas produksi
perusahaan dalam jangka menengah. Hal ini penting karena membantu perusahaan
mengoptimalkan penggunaan sumber daya, menghindari biaya berlebihan, dan meningkatkan
kinerja operasional dengan merencanakan produksi yang tepat sesuai dengan permintaan pasar
yang bervariasi.
2. Sebutkan dan jelaskan tiga strategi perencanaan agregat yang umum digunakan dalam
manajemen operasi perusahaan.
Jawaban: Tiga strategi perencanaan agregat yang umum digunakan adalah:
a) Strategi Level Produksi: Menjaga produksi tetap pada tingkat stabil dengan mengatur tingkat
persediaan dan memanfaatkan fleksibilitas tenaga kerja.
b) Strategi Chase Demand: Menyesuaikan produksi dengan permintaan pasar aktual dengan
menambah atau mengurangi kapasitas dan tenaga kerja sesuai kebutuhan.
c) Strategi Backlog: Membangun persediaan untuk memenuhi permintaan yang melebihi
kapasitas produksi saat ini dan memenuhinya di periode berikutnya.

3. Bagaimana proses peramalan mempengaruhi keberhasilan perencanaan agregat dan bagaimana


cara mengurangi dampak ketidakpastian peramalan?
Jawaban: Proses peramalan yang akurat menjadi dasar dari perencanaan agregat yang sukses.
Untuk mengurangi dampak ketidakpastian peramalan, perusahaan dapat menggunakan metode
peramalan yang lebih canggih dan kombinasi dari beberapa model peramalan, serta melakukan
analisis sensitivitas untuk mengidentifikasi potensi variasi.
4. Sebutkan dan jelaskan dua teknik kuantitatif yang sering digunakan dalam perencanaan agregat.
Jawaban: Dua teknik kuantitatif yang sering digunakan adalah:
a) Linear Programming (Program Linier): Digunakan untuk menemukan alokasi sumber daya
yang optimal dalam kondisi keterbatasan, seperti perencanaan tenaga kerja dan produksi.
b) Metode Produksi dan Inventarisasi Terbatas (LPI): Menggabungkan perencanaan agregat
dengan peramalan untuk mencapai efisiensi yang lebih tinggi dengan mempertimbangkan biaya
penyimpanan dan biaya kekurangan persediaan.
5. Bagaimana perencanaan agregat dapat berkontribusi pada tujuan jangka panjang perusahaan
dalam mencapai keberlanjutan dan tanggung jawab sosial korporat?
Jawaban: Perencanaan agregat yang efektif dapat membantu perusahaan mengurangi limbah,
meningkatkan efisiensi energi, dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya. Dengan
menghindari produksi berlebihan, perusahaan dapat mengurangi dampak negatifnya terhadap
lingkungan dan masyarakat, serta berkontribusi pada tanggung jawab sosial korporat.
6. Sebutkan tiga tantangan utama yang dihadapi oleh perusahaan dalam perencanaan agregat,
terutama ketika beroperasi dalam industri yang bersifat musiman.
Jawaban: Tiga tantangan utama dalam perencanaan agregat adalah:
a) Fluktuasi permintaan musiman yang dapat menyebabkan kesulitan dalam merencanakan
produksi yang sesuai.
b) Koordinasi yang kompleks antara berbagai fungsi dalam perusahaan, seperti produksi,
pemasaran, dan manajemen persediaan.
c) Ketidakpastian ekonomi dan lingkungan bisnis yang dapat mengganggu perencanaan jangka
menengah.
7. Bagaimana perencanaan agregat berbeda dari perencanaan kapasitas dan bagaimana keduanya
saling terkait dalam manajemen operasi perusahaan?
Jawaban: Perencanaan agregat berfokus pada menyelaraskan permintaan dan kapasitas produksi
dalam jangka menengah, sementara perencanaan kapasitas lebih terfokus pada jangka waktu yang
lebih panjang dan mempertimbangkan investasi jangka panjang dalam infrastruktur. Keduanya
saling terkait karena perencanaan agregat memberikan gambaran dasar untuk perencanaan
kapasitas jangka panjang dan membantu memastikan kapasitas yang cukup untuk memenuhi
permintaan yang bervariasi.
REVIEW JURNAL 1

Judul Penerapan Perencanaan Agregat untuk Meminimumkan Biaya


Produksi (Studi pada CV. X)
Nama Jurnal Jurnal Manajemen dan Bisnis
Volume dan Halaman Vol.16, No. 2
ISSN 2599-0039
Tahun 2019
Penulis Astri Refa Febryanti1 dan Asni Mustika Rani
Link File https://scholar.archive.org/work/b46twidhvvgh3kq7uy5o6dg26q/acce
ss/wayback/https://ejournal.unisba.ac.id/index.php/performa/article/d
ownload/6047/pdf

Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk merencanakan proses produksi dan
menghitung strategi perencanaan agregat alternatif untuk memaksimalkan
keuntungan dalam perusahaan manufaktur pakaian.
Metode penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif kuantitatif dengan menggunakan metode studi kasus.
Hasil Penelitian Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode chase strategy merupakan
metode yang paling efektif dalam mengurangi biaya produksi bagi perusahaan
manufaktur pakaian. Metode ini menghasilkan biaya produksi yang lebih rendah
dibandingkan dengan metode level strategy dan mixed strategy. Namun,
penelitian ini juga mencatat bahwa metode terbaik dapat bervariasi tergantung
pada keadaan khusus perusahaan. Oleh karena itu, penelitian ini
merekomendasikan untuk secara teratur mengevaluasi dan membandingkan
berbagai metode perencanaan agregat guna memastikan efisiensi dan
profitabilitas maksimum.
kekuatan Kekuatan dari penelitian ini adalah penggunaan metode deskriptif kuantitatif
yang memungkinkan peneliti untuk mengumpulkan data yang akurat dan
menghasilkan analisis yang objektif. Selain itu, penelitian ini juga
menggunakan metode studi kasus yang memungkinkan peneliti untuk
mempelajari kasus nyata di perusahaan manufaktur pakaian. Dengan demikian,
penelitian ini dapat memberikan wawasan yang berharga bagi perusahaan
dalam merencanakan proses produksi dan strategi perencanaan agregat mereka.
kelemahan Kelemahan dari penelitian ini adalah:
1. Terbatasnya generalisasi: Penelitian ini dilakukan pada satu perusahaan
manufaktur pakaian tertentu, sehingga hasilnya mungkin tidak dapat
digeneralisasi secara luas ke perusahaan manufaktur pakaian lainnya.
2. Faktor-faktor eksternal yang tidak dipertimbangkan: Penelitian ini hanya
fokus pada perencanaan agregat dalam perusahaan, tanpa mempertimbangkan
faktor-faktor eksternal seperti fluktuasi pasar, perubahan tren fashion, atau
perubahan kebijakan pemerintah yang dapat mempengaruhi permintaan dan
biaya produksi.
3. Tidak mempertimbangkan aspek kualitatif: Penelitian ini hanya berfokus
pada aspek kuantitatif seperti biaya produksi, tanpa mempertimbangkan aspek
kualitatif seperti kualitas produk, kepuasan pelanggan, atau reputasi merek.
4. Tidak mempertimbangkan faktor waktu yang lebih panjang: Penelitian ini
hanya melihat data permintaan dan produksi dalam periode satu tahun,
sehingga tidak mempertimbangkan perubahan jangka panjang dalam
permintaan dan biaya produksi.
5. Tidak mempertimbangkan faktor risiko: Penelitian ini tidak
mempertimbangkan faktor risiko yang mungkin mempengaruhi perencanaan
agregat, seperti risiko pasokan bahan baku, risiko perubahan harga, atau risiko
perubahan kebijakan perdagangan.
Kesimpulan Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa tujuan penelitian ini adalah
untuk merencanakan proses produksi dan menghitung strategi perencanaan
agregat alternatif untuk memaksimalkan keuntungan dalam perusahaan
manufaktur pakaian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif dengan


menggunakan metode studi kasus.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode chase strategy merupakan metode
yang paling efektif dalam mengurangi biaya produksi bagi perusahaan
manufaktur pakaian. Metode ini menghasilkan biaya produksi yang lebih rendah
dibandingkan dengan metode level strategy dan mixed strategy. Namun,
penelitian ini juga mencatat bahwa metode terbaik dapat bervariasi tergantung
pada keadaan khusus perusahaan. Oleh karena itu, penelitian ini
merekomendasikan untuk secara teratur mengevaluasi dan membandingkan
berbagai metode perencanaan agregat guna memastikan efisiensi dan
profitabilitas maksimum.

Kekuatan penelitian ini adalah penggunaan metode deskriptif kuantitatif yang


memungkinkan peneliti untuk mengumpulkan data yang akurat dan
menghasilkan analisis yang objektif. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan
metode studi kasus yang memungkinkan peneliti untuk mempelajari kasus nyata
di perusahaan manufaktur pakaian. Dengan demikian, penelitian ini dapat
memberikan wawasan yang berharga bagi perusahaan dalam merencanakan
proses produksi dan strategi perencanaan agregat mereka.

Namun, penelitian ini juga memiliki beberapa kelemahan, antara lain


terbatasnya generalisasi karena dilakukan pada satu perusahaan manufaktur
pakaian tertentu, tidak mempertimbangkan faktor-faktor eksternal yang dapat
mempengaruhi perencanaan agregat, tidak mempertimbangkan aspek kualitatif
seperti kualitas produk dan kepuasan pelanggan.
REVIEW JURNAL 2

Judul ANALISIS PERENCANAAN PRODUKSI TEPUNG KELAPA


DENGAN METODE AGREGAT PLANNING PADA PT. TROPICA
COCO PRIMA DI LELEMA MINAHASA SELATAN
Nama Jurnal Jurnal Riset Ekonomi,Manajemen,Bisnis dan Akuntansi
Volume dan Halaman Vol. 9 no. 3
ISSN 2303-1174
Tahun 2021
Penulis Glendy Patrobas, Arazzi Hassan, dan Jessy Pondaag
Link file Jurnal https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/emba/article/view/35329

Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan jumlah produksi optimal
menggunakan metode perencanaan agregat dalam produksi tepung kelapa di PT.
Tropica Coco Prima.
Metode penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.Metode deskriptif digunakan untuk
menganalisis data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa membuat
kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Sedangkan metode
kuantitatif menggunakan angka dalam pengumpulan data, penafsiran, dan
penampilan hasilnya .
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah data primer dan data
sekunder yang diperoleh dari PT. Tropica Cocoprima dan instansi terkait.Data
primer diperoleh secara resmi dari PT. Tropica Cocoprima, sedangkan data
sekunder diperoleh dari pemerintah dan lembaga independen yang memiliki
legalitas untuk memberikan data terkait penelitian ini .
Dalam analisis data, peneliti menggunakan metode tabel dan grafik dengan
pendekatan trial and error. Metode ini melibatkan beberapa tahapan, seperti
menentukan permintaan pada setiap periode, kapasitas produksi, biaya tenaga
kerja, dan kebijakan perusahaan.
Untuk peramalan permintaan, peneliti menggunakan metode peramalan
kuantitatif dengan jenis time series, seperti moving average dan exponential
smoothing.Sedangkan untuk perencanaan agregat, peneliti menggunakan
Chase Strategy dengan total biaya terendah .
Dengan menggunakan metode deskriptif, pengumpulan data primer dan data
sekunder, analisis tabel dan grafik, serta metode peramalan kuantitatif dan
perencanaan agregat, penelitian ini dapat memberikan informasi yang relevan
dan valid terkait dengan tujuan penelitian.
Hasil Penelitian Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode peramalan yang paling akurat
untuk memprediksi permintaan adalah exponential smoothing dengan konstanta
0.2. Metode perencanaan agregat yang terpilih adalah chase strategy dengan total
biaya produksi sebesar Rp. 38,398,605,760.00. Penelitian ini menyimpulkan
bahwa perencanaan produksi yang efektif sangat penting untuk kesuksesan
perusahaan. Dengan menggunakan metode perencanaan agregat yang tepat,
perusahaan dapat mengoptimalkan produksi dan mengurangi biaya produksi,
terutama biaya tenaga kerja. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian
sebelumnya tentang perencanaan agregat dan peramalan permintaan.
kekuatan Kekuatan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Metode penelitian yang digunakan, yaitu metode deskriptif dengan
pendekatan kuantitatif, memungkinkan peneliti untuk menganalisis data secara
objektif dan mendapatkan hasil yang akurat.
2. Penggunaan data primer dan data sekunder dari PT. Tropica Cocoprima dan
instansi terkait meningkatkan validitas dan reliabilitas penelitian.
3. Penggunaan metode peramalan kuantitatif dengan jenis time series, seperti
moving average dan exponential smoothing, memberikan hasil yang lebih
akurat dalam memprediksi permintaan.
4. Penggunaan metode perencanaan agregat dengan menggunakan Chase
Strategy dengan total biaya terendah memungkinkan perusahaan untuk
mengoptimalkan produksi dan mengurangi biaya produksi.
Dengan menggunakan metode penelitian yang tepat, pengumpulan data yang
valid, analisis yang akurat, dan metode peramalan dan perencanaan agregat
yang efektif, penelitian ini memiliki kekuatan dalam memberikan informasi
yang relevan dan dapat digunakan sebagai acuan dalam pengambilan keputusan
perencanaan produksi di PT. Tropica Cocoprima.
kelemahan Kelemahan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Terbatasnya sumber data: Penelitian ini hanya menggunakan data dari PT.
Tropica Cocoprima dan instansi terkait. Terdapat kemungkinan bahwa data
yang digunakan tidak mencakup semua faktor yang dapat mempengaruhi
perencanaan produksi tepung kelapa.
2. Keterbatasan generalisasi: Penelitian ini dilakukan pada PT. Tropica
Cocoprima, sehingga hasilnya mungkin tidak dapat digeneralisasi secara luas
ke perusahaan lain dalam industri yang berbeda.
3. Tidak mempertimbangkan faktor eksternal: Penelitian ini hanya fokus pada
perencanaan produksi internal perusahaan dan tidak mempertimbangkan faktor
eksternal seperti fluktuasi harga bahan baku atau perubahan kebijakan
pemerintah yang dapat mempengaruhi perencanaan produksi.
4. Tidak mempertimbangkan faktor kualitatif: Penelitian ini hanya
menggunakan metode kuantitatif dalam analisis data dan peramalan
permintaan. Faktor kualitatif seperti preferensi pelanggan atau tren pasar tidak
dipertimbangkan dalam penelitian ini.
5. Tidak mempertimbangkan risiko: Penelitian ini tidak mempertimbangkan
faktor risiko yang dapat mempengaruhi perencanaan produksi, seperti risiko
pasokan bahan baku atau risiko perubahan permintaan pasar.
Kesimpulan Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa metode peramalan yang
paling akurat untuk memprediksi permintaan adalah exponential smoothing
dengan konstanta 0.2. Sedangkan metode perencanaan agregat yang terpilih
adalah chase strategy dengan total biaya produksi yang lebih rendah daripada
level strategy. Dengan menggunakan metode perencanaan agregat yang tepat,
perusahaan dapat mengoptimalkan produksi dan mengurangi biaya produksi,
terutama biaya tenaga kerja. Penelitian ini memberikan wawasan yang berguna
dalam perencanaan produksi tepung kelapa di PT. Tropica Cocoprima.
REVIEW JURNAL 3

Judul Analisis Metode Agregat Planning untuk Minimasi Biaya pada


UMKM Makmur Jaya-Jakarta
Nama Jurnal Jurnal Teknik
Volume dan Halaman Vol. 11 No. 02
ISSN 2581-0006
Tahun 2022
Penulis SantikaSari,DyahAyuPitaloka,Stefanus Hergiyan,Bryan Siburian,Dan
Ida Bagus Putu Yordan
Link File Jurnal https://jurnal.umt.ac.id/index.php/jt/article/view/5034

Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis metode perencanaan agregat
guna meminimalkan biaya di UMKM Makmur Jaya di Jakarta. Penelitian ini
juga bertujuan untuk membandingkan dua metode peramalan, yaitu metode
Seasonal Aditif dan Seasonal Multiplikatif, serta mengevaluasi metode
perencanaan agregat yaitu Level Strategy, Chase Strategy, dan Mixed Strategy.
Metode penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif
kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi langsung dan
wawancara dengan karyawan yang mengatur perencanaan produksi UMKM
Makmur Jaya di Jakarta.
Hasil Penelitian Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode peramalan terbaik adalah
metode Seasonal Aditif dengan nilai MAPE terkecil. Untuk perencanaan
agregat, metode Level Strategy direkomendasikan untuk mengurangi biaya jika
permintaan melebihi kapasitas produksi. Penelitian ini menekankan pentingnya
perencanaan produksi yang efektif di UMKM untuk memenuhi permintaan
pelanggan dan meminimalkan biaya. Dalam perhitungan biaya agregat
menggunakan metode Mixed Strategy, diperoleh total biaya sebesar
Rp104,236,600. Namun, metode Level Strategy memiliki total biaya terendah
sebesar Rp80,916,600. Penelitian ini menyimpulkan bahwa metode Level
Strategy adalah pilihan terbaik untuk meminimalkan biaya produksi. Penelitian
selanjutnya dapat mengeksplorasi metode perencanaan agregat lainnya untuk
menentukan apakah biaya produksi dapat lebih lanjut diminimalkan.
kekuatan Kekuatan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Penggunaan metode analisis deskriptif kuantitatif memungkinkan peneliti
untuk mengumpulkan data secara langsung dari UMKM Makmur Jaya dan
menganalisisnya secara objektif.
2. Penelitian ini melibatkan observasi langsung dan wawancara dengan
karyawan yang mengatur perencanaan produksi, sehingga data yang diperoleh
dapat lebih akurat dan relevan .
3. Penelitian ini membandingkan dua metode peramalan (Seasonal Aditif dan
Seasonal Multiplikatif) dan tiga metode perencanaan agregat (Level Strategy,
Chase Strategy, dan Mixed Strategy), sehingga memberikan pemahaman yang
komprehensif tentang metode yang paling efektif dalam mengoptimalkan biaya
produksi.
4. Penelitian ini memberikan rekomendasi yang jelas tentang metode
peramalan terbaik (Seasonal Aditif) dan metode perencanaan agregat terbaik
(Level Strategy) untuk UMKM Makmur Jaya .
kelemahan Kelemahan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Terbatasnya jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini. Penelitian
ini hanya dilakukan pada satu UMKM di Jakarta, sehingga generalisasi hasil
penelitian ini terbatas pada konteks tersebut .
2. Penggunaan metode analisis deskriptif kuantitatif yang mungkin tidak dapat
menggambarkan hubungan kausal antara variabel-variabel yang diteliti.
Metode ini hanya memberikan gambaran deskriptif tentang data yang
dikumpulkan.
3. Terbatasnya waktu penelitian. Penelitian ini hanya dilakukan dalam periode
tertentu, yaitu satu tahun, sehingga tidak dapat menggambarkan perubahan
jangka panjang dalam perencanaan produksi UMKM Makmur Jaya .
Kesimpulan Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa metode peramalan terbaik
untuk UMKM Makmur Jaya adalah metode Seasonal Aditif dengan nilai MAPE
terkecil. Sedangkan untuk perencanaan agregat, metode Level Strategy
direkomendasikan untuk mengurangi biaya jika permintaan melebihi kapasitas
produksi. Penelitian ini memberikan pemahaman yang komprehensif tentang
metode yang paling efektif dalam mengoptimalkan biaya produksi di UMKM
Makmur Jaya.

Anda mungkin juga menyukai