Anda di halaman 1dari 11

Conceptual theory : Please answer all the questions below.

1. A strategy map is used to measure KPI (Key Perfomance Indicators ) using a balance score
card, you are asked to make a simple strategy map for the company you work for?
Jawab:
Peta Strategi Perusahaan
Tujuan Strategis
Meningkatkan Kepuasan Pelanggan dan Efisiensi Operasional

Perspektif Pelanggan:
• Menyediakan produk berkualitas tinggi yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan
• Meningkatkan kepuasan pelanggan melalui pelayanan yang baik dan responsif

Perspektif Proses Internal:


• Meningkatkan efisiensi operasional dengan mengadopsi teknologi baru dan peningkatan
proses
• Mengoptimalkan rantai pasokan untuk memastikan ketersediaan produk yang tepat
waktu

Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan:


• Mengembangkan keterampilan dan pengetahuan karyawan melalui pelatihan dan
pengembangan
• Mendorong inovasi dan kreativitas dalam penciptaan produk baru

Perspektif Keuangan:
• Meningkatkan pendapatan melalui peningkatan penjualan dan pangsa pasar
• Mengoptimalkan pengeluaran untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan

Indikator Kinerja Utama (KPI) yang dapat diukur untuk setiap perspektif:
a) Perspektif Pelanggan:
• Tingkat kepuasan pelanggan (survei kepuasan pelanggan, tingkat keluhan)
• Tingkat retensi pelanggan
b) Perspektif Proses Internal:
• Waktu siklus produksi (dari produksi hingga pengiriman produk)
• Tingkat penggunaan kapasitas produksi

c) Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan:


• Jumlah pelatihan yang diikuti oleh karyawan
• Jumlah ide inovatif yang diimplementasikan

d) Perspektif Keuangan:
• Pendapatan tahunan
• Marjin keuntungan

Dengan menggunakan peta strategi ini, perusahaan dapat mengukur pencapaian tujuan
strategis dan memonitor kinerja mereka dengan memperhatikan aspek pelanggan, proses
internal, pembelajaran dan pertumbuhan, serta keuangan.

2. Explain why scientific thinking are needed by a leader in decision making, give an example?
Jawab:
Pemikiran ilmiah sangat penting bagi seorang pemimpin dalam pengambilan
keputusan karena mengandung pendekatan yang rasional, berdasarkan bukti dan data yang
dapat diverifikasi. Berikut adalah beberapa alasan mengapa pemikiran ilmiah diperlukan
oleh seorang pemimpin:
a) Objektivitas: Pemikiran ilmiah mendorong pemimpin untuk mempertimbangkan fakta
dan bukti yang ada, tanpa terpengaruh oleh prasangka atau pendapat pribadi. Hal ini
membantu dalam menghindari keputusan yang didasarkan pada asumsi atau persepsi
yang salah.

Contoh: Seorang pemimpin yang menggunakan pemikiran ilmiah akan mencari data dan
penelitian terkait sebelum mengambil keputusan terkait pengenalan produk baru. Dia
akan menganalisis tren pasar, mengumpulkan data dari survei pelanggan, dan melibatkan
tim penelitian dan pengembangan dalam proses pengambilan keputusan.
b) Analisis Mendalam: Pemikiran ilmiah melibatkan analisis yang komprehensif terhadap
informasi yang ada. Pemimpin yang menggunakan pendekatan ini akan
mempertimbangkan semua variabel yang relevan, mengevaluasi pro dan kontra dari
setiap opsi yang ada, dan memperhitungkan dampak jangka panjang dari keputusan yang
diambil.

Contoh: Seorang pemimpin yang menggunakan pemikiran ilmiah akan mengumpulkan


data tentang kinerja operasional perusahaan, mengidentifikasi masalah yang ada, dan
melakukan analisis root cause untuk memahami penyebabnya. Berdasarkan temuan
tersebut, dia akan mengembangkan strategi yang tepat untuk memperbaiki masalah
tersebut.

c) Pengambilan Keputusan Berdasarkan Bukti: Pemikiran ilmiah mendorong pemimpin


untuk mengambil keputusan berdasarkan bukti yang ada. Ini berarti pemimpin harus
mengumpulkan dan mengevaluasi data yang relevan, melakukan eksperimen atau
pengujian jika diperlukan, dan menggunakan metodologi yang valid untuk mengambil
keputusan yang lebih baik.

Contoh: Seorang pemimpin yang menggunakan pemikiran ilmiah akan mengumpulkan


data penjualan, analisis pasar, dan umpan balik pelanggan untuk menentukan apakah
perlu mengubah strategi pemasaran atau mengembangkan produk baru. Keputusan ini
didasarkan pada data empiris yang terukur dan dapat diandalkan.

d) Pengelolaan Risiko: Pemikiran ilmiah membantu pemimpin dalam mengelola risiko


dengan cara yang efektif. Dengan pendekatan yang rasional dan berbasis bukti,
pemimpin dapat mengidentifikasi dan mengevaluasi potensi risiko yang terkait dengan
keputusan yang diambil, dan mengembangkan strategi mitigasi yang tepat.

Contoh: Seorang pemimpin yang menggunakan pemikiran ilmiah akan melakukan


penelitian dan analisis risiko sebelum memutuskan untuk mengubah proses produksi
perusahaan. Dia akan mempertimbangkan faktor-faktor seperti biaya, keandalan, dampak
lingkungan, dan kepatuhan peraturan untuk mengelola risiko yang terkait dengan
perubahan tersebut.
Dengan memanfaatkan pemikiran ilmiah, seorang pemimpin dapat mengambil
keputusan yang lebih tepat, berdasarkan data yang akurat dan bukti yang sahih. Hal ini
membantu meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan dan mengurangi risiko
kesalahan yang dapat berdampak negatif pada perusahaan.

Case ; Journal Review


You are asked to read and understand the journal (attached) with title :
THE IMPLEMENTATION OF STRATEGY BASED ON COMPANY STRATEGY AND
MICRO BUSINESS ENVIRONMENT TO ACHIEVE BUSINESS PERFORMANCE FOR
SMALL AND MEDIUM BUSINESS IN WEST JAVA, INDONESIA
DURING COVID-19 PANDEMIC

Based on the journal attached, answer the questions below :

1. Explain the background of this research, as well as the phenomenon of the problems that
occur?
Jawab:
Sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki peran penting dalam
pertumbuhan ekonomi nasional; kontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja mencapai
hampir 97%, dan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 60%. Sebagai
contoh, sektor UMKM di Jawa Barat berkontribusi sebesar 13,99% terhadap tingkat
nasional pada tahun 2020, penyerapan tenaga kerja dari pelaku usaha mikro di Jawa Barat
mencapai 74,63%, dan penyerapan tenaga kerja dari usaha kecil sebesar 25,57%. Namun,
pandemi COVID-19 yang telah berlangsung selama lebih dari satu tahun tidak menunjukkan
tanda-tanda berakhir. Pandemi COVID-19 tidak hanya berdampak pada kesehatan
masyarakat, tetapi juga berdampak pada ekonomi sosial masyarakat. Hal ini sangat
berdampak pada semua sektor, terutama usaha mikro, kecil, dan menengah, seperti yang
terlihat dari jumlah usaha mikro, kecil, dan menengah di Jawa Barat yang mengalami
penurunan omzet sebesar 86% (Dinas Koperasi dan UKM Jawa Barat 2021). Upaya
pemerintah untuk mengatasi Covid-19 dengan memberlakukan pembatasan kegiatan
masyarakat (PPKM) meskipun Jawa Barat kehilangan pendapatan sekitar 20 miliar, namun
masih mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua 2021 sebesar 6,13%
dibandingkan dengan kuartal pertama 2021 yang sebesar 0,87% (Gubernur Jawa Barat, Kick
Off Ekonomi Jawa Barat 2021). Pandemi Covid-19 berdampak pada sektor usaha mikro,
kecil, dan menengah, termasuk penurunan daya beli, penurunan penjualan, kesulitan modal,
dan hambatan dalam produksi dan distribusi. Hal ini berlaku untuk usaha mikro, kecil, dan
menengah, di antaranya, implementasi program pengembangan strategi masih belum
optimal di mana integrasi dan koordinasi antar program masih kurang, dan sebagian besar
program belum menyentuh kemampuan UMKM terkait dengan lingkungan pasar,
persaingan dengan perusahaan besar dan produk asing, kemampuan dalam memaksimalkan
pemasaran produk dan layanan, serta kemampuan dalam ekspansi bisnis dan inovasi bisnis.
Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki strategi yang tepat untuk meningkatkan kinerja
Usaha Mikro dan Kecil melalui implementasi strategi dengan memperhatikan lingkungan
makro, termasuk persaingan dan pelanggan.

2. Explain the supporting theories in the journal?


Jawab:
Dalam menjaga kelangsungan hidup perusahaan, ada beberapa masalah utama yang
dihadapi, yaitu orientasi terhadap pertumbuhan, persaingan dalam industri, dan pengelolaan
sumber daya dan kemampuan antara lini produk atau unit bisnis. Persaingan saat ini
berujung pada hiper persaingan di mana sebagian besar industri menghadapi tingkat
ketidakpastian lingkungan yang semakin meningkat, menjadi kompleks dan dinamis,
bahkan menjadi global. Munculnya pesaing baru yang fleksibel, agresif, dan inovatif dengan
cepat mengikis keunggulan perusahaan besar yang sebelumnya dominan. Saluran distribusi
bervariasi dari negara ke negara dan berubah setiap hari melalui penggunaan sistem
informasi canggih. Hubungan yang lebih erat dengan pemasok dibangun untuk mengurangi
biaya, meningkatkan kualitas, dan mendapatkan akses ke teknologi baru. Perusahaan belajar
untuk dengan cepat meniru strategi sukses para pemimpin pasar, dan semakin sulit untuk
mempertahankan keuntungan untuk waktu yang sangat lama. Akibatnya, tingkat intensitas
persaingan meningkat di sebagian besar industri.
Disebutkan juga bahwa saat ini pelanggan memiliki preferensi dan perilaku yang unik,
di mana dengan munculnya pelanggan baru, yaitu Generasi Z dan Generasi Alpha,
perusahaan harus menyesuaikan minat dan perhatian utama kedua generasi muda tersebut
untuk dapat memenangkan kepercayaan Generasi Z dan Alpha dan memenangkan
persaingan di era pemasaran 5.0.
Menurut teori yang disebutkan dalam jurnal tersebut, strategi yang baik tidak akan
memiliki nilai jika tidak diimplementasikan dengan baik. Implementasi strategi harus
dilakukan melalui kontrol yang tepat dan desain organisasi yang mencakup pembentukan
sarana yang efektif untuk mengkoordinasikan dan mengintegrasikan aktivitas di dalam
perusahaan serta dengan para pemangku kepentingan. Kepemimpinan memainkan peran
sentral dalam memastikan bahwa organisasi berkomitmen pada keunggulan dan perilaku
etis, serta menciptakan pembelajaran dan perbaikan berkelanjutan dan bertindak secara
wirausaha dalam menciptakan peluang baru. Selain itu, perusahaan juga harus melakukan
analisis lingkungan bisnis, termasuk analisis lingkungan pelanggan dan analisis lingkungan
eksternal, salah satunya adalah analisis persaingan. Perusahaan juga harus mengevaluasi
kondisi saat ini dan masa depan terkait pasar target perusahaan, termasuk pelanggan saat ini
dan potensial, kebutuhan pelanggan saat ini dan calon pelanggan, fitur dasar produk
perusahaan, pesaing yang dibutuhkan oleh pelanggan, dan mengantisipasi perubahan
kebutuhan pelanggan.

3. Comprehensively explain the results of research from the journal?


Jawab:
Hasil analisis menemukan bahwa terdapat pengaruh signifikan dari variabel strategi
perusahaan dan lingkungan eksternal mikro terhadap kinerja bisnis melalui implementasi
strategi, serta lingkungan eksternal mikro yang meliputi aspek persaingan dan kebutuhan
pelanggan, yang merupakan faktor yang harus diprioritaskan oleh UMKM untuk
mendorong pertumbuhan kinerja bisnis.

4. Based on the results of the research, explain the implementation of the strategy?
Jawab:
Berdasarkan hasil penelitian, implementasi strategi dapat dilakukan dengan
mempertimbangkan beberapa langkah berikut:
1. Analisis Lingkungan Eksternal Mikro: UKM perlu melakukan analisis mendalam terkait
faktor persaingan dan faktor pelanggan yang ada di lingkungan eksternal mikro. Dengan
memahami persaingan dan kebutuhan pelanggan, UKM dapat merumuskan strategi yang
lebih efektif dalam menghadapi perubahan yang terjadi akibat pandemi COVID-19.
2. Pemilihan Strategi yang Tepat: UKM perlu memilih strategi yang sesuai dengan kondisi
dan tujuan bisnis mereka. Dalam konteks pandemi, strategi pertumbuhan konsentrasi,
terutama dengan fokus pada ekspansi pasar, dapat menjadi strategi yang relevan dan
efektif. Namun, pemilihan strategi harus disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik
masing-masing UKM.
3. Inovasi dan Peningkatan Kualitas Layanan: UKM perlu melakukan inovasi dalam hal
peningkatan kualitas layanan yang ditawarkan. Hal ini dapat meliputi pengembangan
produk baru, perbaikan proses produksi, atau penerapan teknologi yang lebih efisien.
Dengan meningkatkan kualitas layanan, UKM dapat meningkatkan kepuasan pelanggan
dan mempertahankan basis pelanggan yang ada.
4. Pengembangan Sumber Daya: UKM harus memperhatikan pengembangan sumber daya
yang mencakup pengembangan karyawan, infrastruktur, dan teknologi. Melalui
pengembangan sumber daya ini, UKM dapat meningkatkan efisiensi operasional dan
kemampuan mereka dalam menghadapi perubahan.
5. Implementasi Sistem Kerja yang Adaptif: UKM perlu mengembangkan sistem kerja
yang adaptif agar dapat beroperasi dengan efektif dalam menghadapi perubahan yang
terjadi. Ini dapat mencakup penggunaan teknologi digital, implementasi proses yang
lebih efisien, dan pengembangan keahlian karyawan.
6. Pemantauan dan Evaluasi: Setelah strategi diimplementasikan, UKM perlu melakukan
pemantauan dan evaluasi secara berkala terhadap kinerja bisnis mereka. Hal ini akan
membantu UKM dalam mengetahui efektivitas strategi yang telah dijalankan dan
melakukan penyesuaian jika diperlukan.

Dengan mengimplementasikan strategi secara komprehensif dan mempertimbangkan


aspek-aspek yang disebutkan di atas, UKM dapat meningkatkan kinerja bisnis mereka dan
beradaptasi dengan perubahan yang terjadi akibat pandemi COVID-19.

5. Based on the results of research in the journal, explain your suggestions, which aspects
should be prioritized?
Jawab:
Berdasarkan hasil penelitian dalam jurnal, terdapat beberapa saran yang dapat diambil
sebagai prioritas, yaitu:
1. Memahami Lingkungan Eksternal Mikro: Penting bagi UKM untuk memperhatikan
kondisi lingkungan eksternal mikro, termasuk faktor persaingan dan faktor pelanggan.
Dalam menghadapi era pandemi, UKM perlu memikirkan strategi yang paling tepat
untuk dapat bersaing dengan baik. Dalam hal ini, perlu dilakukan analisis mendalam
terkait dengan lingkungan eksternal mikro agar UKM dapat menyesuaikan diri dengan
perubahan yang terjadi.
2. Inovasi dalam Peningkatan Kualitas Layanan: UKM perlu melakukan berbagai inovasi
untuk meningkatkan kualitas layanan yang ditawarkan. Fokus pada peningkatan kualitas
layanan, kepuasan pelanggan, dan loyalitas terhadap produk dan layanan yang
ditawarkan akan membantu UKM dalam mempertahankan dan meningkatkan basis
pelanggan mereka.
3. Pengembangan Sumber Daya dan Pengembangan Sistem Perusahaan: UKM juga perlu
memulai pengembangan sistem kerja yang adaptif dan efektif melalui pengembangan
sumber daya dan pengembangan sistem perusahaan. Dalam hal ini, perusahaan perlu
memperhatikan pengembangan karyawan, pengembangan teknologi, dan infrastruktur
yang mendukung agar UKM dapat beroperasi dengan efisien dan efektif.
4. Fokus pada Strategi Pertumbuhan Konsentrasi: Berdasarkan analisis minat dan kinerja,
dimensi yang perlu menjadi fokus utama adalah strategi pertumbuhan konsentrasi,
terutama dalam hal ekspansi pasar. UKM perlu mengembangkan strategi yang tepat
untuk memperluas pasar mereka dan mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan.

Dengan memprioritaskan aspek-aspek di atas, diharapkan UKM di Jawa Barat dapat


meningkatkan kinerja bisnis mereka dan mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh
pandemi COVID-19.

6. It was found that there is one dimension that is considered to have a high level of importance
but its performance is still relatively low, namely the dimension of concentration growth
strategy (X1.1). There are two dimensions that are considered not too important and their
performance is still low, namely diversification growth strategy (X1.2) and retrenchment
(X1.3), competition factor (X2.1). While the other dimensions Customer factors (X2.2),
Resource development and company organization (Y1), and System Development (Y2) are
included in the group of important dimensions and also have good performance.
Jawab:
Berdasarkan temuan penelitian, terdapat beberapa dimensi yang perlu mendapatkan
perhatian khusus dalam implementasi strategi. Berikut adalah rangkuman temuan tersebut:
1. Dimensi strategi pertumbuhan konsentrasi (X1.1): Meskipun dianggap memiliki tingkat
penting yang tinggi, kinerja dimensi strategi pertumbuhan konsentrasi masih relatif
rendah. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan kinerja dalam hal
ini. Fokus pada strategi pertumbuhan konsentrasi, terutama dalam hal ekspansi pasar,
dapat menjadi langkah yang tepat untuk meningkatkan kinerja di dimensi ini.
2. Dimensi strategi pertumbuhan diversifikasi (X1.2) dan pengetatan (X1.3): Dua dimensi
ini dianggap tidak terlalu penting dan kinerjanya masih rendah. Meskipun demikian,
perlu diperhatikan bahwa setiap UKM memiliki karakteristik dan kebutuhan yang
berbeda. Dalam beberapa kasus, strategi diversifikasi atau pengetatan mungkin tidak
menjadi fokus utama, tetapi tetap perlu dipertimbangkan sesuai dengan konteks dan
tujuan bisnis masing-masing UKM.
3. Dimensi faktor persaingan (X2.1): Faktor persaingan juga dianggap tidak terlalu penting
dan kinerjanya masih rendah. Namun, penting untuk diingat bahwa persaingan
merupakan bagian integral dari lingkungan bisnis. Meskipun dianggap tidak terlalu
penting, UKM tetap harus mengawasi persaingan dan mengembangkan strategi yang
tepat untuk tetap bersaing secara efektif.
4. Dimensi faktor pelanggan (X2.2), pengembangan sumber daya dan organisasi
perusahaan (Y1), dan pengembangan sistem (Y2): Ketiga dimensi ini termasuk dalam
kelompok dimensi penting dan memiliki kinerja yang baik. Oleh karena itu, perlu
mempertahankan fokus pada aspek-aspek ini. Perhatian terhadap kebutuhan pelanggan,
pengembangan sumber daya karyawan dan organisasi perusahaan, serta pengembangan
sistem kerja yang adaptif akan membantu meningkatkan kinerja bisnis UKM.

Dalam rangka meningkatkan kinerja bisnis secara keseluruhan, perlu diberikan


perhatian khusus terhadap dimensi-dimensi yang memiliki tingkat penting yang tinggi
namun kinerjanya masih rendah, seperti strategi pertumbuhan konsentrasi (X1.1). Di sisi
lain, dimensi-dimensi yang dianggap penting dan memiliki kinerja yang baik, seperti faktor
pelanggan (X2.2), pengembangan sumber daya dan organisasi perusahaan (Y1), dan
pengembangan sistem (Y2), perlu dipertahankan dan ditingkatkan.

Questions :
a. As a leader, what efforts should be made to improve business performance?
Jawab:
Sebagai seorang pemimpin, terdapat beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan kinerja bisnis. Berikut adalah beberapa di antaranya:
1. Menetapkan tujuan yang jelas: Sebagai pemimpin, penting untuk menetapkan tujuan
yang spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan memiliki batas waktu (SMART goals)
bagi tim dan organisasi. Tujuan yang jelas akan membantu mengarahkan upaya dan
memotivasi anggota tim.
2. Mendorong kolaborasi: Meningkatkan kinerja bisnis melibatkan kerja tim yang efektif.
Pemimpin harus mendorong kolaborasi, komunikasi yang terbuka, dan membangun
hubungan yang kuat antara anggota tim. Ini akan memfasilitasi pertukaran ide,
penyelesaian masalah bersama, dan meningkatkan efisiensi operasional.
3. Mengembangkan keterampilan tim: Sebagai pemimpin, penting untuk mengidentifikasi
kelemahan dan kekuatan anggota tim. Melalui pelatihan dan pengembangan, pemimpin
dapat membantu anggota tim meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka.
Dengan memiliki tim yang terampil dan terampil, kinerja bisnis dapat ditingkatkan.
4. Memberikan umpan balik konstruktif: Pemimpin harus memberikan umpan balik secara
teratur kepada anggota tim. Umpan balik yang konstruktif membantu mengidentifikasi
area peningkatan dan memperbaiki kinerja. Pemimpin juga harus mendorong anggota
tim untuk memberikan umpan balik satu sama lain sebagai bagian dari budaya umpan
balik yang terbuka.
5. Mengadopsi inovasi: Meningkatkan kinerja bisnis juga melibatkan mengadopsi inovasi
dan teknologi yang relevan. Pemimpin harus terbuka terhadap perubahan, mengikuti tren
industri, dan mencari peluang untuk meningkatkan proses operasional dan produk atau
layanan yang ditawarkan.
6. Memonitor dan mengevaluasi kinerja: Pemimpin harus aktif dalam memonitor kinerja
bisnis dengan menggunakan metrik dan indikator yang relevan. Dengan melacak kinerja
secara teratur, pemimpin dapat mengidentifikasi masalah, mengenali kesempatan, dan
mengambil tindakan korektif jika diperlukan.
7. Mendorong motivasi dan penghargaan: Sebagai pemimpin, penting untuk memotivasi
anggota tim dengan memberikan pengakuan dan penghargaan yang pantas atas
pencapaian mereka. Ini bisa berupa penghargaan finansial atau nonfinansial, seperti
promosi, bonus, penghargaan, atau apresiasi langsung.

Selain itu, pemimpin juga harus menjaga komunikasi yang efektif, membangun
budaya kerja yang positif, dan menjaga iklim kerja yang inklusif untuk meningkatkan
kinerja bisnis secara keseluruhan.

b. By linking with the performance evaluation module that you have studied, how do you
evaluate the business performance?
Jawab:
Dalam mengevaluasi kinerja bisnis, langkah-langkah yang dapat diambil dengan
mengaitkannya dengan modul evaluasi kinerja meliputi beberapa pendekatan. Pertama,
penting untuk menentukan indikator kinerja kunci (KPI) yang relevan dengan tujuan bisnis
dan strategi organisasi. KPI ini harus terukur, terukur, dan terkait langsung dengan kinerja
bisnis yang diinginkan, seperti pendapatan, laba bersih, pangsa pasar, dan kepuasan
pelanggan. Selanjutnya, diperlukan pengumpulan data dan informasi yang relevan untuk
mengevaluasi kinerja bisnis. Data ini dapat diperoleh dari berbagai sumber, seperti sistem
pelaporan internal, survei pelanggan, dan analisis pasar. Setelah data terkumpul, langkah
berikutnya adalah menganalisis kinerja bisnis berdasarkan KPI yang telah ditetapkan.
Analisis ini melibatkan perbandingan antara hasil yang dicapai dengan target yang
ditetapkan, menggunakan metode seperti analisis tren dan perbandingan tahunan.
Selanjutnya, evaluasi kinerja juga melibatkan mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan.
Dengan membandingkan kinerja aktual dengan target, pemimpin dapat mengidentifikasi
area yang berkinerja baik dan area yang memerlukan perbaikan. Tindakan perbaikan dapat
diambil dengan mengembangkan rencana aksi yang konkret, seperti perubahan proses,
pengembangan keterampilan karyawan, atau strategi pemasaran baru. Evaluasi kinerja
bisnis harus dilakukan secara berkelanjutan dengan memonitor dan mengevaluasi kinerja
secara teratur menggunakan modul evaluasi kinerja yang relevan, untuk mengukur dampak
tindakan perbaikan yang diambil dan mengidentifikasi perubahan yang diperlukan seiring
waktu. Dengan pendekatan ini, pemimpin dapat secara efektif mengevaluasi dan
meningkatkan kinerja bisnis secara keseluruhan.

Anda mungkin juga menyukai