Anda di halaman 1dari 2

http://www.defanet.

net/blog/10 Interpolasi Kriging untuk Membuat Peta Kontur


Saturday, November 7th, 2009 11 Commented

Prosedur estimasi standar yang digunakan untuk membuat peta kontur adalah Kriging. Keunggulan prosedur ini dibandingkan algoritma kontur yang lain adalah penggunaan optimalisasi secara statistik sekaligus menyediakan error pengukuran atau ketidakpastian kontur. Kriging menggunakan informasi dari semivariogram untuk menemukan nilai optimal bobot yang akan digunakan dalam estimasi suatu nilai dari lokasi yang tidak diobservasi. Karena semivariogram adalah fungsi dari jarak, nilai bobot berubah berdasarkan letak geografis observasi. Nilai dari lokasi yang tidak diobservasi dinyatakan dalam rata-rata bobot nilai dari lokasi terobservasi.

Untuk daerah stabil (stasionary) atau mengikuti trend tertentu , prosedur Kriging untuk mencari nilai pada titik p dari tiga titik observasi yang ketahui adalah

Untuk menyelesaikannya harus diketahui bobot terlebih dahulu dengan membentuk matrix yang disisipi pengali-Lagrange ? sebagai derajat kebebasan tambahan.

bentuk Kriging sederhana diatas disebut Punctual Kriging. Namun untuk daerah nonstasionary, ada dua komponen yang perlu diperhitungkan yaitu kehadiran Drift dan Residual. Drift adalah rata-rata nilai variabel regional disekitar observasi sedangkan residual adalah perbedaan antara pengukuran sebenarnya terhadap nilai drift. Nilai drift (M) itu sendiri untuk titik p dapat didefenisikan sebagai polynomial orde-1 atau orde-2.

atau

disini dan adalah kordinat geografis ke-I terhadap titik kontrol tetangganya. Matrix (II.26) apabila disisipkan dengan komponen drift menjadi

bentuk Kriging ini disebut Universal Kriging .

Anda mungkin juga menyukai