Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi P-ISSN 2337-9561

Vol. 5, No. 2, Hal. 101 – 111, Juni 2019 E-ISSN 2580-1430


DOI : 10.5281/zenodo.3343001

EVALUASI PROGRAM PEMBINAAN PRESTASI PANAHAN


PENGKAB PERPANI KARANGASEM

Putu Citra Permana Dewi1), Kadek Dian Vanagosi2)


1) dan 2)
Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan IKIP PGRI Bali
Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
E-Mail : 1) putucitrapermanadewi@gmail.com, 2) kadekvanagosi@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan program pembinaan prestasi panahan
Pengkab Perpani Karangasem dengan evaluasi CIPP Model. Penelitian ini merupakan penelitian
kombinasi kuantitatif dan kualitatif. Instrumen berupa angket yang diberikan kepada atlet,
pelatih, pengurus, dan orang tua atlet.Pada dimensi context,didapat hasil bahwa perlu peran aktif
pemerintah daerah, masyarakat, dan pengurus dalam mendukung program pembinaan yang
disusun Pengkab Perpani Karangasem sehingga terbentuk sinergitas untuk memajukan panahan
di Kabupaten Karangasem. Pada dimensi input diperlukan pemenuhan pendanaan oprasional
dan pemenuhan sarana prasaran khusus panahan. Pada dimensi procces masuk dalam kategori
cukup baik, diperlukan pembenahan dalam, program latihan, evaluasi program latihan,
peningkatan kualitas pelatih dan wasit melalui penataran pelatihan pelatih dan wasit
panahan.Pada dimensi product, berdasarkan perencanaan dan pelaksanaan program pembinaan
yang dibuat hasil yang didapat masih dalam kategori kurang.Diperlukan pembenahan pada
aspek fisik dan mental atlet untuk peningkatan prestasi.

Kata kunci : evaluasi, pembinaan, panahan

ABSTRACT
The aim of this study was to evaluate the implementation of archery achievement training
programs in Pengkab Perpani Karangasem with the Context, Input, Process, Product (CIPP)
Model evaluation approach. This research is a combination of quantitative and qualitative
research. The instruments are questionnaires given to athletes, coaches, administrators, and
athletes' parents. The results on the context dimension were that the active role of the local
government, the community, and the management is needed in supporting the development
program by the Pengkab Perpani Karangasem so that a synergy is formed to increase archery in
Karangasem Regency. In the input dimension, it is necessary to fulfill operational funding and
fulfillment of archery equipment. In the dimensions of proccess it falls into the fairly good
category, it requires internal improvement, training programs, evaluation of training programs,
improving the quality of coaches and referees through upgrading the training of archery coaches
and referees. In the product dimension, based on the planning and implementation of the
coaching program, the results obtained are still in the poorcategory. Improvements of the
athlete's physical and mental aspects are needed to improve performance.

Keywords : evaluation, coaching, archery

PENDAHULUAN juga didukung oleh sumber daya


Pencapaian prestasi dalam manusia yang handal, penyusunan
olahraga merupakan hasil pola program latihan, saran dan prasarana,
pembinaan yang panjang, serta evaluasi program.
berkesinambungan dan memiliki Olahraga panahan merupakan
sasaran yang jelas.Program pembinaan salah satu cabang olahraga prestasi yang

101
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi P-ISSN 2337-9561
Vol. 5, No. 2, Hal. 101 – 111, Juni 2019 E-ISSN 2580-1430
DOI : 10.5281/zenodo.3343001

sedang berkembang di Kabupaten melaksanakan kebijakan (Wirawan,


Karangasem, Bali.Olahraga panahan 2012). Keberhasilan program dapat
merupakan olahraga yang sederhana dilihat dari dampak atau hasil yang
karena tidak memerlukan gerakan yang dicapai oleh program tersebut melalui
rumit.Mc Kinney (dalam Kisik Lee and evaluasi yang dilakukan.
Robert de Bondt, 2005) juga Evaluasi merupakan salah
menjelaskan,“In archery, there is no satu fungsi atau unsur
complicated motion. It is not very manajemen.Evaluasi bertujuan untuk
difficult for you to act the same all the mengidentifikasikan tingkat pencapaian
time“. Berdasarkan pendapat tersebut tujuan, mengukur dampak langsung
gerakan dalam olahraga panahan yang terjadi pada kelompok sasaran,
merupakan gerakan yang sederhana serta mengetahui dan menganalisa
karena gerakan yang dilakukan konsekuensi lain yang mungkin terjadi
berulang-ulang kali merupakan gerakan diluar sosial (Boyle dalam Suharto,
yang sama. Keberadaan olahraga 2005). Menurut Cronbach (1963) dan
panahan di Kabupaten Karangasem Stufflebeam (1971) dalam Arikunto
sudah dimulai sejak tahun (2009: 5), evaluasi program adalah
2012.Pengurus Kabupaten (Pengkab) upaya menyediakan informasi untuk
Perpani Karangasem merupakan salah disampaikan kepada pengambil
satu Pengkab Perpani yang ada di Bali keputusan.Oleh sebab itu, program
yang mampu meloloskan atletnya pembinaan prestasi yang telah disusun
mewakili Bali pada ajang PON XIX di dan dilakukan Pengkab Perpani
Jawa Barat Tahun 2016.Pengkab Karangasem perlu dievaluasi untuk
Perpani Karangasem mampu melihat bagaimana pembinaan yang
meloloskan dua orang atlet panahan telah dilakukan dan pemasalahan yang
yaitu satu orang atlet putra divisi dialami, sehingga akar permasalahan
standard bow dan satu orang atlet putri prestasi Panahan di Kabupaten
divisi coumpound. Karangasem dapat di analisis untuk
Namun demikian, di tahun mencari jalan keluarnya.
2018 prestasi atlet Pengkab Perpani Evaluasi model context,
Karangasem mengalami penurunan.Hal input, process, dan product yang
ini dapat dilihat dari hasil Kejuaraan disingkat dengan CIPP Model, salah
Provinsi (Kejurprov) Perpani Bali yang satu model evaluasi yang dapat
diadakan di Kabupaten Tabanan pada digunakan untuk mengevalusi program
tahun 2018.Atlet panahan Kabupaten pembinaan prestasi. Penelitian
Karangasem hanya mampu meraih 2 terdahulu yang dilakukan oleh Muryadi,
(dua) medali perak kategori beregu Agustanico D. (2015) yang bertujuan
putra dan putri divisi Standard untukmengevaluasi program pembinaan
Bow.Penyebab penurunan prestasi sepak bola klub Persijap Jepara
tersebut, perlu mendapat perhatian dan menggunakan model evaluasi CIPP,
evaluasi.Evaluasi yang dilkukan untuk berhasil mengetahui bagian-bagian yang
mengetahui dan mengidentifikasikan menjadi kelemahan suatu program.
kendala yang dihadapi pada Selanjutnya, penelitian menggunaka
pelaksanaan atau penerapan model evaluasi CIPP juga dilakukan
program.Program adalah kegiatan atau olehIrmansyah, J. (2017) untuk
aktivitas yang dirancang untuk mengevaluasi pelaksanaan program

102
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi P-ISSN 2337-9561
Vol. 5, No. 2, Hal. 101 – 111, Juni 2019 E-ISSN 2580-1430
DOI : 10.5281/zenodo.3343001

pembinaan prestasi cabang olahraga perencanaan, pelaksanaan, dan


bola voli pantai di Provinsi Nusa keberhasilan kegiatan.
Tenggara Barat (NTB) dan Daerah Dengan demikian, evaluasi
Istimewa Yogyakarta (DIY). Hasil program pembinaan prestasi panahan
penelitiandapat melihat apakah program Pengkab Perpani Karangasem dengan
telah berjalan sesuai dengan yang CIPP Model dapat digunakan sebagai
direncanakan/diinginkan dan solusi pemecahan masalah dari
menghasilkan produk sesuai dengan kekurangan program pembinaan yang
yang direncanakan. Selain itu, sudah berjalan. Bagi Pengkab Perpani
didapatgambaran hasil dari program Karangasem, hasil penelitian ini dapat
pembinaan prestasi tersebut sehingga dijadikan sebagai bahan pertimbangan
dapat membantu pelatih, atlet, dan dan saran untuk perbaikan program
pemerintah daerah dalam pembinaan selanjutnya.
mempertahankan dan mengoptimalkan
prestasi atlet untuk mencapai level yang METODE PENELITIAN
lebih tinggi.Berdasarkan penelitian Jenis Penelitian
terdahulu tersebut maka, model evaluasi Penelitian ini menggunakan
CIPP cocok untuk mengevaluasi metode kombinasi kuantitatif dan
program pembinaan prestasi untuk kualitatif. Metode kombinasi ini
dapat mengetahui letak kelemahan menggabungkan pendekatan kualitatif
program. dan kuantitatif ke dalam metodologi
Evaluasi CIPP Model yaitu penelitian. Metode penelitian kombinasi
model evaluasi yang terdiri dari empat adalah suatu metode penelitian yang
komponen evaluasi yaitu context, input, mengombinasikan atau menggabungkan
process, dan product(Stufflebeam antara metode kuantitatif dan metode
Stufflebeam, 2003). Arikunto, kualitatif untuk digunakan secara
Suharsimi dan Lia Yuliana (2008) bersama sama dalam suatu kegiatan
menjelaskan (1) evaluasi context adalah penelitian, sehingga diperoleh data yang
upaya untuk menggambarkan dan lebih komprehensif, valid, reliabel, dan
merinci lingkungan, kebutuhan yang objektif (Sugiyono, 2011). Model
tidak terpenuhi, populasi dan sampel evaluasi yang digunakan yaitu model
yang dilayani, dan tujuan, (2) evaluasi evaluasi CIPP. Evaluasi model CIPP ini
inputmerupakan evaluasi yang dipilih karena evaluasi yang dilakukan
bertujuan menyediakan informasi untuk secara kompleks yang meliputi context,
menentukan bagaimana menggunakan input, process, dan product.Sehingga,
sumber daya yang tersedia dalam dengan model evalusi ini dapat
mencapai tujuan program, (3)evaluasi memberikan manfaat untuk melihat
process merupakan evaluasi yang kekurangan program pembinaan yang
dirancang dan diaplikasikan dalam telah berjalan.
praktik implementasi kegiatan, Waktu dan Tempat Penelitian
mengidentifikasi permasalahan Penelitian ini dilakukan di
prosedur baik tata laksana kejadian dan Pengkab Perpani Karangasem,
aktivitas, (4) evaluasi Bali.Penelitian dilakukan dari bulan Juli
productmerupakan kumpulan deskripsi sampai dengan Agustus 2018.
dan hasil penilaian terkait dengan Subjek Penelitian

103
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi P-ISSN 2337-9561
Vol. 5, No. 2, Hal. 101 – 111, Juni 2019 E-ISSN 2580-1430
DOI : 10.5281/zenodo.3343001

Subjek penelitian berjumlah panahan Kabupaten Karangasem juga


16 orang yang terdiri dari6 orang atlet diharapkan mampu meraih prestasi pada
panahan, 2 orang pelatih panahan, 6 even kejuaraan tingkat Nasional seperti
orang tua atlet, dan 2 orang pengurus Pekan Olahraga Nasional (PON).
Perpani Kabupaten Karangasem. Kedua, target program pembinaan
Seluruh subjek dalam penelitian telah prestasi panahan Pengkab Perpani
bergabung di Pengkab Perpani Karangasem tersebut didukung oleh
Karangasem minimal 1 (satu) tahun. jumlah divisi yang dibina.Pengkab
Dengan demikian, subjek dianggap Perpani Karangasem memiliki atlet
mengetahui tentang program pembinaan binaan pada divisi compound, recurve,
prestasi yang dilakukan oleh Pengkab dan standard bow.Beberapa atlet binaan
Perpani Karangasem. tersebut pernah membela Bali dalam
Teknik Pengumpulan dan Analisis Tim PON XIX di Jawa Barat tahun
Data 2016.Ketiga, Pengkab Perpani
Instrumen berupa angket Karangasem memiliki 2 (dua) orang
ditujukan pada atlet, pelatih, orang tua pelatih yang memiliki pengalaman lebih
atlet dan pengurus Perpani Kabupaten dari 4 (empat) tahun.Keempat,
Karangasem. Angket telah divalidasi dukungan orang tua tidak begitu
secara konteks oleh lahli panahan, ahli memberikan pengaruh dalam
ilmu keolahragaan, dan ahli organisasi pembinaan yang dilakukan. Kelima,
olahraga.Dengan reliabilitas angket belum tersedianya tempat latihan
sebesar 0,999. Sebelum pengisian khusus olahraga panahan dengan
angket, dilakukan wawancara dengan spesifikasi panjang lapangan minimal
subjek.Teknik analisis data dari 90-100 meter dan juga peralatan
instrumen angket dengan cara memanah pada masing-masing divisi
kuantitatif dan data dari hasil masih belum memadai dikarenakan
wawancara akan dianalisis secara dukungan dana pembinaan dari
kualitatif. pemerintah belum optimal. Keenam,
minimnya kegiatan pelatihan pelatih
HASIL DAN PEMBAHASAN dan wasit panahan yang
Evaluasi Program Pembinaan diselenggarakan di Bali.
Prestasi Panahan Pengkab Perpani Berdasarkan hasil wawancara
Karangasem Berdasarkan Dimensi tersebut, masih diperlukannya
Context perbaikan pada berbagai sektor seperti
Hasil penelitian pada dimensi manajemen pengelolaan, pemenuhan
contextdari wawancara kepada atlet, sarana prasarana, kualitas sumber daya
pelatih, orang tua atlet, dan pengurus manusia (atlet dan pelatih), dan
didapat hasil sebagai berikut. Pertama, dukungan pemerintah berupa anggaran
Pengkab Perpani Karangasem memiliki untuk pembinaan. Untuk dapat
program pembinaan tahuanan dengan mencapai target program pembinaan
tujuan yaitu atlet panahan Kabupaten yang telah dibuat maka diperlukan
Karangasem mampu meraih prestasi kerjasama dan dukungan antara
pada even kejuaraan tingkat daerah pengurus, pemerintah dan masyarakat
seperti Pekan Olahraga Provinsi sekitar termasuk orang tua atlet.
(Porprov) Bali dan Kejuaraan Provinsi
(Kejurprov) Bali. Selain itu, atlet

104
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi P-ISSN 2337-9561
Vol. 5, No. 2, Hal. 101 – 111, Juni 2019 E-ISSN 2580-1430
DOI : 10.5281/zenodo.3343001

Evaluasi Program Pembinaan Pengkab Perpani Karangasem termasuk


Prestasi Cabang Olahraga Panahan orang tua atlet memberi dukungan yang
di Bali dalam Dimensi Input. positif pada setiap kegiatan latihan dan
Gambaran hasil evaluasi kejuaraan yang dilakukan Pengkab
program pembinaan prestasi cabang Perpani Karangasem.Pihak sekolah
olahraga panahan di Kabupaten yang siswanya merupakan atlet panahan
Karangasem pada masing-masing aspek juga selalu mendukung dengan
dalam dimensi input dapat dilihat pada memberikan dispensasi mengikuti
gambar 1. Dimensi input meliputi aspek kejuaraan panahan dan memberikan
dukungan lingkungan terhadap apresiasi kepada siswa yang
pengcab, aspek karakteristik atlet serta mendapatkan prestasi.Namun masih
pelatih, aspek organisasi, aspek terdapat beberapa kekurangan dan
progralm latihan, aspek sarana prasaran, kendala yang dialami.Minimnya
dan aspek pendanaan. Berdasarkan hasil dukungan induk organisasi olahraga
survei terhadap atlet, pelatih, pengurus (KONI kabupaten) dalam hal
dan orang tua talet diketahui bahwa, penyediaan sarana latihan berupa alat
dukungan lingkungan terhadap panah dan juga tempat latihan khusus
keberadaan Pengkab Perpani panahan, sehingga proses pembinaan
Karangasem sebesar 72%, artinya masih berupa latihan untuk atlet tida dapat
dikatakan cukup baik. Hal ini dapat berjalan dengan optimal.
dilihat dari masyarakat dilingkungan

90%
75% 78%
80% 70%
70% 65% 65%
60%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Evaluasi Program Pembinaan Prestasi Cabang Olahraga Panahan di Bali dalam
Dimensi Input

Dukungan lingkungan terhadap pengcab Karakteristik atlet & pelatih

Karakteristik Organisasi Penyelenggara Program latihan

Sarana prasaran Pendanaan

Gambar 1. Evaluasi Program Pembinaan Prestasi Cabang Olahraga Panahan di


Kabupaten Karangasem Masing-masing Aspek dalam Dimensi Input.

105
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi P-ISSN 2337-9561
Vol. 5, No. 2, Hal. 101 – 111, Juni 2019 E-ISSN 2580-1430
DOI : 10.5281/zenodo.3343001

Disisi lainaspek karakteristik panahan.Hal ini disebabkan karena


atlet dan pelatih juga masuk kategori tidak adanya pelatihan pealatih panahan
cukup dengan nilai sebesar 75%. dan kondisi fisik dasar yang diadakan di
Pengkab Perpani Karangasem sudah Bali. Pelatihan pelatih panahan dan
mulai melatih atlet sejak usia dini yaitu kondisi fisik sering kali diadakan di luar
pada tingkat SD dan beranjut ke tingkat Bali, sehingga Pengkab Perpani
SMP, SMA hingga perguruan tinggi. Karangasem tidak bisa
Atlet Pengkab Perpani Karangasem memberangkatkan pelatihnya untuk
memiliki motivasi yang tinggi untuk mengikuti pelatihan tersebut karena
berlatih, hal ini dapat dilihat dari atlet keterbatasan biaya.
datang kelapangan sebelum jam latihan Pembentukan Pengkab
atau tidak terlambat.Namun, tidak Perpani Karangasem sudah berdasarkan
semua atlet bisa mengikuti latihan yang AD/ART Perpani pusat dengan struktur
dijadwalkan dalam seminggu dikarekan, organisasi yang jelas.Pengkab Perpani
atlet masih berstatus pelajar dengan Karangasem juga menjalin koordinasi
waktu sekolah yang berbeda-beda dan dengan institusi pemerintah terkait
tugas-tugas sekolah yang harus mereka seperti Disdikpora
kerjakan. Selain itu, masih terdapat Kabupaten.Walaupun demikian, pada
kekurangan dari segi jumlah atlet yang aspek organisasi masih memberikan
dibina pada tiapdivisi. Pengkab Perpani kontribusi yang kurang dengan nilai
Karangasem tidak memiliki lebih dari 3 65%. Kekurangannya berada pada
(tiga) orang atlet putra maupun putri pemenuhan fasilitas yang dibutuhkan
pada divisi standar bow, divisi recurve, dalam proses pembinaan seperti sarana
dan divisi coimpoundpada masing- prasarana yang diperlukan dalam
masing tingkatan umur. Mengingat panahan.
masing-masing divisi dalam kejuaraan Aspek program latihan
panahan memiliki kategori beregu yang memberi kotribusi yang cukup baik
terdiri dari 3 (tiga) orang pemanah, sebesar 78%. Pelatih yang dibawah
maka minim setiap Pengcab Perpani naungan Pengkab Perpani Karangasem
Kabupaten/Kota memiliki 3 (tiga) orang memiliki program latihan dalam proses
atlet pada masing-masing divisi. melatih dengan membuat rumusan
Disamping jumlah atlet yang tujuan latihan dalam bentuk yang
kurang pada masing-masing divisi, sederhana. Program latihan yang dibuat
Pengkab Perpani Karangasem juga telah memenuhi prinsip pelatihan.
tidak memiliki pelatih lebih dari 3 (tiga) Materi latihan fisik maupun teknik yang
orang. Pengkab Perpani Karangasem dirancang telah disesuaikan dengan
hanya memiliki 2 (dua) orang pelatih kebutuhan atlet. Try outjuga
yang merupakan mantan atlet panahan dimasukkan pada program latihan yang
dan telah mempunyai pengalaman telah disusun, walaupun try out yang
melatih minimal 1 tahun pada cabor dilakukan hanya sebatas antar
panahan.Hanya saja, tidak semua kabupaten/kota yang ada di Bali.
pelatih menguasai kemampuan dasar Namun pelaksanaannya tidak bisa
melatih panahan dan juga melatih berjalan secara optimal. Hal ini
kondisi fisik dasar karena minimnya dikarenakan minimnya even kejuaraan
keterlibatan pelatih dalam mengikuti panahan yang diadakan di Bali. Hingga
pelatihan pelatih fisik maupun tahun 2018 hanya tercatat satu even

106
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi P-ISSN 2337-9561
Vol. 5, No. 2, Hal. 101 – 111, Juni 2019 E-ISSN 2580-1430
DOI : 10.5281/zenodo.3343001

kejuaraan panahan tingkat mengakibatkan minimnya pengalaman


kabupaten/kotadalam setahun. bertanding atlet dan bagi pelatih juga
Pada aspek sarana prasarana tidak adanya pembaharuan informasi
masih tergolong kurang baik dengan terkait peraturan dalam panahan.
nilai 65%.Pengkab Perpani Karangasem Evaluasi Program Pembinaan
masih belum memiliki lapangan khusus Prestasi Cabang Olahraga Panahan
panahan dengan ukuran yang standar di Bali dalam Dimensi Prosess
untuk latihan.Lapangan yang digunakan Gambaran data hasil evaluasi
untuk latihan selama ini sudah dari masing-masing aspek dalam
mendukung keberlangsungan proses dimensi prosess dapat dilihat pada
latihan, tetapi masih harus berbagi gambar 2. Dimensi Prosess terdiri dari
dengan cabang olahraga yang lain aspek penseleksian atlet maupun
sehingga latihan tidak bisa dilakukan pelatih, aspek pengorganisasian atlet
dengan optimal. Disamping itu, dan pelatih, aspek pelaksanaan latihan,
ketersediaan sarana dalam latihan belum dan aspek evaluasi pelatihan/monev.
terpenuhi secara keseluruhan. Seperti Pengkab Perpani Karangasem
contoh, jumlah alat panahan perdivisi belum dapat melakukan proses
yang tersedia masih belum memenuhi penseleksian atlet maupun pelatih
rasio atlet dengan alat.Walaupun sebelum masuk/ terpilih mewakili
demikian,peralatan latihan yang tersedia pengkab dalam even kejuaraan karena
telah memenuhi standar masing-masing minimnya jumlah atlet yang dimiliki.
divisi. Namun proses penseleksian selalu
Aspek pendaaan ini tergolong dilakukan jika ada calon atlet yang
kurang dengan nilai 60%. Aspek ingin bergabung dibawah naungan
pendanaan ini merupakan aspek yang Pengkab Perpani Karangasem. Proses
tidak kalah pentingnya dalam proses penseleksian atlet dan pelatih hanya
pembinaan prestasi. Pendanaan yang berdasarkan pengamatan langsung dan
diberikan oleh induk organisasi kebijakan dari pelatih atau pengurus, hal
olahraga kepada Pengkab Perpani ini karena belum adanya pedoman
Karangasem belum mampu memenuhi penseleksian atlet maupun pelatih yang
kebutuhan dalam proses pembinaan ditetapkan secara bersama-sama. Hal ini
prestasi. Anggaran tambahan untuk menyebabkan kebijakan yang
pelaksaan kejuaraan atau mengikuti ditetapkan berbeda-beda pada tiap
kejuaraan ditingkat daerah hingga kepengurusan. Aspek penseleksian atlet
tingkat nasional juga minim.Begitu juga dan pelatih tergolong cukup baik
anggaran dalam mengikuti pelatihan dengan nilai sebesar 70,50%.
pelatih dan pelatihan wasit. Hal ini

107
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi P-ISSN 2337-9561
Vol. 5, No. 2, Hal. 101 – 111, Juni 2019 E-ISSN 2580-1430
DOI : 10.5281/zenodo.3343001

80,00 78,76
78,00 75,90
76,00
74,00 72,50
72,00 70,50
70,00
68,00
66,00
Evaluasi Program Pembinaan Prestasi Cabang Olahraga
Panahan di Bali dalam Dimensi Prosess

Penseleksian Pengorganisasian Pelaksanaan latihan Evaluasi Pelatih/Monev

Gambar 2. Evaluasi Program Pembinaan Prestasi Cabang Olahraga Panahan di Bali


Pada Masing-masing Aspek dalam Dimensi Prosess

Aspek pengorganisasi atlet kesiapan peralatan yang dapat dipakai


dan pelatih telah berjalan cukup baik baik oleh atlet pemula maupun atlet
sebesar 75,90%. Beberapa hal yang senior, kondisi peralatan latihan yang
perlu dibenahi serta ditingkatkan perlu perbaikan dan peremajaan
kembali adalah proses perijinan atau peralatan.
dispensasi atlet yang masih berstatus Pemantauan dari pihak
pelajar/mahasiswa saat mengikuti penyelenggara terhadap kehadiran atlet
persiapan kejuaraan dan mengikuti even dan pelatih masih belum optimal
kejuaraan. Sama halnya dengan dikarenakan pengurus masih memiliki
dispensasi pelatih di tempat kesibukan pekerjaan masing-masing,
bekerja.Pertemuan rutin antara sehingga proses pemantauan atlet tidak
pengurus, orang tua, pelatih dan sekolah berjalan dengan baik. Hal tersebut dapat
juga perlu diagendakan rutin. Dengan dilihat dari tidak adanya absensi saat
demikian perkembangan proses latihan berlangsung, sehingga kehadiran
pembinaan dan kendala yang dihadapi peserta tidak terpantau selama proses
dalam proses pembinaan dapat di bahas latihan. Proses evaluasi dari pelatih
untuk mendapatkan solusi. kepada atlet juga perlu dioptimalkan
Pada aspek pelaksanaan lagi dan dilakukan secara berkala.
latihan juga masuk dalam kategori Evaluasi Program Pembinaan
cukup baik dengan persentase 78,76%. Prestasi Cabang Olahraga Panahan
Pelaksanaan latihan yang telah di Bali dalam Dimensi Product
dilakukan sudah berjalan cukup baik, Evaluasi dimensi product
meskipun masih ditemukan beberapa meliputi aspek perkembangan
kekurangan dalam proses latihan. Hal- fisik/fisiologis, aspek perkembangan
hal yang perlu diperhatikan yaitu teknik, aspek perkembangan mental,

108
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi P-ISSN 2337-9561
Vol. 5, No. 2, Hal. 101 – 111, Juni 2019 E-ISSN 2580-1430
DOI : 10.5281/zenodo.3343001

dan aspek perkembangan dirasakan atlet setelah latihan, sehingga


prestasi.Gambaran data hasil penelitian dapat dikatakan program yang
evaluasi dimensi productdari masing- dilaksanakan oleh pelatih berhasil
masing aspek dapat dilihat pada gambar meningkatkan kemampuan fisik atlet.
3. Namun peningkatan yang terjadi masih
Pada aspek perkembangan belum optimal sehingga belum mampu
fisik 63,73% responden menyatakan, menunjang pencapaian prestasi atlet
ada perubahan fisik/ fisiologis yang pada tingkat daerah maupun nasional.

80 72,22
63,73
70 60,02
51,89
60
50
40
30
20
10
0
Evaluasi Program Pembinaan Prestasi Cabang Olahraga Panahan di Bali
dalam Dimensi Product

Perkembangan fisik/fisiologis Perkembangan teknik

Perkembangan mental Perkembangan prestasi

Gambar 3. Evaluasi Program Pembinaan Prestasi Cabang Olahraga Panahan di Bali


Pada Masing-masing Aspek dalam Dimensi Product

Dari aspek perkembangan perkembangan teknik


teknik dapat dikatakan sudah cukup atletmengakibatkan perkembangan
bagus, 72,22% responden menyatakan teknik atlet kurang optimal.
atlet dapat mengikuti tuntutan latihan Pada aspek perkembangan
teknik panahanyang diberikan oleh mental dapat di analisa bahwa atlet
pelatih. Atlet juga mengalami memiliki rasa percaya diri yang
peningkatan keterampilan memanah kurangdengan ketika menghadapi
dibandingkan pada saat awal.Sama latihan atau pertandingan.Dalam
halnya dengan perubahan fisik/ prosesnya, latihan tidak hanya
fisiologis peningkatana keterampilan dilakukan untuk melatih teknik dan fisik
memanah juga belum saja tetapi pelatih juga memberikan
optimal.Kurangnya evaluasi yang waktu untuk melatih mental atlet
dilakukan pelatih terhadap sehingga atlet siap menghadapi segala

109
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi P-ISSN 2337-9561
Vol. 5, No. 2, Hal. 101 – 111, Juni 2019 E-ISSN 2580-1430
DOI : 10.5281/zenodo.3343001

kemungkinan yang terjadi pada saat disusun Pengkab Perpani Karangasem


pertandingan. Atlet Panahan Kabupaten sehingga terbentuk sinergitas untuk
Karangasem masih memiliki rasa takut memajukan panahan di Kabupaten
dan ragu-ragu saat menghadapi latihan Karangasem.
atau pertandingan dapat dilihat dari Pada evaluasi dimensi input,
jawaban pada angket atlet dengan masuk dalam kategori cukup baik.
persentase 60,02%. Walaupun demikian Beberapa hal yang perlu dibenahi dan
atlet mampu berkomunikasi baik dikembangkanyiatupemenuhan
dengan sesama atlet, orang tua, pelatih, pendanaan oprasional, pemenuhan
dan pengurus. sarana dan prasarana latihan berupa
Pada aspek perkembangan peralatan memanah pada masing-
prestasi dapat dilihat pada gambar 3 masing divisi serta sarana pendukung
yang menunjukkan angka 51,89% yang seperti bantalan dan jagrag dan tempat
artinya prestasi yang dicapai masih latihan khusus olahraga panahan dengan
kurang. Hal tersebut dapat dilihat dari panjang lapangan minimal 90-100
hasil anggket evaluasi yang diisi oleh meter.
pelatih dan pengurus.Prestasi Pada evaluasi dimensi
berdasarkan hasil evaluasi pada divisi procces, pelaksanaan program mulai
standard bow tingkat daerah cukup dari penyeleksian atlet,
baik.Sedangkan prestasi Atlet divisi pengorganisasian, pelaksanaan latihan,
recurvedan divisi compound masih dan evaluasi/monevmasuk dalam
belum mampu berbicara ditingkat kategori cukup baik. Hal yang menjadi
daerah. catatan penting pada dimensi ini
yaitupembenahan dalam program
SIMPULAN DAN SARAN latihan, evaluasi program latihan,
Simpulan peningkatan kualitas pelatih dan wasit
Berdasarkan pembahasan melalui penataran pelatihan pelatih dan
hasil evaluasi secara context, input, wasit panahan.
prosess dan product yang dilakukan Pada evaluasi dimensi
dapat ditarik kesimpulan sebagai product, hasil yang dihasilkan dari
berikut. program pembinaan perstasi yang telah
Pada evaluasi dimensi disusun dan telah dijalankan masuk
contextmasuk kategori cukup baik, dalam kategori kurang.Perkembangan
program pembinaan prestasi yang fisik, teknik, dan terutama mental
disusunoleh Pengkab Perpani atletyang baik perlu dikembangkan
Karangasem sudah sesuai dengan lebih optimal lagi untuk dapat
tingkat kebutuhan masyarakat dan berprestasi di tingkat daerah.
kondisi lingkungan.Program yang Saran
disusun menargetkan progam Berdasarkan hasil
pembinaan pada ajang yang lebih tinggi pembahasan dan kesimpulan, beberapa
yaitu mampu meraih prestasi pada saran rekomendasi yang dapat diberikan
tingkat nasional dan terkait dengan program pembinaan
international.Namun perlu peran aktif Pengkab Perpani Karangasem sebagai
pemerintah daerah, masyarakat terutam berikut.
aorang tua atlet, dan pengurus dalam Perlu adanya pengadaan
mendukung program pembinaan yang sarana dan prasarana yang sesuai

110
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi P-ISSN 2337-9561
Vol. 5, No. 2, Hal. 101 – 111, Juni 2019 E-ISSN 2580-1430
DOI : 10.5281/zenodo.3343001

dengan standarisasi cabang olahraga ,php/JIP/article/view/323,


panahan dan sesuai dengan kebutuhan Diakses tanggal 21 Juni 2017
atlet.Diharapkan Pengkab Perpani Pengurus Provinsi Perpani Bali, 2018.
Karangasem memiliki tempat latihan Laporan Kejurprov Panahan
yang khusus sehingga atletpanahan Tahun 2018 di Tabanan.
Kabupaten Karangasem dapat berlatih Tabanan : Tidak di terbitkan.
dengan optimal.Begitu juga sumber Stufflebeam, D, L. 2003. The CIPP
daya manusia yaitu pelatih dan wasit Model for Evaluation : the
perlu ditingkatkan dengan melibatkan Article Presented at the 2003
pelatih dan/atau wasit dalam penataran Annual Conference of the
di luar daerah.Kebutuhan danayang Oregon Program Evaluators
diperlukan dalam pelaksanaan program Network (OPEN), 3 October
pembinaan prestasidapat dicari dengan 2003 (online),
mengajukan proposal pada perusahaan (http://www.wmich.edu,
atau tempat usaha disekitar Pengkab diakses 23 Oktober 2013).
dan diharapkan pemerintah ikut andil Sugiyono. 2011. Metode Penelitian
dalam memberikan rekomendasi. Kombinasi (Mixed Methods).
Bandung : Alfabeta.
DAFTARPUSTAKA Suharto, Edi. 2005. Analisis Kebijakan
Arikunto, Suharsimi dan Yuliana, Lia. Publik, Edisi Revisi.
2008. Manajemen Bandung : Alfa Beta.
Pendidikan. Yogyakarta : Wirawan, 2012. Evaluasi : Teori,
Aditya Media. Model, Standar, Aplikasi, dan
Arikunto, Suharsimi, Safruddin AJ, Profesi. Jakarta : Raja
Cepi, 2009. Evaluasi Grafindo Persada.
Program Pendidikan. Jakarta
: Bumi Aksara.
Irmansyah, J. 2017. Evaluasi Program
Pembinaan Prestasi Cabang
Olahraga Bola Voli Pantai.
Jurnal Keolahragaan Volume
5, Nomor 1, Tersedia di
http://journal,uny,ac,id/index,
php/jolahraga/article/view/12
759/9377, Diakses tanggal 19
Juni 2017.
Kisik Lee and Robert de Bondt. 2005.
Total Archery, Samick Sports
CO, LTD.
Muryadi, Agustanico D, 2015. Evaluasi
Program Pembinaan
Sepakbola Klub Persijap
Jepara. Jurnal Ilmiah Penjas
Volume 1, Nomor 2 2015,
Tersedia di
http://ejournal,utp,ac,id/index

111

Anda mungkin juga menyukai