Anda di halaman 1dari 3

PELATIHAN DAN PENDIDIKAN UNTUK

BAHAN BERBAHAYA
No. Dokumen : 445/000/LABKESDA/ I /2022
No. Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit :
Halaman : 1/2
UPTD LABKESDA RISNAWATY, S.Kep, Ns, M.Kep
KOTA BAUBAU NIP. 19820102 200212 2 005
1.Pengertian Pelatihan dan pendidikan untuk bahan berbahaya adalah suatu kegiatan
yang bertujuan menginformasikan kepada petugas laboratorium tentang
penggunaan bahan berbahaya.
2.Tujuan Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah untuk pelatihan dan
pendidikan untuk bahan berbahaya.
3.Kebijakan Keputusan Kepala UPTD Labkesda kota Baubau Nomor :
445/000/LABKESDA/ I / 2022 tentang Sasaran-Sasaran Keselamatan Pasien
di UPTD laboratorium Kesehatan Daerah Kota Baubau.
4.Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2012
tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat.
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2013
Tentang Cara Penyelenggaraan Laboratorium Klinik Yang Baik
5.Prosedur Alat dan Bahan :
1. ATK
2. Bahan berbahaya (alkohol, methanol, giemsa, dll)
6.Langkah-langkah 1. Kepala Tata Usaha memberitahukan kepada Kepala Puskesmas bahwa
akan ada pelatihan dan pendidikan untuk bahan berbahaya bagi
petugas laboratorium.
2. Kepala Puskesmas menginstruksikan kepada petugas laboratorium
untuk mengikuti pelatihan dan pendidikan untuk bahan berbahaya.
3. Petugas laboratorium melaporkan kepada Kepala Puskesmas bahwa
pelatihan dan pendidikan untuk bahan berbahaya telah dilakukan.
4. Petugas laboratorium membuat laporan hasil pelatihan pendidikan
untuk bahan berbahaya.
5. Petugas laboratorium menyampaikan hasil pelatihan pendidikan melalui
rapat minlok puskesmas.
6. Petugas laboratorium membuat SOP penggunaan bahan berbahaya.
7. Petugas laboratorium menerapkan pelatihan pendidikan untuk bahan
berbahaya melalui kebijakan pelayanan di laboratorium.
8. Petugas laboratorium berusaha meningkatkan kinerja pelayanan
laboratorium di puskesmas sesuai SOP.
9. Koordinator layanan klinis melakukan evaluasi pelaksanaan
penggunaan bahan berbahaya kepada petugas laboratorium.
10. Koordinator layanan klinis melaporkan kepada Kepala Puskesmas
bahwa telah dilakukannnya evaluasi.
7.Bagan Alir
Kepala Tata Usaha memberitahukan kepada Kepala
Puskesmas bahwa akan ada pelatihan dan
pendidikan untuk bahan berbahaya bagi petugas
laboratorium.

Kepala Puskesmas menginstruksikan kepada petugas


laboratorium untuk mengikuti pelatihan dan pendidikan untuk
bahan berbahaya.

Petugas laboratorium melaporkan kepada Kepala Puskesmas bahwa


pelatihan dan pendidikan untuk bahan berbahaya telah dilaksanakan

Petugas laboratorium membuat laporan hasil pelatihan


pendidikan untuk bahan berbahaya.

Petugas laboratorium menyampaikan hasil pelatihan


pendidikan melalui rapat minlok Puskesmas.

Petugas laboratorium membuat SOP penggunaan bahan


berbahaya.

Petugas laboratorium menerapkan pelatihan pendidikan


untuk bahan berbahaya melalui kebijakan pelayanan di
laboratorium.

Petugas laboratorium berusaha meningkatkan kinerja


pelayanan laboratorium di puskesmas sesuai SOP.

Koordinator layanan klinis melakukan evaluasi


pelaksanaan penggunaan bahan berbahaya kepada
petugas laboratorium.

8.Hal-hal yang perlu


Ketepatan waktu.
Diperhatikan
1. Admin
9 .Unit Terkait
2. Laboratorium

10.Dokumen Terkait Persuratan.

2/3
11.Rekaman Histori No Yang Diubah Isi Tanggal Mulai Diberlakukan
Perubahan Perubahan

3/3

Anda mungkin juga menyukai