LAPORAN KEGIATAN
DETAIL KEGIATAN
SUSUNAN ACARA
1. Doa Pembukaan
2. Internalisasi Arah Strategis
3. Jadual
4. Sambutan Pembukaan oleh PUSKOPCUINA
5. Pemaparan Hasil Survey oleh Rm Sumarwan SJ
6. Tanggapan dan diskusi
7. Diskusi Kelompok
8. Diskusi Pleno
9. Rekomendasi
10. Penutup
https://cindelarastumangkar.puskopcuina.org
KSP CU CINDELARAS TUMANGKAR
Tatanan Urip Anggayuh Karaharjan
Credit Union ini berarti tidak berniat untuk menjadi lebih baik.
Orang Credit Union senang melihat orang lain gembira.
Susah kalau melihat orang lain susah.
Ada yang bahkan mengundang aktivis Credit Union lain untuk memberikan pembelajaran
pemberdayaan.
Pemberdayaan yang jalan tidak harus dari staf, yang jalan adalah unsur anggota yang
dilibatkan.
Kegiatan pemberdayaan tidak boleh hanya retorika.
Kebanyakan hanya menjiplak namanya tidak membawa rohnya.
Yang membedakan PUSKOPCUINA dengan yang lain, pemberdayaan menjadi wajib. Ini menjadi
tertawaan banyak orang ketika ada Credit Union Primer PUSKOPCUINA ada yang belum
melaksanakan pemberdayaan.
Ada yang masih minimal jumlah KUBn. Ini bukan mencirikan Credit Union Pemberdayaan.
Ada yang tidak ditulis di program kerja.
Bagaimana kalau pemberdayaan belum menjadi program kerja yang utama di Credit Union, ya
nanti hasilnya akan sama
Ada 2 Credit Union yang KUBn 500-an.
Dilapangan banyak Credit Union yang tidak menampilkan data pemberdayaan.
Kita harus mau berubah, bahwa pemberdayaan jalan menuju keberlanjutan Credit Union kita
masing-masing.
Terimakasih kepada pak Anton Sera Sima, wakil Ketua Pengurus yang secara
berkesinambungan mengasuh pemberdayaan.
Terimakasih kepada room Sumarwan SJ. Nanti akan menunjukkan hasil survey yang telah
dilakukan dijaringan kita dan bisa kita gunakan untuk landasan menjalankan kegiatan
pemberdayaan selanjutnya.
Kita yakin pemberdayaan adalah hal yang baik.
Terimakasih kepada peserta yang mendaftar melalui SIMO Sebanyak 148 peserta dan yang
hadir saat ini 97 peserta.
Mohon menjadi perhatian bersama, setelah lokakarya pemberdayaan ini harus ada perubahan
kegiatan pemberdayaan yang bagus di CU-nya.
Segera muncul laporan kegiatan pemberdayaan.
Kegiatan yang ada tidak semata-mata formalitas tetapi sungguh-sungguh dijalankan sehingga
dapat meningkatkan kualitas dan kesehatan bagi CU kita.
Selamat mengikuti Lokakarya Pemberdayaan, jangan hanya mengisi daftar hadir dan kejar
sertifikat namun utamakan pada implementasinya.
Saya percaya kegiatan pemberdayaan akan bisa semakin berkualitas kalau direncanakan untuk
meningkatkan kualitasnya.
Di beberapa CU, pemberdayaan dijadikan indicator kinerja.
Dengan mohon bimbingan Roh Kudus yang diikuti oelh 46 anggota CU kita, saya nyatakan
Lokakarya Pemberdayaan dibuka.
Terimakasih.
Mandiri, tekun, amanh, peduli, bersyukur, optimis, sabar.
https://cindelarastumangkar.puskopcuina.org
KSP CU CINDELARAS TUMANGKAR
Tatanan Urip Anggayuh Karaharjan
Pertemuan ini adalah pertemuan fundamental kalau kita memang mau ada perbaikan kedepan.
100% kehadiran ini untuk mendengarkan dan masalah cepat teratasi.
Saya minder kalau bertemu dengan pendeta lukas.
Ditanyakan sesuatu yang baru.
Kita dari 9 tahun yang lalu masih ada yang belum jalan, saya harus menjemput mereka.
Kita belum berhasil, PUSKOPCUINA belum berhasil menerapkan model pengembangan CU
berbasis pemberdayaan.
Karena itu adalah kesepakatan bersama.
LATAR BELAKANG
Awalnya Credit Union mengutamakan rekrutmen keanggotaan dari yang ekonomi menengah
kebawah dan ada focus pada masyarakat ekonomi lemah.
Credit Union yang menjadi anggota PUSKOPCUINA sudah sepakat untuk mengagendakan
Pemberdayaan dalam SP BP.
Kekhasan PUSKOPCUINA adalah penggalakan Pemberdayaan lebih khususnya terbentuknya
Komunitas dan Kelompok Usaha Binaan (KUBn).
Pertumbuhan Komunitas Teritory, Komunitas Pemberdayaan dan KUBn sangat lambat.
Pembinaan Komunitas Pemberdayaan dan KUBn tidak maksimal.
Pertumbuhan anggota Komunitas Pemberdayaan dan KUBn tidak signifikan.
TUJUAN LOKAKARYA
1. Mengevaluasi kegiatan pemberdayaan pada gerakan PUSKOPCUINA.
2. Mendalami peran Credit Union Primer dalam melakukan pemberdayaan kepada anggota.
https://cindelarastumangkar.puskopcuina.org
KSP CU CINDELARAS TUMANGKAR
Tatanan Urip Anggayuh Karaharjan
3. Memperdalam makna pemberdayaan anggota agar ada persepsi yang sama untuk seluruh
Credit Union dalam gerakan PUSKOPCUINA.
1. Ada Credit Union yang ikut sejak pertemuan pertama tetapi kegiatan pemberdayaan
komunitas dan kelompok usaha binaan tidak maksimal.
2. Model pengembangan Credit Union Primer masih sebagian sibuk pada kegiatan utama
Simpan Pinjam.
3. RTL Credit Union Primer beberapa diantara kurang ditindaklanjuti pasca Lokakarya, Sharing
dan FGD.
4. Kreativitas dan Inovasi aktivis pemberdayaan Credit Union Primer dalam pengembangan
Komunitas dan Kelompok Usaha Binaan masih stagnan.
5. Credit Union Primer belum mampu menemukan manakah potensi dan kegiatan
pemberdayaan yang cocok dan dibutuhkan oleh anggota.
Boleh studi banding, tetapi jangan menjiplak karena potensi daerah kita berbeda-beda.
Pemberdayaan jangan disamakan.
Kalau mau mendampingi, tidak bisa kalau kita tidak hadir disana, dudu bersama, berkunjung
sehingga kita bisa tahu kebutuhan anggota.
Pemberdayaan sangat terbukti membawa kesehatan bagi Credit Union Primer.
https://cindelarastumangkar.puskopcuina.org
KSP CU CINDELARAS TUMANGKAR
Tatanan Urip Anggayuh Karaharjan
Ini bukan cerita tetapi realitas yang boleh disharingkan oleh Credit Union yang mengalaminya.
Credit Union Sauan Sibarung di bulan Maret 2023, KL ada diangka 2,8%. Ini karena ada orang
dibelakang pengurus dan manajemen yang bergerak.
Benahi pemberdayaan, benahi kelompok Usaha Binaan, benahi komunitas, latih kadang
Tumangkar.
1. Merancang program kerja Pemberdayaan Komunitas dan Kelompok Usaha Binaan dalam SP
BP setiap tahun buku, dan mengirimkan laporan kegiatan pemberdayaan ke PUSKOPCUINA.
2. Memiliki bidang dan tenaga khusus yang menangani pendampingan Komunitas dan
Kelompok Usaha Binaan (KUBn) sebagai berikut :
Tersedianya Staf Pemberdayaan
Komite Pemberdayaan
Mentor Pemberdayaan
Aktivis (Kadang Tumangkar)
Fasilitator Kewirausahaan
3. Meningkatkan kapasitas para aktivis dalam hal kemampuan pengorganisasian Komunitas dan
Kelompok Usaha Binaan dan membangun komunikasi dengan stakeholder. Para aktivis
mempunyai kemampuan memfasilitasi diklat. Para aktivis juga perlu mendapatkan diklat TOT
untuk pendidikan :
Pendidikan Wajib Anggota
Financial Literasi
MYFO
Pelatihan Interpreneurship
Manajemen konflik
Merancang APB Keluarga
Penanaman Nilai-nilai Credit Union
Membangun sikap volunteer
4. Memiliki perangkat pendukung kegiatan pemberdayaan :
Tersedianya MO dan MP Pemberdayaan
Membuat kebijakan pembinaan pemberdayaan dan monitoring Komunitas dan
Kelompok Usaha Binaan (KUBn)
Membuat jadwal tetap pertemuan dan evaluasi yang melibatkan aktivis
5. Melakukan pemetaan wilayah berupa Komunitas Teritori, Komunitas Pemberdayaan dan
Kelompok Usaha Binaan (KUBn).
6. Menetapkan target pembentukan Komunitas dan target pembentukan Kelompok Usaha
Binaan (KUBn).
https://cindelarastumangkar.puskopcuina.org
KSP CU CINDELARAS TUMANGKAR
Tatanan Urip Anggayuh Karaharjan
TRIKOTOMI PEMBERDAYAAN
1. ROH; yaitu :
Semangat
Daya
Kekuatan
Keuletan
2. BADAN; yaitu :
Komunitas Teritori
Komunitas Pemberdayaan
Kelompok Usaha Binaan
Usaha Individu
Aktivis dan Kelembagaan Pemberdayaan
3. JIWA; yaitu :
Diklat
Lokakarya
FGD
Pembekalan
Kebijakan/MO/MP
Rekoleksi
Family Gatering
https://cindelarastumangkar.puskopcuina.org
KSP CU CINDELARAS TUMANGKAR
Tatanan Urip Anggayuh Karaharjan
1. Melakukan intervensi dengan bimbingan dan pembinaan bagi Usaha Individu Anggota.
2. Pendekatan dengan pengelompokan secara wilayah teritori. Ini disebut Komunitas Teritori.
3. Pengelompokan anggota Komunitas Teritori berdasarkan kelompok usaha ayng sedang dan
akan ditekuni. Ini disebut Kelompok Usaha Binaan (KUBn).
4. Peningkatan komunitas teritori yang menjadi komunitas pemberdayaan ketika didalamnya
sudah terbentuk KUBn dan makin meningkat jumlah Usaha Individu Anggota.
5. Metode Pembinaan dengan pendekatan metode ABCD.
https://cindelarastumangkar.puskopcuina.org
KSP CU CINDELARAS TUMANGKAR
Tatanan Urip Anggayuh Karaharjan
20. Inovasi usaha yang masih sulit diterapkan dan belum cukup bersaing dari segi kualitas dan
penampilan produk serta pemasaran produk yang masih terbatas.
21. Pemahaman dan pengetahuan aktivis pemberdayaan belum merata.
22. Kebijakan pemberdayaan, pengorganisasian dan administrasi di komunitas belum dipahami
oleh sebagian aktivis dan anggota.
23. Staf pemberdayaan merangkap tugas sebagai kepada bidang pendidikan dan pemberdayaan.
24. Belum pernah mengikuti diklat pemberdayaan.
25. Bagaimana merubah pola pikir anggota tentang KUBn.
26. Penempatan staf pemberdayaan belum sesuai dengan basic-nya.
27. Keterlilbatan aktivis dalam pendampingan komunitas kurang dievaluasi.
28. Belum ada tim khusus yang membantu bagian pemberdayaan seperti komite kantor pusat.
29. Sangat sulit untuk mengumpulkan anggota dalam kelompok.
30. Anggota berwirausaha sendiri.
31. Belum memiliki relasi pasar apabila memiliki produk dan sulit untuk menjual.
32. Sangat sulit berkelompok karena jarak anggota dan kultur budaya yang sangat beragam.
33. Kelompok hanya sementara terus bubar.
34. Aktivis hanya mampu melakukan pendampingan system personal.
35. Kesadaran anggota untuk bergabung dalam komunitas masih kurang.
36. Aktivis belum focus menangani pemberdayaan.
37. Komunitas belum aktif karena terhambat pandemi.
38. Usaha kelompok mengalami kegagalan.
39. Pendampingan usaha kelompok oleh aktivis pemberdayaan belum rutin dilakukan.
40. Pada pandemic covid kunjungan anggota, coaching clinic, dan pelatihan teknis yang
mengharuskan tatap muka tidak bisa dilaksanakan.
Penggerak Pemberdayaan :
1. Pengurus Komunitas dan KUBn
2. Staf Pemberdayaan
3. Komite Pemberdayaan
4. Kadang Tumangkar
5. Aktivis pendamping / Mentor Komunitas / Fasilitator
Berjiwa Sosial
Rela meluangkan waktu
Mental memberi
Senang berbagi
https://cindelarastumangkar.puskopcuina.org
KSP CU CINDELARAS TUMANGKAR
Tatanan Urip Anggayuh Karaharjan
Menjiwai pekerjaan
SDM yang mumpuni
Manusia pembelajar
Volunteer itu adalah :
Komite
Mentor
Pengurus Komunitas/KUBn
Kadang Tumangkar
komite, mentor, pengurus komunitas/KUBn dan Kadang Tumangkar, mereka volunteer tetapi
bukan sembarang volunteer. Harus diberi pelatihan, pembekalan.
Dipelihara, hargai mereka dengan contoh : beri kaos, jaket supaya mereka bangga menjadi
kadang tumangkar.
KOMENTAR PESERTA
1. Alibata :
Di CUPD 80% mata pencaharian anggota bergeser, berpindah dari karet ke yang lain.
Jadi mohon dimaklumi kalau ada kelompok yang bubar karena memang kelompoknya
sudah berganti.
Dengan demikian apakah kita akan anti sawit, kita sudah keluar dari anti sawit dan anti
tambang.
Penduduk asli jadi penonton dan gigit jari ketik anti sawit dan anti tambang.
Anggota diberi tempat untuk kelompok sawit, kami tidak bisa buat keripik berton-ton
untuk dijual, riil disini adalah kelompok sawit.
Petani mandiri.
Di ensiklik atau apapun belum ada larangan untuk bertani sawit.
Pemerintahan juga tidak melarang.
Di UU cipta kerja ada dijatah 2 bidang setiap kelompok.
Banyak CU di Kalimantan barat sudah melihat peluang bahwa sawit ini sebagai mata
pencaharian sebagai pengganti karet.
2. Sika :
Dimulai dari kelompok-kelompok yang sudah ada.
Kalau mau dengan metode abcd, kita mulai dengan kelompok usaha binaan yang sudah
ada.
Jangan terlalu melihat nilai tambah besar namun anggota belum siap.
https://cindelarastumangkar.puskopcuina.org
KSP CU CINDELARAS TUMANGKAR
Tatanan Urip Anggayuh Karaharjan
3. Hardinata :
Menyambung dari pak alibata, di cupd sudah sangat mendukung kelompok petani sawit
dimasukkan dalam kelompok usaha binaan.
Kehadiran kita di kelompok bisa meningkatkan pendapatan petani seperti : link pupuk,
pendanaan (pinjaman agro usaha), mendukung petani mengelola lahannya
sendiri/tidak menjual lahannya ke perusahann, anggota sudah terbiasa mengelola
sendiri tidak lagi menjadi sesuatu yang baru, sawit adalah usaha yang bernilai ekonomis
tinggi bila dikelola dengan benar.
4. Lulup :
Baru saja jadi pengurus untuk pemberdayaan dan baru pertamakali ikut lokakarya
pemberdayaan dan sangat luar biasa meriah.
Diawal pak ketua menyampaikan pemberdayaan wajib dilakukan.
Disini saya jadi galau bagaimana mungkin ada pembatasan-pembatasan dalam ruang
pemberdayaan.
Bagaimana dengan anti sawit ini.
CU harus terbuka terhadap usaha anggota.
5. Anton :
Pemberdayaan tetap harus ada pembatasan.
Missal warung untuk mabuk, itu tidak boleh.
Di FGD terakhir sawit ini diangkat.
Rm Fredy memang pernah ada seruan di masyarakat dayak tentang anti sawit, tetapi
tidak ada dalam kesepakatan PUSKOPCUINA.
Pemberdayaan jangan dipaksakan dengan sesuatu yang baru, tetapi dari sesuatu yang
sudah ada.
Pemberdayaan tidak bisa dipecahkan dari luar.
Silahkan datang, cermati ke wilayah tersebut, buat konsepnya, Tanya ke mereka apa
yang dibutuhkan.
Banyak kegiatan yang saya protes di pemberdayaan, jangan sampai bosan.
Bagaimana pemberdayaan bisa mendatangkan manfaat bagi anggotanya.
Pikir, omong dan buat.
Jadi buat, supaya kita tidak omong lagi. Orang sudah tahu apa yang kita buat.
6. Sumarwan :
Ketika strategi marketing sudah mentok, maka perlu contoh.
Supaya orang lain tertarik untuk ikut.
Yang penting adalah mengenali potensi anggota di suatu daerah.
Dipilih mana yang sungguh-sungguh tepat.
7. Nanang :
Program kerja oke.
Pelaksanaan zonk.
Kendala yang sering dihadapi adalah : antusias anggota kurang, dan bagaimana cara
supaya anggota bisa peduli dengan lembaganya, solusi apa yang bisa ditawarkan.
https://cindelarastumangkar.puskopcuina.org
KSP CU CINDELARAS TUMANGKAR
Tatanan Urip Anggayuh Karaharjan
8. Hermas :
Ada praktek-praktek baik.
Mendampingi petani sawit swadaya dari 1991.
9. Sunardi :
Sudah dibuka dalam document PUSKOPCUINA tidak ada larangan untuk sawit.
Pak alibata dan ibu stela mungkin ada dokumennya?
10. Sumbogo :
Mungkin ada sedikit kesalahpahaman, saya tau sawit dilarang. Ketika kami melakukan
monev di CU bulan mei. Ada dari PUSKOPCUINA yang melarang menanam sawit.
Saya belum mendapatkan document tentang larangan menanam sawit.
Di CUPD juga demikian.
MENDORONG PRODUKTIVITAS
https://cindelarastumangkar.puskopcuina.org
KSP CU CINDELARAS TUMANGKAR
Tatanan Urip Anggayuh Karaharjan
AKSELERASI DIGITALISASI
1. Membenahi usaha anggota untuk dapat berproduksi secara kontinyu agar menjamin
ketersediaan produk sambil mencari jalur pemasaran.
2. Perkuat pemasaran secara jejaring.
3. Berbelanja kebutuhan dengan sesame anggota Credit Union.
4. Manfaatkan media social.
5. Percepatan aplikasi ESCETE untuk sampai pada fase 3 –E-commerce-smartCU.
MANFAAT PEMBERDAYAAN
Menolong anggota.
Meningkatkan pendapatan.
Menolong Credit Union meningkatkan Kredit beredar.
Menekan angka Kredit lalai (NPL).
Terwujudnya ketrampilan mengelola usaha.
Terciptanya jejaring pemasaran.
Terciptanya wadah sharing informasi.
COMMUNITY WORKER
Community Worker (Pekerja Komunitas) adalah suatu proses dalam membantu masyarakat untuk
meningkatkan diri mereka sendiri melalui suatu aktifitas-aktifitas kolektif.
1. Merangsang munculnya diskusi tentang apa yang menjadi masalah dalam masyarakat.
2. Memberikan informasi, jika dibutuhkan tentang pengalaman kelompok lain dalam
mengorganisir diri untuk menghadapi hal yang sama.
https://cindelarastumangkar.puskopcuina.org
KSP CU CINDELARAS TUMANGKAR
Tatanan Urip Anggayuh Karaharjan
3. Membantu masyarakat untuk membuat analisis situasi secara sistimatis tentang hakikat dan
penyebab dari masalah, serta menelusuri keuntungan dan kerugian dari setiap usulan yang
terkait dengan upaya pemecahan masalah.
4. Menghubungkan masyarakat dengan sumber yang dapat dimanfaatkan untuk membantu
(bantuan teknis maupun material) mengatasi masalah yang sedang dihadapi.
5. Mengenali adanya konflik antar sesame anggota masyarakat dan mengambil tindakan atau
mengatasinya.
PERANTARA (BROKER)
TENAGA AHLI
Tenaga ahli atau Expert merupakan peran yang menuntut praktisi masyarakat untuk memberikan
masukan, saran dan dukungan informasi dalam berbagai area.
AKTIVIS
https://cindelarastumangkar.puskopcuina.org
KSP CU CINDELARAS TUMANGKAR
Tatanan Urip Anggayuh Karaharjan
Proses yang dimiliki, dikuasai dan dilangsungkan oleh masyarakat itu sendiri.
3. Peningkatan kesadaran.
Aspek yang harus digunakan dalam penyadaran masyarakat diantaranya :
Aspek personal dan politik.
Aspek pembangunan hubungan diologis.
Aspek berbagi pengalaman penindasan.
Aspek pembukaan peluang untuk bertindak.
4. Kerja sama.
Mencoba menantang kompetisi di dalam masyarakat.
Struktur yang kooperatif dalam masyarakat.
Bentuk koperasi sebagai lembaga yang memberdayakan masyarakat secara
kerjasama.
5. Langkah pengembangan.
Menekankan kepada masyarakat bahwa proses adalah milik masyarakat, bukan milik
pekerja.
Sifatnya organic yaitu pengembangan tanpa dipaksa untuk bertumbuh secara radikal.
6. Langkah perdamaian tanpa tekanan.
Perdamaian dihambat oleh batasan struktur dan kepentingan pribadi yang kuat dan
luas.
Tanpa kekerasan merupakan strategi menyerang terhadap ide dan stuktur, bukan
menyerang kepada orang-orang.
https://cindelarastumangkar.puskopcuina.org
KSP CU CINDELARAS TUMANGKAR
Tatanan Urip Anggayuh Karaharjan
https://cindelarastumangkar.puskopcuina.org
KSP CU CINDELARAS TUMANGKAR
Tatanan Urip Anggayuh Karaharjan
https://cindelarastumangkar.puskopcuina.org
KSP CU CINDELARAS TUMANGKAR
Tatanan Urip Anggayuh Karaharjan
https://cindelarastumangkar.puskopcuina.org
KSP CU CINDELARAS TUMANGKAR
Tatanan Urip Anggayuh Karaharjan
1. Apa yang mendesak untuk dibenahi agar anggota tertarik kegiatan pemberdayaan dan
komunitas?
Melakukan lokakarya di tingkat CU Primer, untuk melihat persoalan dan kebutuhan
Anggota.
Melakukan sosialisasi sehingga anggota tertarik.
Studi banding kepada anggota yang sudah berhasil (internal CU), untuk memacu
semangat berusaha dan berkelompok.
Memberikan Pendidikan dan pelatihan yang tepat bagi peningkatan KUBn untuk
mengasah kemampuan Anggota.
Mempublikasikan hasil usaha anggota melalui Media sosial maupun kegiatan utama CU.
CU Primer bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memasarkan prodak usaha
anggota termasuk proses perizinannya.
2. Apa yang mesti dilakukan ke depan untuk memacu pertumbuhan komunitas
Memperbanyak kegiatan pengorganisasian Anggota.
Memperbanyak diklat-diklat tematis untuk keterampilan teknis, lembaga terrus
menerus mengupgrade pendamping.
Mengusahakan Sertifikasi bagi para pendamping.
Melakukan pelatihan praktis/ teknis.
Terlibat dalam kegiatan kemasyarakatan.
Aktivis melakukan pendampingan kepada kelompok binaan setiap bulan.
Melakukan evaluasi rutin 3 bulan sekali.
Pembentukan Kelompok Binaan menyesuaikan dengan kelompok territory.
3. Langkah – Langkah konkrit untuk membenahi
Sharing pemberdayaan mentor pemberdayaan di tingkat CU primer.
Diklat penyegaran bagi fasilitator.
Peningkatan Kemampuan Fasilitator dari Lembaga Sertifikasi.
Memaksimalkan aktivis untuk menjadi aktivis pemberdayaan.
Upgrade para penggerak dari aktivis (Pemasaran, Mengkoordinir sesuai jenis usaha
anggota (Distributor Center), seperti kuliner dan konfeksi, Setiap kelompok harus
membuat pembukuan mini).
4. Tindakan untuk membenahi komunitas yang stagnan
Melakukan evaluasi rutin kepada kelompok maupun usaha individu selama 3 bulan.
Diklat pemberdayaan untuk menghidupkan roh pemberdayaan pada anggota, untuk
memunculkan tutor sebaya.Pendampingan yang terus menerus kepada anggota.
https://cindelarastumangkar.puskopcuina.org
KSP CU CINDELARAS TUMANGKAR
Tatanan Urip Anggayuh Karaharjan
Kelompok yang macet tidak aktif segera di kumpul dan sharing membuat diskusi supaya
bisa kembali berkembang lagi dan cocok untuk di lakukan.
Pendampingan rutin dan berkelanjutan.
https://cindelarastumangkar.puskopcuina.org
KSP CU CINDELARAS TUMANGKAR
Tatanan Urip Anggayuh Karaharjan
DETAIL KEGIATAN
APPRECIATIVE INQUIRY
Pendekatan Apresiatif merupakan sebuah pendekatan kooperatif dan ko-evolusioner untuk
memperoleh hal-hal terbaik dalam diri manusia, organisasi, dan lingkungan di sekitarnya.
1. Ide Dasar : sebagai strategi pengembangan organisasi tetapi segera dapat dilihat sebagai cara
untuk memberikan energy dan memotivasi masyarakat.
2. Alat dan Metode : teknik wawancara dan diskusi menjadi focus pada kekuatan dan
pengalaman puncak masa lalu sebagai motivator bagi orang untuk mengambil tindakan.
Tahun Metodologi Ide Dasar Alat dan Metode
1980-an Rapid Rural Appraisal
Tim peneliti yang Menggunakan alat
(RRA) multidisiplin untuk penilaian cepat yang
Penilaian pedesaan
melakukan dikembangkan untuk
secara cepat pengkajian local mengukur ekonomi
dengan masyarakat local, ketersediaan
setempat secara lahan, produktivitas
cepat. dll.
Awal perencanaan Diperluas mencakup
dilakukan oleh cara air, pasar,
orang luar dari pendapatan dll.
komunitas.
1990-an Appeciative Inquiry Berasal sebagai Teknik wawancara dan
(AI) strategi diskusi untuk focus pada
Motivasi apresiatif pengembangan kekuatan dan
organisasi tetapi pengalaman puncak
segera dilihat sebagai masa lalu sebagai
cara untuk memberi motivator bagi orang
energy dan untuk mengambil
memotivasi tindakan.
masyarakat.
Akhir 1990 hingga Asset-Based Focus pada Metode, perilaku, sikap
awal 2000-an Community kekuatan dan asset, dan alat
Development (ABCD) bukan pada mengidentifikasi :
Pengembangan masalah dan Asset
masyarakat kebutuhan. (gelas Kekuatan
berdasarkan aset setengah penuh). Peluang
https://cindelarastumangkar.puskopcuina.org
KSP CU CINDELARAS TUMANGKAR
Tatanan Urip Anggayuh Karaharjan
INQUIRY
Inquiry sama dengan tindakan untuk mengeksplorasi atau tindakan untuk menemukan sesuatu.
Semangat yang diusung oleh proses inquiry ini adalah semangat belajar. Hal ini termasuk didalamnya
tindakan untuk mengajukan pertanyaan, menjadi terbuka untuk melihat potensi kemungkinan yang
baru. Inquiry adalah proses belajar tidak hanya baik untuk organisasi saja, tetapi baik juga untuk
individu.
Perpaduan antara elemen oksigen dan hydrogen yang mampu menghasilkan air yang sangat berguna
bagi kehidupan manusia, sama halnya dengan perpaduan antara kata appreciative dan inquiry yang
akan menghasilkan kekuatan, ataupun efek percepatan dari perubahan sebuah organisasi ataupun
individu kearah perubahan yang positif.
Dalam pelaksanaannya, pendekatan appreciative inquiry memiliki 4 tahap yang harus dilalui untuk
mencapai ke arah perubahan yang positif.
4 tahap tersebut seringkali dikenal dengan siklus 4-D yaitu :
Discovery
Dream
Design
https://cindelarastumangkar.puskopcuina.org
KSP CU CINDELARAS TUMANGKAR
Tatanan Urip Anggayuh Karaharjan
Destiny
Selain keempat tahap tersebut, terdapat pula satu tahap awal yang harus dilalui dan tahap ini
merupakan tahap kunci yaitu : tahap pemilihan topic yang afirmatif, sebagaimana semangat yang
diusung oleh appreciative inquiry yaitu semangat afirmatif dan mencari pengalaman yang terbaik
yang terdapat di masa lalu, saat ini dan masa yang akan datang.
Pemilihan topic afirmatif didalam siklus 4-D diawali dengan identifikasi mendalam tentang apa yang
hendak dipelajari :
1. Tahap Discovery (menemukan)
Tujuan utama dari tahap ini adalah untuk menemukan dan menghargai hal-hal apa yang
menghidupkan, menggairahkan individu pada pekerjaan dan organisasinya. Tahapan ini
berfokus pada cerita atau narasi positif yang merefleksikan suatu moment pengalaman yang
menarik, terbaik pada level individu maupun organisasi (Dorieke Van Der Haar, 2002, p.53).
Dalam tahap ini adalah menggali lebih dalam mengenai pengalaman-pengalaman yang
terbaik yang telah dialami, pengalaman-pengalaman yang menghidupkan, atau
https://cindelarastumangkar.puskopcuina.org
KSP CU CINDELARAS TUMANGKAR
Tatanan Urip Anggayuh Karaharjan
menggairahkan, serta menggali lagi lebih dalam factor-faktor apa saja yang menyebabkan
pengalaman tersebut terjadi, atau factor-faktor yang menyebabkan keberhasilan.
Tahapan dalam melakukan proses discovery :
1. Menyusun pertanyaan wawancara apresiatif.
2. Mengembangkan panduan wawancara
3. Menyusun rencana wawancara
4. Mengkomunikasikan strategi inquiry
5. Melatih pewawancara
6. Melakukan wawancara apresiatif
7. Menyebarkan cerita dan pengalaman terbaik
8. Memberi makna dan membuat peta inti kekuatan (positive core)
Dalam tahap design pada appreciative inquiry merupakan kunci untuk meneruskan proses
perubahan yang positif dan merupakan respon terhadap apa yang menjadi hal yang paling
positif dari organisasi pada masa sebelumnya dan potensi tertingginya. (Coorperrider, dkk,
2005).
Tujuan dari design organisasi adalah untuk memberikan bentuk ekspresi dari kreativitas
manusia dan nilai, dan untuk merealisasikan aspirasi manusia. Design organisasi merupakan
ekspresi dari nilai yang diwujudkan melalui struktur, system, strategi, hubungan, aturan,
kebijakan, prosedur, produk dan pelayanan. (Whitney, Diana dan Amanda Toorsten Bloom,
2003)
Tahap ini merupakan tahap terakhir dalam tahap 4-D pada appreciative inquiry, yang biasa
disebut dengan delivery (pengiriman). Tujuan dari tahap destiny ini adalah untuk
https://cindelarastumangkar.puskopcuina.org
KSP CU CINDELARAS TUMANGKAR
Tatanan Urip Anggayuh Karaharjan
memastikan bahwa dream atau apa yang menjadi impian bersama dapat direalisasikan.
Tahap destiny adalah representasi dari kesimpulan. Tahap-tahap sebelumnya yaitu :
recovery, dream dan design merupakan awal dari terciptanya budaya belajar yang apresiatif
yang terus menerus. (Cooperrider dkk, 2005). Yang menjadi peran penting dalam tahap
destiny ini adalah kemampuan akan mengorganisir diri sendiri (self organize), dimana self
organize merupakan implementasi dari pernyataan yang disusun dalam tahap design yaitu
pernyataan profokative. (Cooperrider dkk, 2005).
Pendekatan Appreciative Inquiry didasarkan pada beberapa prinsip dasar yang sudah berkembang
sebelumnya. Prinsip-prinsip ini terdiri 8 prinsip dasar yang sesuai dengan semangat yang diusung
oleh appreciative inquiry yaitu : semangat menggali pengalaman-pengalaman yang terbaik, yang
menghidupkan, yang menggairahkan individu, organisasi dan komunitas. Prinsip-prinsip tersebut
adalah :
1. Prinsip Social Constructionist
Merupakan salah satu prinsip yang dipegang dalam menggunakan pendekatan appreciative
inquiry. Mengacu pada prinsip social constructionist, kekuatan sebuah bahasa bukan sebagai
alat individu, akan tetapi lebih sebagai kendaraan bagi sebuah masyarakat untuk
menciptakan pengetahuan dan membuat pemaknaan atau nilai. Sesuai dengan pernyataan
dari seorang psikolog social :”apa yang menjadi pengetahuan di dunia tumbuh dari hubungan
dan tertanam tidak hanya berasal dari pemikiran individu akan tetapi juga dengan penafsiran
atau tradisi bersama”.
Penerapan social constructionist dalam appreciative inquiry terdapat pada beberapa kegiatan
ayng memang lebih mengedepankan dialog dalam setiap tahapan-tahapannya, seperti
menentukan topic afirmatif, wawancara appresiatif, sesi membentuk pemaknaan, dialog
impian, membuat pernyataan provokatif, dan menentukan tindakan yang menginspirasi. Inti
setiap tahapan dalam appreciative inquiry memberikan kesempatan pada masyarakat yang
dapat dilakukan bersama-sama.
2. Prinsip Simultaneity
Penerapan prinsip simultaneity dapat menstimulasi ide, inovasi dan penciptaan. Pengetahuan
baru, teori dan penciptaan seringkali berasal dari pertanyaan-pertanyaan yang tidak biasa.
Bahwa system manusia-organisasi dan masyarakat bergerak menuju pada apa yang mereka
pelajari, bertanya tentang, menggali pada, dan mengekplorasi dengan ketertarikan.
Penerapan prinsip ini pada appreciative inquiry terletak pada seni mengajukan pertanyaan,
termasuk di dalamnya menentukan kemungkinan alternative, dalam proses discovery juga
lebih ditekankan pada menyusun pertanyaan yang dapat menceritakan tentang pengalaman-
pengalaman terbaik, dan mengajukan pertanyaan yang merupakan jantung dari pendekatan
appreciative inquiry.
3. Prinsip Poetic
https://cindelarastumangkar.puskopcuina.org
KSP CU CINDELARAS TUMANGKAR
Tatanan Urip Anggayuh Karaharjan
Menggambarkan bahwa organisasi manusia adalah sebuah buku yang terbuka, cerita tentang
sebuah organisasi secara terus menerus akan dituliskan, sekarang dan yang akan datang
adalah sumber yang takan pernah habis untuk belajar, inspirasi ataupun intepretasi.
Penerapan prinsip ini dalam appreciative inquiry terletak pada bahwa organisasi sebuah
buku yang terbuka, yang dapat ditulis secara terus menerus dengan cerita-cerita yang
menarik, karena kehidupan dalam masyarakat atau organisasi dapat diekspresikan melalui
cerita-cerita menarik, yang ditulis oleh berbagai stakeholders. Setiap individu akan membawa
cerita yang berbeda, intepretasi yang berbeda pula.
4. Prinsip Anticipatory
Teorema mendasar tentang prinsip anticipatory memandang bahwa kehidupan organisasi
adalah gambaran tentang panduan masa depan, yang mungkin bisa disebut dengan perilaku
tertentu dari individu ataupun organisasi.
Hal yang serupa dikemukakan oleh Whitney, Diana dan Amanda Toorsten Bloom (2003),
prinsip ini berpendapat bahwa gambaran tentang masa depan akan memandu dan
menginspirasi tindakan kita hari ini dan penghargaan.
Seorang sosiolog German Frederick Polak berpendapat bahwa gambaran tentang masa depan
akan dapat mempengaruhi tindakan dari berbagai level dalam kehidupan social.
5. Prinsip Positif
Pernyataan yang sederhana untuk prinsip ini adalah bahwa pertanyaan positif akan
mengarahkan ke arah perubahan yang positif. Pernyataan yang positif mengeluarkan apa
yang terbaik dalam masyarakat, menginspirasikan tindakan positif, dan menciptakan
kemungkinan masa depan yang positif.
Menurut Whitney, Diana dan Amanda Toorsten Bloom (2003), appreciative inquiry bukan
berarti mencari apa yang positif sebagai lawan dari yang negative, atau yang baik sebagai
lawan yang buruk, akan tetapi mencari tentang apa yang terkandung didalam masyarakat
yang menciptakan penampilan yang terbaik dan organisasi yang luar biasa, apa yang menari,
dan berenergi dan menginspirasi pekerja, pelanggan, suppliers dan masyarakat dalam
organisasi.
PEMBERDAYAAN KOMUNITAS
Pemberdayaan Komunitas merupakan upaya membentuk sikap dan perilaku individu serta
masyarakat secara mandiri.
Pemberdayaan Komunitas merupakan program yang diupayakan dengan tujuan membentuk
sikap dan perilaku individu serta masyarakat yang mandiri.
Pemberdayaan Komunitas menjadi salah satu program yang terus diupayakan untuk
meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
https://cindelarastumangkar.puskopcuina.org
KSP CU CINDELARAS TUMANGKAR
Tatanan Urip Anggayuh Karaharjan
1. Kecenderungan primer
Proses pemberdayaan yang menekankan pada proses memberikan atau mengalihkan
sebagian kekuatan, keleluasaan atau kemampuan kepada masyarakat agar individu dan
kelompok lebih berdaya.
2. Kecenderungan sekunder
Menekankan proses stimulasi, mendorong, atau memotivasi individu dan kelompok agar
memiliki kemampuan atau keberdayaan untuk menentukan apa yang menjadi pilihan hidup
secara individu dan menjadi gerakan bersama dalam kebersamaan melalui kelompok
https://cindelarastumangkar.puskopcuina.org
KSP CU CINDELARAS TUMANGKAR
Tatanan Urip Anggayuh Karaharjan
1. Perlu adanya break even point dalam kegiatan yang dikelola oleh komunitas.
2. Adanya keterlibatan masyarakat mulai dari tahap perencanaan hingga pelaksanaannya.
3. Pelatihan sumber daya manusia, menjadi wajib dengan pembangunan fisik yang dilakukan.
4. Memaksimalkan sumber daya yang tersedia, supaya dapat melakukan efisiensi biaya untuk
penerapannya.
5. Adanya fungsi penghubung antara kepentingan pemerintah yang bersifat makro dengan
kepentingan masyarakat yang bersifat mikro.
Diperlukan pemberdayaan komunitas untuk memaksimalkan peran komunitas. Hal tersebut dapat
dilakukan dengan 3 upaya :
1. Membangun kembali struktur dan lembaga yang memberikan akses kesetaraan terhadap
sumber daya, pelayanan, dan partisipasi masyarakat.
2. Upaya membangun system koordinatif yang efektif dan efisien untuk meningkatkan
kesadaran masyarakat tentang isu social.
3. Pengetahuan dan keterampilan dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas hidup tiap
anggotanya.
LSM merupakan jenis pemberdayaan komunitas yang berfokus pada kegiatan pelayanan
public atau masyarakat umum atas dasar sukarela dan tidak berorientasi mencari
keuntungan.
LSM didirikan baik individu atau kelompok dengan landasan visi dan misi yang memiliki
kesamaan. Lembaga non pemerintah dengan dua klasifikasi yaitu :
1. Organisasi penyalur sumbangan atau Organisasi sehubungan dengan mitra pemerintah
2. Organisasi dalam bidang professional.
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM Mandiri) adalah salah satu
jenis pemberdayaan komunitas dengan tujuan percepatan penanggulangan masalah terkait
kemiskinan dan lapangan pekerjaan.
PNPM Mandiri memberikan pelayanan seperti memberikan pendampingan, pelatihan dan
bantuan langsung masyarakat (BLM) yang diberikan secara langsung.
Penataan Lingkungan Pemukiman Berbasis Komunitas (PLPBK) adalah upaya pemerintah
dalam bentuk pembangunan pada bidang pembangunan social dan ekonomi, serta lingkungan
dalam lingkup penanggulangan kemiskinan.
https://cindelarastumangkar.puskopcuina.org
KSP CU CINDELARAS TUMANGKAR
Tatanan Urip Anggayuh Karaharjan
PLPBK menekankan dalam aspek pembangunan lingkungan social yang kondusif. Prinsip
dasarnya adalah kebebasan, keikutsertaan, keterbukaan dan pemerataan serta tanggung
jawab.
1. Mampu menggerakkan partisipasi masyarakat untuk selalu bekerja sama dalam berbagai
kegiatan.
2. Mampu menumbuhkan atau memanfaatkan pemimpin local untuk membantu kelancaran
kegiatan pemberdayaan.
3. Kegiatan pemberdayaan harus dilaksanakan dengan bijak dan hati-hati agar perubahan yang
terjadi tidak menimbulkan dampak negative.
4. Pemberdayaan harus dapat memaksimalkan sumber daya yang dimiliki masyarakat local
(kelompok inti, sangayoka, sahabat, kerabat, kadang tumangkar dll).
5. Memperbanyak latihan ketrampilan yang sesuai dengan minat dan kebutuhan masyarakat
local atau anggota kelompok.
Ide dasar pemberdayaan adalah menempatkan manusia sebagai subjek dalam dunianya sendiri.
Pemberdayaan masyarakat diartikan sebagai upaya membantu masyarakat untuk mengembangkan
kemampuan sendiri sehingga bebas dan mampu untuk mengatur masalah dan mengambil keputusan
secara mandiri.
Memampukan masyarakat keluar dari kemiskinan dan keterbelakangan.
Memandirikan masyarakat untuk terhindar dari kesenjangan dan ketidakberdayaan.
https://cindelarastumangkar.puskopcuina.org
KSP CU CINDELARAS TUMANGKAR
Tatanan Urip Anggayuh Karaharjan
PERBAIKAN KELEMBAGAAN
Dengan memperbaiki kegiatan yang dilakukan diharapkan dapat memperbaiki kelembagaan.
Kelembagaan yang baik akan mendorong masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan.
PERBAIKAN USAHA
Perbaikan kelembagaan diharapkan akan memperbaiki bisnis yang dilakukan sehingga mampu
memberikan manfaat kepada anggota lembaga tersebut dan masyarakat yang ada disekitarnya.
https://cindelarastumangkar.puskopcuina.org
KSP CU CINDELARAS TUMANGKAR
Tatanan Urip Anggayuh Karaharjan
PERBAIKAN PENDAPATAN
Perbaikan bisnis diharapkan dapat memperbaiki pendapatan seluruh anggota lembaga termasuk
masyarakat.
PERBAIKAN LINGKUNGAN
Perbaikan pendapatan diharap dapat memperbaiki lingkungan fisik dan social karena kerusakan
lingkungan kerap disebabkan oleh kemiskinan atau pendapatan yang terbatas.
PERBAIKAN KEHIDUPAN
Pendapatan dan lingkungan yang baik akan memperbaiki standar kehidupan masyarakat. Ini dapat
dilihat dari tingkat kesehatan, pendidikan dan daya beli masyarakat.
PERBAIKAN MASYARAKAT
Jika setiap keluarga mempunyai kehidupan yang baik, akan tercipta kehidupan masyarakat yang
lebih baik pula.
KESIMPULAN
- TERIMA KASIH -
https://cindelarastumangkar.puskopcuina.org