Anda di halaman 1dari 33

KSP CU CINDELARAS TUMANGKAR

Tatanan Urip Anggayuh Karaharjan

LAPORAN KEGIATAN

DETAIL KEGIATAN

KEGIATAN Lokakarya Pemberdayaan


FASILITATOR Anton Sera Sima
JABATAN Wakil Ketua Pengurus PUSKOPCUINA
TANGGAL 3 April 2023
PEMBUAT Nanang Sumaryadi, Th Winarsih

SUSUNAN ACARA
1. Doa Pembukaan
2. Internalisasi Arah Strategis
3. Jadual
4. Sambutan Pembukaan oleh PUSKOPCUINA
5. Pemaparan Hasil Survey oleh Rm Sumarwan SJ
6. Tanggapan dan diskusi
7. Diskusi Kelompok
8. Diskusi Pleno
9. Rekomendasi
10. Penutup

SAMBUTAN : MARSELUS SUNARDI


 Karakter orang Credit Union = Mantap Bos
 Awal April kita adakan Lokakarya Pemberdayaan sesuai program kerja yang telah kita
sepakati.
 Selamat menjalankan ibadah puasa.
 Selamat memasuki pecan suci.
 Bersyukur sampai hari ini kegiatan-kegiatan kita dapat terlaksana. 46 anggota Credit Union
telah mengadakan RAT TB 2022 dan kemarin RAT terakhir oleh CU Bina Kasih Pontianak.
 Credit Union terbaru, CU Mandiri Sejahtera Bersama telah mengadakan RAT Januari lalu dan
hasil RAT-nya menyepakati untuk bergabung dengan PUSKOPCUINA. Sekarang hadir 2
pengurus dan staf pemberdayaan.
 Bersyukur bahwa pemberdayaan yang merupakan salah satu ciri kita.
 Credit Union yang KL-nya tinggi, biasanya kegiatan pemberdayaannya tidak berjalan dengan
baik.
 Ada 5 Credit Union yang belum mempunyai KUBn, kalau CU Bina Kasih memang baru
bermasalah.

https://cindelarastumangkar.puskopcuina.org
KSP CU CINDELARAS TUMANGKAR
Tatanan Urip Anggayuh Karaharjan

 Credit Union ini berarti tidak berniat untuk menjadi lebih baik.
 Orang Credit Union senang melihat orang lain gembira.
 Susah kalau melihat orang lain susah.
 Ada yang bahkan mengundang aktivis Credit Union lain untuk memberikan pembelajaran
pemberdayaan.
 Pemberdayaan yang jalan tidak harus dari staf, yang jalan adalah unsur anggota yang
dilibatkan.
 Kegiatan pemberdayaan tidak boleh hanya retorika.
 Kebanyakan hanya menjiplak namanya tidak membawa rohnya.
 Yang membedakan PUSKOPCUINA dengan yang lain, pemberdayaan menjadi wajib. Ini menjadi
tertawaan banyak orang ketika ada Credit Union Primer PUSKOPCUINA ada yang belum
melaksanakan pemberdayaan.
 Ada yang masih minimal jumlah KUBn. Ini bukan mencirikan Credit Union Pemberdayaan.
 Ada yang tidak ditulis di program kerja.
 Bagaimana kalau pemberdayaan belum menjadi program kerja yang utama di Credit Union, ya
nanti hasilnya akan sama
 Ada 2 Credit Union yang KUBn 500-an.
 Dilapangan banyak Credit Union yang tidak menampilkan data pemberdayaan.
 Kita harus mau berubah, bahwa pemberdayaan jalan menuju keberlanjutan Credit Union kita
masing-masing.
 Terimakasih kepada pak Anton Sera Sima, wakil Ketua Pengurus yang secara
berkesinambungan mengasuh pemberdayaan.
 Terimakasih kepada room Sumarwan SJ. Nanti akan menunjukkan hasil survey yang telah
dilakukan dijaringan kita dan bisa kita gunakan untuk landasan menjalankan kegiatan
pemberdayaan selanjutnya.
 Kita yakin pemberdayaan adalah hal yang baik.
 Terimakasih kepada peserta yang mendaftar melalui SIMO Sebanyak 148 peserta dan yang
hadir saat ini 97 peserta.
 Mohon menjadi perhatian bersama, setelah lokakarya pemberdayaan ini harus ada perubahan
kegiatan pemberdayaan yang bagus di CU-nya.
 Segera muncul laporan kegiatan pemberdayaan.
 Kegiatan yang ada tidak semata-mata formalitas tetapi sungguh-sungguh dijalankan sehingga
dapat meningkatkan kualitas dan kesehatan bagi CU kita.
 Selamat mengikuti Lokakarya Pemberdayaan, jangan hanya mengisi daftar hadir dan kejar
sertifikat namun utamakan pada implementasinya.
 Saya percaya kegiatan pemberdayaan akan bisa semakin berkualitas kalau direncanakan untuk
meningkatkan kualitasnya.
 Di beberapa CU, pemberdayaan dijadikan indicator kinerja.
 Dengan mohon bimbingan Roh Kudus yang diikuti oelh 46 anggota CU kita, saya nyatakan
Lokakarya Pemberdayaan dibuka.
 Terimakasih.
 Mandiri, tekun, amanh, peduli, bersyukur, optimis, sabar.

https://cindelarastumangkar.puskopcuina.org
KSP CU CINDELARAS TUMANGKAR
Tatanan Urip Anggayuh Karaharjan

KATA PENGANTAR FASILITATOR : ANTON SERA SIMA

 Pertemuan ini adalah pertemuan fundamental kalau kita memang mau ada perbaikan kedepan.
 100% kehadiran ini untuk mendengarkan dan masalah cepat teratasi.
 Saya minder kalau bertemu dengan pendeta lukas.
 Ditanyakan sesuatu yang baru.
 Kita dari 9 tahun yang lalu masih ada yang belum jalan, saya harus menjemput mereka.
 Kita belum berhasil, PUSKOPCUINA belum berhasil menerapkan model pengembangan CU
berbasis pemberdayaan.
 Karena itu adalah kesepakatan bersama.

LATAR BELAKANG
 Awalnya Credit Union mengutamakan rekrutmen keanggotaan dari yang ekonomi menengah
kebawah dan ada focus pada masyarakat ekonomi lemah.
 Credit Union yang menjadi anggota PUSKOPCUINA sudah sepakat untuk mengagendakan
Pemberdayaan dalam SP BP.
 Kekhasan PUSKOPCUINA adalah penggalakan Pemberdayaan lebih khususnya terbentuknya
Komunitas dan Kelompok Usaha Binaan (KUBn).
 Pertumbuhan Komunitas Teritory, Komunitas Pemberdayaan dan KUBn sangat lambat.
 Pembinaan Komunitas Pemberdayaan dan KUBn tidak maksimal.
 Pertumbuhan anggota Komunitas Pemberdayaan dan KUBn tidak signifikan.

PERNYATAAN F.W RAIFEISEN


1. Credit Union dikembangkan untuk melayani anggota sebagai pribadi :
 Tidak sebagai pemilik modal atau pendapatan atau status.
 Anggota diberlakukan secara utuh dengan kebutuhan yang kompleks.
 Anggota bukan sederetan keinginan untuk eksploitasi dan aspirasi belaka.
2. Credit Union tidak boleh membatasi dirinya hanya sebagai pemberi pinjaman tetapi tujuan
utama dari Credit Union adalah :
 Mengontrol penggunaan uang.
 Memperbaiki nilai-nilai moral dan fisik setiap anggotanya.
 Memberdayakan mereka untuk mandiri.

TUJUAN LOKAKARYA
1. Mengevaluasi kegiatan pemberdayaan pada gerakan PUSKOPCUINA.
2. Mendalami peran Credit Union Primer dalam melakukan pemberdayaan kepada anggota.

https://cindelarastumangkar.puskopcuina.org
KSP CU CINDELARAS TUMANGKAR
Tatanan Urip Anggayuh Karaharjan

3. Memperdalam makna pemberdayaan anggota agar ada persepsi yang sama untuk seluruh
Credit Union dalam gerakan PUSKOPCUINA.

HASIL YANG DIHARAPKAN


1. CU Primer mengetahui perkembangan pemberdayaan di gerakan PUSKOPCUINA dan Credit
Unionnya masing-masing
2. Pemberdayaan anggota menjadi kegiatan yang patut mendapatkan perhatian penuh dari
aktivis Credit Union dan anggota Credit Union.
3. Anggota dan Credit Union Primer memiliki persepsi yang sama terhadap kebijakan sehingga
dapat melaksanakan aktivitas pemberdayaan di wilayah kerjanya.

PERJALANAN LOKAKARYA PEMBERDAYAAN

1. Lokakarya Pertama di Toraja 2014


2. Lokakarya Kedua di Atambua 2015
3. Lokakarya ketiga di Pontianak 2016
4. Lokakarya Keempat di Palangkaraya 2019
5. Lokakarya Kelima dilakukan secara online di BKCU Forum 2021
6. Lokakarya Keenam dilakukan secara online di PUSKOPCUINA 2022

BELAJAR DARI KENYATAAN

1. Ada Credit Union yang ikut sejak pertemuan pertama tetapi kegiatan pemberdayaan
komunitas dan kelompok usaha binaan tidak maksimal.
2. Model pengembangan Credit Union Primer masih sebagian sibuk pada kegiatan utama
Simpan Pinjam.
3. RTL Credit Union Primer beberapa diantara kurang ditindaklanjuti pasca Lokakarya, Sharing
dan FGD.
4. Kreativitas dan Inovasi aktivis pemberdayaan Credit Union Primer dalam pengembangan
Komunitas dan Kelompok Usaha Binaan masih stagnan.
5. Credit Union Primer belum mampu menemukan manakah potensi dan kegiatan
pemberdayaan yang cocok dan dibutuhkan oleh anggota.

KOMENTAR FASILITATOR : ANTON SERA SIMA

 Boleh studi banding, tetapi jangan menjiplak karena potensi daerah kita berbeda-beda.
 Pemberdayaan jangan disamakan.
 Kalau mau mendampingi, tidak bisa kalau kita tidak hadir disana, dudu bersama, berkunjung
sehingga kita bisa tahu kebutuhan anggota.
 Pemberdayaan sangat terbukti membawa kesehatan bagi Credit Union Primer.
https://cindelarastumangkar.puskopcuina.org
KSP CU CINDELARAS TUMANGKAR
Tatanan Urip Anggayuh Karaharjan

 Ini bukan cerita tetapi realitas yang boleh disharingkan oleh Credit Union yang mengalaminya.
 Credit Union Sauan Sibarung di bulan Maret 2023, KL ada diangka 2,8%. Ini karena ada orang
dibelakang pengurus dan manajemen yang bergerak.
 Benahi pemberdayaan, benahi kelompok Usaha Binaan, benahi komunitas, latih kadang
Tumangkar.

REKOMENDASI UNTUK CU PRIMER

1. Merancang program kerja Pemberdayaan Komunitas dan Kelompok Usaha Binaan dalam SP
BP setiap tahun buku, dan mengirimkan laporan kegiatan pemberdayaan ke PUSKOPCUINA.
2. Memiliki bidang dan tenaga khusus yang menangani pendampingan Komunitas dan
Kelompok Usaha Binaan (KUBn) sebagai berikut :
 Tersedianya Staf Pemberdayaan
 Komite Pemberdayaan
 Mentor Pemberdayaan
 Aktivis (Kadang Tumangkar)
 Fasilitator Kewirausahaan
3. Meningkatkan kapasitas para aktivis dalam hal kemampuan pengorganisasian Komunitas dan
Kelompok Usaha Binaan dan membangun komunikasi dengan stakeholder. Para aktivis
mempunyai kemampuan memfasilitasi diklat. Para aktivis juga perlu mendapatkan diklat TOT
untuk pendidikan :
 Pendidikan Wajib Anggota
 Financial Literasi
 MYFO
 Pelatihan Interpreneurship
 Manajemen konflik
 Merancang APB Keluarga
 Penanaman Nilai-nilai Credit Union
 Membangun sikap volunteer
4. Memiliki perangkat pendukung kegiatan pemberdayaan :
 Tersedianya MO dan MP Pemberdayaan
 Membuat kebijakan pembinaan pemberdayaan dan monitoring Komunitas dan
Kelompok Usaha Binaan (KUBn)
 Membuat jadwal tetap pertemuan dan evaluasi yang melibatkan aktivis
5. Melakukan pemetaan wilayah berupa Komunitas Teritori, Komunitas Pemberdayaan dan
Kelompok Usaha Binaan (KUBn).
6. Menetapkan target pembentukan Komunitas dan target pembentukan Kelompok Usaha
Binaan (KUBn).

https://cindelarastumangkar.puskopcuina.org
KSP CU CINDELARAS TUMANGKAR
Tatanan Urip Anggayuh Karaharjan

PERMASALAHAN YANG DIHADAPI SAAT INI

1. Aktivis pemberdayaan pada Credit Union Primer sangat terbatas.


2. Pembekalan aktivis di Credit Union Primer tidak berjalan maksimal.
3. Penciptaan aktivis yang militant yang berjiwa volunteer belum merata di semua Credit Union
Primer.
4. Credit Union Primer belum menemukan secara jelas manakah kegiatan pemberdayaan yang
cocok dan dibutuhkan oleh anggota Credit Union bersangkutan.
5. Pemetaan Wilayah Komunitas Teritori, Komunitas Pemberdayaan dan Kelompok Usaha
Binaan (KUBn) pada beberapa Credit Union belum dilaksanakan secara maksimal.
6. Berdasarkan data kegiatan komunitas dan KUBn tidak banyak Credit Union yang melakukan
evaluasi khusus terhadap kegiatan pemberdayaan.
7. Belum ada agenda jadwal tetap tentang pertemuan khusus atau pertemuan rutin membahas
tentang evaluasi kegiatan pemberdayaan bulan sebelumnya dan perencanaan target kegiatan
pemberdayaan dibulan berikutnya.

TRIKOTOMI PEMBERDAYAAN

1. ROH; yaitu :
 Semangat
 Daya
 Kekuatan
 Keuletan
2. BADAN; yaitu :
 Komunitas Teritori
 Komunitas Pemberdayaan
 Kelompok Usaha Binaan
 Usaha Individu
 Aktivis dan Kelembagaan Pemberdayaan
3. JIWA; yaitu :
 Diklat
 Lokakarya
 FGD
 Pembekalan
 Kebijakan/MO/MP
 Rekoleksi
 Family Gatering

https://cindelarastumangkar.puskopcuina.org
KSP CU CINDELARAS TUMANGKAR
Tatanan Urip Anggayuh Karaharjan

KOMENTAR FASILITATOR : ANTON SERA SIMA

 Trikotomi : manusia (CU) terdiri dari badan, jiwa dan roh.


 Roh ini yang harus dibenahi (semangatnya, dayanya, kekuatannya).
 Secara badan dan jiwa ada, sudah tersedia.
 Kalau badan, jalan tidak dituntun oleh roh yang benar maka jalannya akan tidak balance.

PENDEKATAN PEMBERDAYAAN MODEL PUSKOPCUINA

1. Melakukan intervensi dengan bimbingan dan pembinaan bagi Usaha Individu Anggota.
2. Pendekatan dengan pengelompokan secara wilayah teritori. Ini disebut Komunitas Teritori.
3. Pengelompokan anggota Komunitas Teritori berdasarkan kelompok usaha ayng sedang dan
akan ditekuni. Ini disebut Kelompok Usaha Binaan (KUBn).
4. Peningkatan komunitas teritori yang menjadi komunitas pemberdayaan ketika didalamnya
sudah terbentuk KUBn dan makin meningkat jumlah Usaha Individu Anggota.
5. Metode Pembinaan dengan pendekatan metode ABCD.

MASALAH PEMBERDAYAAN SELAMA 2 TAHUN TERAKHIR


1. Keterbatasan tenaga staf pemberdayaan.
2. Susahnya mengumpulkan anggota baik secara online maupun offline.
3. Susah merubah pola pikir anggota karena ketergantungan dengan adanya bantuan dari
lembaga lain dan pemerintah.
4. Anggota lebih memilih usaha sendiri daripada berkelompok.
5. Kerjasama anggota didalam kelompok belum maksimal.
6. Masih ada anggota yang belum konsisten dengan aturan-aturan yang telah disepakati dalam
kelompok.
7. Kurangnya pemahaman dan ketrampilan SDM internal untuk memberikan pendampingan.
8. Belum maksimal kerjasama dengan pihak eksternal dalam hal pemberdayaan.
9. Tidak ada tenaga pendamping.
10. Mentor kurang dan tenaga ahli juga kurang.
11. Tata kelola kelompok belum optimal.
12. Pendokumentasian dan pencatatan administrasi belum rapi.
13. Belum mampu mendorong semangat swadaya dan solidaritas antar anggota komunitas.
14. Masih mencari model komunitas yang tepat bagi anggota.
15. Kurangnya kesadaran anggota dalam berkomunitas.
16. Keterbatasan pasar bagi usaha anggota kelompok.
17. Keterlibatan aktivis dalam pendampingan belum maksimal.
18. Pendampingan usaha belum bisa diterapkan secara maksimal.
19. Usaha individu anggota cenderung seragam.

https://cindelarastumangkar.puskopcuina.org
KSP CU CINDELARAS TUMANGKAR
Tatanan Urip Anggayuh Karaharjan

20. Inovasi usaha yang masih sulit diterapkan dan belum cukup bersaing dari segi kualitas dan
penampilan produk serta pemasaran produk yang masih terbatas.
21. Pemahaman dan pengetahuan aktivis pemberdayaan belum merata.
22. Kebijakan pemberdayaan, pengorganisasian dan administrasi di komunitas belum dipahami
oleh sebagian aktivis dan anggota.
23. Staf pemberdayaan merangkap tugas sebagai kepada bidang pendidikan dan pemberdayaan.
24. Belum pernah mengikuti diklat pemberdayaan.
25. Bagaimana merubah pola pikir anggota tentang KUBn.
26. Penempatan staf pemberdayaan belum sesuai dengan basic-nya.
27. Keterlilbatan aktivis dalam pendampingan komunitas kurang dievaluasi.
28. Belum ada tim khusus yang membantu bagian pemberdayaan seperti komite kantor pusat.
29. Sangat sulit untuk mengumpulkan anggota dalam kelompok.
30. Anggota berwirausaha sendiri.
31. Belum memiliki relasi pasar apabila memiliki produk dan sulit untuk menjual.
32. Sangat sulit berkelompok karena jarak anggota dan kultur budaya yang sangat beragam.
33. Kelompok hanya sementara terus bubar.
34. Aktivis hanya mampu melakukan pendampingan system personal.
35. Kesadaran anggota untuk bergabung dalam komunitas masih kurang.
36. Aktivis belum focus menangani pemberdayaan.
37. Komunitas belum aktif karena terhambat pandemi.
38. Usaha kelompok mengalami kegagalan.
39. Pendampingan usaha kelompok oleh aktivis pemberdayaan belum rutin dilakukan.
40. Pada pandemic covid kunjungan anggota, coaching clinic, dan pelatihan teknis yang
mengharuskan tatap muka tidak bisa dilaksanakan.

MOTOR PENGGERAK PEMBERDAYAAN

Penggerak Pemberdayaan :
1. Pengurus Komunitas dan KUBn
2. Staf Pemberdayaan
3. Komite Pemberdayaan
4. Kadang Tumangkar
5. Aktivis pendamping / Mentor Komunitas / Fasilitator

KITA BUTUH VOLUNTEER


Volunteer itu mempunyai karakteristik :

 Berjiwa Sosial
 Rela meluangkan waktu
 Mental memberi
 Senang berbagi

https://cindelarastumangkar.puskopcuina.org
KSP CU CINDELARAS TUMANGKAR
Tatanan Urip Anggayuh Karaharjan

 Menjiwai pekerjaan
 SDM yang mumpuni
 Manusia pembelajar
Volunteer itu adalah :
 Komite
 Mentor
 Pengurus Komunitas/KUBn
 Kadang Tumangkar

KOMENTAR FASILITATOR : ANTON SERA SIMA

 komite, mentor, pengurus komunitas/KUBn dan Kadang Tumangkar, mereka volunteer tetapi
bukan sembarang volunteer. Harus diberi pelatihan, pembekalan.
 Dipelihara, hargai mereka dengan contoh : beri kaos, jaket supaya mereka bangga menjadi
kadang tumangkar.

KOMENTAR PESERTA

1. Alibata :
 Di CUPD 80% mata pencaharian anggota bergeser, berpindah dari karet ke yang lain.
 Jadi mohon dimaklumi kalau ada kelompok yang bubar karena memang kelompoknya
sudah berganti.
 Dengan demikian apakah kita akan anti sawit, kita sudah keluar dari anti sawit dan anti
tambang.
 Penduduk asli jadi penonton dan gigit jari ketik anti sawit dan anti tambang.
 Anggota diberi tempat untuk kelompok sawit, kami tidak bisa buat keripik berton-ton
untuk dijual, riil disini adalah kelompok sawit.
 Petani mandiri.
 Di ensiklik atau apapun belum ada larangan untuk bertani sawit.
 Pemerintahan juga tidak melarang.
 Di UU cipta kerja ada dijatah 2 bidang setiap kelompok.
 Banyak CU di Kalimantan barat sudah melihat peluang bahwa sawit ini sebagai mata
pencaharian sebagai pengganti karet.
2. Sika :
 Dimulai dari kelompok-kelompok yang sudah ada.
 Kalau mau dengan metode abcd, kita mulai dengan kelompok usaha binaan yang sudah
ada.
 Jangan terlalu melihat nilai tambah besar namun anggota belum siap.

https://cindelarastumangkar.puskopcuina.org
KSP CU CINDELARAS TUMANGKAR
Tatanan Urip Anggayuh Karaharjan

3. Hardinata :
 Menyambung dari pak alibata, di cupd sudah sangat mendukung kelompok petani sawit
dimasukkan dalam kelompok usaha binaan.
 Kehadiran kita di kelompok bisa meningkatkan pendapatan petani seperti : link pupuk,
pendanaan (pinjaman agro usaha), mendukung petani mengelola lahannya
sendiri/tidak menjual lahannya ke perusahann, anggota sudah terbiasa mengelola
sendiri tidak lagi menjadi sesuatu yang baru, sawit adalah usaha yang bernilai ekonomis
tinggi bila dikelola dengan benar.
4. Lulup :
 Baru saja jadi pengurus untuk pemberdayaan dan baru pertamakali ikut lokakarya
pemberdayaan dan sangat luar biasa meriah.
 Diawal pak ketua menyampaikan pemberdayaan wajib dilakukan.
 Disini saya jadi galau bagaimana mungkin ada pembatasan-pembatasan dalam ruang
pemberdayaan.
 Bagaimana dengan anti sawit ini.
 CU harus terbuka terhadap usaha anggota.
5. Anton :
 Pemberdayaan tetap harus ada pembatasan.
 Missal warung untuk mabuk, itu tidak boleh.
 Di FGD terakhir sawit ini diangkat.
 Rm Fredy memang pernah ada seruan di masyarakat dayak tentang anti sawit, tetapi
tidak ada dalam kesepakatan PUSKOPCUINA.
 Pemberdayaan jangan dipaksakan dengan sesuatu yang baru, tetapi dari sesuatu yang
sudah ada.
 Pemberdayaan tidak bisa dipecahkan dari luar.
 Silahkan datang, cermati ke wilayah tersebut, buat konsepnya, Tanya ke mereka apa
yang dibutuhkan.
 Banyak kegiatan yang saya protes di pemberdayaan, jangan sampai bosan.
 Bagaimana pemberdayaan bisa mendatangkan manfaat bagi anggotanya.
 Pikir, omong dan buat.
 Jadi buat, supaya kita tidak omong lagi. Orang sudah tahu apa yang kita buat.
6. Sumarwan :
 Ketika strategi marketing sudah mentok, maka perlu contoh.
 Supaya orang lain tertarik untuk ikut.
 Yang penting adalah mengenali potensi anggota di suatu daerah.
 Dipilih mana yang sungguh-sungguh tepat.
7. Nanang :
 Program kerja oke.
 Pelaksanaan zonk.
 Kendala yang sering dihadapi adalah : antusias anggota kurang, dan bagaimana cara
supaya anggota bisa peduli dengan lembaganya, solusi apa yang bisa ditawarkan.

https://cindelarastumangkar.puskopcuina.org
KSP CU CINDELARAS TUMANGKAR
Tatanan Urip Anggayuh Karaharjan

8. Hermas :
 Ada praktek-praktek baik.
 Mendampingi petani sawit swadaya dari 1991.
9. Sunardi :
 Sudah dibuka dalam document PUSKOPCUINA tidak ada larangan untuk sawit.
 Pak alibata dan ibu stela mungkin ada dokumennya?
10. Sumbogo :
 Mungkin ada sedikit kesalahpahaman, saya tau sawit dilarang. Ketika kami melakukan
monev di CU bulan mei. Ada dari PUSKOPCUINA yang melarang menanam sawit.
 Saya belum mendapatkan document tentang larangan menanam sawit.
 Di CUPD juga demikian.

PERLU KEHADIRAN AKTIVIS


1. Penting untuk dipikirkan melembagakan kehadiran aktivis di Credit Union Primer.
2. Membantu pengurus dan staf dalam melakukan sosialisasi, promosi dan edukasi.
3. Menjadi penggerak di Komunitas dan Kelompok Usaha Binaan.
4. Membantu staf merekrut anggota baru
5. Dapat membantu penagihan.

PERAN PENGGERAK KOMUNITAS

1. Memiliki inisiatif yang menyatu dengan yang miskin dalam komunitas.


2. Melaksanakan pengkajian social (Social Inquary) assement.
3. Membantu kelompok merumuskan program awal.
4. Menciptakan landasan kerja.
5. Memfasilitasi musyawarah secara demokratis.
6. Membangun simulasi dalam bentuk bermain peran.
7. Membangun aktivitas bersama komunitas dalam bentuk aksi komunitas.
8. Melakukan penilaian dan evaluasi terbuka.
9. Merefleksikan proses dan meneguhkan anggota komunitas
10. Menjadikan anggota komunitas sebagai pembelajaran berorganisasi.

MENDORONG PRODUKTIVITAS

1. Melatih manajemen tentang manajemen produktivitas bekerja secara online dan


memanfaatkan teknologi secara maksimal.
2. Manajemen perlu melatih penggerak komunitas untuk melek IT.

https://cindelarastumangkar.puskopcuina.org
KSP CU CINDELARAS TUMANGKAR
Tatanan Urip Anggayuh Karaharjan

AKSELERASI DIGITALISASI

Teknologi memainkan peran penting dalam memastikan kelangsungan organisasi :


 Pengguna aplikasi ESCETE segera dimaksimalkan.
 Edukasi anggota untuk mengakses aplikasi ESCETE.
 Sosialisasi penggunaan smartCU.
 Teknologi juga memberikan manfaat lain seperti efisiensi waktu dan terhindar dari
penularan covid-19.

PEMASARAN HASIL PRODUK ANGGOTA

1. Membenahi usaha anggota untuk dapat berproduksi secara kontinyu agar menjamin
ketersediaan produk sambil mencari jalur pemasaran.
2. Perkuat pemasaran secara jejaring.
3. Berbelanja kebutuhan dengan sesame anggota Credit Union.
4. Manfaatkan media social.
5. Percepatan aplikasi ESCETE untuk sampai pada fase 3 –E-commerce-smartCU.

MANFAAT PEMBERDAYAAN
 Menolong anggota.
 Meningkatkan pendapatan.
 Menolong Credit Union meningkatkan Kredit beredar.
 Menekan angka Kredit lalai (NPL).
 Terwujudnya ketrampilan mengelola usaha.
 Terciptanya jejaring pemasaran.
 Terciptanya wadah sharing informasi.

COMMUNITY WORKER

Community Worker (Pekerja Komunitas) adalah suatu proses dalam membantu masyarakat untuk
meningkatkan diri mereka sendiri melalui suatu aktifitas-aktifitas kolektif.

PERAN COMMUNITY WORKER

1. Merangsang munculnya diskusi tentang apa yang menjadi masalah dalam masyarakat.
2. Memberikan informasi, jika dibutuhkan tentang pengalaman kelompok lain dalam
mengorganisir diri untuk menghadapi hal yang sama.

https://cindelarastumangkar.puskopcuina.org
KSP CU CINDELARAS TUMANGKAR
Tatanan Urip Anggayuh Karaharjan

3. Membantu masyarakat untuk membuat analisis situasi secara sistimatis tentang hakikat dan
penyebab dari masalah, serta menelusuri keuntungan dan kerugian dari setiap usulan yang
terkait dengan upaya pemecahan masalah.
4. Menghubungkan masyarakat dengan sumber yang dapat dimanfaatkan untuk membantu
(bantuan teknis maupun material) mengatasi masalah yang sedang dihadapi.
5. Mengenali adanya konflik antar sesame anggota masyarakat dan mengambil tindakan atau
mengatasinya.

PEMERCEPAT PERUBAHAN (ENABLER)

1. Membantu masyarakat menyadari dan melihat kondisi mereka.


2. Membangkitkan dan mengembangkan organisasi dalam masyarakat.
3. Mengembangkan relasi interpersonal yang baik.
4. Memfasilitasi perencanaan yang efektif.

PERANTARA (BROKER)

1. Menghubungkan individu atau kelompok dalam masyarakat yang membutuhkan bantuan


ataupun layanan masyarakat.
2. Dimana masyarakat tidak tahu, dimana dan bagaimana mendapatkan bantuan tersebut.
3. Bantuan tersebut merupakan lembaga penyedia layanan masyarakat.

TENAGA AHLI

Tenaga ahli atau Expert merupakan peran yang menuntut praktisi masyarakat untuk memberikan
masukan, saran dan dukungan informasi dalam berbagai area.

AKTIVIS

1. Perubahan institusional mendasar.


2. Pengalihan sumber daya ataupun kekuasaan bagi kelompok yang kurang beruntung.
3. Menstimulasikan kelompok-kelompok yang kurang diuntungkan agar mampu
mengorganisir diri untuk melawan kekuatan struktur.
4. Melakukan peran perintisan.

PRINSIP DASAR PENGEMBANGAN KOMUNITAS PEMBERDAYAAN


MASYARAKAT

1. Adanya kesatuan kehidupan masyarakat dan hal-hal yang berkaitan.


2. Pendekatan antar tim dalam pengembangan masyarakat.

https://cindelarastumangkar.puskopcuina.org
KSP CU CINDELARAS TUMANGKAR
Tatanan Urip Anggayuh Karaharjan

3. Mengembangkan kepemimpinan masyarakat.


4. Memahami dan berkomitmen pada pelestarian lingkungan hidup.
5. Pemahaman akan kearifan local dan pola budaya setempat.

4 CIRIKHAS UNSUR DASAR PENGEMBANGAN MASYARAKAT DENGAN SISTEM


PENDAKATAN CREDIT UNION

1. Memampukan masyarakat untuk mendefinisikan dan memenuhi kebutuhan mereka.


2. Proses pelaksanaannya melibatkan kreativitas dan kerja masyarakat.
3. Pengembangan masyarakat bersifat non direktif atau partisipative.
4. Asumsi bahwa masyarakat sudah mempunyai pengetahuan tentang apa yang sebenarnya
mereka butuhkan dan apa yang baik untuk mereka.

PERUBAHAN DARI BAWAH

1. Menghargai pengetahuan local.


 Dihambat oleh adanya fenomena para penguasa merasa lebih tahu dibandingkan
masyarakat itu sendiri, sehingga gagasan dari masyarakat sebagai yang tahu tidak
dianggap.
 Menerapkan prinsip berbagi pengetahuan.
2. Menghargai kebudayaan local.
 Mampu menghindari asumsi superioritas budaya yang dia miliki kepada masyarakat
local yang berbeda budaya dengannya.
 Didukung oleh perspektif HAM.
3. Menghargai proses local.
 Memahami proses-proses di dalam masyarakat local.
 Proses local ada kalanya eksklusif.
4. Bekerja dalam solidaritas.
 Pekerjaan masyarakat bukan “untuk” masyarakat, namun bekerja “dengan”
masyarakat.

PROSES PENGEMBANGAN MASYARAKAT

1. Proses dari hasil.


 Proses dan hasil dapat diibaratkan sebagai “sarana” dan “tujuan” yang tidak boleh
dipisahkan satu sama lainnya.
 Tidak hanya dipandang sebagai sarana untuk mencapai tujuan tetapi proses tersebut
juga merupakan tujuan yang ingin dicapai.
2. Integritas progres.
 Harus melibatkan masyarakat itu sendiri.
 Tidak dapat ditentukan dan dipaksakan dari luar.
https://cindelarastumangkar.puskopcuina.org
KSP CU CINDELARAS TUMANGKAR
Tatanan Urip Anggayuh Karaharjan

 Proses yang dimiliki, dikuasai dan dilangsungkan oleh masyarakat itu sendiri.
3. Peningkatan kesadaran.
Aspek yang harus digunakan dalam penyadaran masyarakat diantaranya :
 Aspek personal dan politik.
 Aspek pembangunan hubungan diologis.
 Aspek berbagi pengalaman penindasan.
 Aspek pembukaan peluang untuk bertindak.
4. Kerja sama.
 Mencoba menantang kompetisi di dalam masyarakat.
 Struktur yang kooperatif dalam masyarakat.
 Bentuk koperasi sebagai lembaga yang memberdayakan masyarakat secara
kerjasama.
5. Langkah pengembangan.
 Menekankan kepada masyarakat bahwa proses adalah milik masyarakat, bukan milik
pekerja.
 Sifatnya organic yaitu pengembangan tanpa dipaksa untuk bertumbuh secara radikal.
6. Langkah perdamaian tanpa tekanan.
 Perdamaian dihambat oleh batasan struktur dan kepentingan pribadi yang kuat dan
luas.
 Tanpa kekerasan merupakan strategi menyerang terhadap ide dan stuktur, bukan
menyerang kepada orang-orang.

BAHAN DISKUSI KELOMPOK


1. Apa yang mendesak dibenahi untuk memberikan pemahaman dan menciptakan ketertarikan
anggota terlibat dalam kegiatan Komunitas dan Pemberdayaan?
2. Apa yang mesti dilakukan kedepan untuk memacu pertumbuhan Komunitas dan KUBn serta
Usaha individu?
3. Apa langkah-langkah kongkrit untuk membenahi kemampuan dan ketrampilan teknis (SDM)
para penggerak Komunitas dan KUBn?
4. Tindakan apa yang segera diambil untuk kembali membenahi dan menggerakkan Komunitas,
KUBn dan Usaha Individu yang sempat stagnan?

HASIL DISKUSI KELOMPOK 1

1. Apa yang mendesak dibenahi untuk memberikan pemahaman dan menciptakan


ketertarikan anggota terlibat dalam kegiatan Komunitas dan Pemberdayaan?
 Menyerap aspirasi anggota sebelum kegiatan BP
 Melakukan sosialisasi mengenai manfaat Komunitas dan kelompok pada anggota di
wilayah sasaran

https://cindelarastumangkar.puskopcuina.org
KSP CU CINDELARAS TUMANGKAR
Tatanan Urip Anggayuh Karaharjan

 Melakukan bimtek pemberdayaan kepada anggota atau wilayah pengembangn CU


(Bimtek pokok ternak, organik dan lainnya)
 Melakukan usaha pemberdayaan pada usaha masing-masing / usaha individu.
 Mendekatkan diri kepada kelompok yang sudah ada dan memberikan pemahaman
 Meningkatkan kegiatan sosialisasi tentang pemberdayaan kepada anggota
 Melakukan survey kebutuhan anggota tentang pemberdayaan secara menyeluruh.
 Harus sesering mungkin melakukan evaluasi
 Menciptakan rasa membutuhkan Pendidikan maupun pelatihan
 Sejak Pendidikan wajib, semua fasilitator dilatih untuk memiliki kemampuan menciptkan
rasa membutuhkan bagi anggota
 Menggali kebutuhan riil anggota
 Menjelaskan tujuan dan manfaat dari kelompok yang akan dibentuk
 menyampaikan sukses story dari pendampingan yang sudah dilakukan
 memperkuat sosialisasi dan literasi terkait pentingnya usaha kelompok
 Memperkuat survey lapangan (identifikasi dan pemetaan) usaha anggota eksisting, untuk
kemudian menjadi dasar pendekatan kepada anggota
 Perhatian dan Pengertian penuh dari setiap orang yang terlibat dalam Pemberdayaan.
 Mereview MO pemberdayaan yg sudah ada untuk disesuaikan sesuai kebutuhan anggota
 Promosi produk pinjaman bunga murah kepada anggota kelompok dan komunitas serta
kemudahan administasi pengurusannya
 Perlu inovasi pemberian reward dan sebagainya sesuai kemampuan dan kondisi
kebutuhan
 Meningkatkan pendekatan personality toth
 Melibatkan secara optimal anggota yang sudah sukses dalam membangun usahanya baik
skala kecil, menengah maupun besar.
 Membangun kesepahaman aktivis tentang makna dan tujuan pemberdayaan.
 Membuat MO pemberdayaan
 Fasilitator mesti ada semangat dan kompetensi dalam memberikan pemahamann kepada
anggota
 Diskusi dalam Pertemuan Periodik Komunitas
 Survey Kebutuhan Komunitas.
 Sosialisasikan Model Pemberdayaan Credit Union pada Komunitas
 Pemanfaatan Produk Pelayanan bagi Peningkatan Kualitas Hidup Anggota
2. Apa yang mesti dilakukan kedepan untuk memacu pertumbuhkan Komunitas dan KUBn
serta Usaha Individu?
 Menetapkan program kerja untuk pembentukan Komunitas dan kelompok
 Selalu berkomunikasi untuk anggota yang memiliki usaha individu
 Melakukan kegiatan pendampingan berkelanjutan.
 Mengkampanyekan dampak positif dari pemberdayaan
 Membuat jaringan antara anggota yang bisa saling bekerjasama (penyedia bahan baku,
produsen dan konsumen)
 Selalu mendoakan pengusaha supaya sukses

https://cindelarastumangkar.puskopcuina.org
KSP CU CINDELARAS TUMANGKAR
Tatanan Urip Anggayuh Karaharjan

 Membuat testimoni dari KUBn yang sudah berhasil


 Pendampingan dan ikut memasarkan hasil setiap anggota
 Merangsang program live in, berdiskusi, membaur lebih dekat dengan anggota di wilayah-
wilayah dampingan
 Pendamping menjadi panutan dalam berusaha untuk anggota yang nantinya bisa menjadi
testimoni bagi anggota
 Mewajibkan Anggota masuk dalam Manajemen Teritori yg ditentukan CU Primer
 Menjadwalkan dan menjalankan Pertemuan Periodik Komunitas menyesuaikan dengan
Topik yang dibutuhkan
 Survey Kebutuhan Jenis Pelatihan Usaha sesuai jalur peminatan setelah mendapatkan
Pelatihan Wirausaha Umum
 Membuat Modul Jenis-Jenis Usaha dan Workshoop sebagai percontohan jenis usaha
 Mendampingi Usaha Anggota melalui Tenaga Mentor berpengalaman
 Merevisi modul diksar/wajib (baik yg onside, online, maupun mandiri - dilengkapi dengan
penekanan pada Kesadar akan kebutuhan anggota terhadap
Pendidikan/Pelatihan/pemberdayaan.
 Melatih Semua Fasilitator (diksar/wajib, & FL) untuk selalu menekankan kebutuhan
anggota terhadap Pendidikan/Pelatihan/pemberdayaan.
 Menyerap Aspirasi dan merekap semua Kebutuhan Anggota terhadap tema/pokok
bahasan yang Anggota butuhkan.
 Membuat Program Pemberdayaan/Pendidikan/pelatihan sesuai kebutuhan Anggota
(baik ditangani sendiri, maupun bekerjasama dengan pihak lain yangg potensial.
 Mensosialisasikan program-program tersebut, melalui media sosial, khususnya: YouTube,
Tiktok, IG, WAG dan Website secara konsisten dan berkesinambungan. MengEvaluasi
program-program tersebut. untuk melihat apakah sudah sesuai tujuan yang diharapkn
/kebutuhan Anggota.
3. Apa langkah – langkah kongkret untuk membenahi kemampuan dan keterampilan
teknis ( SDM ) para penggerak Komunitas dan KUBn?
 Mengadakan diklat untuk TOT Fasilitator
 Studi banding di CU dengan lokasi yang secara konteks memiliki kesamaan
 Bekerjasama dengan dinas terkait untuk meningkatkan kemampuan SDM pendamping
 Mendorong staf/pegawai memiliki usaha
 Membuat modul teknis pemberdayaan untuk para aktivis
 Menyediakan referensi terkait pemberdayaan
 Memberikan pelatihan untuk penggerak atau mentor pemberdayaan
 Tingkatkan kepekaan diri, mengikis mentalitas diri hanya sebagai pekerja di lembaga
namun perlu menumbuhkan mentalitas bahwa sdm di dalam lembaga juga merupakan
pemilik sehingga keberlangsungan lembaga dan program-program yang ada baik
khususnya tumbuhkembangnya komunitas dan KUBn menjadi tugas dan tanggungjawab
bersama.
 Berjejaring dalam memberikan pelatihan pada komunitas
 Melakukan sistem kaderisasi penggerak atau mentor pemberdayaan

https://cindelarastumangkar.puskopcuina.org
KSP CU CINDELARAS TUMANGKAR
Tatanan Urip Anggayuh Karaharjan

 Mewajibkan Penggerak Komunitas menuliskan pengalaman baik selesai melaksanakan


pendampingannya melalui Link Bank Data Pemberdayaan/Medsos agar dapat dibaca
dan dijadikan referensi bagi Aktivis Penggerak lainnya
 Menjalin relasi dari teman yangg punya skill tertentu/mengajukan fasilitator dengan
dinas terkait sesuai kebutuhan anggota yg disepakati
 Membuat MO/MP tentang perlunya aktivis yang disebut BALA CUAL sebagai bagian dari
Komunitas untuk menjadi Volenteer.
 Memilih dan mengangkat serta memfasilitasi BALA CUAL sesuai ketentuan tugasnya.
 Melatih aktivis/BALA CUAL dan aktivis lainnya ,sesuai tugas pokok dan fungsinya (diklat,
Family gathering, dll)
 Mengikutsertakan secara khusus para Aktivis BALA CUAL dan Aktivis lainnya dalam
kegiatan CUAL (RAT, SPBP, dll) Termasuk Pengembangan TM WPP
 Mengevaluasi dan mempembaharuan
4. Tindakan apa yang segera diambil untuk kembali membenahi dan menggerakan
Komunitas, KUBn dan Usaha Individu yang sempat stagnan?
 Memasukkan kegiatan pemberdayaan dalam perencanaan strategis di CU masing-masing
sehingga dapat diturunkan menjadi program kerja.
 Menyapa anggota komunitas, dan dilakukan pendidikan penyegaran, diingatkan pada visi
misi komunitas dan diselaraskan dengan visi misi lembaga
 Melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala.
 Menyelenggarakan pameran produk hasil pemberdayaan
 Melakukan kunjungan usaha anggota
 Memilih Usaha anggota untuk menjadfi Materi Tiktok, YouTube untuk disebarluaskan
sehingga menjadi area Promo
 Menyelenggarakan Family Gathering khusus Komunitas Usaha tertentu; sebagai
penyegaran semangat.
 Membuat Program khusus sesuai usulan KUBn/Usaha Individu dll - misalnya Diklat
Kewirausahaan kekinian
 Monitoring dan Evaluasi.
 Melakukan promosi usaha anggota di berbagai media yang digunakan CU.
 Mengadakan pendekatan, memberi bimbingan, pendampingan dan pelatihan serta
menjadi penghubung dengan pihak lain yang dapat membangkitkan kembali Komunitas,
KUBn dan Usaha Individu tersebut.
 Memberikan pelatihan materi ABCD
 Mengembalikan semangat, daya, kekuatan dan keuletan pemberdayaan
 Menyamakan persepsi atas kebijakan pemberdayaan sesuai dengan standar gerakan CU
 Mengunjungi Komunitas, KUBn dan Usaha Individual yang stagnan untuk menemukan
kendala - kendala yang dialami dan membangkitkan semangat mereka Kembali.

https://cindelarastumangkar.puskopcuina.org
KSP CU CINDELARAS TUMANGKAR
Tatanan Urip Anggayuh Karaharjan

HASIL DISKUSI KELOMPOK 2


1. Apa yang mendesak untuk dibenahi agar anggota tertarik kegiatan pemberdayaan dan
komunitas?
 Semua Aktivis harus sepakat bahwa PEMBERDAYAAN adalah penting untuk
keberlanjutan CU
 Menekankan Financial Literacy dan Pendidikan Kewirausahaan sebagai Pendidikan
lanjutan dari Pendidikan Wajib sesuai dengan perkembangan jamannnya (ex :
mensosialisasikan pentingnya hidup berkomunitas dalam CU, bagaimana mengajukan
pinjaman online escete, bagaimana mengakses Escete mobile, bagaimana menarik uang
dari ATM dll)
 Pendalaman metode ABCD
 Menyerap aspirasi dari anggota untuk Menyusun rencana kerja dan strategi dalam
SP/BP.
 Ketersediaan fasilitator/mentor untuk meningkatkan usaha produksi anggota, memiliki
akses pemasaran, dan kegiatan pendampingan keuangan anggota kelompok, disajikan
dalam bentuk promosi dan disampaikan dalam kegiatan sosialisasi pemberdayaan
anggota. Sehingga anggota merasa yakin bahwa melalui komunitas atau kelompok
mereka lebih terbantu CU.
2. Apa yang mesti dilakukan ke depan untuk memacu pertumbuhan komunitas ?
 Memberikan diklat – diklat teknis sesuai kebutuhan dan potensi yang dimiliki oleh setiap
kelompok
 Menggiatkan pelatihan wirausaha praktis dan memfollow up rencana tindak lanjut hasil
pelatihan secara konsisten
 Memelihara kelompok dan komunitas yang sudah ada agar tidak menghilang.
 Melibatkan komunitas-komunitas yang terbaik dan terbukti berkembang untuk menjadi
panutan dan menjadi testimoni bagi calon kelompok lain.
 CU selalu membuat target dan program kerja utk peningkatan komunitas atau kelompok
setiap kegiatan SPBP.
3. Langkah – Langkah konkrit untuk membenahi
 CU memiliki fasilitator/mentor pemberdayaan minimal di setiap TP (sebagai penggerak)
 CU memiliki daftar fasilitator/mentor eksternal untuk meningkatkan usaha setiap
kelompok.
 CU melakukan pendampingan keuangan dan bimtek laporan keuangan bagi setiap
anggota kelompok.
 Pemanfaatan smartCU untuk usaha pemasaran produk kelompok usaha produktif.
 Penyegaran fasilitator agar materi Pendidikan Wajib dan FL selalu update.
4. Tindakan untuk membenahi komunitas yang stagnan
 Pendampingan rutin dan berkelanjutan untuk setiap kelompok
 Pendampingan berdasarkan TM (pemetaan)
 Mengevaluasi diantara aktivis dan mencari solusi
 Melakukan Lokakarya Pemberdayaan setiap tahun
https://cindelarastumangkar.puskopcuina.org
KSP CU CINDELARAS TUMANGKAR
Tatanan Urip Anggayuh Karaharjan

 Melakukan evaluasi, RTL, dan Diklat Penyegaran


 Kunjungan ke usaha – usaha anggota
 Penyegaran materi baik soft skill maupun hard skill yang disesuaikan dengan
perkembangan jaman.

HASIL DISKUSI KELOMPOK 3

1. Apa yang mendesak untuk dibenahi agar anggota tertarik kegiatan pemberdayaan dan
komunitas?
 Melakukan lokakarya di tingkat CU Primer, untuk melihat persoalan dan kebutuhan
Anggota.
 Melakukan sosialisasi sehingga anggota tertarik.
 Studi banding kepada anggota yang sudah berhasil (internal CU), untuk memacu
semangat berusaha dan berkelompok.
 Memberikan Pendidikan dan pelatihan yang tepat bagi peningkatan KUBn untuk
mengasah kemampuan Anggota.
 Mempublikasikan hasil usaha anggota melalui Media sosial maupun kegiatan utama CU.
 CU Primer bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memasarkan prodak usaha
anggota termasuk proses perizinannya.
2. Apa yang mesti dilakukan ke depan untuk memacu pertumbuhan komunitas
 Memperbanyak kegiatan pengorganisasian Anggota.
 Memperbanyak diklat-diklat tematis untuk keterampilan teknis, lembaga terrus
menerus mengupgrade pendamping.
 Mengusahakan Sertifikasi bagi para pendamping.
 Melakukan pelatihan praktis/ teknis.
 Terlibat dalam kegiatan kemasyarakatan.
 Aktivis melakukan pendampingan kepada kelompok binaan setiap bulan.
 Melakukan evaluasi rutin 3 bulan sekali.
 Pembentukan Kelompok Binaan menyesuaikan dengan kelompok territory.
3. Langkah – Langkah konkrit untuk membenahi
 Sharing pemberdayaan mentor pemberdayaan di tingkat CU primer.
 Diklat penyegaran bagi fasilitator.
 Peningkatan Kemampuan Fasilitator dari Lembaga Sertifikasi.
 Memaksimalkan aktivis untuk menjadi aktivis pemberdayaan.
 Upgrade para penggerak dari aktivis (Pemasaran, Mengkoordinir sesuai jenis usaha
anggota (Distributor Center), seperti kuliner dan konfeksi, Setiap kelompok harus
membuat pembukuan mini).
4. Tindakan untuk membenahi komunitas yang stagnan
 Melakukan evaluasi rutin kepada kelompok maupun usaha individu selama 3 bulan.
 Diklat pemberdayaan untuk menghidupkan roh pemberdayaan pada anggota, untuk
memunculkan tutor sebaya.Pendampingan yang terus menerus kepada anggota.

https://cindelarastumangkar.puskopcuina.org
KSP CU CINDELARAS TUMANGKAR
Tatanan Urip Anggayuh Karaharjan

 Kelompok yang macet tidak aktif segera di kumpul dan sharing membuat diskusi supaya
bisa kembali berkembang lagi dan cocok untuk di lakukan.
 Pendampingan rutin dan berkelanjutan.

https://cindelarastumangkar.puskopcuina.org
KSP CU CINDELARAS TUMANGKAR
Tatanan Urip Anggayuh Karaharjan

DETAIL KEGIATAN

KEGIATAN Lokakarya Pemberdayaan


FASILITATOR Anton Sera Sima
JABATAN Wakil Ketua Pengurus PUSKOPCUINA
TANGGAL 4 April 2023
PEMBUAT Nanang Sumaryadi, Th Winarsih

APPRECIATIVE INQUIRY
Pendekatan Apresiatif merupakan sebuah pendekatan kooperatif dan ko-evolusioner untuk
memperoleh hal-hal terbaik dalam diri manusia, organisasi, dan lingkungan di sekitarnya.
1. Ide Dasar : sebagai strategi pengembangan organisasi tetapi segera dapat dilihat sebagai cara
untuk memberikan energy dan memotivasi masyarakat.
2. Alat dan Metode : teknik wawancara dan diskusi menjadi focus pada kekuatan dan
pengalaman puncak masa lalu sebagai motivator bagi orang untuk mengambil tindakan.
Tahun Metodologi Ide Dasar Alat dan Metode
1980-an Rapid Rural Appraisal 
Tim peneliti yang  Menggunakan alat
(RRA) multidisiplin untuk penilaian cepat yang
Penilaian pedesaan
melakukan dikembangkan untuk
secara cepat pengkajian local mengukur ekonomi
dengan masyarakat local, ketersediaan
setempat secara lahan, produktivitas
cepat. dll.
 Awal perencanaan  Diperluas mencakup
dilakukan oleh cara air, pasar,
orang luar dari pendapatan dll.
komunitas.
1990-an Appeciative Inquiry Berasal sebagai Teknik wawancara dan
(AI) strategi diskusi untuk focus pada
Motivasi apresiatif pengembangan kekuatan dan
organisasi tetapi pengalaman puncak
segera dilihat sebagai masa lalu sebagai
cara untuk memberi motivator bagi orang
energy dan untuk mengambil
memotivasi tindakan.
masyarakat.
Akhir 1990 hingga Asset-Based  Focus pada Metode, perilaku, sikap
awal 2000-an Community kekuatan dan asset, dan alat
Development (ABCD) bukan pada mengidentifikasi :
Pengembangan masalah dan  Asset
masyarakat kebutuhan. (gelas  Kekuatan
berdasarkan aset setengah penuh).  Peluang

https://cindelarastumangkar.puskopcuina.org
KSP CU CINDELARAS TUMANGKAR
Tatanan Urip Anggayuh Karaharjan

 Diruncung untuk  Bukan pemetaan


merangsang namun
pengorganisasian pengorganisasian
masyarakat,  Kurang focus
menghubungkan penelitian
dan memanfaatkan  Lebih focus aksi.
bantuan dari
lembaga eksternal.

PENGERTIAN APPRECIATIVE INQUIRY


Kata appreciative sendiri adalah kata yang memiliki dua makna sekaligus, bisa berarti sebuah
tindakan untuk menghargai, atau bisa juga berarti tindakan yang meningkatkan nilai.
Mengacu pada pengertian diatas maka apresiatif adalah :
1. Untuk mengakui atau menghargai apa yang terbaik dari orang lain, dan dunia disekitar kita.
2. Untuk merasakan apa saja factor-faktor yang menghidupkan, memberikan kesehatan,
vitalitas dan keunggulan dalam system manusia.
3. Untuk menegaskan apa yang menjadi kekuatan masa kini dan lalu, kesuksesan dan potensial.
4. Untuk meningkatkan nilai.

INQUIRY
Inquiry sama dengan tindakan untuk mengeksplorasi atau tindakan untuk menemukan sesuatu.
Semangat yang diusung oleh proses inquiry ini adalah semangat belajar. Hal ini termasuk didalamnya
tindakan untuk mengajukan pertanyaan, menjadi terbuka untuk melihat potensi kemungkinan yang
baru. Inquiry adalah proses belajar tidak hanya baik untuk organisasi saja, tetapi baik juga untuk
individu.

DAYA APPRECIATIVE DAN INQUIRY

Perpaduan antara elemen oksigen dan hydrogen yang mampu menghasilkan air yang sangat berguna
bagi kehidupan manusia, sama halnya dengan perpaduan antara kata appreciative dan inquiry yang
akan menghasilkan kekuatan, ataupun efek percepatan dari perubahan sebuah organisasi ataupun
individu kearah perubahan yang positif.
Dalam pelaksanaannya, pendekatan appreciative inquiry memiliki 4 tahap yang harus dilalui untuk
mencapai ke arah perubahan yang positif.
4 tahap tersebut seringkali dikenal dengan siklus 4-D yaitu :
 Discovery
 Dream
 Design

https://cindelarastumangkar.puskopcuina.org
KSP CU CINDELARAS TUMANGKAR
Tatanan Urip Anggayuh Karaharjan

 Destiny
Selain keempat tahap tersebut, terdapat pula satu tahap awal yang harus dilalui dan tahap ini
merupakan tahap kunci yaitu : tahap pemilihan topic yang afirmatif, sebagaimana semangat yang
diusung oleh appreciative inquiry yaitu semangat afirmatif dan mencari pengalaman yang terbaik
yang terdapat di masa lalu, saat ini dan masa yang akan datang.

PEMILIHAN TOPIK AFFIRMATIF


 Pemilihan topic yang affirmative digunakan agar focus dalam proses-proses siklus 4-D yang
selanjutnya. Pemilihan topic yang teliti, mendalam, dan menginspirasi adalah sangat penting
perannya, untuk mendefinisikan arah dari proses perubahan.
 Kehidupan manusia berkembang seiring dengan apa yang mereka pelajari, menentukan topic
yang dapat merangkai tujuan mau menjadi apa organisasi pada saat yang akan datang.
Pemilihan topic yang affirmative hendaknya focus pada budaya organisasi yang meningkat,
atau strategi dalam berhubungan.

4 KARAKTERISTIK SEBUAH TOPIK

1. Topic adalah positif. Dinyatakan dalam bentuk yang afirmatif.


2. Topic sangat diinginkan. Organisasi ingin tumbuh, berkembang dan meningkat.
3. Topic merangsang belajar. Organisasi sesungguhnya sangat tertarik tentang dirinya sendiri,
dan selalu ingin menjadi lebih berilmu pengetahuan dan cakap dalam bidangnya.
4. Topic harus merangsang percakapan tentang keinginan-keinginan atau hasrat pada masa
yang akan datang. Topic akan membawa kemana organisasi ingin pergi, dan menghubungkan
dengan agenda perubahan organisasi.

TAHAP APPRECIATIVE INQUIRY

Pemilihan topic afirmatif didalam siklus 4-D diawali dengan identifikasi mendalam tentang apa yang
hendak dipelajari :
1. Tahap Discovery (menemukan)

Tujuan utama dari tahap ini adalah untuk menemukan dan menghargai hal-hal apa yang
menghidupkan, menggairahkan individu pada pekerjaan dan organisasinya. Tahapan ini
berfokus pada cerita atau narasi positif yang merefleksikan suatu moment pengalaman yang
menarik, terbaik pada level individu maupun organisasi (Dorieke Van Der Haar, 2002, p.53).

Dalam tahap ini adalah menggali lebih dalam mengenai pengalaman-pengalaman yang
terbaik yang telah dialami, pengalaman-pengalaman yang menghidupkan, atau

https://cindelarastumangkar.puskopcuina.org
KSP CU CINDELARAS TUMANGKAR
Tatanan Urip Anggayuh Karaharjan

menggairahkan, serta menggali lagi lebih dalam factor-faktor apa saja yang menyebabkan
pengalaman tersebut terjadi, atau factor-faktor yang menyebabkan keberhasilan.
Tahapan dalam melakukan proses discovery :
1. Menyusun pertanyaan wawancara apresiatif.
2. Mengembangkan panduan wawancara
3. Menyusun rencana wawancara
4. Mengkomunikasikan strategi inquiry
5. Melatih pewawancara
6. Melakukan wawancara apresiatif
7. Menyebarkan cerita dan pengalaman terbaik
8. Memberi makna dan membuat peta inti kekuatan (positive core)

2. Tahap Dream (mimpi)

Setelah melakukan eksplorasi tentang kekuatan, pengalaman-pengalaman terbaik maka


tahap D yang selanjutnya adalah membayangkan masa yang akan datang atau biasanya
disebut dengan dream. Tahapan dream adalah mengajak organisasi atau masyarakat untuk
memperkuat apa yang menjadi inti kekuatan (positive core) dengan membayangkan
kemungkinan yang terjadi pada masa yang akan datang yang telah dibangkitkan pada tahapan
discovery (Cooperrider, dkk. 2005, p. 112).

Sebagaimana dalam prinsip-prinsip antisipatory, bahwa system manusia bisa digambarkan


seperti tumbuhan, secara instingtif mereka akan tumbuh menuju apa yang disebut cahaya,
dimana hal tersebut merupakan gambaran kolektif mereka tentang masa depan. (Whitney,
Diana dan Amanda Toorsten Bloom, 2003)

3. Tahap Design (merancang proses perubahan)

Dalam tahap design pada appreciative inquiry merupakan kunci untuk meneruskan proses
perubahan yang positif dan merupakan respon terhadap apa yang menjadi hal yang paling
positif dari organisasi pada masa sebelumnya dan potensi tertingginya. (Coorperrider, dkk,
2005).

Tujuan dari design organisasi adalah untuk memberikan bentuk ekspresi dari kreativitas
manusia dan nilai, dan untuk merealisasikan aspirasi manusia. Design organisasi merupakan
ekspresi dari nilai yang diwujudkan melalui struktur, system, strategi, hubungan, aturan,
kebijakan, prosedur, produk dan pelayanan. (Whitney, Diana dan Amanda Toorsten Bloom,
2003)

4. Tahap Destiny (takdir)

Tahap ini merupakan tahap terakhir dalam tahap 4-D pada appreciative inquiry, yang biasa
disebut dengan delivery (pengiriman). Tujuan dari tahap destiny ini adalah untuk

https://cindelarastumangkar.puskopcuina.org
KSP CU CINDELARAS TUMANGKAR
Tatanan Urip Anggayuh Karaharjan

memastikan bahwa dream atau apa yang menjadi impian bersama dapat direalisasikan.
Tahap destiny adalah representasi dari kesimpulan. Tahap-tahap sebelumnya yaitu :
recovery, dream dan design merupakan awal dari terciptanya budaya belajar yang apresiatif
yang terus menerus. (Cooperrider dkk, 2005). Yang menjadi peran penting dalam tahap
destiny ini adalah kemampuan akan mengorganisir diri sendiri (self organize), dimana self
organize merupakan implementasi dari pernyataan yang disusun dalam tahap design yaitu
pernyataan profokative. (Cooperrider dkk, 2005).

PRINSIP DASAR APPRECIATIVE DAN INQUIRY

Pendekatan Appreciative Inquiry didasarkan pada beberapa prinsip dasar yang sudah berkembang
sebelumnya. Prinsip-prinsip ini terdiri 8 prinsip dasar yang sesuai dengan semangat yang diusung
oleh appreciative inquiry yaitu : semangat menggali pengalaman-pengalaman yang terbaik, yang
menghidupkan, yang menggairahkan individu, organisasi dan komunitas. Prinsip-prinsip tersebut
adalah :
1. Prinsip Social Constructionist
Merupakan salah satu prinsip yang dipegang dalam menggunakan pendekatan appreciative
inquiry. Mengacu pada prinsip social constructionist, kekuatan sebuah bahasa bukan sebagai
alat individu, akan tetapi lebih sebagai kendaraan bagi sebuah masyarakat untuk
menciptakan pengetahuan dan membuat pemaknaan atau nilai. Sesuai dengan pernyataan
dari seorang psikolog social :”apa yang menjadi pengetahuan di dunia tumbuh dari hubungan
dan tertanam tidak hanya berasal dari pemikiran individu akan tetapi juga dengan penafsiran
atau tradisi bersama”.
Penerapan social constructionist dalam appreciative inquiry terdapat pada beberapa kegiatan
ayng memang lebih mengedepankan dialog dalam setiap tahapan-tahapannya, seperti
menentukan topic afirmatif, wawancara appresiatif, sesi membentuk pemaknaan, dialog
impian, membuat pernyataan provokatif, dan menentukan tindakan yang menginspirasi. Inti
setiap tahapan dalam appreciative inquiry memberikan kesempatan pada masyarakat yang
dapat dilakukan bersama-sama.
2. Prinsip Simultaneity
Penerapan prinsip simultaneity dapat menstimulasi ide, inovasi dan penciptaan. Pengetahuan
baru, teori dan penciptaan seringkali berasal dari pertanyaan-pertanyaan yang tidak biasa.
Bahwa system manusia-organisasi dan masyarakat bergerak menuju pada apa yang mereka
pelajari, bertanya tentang, menggali pada, dan mengekplorasi dengan ketertarikan.
Penerapan prinsip ini pada appreciative inquiry terletak pada seni mengajukan pertanyaan,
termasuk di dalamnya menentukan kemungkinan alternative, dalam proses discovery juga
lebih ditekankan pada menyusun pertanyaan yang dapat menceritakan tentang pengalaman-
pengalaman terbaik, dan mengajukan pertanyaan yang merupakan jantung dari pendekatan
appreciative inquiry.
3. Prinsip Poetic

https://cindelarastumangkar.puskopcuina.org
KSP CU CINDELARAS TUMANGKAR
Tatanan Urip Anggayuh Karaharjan

Menggambarkan bahwa organisasi manusia adalah sebuah buku yang terbuka, cerita tentang
sebuah organisasi secara terus menerus akan dituliskan, sekarang dan yang akan datang
adalah sumber yang takan pernah habis untuk belajar, inspirasi ataupun intepretasi.
Penerapan prinsip ini dalam appreciative inquiry terletak pada bahwa organisasi sebuah
buku yang terbuka, yang dapat ditulis secara terus menerus dengan cerita-cerita yang
menarik, karena kehidupan dalam masyarakat atau organisasi dapat diekspresikan melalui
cerita-cerita menarik, yang ditulis oleh berbagai stakeholders. Setiap individu akan membawa
cerita yang berbeda, intepretasi yang berbeda pula.
4. Prinsip Anticipatory
Teorema mendasar tentang prinsip anticipatory memandang bahwa kehidupan organisasi
adalah gambaran tentang panduan masa depan, yang mungkin bisa disebut dengan perilaku
tertentu dari individu ataupun organisasi.
Hal yang serupa dikemukakan oleh Whitney, Diana dan Amanda Toorsten Bloom (2003),
prinsip ini berpendapat bahwa gambaran tentang masa depan akan memandu dan
menginspirasi tindakan kita hari ini dan penghargaan.
Seorang sosiolog German Frederick Polak berpendapat bahwa gambaran tentang masa depan
akan dapat mempengaruhi tindakan dari berbagai level dalam kehidupan social.
5. Prinsip Positif
Pernyataan yang sederhana untuk prinsip ini adalah bahwa pertanyaan positif akan
mengarahkan ke arah perubahan yang positif. Pernyataan yang positif mengeluarkan apa
yang terbaik dalam masyarakat, menginspirasikan tindakan positif, dan menciptakan
kemungkinan masa depan yang positif.
Menurut Whitney, Diana dan Amanda Toorsten Bloom (2003), appreciative inquiry bukan
berarti mencari apa yang positif sebagai lawan dari yang negative, atau yang baik sebagai
lawan yang buruk, akan tetapi mencari tentang apa yang terkandung didalam masyarakat
yang menciptakan penampilan yang terbaik dan organisasi yang luar biasa, apa yang menari,
dan berenergi dan menginspirasi pekerja, pelanggan, suppliers dan masyarakat dalam
organisasi.

PEMBERDAYAAN KOMUNITAS

 Pemberdayaan Komunitas merupakan upaya membentuk sikap dan perilaku individu serta
masyarakat secara mandiri.
 Pemberdayaan Komunitas merupakan program yang diupayakan dengan tujuan membentuk
sikap dan perilaku individu serta masyarakat yang mandiri.
 Pemberdayaan Komunitas menjadi salah satu program yang terus diupayakan untuk
meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

https://cindelarastumangkar.puskopcuina.org
KSP CU CINDELARAS TUMANGKAR
Tatanan Urip Anggayuh Karaharjan

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (2005) KARYA I NYOMAN SUMARYADI

 Dalam buku Perencanaan Pembangunan Daerah Otonom menjelaskan bahwa pemberdayaan


merupakan suatu proses pribadi dan social. Serta suatu pembebasan kemampuan pribadi,
kompetensi, kreativitas dan kebebasan bertindak.
 Pemberdayaan komunitas sebagai proses pembangunan dimana masyarakat berinisiatif
untuk memulai proses kegiatan social guna memperbaiki situasi dan kondisi diri sendiri.

2 KECENDERUNGAN PEMBERDAYAAN KOMUNITAS

1. Kecenderungan primer
Proses pemberdayaan yang menekankan pada proses memberikan atau mengalihkan
sebagian kekuatan, keleluasaan atau kemampuan kepada masyarakat agar individu dan
kelompok lebih berdaya.

2. Kecenderungan sekunder
Menekankan proses stimulasi, mendorong, atau memotivasi individu dan kelompok agar
memiliki kemampuan atau keberdayaan untuk menentukan apa yang menjadi pilihan hidup
secara individu dan menjadi gerakan bersama dalam kebersamaan melalui kelompok

TUJUAN PEMBERDAYAAN KOMUNITAS


 Pemberdayaan komunitas untuk membentuk individu dan masyarakat yang tergabung dalam
kelompok, pada kemandirian berpikir, kemandirian bertindak, dan memutuskan apa yang
akan dilakukan.
 Pemberdayaan ini juga bertujuan untuk meningkatkan standar hidup masyarakat secara
individu, dan secara kelompok dan memberi kesadaran akan kebebasan setiap orang serta
orientasinya pada komunitas yang tidak berdaya.
 Namun, pemberdayaan komunitas bisa dilakukan untuk komunitas yang sudah berdaya
dengan tujuan untuk mengantisipasi terjadinya ancama dan hambatan yang bisa mengubah
komunitas.
 Yang tidak boleh terjadi adalah pemberdayaan komunitas dengan multi casing.
 Membantu masyarakat supaya tetap berdaya dalam menghadapi perubahan social.
 Pemberdayaan komunitas merupakan serangkaian upaya dalam pembangunan social
yang mendorong komunitas agar mampu mengidentifikasi masalah dan potensinya
untuk memecahkan permasalahannya sendiri.
 Mengembangkan potensi masyarakat yang mempengaruhi pada peningkatan taraf
ekonomi masyarakat sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

https://cindelarastumangkar.puskopcuina.org
KSP CU CINDELARAS TUMANGKAR
Tatanan Urip Anggayuh Karaharjan

PRINSIP DASAR PEMBERDAYAAN KOMUNITAS

1. Perlu adanya break even point dalam kegiatan yang dikelola oleh komunitas.
2. Adanya keterlibatan masyarakat mulai dari tahap perencanaan hingga pelaksanaannya.
3. Pelatihan sumber daya manusia, menjadi wajib dengan pembangunan fisik yang dilakukan.
4. Memaksimalkan sumber daya yang tersedia, supaya dapat melakukan efisiensi biaya untuk
penerapannya.
5. Adanya fungsi penghubung antara kepentingan pemerintah yang bersifat makro dengan
kepentingan masyarakat yang bersifat mikro.

UPAYA PEMBERDAYAAN KOMUNITAS

Diperlukan pemberdayaan komunitas untuk memaksimalkan peran komunitas. Hal tersebut dapat
dilakukan dengan 3 upaya :
1. Membangun kembali struktur dan lembaga yang memberikan akses kesetaraan terhadap
sumber daya, pelayanan, dan partisipasi masyarakat.
2. Upaya membangun system koordinatif yang efektif dan efisien untuk meningkatkan
kesadaran masyarakat tentang isu social.
3. Pengetahuan dan keterampilan dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas hidup tiap
anggotanya.

CONTOH PEMBERDAYAAN KOMUNITA YANG PERNAH ADA

 LSM merupakan jenis pemberdayaan komunitas yang berfokus pada kegiatan pelayanan
public atau masyarakat umum atas dasar sukarela dan tidak berorientasi mencari
keuntungan.
 LSM didirikan baik individu atau kelompok dengan landasan visi dan misi yang memiliki
kesamaan. Lembaga non pemerintah dengan dua klasifikasi yaitu :
1. Organisasi penyalur sumbangan atau Organisasi sehubungan dengan mitra pemerintah
2. Organisasi dalam bidang professional.
 Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM Mandiri) adalah salah satu
jenis pemberdayaan komunitas dengan tujuan percepatan penanggulangan masalah terkait
kemiskinan dan lapangan pekerjaan.
 PNPM Mandiri memberikan pelayanan seperti memberikan pendampingan, pelatihan dan
bantuan langsung masyarakat (BLM) yang diberikan secara langsung.
 Penataan Lingkungan Pemukiman Berbasis Komunitas (PLPBK) adalah upaya pemerintah
dalam bentuk pembangunan pada bidang pembangunan social dan ekonomi, serta lingkungan
dalam lingkup penanggulangan kemiskinan.

https://cindelarastumangkar.puskopcuina.org
KSP CU CINDELARAS TUMANGKAR
Tatanan Urip Anggayuh Karaharjan

 PLPBK menekankan dalam aspek pembangunan lingkungan social yang kondusif. Prinsip
dasarnya adalah kebebasan, keikutsertaan, keterbukaan dan pemerataan serta tanggung
jawab.

PEMBERDAYAAN MODEL PUSKOPCUINA


 Bimbingan dan pembinaan bagi Usaha Individu Anggota.
 Pendekatan dengan pengelompokan secara wilayah teritori (Komunitas Teritori).
 Pengelompokan anggota Komunitas Teritori berdasarkan kelompok usaha yang sedang dan
akan ditekuni (Kelompok Usaha Binaan – KUBn).
 Peningkatan Komunitas Teritori yang menjadi Komunitas Pemberdayaan ketika didalamnya
sudah terbentuk KUBn dan makin meningkatkan Jumlah Usaha Individu Anggota.
 Metode perencanaan dan analisis menggunakan metode ABCD.

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT LOKAL TERKAIT DENGAN KEPEMIMPINAN


HANYA AKAN EFEKTIF JIKA

1. Mampu menggerakkan partisipasi masyarakat untuk selalu bekerja sama dalam berbagai
kegiatan.
2. Mampu menumbuhkan atau memanfaatkan pemimpin local untuk membantu kelancaran
kegiatan pemberdayaan.
3. Kegiatan pemberdayaan harus dilaksanakan dengan bijak dan hati-hati agar perubahan yang
terjadi tidak menimbulkan dampak negative.
4. Pemberdayaan harus dapat memaksimalkan sumber daya yang dimiliki masyarakat local
(kelompok inti, sangayoka, sahabat, kerabat, kadang tumangkar dll).
5. Memperbanyak latihan ketrampilan yang sesuai dengan minat dan kebutuhan masyarakat
local atau anggota kelompok.

IDE DASAR PEMBERDAYAAN

Ide dasar pemberdayaan adalah menempatkan manusia sebagai subjek dalam dunianya sendiri.
Pemberdayaan masyarakat diartikan sebagai upaya membantu masyarakat untuk mengembangkan
kemampuan sendiri sehingga bebas dan mampu untuk mengatur masalah dan mengambil keputusan
secara mandiri.
Memampukan masyarakat keluar dari kemiskinan dan keterbelakangan.
Memandirikan masyarakat untuk terhindar dari kesenjangan dan ketidakberdayaan.

https://cindelarastumangkar.puskopcuina.org
KSP CU CINDELARAS TUMANGKAR
Tatanan Urip Anggayuh Karaharjan

PRINSIP PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Untuk mencapai kesuksesan terdapat 4 prinsip yang harus dipegang :


1. Kesetaraan
Dalam proses pemberdayaan, penting untuk mengedepankan kesetaraan kedudukan
masyarakat dengan lembaga yang melakukan program pemberdayaan. Masing-masing pihak
yang terlibat saling mengakui kelebihan dan kekurangan sehingga dapat saling bertukar
pengetahuan, pengalaman dan dukungan.
2. Partisipasi
Program akan berhasil menstimulasi kemandirian masyarakat jika bersifat partisipasif,
artinya masyarakat ikut merencanakan, melaksanakan, mengawasi dan mengevaluasinya.
Tentu saja dalam prosesnya, pendamping harus berkomitmen untuk membina dan
mengarahkan masyarakat secara jelas.
3. Keswadayaan dan kemandirian
Prinsip keswadayaan artinya menghargai dan mengedepankan kemampuan masyarakat
daripada bantuan pihak lain. Konsep ini tidak memandang orang miskin sebagai objek yang
tidak berkemampuan melainkan sebaliknya.
Bantuan dari orang lain yang bersifat materiil dipandang sebagai penunjang. Tujuannya agar
pemberian bantuan tidak justru melemahkan tingkat keswadayaan masyarakat.
Memiliki pengetahuan yang mendalam tentang kendala-kendala usahanya. Mengetahui
kondisi lingkungannya, memiliki tenaga kerja, serta memiliki norma-norma bermasyarakat
yang sudah lama dipatuhi. Semua itu harus digali dan dijadikan dasar bagi proses
pemberdayaan.
4. Berkelanjutan
Program pemberdayaan perlu dirancang agar berkelanjutan. Diawal, pendamping memang
memiliki peran yang sangat dominan, namun secara perlahan peran mereka akan makin
berkurang, sebab masyarakatlah yang diharap mampu mengelola kegiatannya sendiri.

PERBAIKAN KELEMBAGAAN
Dengan memperbaiki kegiatan yang dilakukan diharapkan dapat memperbaiki kelembagaan.
Kelembagaan yang baik akan mendorong masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan.

PERBAIKAN USAHA

Perbaikan kelembagaan diharapkan akan memperbaiki bisnis yang dilakukan sehingga mampu
memberikan manfaat kepada anggota lembaga tersebut dan masyarakat yang ada disekitarnya.

https://cindelarastumangkar.puskopcuina.org
KSP CU CINDELARAS TUMANGKAR
Tatanan Urip Anggayuh Karaharjan

PERBAIKAN PENDAPATAN

Perbaikan bisnis diharapkan dapat memperbaiki pendapatan seluruh anggota lembaga termasuk
masyarakat.

PERBAIKAN LINGKUNGAN
Perbaikan pendapatan diharap dapat memperbaiki lingkungan fisik dan social karena kerusakan
lingkungan kerap disebabkan oleh kemiskinan atau pendapatan yang terbatas.

PERBAIKAN KEHIDUPAN

Pendapatan dan lingkungan yang baik akan memperbaiki standar kehidupan masyarakat. Ini dapat
dilihat dari tingkat kesehatan, pendidikan dan daya beli masyarakat.

PERBAIKAN MASYARAKAT

Jika setiap keluarga mempunyai kehidupan yang baik, akan tercipta kehidupan masyarakat yang
lebih baik pula.

KESIMPULAN

1. Pemberdayaan membutuhkan volunteer.


2. Utusan diklat, pagi harinya saat briefing utusan menyampaikan hasil diklat kepada yang lain
agar apa yang didapat saat diklat bisa langsung tersampaikan dan baiknya ada RTL langsung
dari lembaga.
3. Demikian juga dengan pengurus pengawas yang menjadi utusan diklat.
4. Data pemberdayaan difasilitasi di SIMO, tiap TP bisa mengisikan jadi data konsolidasi sudah
otomatis terupdate.

- TERIMA KASIH -

https://cindelarastumangkar.puskopcuina.org

Anda mungkin juga menyukai