Dosen Pengampu:
Eki Satria, S.Sn,, M.Sn.
Disusun oleh:
Kelompok 3
1. Andika Wafi Rizaldi
2. Lazer Almendo Refualu
3. Defrrina Aulia Zahra
4. Rahmat Rizki Z. Hia
5. Jeremia Thomas Hehakaya
6. Julian Wahhab Nugroho
7. Dhea Ronaldo Tarigan
8. Rikardus Nasu Rasdalima
9. Aldo Ferdinand Santoso
10. Kristian Erman Putra
11. Jose Claudio Ndona
12. Latifah Arlita Wirawan
PRODI MUSIK
FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN
INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Sebab berkat rahmat dan
hidayahNya, kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Pancasila dengan topik
pembahasan : Musik Polifon Abad Pertengahan, Musik Vokal Jerman, Spanyol, Inggris,
dan Musik Intrumental. Dalam menyelesaikan makalah ini, kami menemukan beberapa
kesulitan. Hal tersebut disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan yang kami miliki. Kendati
begitu, berkat kerja sama kelompok akhirnya makalah ini dapat terselesaikan dengan tepat
waktu. Dengan makalah ini kami berharap dapat memberikan informasi kepada pembaca
mengenai sejarah musik.
Maksud dan tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui penjelasan
mengenai Musik Polifon Abad Pertengahan, Musik Vokal Jerman, Spanyol, Inggris, dan
Musik Intrumental. Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu kami, Eki
Satria, S.Sn., M.Sn. Kami juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 3
DAFTAR ISI
BAB II : Pembahasan
2.1 Musik Polifon Abad Pertengahan
2.2 Musik Vokal Jerman
2.3 Musik Vokal Spanyol dan Inggris
2.4 Musik Instrumental
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Berikut ini adalah rumusan masalah yang digunakan sebagai pedoman dalam makalah ini.
1. Asal-usul/ sejarah ditemukannya musik polifoni abad pertengahan, musik vokal
Jerman, Spanyol, Inggris, serta musik instrumental.
2. Contoh komposisi musik polifoni abad pertengahan, musik vokal Jerman, Spanyol,
Inggris dan musik instrumental.
3. Para Pioner yang menggagas terciptanya/ mengembangkan musik polifoni abad
pertengahan, musik vokal Jerman, Spanyol, Inggris, serta musik instrumental.
1.3 Tujuan Penulisan
Dari rumusan masalah yang disebutkan di atas, tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai
berikut:
1. Membantu para mahasiswa untuk lebih memahami jenis-jenis musik yang ada pada
zaman Renaissance secara lebih mendalam. Terutama dalam musik polifoni abad
pertengahan, musik vokal Jerman, Spanyol, Inggris dan musik instrumental.
2. Mengetahui secara lebih dalam mengenai sejarah musik pada zaman Renaissance,
terutama sejarah musik polifoni abad pertengahan, musik vokal Jerman, Spanyol,
Inggris dan musik instrumental.
3. Mendapat nilai akhir semester yang baik.
BAB II
PEMBAHASAN
Pada zaman itu, terdapat satu jenis musik yang diberi nama Organicum Melos / Ornamen
Melodi Oleh Scotus Eriugena, seorang biarawan yang mengarang suatu buku dengan judul
“De devisione Naturae” Yang artinya tentang pembagian alam. Menurut Scotus, musik
tersebut lebih sempurna dari masa dahulu karena di musik itu melodi melodinya berbeda
Untuk masing masing suara. Walaupun berbeda, menurut Scotus itu sempurna dan dia
menjadikan itu suatu lambang keindahan alam.
1. Organum Awal
Pada pertengahan abad 9, terdapat dua naskah yang mana Sudah membahas soal
teknik vokal.
- Naskah 1 : Musica Enchiriadis
- Naskah 2 : Scolica Enchiriadis De Musica
Kedua naskah tersebut ditulis oleh seseorang yang belum diketahui namanya. Dua
naskah tersebut selalu berpasangan/digabung Karena mempunyai pembahasan yang
sama yaitu tentang teknik Vokal Adapun lagu lagu yang terdapat dalam naskah naskah
itu, Naskah Musica Enchriadis sudah ditulis dengan tanda notasi khusus terdiri dari 2
suara, yaitu :
Dua suara itu disebut dengan Musik Diaphonia Yang artinya bunyi yang bukan bersatu.
2. Organum Lama
Pada abad 11 muncullah organum baru vox organalis sudah tidak terikat tetapi
mendapat suara tersendiri. Maka vox organalis mulai menjasi discantus. Sumber
paling tua untuk organum ini ialah suatu naskah anonim yang disebut 'traktat milano'
dari tahun sebelum 1050, sering disebut discantus/dechant (Bahasa Perancis).
Biasanya dikatakan bahwa: "dechant sur le livre" artinya discantus menurut buku itu
yang melulu tentang melodi dan tenor.
3. Organum Baru
Pada abad 12, ada dua orang Solis yang membawakan Organum pada saat itu dan
cara pembawaannya masih ada banyak unsur improvisasi.
Pertengahan Abad 12 :
Masa yang mana penyusunan musiknya sudah pasti dan sudah tidak ada lagi
improvisasi , sejak masuknya musik Polifon Terletak pada Kota Limoges / Perancis
Selatan, yang mana sekaligus menjadi pusat perkembangan Monodi baru, Tropus,
Sekwensi, serta lagu Rohani, Kota tersebut juga adalah sebagai tempat pelopor
Organum baru yang bertempat di Biara St.Martial.
Adapun lagu lagu yang ditemukan pada Biara tersebut, terdapat juga lagu lagu
pada suatu kota di Spanyol yaitu di Santiago de Compostela. Keduanya ditemukan
pada akhir abad 11 sampai abad 13. Di Biara St.Martial, terdapat hampir 100 lagu 2
suara, pada naskah St.Martial. Di Santiago de Compostela terdapat 20 Lagu pada
naskah Codex Calixtus. Kedua naskah tersebut sudah memakai konsep organ num
yang baru yang diperkaya dengan Maslima – Maslima.
a. Haltetonfaktur / Organum dengan Nada nada yang di tahan
Haltetonfaktur adalah satu suku kata atau nada suara pokok ditahan, sedangkan
suara organalis mendapat suatu melisma panjang dengan suku kata yang sama.
Ciri-cirinya :
Irama Malisma bebas namun kedua penyanyi ( Suara pokok dan suara organalis)
harus menjaga agar kompak pada awal suku kata baru.
b. Diacantusfaktur
Diacantusfaktur adalah organum dengan 2 suara yg bergerak dalam irama
sukukata/ secara melismatis. Dalam organum baru semua unsur struktural dipakai
secara berganti gantian, maka terjaminlah suatu variasi yang segar. Di St. martial
berkembang juga musik polifon berupa 'Tropus Benedicamus Domino' sejak abad
11 dipakai sebagai penutup ibadat harian/ofisi.'Tropus Simultan' merupakan
langkah awal yang dikembangkan dalam motetus. Dengan kata lain di St. martial
pada abad 12 sudah terdapat semacam ‘polyritmik’ sebab tiap-tiap irama
mempunyai suara khusus. Ternyata pengaruh biara saint martial sangat besar dan
luas karna letaknya dekat dengan perbatasan Spanyol dan kota Santiago di
Compostella.
3. Rondellus
Selain Motetus dan Conductus terdapat juga lagu tarian yang biasanya
dinyanyikan dan ditarikan oleh siswa-siswa sekolah biasa.
b. Motetus dobel dengan 3 suara yaitu tenor, Motetus dan Triplum 2 suara atas
dengan syair yang berbeda-beda. Syair Triplum selalu lebih banyak daripada
syair Duplum, maka lagunya lebih lincah. Bentuk inilah yang terbanyak
diantara bentuk Motetus.
- Suara Triplum : Bahasa Perancis
- Suara Duplum/Motetus : Bahasa latin
- Suara Tenor : Instrumental
d. Motetus Conductus dengan 3-4 suara yaitu, tenor dan suara-suara lain memakai
syair yang sama maka, dicocokkan pula secara ritmis. Tenor di sini terdiri dari
sebuah lagu Gregorian yang diberi irama tertentu. Lain dengan Tenor dalam
conductus sekolah Notre Dome, dimana tenor dikuasai oleh ritmik modal dan
menjadi lagu berbait.
Suara Quadruplum : Syair A
Suara Triplum : Syair A
Suara Duplum/motetus : Syair A
Suara Tenor : Syair A
e. Pierre de la Croix (akhir abad ke 13) Pierre de la Croix adalah seorang seniman
terkenal dalam sejarah music sebab beliaulah untuk pertama kali tidak memakai
lagi sistim ritmik modal. ia juga sering menggunakan ritmik bebas dan tidam
memakai satu modus irama saja. Maka dari itu terasa perlunya system notasi
musik baru yang menunjukkan panjangnya suatu nada.
f. Notasi Mensural yaitu, notasi dengan ukuran. Orang pertama yang menguraikan
notasi baru ini ialah Franco dari Koln dalam karangannya Ars Cantus
Mensurabilis. Notasi mensural adalah metode untuk menentukan panjangnya
nada-nada sesuai dengan proporsi tertentu sehingga panjangnya sebuah nada
dapat diukur. Lawannya Cantus Mensurabilis ialah Cantus Planus atau musik
Gregorian yang nadanya tidak dapat diukur tetapi bersifat bebas.
Teknik bernyanyi dengan terts dan sekst parallel disebut gymel. Biasanya kata ini
dipakai dalam kombinasi dengan kata latin lain “cantus” menjadi “Cantus gemellus”,
yaitu : “Nyanyian dengan suara kembar”. Waktu abad ke 13 praktek nyanyian gymel itu
diperluas dengan penggunan tersts dan sekst serentak, sehingga tenor diiringi dengan
akor-akor terts-sekst.
Musik paling unik yang dihasilkan oleh sekolah nyanyi Worcester dan yang akan
sangat mempengaruhi perkembangan musik polifon seluruh Eropa, berupa sebuah kanon
dengan judul Summer in Icumen in pada tahun 1240. Menariklah bahwa disamping 4
suara terdapat 2 suara bawah dengan dua motif ostinato yang terus menerus diulang.
Isoritmik
salah satu karangan pertama Phillipe de Vitry. ritmik ini dapat dimengerti bila dilihat
dalam dua prinsip pokok, yaitu :
´ Prinsip Talea Suara tenor dibagi dalam beberapa potongan tertentu (3 birama)
yang diulang ulang.
´ Prinsip Color Melodi potongan suara tenor diulangi namun iramanya dirubah,
misalnya 3 birama menjadi 2.
Isoperiodik
tidak peduli akan melodi. hanya dipakai sebagai teknik komposisi saja. Prinsip talea
dipakai untuk suara-suara selain tenor, yaitu Contratenor. Contratenor terletak
dibawah tenor, maka harmoni dapat berubah karena berfungsi sebagai bas.
Contratenor berkembang menjadi bas pada polifoni renaissance. Pada abad ke 15 Ars
Nova diganti dengan teknik komposisi yang jauh lebih bebas dalam sistem ritmiknya.
karna isoritmik terlalu matematis dan kurang estetis.
Motetus ars Nova Motetus adalah jenis komposisi utama dari Ars Nova. Motetus
isoritmis selama 150 tahun menjadi musik tradisional untuk perayaan tinggi. Suaranya
tercampur vokal dan instrumental - Triplum menjadi cantus (sopran) suara anak atau
pria tinggi dalam irama cepat- Motetus menjadi suara pokok untuk alto dalam gerakan
yang seimbang.
Lagu Discantus Terdiri dari suara atas yang dibawakan secara vocal, serta 1-4
suara iringan instrumental. Kebanyakan lagu discantus adalah Ballada.
Ballada
biasanya dimulai dengan bagian pembukaan dan disusul dengan 3 bait dengan refren.
suara atas (cantus) dibawakan dengan vocal, dua suara bawah (tenor dan contratenor)
dibawakan secara instrumental. susunan ini disebut kantilenensatz.
Chasse
berarti nyanyian yang mengiringi pemburuan margasatwa.memakai bentuk musik
kanon, biasanya dengan 3 suara. Di italia komposisi ini sangat digemari dan
dinamakan Caccia
Ordinarium Missae
Pada abad 14 bukan lagi Proprium Missae tetapi nyanyian Ordinarium Missar
diajadikan sasaran komposisi. Sebelum abad 13 - Kyrie, Gloria, Credo, Sanctus,
Agnus Dei dinyanyikan dengan satu suara oleh Schola Cantorum dengan lagu
Gregorian. Mulai abad 14 diciptakan setelan misa (ordinarium) untuk paduan suara.
2. Caccia
Terdiri dari 2 suara atas dalam kanon (dengan prim) yang dengan lagu hidup
membawa syairnya, sedangkan suara bawah instrumenta yang tenang. Umumnya
Caccia terdiri dari 2 bagian: bagian pertama yang cukup panjang dan di susul
dengan ritornello yang singkat.
3. Ballata
Sejak tahun 1365 ballata menjadi bentuk utama dan menggeser Madrigal.
Terdapat 2 kemungkinan: Susunan denga 2 suara sesuai dengan madrigal: kedua
suara yang makai teks yang sama; namun terdapat juga kemungkinan bahwa satu
suara
dibawakan secara instrumental.Untuk susunan dengan 3 suara terdapat beberapa
kemungkinan:
´ 2 suara pria tinggi dengan instrumental (Contratenor)
´ 3 suara vocal
´ satu suara vokal (cantus) diiringi dengan 2 suara instrumental dengan
memakai teknik imitasi.Komponis paling terkebal di jaman Trecento ialah
Francesco Landini (1325-1397).
B. Volkslide/Lagu Rakyat
Selain Meistersang, di Jerman abad 15 berkembang juga nyanyian rakyat
sederhana dengan 1 suara yang sering disebut Hofweise Lagu-lagu tersebut
dikumpulkan dalam koleksi bagai pusat- seperti Lochamer Liederbuch 1460 di
Nürnberg, ditulis untuk Wolflein von Locham; Schedelsches untuk satu Liederbuch
1460-67 di Nürnberg oleh ada modal Hartmann Schedel, Rostocker Liederbuch
1470-80 di Rostock, Glogauer Liederbuch 1480.
Lagu rakyat disusun juga secara sederhana untuk 2-3 suara antara lain
oleh Münch von an dengan Salzburg, seorang biarawan di Salzburg, serta Oswald
von Wolkenstein.
Adapun nama komponis jaman itu antara lain Ludwig Senf (1486- 1542) asli
dari Zürich/Swiss, murid H. Isaak di Innsbruck, berkarya di Innsbruck, München,
menciptakan Misa, Motet serta lebih dari 300 lagu: Thomas Sporer (1485-1534);
Sixt Dietrich (1490-1548); Laurens Lemlin (wafat 1495) di Heidelberg, Caspar
Othmayr (1515-1553), Le Maistre, St. Zirler, Jobst von Brandt serta Johan Walter
(1496-1570) Selama abad 16 cantus firmus diganti dengan lagu yang dicipta baru.
Disini ada pengaruh kuat dari Villanella serta Madrigal. Maka aransemen dari tiap
bait dikarang khusus (durchkom poniert), terdapat banyak kromatik, birama tari
serta ungkapan kata dalam lagu.
D. Lagu Gereja Protestan
Program reformasi gereja oleh Martin Luther untuk mengikut sertakan jemaat
pada ibadat dengan bernyanyi bersama dengan 1 suara dalam bahasa Jerman
disebut Choral. Martin Luther sendiri mengarang sejumlah Choral atau mengajak
orang lain ( Johan Walter ) untuk menciptakan Choral.
Namun terdapat pula komposisi Choral dalam gaya motet dengan macam-
macam teknik pengolahan cantus firmus, misalnya sebagai Liedmotette yang
diciptakan oleh Lasso, Lechner, Eccard, Praetorius, Hassler. Kumpulan lagu gereja
Protestan dari abad 16 berasal dari Johan Walter, Wittenberg 1524 dengan 32
aransemen; Georg Rhau, Wittenberg 1544 dengan 123 aransemen; Lucas Osiander,
Funfftzig geistliche Lieder und Psalmen tahun 1586 dalam gaya Kantionalsatz,
suatu pengolahan dari koleksi lagu ciptaan Cl. Goudimel (1565).
Pada awalnya musik inggris dikuasai musik dan dipelihara oleh oleh paduan
suara istana (Chapel royal). Setelah masa reformasi, Chr taye dan Th. Tallis mulai
mengarang lagu gereja Anglikan dengan teks inggris terutama Anthem dan cantical.
Setelah tahun 1550 musik profan menjadi sangat populer hingga inggris memasuki
masa puncak musiknya. sesuai dengan contoh italia, musik profan di inggris
berdasarkan madrigal, canzonetta, baletta daitambah dengan song dan ayres serta
musik virginal. musik inggris baru yang khas ialah jenis lagu solo dengan iringan
lute.
2. Mulai abad 16 Italia menjadi nomor satu dalam musik organ, dengan tradisi di
gereja St. Marco, Venetia, terutama dengan A. Padovano, A. Willaert, Cl. Merulo,
Andrea dan Giovanni Gabriell. Mereka memperkem- bangkan bentuk-bentuk
musik organ.
a. Toccata sebuah bentuk bebas terdiri dari nada-nada pintas, figurasi, akor.
Sejak Merulo didalam toccata terdapat juga sisipan potongan dengan gaya
imitasi.
b. Preludium / Preambulum, suatu bentuk bebas dengan pasase
c. Ricercar, suatu tiruan dari motet dengan teknik komposisi yang sama: suatu
tema (sog- getto) diimitasi dalam masing-masing suara sampai dirasa cukup,
kemudian datanglah tema berikut. Ricercar adalah pendahulu dari foga.
d. Fantasia, suatu bentuk bebas, kadang- kadang mirip dengan Ricercar,
dengan teknik
e. Canzona, pengolahan bebas dari sebuah chanson.
f.Orgelmesse, komposisi misa dengan sisipan potongan instrumental untuk
organ sebagai dialog dengan umat/schola.
4. Musik virginal di Inggris, akhir abad 16 dan awal abad 17 di Inggris merupakan
suatu puncak perkembangan musik virginal (pendahulu piano), yang merupakan alat
musik terpenting di samping organ pada masa itu. Terdapat pula pengolahan/
aransemen lagu gregorian dan koral untuk ibadah. Namun sesudah 1550 Inggris
dipengaruhi oleh Italia dan Spanyol. Sementara itu Khazanah utama untuk musik
virginal ialah Fitzwilliam virginal book, suatu naskah dari awal abad 17 dengan 250
komposisi dari 1570-1625.
Adapun bentuk komposisi virginal meliputi:
●transkripsi/ aransemen
dari komposisi vokal seperti Madrigal, Chanson dsb, untuk virginal.
●preludium
dalam bentuk bebas
●fantasia
dengan banyak teknik imitasi
●tari-tarian
pavane, gaillarde, allemande, courante, dsb. tiap tari terdiri dari sejumlah
potongan kecil yang diulang sambi dihias dan divariasi.
●Komposisi dengan judul programatis
seperti misalnya, The Bells karangan W. Byrd.
●Ground
suatu deretan variasi berdasarkan lagu bas (4-8 bar) yang diulang sambil suara
atas divariasi.
●Deretan variasi
tentang nyanyian yang terkenal.
B. Lute/Gitar
Lute atau Gitar merupakan alat musik rumah yang pada abad 16.Apa saja dimainkan
dengan alat musik ini: iringan vocal untuk suara tunggal atau ansambel,transkripsi
/arasemen dari komposisi vocal,predium,toccata,deretan dsb.
Tabulatur lute memakai 6 garis yang melukiskan 6 dawai paling rendah atau sesuai
dengan posisi gitar yang dimakan untuk main.Angka di antara garis birama
menunjuk fret yang harus ditekan;tingkat nada menunjuk panjangnya/nilai nada-
namun dalam permainan akor nilai akor nilai tidak jelas lagi,harus dirasakan sendiri.
F.spinacino,ricercar Nama pemain lute yang terkenal di waktu itu di Italia Francesco
da Milano yang mengara intavolatura de lauto di ricercare,madrigal Canzani
francase(1536 dst)di Jerman H. Gerle(wafat 1570 di Nürnberg pula) di Spanyol L.
Narvaez.
Dalam komposisi musik instrumental diambil alih teknik komposisi vokal seperti
garis melodius, frasering sesuai dengan nafas waktu nyanyi. Lalu jenis bentuk vokal
pun menjadi teladan untuk pemilihan jenis instrumental. Contohnya :
• MOTET UNTUK RICERCAR.
• Chanson Perancis untuk Canzon dan sonar dan Canzon (alla) francese.
Musik intrumental memiliki suatu gaya tersendiri. Contohnya :
a. Pada introduksi instrumental untuk lagu vokal serta tari yang disebut Intrada
(terdiri selalu dari dua bagian. Pavane yang lambat dan Gaillard yang cepat.
b. Pada Ritornell sebagai sisipan atau penutup lagu vocal
c. Pada Symphonia.
Internasional solo dengan iringan piano perlu dicatat suatu kebiasaan untuk
memainkan suatu komposisi vokal dengan alat musik solo dengan iringan piano.
Diego Ortiz, seorang teoretikus Spanyol memberi sejumlah catatan untuk itu dalam
buku pelajaran untuk biola berjudul Tratado de glosas203 . Ortiz memberikan
contoh untuk membuat variasi dengan biola bas tentang bas ostinato; kemudian
teknik diminuasi (hiasan) waktu di-mainkan suatu chanson atau Madrigal :
• Piano memainkan suara-suara vokal sebagai iringan, sedangkan biola bas
secara solo memperindah suara bas (sistem paling bawah dalam contoh di
bawah ini).
• Biola bas dapat juga main suatu suara baru secara improvisasi
Cara memainkan komposisi vokal polifon dengan alat musik solo yang diiringi piano
pada masa Barok berkembang menjadi Solo dan bas continuo.
Musik ansambel instrumental di Ventia Instrumen digabungkan dalam ‘kor’ atau
‘blok’ Dan dibunyikan secara homofon berganti-gantian dengan kor vokal, seperti
juga organ berdialog dengan vokal. Baru pada akhir abad 16 terdapat terbitan musik
ansambel: 1584 karangan F. Maschera beriudul Canzoni a sonare; 1615 karangan
Andrea dan Giovanni Gabrieli berjudul Canzoni e sonata untuk 2 – 22 suara; 1597
karangan Giovanni Gabrieli beriudul Sacrae symphoniae lengkap dengan petunjuk
tentang Alat mana harus dipakai.
Musik instrumental di inggris Di Inggris pada abad 16 diciptakan banyak fantasia
/fancy yang dimainkan dengan ansambel yang disebut consort: dibedakan whole
consort dengan alat musik 'sekeluarga' misalnya semua gesek,serta broken consort
dengan alat musik campur, pun pula campur dengan suara vokal.
Fancy untuk kwartet gesek berdasarkan bentuk motet dengan beberapa bagian yang
berkontras, masing-masing dengan tema sendiri yang diimitasi dalam semua suara. Di
sini telah terjadi bahwa semua alat mendapat peranan yang sejajar - seperti kelak
dalam wartet gesek Klasik.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 KESIMPULAN
Musik polifonik awal sering disebut organum. Bukti ilmiah pertama musik polifon
ditemukan dalam suatu karangan yang berasal dari abad ke 9. Dalam zaman itu seorang
biarawan yang bernama Johannes Scotus Eriugena (810-883) mengarang suatu buku yang
berjudul “De devisione nature” artinya “Tentang pembagian alam”. Musik baru ini merupakan
suatu lambang sempurna dari keindahan kosmos (alam). Dirasa musik ini lebih sempurna
daripada musik masa dahulu. Musik ini telah diberi nama “organicum melos”.
Pada awal masa renaissance ada suatu perkembangan musik baru yang berkaitan
dengan perkembangan kota, dan musik itu disebut dengan Meistersinger Masa jaya dari musik
tersebut ialah pada abad 15-16, dengan kota kota yang menjadi pusat nya
pada abad 15-16 musik polifon spanyol dikembangkan dibiara dan gereja katedral.
pengaruh ars antiqua masih melekat walaupun pada saat itu zaman sudah berganti. di spanyol,
berkembang paduan suara gereja dan paduan suara serta orkes di istana jara, makin berkembang
dibawah pemerintahan ratu Isabella dari kastila dan raja Charles V serta raja Phillip II. pada
awalnya musik inggris dikuasai musik dan dipelihara oleh oleh paduan suara istana (Chapel
royal). setelah masa reformasi, Chr taye dan Th. Tallis mulai mengarang lagu gereja Anglikan
dengan teks inggris terutama Anthem dan cantical.
musik instrumental dengan tujuan pada dirinya sendiri baru mulai berkembang pda
abad 16 dengan diterapkan bentuk dan teknik komposisi vokal pada instrumen, dengan
beberapa penerapan kecil. dengan demikian lahirlah bentuk ricercare, toccata, canzona, sonata
3.2 SARAN
Selain untuk tugas kelompok, kami harap dengan adanya makalah ini bermaksud untuk
menambah wawasan tentang sejarah musik. Kami menyadari ada kekurangan pada makalah
ini. Oleh sebab itu, masukan dan kritik senantiasa diharapkan demi perbaikan karya kelompok
kami
DAFTAR PUSTAKA
Karl-Edmund Prier sj. MEI 1991. “Sejarah Musik Jilid 1’’, Yogyakarta; Pusat Musik
Liturgi Yogyakarta