Anda di halaman 1dari 24

MUSIK POLIFON ABAD PERTENGAHAN, MUSIK VOKAL JERMAN,

SPANYOL, INGGRIS, DAN MUSIK INTRUMENTAL

Dosen Pengampu:
Eki Satria, S.Sn,, M.Sn.

Disusun oleh:
Kelompok 3
1. Andika Wafi Rizaldi
2. Lazer Almendo Refualu
3. Defrrina Aulia Zahra
4. Rahmat Rizki Z. Hia
5. Jeremia Thomas Hehakaya
6. Julian Wahhab Nugroho
7. Dhea Ronaldo Tarigan
8. Rikardus Nasu Rasdalima
9. Aldo Ferdinand Santoso
10. Kristian Erman Putra
11. Jose Claudio Ndona
12. Latifah Arlita Wirawan
PRODI MUSIK
FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN
INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA
2023

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Sebab berkat rahmat dan
hidayahNya, kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Pancasila dengan topik
pembahasan : Musik Polifon Abad Pertengahan, Musik Vokal Jerman, Spanyol, Inggris,
dan Musik Intrumental. Dalam menyelesaikan makalah ini, kami menemukan beberapa
kesulitan. Hal tersebut disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan yang kami miliki. Kendati
begitu, berkat kerja sama kelompok akhirnya makalah ini dapat terselesaikan dengan tepat
waktu. Dengan makalah ini kami berharap dapat memberikan informasi kepada pembaca
mengenai sejarah musik.

Maksud dan tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui penjelasan
mengenai Musik Polifon Abad Pertengahan, Musik Vokal Jerman, Spanyol, Inggris, dan
Musik Intrumental. Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu kami, Eki
Satria, S.Sn., M.Sn. Kami juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.

Yogyakarta, 11 Mei 2023

Kelompok 3
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ………………………………………………………………………….. i

Daftar Isi ………………………………………………………………………………… ii

BAB I : Pendahuluan …………………………………………………………………… 1


1.1 Latar Belakang ………………………………………………………………....
1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………………...
1.3 Tujuan Penulisan

BAB II : Pembahasan
2.1 Musik Polifon Abad Pertengahan
2.2 Musik Vokal Jerman
2.3 Musik Vokal Spanyol dan Inggris
2.4 Musik Instrumental

BAB III : Penutup


3.1 Kesimpulan
3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Musik Polifon Abad Pertengahan, Musik Vokal Jerman, Spanyol, Inggris, Dan Musik
Instrumental merupakan sebuah sub-bab yang terdapat dalam bab Musik Renaissance
dalam buku Sejarah Musik Jilid I yang disusun oleh Rm. Fr. Smits van Waesberghe Sj atau
Romo Prier yang merupakan sumber utama penulisan makalah tugas akhir semester ini.
Bila diartikan secara Harfiah, menurut Britannica.com Renaissance berasal dari bahasa
Prancis yang berarti ‘Kelahiran kembali’, makna tersebut mengacu pada periode peradaban
Eropa yang ditandai dengan kebangkitan pembelajaran dan kebijaksanaan klasik. Maka
bisa disebutkan bahwa zaman Renaissance merupakan zaman di mana ilmu pengetahuan
mulai berkebang dengan pesat, meninggalkan pengetahuan yang ada pada peradaban
sebelumnya.
Musik yang mana juga termasuk dalam ilmu pengetahuan juga mengalami
perkembangan pesat pada zaman Renaissance. Teori-teori musik baru, mulai ditemukan
dan dikembangkan atau disempurnakan, diikuti dengan penyempurnaan instrumen-
instrumen musik dan bahkan penemuan baru instrumen-instrumen musik.
Oleh karena itu makalah ini akan menjabarkan secara rinci mengenai beberapa
fenomena musik yang terjadi pada zaman Renaissance dengan spesifikasi musik polifoni
abad pertengahan, musik vokal Jerman, Spanyol, Inggris, dan musik instrumental.

1.2 Rumusan Masalah

Berikut ini adalah rumusan masalah yang digunakan sebagai pedoman dalam makalah ini.
1. Asal-usul/ sejarah ditemukannya musik polifoni abad pertengahan, musik vokal
Jerman, Spanyol, Inggris, serta musik instrumental.
2. Contoh komposisi musik polifoni abad pertengahan, musik vokal Jerman, Spanyol,
Inggris dan musik instrumental.
3. Para Pioner yang menggagas terciptanya/ mengembangkan musik polifoni abad
pertengahan, musik vokal Jerman, Spanyol, Inggris, serta musik instrumental.
1.3 Tujuan Penulisan
Dari rumusan masalah yang disebutkan di atas, tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai
berikut:
1. Membantu para mahasiswa untuk lebih memahami jenis-jenis musik yang ada pada
zaman Renaissance secara lebih mendalam. Terutama dalam musik polifoni abad
pertengahan, musik vokal Jerman, Spanyol, Inggris dan musik instrumental.
2. Mengetahui secara lebih dalam mengenai sejarah musik pada zaman Renaissance,
terutama sejarah musik polifoni abad pertengahan, musik vokal Jerman, Spanyol,
Inggris dan musik instrumental.
3. Mendapat nilai akhir semester yang baik.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Musik Polifon Abad Pertengahan


A. ORGANUM ASAL USUL MUSIK POLIFON ABAD 9 – 11
Musik Polifon / Polyphonic pertama kali muncul adalah sejak dan di temukannya suatu
karangan yang berasal dari abad 9, walaupun sudah dikatakan oleh ahli sejarah bahwa
musik polifon sudah ada pada negara Norwegia dan di pulau Islandia pada abad 8, tetapi
tidak ada bukti atau peninggalan yang ditemukan pada abad tersebut yang mana membuat
statement oleh Ahli sejarah itu tidak benar.

Pada zaman itu, terdapat satu jenis musik yang diberi nama Organicum Melos / Ornamen
Melodi Oleh Scotus Eriugena, seorang biarawan yang mengarang suatu buku dengan judul
“De devisione Naturae” Yang artinya tentang pembagian alam. Menurut Scotus, musik
tersebut lebih sempurna dari masa dahulu karena di musik itu melodi melodinya berbeda
Untuk masing masing suara. Walaupun berbeda, menurut Scotus itu sempurna dan dia
menjadikan itu suatu lambang keindahan alam.

1. Organum Awal
Pada pertengahan abad 9, terdapat dua naskah yang mana Sudah membahas soal
teknik vokal.
- Naskah 1 : Musica Enchiriadis
- Naskah 2 : Scolica Enchiriadis De Musica

Kedua naskah tersebut ditulis oleh seseorang yang belum diketahui namanya. Dua
naskah tersebut selalu berpasangan/digabung Karena mempunyai pembahasan yang
sama yaitu tentang teknik Vokal Adapun lagu lagu yang terdapat dalam naskah naskah
itu, Naskah Musica Enchriadis sudah ditulis dengan tanda notasi khusus terdiri dari 2
suara, yaitu :

- Suara pokok —> Vox Princapalis


- Suara Tambahan —> Vox Organum

Dua suara itu disebut dengan Musik Diaphonia Yang artinya bunyi yang bukan bersatu.
2. Organum Lama
Pada abad 11 muncullah organum baru vox organalis sudah tidak terikat tetapi
mendapat suara tersendiri. Maka vox organalis mulai menjasi discantus. Sumber
paling tua untuk organum ini ialah suatu naskah anonim yang disebut 'traktat milano'
dari tahun sebelum 1050, sering disebut discantus/dechant (Bahasa Perancis).
Biasanya dikatakan bahwa: "dechant sur le livre" artinya discantus menurut buku itu
yang melulu tentang melodi dan tenor.

3. Organum Baru
Pada abad 12, ada dua orang Solis yang membawakan Organum pada saat itu dan
cara pembawaannya masih ada banyak unsur improvisasi.
Pertengahan Abad 12 :
Masa yang mana penyusunan musiknya sudah pasti dan sudah tidak ada lagi
improvisasi , sejak masuknya musik Polifon Terletak pada Kota Limoges / Perancis
Selatan, yang mana sekaligus menjadi pusat perkembangan Monodi baru, Tropus,
Sekwensi, serta lagu Rohani, Kota tersebut juga adalah sebagai tempat pelopor
Organum baru yang bertempat di Biara St.Martial.
Adapun lagu lagu yang ditemukan pada Biara tersebut, terdapat juga lagu lagu
pada suatu kota di Spanyol yaitu di Santiago de Compostela. Keduanya ditemukan
pada akhir abad 11 sampai abad 13. Di Biara St.Martial, terdapat hampir 100 lagu 2
suara, pada naskah St.Martial. Di Santiago de Compostela terdapat 20 Lagu pada
naskah Codex Calixtus. Kedua naskah tersebut sudah memakai konsep organ num
yang baru yang diperkaya dengan Maslima – Maslima.
a. Haltetonfaktur / Organum dengan Nada nada yang di tahan
Haltetonfaktur adalah satu suku kata atau nada suara pokok ditahan, sedangkan
suara organalis mendapat suatu melisma panjang dengan suku kata yang sama.
Ciri-cirinya :
Irama Malisma bebas namun kedua penyanyi ( Suara pokok dan suara organalis)
harus menjaga agar kompak pada awal suku kata baru.

b. Diacantusfaktur
Diacantusfaktur adalah organum dengan 2 suara yg bergerak dalam irama
sukukata/ secara melismatis. Dalam organum baru semua unsur struktural dipakai
secara berganti gantian, maka terjaminlah suatu variasi yang segar. Di St. martial
berkembang juga musik polifon berupa 'Tropus Benedicamus Domino' sejak abad
11 dipakai sebagai penutup ibadat harian/ofisi.'Tropus Simultan' merupakan
langkah awal yang dikembangkan dalam motetus. Dengan kata lain di St. martial
pada abad 12 sudah terdapat semacam ‘polyritmik’ sebab tiap-tiap irama
mempunyai suara khusus. Ternyata pengaruh biara saint martial sangat besar dan
luas karna letaknya dekat dengan perbatasan Spanyol dan kota Santiago di
Compostella.

B. SEKOLAH “NOTRE DAME” (1163 – 1257)


Gereja Katerdal ‘Notre Dame’ di Paris di bangun mulai 1163 sampai tahun 1257.
Sekolah yang berpusat pada katerdal tersebut mengalami suatu masa jaya selama
pembangunan katedral ‘Notre Dame’. Di inggris, abad 13 diketahui beberapa nama tokoh
musik di Paris yaitu, Leonius (di sekitar 1180) , Perotinus (sekitar 1200) sebagai
komponis, serta Philippe le Chancelier (meninggal tahun 1236 ) sebagai penyair.
Sebagai dirigen / komponis pertama yang bertugas pada gereja ini ialah, Leonius gaya
musiknya masih mirip dengan gaya Saint Martial . Leonius mulai menyusun suatu buku
Partitur yang berjudul Magnus Liber Organi De Graduali et antiphonarium artinya :
‘buku besar dengan organum – organum atas dasar Graduale dan Antiphonarium .
sesudah Leonimus meninggal, buku tersebut diolah Kembali oleh muridnya dan
penggantinya sebagai dirigen pada ‘Notre Dame’ ialah Perotinus Magnus (perotinus
agung).

1. Moteus Abad 12-13


Nama jenis komposisi ini rupanya berasal dari kata Perancis ‘mot’, tetapi dalam arti
amsal jadi bukan ‘kata’ saja . Gaya Motetus ternyata sesuai dengan gaya organum ‘Saint
Martial’ suara pokok dengan lagu Gregorian disebut tenor , dan letaknya dibawah.
Suara tengah disebut duplum atau motetus, suara di atasnya di sebut triplum.
Akhirnya suara tertinggi disebut Quadruplum. Suatu bentuk musik yang berkembang
kemudian pada masa Renaisssance dimana musik Polifoni klasik mencapai puncak
kesempurnaanya. Mula-mula Motetus termasuk musik ibadat, sehingga teks yang
dipakai berbahasa latin.

Awal Motetus dari abad 13


Tenor (suara bawah) lagu Gregorian (Kyrie IX) dalam kelompok 4 birama dengan
nada ritmis untuk alat musik / instrumental motetus (suara tengah), dengan modus
ritmik no.1. Bahasa latin berisi nasehat moral yaitu, Trimplu (suara atas) dengan modus
ritmik no.6. Bahasa Perancis berisi teks Profan. Suatu keistimewaan lain pada Motetus
ialah sistim ritmiknya. Pada Motetus, sistim ritmik ini disebut ritmik modal.

2. Conductus abad 12-13


Lain dengan Motetus, Conductus selalu memakai teks ini tidak dimaksudkan
supaya dipakai pada ibadat gereja, meskipun mula-mula suasana puisinya sangat
bersifat keagamaan.

3. Rondellus
Selain Motetus dan Conductus terdapat juga lagu tarian yang biasanya
dinyanyikan dan ditarikan oleh siswa-siswa sekolah biasa.

C. ARSANTIQUE (1240 – 1320)


Istilah Ars antiqua baru muncul tahun 1320 sebagai lawan untuk Ars nova yang
menyusul. Organum sekolah Notre Dame masih dipakai namun tidak ada ciptaan baru.
Conductus masih disenangi, namun sedikit demi sedikit diganti dengan Motetus. Musik
Polifon mengandaikan pengetahuan khusus maka ditangani oleh para ahli. Istilah Ars
antiqua dan Ars nova hanya memperhatikan musik Polifon saja.

1. Motetus di Masa Ars Antiqua


Dari Clausula sekolah Notre Dame berkembang motetus baru. Mula-mula Motetus
Ars antiqua memakai bahasa latin dengan syair rohani. Maka dipakai dalam ibadat
sebagai lagu selingan khususnya pada akhir ibadat. Namun, kemudian syair diganti
dengan bahasa Perancis dan isinya duniawi (tak jarang erotis) dan tempatnya di luar
gereja. Dibawakan oleh beberapa solis dan diiringi dengan instrumen. Tenor selalu
dibawakan secara instrumental. Dibedakan :

a. Motetus sederhana dengan dua suara yaitu, tenor serta Duplum/Motetus.


- Suara Duplum/Motetus : Syair
- Suara Tenor : Instrumental

b. Motetus dobel dengan 3 suara yaitu tenor, Motetus dan Triplum 2 suara atas
dengan syair yang berbeda-beda. Syair Triplum selalu lebih banyak daripada
syair Duplum, maka lagunya lebih lincah. Bentuk inilah yang terbanyak
diantara bentuk Motetus.
- Suara Triplum : Bahasa Perancis
- Suara Duplum/Motetus : Bahasa latin
- Suara Tenor : Instrumental

c. Motetus tripel dengan 4 suara : seperti yang diatas ditambah Quadruplum.


- Suara Quadruplum : Syair C
- Suara Driplum : Syair B
- Suara Duplum/Motetus : Syair A
- Suara Tenor : Instrumental

d. Motetus Conductus dengan 3-4 suara yaitu, tenor dan suara-suara lain memakai
syair yang sama maka, dicocokkan pula secara ritmis. Tenor di sini terdiri dari
sebuah lagu Gregorian yang diberi irama tertentu. Lain dengan Tenor dalam
conductus sekolah Notre Dome, dimana tenor dikuasai oleh ritmik modal dan
menjadi lagu berbait.
Suara Quadruplum : Syair A
Suara Triplum : Syair A
Suara Duplum/motetus : Syair A
Suara Tenor : Syair A

e. Pierre de la Croix (akhir abad ke 13) Pierre de la Croix adalah seorang seniman
terkenal dalam sejarah music sebab beliaulah untuk pertama kali tidak memakai
lagi sistim ritmik modal. ia juga sering menggunakan ritmik bebas dan tidam
memakai satu modus irama saja. Maka dari itu terasa perlunya system notasi
musik baru yang menunjukkan panjangnya suatu nada.

f. Notasi Mensural yaitu, notasi dengan ukuran. Orang pertama yang menguraikan
notasi baru ini ialah Franco dari Koln dalam karangannya Ars Cantus
Mensurabilis. Notasi mensural adalah metode untuk menentukan panjangnya
nada-nada sesuai dengan proporsi tertentu sehingga panjangnya sebuah nada
dapat diukur. Lawannya Cantus Mensurabilis ialah Cantus Planus atau musik
Gregorian yang nadanya tidak dapat diukur tetapi bersifat bebas.

D. MUSIK POLIFON INGGRIS ABAD 19


Inggris dipengaruhi oleh sekolah ‘Notre Dame’ Perancis. Hal ini Nampak dalam
naskah Fragmen Worcester yang berasal dari sebuah sekolah nyanyi di sekitar Katredal
Worcester abad 13-14. Dalam naskah tersebut memuat 54 Motetus (Conductus-Motetus)
yang lebih sederhana dibandingkan dengan Mototetus Perancis sejaman; 23 organum; 10
lagu ordinarium missa; 9 sekwensi, dan sejumlah lagu; conductus, himne, rondelli dengan
ritmik yang mengalir secara wajar, berbeda dengan ritmik artifisial Perancis.

Semenjak abad ke 12 rupanya di Inggris sudah terdapat kebiasaan menyanyi


dengan parallel terts, sekst, dan decim. Walter Odington, seorang ahli musik yang
sangat pandai juga dalam ilmu pasti dalam bukunya De speculation musicae
membuktikan bahwa terts bukan disonan sebagaimana dianggap oleh Pythagoras pada
abad 5 SM tetapi konsonan. Untuk itu beliau menyederhanakan proporsi 64:81 untuk
terts kecil menjadi 4:5 dan proporsi 27:32 untuk terts besar menjadi 5:6.

Teknik bernyanyi dengan terts dan sekst parallel disebut gymel. Biasanya kata ini
dipakai dalam kombinasi dengan kata latin lain “cantus” menjadi “Cantus gemellus”,
yaitu : “Nyanyian dengan suara kembar”. Waktu abad ke 13 praktek nyanyian gymel itu
diperluas dengan penggunan tersts dan sekst serentak, sehingga tenor diiringi dengan
akor-akor terts-sekst.

Musik paling unik yang dihasilkan oleh sekolah nyanyi Worcester dan yang akan
sangat mempengaruhi perkembangan musik polifon seluruh Eropa, berupa sebuah kanon
dengan judul Summer in Icumen in pada tahun 1240. Menariklah bahwa disamping 4
suara terdapat 2 suara bawah dengan dua motif ostinato yang terus menerus diulang.

E. ARS NOVA (1320-1380)


Untuk pertama kalinya Ars Nova tampak sebagai judul karangan yang disusun oleh
Phillippe de Vitry (1291 – 1361). Istilah Ars Nova dipakai untuk membedakan musik dari
masa sebelumnya arts antiqua/seni lama. Terdapat dua kemungkinan untuk membagi
suatu nada :
´ Dibagi tiga = birama terner, disebut tempus perfectum
´ Dibagi dua = birama biner, disebut tempus imperfectum
Nada brevis harus dianggap sebagai nada 1/4 dengan titik. Nada simbrevis harus
dibaca sebagai nada 1/8.

Isoritmik
salah satu karangan pertama Phillipe de Vitry. ritmik ini dapat dimengerti bila dilihat
dalam dua prinsip pokok, yaitu :
´ Prinsip Talea Suara tenor dibagi dalam beberapa potongan tertentu (3 birama)
yang diulang ulang.
´ Prinsip Color Melodi potongan suara tenor diulangi namun iramanya dirubah,
misalnya 3 birama menjadi 2.

Isoperiodik
tidak peduli akan melodi. hanya dipakai sebagai teknik komposisi saja. Prinsip talea
dipakai untuk suara-suara selain tenor, yaitu Contratenor. Contratenor terletak
dibawah tenor, maka harmoni dapat berubah karena berfungsi sebagai bas.
Contratenor berkembang menjadi bas pada polifoni renaissance. Pada abad ke 15 Ars
Nova diganti dengan teknik komposisi yang jauh lebih bebas dalam sistem ritmiknya.
karna isoritmik terlalu matematis dan kurang estetis.

Motetus ars Nova Motetus adalah jenis komposisi utama dari Ars Nova. Motetus
isoritmis selama 150 tahun menjadi musik tradisional untuk perayaan tinggi. Suaranya
tercampur vokal dan instrumental - Triplum menjadi cantus (sopran) suara anak atau
pria tinggi dalam irama cepat- Motetus menjadi suara pokok untuk alto dalam gerakan
yang seimbang.
Lagu Discantus Terdiri dari suara atas yang dibawakan secara vocal, serta 1-4
suara iringan instrumental. Kebanyakan lagu discantus adalah Ballada.

Ballada
biasanya dimulai dengan bagian pembukaan dan disusul dengan 3 bait dengan refren.
suara atas (cantus) dibawakan dengan vocal, dua suara bawah (tenor dan contratenor)
dibawakan secara instrumental. susunan ini disebut kantilenensatz.

Chasse
berarti nyanyian yang mengiringi pemburuan margasatwa.memakai bentuk musik
kanon, biasanya dengan 3 suara. Di italia komposisi ini sangat digemari dan
dinamakan Caccia

Ordinarium Missae
Pada abad 14 bukan lagi Proprium Missae tetapi nyanyian Ordinarium Missar
diajadikan sasaran komposisi. Sebelum abad 13 - Kyrie, Gloria, Credo, Sanctus,
Agnus Dei dinyanyikan dengan satu suara oleh Schola Cantorum dengan lagu
Gregorian. Mulai abad 14 diciptakan setelan misa (ordinarium) untuk paduan suara.

F. TRECENTO ABAD 13-14 (Polifoni di Italia)


Di negri Prancis sendiri cita-cita "Ars Nova" diambil alih oleh negara-negara Eropa
lain, terutama oleh kompinis-komponis dan ahli-ahli teori musik di Italia. Maka musik
pada tahun 1300-an di Italia mendapatkan nama khusus yaitu Trecento yang berarti
"Tigabelas".
Meskipun musik Trecento mulai lebih lambat dari Ars Nova di Perancis, namun melodi
dan harmoni melebihi musik Ars Nova di Perancis.Sampai pada tahun 1350 musik
Trecento di tanggung oleh kaum bangsawan (Milano, Verona, Mantua, Padua, Modena
dan Ferrara), kemudia di Fiorence.
Penyair utama pada waktu itu adalah Petrarca (1304-74), Boccaccio (1313-75) serta
Sacchetti (1335-1400) yang sangat digemari oleh orang-orang Italia pada abad ke-14,
yaitu bentuk musik Ballada yang dalam bahasa Italia disebut dengan Ballata dan ada
juga bentuk Chasse, yang dalam bahasa Italia disebut Caccia. Namun selain itu di Italia
muncul pula musik profan baru,yang paling dominan ialah Madrigal.
1. Madrigal
Nama bentuk musik baru ini rupanya berasal dari gembala-gembala yang
biasanya menyanyikan lagu-lagu tertentu pada kawanannya yang dalam bahasa
italia disebut "Mandra"; Maka dari itu nyanyian baru ini disebut Mandriale atau
madriale atau madrigal. Menurut strukturnya,Madrigal biasanya terdiri dari 2
bagian yang sangat berbeda iramanya. Bagian pertama sering meliputi 2 bait yang
bersifat seolah-olah pertanyaan, sedangkan bagian kedua yang juga disebut
"ritornello" dimaksudkan untuk sebagai jawaban dari pertanyaan tersebut.

2. Caccia
Terdiri dari 2 suara atas dalam kanon (dengan prim) yang dengan lagu hidup
membawa syairnya, sedangkan suara bawah instrumenta yang tenang. Umumnya
Caccia terdiri dari 2 bagian: bagian pertama yang cukup panjang dan di susul
dengan ritornello yang singkat.

3. Ballata
Sejak tahun 1365 ballata menjadi bentuk utama dan menggeser Madrigal.
Terdapat 2 kemungkinan: Susunan denga 2 suara sesuai dengan madrigal: kedua
suara yang makai teks yang sama; namun terdapat juga kemungkinan bahwa satu
suara
dibawakan secara instrumental.Untuk susunan dengan 3 suara terdapat beberapa
kemungkinan:
´ 2 suara pria tinggi dengan instrumental (Contratenor)
´ 3 suara vocal
´ satu suara vokal (cantus) diiringi dengan 2 suara instrumental dengan
memakai teknik imitasi.Komponis paling terkebal di jaman Trecento ialah
Francesco Landini (1325-1397).

G. MUSIK INSTRUMENTAL ABAD PERTENGAHAN


Pada umumnya abad pertengahan mengambil alih alat musik yang sudah ada
sebelumnya. Tidak ada keinginan untuk memperkembangkan alat-alat tersebut, pun
pula tidak ada usaha untuk menyeragamkannya. Maka bentuknya serta namanya cukup
bhineka.Bunyi alat musik abad pertengahan cukup tinggi (wilayah nada Sopran sampai
Tenor) dan keras; nada-nada bas tidak ada. Tidak ada orkes dengan bunyi yang
memadai, tetapi hanya terdapat ansambel solis dengan bunyi campur dari alat dawai,
tiup dan perkusi. Alat musik dipakai untuk mengiringi nyanyian dan tarian.
Hampir selalu pemain berimprovisasi berdasarkan patokan-patokan tertentu. Hanya
dalam musik polifon alat mendapat part sendiri dengan notnya. para pemain umumnya
berstatus sebagai karyawan di istana, atau orang yang berkeliling (cirkus dsb.). Alat
yang dipakai ialah Harpa, lira, psalterium, lute, viola (fiedel, geige), organistrum
(Drehleier), monochord, horen, trompet, bomhart, flute, orgel (portatif dan positif);
gendang, pauken kecil, cimbal, triangel, lonceng, rattel.

2.2 Musik Vokal Jerman


A. Meistersinger
Pada awal masa renaissance ada suatu perkembangan musik baru yang
berkaitan dengan perkembangan kota, dan musik itu disebut dengan Meistersinger
Masa jaya dari musik tersebut ialah pada abad 15-16, dengan kota kota yang
menjadi pusat nya antara lain Mainz, Wurzburg, Hohenstaufen, Nürnberg,
Wartburg, Magedeburg, Meissen, Praha, Wina, Salzburg, Regensburg, Passau,
Aachen, Nijmegen, Maastricht.
Musik ini menciptakan gerakan baru yang mana membuat para musisi bisa
bergabung dan belajar bernyanyi serta mengikuti perlombaan yang diadakan. dan
pada perlombaan bernyanyi itu yang meraih juara akan disebut Meistersinger.
Pada setiap minggu pertemuan akan ada seorang penyanyi yang
memperkenalkan sebuah lagu baru yang akan dinilai oleh juri menurut daftar
peraturan. Penilaian tersebut akan menentukan siswa yang belum bebas dari salah
karena menyanyikan lagu dengan teks baru tetapi memakai melodi yang sudah
terdapat pada lagu-lagu lama, Dan siswa yang mana sudah Meister (Ahli) yang bisa
mengarang teks baru dengan lagu atau melodi melodi yang baru.
Ada beberapa Meistersinger yang paling terkenal yaitu Heinrich von Meissen
(disebut Frauenlob) yang mendirikan sekolah nyanyi di Mainz (tahun1315); Michel
Behaim (wafat 1476), Hans Folz (wafat 1513) serta Hans Sachs (1494-1576),
seorang tukang sepatu di Nürnberg, mengarang lebih dari 4500 nyanyian dan lebih
dari 2000 drama).

B. Volkslide/Lagu Rakyat
Selain Meistersang, di Jerman abad 15 berkembang juga nyanyian rakyat
sederhana dengan 1 suara yang sering disebut Hofweise Lagu-lagu tersebut
dikumpulkan dalam koleksi bagai pusat- seperti Lochamer Liederbuch 1460 di
Nürnberg, ditulis untuk Wolflein von Locham; Schedelsches untuk satu Liederbuch
1460-67 di Nürnberg oleh ada modal Hartmann Schedel, Rostocker Liederbuch
1470-80 di Rostock, Glogauer Liederbuch 1480.
Lagu rakyat disusun juga secara sederhana untuk 2-3 suara antara lain
oleh Münch von an dengan Salzburg, seorang biarawan di Salzburg, serta Oswald
von Wolkenstein.

C. Tenorlied dan Lies Motette


Pada abad ke 15 terdapat juga banyak misa denga6n bahasa jerman serta lagu
rohani yang termuat dalam codies triente serta dalam koleksi tersebut diatas.
susunan nyanyian untuk paduan suara mengikuti gaya sekolah belanda. khas untuk
musik renaissance jerman abad 15-16 ialah tenorlied, sebenarnya sebuah lagu solo
dengan iringan instrumen. namun kemudian sampai 1530 berkembang menjadi
lagu polifon untuk paduan suara acapella dengan lagu pokok pada tenor. pengarang
utama dari masa ini ialah heinrich isaak. selain itu sejajar dengan generasi ketiga
sklh belanda.
Adapun beberapa orang yang terlibat bersama isaak bekerja di innsbruck
yaitu: adam yon fulda(1445-1505)dari torgau, heinrich finck(1445-1527),paul
hofhaymer(1459-1537), kemudian yang menjadi organis di augsburg dan salzburg:
thomas stolzer(1480-1526).

Adapun nama komponis jaman itu antara lain Ludwig Senf (1486- 1542) asli
dari Zürich/Swiss, murid H. Isaak di Innsbruck, berkarya di Innsbruck, München,
menciptakan Misa, Motet serta lebih dari 300 lagu: Thomas Sporer (1485-1534);
Sixt Dietrich (1490-1548); Laurens Lemlin (wafat 1495) di Heidelberg, Caspar
Othmayr (1515-1553), Le Maistre, St. Zirler, Jobst von Brandt serta Johan Walter
(1496-1570) Selama abad 16 cantus firmus diganti dengan lagu yang dicipta baru.
Disini ada pengaruh kuat dari Villanella serta Madrigal. Maka aransemen dari tiap
bait dikarang khusus (durchkom poniert), terdapat banyak kromatik, birama tari
serta ungkapan kata dalam lagu.
D. Lagu Gereja Protestan
Program reformasi gereja oleh Martin Luther untuk mengikut sertakan jemaat
pada ibadat dengan bernyanyi bersama dengan 1 suara dalam bahasa Jerman
disebut Choral. Martin Luther sendiri mengarang sejumlah Choral atau mengajak
orang lain ( Johan Walter ) untuk menciptakan Choral.
Namun terdapat pula komposisi Choral dalam gaya motet dengan macam-
macam teknik pengolahan cantus firmus, misalnya sebagai Liedmotette yang
diciptakan oleh Lasso, Lechner, Eccard, Praetorius, Hassler. Kumpulan lagu gereja
Protestan dari abad 16 berasal dari Johan Walter, Wittenberg 1524 dengan 32
aransemen; Georg Rhau, Wittenberg 1544 dengan 123 aransemen; Lucas Osiander,
Funfftzig geistliche Lieder und Psalmen tahun 1586 dalam gaya Kantionalsatz,
suatu pengolahan dari koleksi lagu ciptaan Cl. Goudimel (1565).

2.3 MUSIK VOKAL DI SPANYOL DAN INGGRIS


Pada abad 15-16 musik polifon spanyol dikembangkan dibiara dan gereja
katedral. pengaruh ars antiqua masih melekat walaupun pada saat itu zaman sudah
berganti. di spanyol, berkembang paduan suara gereja dan paduan suara serta orkes
di istana jara, makin berkembang dibawah pemerintahan ratu Isabella dari kastila
dan Raja Charles V serta raja Phillip II.
Disamping tradisi khas spanyol dengan komposisi sederhana dan berorientasi
pada musik abad pertengahan, berkembang juga musik yang ditentukan oleh
sekolah belanda akibat dari hubungan antara 2 negara tersebut, tetapi tanpa
memakai teknik kontrapung yang berlebihan.
Beberapa musik polifon spanyol gayanya mirip dengan Villanella dan Frottola
namanya Villancicos, Estrambóticos, Romances. dikumpulkan sebagai koleksi
naskah pada tahun 1450.

Pada awalnya musik inggris dikuasai musik dan dipelihara oleh oleh paduan
suara istana (Chapel royal). Setelah masa reformasi, Chr taye dan Th. Tallis mulai
mengarang lagu gereja Anglikan dengan teks inggris terutama Anthem dan cantical.
Setelah tahun 1550 musik profan menjadi sangat populer hingga inggris memasuki
masa puncak musiknya. sesuai dengan contoh italia, musik profan di inggris
berdasarkan madrigal, canzonetta, baletta daitambah dengan song dan ayres serta
musik virginal. musik inggris baru yang khas ialah jenis lagu solo dengan iringan
lute.

2.4 Musik Instrumental


Musik instrumental dengan tujuan pada dirinya sendiri baru mulai
berkembang pda abad 16 dengan diterapkan bentuk dan teknik komposisi vokal
pada instrumen, dengan beberapa penerapan kecil. dengan demikian lahirlah bentuk
ricercare, toccata, canzona, sonata.

A. MUSIK UNTUK ORGAN DAN PIANO


1. Pada abad 15 di Jerman berkembanglah tradisi musik organ dengan buku
pelajaran berupa petunjuk dan contoh dengan notasi yang disebut tabulatur.

Adapun jenis musik organ yang ditulis pada abad 15 berbentuk:


a. Transkripsi dari komposisi vokal ke dalam tabulatur dengan memperhatikan
teknik per- mainan organ dan dengan menambah hiasan- hiasan
b. Pengolahan cantus firmus: sebuah koral atau lagu profan dibawakan dengan
hiasan- hiasan menurut pola hiasan / diminuasi
c.teknik preledium biasanya berupa improvisasi bebas di atas nada bas
panjang/orgelpung.

2. Mulai abad 16 Italia menjadi nomor satu dalam musik organ, dengan tradisi di
gereja St. Marco, Venetia, terutama dengan A. Padovano, A. Willaert, Cl. Merulo,
Andrea dan Giovanni Gabriell. Mereka memperkem- bangkan bentuk-bentuk
musik organ.
a. Toccata sebuah bentuk bebas terdiri dari nada-nada pintas, figurasi, akor.
Sejak Merulo didalam toccata terdapat juga sisipan potongan dengan gaya
imitasi.
b. Preludium / Preambulum, suatu bentuk bebas dengan pasase
c. Ricercar, suatu tiruan dari motet dengan teknik komposisi yang sama: suatu
tema (sog- getto) diimitasi dalam masing-masing suara sampai dirasa cukup,
kemudian datanglah tema berikut. Ricercar adalah pendahulu dari foga.
d. Fantasia, suatu bentuk bebas, kadang- kadang mirip dengan Ricercar,
dengan teknik
e. Canzona, pengolahan bebas dari sebuah chanson.
f.Orgelmesse, komposisi misa dengan sisipan potongan instrumental untuk
organ sebagai dialog dengan umat/schola.

3. Pada abad 16 di Spanyol, Antonio de cabezon (1510-1566) merupakan organis


Spanyol yang paling dikenal pada abad 16, yang mana jugalah organis pada istana
Raja Carlos v serta Philip ii. Kunjungannya ke London pada tahun 1554-56
memengaruhi para pemain virginal Inggris.
Para komponis Spanyol mengutamakan 2 bentuk kompsisi:
1. Tiento: Mirip dengan toccata Italia = suatu karya organ biasanya dengan 4
suara dengan imitasi per potongan seperti dalam ricercar, dan disebut fuga
juga sebab memiliki teknik komposisi imitasi di dalamnya
2. Diferencias: Sejumlah variasi dalam siklus, berdasarkan melodi sebuah lagu
atau bas ostinato dengan memakai bas ostinato yang berasal dari Italia.
Anehnya, pada tahun 1561, Tomas menyarankan pada pemain organ dan lute
agar belajar kontrapung serta teknik susunan polifon justru dengan menirukan
karya musik vokal–baru sesudah pelajaran tegas ini boleh berimproviasasi
bebas.

4. Musik virginal di Inggris, akhir abad 16 dan awal abad 17 di Inggris merupakan
suatu puncak perkembangan musik virginal (pendahulu piano), yang merupakan alat
musik terpenting di samping organ pada masa itu. Terdapat pula pengolahan/
aransemen lagu gregorian dan koral untuk ibadah. Namun sesudah 1550 Inggris
dipengaruhi oleh Italia dan Spanyol. Sementara itu Khazanah utama untuk musik
virginal ialah Fitzwilliam virginal book, suatu naskah dari awal abad 17 dengan 250
komposisi dari 1570-1625.
Adapun bentuk komposisi virginal meliputi:
●transkripsi/ aransemen
dari komposisi vokal seperti Madrigal, Chanson dsb, untuk virginal.
●preludium
dalam bentuk bebas
●fantasia
dengan banyak teknik imitasi
●tari-tarian
pavane, gaillarde, allemande, courante, dsb. tiap tari terdiri dari sejumlah
potongan kecil yang diulang sambi dihias dan divariasi.
●Komposisi dengan judul programatis
seperti misalnya, The Bells karangan W. Byrd.
●Ground
suatu deretan variasi berdasarkan lagu bas (4-8 bar) yang diulang sambil suara
atas divariasi.
●Deretan variasi
tentang nyanyian yang terkenal.

5. Musik Tari dan Variasi


Pada abad 16 terdapat banyak tabulator untuk keyboard maupun lute berbentuk tari
dan variasi. Tone material yang sama dipakai dalam bentuk pavane dengan tempo
agak tenang dengan birama 4/4, kemudian dalam bentuk Gaillarde dengan tempo
cepat dan birama ¾.
A. Bas Ostinato
Menjadi dasar untuk untuk banyak improvisasi tari. Diwariskan sejak abad 13-
14 dalam dunia music hiburan, maka waktu abad 16 lagu bas ostinato masuk
juga dalam musik seni berupa variasi ostinato . Model lagu bas disebut Aria
kadang – kadang mendapat nama seperti Passamezzo meniru daerah dan tempat
asalnya. Ada bas dikelompokkan dalam potongan a 4 birama. Variasi ostinato
kemudian berkembang menjadi Passacaglia dan Chiaconne.Tabulatur untuk
organ abad 15-17 berbeda – beda menurut negara.
• Di Jerman pada abad 15-16 dipakai 6-8 garis dengan disertai kunci berupa
huruf dan berisi notasi mensural; dibawah terdapat huruf-huruf besar besar.
Pada abad 16-18 tabulator organ memakai huruf-huruf saja untuk semua suara
• Di Spanyol tabulator organ memakai nada dan angka
• Di Italia untuk tangan kanan dipakai 6-8 garis, untuk tangan kiri 5-6 garis
• Di Inggris dipakai 2 kali 6 garis
• Di Prancis dipakai 2 kali 5 garis (sejak tahun 1700)

B. Lute/Gitar
Lute atau Gitar merupakan alat musik rumah yang pada abad 16.Apa saja dimainkan
dengan alat musik ini: iringan vocal untuk suara tunggal atau ansambel,transkripsi
/arasemen dari komposisi vocal,predium,toccata,deretan dsb.
Tabulatur lute memakai 6 garis yang melukiskan 6 dawai paling rendah atau sesuai
dengan posisi gitar yang dimakan untuk main.Angka di antara garis birama
menunjuk fret yang harus ditekan;tingkat nada menunjuk panjangnya/nilai nada-
namun dalam permainan akor nilai akor nilai tidak jelas lagi,harus dirasakan sendiri.
F.spinacino,ricercar Nama pemain lute yang terkenal di waktu itu di Italia Francesco
da Milano yang mengara intavolatura de lauto di ricercare,madrigal Canzani
francase(1536 dst)di Jerman H. Gerle(wafat 1570 di Nürnberg pula) di Spanyol L.
Narvaez.

C. Alat Gesek dan Ansambel


Musik instrumental untuk alat gesek baru dinotasikan menjelang akhir abad 16.
Namun alatnya sudah dipakai sebelumnya untuk mengiringi musik vokal. Maka
pada judul Frotola, Villanella, Madrigal biasanya terdapat catatan per cantare e
sonare yang berarti “untuk bernyanyi dan bermain”
Peranan instrumen untuk mengiringi vokal berbeda-beda. Antara lain :
• Memainkan suara yang juga dinyanyikan (colla parte). ex. Introduittione a 1
Balletti.
• Memainkan part khusus instrumental. Ex. Il contento.
• Alat musik mengganti suara vokal. Ex. Il bell'humore.
• Komposisi vokal seluruhnya dimainkan secara instrumental. Ex. Il Piacere.

Dalam komposisi musik instrumental diambil alih teknik komposisi vokal seperti
garis melodius, frasering sesuai dengan nafas waktu nyanyi. Lalu jenis bentuk vokal
pun menjadi teladan untuk pemilihan jenis instrumental. Contohnya :
• MOTET UNTUK RICERCAR.
• Chanson Perancis untuk Canzon dan sonar dan Canzon (alla) francese.
Musik intrumental memiliki suatu gaya tersendiri. Contohnya :
a. Pada introduksi instrumental untuk lagu vokal serta tari yang disebut Intrada
(terdiri selalu dari dua bagian. Pavane yang lambat dan Gaillard yang cepat.
b. Pada Ritornell sebagai sisipan atau penutup lagu vocal
c. Pada Symphonia.
Internasional solo dengan iringan piano perlu dicatat suatu kebiasaan untuk
memainkan suatu komposisi vokal dengan alat musik solo dengan iringan piano.
Diego Ortiz, seorang teoretikus Spanyol memberi sejumlah catatan untuk itu dalam
buku pelajaran untuk biola berjudul Tratado de glosas203 . Ortiz memberikan
contoh untuk membuat variasi dengan biola bas tentang bas ostinato; kemudian
teknik diminuasi (hiasan) waktu di-mainkan suatu chanson atau Madrigal :
• Piano memainkan suara-suara vokal sebagai iringan, sedangkan biola bas
secara solo memperindah suara bas (sistem paling bawah dalam contoh di
bawah ini).
• Biola bas dapat juga main suatu suara baru secara improvisasi
Cara memainkan komposisi vokal polifon dengan alat musik solo yang diiringi piano
pada masa Barok berkembang menjadi Solo dan bas continuo.
Musik ansambel instrumental di Ventia Instrumen digabungkan dalam ‘kor’ atau
‘blok’ Dan dibunyikan secara homofon berganti-gantian dengan kor vokal, seperti
juga organ berdialog dengan vokal. Baru pada akhir abad 16 terdapat terbitan musik
ansambel: 1584 karangan F. Maschera beriudul Canzoni a sonare; 1615 karangan
Andrea dan Giovanni Gabrieli berjudul Canzoni e sonata untuk 2 – 22 suara; 1597
karangan Giovanni Gabrieli beriudul Sacrae symphoniae lengkap dengan petunjuk
tentang Alat mana harus dipakai.
Musik instrumental di inggris Di Inggris pada abad 16 diciptakan banyak fantasia
/fancy yang dimainkan dengan ansambel yang disebut consort: dibedakan whole
consort dengan alat musik 'sekeluarga' misalnya semua gesek,serta broken consort
dengan alat musik campur, pun pula campur dengan suara vokal.
Fancy untuk kwartet gesek berdasarkan bentuk motet dengan beberapa bagian yang
berkontras, masing-masing dengan tema sendiri yang diimitasi dalam semua suara. Di
sini telah terjadi bahwa semua alat mendapat peranan yang sejajar - seperti kelak
dalam wartet gesek Klasik.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 KESIMPULAN
Musik polifonik awal sering disebut organum. Bukti ilmiah pertama musik polifon
ditemukan dalam suatu karangan yang berasal dari abad ke 9. Dalam zaman itu seorang
biarawan yang bernama Johannes Scotus Eriugena (810-883) mengarang suatu buku yang
berjudul “De devisione nature” artinya “Tentang pembagian alam”. Musik baru ini merupakan
suatu lambang sempurna dari keindahan kosmos (alam). Dirasa musik ini lebih sempurna
daripada musik masa dahulu. Musik ini telah diberi nama “organicum melos”.

Pada awal masa renaissance ada suatu perkembangan musik baru yang berkaitan
dengan perkembangan kota, dan musik itu disebut dengan Meistersinger Masa jaya dari musik
tersebut ialah pada abad 15-16, dengan kota kota yang menjadi pusat nya

pada abad 15-16 musik polifon spanyol dikembangkan dibiara dan gereja katedral.
pengaruh ars antiqua masih melekat walaupun pada saat itu zaman sudah berganti. di spanyol,
berkembang paduan suara gereja dan paduan suara serta orkes di istana jara, makin berkembang
dibawah pemerintahan ratu Isabella dari kastila dan raja Charles V serta raja Phillip II. pada
awalnya musik inggris dikuasai musik dan dipelihara oleh oleh paduan suara istana (Chapel
royal). setelah masa reformasi, Chr taye dan Th. Tallis mulai mengarang lagu gereja Anglikan
dengan teks inggris terutama Anthem dan cantical.

musik instrumental dengan tujuan pada dirinya sendiri baru mulai berkembang pda
abad 16 dengan diterapkan bentuk dan teknik komposisi vokal pada instrumen, dengan
beberapa penerapan kecil. dengan demikian lahirlah bentuk ricercare, toccata, canzona, sonata

3.2 SARAN
Selain untuk tugas kelompok, kami harap dengan adanya makalah ini bermaksud untuk
menambah wawasan tentang sejarah musik. Kami menyadari ada kekurangan pada makalah
ini. Oleh sebab itu, masukan dan kritik senantiasa diharapkan demi perbaikan karya kelompok
kami
DAFTAR PUSTAKA

Karl-Edmund Prier sj. MEI 1991. “Sejarah Musik Jilid 1’’, Yogyakarta; Pusat Musik
Liturgi Yogyakarta

Ferrymar. 2 Desember 2013. “Musik Polifon Abad Pertengahan”.


http://ferrymar2403.blogspot.com/2013/12/musik-polifon-abad-
pertengahan.html?m=1 diakses 20 february 2023 pukul 13.50

Britannica, 28 Maret,2023. Renaissance https://www.britannica.com/event/Renaissance


diakses 20 Februari 2023 pukul 13.55

Dahlan Taher, 20 Jannuari 2009. “Sejarah Musik 2”.


http://staffnew.uny.ac.id/upload/131644683/pendidikan/Sejarah+Musik+2.pdf diakses
13 Mei 2023 pukul 14.05

Anda mungkin juga menyukai