Anda di halaman 1dari 13

MAHSEER: Vol 5 No 1 Januari 2023 09-21

e-ISSN: 2809-8234; p-ISSN : 2809-8374


Received 18 Januari 2023 / Revised 28 Januari 2023 / Accepted 30 Januari 2023

Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan dan Perikanan


https://jurnal.ugp.ac.id/index.php/mahseer

Strategi Pengembangan Dan Pengelolaan Potensi Tuk Mudal Sebagai


Destinasi Wisata Melalui Kegiatan Budidaya Lobster (Cherax Lorents) di
Kabupaten Tegal
[Strategy for Development anda Managemen of The Potential of Tuk Modal as A Tourism
Destination Through Lobster (Cherax lorents) Cultivation in Tegal District]
Narto, Suyono dan Ninik Umi Hartanti
Program Studi Budidaya Perairan,
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Pancasakti Tegal
Jl.Halmahera Km 01 Kota Tegal,52122
e-mail Korespondensi : narto.fpik@gmail.com

ABSTRAK
Desa Cempaka terletak di Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal. Secara geografis
Desa cempaka memiliki luas wilayah 427,94 m2 dengan populasi jumlah penduduk 7904 jiwa
terbagi menjadi 3.685 jiwa laki-laki dan 4.219 jiwa perempuan. Potensi alam yang ada di Desa
cempaka telah dimanfaatkan oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) sehingga pada tahun
2017 desa tersebut dijadikan salah Satu Desa Wisata Kabupaten Tegal dengan destinasi Pasar
Slumpring,Tuk Mudal, dan Bukit Bulak Cempaka. Hal ini didukung oleh Pemerintah Desa dalam
melakukan konservasi mata air pada lahan pertanian diketahui ada 7 sumber mata air dalam
satu kawasan tersebut yang mengairi 160 hektare sawah. Warga Khawatir jika mata air tersebut
mati, dan akhirnya bersama pemuda setempat melakukan pemeliharaan dan pembuatan talud
supaya lumpur dari luar tidak masuk. Sebagai upaya untuk memaksimalkan dalam melakukan
pendampingan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan analisis
SWOT. Berdasarkan hasil perhitungan nilai pada matrik IFAS diperoleh nilai total faktor internal
sebesar 4,17 dan EFAS diperoleh nilai total faktor eksternal sebesar 3,07 dengan demikian
berdasarkan perhitungan skor pada Matrik IFAS dan EFAS dengan dimasukkan ke internal dan
eksternal Strategi Pengembangan dan Pengelolaan Potensi Tuk Mudal Sebagai Destinasi Wisata
Melalui Kegiatan Budidaya Lobster (Cherax lorents) di Desa Cempaka Kecamatan Bumijawa
Kabupaten Tegal, m a k a strategi pengembangan yang perlu dilakukan Peningkatan Teknologi
Budidaya dapat dilakukan dengan memperkuat strategi jaringan pemasaran berdasarkan teknis
pemeliharaan dan teknologi budidaya yang dapat direkomendasikan adalah pengembangan
berdasarkan komoditas budidaya dan aplikasi teknologi budidaya secara intensif.
Kata Penting: Strategi, pengembangan, budidaya, destinasi wisata, potensi

ABSTRACT
Cempaka Village is located in Bumijawa District, Tegal Regency. In geographically,
Cempaka Village at population of 7904 people divided into 3,685 men and 4,219 women.The
natural potential in Cempaka Village has been utilized by the Tourism Awareness Group
(Pokdarwis) so that in 2017 the village The village was made one of the Tourism Villages of Tegal
Regency with the destinations of Slumpring Market, Tuk Mudal, and Bukit Bulak Cempaka. The
support by Village Government in conserving springs on agricultural land. As is known, there are 7
springs in one area that irrigate 160 hectares of rice fields. He was worried that the spring would die,
and in the end, together with local youths, he carried out maintenance and construction of a dam so
10 Narto et al.,, Strategi Pengembangan dan Pengelolaan Potensi Tuk Mudal Sebagai Destinasi
Wisata Melalui Kegiatan Budidaya Lobster (Cherax Lorents) di Kabupaten Tegal

that mud from outside would not enter. As an effort to maximize the assistance, the method used in
this research is qualitative with SWOT analysis. Based on the results of the calculation of the value
in the IFAS matrix, the total value of internal factors is 4.17 and EFAS is obtained the total value of
external factors is 3.07. Mudal As a tourist destination through lobster cultivation activities (Cherax
lorents) in Cempaka Village, Bumijawa District, Tegal Regency.Thus, the development strategy
that needs to be carried out. Improvement of cultivation technology can be done by strengthening
the marketing network strategy based on technical maintenance and cultivation technology which
can be recommended is development based on cultivated commodities and intensive application of
cultivation technology.
Keywords: Strategy, development ,cultivation,tourism destination, potential

PENDAHULUAN Penggunaan lahan budidaya ikan


Desa Cempaka terletak di Kecamatan maupun udang dalam pemanfaatan kegiatan
Bumijawa Kabupaten Tegal.Secara budidaya di kawasan desstinasi wisata Tuk
geografis, Desa Cempaka berada di kaki
Mudal Desa Cempaka Kecamatan Bumijawa
Gunung Selamet dengan luas 8000 ha dan
berada pada ketinggian 500 – 650 Mdpl Kabupaten Tegal Solusi yang ditawarkan
sangat strategis dan memiliki banyak potensi dengan menguatkan keberadaan kelompok
alam yang seharusnya dapat meningkatkan pengelola desa wisata yang telah terbentuk
produktivitas warganya.Potensi alam melalui kegiatan pembinaan dan
yang ada di Desa cempaka telah pendampingan pada berbagai aspek yang
dimanfaatkan oleh Kelompok Sadar mampu mendukung dan memotivasi
Wisata (Pokdarwis) sehingga pada tahun
perkembangan budidaya ikan. Budaya ramah
2017 desa tersebut dijadikan salah Satu
Desa Wisata Kabupaten Tegal dengan lingkungan yang ingin diperkenalkan dalam
destinasi Pasar Slumpring, Tuk Mudal, dan kawasan perancangan secara makro (Desa
Bukit Bulak CempakaUsaha yang telah Cempaka yang menawarkan kearifan lokalnya
dilakukan masyarakat dalam mengatasi sebagai bentuk atraksi wisata) juga
permasalahan desa cukup banyak dan sangat merupakan bentuk pendidikan bagi
komplek di lingkungan Masyarakat, Dengan masyarakat sekitar maupun bagi pengunjung
berjalannya waktu, kelompok desa wisata
pariwisata,maka perlu dilakukan penelitian ini
yang telah terbentuk tadi tampaknya belum
dapat berkembang dengan optimal. Upaya dalam upayapengembangan dan pengelolaan
penataan dan pengembangan Desstinasi potensiTuk Mudal melalui kegiatan bdidaya
Wisata Wisata Tuk Mudal merupakan suatu lobster sebagai destinasi wisata di Kabupaten
terobosan untuk pengembangan pariwisata Tegal. Muchtar,et al (2020) menyatakan
Kabupaten Tegal. Selain diharapkan dapat bahwa salah satu peningkatkan teknologi
meningkatkan kehidupan sosial ekonomi
dengan memperhatikan daya dukung
masyarakat sekitar dan meningkatkan
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten lingkungan melalui Program Pemberdayaan
Tegal, Faktor yang sangat penting dalam Ekonomi Masyarakat khusus pembudidaya
pembentukan desa wisata adalah udang dan upaya pelestarian lingkungan
ketersediaan dan dukungan sarana-prasarana akan banyak dampak positif yang dapat
(Utomo & Bondan, 2017) pengembangan diperoleh seperti peningkatan perekonomian
tersebut juga diharapkan dapat meningkatkan dan kualitas lingkungan melalui kegiatan
pengembangan pada berbagai sektor, antara
budidaya Lobster (Cherax lorents) sebagai
lain sektor lingkungan hidup, pemasaran
produk budidaya,produk industri kecil, dan destinasi wisata.
pendidikan.
Jurnal MAHSEER, Volume 5 No 1 Januari 2023 hal 09-21

BAHAN DAN METODE yaitu peluang (opportunities), dan ancaman


Bahan dan Alat (threats).
Bahan-bahan yang digunakan dalam
Analisis SWOT
penelitian ini terdiri dari bahan kimia kualitas Metode yang digunakan dalam
air,tali, hapa, bambu dan bahan konstruksi penelitian ini adalah metode survai dengan
wadah budidaya Lobster (Cherax lorents). pengumpulan data secara observasi dan teknik
serta alat yang digunakan antara lain : GPS, sampling secara acak.Analisa data yang
selter bertingkat yang terbuat dari bambu dilakukan secara diskripsi dan analisis SWOT
sebagai pelindung ,pengukur kualitas kimia- masyarakat Desa Cempaka Kecamatan
fisika air, , kompas geologi, botol sampel, Bumijawa Kabupaten Tegal .
ember plastik, kantong plastik, serta peralatan Strategi menggunakan analisis
untuk membuat wadah/konstruksi budidaya SWOT yaitu identifikasi berbagai faktor
budidaya Lobster. Pengukuran kualitas air secara sistematis bertujuan untuk
meliputi kecerahan, suhu air, oksigen terlarut,
merumuskan alternatif strategi. Adapun
pH,nitrat, nitrit dan amonia.Kualitas air yang prosedur yang dilaksanakan dalam analisis
sesuai bagi kehidupan organisme akuatik SWOT sebagai berikut:
merupakan faktor penting karena berpengaruh a. Pengumpulan data dari kuisioner dan
terhadap reproduksi, pertumbuhan dan mengklarifikasikannya menjadi faktor
kelangsungan hidup. internal dan eksternal.
Metode Penelitian 1) Strenght (Kekuatan)
Metode yang digunakan dalam 2) Weakness (Kelemahan)
penelitian ini adalah kualitatif. Menurut 3) Opportunity (Peluang)
Sugiono (2016), metode kualitatif adalah 4) Threats (Ancaman)
penelitian yang digunakan untuk menyelidiki, b. Data tersebut kemudian disusun
menemukan, menggambarkan, dan kedalam suatu matrik faktor strategi
menjelaskan kualitas atau keistimewaan dari internal (IFAS) Internal Factors
pengaruh sosial yang sedang terjadi. Teknik Analysis Summary, dan faktor strategi
pengumpulan data yang digunakan terdiri atas eksternal (EFAS) External Factors
dua macam, yaitu data primer dan data Analysis Summary, yaitu kesimpulan
sekunder. Data primer diperoleh secara analisis dari berbagai faktor internal
langsung dengan melakukan observasi dan eksternal yang mempengaruhi
penelusuran di lapangan yang berkaitan keberlangsungan potensi tuk
dengan data pertumbuhan udang lobster mudalsebagai destinasi wisata
,desain budidaya, wawancara dan partisipasi c. Pembobotan dengan analisis SWOT,
aktif. Sedangkan data sekunder diperoleh
melalui studi literatur, dan pencarian HASIL
informasi melalui data monografi desa,potensi Analisis SWOT
dan pengembangan desa serta data dari Proses pengambilan keputusan
pemerintah daerah. strategis selalu berkaitan dengan latar
Penelitian ini dilakukan dengan belakang, potensi dan permasalahan yang ada
mengkaji beberapa aspek antara lain aspek baik secara internal berupa kekuatan dan
teknis, ekonomi, ekologi dan aspek sosial kelemahan maupun secara eksternal berupa
yang mempengaruhi kegiatan usaha peluang dan ancaman yang kemudian
pembenihan, karena beberapa aspek tersebut dimasukan dalam matrik SWOT untuk
merupakan faktor penentu keberhasilan menghasilkan suatu strategi yaitu Strategi
terhadap usaha pembenihan. Setelah Kekuatan-Peluang (SO), Strategi Kekuatan –
dilakukan kajian, kemudian dilanjutkan Ancaman (ST), Strategi Kelemahan – Peluang
dengan analisis SWOT untuk menganalisa (WO) serta Strategi Kelemahan – Ancaman
faktor internal yaitu kekuatan (strenght), (WT). Strategi dan pengembangan kebijakan
kelemahan (weaknesses), dan factor eksternal dan pengelolaan potensi Tuk Mudal sebagai
Destinasi Wisata Melalui Kegiatan Budidaya
12 Narto et al.,, Strategi Pengembangan dan Pengelolaan Potensi Tuk Mudal Sebagai Destinasi
Wisata Melalui Kegiatan Budidaya Lobster (Cherax Lorents) di Kabupaten Tegal

Lobster (Cherax lorents) di Desa Cempaka Sedangkan Matrik faktor strategi


Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal eksternal (peluang dan ancaman)
dilakukan dengan menganilisis kekuatan pengembangan Pengembangan dan
(Stenghts), kelemahan (Weakness), peluang Pengelolaan Potensi Tuk Mudal Sebagai
(Opportunity) dan ancaman (Threats). Matrik Destinasi Wisata Melalui Kegiatan Budidaya
faktor strategi internal (kekuatan dan Lobster (Cherax lorents) di Desa Cempaka
kelemahan) strategi kebijakan pengelolaannya Kecamatan Bumijawa Kabupaten
disajikan pada Tabel Tegaltersaji pada Tabel 2.

Tabel 1. Matrik Faktor Internal (IFAS-Internal Startegic Factors Analysis Summary)


Startegi kebijakan pengelolaan Strategi Pengembangan dan Pengelolaan Potensi
Tuk Mudal Sebagai Destinasi Wisata Melalui Kegiatan Budidaya Lobster
(Cherax lorents) di Desa Cempaka Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal
BOBOT
FAKTOR-FAKTOR STRATEGI
BOBOT RATING x KOMENTAR
INTERNAL
RATING
KEKUATAN (STRENGHTS)
1 Teknologi budidaya 0,10 4 0,40 Teknologi selter bertingkat
2 Peran pemerintah daerah 0,10 2 0,20 Perhatian pemerintah daerah
3 Peralatan dan sarana dan 0,09 3 0,27 Sarana dan prasarana produksi
prasarana pemasaran sangat tersedia
4 Potensi sumberdaya air tuk 0,10 4 040 Hasil produksi masih
mudal menguntungkan
5 Pasar tradisional sumpring 0,09 3 0,27 Sarana pendukung pemasaran
promosi
6 Motivasi pelaku usaha 0,09 4 0,36 Pemenuhan kebutuhan keluarga
7 Keuntungan produksi 0,09 3 0,27 Hasil produksi masih
menguntungkan
8 Sumberdaya manusia 0,09 2 0,12 Progtam pelatihan ran dan
pemasa
Jumlah 1,00 2,29
KELEMAHAN
(WEAKNESSES)
1 Modal usaha 0,10 3 0,30 Biaya produksi tidak terpenuhi
sehingga modal yang
digunakan dapat meningkatkan
usaha budidays
2 Mata pencaharian 0,10 4 0,40 Adanya penghasilan utama
3 Peran pengelola pokdarwis 0,05 2 0,10 Pendampingan para pengelola
desa wisata
4 Manajemen budidaya 0,10 3 0,30 Peningkatan teknis dan
manajemen
5 Penegakan hukum 0,07 3 0,21 Perda kabupaten Tegal
6 Sertifikasi lahan 0,10 3 0,30 Kepemilikan lahan
7 Infrastruktur jalandan drinase 0,09 3 0,27 Penataan jalan dan drainase
Jumlah 1.00 1,88
Jurnal MAHSEER, Volume 5 No 1 Januari 2023 hal 09-21

Tabel 2. Matrik Faktor Strategi Eksternal (EFAS-External Strategic Factors Analysis


Summary) Strategi Pengembangan dan Pengelolaan Potensi Tuk Mudal Sebagai
Destinasi Wisata Melalui Kegiatan Budidaya Lobster (Cherax lorents) di Desa
Cempaka Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal
FAKTOR-FAKTOR STRATEGI BOBOT x
BOBOT RATING KOMENTAR
EKSTERNAL RATING
PELUANG (OPPORTUNITY)
1 Pengembangan destinasi wisata 0,10 4 0,40 Destinasi tuk mudal yang menarik
2 Kontrruksi budidaya udang lobster 0,05 3 0,15 Kontruksi beton

3 Pengembangan usaha pembenihan 0,06 2 0,12 Pengembangan usaha pembenihan


sampai pada pembesaran udang lobster
telah dikenal masyarakat sebagai produk
unggulan daerah
4 Rantai pemasaran yang baik 0,09 3 0,27 Kegiatan pembenihan udang lobster
dalam meningkatkan rantai produksi
dan pemasaran
5 Potensi usaha budidaya 0,10 4 0,40 Usaha pembenihan masih produktif
6 Aplikasi teknologi 0,10 3 0,30 Peningkatan teknologi pembenihan
melalui aplikasinya
Jumlah 1,00 1,64
ANCAMAN (THREATS)
1 Pencemaran lingkungan 0,10 4 0,40 Dilakukannya usaha budidaya udang
sistem resirkulasi tertutup
2 Serangan penyakit 0,10 3 0,30 Penurunan kualitas air
3 Ketidak sesuaian tata ruang 0,10 3 0,30 Kebijakan pemerintah dalam
perencanaan RTRW Kabupaten Tegal
4 Kualitas benih 0,09 3 0,27 Ketelusuran induk udang vanamai
5 Kondisi alam 0,08 2 0,16 Kondisi alam yang terjadi dengan
pencemaran yang tidak mendukumg
kegiatan usaha budidayaudang lobster
Jumlah 1,00 1,43

Tabel 3. Daftar Nilai terboboti Tiap Unsur SWOT


Kekuatan Nilai Kelemahan Nilai Peluang Nilai Ancaman Nilai
Strenghts Terbobot Weaknesses Terbobot Opportunities Terbobot Threats Terbobot
S1 0,40 W1 0,30 O1 0,40 T1 0,40
S2 0,20 W2 0,40 O2 0,15 T2 0,30
S3 0,27 W3 0,10 O3 0,12 T3 0,30
S4 040 W4 0,30 O4 0,27 T4 0,27
S5 0,27 W5 0,21 O5 0,40 T5 0,16
S6 0,36 W6 0,30 O6 0,30
S7 0,27 W7 0,36
S8 0,12
Jumlah 2,29 1,88 1,64 1,41
14 Narto et al.,, Strategi Pengembangan dan Pengelolaan Potensi Tuk Mudal Sebagai Destinasi
Wisata Melalui Kegiatan Budidaya Lobster (Cherax Lorents) di Kabupaten Tegal

Tabel 4. Matrik Kekuatan-Kelemahan dan Peluang-Ancaman (SWOT) Analisis Strategi


Pengembangan dan Pengelolaan Potensi Tuk Mudal Sebagai Destinasi Wisata Melalui
Kegiatan Budidaya Lobster (Cherax lorents) di Desa Cempaka Kecamatan Bumijawa
Kabupaten Tegal
FAKTOR PELUANG (OPPORTUNITY) ANCAMAN (THREATS)
EKSTERNAL

Pengembangan usaha

Ketidak sesuaian tata


Kontrruksi budidaya

Aplikasi teknologi

Serangan penyakit
Rantai pemasaran
destinasi wisata
Pengembangan

Kualitas benih

Kondidsialam
Potensi usaha
udang lobster

pembenihan

Pencemaran
lingkungan
yang baik

budidaya

ruang
FAKTOR
INTERNAL
1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5
KEKUATAN (STRENGHTS) STRATEGI SO STRATEGI ST
Teknologi budidaya 1 1. Peningkatan produksi melalui peningkatan 1. Pengembangan pembenihan udang
Peran pemerintah daerah 2 teknologi budidaya udang lobster secara dengan memperhatikan kebijakan
Peralatan dan sarana dan prasarana 3 intensif dengan pengembangan destinasi pemerintah melalui tata ruang dan
pemasaran wisata(S : 1,2,3,4,5,7,8 – O : 1,2,3,4,5) teknologi yang ada (S : 1,2,3,4,5,6,7,8,–
Potensi sumberdaya air tuk mudal 4 2. Pengembangan usaha pembenihan udang T : 1,3,4,5)
Pasar tradisional sumpring 5 loster yang mempunyai pangsa pasar yang 2. Pemberian sosialisasi untuk
Motivasi pelaku usaha 6 cukup potensial pada kondisi saat ini yang meningkatkan teknologi dengan
Keuntungan produksi 7 didukung perasn pemerintah daerah (S : memperhatikan kesesuaian Peralatan dan
Sumberdaya manusia 8 1,2,3,4,5 ,6,7,8– O : 1,2,3,4,5,6) sarana dan prasarana pemasaran (S :
3. Pengembangan produksi pembenihan melalui 1,2,3,4,5,6,7,8, – T :1,2 3,4,)
teknologi yang diterapkan yang didukung 3. Peningkatan keamanan produksi dengan
dengan sarana dan prasaranan pemasaran melakukan koordinasi antar kelompok (S
yang ada (S : 1,3,5,6,7 – O : 1,2,3,4) : 1,2,3,4,5,6,7,8– T : 1,2,34)
4. Pengembangan produksi budidaya melalui 4. Konsolidasi internal, penguatan
teknologi yang diterapkan yang didukung kelompok, antisipasi desakan
dengan pasar tradisional sumpring sebagai peruntukkan Motivasi pelaku usaha (S :
motivasipara pelaku usaha (S : 1,3,5,6,7 – O : 1,2,3,4,5– T : 1,23,,4)
1,2,3,4) 5. Penerapan teknologi tepat guna dalam
pembenihan udang untuk mengatasi
5. Pengembangan pasar dengan mengadakan menurunnya daya dukung Potensi
pelatihan sumberdaya manusia untu sumberdaya air tuk mudal (W
memotivasi pelaku usaha dengan sistem :1,3,4,5,6,7,8 – T : 1,2,5)
capaian harga produksi(S : 1,2,3,4,5,6,7,8 –
O : 1,2,3,4,5,6)
KELEMAHAN (WEAKNESSES) STRATEGI WO STRATEGI WT
Modal usaha 1 1. Penguatan modal usaha dalam pengelolaan 1. Penerapan manajemen pengelolaan
Mata pencaharian 2 dan pengembangan desinasi wisata (W : budidaya secara maksimal dengan
Peran pengelola pokdarwis 3 1,3,5.6,7 – O : 1,2,3,4,5,) memperhatikan modal usaha (W :
Manajemen budidaya 4 2. Penguatan pengembangan usaha 1,2,3,4,5,6,7, – T : 1,3,4,5)
Penegakan hukum 5 budidayauntukmenopang mata pencaharian 2. Penerapan teknologi tepat guna dalam
Sertifikasi lahan 6 (W : 1,2,3,4,5,6,7 – O : 3,5) budidaya udang lobster melalui pengelolaan
Infrastruktur jalandan drinase 7 3. Penguatan kelompok pembenihan udang pokarwis (W : 2,3,4,6,7 – T : 1,2,3,4,5)
dalam meningkatkan psiklus produksi (W : 3. Pengembangan pembenihan udang
1,2,3,6,7 – O : 1,2,4,5) lobsterdengan mem,perhatikan manjemen
4. Manajemen usaha budidaya dengan budidaya (W : 2,3,4 – T : 1,2)
memperhatikan rantai pemsaran yang baik 4. Peningkatan kepemilikan lahan dengan
(W : 1,2,5,6, – O : 1,2,,4,5) memberlakukan sertifikasi lahan (W :
5. Penguatan kelompok pembenihan udang 2,3,4,6 – T : 1,2,3)
sebagai mata pencaharian utama (W : 1,2,3,5 5. Sosialiasi mitigasi bencana guna menekan
– O : 1,2,4,5) kerusakan infrastruktur jalan dan drainase
6. Penguatan infrtruktur jalan dan drainase (S : 1,2,3,4,5,6,7 – T :1,2,3,4)
sebagai upaya peningkatan infrastruktur
kawasan tuk mudal (W : 1,2,3,5 – O :
1,2,4,5)
7. Ssialisasi aplikasi teknologi guna
menanggulangi pencemaran yang didukung
pelaksanaan dalam penegakan hukum
Jurnal MAHSEER, Volume 5 No 1 Januari 2023 hal 09-21

Berdasarkan matrik faktor strategi 2. Peringkat ke 2 : Strategi WO dengan


internal (IFAS) dan eksternal (EFAS) Usaha jumlah nilai terbobot 3,44
yang tersaji pada Tabel 1 dan 2, diperoleh - Penguatan modal usaha dalam
bahwa nilai total faktor strategi internal pengelolaan dan pengembangan
(IFAS) sebesar 4,17 dan eksternal (EFAS) desinasi wisata
sebesar 2,07; sehingga jika dimasukkan dalam - Penguatan pengembangan usaha
matrik internal eksternal Strategi budidayauntukmenopang mata
Pengembangan dan Pengelolaan Potensi Tuk pencaharian
Mudal Sebagai Destinasi Wisata Melalui - Penguatan kelompok pembenihan
Kegiatan Budidaya Lobster (Cherax lorents) udang dalam meningkatkan
di Desa Cempaka Kecamatan Bumijawa psiklus produksi
Kabupaten Tegal berada dalam posisi sel - Manajemen usaha budidaya
(segmen) V yang berarti bahwa usaha dengan memperhatikan rantai
budidaya udang di Kabupaten Tegal berada pemsaran yang baik
pada kondisi yang relatif stabil dan - Penguatan kelompok pembenihan
kemungkinan dapat terjadi pertumbuhan. udang sebagai mata pencaharian
Pengembangan dan Pengelolaan Potensi Tuk utama
Mudal Sebagai Destinasi Wisata Melalui - Penguatan infrtruktur jalan dan
Kegiatan Budidaya Lobster (Cherax lorents) drainase sebagai upaya
di Desa Cempaka Kecamatan Bumijawa peningkatan infrastruktur kawasan
Sedangkan berdasarkan matrik analisis tuk mudal
SWOT Usaha diperoleh peringkat strategi - Ssialisasi aplikasi teknologi guna
tiap sel sebagai berikut : menanggulangi pencemaran yang
didukung pelaksanaan dalam
1. Peringkat ke 1 : Strategi SO dengan
penegakan hukum
jumlah nilai terbobot 3,93
- Peningkatan produksi melalui 3. Peringkat ke 3 : Strategi ST dengan
peningkatan teknologi budidaya jumlah nilai terbobot 3,72
udang lobster secara intensif - Pengembangan pembenihan udang
dengan pengembangan destinasi dengan memperhatikan kebijakan
wisata. pemerintah melalui tata ruang dan
- Pengembangan usaha pembenihan teknologi yang ada
udang loster yang mempunyai - Pemberian sosialisasi untuk
pangsa pasar yang cukup potensial meningkatkan teknologi dengan
pada kondisi saat ini yang memperhatikan kesesuaian
didukung perasn pemerintah Peralatan dan sarana dan prasarana
daerah pemasaran
- Pengembangan produksi - Peningkatan keamanan produksi
pembenihan melalui teknologi dengan melakukan koordinasi
yang diterapkan yang didukung antar kelompok
dengan sarana dan prasaranan - Konsolidasi internal, penguatan
pemasaran yang ada kelompok, antisipasi desakan
- Pengembangan produksi budidaya peruntukkan Motivasi pelaku
melalui teknologi yang diterapkan usaha
yang didukung dengan pasar - Penerapan teknologi tepat guna
tradisional sumpring sebagai dalam pembenihan udang untuk
motivasi para pelaku usaha mengatasi menurunnya daya
- Pengembangan pasar dengan dukung Potensi sumberdaya air
mengadakan pelatihan sumberdaya tuk mudal
manusia untu memotivasi pelaku 4. Peringkat ke 4 : Strategi WT dengan
usaha dengan sistem capaian jumlah nilai terbobot 3,31
harga produksi.
16 Narto et al.,, Strategi Pengembangan dan Pengelolaan Potensi Tuk Mudal Sebagai Destinasi
Wisata Melalui Kegiatan Budidaya Lobster (Cherax Lorents) di Kabupaten Tegal

- Penerapan manajemen - Peningkatan kepemilikan lahan


pengelolaan budidaya secara dengan memberlakukan sertifikasi
maksimal dengan memperhatikan lahan
modal usaha - Sosialiasi mitigasi bencana guna
- Penerapan teknologi tepat guna menekan kerusakan infrastruktur
dalam budidaya udang lobster jalan dan drainase
melalui pengelolaan pokarwis Perhitungan skor pada Matrik IFAS dan
- Pengembangan pembenihan udang EFAS dengan dimasukkan ke
lobsterdengan mem,perhatikan internal dan eksternal sebagai
manjemen budidaya berikut

Tabel 8. Matrik Internal Eksternal Strategi Pengembangan dan Pengelolaan Potensi Tuk Mudal
Sebagai Destinasi Wisata Melalui Kegiatan Budidaya Lobster (Cherax lorents) di Desa
Cempaka Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal

NILAI TOTAL FAKTOR STRATEGI INTERNAL

KUAT RATA-RATA LEMAH


4,0 3,0 2,0 1,0
4,0
I II III
Growth Growth Retrenchment
(Pertumbuhan) (Pertumbuhan) (Pengurangan)
Peningkatan Memperkuat Perubahan
TINGGI

Jaringan Pemasaran Manajemen dan


Teknologi Budidaya
NILAI TOTAL FAKTOR STRATEGI EKSTERNAL

Teknologi
pembenihan
3,0
IV V VI

Stabilitas Pertumbuhan Pengurangan


MENENGAH

Hati-Hati Memperkuat Pasar Daya dukung


Stabilitas lingkungan
Perubahan harga
/profit strategi

2,0

VII VIII IX

Pertumbuhan Pertumbuhan Likuiditas


Peran Pengelola Koordinasi atau
RENDAH

pokdarwis dan kelompok


Bangkrut
Pemerintah Daerah

1,0

Sumber : Hasil Penelitian (2022)


Jurnal MAHSEER, Volume 5 No 1 Januari 2023 hal 09-21

PEMBAHASAN udang dalam meningkatkan hasil


Analisis Faktor-Faktor Internal produksi masih menguntungkan
Beberapa faktor internal strategis baik g) Sumberdaya manusia dengan bobot
berupa kekuatan maupun kelemahan yang 0,09 (cukup penting) dengan peringkat
terdapat dalam Strategi Pengembangan dan 2 (cukup tinggi) karena sumberdaya
Pengelolaan Potensi Tuk Mudal Sebagai manusia sangat diharapkan dengan
Destinasi Wisata Melalui Kegiatan Budidaya dilakukannya suatu penelitian,
Lobster (Cherax lorents) di Desa Cempaka penyuluhan teknologi terbaru dalam
Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal usaha udang, dan studi banding ke
dapat dijelaskan sebagai berikut : beberapa tempat yang telah berhasil
Kekuatan (Strenghts) dalam budidaya udang dan akan
a) Teknologi budidaya dengan bobot berpengaruh pada akses informasi
0,09 (penting) dengan peringkat 4 sehingga informasi yang diberikan
(sangat tinggi) karena dengan sukar untuk diterima dan mampu
teknologi budidaya secara intensif , menerapkan teknologi dalam
maka akan memacu produksi udang mengembangkan budidaya udang
yang besar pula walaupun saat ini lobster di Kabupaten Tegal
terdapat sedikit kendala dalam usaha Kelemahan (Weaknesses)
pembesaran udang . a) Ketersediaan modal pembenihan
b) Peran pemerintah daerah dengan dengan bobot 0,10 ( penting) dengan
bobot 0,10 (cukup penting) dengan peringkat 3 ( tinggi) karena dengan
peringkat 2 (tinggi) karena perhatian ketersediaan modal yang cukup akan
pemerintah daerah dalam mendukung dapat meningkatkan usaha
kegiatan usaha pembenihan udang pembenihan udang vanamai Namun
yang saat ini telah mengalami masalah modal menjadi kendala dalam
peningkatan melalui pendampingan menunjang operasional kegiatan
pokdarwis/. usaha pembenihan
c) Sarana dan prasarana serta pemasaran
b) Mata pencaharian dengan bobot 0,10
produksi tersedia dengan bobot 0,09 (sangat penting) dengan peringkat 4 (
(sangat penting) dengan peringkat 3 ( tinggi) karena kegiatan ini sebagai
tinggi) karena dengan tersedianya mata pencaharian utama bagi pelaku
sarana dan prasarana produksi maka usaha.apabila para pelaku usaha
akan memberikan dorongan usaha pembenihan udang sebagai mata
yang besar walaupun usaha budidaya pencaharian sampingan maka kegiatan
udang lobster saat ini belum dapat usaha tersebut tidak fokus sehingga
dilaksanakan secara maksimal, akan menurunkan kualitas usahanya.
d) Potensi sumber air tuk mudal dengan c) Peran penyuluh perikanan dengan
bobot 0,09 (sangat penting) dengan bobot 0,05 (cukup penting) dengan
peringkat 4 (sangat tinggi) karena peringkat 2 (cukup tinggi) karena
dengan penguasaan teknologi mampu perlunya pendampingan kepada para
meningkatkan kualitas air sebagai
pelaku usaha pembenihan udang guna
daya dukung destinasi psar sumpring . membantu dalam penataan
e) Luas dan ukuran kolam dengan bobot administrasi dan manajemen.
0,09 (sangat penting) dengan d) Manajemen budidaya dengan bobot
peringkat 3 ( tinggi) karena dengan 0,10 (cukup penting) dengan peringkat
penguasaan teknologi yang 3 ( tinggi) karena dengan manajemen
disesuaikan dengan luas dan ukuran yang baik maka akan menentukan
kolam dalam satu unit keberhasilan dalam usaha pembenihan
f) Motivasi pelaku usaha dengan bobot .Pada pembenihan skala rumah tangga
0,09 (sangat penting) dengan dalam penataan manajemen masih
peringkat 4 (sangat tinggi) karena
dengan kegiatan usaha pembenihan
18 Narto et al.,, Strategi Pengembangan dan Pengelolaan Potensi Tuk Mudal Sebagai Destinasi
Wisata Melalui Kegiatan Budidaya Lobster (Cherax Lorents) di Kabupaten Tegal

sederhana dibandingkan dengan Destinasi Wisata Melalui Kegiatan Budidaya


pembenihan udang skala besar. Lobster (Cherax lorents) di Desa Cempaka
e) Penegakan hukum dengan bobot 0,07 Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal
(penting) dengan peringkat 3 (cukup dapat dijelaskan sebagai berikut :
tinggi) karena tindakan pelangggaran Peluang (Opportunity)
yang mengacu pada kerusakan a) Pengembangan destinasi wista
lingkugan perairan belum maksimal dengan bobot 0,10 (sangat penting)
ditindak tegas sesuai aturan perundang dengan peringkat 4 (sangat tinggi)
– udangan yang berlaku. karena budidaya lobster masih
f) Sertifikasi usaha pembenihan dengan menjadi primadona pada usaha
bobot 0,10 (penting) dengan peringkat pembenihan udang lobster yang
3 (cukup tinggi) karena perlunya dijadikan sebagai destinasi wisata.
peningkatan mutu hasil pembenihan b) Kontruksi budidaya dengan bobot 0,05
udang.Biasanya pada pembenihan
(cukup penting) dengan peringkat 3
skala rumah tangga masih banyak (tinggi) karena konruksi yang
yang belum memiliki sertifikat usaha digunakan menggunakan kontruksi
pembenihan sehingga untuk beton.
memenuhi standarisasi mutu hasil c) Pengembangan usaha dengan bobot
produk pembenihan belum memenuhi 0,06 (cukup penting) dengan peringkat
persyratan. 2 (cukup tinggi) karena .
g) Infrastruktur jalan dan drainase yang Pengembangan usaha pembenihan
tertata rapi dengan bobot 0,10 (sangat sampai pada pembesaran udang
penting) dengan peringkat 3 (cukup lobster telah dikenal masyarakat
tinggi) karena masing masing teknis sebagai produk unggulan daerah
berfungsi untuk akses destinase desa d) Rantai pemasaran yang baik dengan
wisata.. bobot 0,09 (cukup penting) dengan
Nilai total faktor internal sebesar
peringkat 3 (tinggi) karena rantai
2,085 (rata-rata) menunjukkan bahwa strategi pemasaran yang baik lebih
pengembangan dan Pengelolaan Potensi Tuk memudahkan dalam akses keluar dan
Mudal Sebagai Destinasi Wisata Melalui masuk jaringan pemasaran selama
Kegiatan Budidaya Lobster (Cherax lorents) proses produksi maupun pasca
di Desa Cempaka Kecamatan Bumijawa produksi.
Kabupaten Tegal dalam menyikapi faktor- e) Potensi pengembangan dengan bobot
faktor internal yang ada belum cukup optimal. 0,10 (penting) dengan peringkat 4
Dengan demikian masih diperlukan upaya- (tinggi) karena dengan pengembangan
upaya konsolidasi yang lebih solid antar teknologi mampu menciptakan
pemerintah dan kelompok sadar wisata dalam inovasi-inovasi baru dalam
memaksimalkan kekuatan dan mengurangi pengembangan usaha pembenihan
kelemahan internal agar diperoleh solusi yang udang lobster di Kabupaten Tegal.
terbaik dalam pengelolaan Potensi Tuk Mudal
f) Aplikasi teknologi dengan bobot 0,10
Sebagai Destinasi Wisata Melalui Kegiatan (penting) dengan peringkat 3 (tinggi)
Budidaya Lobster (Cherax lorents) di Desa karena dengan adanya aplikasi
Cempaka Kecamatan Bumijawa Kabupaten teknologi mampu menciptakan
Tegal. inovasi-inovasi baru dalam
Analisis Faktor-Faktor Eksternal pengembangan dan pengelolaaan
Beberapa faktor eksternal strategis usaha budidaya udang lobster di
baik berupa peluang maupun ancaman yang Kabupaten Tegal khususnya di area
terdapat dalam pengembangan dan sumber air tuk mudal
Pengelolaan Potensi Tuk Mudal Sebagai
Jurnal MAHSEER, Volume 5 No 1 Januari 2023 hal 09-21

Ancaman (Threats) dalam menyikapi faktor-faktor eksternal yang


a) Adanya pencemaran lingkungan ada belum cukup optimal. Dengan demikian
dengan bobot 0,09 (sangat penting) masih diperlukan upaya-upaya konsolidasi
dengan peringkat 4 (cukup tinggi) yang lebih solid antar pemerintah dan pelaku
usaha serta kelompok pengelola sadar wisata
karena dengan adanya pencemaran
dalam memanfaatkan peluang untuk
dari limbah rumah rangga maupun menghadapi ancaman yang menghadang.
limbah industri akan menurunkan
Strategi Pengembangan
kualitas perairan sungai maupun
Berdasarkan nilai-nilai yang sudah
perairan pantai yang merupakan terboboti dari faktor internal dan eksternal
sumber air sehingga akan menurunkan strategis maka diperoleh peringkat , sebagai
produktivitas udang. berikut :
b) Serangan penyakit dengan bobot 0,10 1. Peringkat ke 1 : Strategi SO dengan
(sangat penting) dengan peringkat 3 ( jumlah nilai terbobot 3,93
tinggi) karena adanya serangan 2. Peringkat ke 2 : Strategi WO dengan
penyakit dalam budidaya udang yang jumlah nilai terbobot 3,52
telah mengalami penurunan kualitas 3. Peringkat ke 3 : Strategi ST dengan
air akan mempengaruhi produktivitas jumlah nilai terbobot 3,70
udang. Oleh karena itu perbaikan daya 4. Peringkat ke 4 : Strategi WT dengan
dukung lingkungan sangat jumlah nilai terbobot 3,29
menentukan keberhasilan usaha Sementara berdasarkan hasil
budidaya udang lobster. perhitungan nilai pada matrik IFAS diperoleh
c) Ketidaksesuaian tata ruang dengan nilai total faktor internal sebesar 4,17 dan
bobot 0,10 (sangat penting) dengan EFAS diperoleh nilai total faktor eksternal
peringkat 3 (tinggi) karena sebesar 3,07 dengan demikian berdasarkan
ketidaksesuaian lahan akan perhitungan skor pada Matrik IFAS dan
EFAS dengan dimasukkan ke internal dan
berpengaruh pada Rencana Tata
eksternal Strategi Pengembangan dan
Ruang Wilayah (RTRW). Kabupaten Pengelolaan Potensi Tuk Mudal Sebagai
/kota maupun provinsi Destinasi Wisata Melalui Kegiatan Budidaya
d) Ketersediaan benih dengan bobot 0,09 Lobster (Cherax lorents) di Desa Cempaka
(cukup penting) dengan peringkat 3 Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal
(tinggi) karena ketelusuran induk berada dalam posisi sel (segmen) V dimana
pada fase ini usaha akan mengalami
udang lobster mampu meningkatkan
pertumbuhan yang maksimal dalam
kualitas noupli udang lobster. memperkuat pasar dan stabilitas harga
e) Kondisi alam dengan bobot 0,08 produksi.serta profit strategi
(cukup penting) dengan peringkat 2 Pada segmen II dalam matrik internal
(tinggi) karena dengan Kondisi alam eksternal Strategi Pengembangan dan
yang terjadi dengan pencemaran yang Pengelolaan Potensi Tuk Mudal Sebagai
tidak mendukumg kegiatan usaha Destinasi Wisata Melalui Kegiatan Budidaya
Lobster (Cherax lorents) di Desa Cempaka
pembenihan
Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal,
Nilai total faktor eksternal dengan pada skor nilai 3,07 dan 4,17 menghasilkan
nila sebesar 3,07 (menengah) menunjukkan posisi yang cenderung lebih kuat pada
bahwa strategi Pengembangan dan segmen I . Oleh karena itu, secara umum
Pengelolaan Potensi Tuk Mudal Sebagai strategi pengembangan yang perlu dilakukan
Destinasi Wisata Melalui Kegiatan Budidaya Peningkatan Teknologi Budidaya dapat
Lobster (Cherax lorents) di Desa Cempaka dilakukan dengan memperkuat strategi
Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal jaringan pemasaran berdasarkan teknis
18
20 Narto et al.,, Strategi Pengembangan dan Pengelolaan Potensi Tuk Mudal Sebagai Destinasi
Wisata Melalui Kegiatan Budidaya Lobster (Cherax Lorents) di Kabupaten Tegal

pemeliharaan dan teknologi budidaya yang Dynamic Environment. New


dapat direkomendasikan adalah York: Haworth Press, Inc.
pengembangan berdasarkan komoditas campanulatus B1.). J. Teknol. dan Industri
budidaya dan aplikasi teknologi budidaya Pangan, 16(3):254-259.
secara intensif .
Hutama, P. A. (2012). Manfaar E-commerce
KESIMPULAN DAN SARAN dalam Bisnis Perusahaan.
Kesimpulan STMIK AMIKOM. Yogyakarta.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut : Kementerian Riset, T., dan Pendidikan Tinggi
Berdasarkan hasil perhitungan nilai (2016). Panduan
pada matrik IFAS diperoleh nilai total faktor PelaksanaanPenelitian dan
internal sebesar 4,17 dan matrik EFAS Pengabdian kepada Masyarakat
diperoleh nilai total faktor eksternal sebesar di Perguruan Tinggi EDISI X
3,07 dengan demikian berdasarkan (Vol. X). Jakarta.
perhitungan skor pada Matrik IFAS dan Muchtar,et al (2020), Strategi Pengembangan
EFAS jika dimasukkan dalam matrik internal Budidaya Udang Berkelanjutan
dan eksternal Strategi Pengembangan dan di Kawasan Pesisir Kota
Pengelolaan Potensi Tuk Mudal Sebagai Tegal.Journal of Aquaculture
Destinasi Wisata Melalui Kegiatan Budidaya Science vol 5 (1): 170-185
Lobster (Cherax lorents) di Desa Cempaka ISSN : 2550-0910 172
Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal
berada dalam posisi segmen pertumbuhan dan R.S.H.J.Nijman, & Wolk, S. E. V. D. (1983).
stabilitas yang berarti bahwa usaha budidaya Strategi Pemasaran
udang lobster di Kabupaten Tegal berada Modern.Jakarta: Erlangga.
pada pertumbuhan yang maksimal dalam Rangkuti. F. (2011). SWOT Balanced
memperkuat pasar dan stabilitas harga Scorecard. Jakarta. PT Gramedia
produksi.serta profit strategi. Pustaka Utama.

Saran Rangkuti. F. (2011). SWOT Balanced


Secara umum strategi pengembangan Scorecard. Jakarta. PT
yang perlu dilakukan Peningkatan Teknologi Gramedia Pustaka Utama.
Budidaya dapat dilakukan dengan Rangkuti. F. (2015). Analisis SWOT. PT
memperkuat strategi jaringan pemasaran Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
berdasarkan teknis pemeliharaan dan
Riadi. M. (2020). Analytical Hierarchy
teknologi budidaya yang dapat
Process (AHP) atau Proses
direkomendasikan adalah pengembangan
Hirarki Analitik (PHA).
berdasarkan komoditas budidaya dan aplikasi
https://www.kajianpustaka.com/
teknologi budidaya secara intensif .
2020/03/analytical-hierarchy-
process-ahp-proses-hirarki-
DAFTAR PUSTAKA analitik-pha.html. Diakses pada
[KKP] Kementerian Kelautan dan Perikanan. tanggal 1 Januari 2022
2011. Kelautan dan perikanan
Saaty, T. L. (1977). A Scaling Method for
dalam angka. Pusat Data
Priorities in Hierarchical
Statistik dan Informasi.
Structures. Journal of
Jakarta. 30hlm:.40,420.
Mathematical Psychology 15 :
Alkhafaji, A. F. (2003). Strategic
234-281.
Management: Formulation,
Implementation,adn Control in a SJ.Utomo & Bondan Satriawan (2017).
Strategis Pengembangan Desa
Jurnal MAHSEER, Volume 5 No 1 Januari 2023 hal 09-21

Wisata di Kecamatan Kualitatif, Kombinasi, dan


Karangploso Kabupaten R&D. CV. Alfabeta. Bandung.
Malang.Jurnal Neo – Bis Tjiptono, F. (2010). Strategi Pemasaran.
volume 11 No 2 : 142-158 Yogyakarta: Andi. Tanggal 02
Sugiono. (2017). Metode Penelitian Bisnis: September 2021
Pendekatan Kuantitatif,

Anda mungkin juga menyukai