NIP : 199010102022032013 Program pelatihan : Latsar Angkatan V kelompo 1 INSTANSI : BLUD PUSKESMAS CIMERAK KAB PANGANDARAN
1. Resume Materi Akuntable
Akuntabilitas dan kompeten adalah suatu sikap yang wajib dimiliki oleh seorang ASN agar memiliki rasa tanggungjawab untuk menjalankan amanatnya sebagai seorang ASN dan memiliki keterampilan yang baik agar dapat menjalankan tugas dan pekerjaannya dengan baik. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab dari amanah yang dipercayakan kepadanya. Dalam banyak hal, kata akuntabilitas sering disamakan dengan responsibilitas atau tanggung jawab. Namun pada dasarnya, kedua konsep tersebut memiliki arti yang berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab yang berangkat dari moral individu, sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab kepada seseorang/organisasi yang memberikan amanat. Dalam konteks ASN Akuntabilitas adalah kewajiban untuk mempertanggungjawabkan segala tindak dan tanduknya sebagai pelayan publik kepada atasan, lembaga pembina, dan lebih luasnya kepada publik (Matsiliza dan Zonke, 2017) Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama, yaitu: Untuk menyediakan kontrol demokratis (peran demokrasi); untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan (peran konstitusional); untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas (peran belajar). Aspek-aspek akuntabilitas Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (Accountability is a relationship). Hubungan yang dimaksud adalah hubungan dua pihak antara individu/kelompok/institusi dengan negara dan masyarakat. 1. Akuntabilitas berorientasi pada hasil (Accountability is results-oriented) Hasil yang diharapkan dari akuntabilitas adalah perilaku aparat pemerintah yang bertanggung jawab, adil dan inovatif. 2. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (Accountability requiers reporting) Laporan kinerja adalah perwujudan dari akuntabilitas. 3. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (Accountability requiers reporting) Laporan kinerja adalah perwujudan dari akuntabilitas. 4. Akuntabilitas memperbaiki kinerja (Accountability improves performance) Tujuan utama dari akuntabilitas adalah untuk memperbaiki kinerja ASN dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat
Akuntabilitas publik terdiri atas dua macam, yaitu: akuntabilitas vertical
(vertical accountability), dan akuntabilitas horizontal (horizontal accountability). Akuntabilitas memiliki 5 tingkatan yang berbeda yaitu akuntabilitas personal, akuntabilitas individu, akuntabilitas kelompok, akuntabilitas organisasi, dan akuntabilitas stakeholder. Mekanisme akuntabilitas: Untuk memenuhi terwujudnya organisasi sektor publik yang akuntabel, maka mekanisme akuntabilitas harus mengandung dimensi: 1. Akuntabilitas kejujuran dan hukum (accountability for probity and legality). 2. Akuntabilitas proses (process accountability). 3. Akuntabilitas program (program accountability). 4. Akuntabilitas kebijakan (policy accountability)
Hal-hal yang penting diperhatikan dalam membangun
lingkungan kerja yang akuntabel adalah: 1) kepemimpinan, 2) transparansi, 3) integritas, 4) tanggung jawab (responsibilitas), 5) keadilan, 6) kepercayaan, 7) keseimbangan, 8) kejelasan, dan 9) konsistensi. Untuk memenuhi terwujudnya organisasi sektor publik yang akuntabel, maka mekanisme akuntabilitas harus mengandung 3 dimensi yaitu Akuntabilitas kejujuran dan hukum, Akuntabilitas proses, Akuntabilitas program, dan Akuntabilitas kebijakan. Pengelolaan konflik kepentingan dan kebijakan gratifikasi dapat membantu pembangunan budaya akuntabel dan integritas di lingkungan kerja. Akuntabilias dan integritas dapat menjadi faktor yang kuat dalam membangun pola piker dan budaya antikorupsi.
2. Resume materi kompeten
Kompetensi merupakan perpaduan aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang terindikasikan dalam kemampuan dan perilaku seseorang sesuai tuntutan pekerjaan. Kompetensi ASN : 1. Kompetensi Teknis yang diukur dari tingkat dan spesialisasi pendidikan, pelatihan teknis fungsional dan pengalaman bekerja secara teknis; 2. Kompetensi manajerial yang diukur dari tingkat pendidikan, pelatihan struktural atau manajemen, dan pengalaman kepemimpinan; dan 3. Kompetensi social kultur diukur dari pengalaman kerja berkaitan dengan masyarakat majemuk dalam hal agama, suku, dan budaya sehingga memiliki wawasan kebangsaan Prinsip Pengembangan Kompetensi ASN ❑ Upaya peningkatan kompetensi yang dilakukan organisasi maupun individu melalui proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi sesuai dengan kebutuhan organisasi dan pegawai ❑ Setiap ASN memiliki hak dan kesempatan untuk mengembangkan kompetensi ❑ Diarahkan pada pengembangan kompetensi sesuai kebutuhan jabatan ❑ Pengembangan kompetensi sebagai salah satu dasar dalam pengangkatan jabatan dan pengembangan kari
Sebagai ASN yang kompeten maka akan selalu bisa mentransfer
pengetahuan kepada public dan mewujudkan pengetahuan tersebut menjadi karya nyata dsan dapat mendorong kesuksesan dalam pekerjaan anda.
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional