Polimenorea
Pada Polimenorea siklus haid lebih pendek dan/atau lebih kurang dari
biasanya ( kurang dari 21 hari ). Pendarahan kurang lebih sama atau lebih banyak
dari haid biasa. Hal yang terakhir ini diberi namma epimenorea . Keadaan
gangguan ovulasi, insufisiensi korpus luteum dan menjadi pendeknya masa luteal,
dan fase folikuler yang memendek. Sebab lain ialah kongesti ovarium karena
Oligomenorea
Disini siklus haid lebih panjang , lebih dari 35 hari dan kurang dari 3 bulan. Hal ini
disebabkan fase folikuler dan fase sekresi yang memanjang apabila panjangnya
siklus lebih dari 3 bulan, hal ini sudah mulai dinamakan amenorea. Pendarahan
tidak terganggu , dan fertilitas cukup baik. Siklus haid biasanya juga ovulatoar
Amenorea
Amenorea merupakan keadaan tidak haid lebih dari 3 siklus berturut-turut. Amenore
Amenorea fisiologik
Amenorea fisiologik merupakan amenorea yang terjadi karena proses fisiologik
tubuh seperti pada prapubertas, pasca menopause, hamil dan saat laktasi
( Wiknjosastro,2009).
Amenorea patologik
Amenorea primer
defek genetik seperti disgenesis gonad , yang biasanya ciri-ciri seksual tidak
berkembang. Pada amenore primer seorang wanita berumur 18 tahun ke atas tidak
pernah dapat haid. Kondisi ini disebabkan oleh kelainan Duktus Muller seperti tidak
ada uterus , agnesis vagina , septum vagina transversal, atau hymen imperforate.
Pada tiga penyebab terakhir menstruasi dapat terjadi tetapi discharge menstruasi
tidak dapat keluar dari traktus genitalis. Keadaan ini disebut kriptomenore bukan
Namun demikian , pada kebanyakan kasus, tidak terdapat kelainan dan wanita
beberapa wanita dalam kelompok ini , terdapat gangguan makan atau terlalu berat
Amenore sekunder
kemudian tidak dapat . Amenore sekunder lebih menunjuk kepada sebab sebab
yang timbul kemudian dalam kehidupan wanita, seperti gangguan gizi , gangguan
Faktor enzim
Dalam fase proliferasi estrogen mempengaruhi tersimpannya enzim-enzim
asam mukopolisakarida. Zat-zat yang terakhir ini ikut berperan dalam pembangunan
sejak permulaan fase proliferasi. Dengan demikian lebih banyak zat-zat makanan
terjadi kehamilan. Jika kehamilan tidak terjadi, maka dengan menurunnya kadar
perdarahan.
Faktor vaskuler
arteri, vena-vena. Dengan regresi endometrium timbul statis dalam vena serta
nekrosis dan perdarahan dengan pembentukan hematom baik dari arteri maupun
dari vena.
Faktor prostaglandin
pada haid.