Skripsi ini diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan (S.Pd)
Oleh:
Monica Nur Azizah
NIM. 15311482
Skripsi ini diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan (S.Pd)
Oleh:
Monica Nur Azizah
NIM. 15311482
Pembimbing:
Siti Shopiyah, MA
Pembimbing
Siti Shopiyah, MA
i
LEMBAR PENGESAHAN
Sidang Munaqosyah
Penguji I Penguji II
Pembimbing
Siti Shopiyah, MA
ii
PERNYATAAN PENULIS
NIM : 15311482
iii
MOTTO
“Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri
dan jika kamu berbuat jahat, Maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri” (QS.
Al-Isra‟: 7)
iv
ABSTRAK
v
ABSTRACT
vi
KATA PENGANTAR
vii
5. Bapak tercinta (alm) Suhaji dan Ibu tersayang Partini, yang tiada henti
memberikan dukungan, motivasi, menguatkan, memfasilitasi, serta setia
mendo‟akan peneliti sehingga dapat menyelesaikan studinya di Institut
Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta.
6. Kedua saudaraku tersayang, Aulia Suci Nur Fadlilah dan Talitha Yaffa
Nur Nabilah atas motivasi dan dukungannya baik dalam bentuk do‟a
maupun materi.
7. Segenap Dosen Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta yang telah sabar dan
ikhlas memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada peneliti selama
perkuliahan di Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta. Semoga dapat
bermanfaat bagi peneliti dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat.
8. Segenap Instruktur tahfidzh Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta,
terutama kepada Bapak Dr. KH. Ahmad Fathoni, Lc, MA, Ibu Hj.
Isti‟anah Imron, Kak Rahmi Zaimsyah, M. Pd, serta Ibu Dra. Hj. Romlah
Widayati, MA yang selalu telaten dan sabar membimbing peneliti dalam
perjalanan menghafal Al-Qur‟an selama di Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ)
Jakarta.
9. Pihak lembaga Fikar School Rempoa Tangerang Selatan yang telah
mengizinkan dan membantu saya dalam melakukan penelitian skripsi ini.
10. Segenap keluarga tercinta Skuad Bimbel IKPM Bekasi yang telah
memberikan dukungan penuh dan banyak motivasi, semoga kekeluargaan
ini selalu tetap terjaga dan solid serta Istiqomah di jalan-Nya.
11. Seluruh sahabat-sahabat tersayang Bexsmart 2014 yang selalu
memberikan semangat tanpa batas, keeratan tanpa renggang. Semoga
Allah SWT. selalu menjaga dan memberkahi kalian semua.
12. Teman seperjuangan selama PPKT di SMP Negeri 3 Kota Tangerang
Selatan, kak Ahyani Zakiyani, Amriah Fauziah, Fatihatur Rahmah,
viii
Halimah Tusa‟diyah, dan Nidatu Rifdah yang saling menguatkan dalam
melangkahi jejak manis-pahitnya hari.
13. Keluarga besar orang tuaku yang tak lelah dalam memberikan dukungan,
motivasi, materi, dan do‟a penuh agar peneliti dapat menyelesaikan
skripsi tahun ini. Semoga Allah SWT. memberikan rezeki yang
berlimpah, kehidupan baik yang layak, dan kekeluargaan yang selalu
menyayangi saudara-saudaranya.
14. Teman-teman Fakultas Tarbiyah angkatan 2015/2016, khususnya
Tarbiyah A, yang selalu memberikan kekuatan tersendiri dalam menjalani
kuliah. Semoga Allah SWT. menjaga kalian selalu dimanapun kalian
berada, dan terima kasih telah mewarnai hari-hari penulis dalam
menjalani hiruk-pikuk kehidupan selama perkuliahan.
15. My best ever sahabat surgaku, Alfi Syahri Ramadhani, Azza Nabilah
Fauziah, Nadya Ayunisa, Nur Azizah Hasibuan, dan Siti Mukarromah
yang selalu ada dan memberi dukungan penuh di kala penulis terjatuh.
Terima kasih telah bagian dari hidupku. Akan terkenang selalu masa-
masa jatuh-bangkit perkuliahan bersama kalian.
16. Sahabat perjuanganku, seibu se-Gontory hingga se-Ibu IIQ, Febriani Eka
Maulida dan Rif‟atul Masrurah. Terimakasih telah menemaniku 6 tahun
ini. Di mulai dari kelas 6 KMI, pengabdian 1 tahun di Tasikmalaya, dan 4
tahun perkuliahan di Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta. Perjuangan
yang benar-benar tanpa di duga akan membersamai waktu perjuangan
kita, walaupun beda fakultas, dan akan berakhir di tahapan akhir
pekuliahan ini. Akan selalu kurindukan masa-masa kita bersama dan tak
akan pernah terlupakan sepanjang perjalanan ini. Semoga Allah
memberikan kehidupan yang baik untuk kalian semua.
17. Teman kosan ku yang sangat amat pengertian dan menyayangiku,
Kholishotul Mardiyah, Zulfah Qurrotu „Aini, dan Carmi Wulandari.
ix
Walaupun hanya 1 tahun bersama kalian, tetapi takkan terlupakan
semangat, motivasi, dan dukungan yang telah diberikan pada penulis.
Insya Allah, kebaikan kalian akan di balas langsung oleh Allah SWT.
18. Semua pihak yang telah membantu peneliti dalam menyelesaikan
penulisan skripsi ini dengan baik.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, peneliti mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun. Dengan segenap kerendahan hati, peneliti berharap skripsi ini
dapat bermanfaat untuk semua pihak yang bergelut dalam bidang pendidikan
dan juga bagi pembaca pada umumnya.
x
PEDOMAN TRANSLITERASI
1. Konsonan
ا A ط Th
ب B ظ Zh
ت T ع „
ث Ts غ Gh
ج J ؼ F
ح H ؽ Q
خ Kh ؾ K
د D ؿ L
ذ Dz ـ M
ر R ف N
ز Z ك W
س S ق H
ش Sy ء „
ص Sh م Y
ض Dh
xi
2. Vokal
Fathah a أ:a ْ
ى...´ : ai
Kasrah i ى:î ْو....´ : au
Dhammah u و:û
3. Kata Sandang
البقرة : al-Baqarah
املدينة: al-Madînah
c. Syaddah (Tasydîd)
Syaddah (Tasydîd) dalam sistem aksara Arab digunakan lambang (
ّ), sedangkan untuk alih aksara ini dilambangkan dengan huruf, yaitu
dengan cara menggandakan huruf yang bertanda tasydîd. Aturan ini
berlaku secara umum, baik tasydîd yang berada di tengah kata, di
xii
akhir kata, ataupun yang terletak setelah kata sandang yang diikuti
oleh huruf-huruf Syamsiyah.
Contoh:
اَمنَّا اِب ا
لل َ : Âmannâ billâhi
الس َف َهاء
ُّ اَ َم َن : Âmana as-sufahâ‟u
الرَّك اع
ُّ َك : Waar-rukka„i
d. Ta Marbûthah ()ة
sifat (na‟at), maka huruf tersebut dialih aksarakan menjadi huruf “h”.
Contoh:
األَفْئا َدةا : al-Af‟idah
اجلاَامعة ا اإلس ا
آلميَّة : al-Jâmi„ah al-Islâmiyyah
ْ َ
Sedangkan ta marbûthah ( )ةyang diikuti atau disambungkan (di-
e. Huruf Kapital
Sistem penulisan huruf Arab tidak mengenal huruf kapital, akan tetapi
apabila telah dialih aksarakan maka berlaku ketentuan Ejaan Yang
Disempurnakan (EYD) bahasa Indonesia, seperti penulisan awal
kalimat, huruf awal nama tempat, nama bulan, nama diri, dan lain-
xiii
lain. Ketentuan yang berlaku pada EYD berlaku pula dalam alih
aksara ini, seperti cetak miring (italic) atau cetak tebal (bold) dan
ketentuan lainnya. Adapun untuk nama diri yang diawali dengan kata
sandang, maka huruf yang ditulis kapital adalah awal nama diri,
bukan kata sandangnya. Contoh: „Alî Hasan al-„Âridh, al-‟Asqallânî,
al-Farmawî dan seterusnya. Khusus untuk penulisan kata Al-Qur‟an
dan nama-nama surahnya menggunakan huruf kapital. Contoh: Al-
Qur‟an, Al-Baqarah, Al-Fâtihah dan seterusnya.
xiv
DAFTAR ISI
MOTTO ........................................................................................................ iv
PEDOMAN TRANSLITERASI.................................................................. ix
ABSTRAK ..................................................................................................xvii
ABSTRACT ................................................................................................xviii
BAB I PENDAHULUAN
C. Pembatasan Masalah................................................................... 8
G. Tinjauan Pustaka....................................................................... 10
xv
1. Pengertian Peran .................................................................... 17
a. Menurut Bahasa............................................................... 17
b. Menurut Istilah ................................................................ 18
2. Pengertian Pembelajaran ....................................................... 19
a. Menurut Bahasa............................................................... 19
b. Menurut Istilah ................................................................ 20
c. Bentuk-Bentuk Pembelajaran .......................................... 25
3. Pengertian Homeschooling .................................................... 32
a. Menurut Bahasa............................................................... 32
b. Menurut Istilah .................................................................... 33
c. Bentuk-Bentuk Homeschooling ......................................... 34
d. Faktor Pendukung dan Penghambat Homeschooling ...... 37
e. Sebab-Sebab Homeschooling ............................................. 38
B. Membentuk Kecerdasan Intrapersonal ........................................ 39
1. Pengertian Membentuk ......................................................... 39
a. Menurut Bahasa............................................................... 39
b. Menurut Istilah ............................................................... 40
2. Pengertian Kecerdasan .......................................................... 40
a. Menurut Bahasa .............................................................. 40
b. Menurut Istilah ............................................................... 41
c. Macam-Macam Kecerdasan ............................................ 42
3. Pengertian Kecerdasan Intrapersonal .................................... 43
a. Menurut Istilah ............................................................... 43
b. Macam-Macam Bentuk Kecerdasan Intrapersonal ......... 47
c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kecerdasan
Intrapersonal ................................................................... 47
d. Ruang Lingkup Penguasaan Komunikasi Intrapersonal . 52
xvi
BAB III METODE PENELITIAN
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1…………………………………………………………………… 24
Tabel 2.2…………………………………………………………………… 30
Tabel 2.3…………………………………………………………………… 48
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Abdullah Idi, Sosiologi Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2014),
hlm. 59
1
2
2
Abdullah Idi, Sosiologi Pendidikan, ..., hlm. 60
3
Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, Bab II, Pasal 3
3
4
Purwa Atmaja Prawira, Psikologi Pendidikan Dalam Perspektif Baru, (Jogjakarta:
Ar-Ruzz Media, 2012), hlm. 86
5
Purwa Atmaja Prawira, Psikologi Pendidikan Dalam Perspektif Baru, …, hlm. 78
6
Abdullah Idi, Sosiologi Pendidikan, …, hlm. 82
4
adalah guru bagi anak-anaknya dan orang paling berharga bagi anak-
anaknya. Tuntutan sebagai guru di homeschooling bukan tingkat
pendidikan formal, bukan sertifikat profesional guru, tetapi kemampuan
alami untuk memelihara, membesarkan, dan menanamkan semangat
serta kecintaan untuk belajar pada anak-anaknya. Pendidikan yang
dilakukan orangtua kepada anak-anaknya sebagai bagian yang alami
dari kehidupan. 7
Belakangan ini, istilah homeschooling mulai akrab di kalangan
telinga masyarakat. Homeschooling di Indonesia sering dikaitkan
dengan selebritas, yang karena kesibukannya akhirnya lebih memilih
keluar dari sekolah formal dan menjalani homeschooling. Sebenarnya,
homeschooling tidak hanya dijalani oleh orang ternama. Dan alasannya
pun bukan semata karena tidak bisa menjalani karier dan sekolah secara
bersamaan. Homeschooling dapat dilakukan oleh semua orang tanpa
terkecuali, namun hanya akan berhasil bagi orang-orang yang memiliki
disiplin dan memegang komitmen yang kuat. Itu syarat utamanya.
Sesungguhnya homeschooling tidak hanya menyuguhkan
pengetahuan yang sempit terbatas di dalam “kerangka kurikulum”. Tapi
penyelanggaraan homeschooling meluas hingga mencakup segala aspek
pendidikan yang dibutuhkan seseorang untuk bekal hidup, education
for life. Dengan kerangka pendidikan yang seperti ini, homeschooling
menyejajarkan pendidikan akademis dan pendidikan karakter. Sepandai
apapun seseorang secara akademis, tapi jika karakter yang dimiliki
tidak mendukung pengembangan dirinya, maka akan sulit baginya
7
Seto Mulyadi dkk., Psikologi Pendidikan, (Depok: PT. Raja Grafindo Persada,
2017), hlm. 86
5
8
Aar dkk, Warna-Warni Homeschooling, (Jakarta: PT. Elex Media Komputindo,
2009), hlm 18
9
Seto Mulyadi dkk., Psikologi Pendidikan, …, hlm. 87
10
Seto Mulyadi dkk., Psikologi Pendidikan, …, hlm. 96
11
Undang-Undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, BAB VI, Pasal 13 ayat (1) dan (2)
6
12
Tadkiroatun Musfiroh, Bermain Sambil Belajar dan Mengasah Kecerdasan
Majemuk, (Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi, Direktorat Pembinaan Pendidikan, Kependidikan, dan Perguruan Tinggi, 2005), hlm.
49
13
Tadkiroatun Musfiroh, Bermain Sambil Belajar dan Mengasah Kecerdasan
Majemuk, …, hlm. 55
14
Adi W Gunawan, Genius Learning Strategi, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka,
2006), hlm. 237
15
Tadkiroatun Musfiroh, Pengembangan Kecerdasan Majemuk, (Jakarta:
Universitas Terbuka, 2010), hlm. 73
7
16
Achjar Chalil dan Hudaya Latuconsina, Pembelajaran Berbasis Fitrah, (Jakarta:
PT. Balai Pustaka (Persero), 2008), hlm. 114
8
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas
maka permasalahan penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai
berikut:
1. Kecerdasan intrapersonal anak masih belum optimal.
2. Ketidakpuasan para orang tua dengan pembelajaran sistem
pendidikan formal di tanah air.
3. Pemilihan homeschooling bagi orang tua sebagai sistem pendidikan
non formal juga menimbulkan dampak pada kecerdasan
intrapersonalnya.
4. Kurangnya sosialisasi anak terhadap lingkungan sekitar.
5. Adanya faktor internal dan eksternal yang berhubungan dengan
keberhasilan belajar.
6. Minimnya keterbukaan dalam diri anak ketika menghadapi
kehidupan sekitar lingkungan.
7. Kurangnya peranan pembelajaran dalam membentuk kecerdasan
intrapersonal.
9
C. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah diperlukan agar penelitian yang dilakukan
lebih terarah dan mendalam berdasarkan identifikasi masalah di atas.
Maka dari itu, penulis membatasi masalah tersebut menjadi “Peran
Pembelajaran Homeschooling dalam Membentuk Kecerdasan
Intrapersonal (Studi di Fikar School Rempoa, Tangerang Selatan)”.
D. Perumusan Masalah
Untuk memberikan arahan penelitian yang jelas dan operasional
berdasarkan latar belakang dapat dirumuskan masalah penelitian yang
teridentifikasi, maka dari itu penulis membatasi masalah tersebut
mengenai “Bagaimana Peran Pembelajaran Homeschooling Dalam
Membentuk Kecerdasan Intrapersonal (Studi di Fikar School Rempoa,
Tangerang Selatan)?”.
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan dengan pembatasan dan perumusan masalah diatas
maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran pembelajaran
homeschooling dalam membentuk kecerdasan intrapersonal di Fikar
School Rempoa, Tangerang Selatan.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian menunjukkan pada pentingnya penelitian
dilakukan, baik untuk pengembangan ilmu dan referensi penelitian
lebih lanjut. Dengan kata lain manfaat penelitian berisi uraian yang
menunjukkan bahwa masalah yang dipilih memang layak untuk diteliti.
Hasil penelitian ini diharapkan berguna baik secara teoritis
maupun yang praktis bagi penulis dan pembaca, yakni:
10
1. Secara Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan, menambah
khasanah keilmuan, menambah pengetahuan, dan memperkaya
wacana pengetahuan dalam dunia pendidikan sekaligus dapat
menjadi rujukan bagi peneliti lain dalam mengembangkan
penelitiannya.
2. Secara Praktis
a) Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
sumbangan pemikiran dalam memecahkan masalah yang
berkaitan dengan peran pembelajaran homeschooling dalam
membentuk kecerdasan intrapersonal.
b) Menambah pengetahuan untuk menjadikan mental dan
kepribadian anak didik menjadi lebih baik.
G. Tinjauan Pustaka
Kajian pustaka adalah proses mencari, membaca, dan menelaah
penelitian-penelitian yang memuat teori-teori yang diteliti. Peneliti
membaca beberapa referensi yang berkaitan dengan hal yang akan
diteliti.
1. Agung Edi Rustanto, 2013 Politeknik LP3I Jakarta, dalam tesisnya
berjudul Pengaruh Kecerdasan Intrapersonal Terhadap Minat
Wirausaha Mahasiswa Politeknik LP3I Jakarta Kampus Jakarta
Utara. Agung Edi Rustanto melakukan penelitian deskriptif
kuantitatif. Instrumen yang digunakan dalam penilitian ini adalah
kuisioner dan analisis data yang digunakan yaitu regresi sederhana.
Hasil penelitian ini terdapat pengaruh positif dan signifikan
kecerdasan intrapersonal terhadap minat wirausaha. Terdapat
korelasi positif antara kecerdasan intrapersonal terhadap minat
11
dan mengenali nama tempat yang pernah dikunjungi dan nama orang
yang pernah dikenal.
Persamaan skripsi Sri Haryati dengan penelitian yang akan
dilakukan penulis adalah sama-sama membahas tentang
homeschooling, namun perbedaannya yaitu pada fokus
penelitiannya. Skripsi Sri Haryati fokus penelitiannya yaitu pada
upaya orangtua dalam membimbing kemampuan sosial anak
homeschooling serta interaksi sosial kepada lingkungannya,
sedangkan penelitian penulis yaitu peranan pembelajaran
homeschooling dalam membentuk kecerdasan intrapersonal.
3. Mufi Wijayanti, 2015 Universitas Muhammadiyah Surakarta, dalam
tesisnya berjudul Interaksi Sosial Pada Anak Yang Mengikuti
Metode Pendidikan Homeschooling. Mufi Wijayanti melakukan
penelitian kualitatif studi kasus dengan menggunakan 2 informan
inti dan 4 informan pendukung serta menggunakan metode
pengambilan data berupa wawancara dan observasi. Hasil penelitian
dari penulis adalah anak yang mengikuti Homeschooling terjadi
interaksi sosial yang bagus dengan orang tua dan keluarga, karena
orang tua dan keluarga memiliki peran yang sangat penting dalam
mensukseskan pendidikan anak sehingga orang tua dan keluarga
bertanggung jawab penuh. Namun, ketika bertemu dengan
masyarakat luas kurang mampu bersosialisasi dengan cakap. Karena
anak yang mengikuti metode pendidikan Homeschooling
menuangkan semua waktunya berada di Homeschooling dan
kegiatan kesibukan masing-masing sehingga interaksi dengan
masyarakat di lingkungan sekitar rumah sangat minim dan jarang
terjadi.
13
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang terlaksana di sekolah Fikar
School bahwa Peran Pembelajaran Homeschooling sangat efektif dan
berdampak positif dalam Membentuk Kecerdasan Intrapersonal pada
anak-anak homeschooling. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil
penelitian, yaitu bahwa di Fikar School sangat menerapkan pada
muatan karakter anak dan itu berdampak kepada diri masing-masing
anak tersebut untuk dapat mengetahui sejauh mana kemampuan yang
dimiliki dan kesadaran akan minat dan bakat mereka. Dengan proses
pembelajaran seperti culture habit ini dapat memberikan pengaruh
yang baik kepada kecerdasan intrapersonal anak, sehingga dapat
membentuk karakter yang baik dan menjadikan budaya anak untuk
mandiri di manapun lingkungan dia berada.
Dari hasil penelitian, penulis menemukan hal baru yaitu
pembelajaran dengan metode coaching. Dengan adanya metode ini,
anak-anak di homeschooling Fikar School akan berkembang sesuai
dengan potensi mereka masing-masing.
B. Saran-saran
Setelah penulis melakukan penelitian di sekolah Fikar School
ini, penulis mempunyai harapan-harapan:
1. Agar anak-anak dapat lebih mendekatkan diri kepada masyarakat
luar dalam interaksi sosialnya.
2. Agar pembelajaran homeschooling lebih mengedepankan satu
tingkat kedisiplinan kepada anak-anak.
86
87
1
2
2
3