Anda di halaman 1dari 4

Nama: Reza Permana

NPM: 0420101027

Kelas: Manajemen D3 Reg A

UAS Safety, Health, and Environment

1. (Bobot 30) JAKARTA – Pemerintah baru saja mengeluarkan Peraturan Presiden No 7/2019
tentang Penyakit Akibat Kerja yang merupakan pengejawantahan atas Peraturan pemerintah No
44/ 2015 khususnya Pasal 48 ayat (3).

Peraturan ini diimplementasikan oleh BPJS Ketenagakerjaan (BPJSTK) melalui Program


Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dengan manfaat yang di berikan berupa layanan kesehatan dan
uang tunai (santunan). “Selama ini Program JKK identik dengan kasus kecelakaan kerja yang
terjadi di jalan menuju atau dari tempat kerja, di lokasi kerja serta perjalanan dinas. Padahal
perlindungan JKK sangat luas, mencakup penyakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja atau
lazimnya disebut penyakit akibat kerja (PAK),” ujar Direktur Pelayanan BPJSTK Krishna Syarif
dalam siaran persnya kemarin. Krishna menambahkan, peserta yang mengalami kecelakaan kerja
ataupun PAK mendapatkan manfaat sesuai dengan Peraturan Pemerintah No 44/2015, yaitu
pelayanan kesehatan unlimited sesuai kebutuhan medis, sampai si peserta dapat bekerja

kembali.

. “Hampir semua klaim program JKK selama ini untuk kasus kecelakaan kerja. Data 5 tahun
terakhir menunjukkan bahwa jumlah kasus PAK yang di laporkan masih sangat kecil, di bawah
100 kasus. Kasus PAK tersebut didominasi pada gangguan tulang belakang, pendengaran, gatal-
gatal pada kulit karena zat kimia, dan gangguan kulit pada tangan,” kata Krishna. (Sumber:
economy.okezone.com)

Berdasarkan berita tersebut di atas, analisis:

a. Apa penyebabnya laporan kasus PAK masih minim?

b. Dengan diperbaharuinya PP mengenai PAK ini apa keuntungannya bagi pekerja dan
perusahaan?
c. Apa yang harus dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan untuk mengoptimalkan program
pemerintah tersebut?

2. (Bobot 30) Liputan6.com, Jakarta - Organisasi Perburuhan Internasional (International


Labour Organization/ILO) mengajak Indonesia untuk meningkatkan budaya keselamatan dan
kesehatan kerja (K3) di era pandemi sebagai kunci produktivitas pekerja dan upaya untuk
meningkatkan ketahanan bisnis dalam beroperasi.

Pandemi COVID-19 memberikan dampak signifikan bagi para pekerja buruh di Indonesia.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Agustus 2020, 29 juta

pekerja di negara ini terkena dampak seperti pemutusan hubungan kerja (PHK), pengurangan
gaji yang signifikan serta berbagai dampak lainnya.

Dari jumlah itu, 7 juta orang sangat sulit mendapatkan pekerjaan kembali. Selanjutnya,
sepanjang 2021 dan paruh pertama 2022 diperkirakan dampak terhadap dunia kerja ini masih
sangat tinggi.

“Proyek ini menjadi salah satu upaya ILO untuk meningkatkan pencegahan COVID-19 di dan
melalui tempat kerja. Harapannya, dengan cara yang menarik, masyarakat dari berbagai kalangan
di Indonesia tertarik untuk berpartisipasi. Kami juga berharap dengan promosi budaya K3 yang
terpancang dan mengakar akan mendorong penerapan sistem K3 yang lebih baik di Indonesia
dan perusahaan,” ujar Abdul Hakim, Manajer Proyek ILO, Selasa (16/11/2021).

Berdasarkan berita diatas:

Menurut anda yang sudah bekerja, jika anda diminta oleh manajemen membuat program untuk
meningkatkan budaya K3 ditengah pandemic COVID-19 di perusahaan tempat anda bekerja,
program seperti apa yang akan anda buat?Jelaskan!

Menurut anda yang belum bekerja, hal apa yang akan anda lakukan jika pihak universitas
meminta anda untuk membuat program peningkatan budaya K3 di lingkungan

universitas?Jelaskan!
Jawab!

1. Jawaban!
a. Menurut pendapat saya mengapa laporan kasus PAK masih sangat minim, karena
kurangnya wawasan masyarakat mengenai Penyakit Akibat Kerja (PAK) ini,
ditambah lagi banyaknya persyaratan yang harus dilewati dulu sebelum bisa meng
klaim hak pengobatan PAK ini.
b. - Keuntungan bagi pekerja yaitu jika ada pekerja yang mengalami PAK akan
ditanggung sepenuhnya menurut peraturan pemerintah yaitu pelayanan kesehatan
unlimited sesuai kebutuhan medis, sampai si pekerja dapat bekerja kembali.
- Keuntungan bagi perusahaan yaitu perusahaan tidak perlu report-repot untuk
mengeluarkan biaya pengobatan kepada pekerja yang terkena PAK, karena jika
ada pekerja yang terkena PAK maka akan ditanggung oleh pemerintah yang
sudah diatur dalam peraturan pemerintah no 44/2015.

c. Hal yang harus dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan untuk mengoptimalkan
program pemerintah yaitu dengan perusahaan malakukan webinar dengan tema
penyakit akibat kerja dan menghimbau seluruh jajaran pekerja di perusahaan untuk
mengikutinya. Dan juga perusahaan harus bekerja sama dengan rumah sakit sekitar
perusahaan untuk mempermudah persyaratan jika akan mengklaim hak pengobatan
atas PAK ini.

2. Karena saya belum bekerja dan jika universitas meminta saya untuk membuat program
K3 di lingkungan sekitar universitas maka program yang akan saya buat adalah yaitu
dengan membagi-bagi lokasi area lingkungan kampus menurut aktivitas misalnya
labolatorium mahasiswa yang akan masuk dan menggunakan alat di labolatorium harus
diberi arahan terlebih dahulu tata cara penggunaan alat dengan baik dan benar sehingga
dapat meminimalisir terjadinya kecelakaan. Dan bisa saja disetiap mahasiswa yang akan
masuk dan memakai alat labolatorium diberikan selembaran kertas dengan symbol-
simbol dan penjelasan mengenai bahaya alat disekitar dan zat yang ada di labolatorium
tersebut.
Atau bahkan ruangan yang digunakan untuk menyimpan arsip penting yang harus
menyediakan minimal 1 apar (alat pemadam api ringan) sehingga bila terjadi kebakaran
baik itu dari konsleting listrik ataupun kelalaian manusia maka dengan disediakannya
apar tersebut akan membantu untuk memadamkan api.

Anda mungkin juga menyukai