Jl. MT. Haryono Kav. 11 Jakarta Timur 13630 Telp. (021) 2937 3377 ekt. 5121
No : 000145/SK-07/2019
Lampiran : 1 berkas
Perihal : Undangan Pelatihan
Kepada
Yth. Pimpinan Rumah Sakit/Balai Kesehatan/Klinik
di Seluruh Indonesia
Berdasarkan hal tersebut diatas kami mengajak Bapak/Ibu Pimpinan Fasilitas Kesehatan
atau Pemerhati INA-CBG untuk dapat hadir dalam kegiatan tersebut atau mengirimkan
perwakilan dari rumah sakit. Sebagai tambahan dalam undangan ini kami lampirkan bersama
Term of Reference (TOR) agar dapat memberikan informasi tentang acara pelatihan ini.
Demikian surat permohonan ini kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya, kami
sampaikan terimakasih.
A. LATAR BELAKANG
JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) telah berjalan selama 4 tahun dan akan memasuki
tahun ke-5 dimana banyak sekali manfaat yang didapatkan oleh masyarakat yang
memerlukan serta diharapkan dapat juga mendukung perkembangan rumah sakit untuk
terus memberikan pelayanan yang semakin baik kepada masyarakat yang membutuhkan.
Dalam implementasinya tentunya masih ada beberapa hal yang masih terus dilakukan,
pengembangan serta perbaikan demi penyempurnaan program JKN yang telah berjalan saat
ini. Oleh sebab itu, senantiasa dilakukan perbaikan regulasi mengenai pelayanan kesehatan
dan perumahsakitan untuk mendukung pelayanan kesehatan yang lebih baik seperti
perbaikan regulasi mengenai klasifikasi rumah sakit, sistem rujukan, simplifikasi klaim serta
mengenai bagaimana mengukur kinerja rumah sakit dalam memberikan pelayanan
kesehatan di era JKN.
Salah satu yang menjadi pembahasan hangat saat ini adalah mengenai rujukan online
yang dikembangkan oleh BPJS Kesehatan yang dalam implementasinya masih banyak
ditemukan kendala sehingga memerlukan koordinasi lebih intens dengan stakeholder terkait
supaya selaras dengan regulasi yang ada. Begitu juga dengan digitalisasi klaim (softcopy
klaim) atau sering juga disebut dengan elektronik klaim dimana rumah sakit saat ini diminta
merubah dokumen hardcopy menjadi softcopy untuk proses klaim sehingga rumah sakit
memerlukan perubahan pada alur kerja di rumah sakit. Di sisi lain, koding (coding) adalah
upaya menjembatani diagnosis dan tindakan secara klinis-medis dengan kode grouper
aplikasi INA-CBGs. Selanjutnya berdasarkan kode tersebut, ditentukan besaran klaim.
Diagnosis utama dalam kepentingan ini didefinisikan sebagai: (a) Diagnosis yang paling
berbahaya atau mengancam kehidupan, (b) Diagnosis yang paling banyak membutuhkan
sumber daya pelayanan, dan/atau (c) diagnosis yang menyebabkan masa perawatan paling
lama. Terasa memang bahwa tidak jarang ada kesenjangan diantara dua konsep itu. Begitu
pula tindakan atau prosedur utama adalah tindakan yang berhubungan dengan diagnosis
utama. Seterusnya juga tindakan sekuder mengikuti diagnosis sekunder, disinilah
keterampilan para koder dituntut dalam upaya untuk kondisi klaim yang baik.
Dengan semakin meningkatnya jumlah klaim JKN di FKRTL dimana jumlah kunjungan
dan jumlah pasien yang meningkat secara signifikan sehingga memerlukan suatu sistem
informasi untuk melakukan pengolahan data klaim sebelum diserahkan untuk proses
verifikasi serta melakukan analisis mengenai data klaim untuk keperluan internal rumah sakit.
Rumah sakit juga kesulitan untuk melakukan pemilahan data SEP yang valid dan tidak valid
dikarenakan aplikasi V-Claim dan E-klaim belum seluruhnya dapat terintegrasi, sehingga
kadang ada beberapa klaim yang dikembalikan dikarenakan masalah SEP.
Untuk menyongsong era digitalisasi klaim (softcopy klaim) rumah sakit harus
mempersiapkan diri lebih dini dengan mempersiapkan infrastruktur yang diperlukan karena
memerlukan biaya yang tidak sedikit seperti membeli alat scanner yang diperlukan untuk
proses digitalisasi berkas dan lain-lain nya.
Berdasarkan hal tersebut diatas, kami Perhimpunan Pemerhati INA-CBG Indonesia
(PPII) akan mengadakan kegiatan seminar dan pelatihan dengan pokok bahasan tersebut
diatas. Melalui seminar dan pelatihan ini diharapkan terjadi peningkatan pemahaman
mengenai permasalahan yang terjadi dilapangan serta terjadi peningkatan kemampuan tim
casemix rumah sakit dalam proses klaim peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Page 1
Bersama ini sekilas kami perkenalkan beberapa aplikasi yang dikembangkan oleh PPII
yang dapat dimiliki secara gratis oleh rumah sakit yang mengikuti seminar dan pelatihan :
a) SIAP (Sistem Informasi Analisis data dan Pre-verifikasi) merupakan aplikasi yang
dikembangkan oleh PPII yang didalamnya terdapat beberapa fitur, seperti :
1) Fitur purifikasi data pasien mengenai validitas dari Surat Eligibilitas Peserta (SEP)
sebelum diserahkan ke proses verifikasi
2) Fitur Analisis data klaim untuk melihat Utilization Review dari klaim rumah sakit
3) Fitur Pre-verifikasi dimana fitur ini akan sangat membantu rumah sakit melakukan
pengecekan setiap klaim yang akan diajukan ke BPJS Kesehatan dengan melakukan
pre-verifikasi terhadap klaim yang ada dengan menggunakan aturan yang relative
sama dengan yang digunakan oleh aplikasi verifikasi BPJS dengan aturan antara lain
Berita Acara penyelesaian dispute klaim dan lainnya sehingga meminimalisir berkas
klaim yang dikembalikan oleh BPJS Ksehatan
b) ASIK (Aplikasi Scan Informasi Klaim) merupakan aplikasi yang dikembangkan oleh PPII
untuk membantu rumah sakit untuk merubah berkas hardcopy klaim menjadi softcopy
klaim yang saat ini mulai diminta oleh BPJS Kesehatan untuk persyaratan klaim. Aplikasi
tersebut dapat digunakan oleh rumah sakit secara gratis, secara lokal di rumah sakit
masing-masing sehingga tidak memerlukan penggunaan atau pembelian scanner di
rumah sakit, proses aplikasi dengan menggunakan smartphone.
B. TUJUAN PELATIHAN
a. Peserta seminar dan workshop diharapkan menguasai peraturan-peraturan terbaru di era
JKN dan meminimalisir terjadinya dispute klaim yang terjadi di RS.
b. Meningkatkan Kemampuan Tim Case-Mix Rumah Sakit dengan pelatihan Koding INA-CBG.
c. Peserta dapat memiliki free Software SIAP (Sistem Informasi Analisis data dan Pre-
verifikasi) yang dikembangkan oleh PPII untuk melakukan analisis data serta proses
verifikasi internal dengan menggunakan sistem (tidak manual) sehingga dapat
meminimalisir klaim pending di Fasilitas Kesehatan.
d. Peserta dapat memiliki free aplikasi ASIK (Aplikasi Scan Informasi Klaim) yang sebagai
salah satu opsi yang dapat digunakan rumah sakit untuk melakukan digitalisasi klaim
(softcopy claim)
C. NARA SUMBER
1. Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI
2. BPJS Kesehatan
3. Tim Teknis INA-CBG (NCC) Kementerian Kesehatan RI
4. PPII
D. SASARAN PESERTA
a. Owner Rumah Sakit
b. Direktur Rumah Sakit
c. Manajemen Rumah Sakit
d. Case manager
e. Tim Kendali Mutu dan Biaya Rumah Sakit /Tim Casemix Rumah Sakit
f. Koder
g. Verifikator Internal
Page 2
h. Programer (IT)
i. Petugas Administrasi Klaim
j. Dokter
k. Tenaga Medis lainnya
l. Asuransi Komersial
m. Dinas Kesehatan
n. Institusi Pendidikan
o. Pemerhati INA-CBG
p. Lainnya.
E. METODE PELATIHAN
Metode Pelatihan dilakukan dengan :
Presentasi
Hand On
Case Study
Diskusi dan tanya jawab
F. BIAYA
Biaya kontribusi acara ini dibebankan kepada peserta dengan ketentuan sebagai berikut :
Paket Rupiah
Menginap (TwinShare) Rp. 2.750.000
Menginap (Single) Rp. 3.250.000
Tidak Menginap Rp. 2.500.000
Fasilitas :
Coffe Break, Lunch
Seminar Kit
Sertifikat
Biaya diluar ketentuan menjadi tanggungan pribadi
Contact Person :
1. Wahyu Setiawan HP : 0822 6119 5557 (SMS/WA/Telegram)
2. Riana Sri Dewi HP : 0821 6991 1716 (SMS/WA/Telegram)
3. Fina HP : 0812 6637 4904 (SMS/WA/Telegram)
4. Martunis HP : 0853 6110 7888 (SMS/WA/Telegram)
Link Pendaftaran :
pemerhatiinacbg.or.id/pelatihan
Pembayaran
Transfer Melalui : BANK MANDIRI
No. Rekening : 166-00-0229063-3 (Kode Bank : 008)
Atas Nama : PERHIMPUNAN PEMERHATI INACBG INDONESIA
Page 3
H. JADWAL KEGIATAN
I. PENUTUP
Demikian kerangka acuan pelatihan ini disampaikan atas perhatian dan kerjasamanya
kami ucapkan terima kasih.
Page 4