) َو هّٰلِل ِ ْال َح ْم ُد٣×( ) هللاُ َأ ْكبَ ُر٣×( ) هللاُ َأ ْكبَ ُر٣×( هللاُ َأ ْكبَ ُر
هّٰلِل
ُ َده1 َّز ُج ْن1 َدهُ َوَأ َع1ْ َر َعب1َص
َ َدهُ َون1ق َو ْع َ َد1صَ ُ َده1ْص ْياًل الَِإلٰ هَ ِإاَّل هللاُ َوح ِ َوال َح ْم ُد ِ َكثِ ْيرًا َو ُس ْب َحانَ هللاِ بُ ْك َرةً َوَأ،هللاُ َأ ْكبَ ُر َكبِ ْيرًا
ِ ِاب َوحْ َدهُ اَل ِإ ٰلهَ ِإاَّل هللاُ َواَل نَ ْعبُ ُد ِإالَّ ِإيّاَهُ ُم ْخل
َص ْينَ لَهُ ال ِّد ْينَ َولَوْ َك ِرهَ الكاَفِرُوْ ن َ م اَألحْ َز1َ َوهَ َز
َ َأ ْشهَ ُد َأ ْن الَِإ ٰلهَ ِإالَّهللاُ َوحْ َدهُ الَ َش ِر ْي. َضيَافَةً لِ ِعبا َ ِد ِه الصَّالِ ِح ْين هّٰلِل
َك لَهُ الَّ ِذيْ َج َع َل ال َّجنَّة ِ ال َح ْم ُد ِ الَّ ِذيْ َح َّر َم الصِّيا َ َم َأيّا َ َم اَأل ْعيا َ ِد
ٰ
ا َ ِر ْك عَل َى1لِّ ْم َوب1 ِّل َو َس1ص َ اللّهُ َّم.تَقِي ِْم1اط ال ُم ْس
ِ َر1الص ِّ لى َ َّدا ِع ْي ِإ1وْ لُهُ اال1 ُدهُ َو َر ُس1 ُم َح َّمدًا َع ْب1لِ ْل ُمتَّقِ ْينَ َوَأ ْشهَ ُد َأ َّن َسيِّ َدنَا َو َموْ الَنَا
ٍ َسيِّ ِدنَا ُم َح َّمـ ٍد َو َعلَى آلِ ِه َوَأصْ حاَبِ ِه َو َم ْن تَبِ َعهُ ْم بِِإحْ َس
َان ِإل َى يَوْ ِم ال ِّد ْين
هللا حَ َّق ُتقاَتِ ِه َوالَ َت ُم ْو ُتنَّ ِإاَّل َوَأ ْن ُت ْم َ َوا َّتقُ ْوا.فَاز ال ُم َّتقُ ْو َن َ قَد ْ هللا َف ِ َفيَآ َأيُّهَا المُْؤ ِم ُن ْو َن ُأ ْو،َأمَّا َبعْ ُد
ِ ص ْي ُك ْم َو َن ْف ِس يْ ِب َت ْق َوى
ْف َت ْكفُر ُْو َن ِباهّٰلل ِ َو ُك ْن ُت ْم اَم َْوا ًتا َفاَحْ َيا ُك ۚ ْم ُث َّم ُي ِم ْي ُت ُك ْم ُث َّم يُحْ ِي ْي ُك ْم ُث َّم ِالَ ْي ِه ُترْ َجع ُْو َن
َ قال هللا تعالى َكي.مُسْ لِم ُْو َن
Semua ini harus kita syukuri agar kita tidak termasuk dalam golongan
orang yang kufur nikmat dan juga menjadi orang-orang yang menyesal karena
nikmat-nikmat ini dicabut oleh Allah swt. Kita mampu merasakan penting dan
manisnya nikmat Allah, ketika nikmat itu sudah tidak lagi bersama kita. Seperti
anugerah kesehatan yang kita rasakan saat ini, akan semakin terasa nikmatnya
ketika sakit sudah menghampiri kita.
هّٰلِل
َ هللاُ َأ ْك َب ُر َو ِ ْا،ُ َوهللاُ َأ ْك َبر،ُهللاُ َأ ْك َب ُر هللاُ َأ ْك َب ُر هللاُ َأ ْك َب ُر الَ ِإل َه ِإالَّ هللا
لح ْم ُد
Pada kesempatan kali ini, mari kita juga terus menguatkan ketakwaan kita
kepada Allah swt yang merupakan tujuan utama sekaligus buah dari perintah
puasa di bulan Ramadhan. Sebagaimana ditegaskan dalam ayat Al-Qur’an yang
sangat masyhur tentang perintah puasa yakni:
ِب َعلَى الَّ ِذي َْن مِنْ َق ْبلِ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم َت َّتقُ ْو ۙ َن
َ ص َيا ُم َك َما ُكت َ ٰ ٓيا َ ُّي َها الَّ ِذي َْن ٰا َم ُن ْوا ُكت
ِّ ِب َعلَ ْي ُك ُم ال
Sehingga bisa dikatakan bahwa hari ini, setelah kita melaksanakan ibadah
puasa dengan iman dan kepasrahan diri kepada Allah, maka sikap-sikap
ketakwaan sudah seharusnya bersemayam dalam diri kita. Sikap itu di antaranya
adalah keteguhan hati untuk menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi
segala yang dilarang-Nya.
Momentum Idul Fitri kali ini juga menjadi waktu yang tepat bagi kita untuk
mengumandangkan takbir sebagai wujud mengagungkan Allah swt. Allah lah
dzat yang paling besar. Tidak ada yang lebih besar dari-Nya. Allah lah yang
paling berhak atas segala apa yang terjadi di alam semesta, termasuk apapun
yang terjadi pada diri kita. Kita adalah makhluk-Nya yang lemah tiada daya.
Makhluk yang diciptakan dari tanah yang proses penciptaannya memberikan
pelajaran mendalam bagi kesadaran tentang siapa kita, di mana kita, dan akan
kemana kita. Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Mu’minun ayat 12:
Artinya, “Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari sari pati (yang
berasal) dari tanah.”
Artinya: “Kemudian, Kami menjadikannya air mani di dalam tempat yang kukuh
(rahim).”
Artinya: “Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang menggantung
(darah). Lalu, sesuatu yang menggantung itu Kami jadikan segumpal daging. Lalu,
segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang. Lalu, tulang belulang itu Kami
bungkus dengan daging. Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk)
lain. Maha Suci Allah sebaik-baik pencipta.”
هّٰلِل
َ هللاُ َأ ْكبَ ُر َو ِ ْا،ُ َوهللاُ َأ ْكبَر،ُهللاُ َأ ْكبَ ُر هللاُ َأ ْكبَ ُر هللاُ َأ ْكبَ ُر الَ ِإلهَ ِإالَّ هللا
لح ْم ُد
Tiga (3) ayat ini menyadarkan kita untuk kembali merenungkan betapa agung-Nya
Allah swt dan betapa lemahnya kita. Jika kesadaran ini kita tanamkan dalam jiwa kita,
maka bisa dipastikan kita akan senantiasa patuh dan takut karena cinta kepada Allah swt.
Dari 3 ayat ini kita harus menyadari bahwa kita semua berasal dari Allah dan akan
kembali kepadanya. Kita berawal dari kondisi yang lemah dan akan kembali menjadi
lemah. Kita akan melewati sebuah siklus yang berasal dari tidak ada dan akan kembali
kepada ketiadaan kembali. Allah swt berfirman:
َ ْم ثُ َّم يُ ِم ْيتُ ُك ْم ثُ َّم يُحْ يِ ْي ُك ْم ثُ َّم اِلَ ْي ِه تُرْ َجعُوْ ن1َۚك ْيفَ تَ ْكفُرُوْ نَ بِاهّٰلل ِ َو ُك ْنتُ ْم اَ ْم َواتًا فَاَحْ يَا ُك
Artinya, “Bagaimana kamu ingkar kepada Allah, padahal kamu (tadinya) mati, lalu
Dia menghidupkan kamu, kemudian Dia akan mematikan kamu, Dia akan menghidupkan
kamu kembali, dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan?” (QS Al-Baqarah: 28).
Takbir, tahmid, dan tahlil yang kita kumandangkan dari lisan kita di hari yang fitri
ini harus kita tancapkan juga dalam hati kita. Takbir yang membesarkan nama Allah,
harus mengecilkan nafsu dan kesombongan kita. Takbir tanda kebahagiaan Idul Fitri,
harus menjadi tanda perubahan untuk menjaga kesucian ini. Takbir di Idul Fitri ini harus
tumbuh dari dalam hati untuk menjadi pujian terbaik bagi penguasa alam semesta.
Mari renungkan kembali doa kita saat i’tidal shalat yang setiap hari kita baca:
Artinya: "Ya Allah Tuhan kami! Bagi-Mu segala puji, sepenuh langit dan bumi,
dan sepenuh barang yang Engkau kehendaki sesudah itu." Doa ini menjadi sebuah
pengakuan kita, atas kebesaran Allah yang lebih besar kebesarannya dari bumi dan segala
isinya. Doa ini sekaligus harus menyadarkan betapa kecilnya kita di hadapan Allah swt.
هللاُ َأ ْكبَ ُر َوهّٰلِل ِ ْال َح ْم ُد،ُ َوهللاُ َأ ْكبَر،ُهللاُ َأ ْكبَ ُر هللاُ َأ ْكبَ ُر هللاُ َأ ْكبَ ُر الَ ِإلهَ ِإالَّ هللا
Karena itu, jamaah shalat Idul Fitri yang dirahmati Allah, Mari jadikan Idul Fitri
kali ini sebagai renungan suci akan kebesaran Allah swt sekaligus tekad untuk menjaga
kesucian diri. Setelah melalui kawah candra dimuka perjuangan dan pendidikan di bulan
Ramadhan, kita harus mampu menjadi pribadi yang paripurna setelah gemblengan puasa
satu bulan penuh.
Dalam puasa, kita diajarkan menahan diri untuk tidak makan dan minum, sehingga
setelah puasa jangan lagi kita memakan yang bukan hak kita. Dalam puasa kita terbiasa
dengan bibir kering karena kehausan, mata kita sayu karena keletihan, dan perut kita
kosong menahan lapar, sehingga jangan sampai ke depan tangan-tangan kita kotor karena
berbuat zalim kepada orang lain.
Pada Ramadhan kita yang bisa khusyuk dalam shalat, sehingga jangan lagi setelah
Ramadhan kita juga khusyuk merampas hak orang lain serta khusu dalam menzolmi diri
sendiri dan orang lain. Pada Ramadhan, kita lihai membaca ayat-ayat Al-Qur’an,
sehingga jangan sampai kita juga lihai menipu orang lain serta membicarakan aib
oranglain .
Mari jadikan Idul Fitri kali ini, Idul Fitri kita yang terbaik, karena kita tidak akan
tahu apakah kita akan bisa bertemu dengan Idul Fitri di masa yang akan datang atau
tidak. Mari kita saling memaafkan dengan sesama atas segala dosa yang telah kita
lakukan untuk semakin menguatkan kesucian kita. Rasulullah bersabda dalam haditsnya:
ِ َْالفَضْ ُل فِ ْي َأ ْن ت
)ص َل َم ْن قَطَ َعكَ َوتُ ْع ِطي َم ْن َح َر َمكَ َوتَ ْعفُ َو َع َّم ْن ظَلَ َمكَ (رواه هناد
Bagi orang tuanya yang sudah meninggal dunia, bukan berarti selesai bakti kita
kepada mereka. Ziara ke makamnya. Berdoalah kepada Allah untuk mengampuni segala
dosa dan menerima amal ibadahnya. Bukan harta, jabatan, dan materi dunia yang mereka
harapkan dari anak-anaknya. Namun untaian doa dan kebaikan para penerusnyalah yang
mereka nanti-nantikan di alam kuburnya. Semoga Allah swt menerima doa-doa kita
untuk orang tua kita. Amin.
قَولِى هَ َذا َّ َواَ ْد َخلَنَا َو ِايَّا ُك ْم فِى ُزمْ َر ِة عِ بَا ِد ِه،لفَاِئزي َْن َو ْال َم ْق ُب ْولِي َْن
ْ اَقُ ْو ُل،الص الِ ِحي َْن ِ َج َعلَنَا هللاُ َو ِايَّا ُك ْم م َِن ْالعَاِئ ِدي َْن َو ْا
َفاسْ َت ْغفِرهُ ِا َّن ُه ه َُو ْا َلغفُ ْو ُر الرَّ ِح ْي ُم،ِاِئر ْالمُسْ لِ ِمي َْن َو ْالمُسْ لِ َمات
ِ َول َِوالِدَ ْي َنا َولِ َس،َواسْ َت ْغفِ ُر هللا لِى َولَ ُك ْم
Khubah II
ِ َأص ْيالً الَ اِلَهَ اِالَّ اهلل واهلل اَ ْكب ر اهلل اَ ْكب ر و
هلل ْ هلل َكثِْي ًرا َو ُس ْب َحا َن اهلل بُ ْك َرةً َو
ِ ×) اهلل اَ ْكب ر كبيرا واْلحم ُد٤( ×) اهلل اَ ْكب ر٣( اهلل اَ ْكب ر
َ َْ ُ َْ ُ َ ُ َْ َ ً َُ ُ َُ ُ َُ ُ
لح ْم ُد
َ ْا
ك ،وِمن الي ِق ْي ِن ما ُت َه ِّو ُن بِ ِه َعلَْينَا م ِئ ِ اعتِ َ اصي َ ِ ِ ْس ْم لَنَا ِم ْن َخ ْشيَتِ َ
ك َما تَ ُح ْو ُل بِه َب ْيَننَا َو َب ْي َن َم َع ِ ْ
اَللَّه َّم اق ِ
ب
صا ََ َ ك َما ُتَبلِّغُنَا بِه َجنَّتَ َ َ ْ َ َ كَ ،وم ْن طَ َ ُ
اعنا وَأبصا ِرنَا و ُق َّوتِنا ما َأحييتنا ،واجعلْه الْوا ِر َ ِ
الد ْنيا ،اَللَّه َّم متِّعنا بِ ِ
ادانَا،
ص ْرنَا َعلَى َم ْن َع َ
اج َع ْل ثَ َْأرنَا َعلَى َم ْن ظَلَ َمنَاَ ،وانْ ُ
ث منَّاَ ،و ْ َأس َم َ َ ْ َ َ َ َ ْ َ َْ َ َ ْ َ ُ َ ُّ َ ُ َ ْ َ ْ
الد ْنيَا َأ ْكَب َر َه ِّمنَاَ ،والَ َم ْبلَ َغ ِعل ِْمنَاَ ،والَ تُ َسلِّ ْط َعلَْينَا َم ْن الَ َي ْر َح ُمنَا.
ص ْيبََتنَا فِ ْي ِديْنِنَاَ ،والَ تَ ْج َع ِل ُّ
والَ تَ ْجعل م ِ
َْ ُ َ
اَللَّه َّم َأصلِح لَنا ِديننا الَّ ِذي هو ِعصمةُ َأم ِرنَا وَأصلِح لَنا ُد ْنيانَا الَّتِي فِيها معا ُشنا وَأصلِح لَنا ِ
ْحيَاةَ ِزيَ َ
ادةً اج َع ِل ال َ آخ َرَتنَا الَّتِ ْي فِ ْي َها َم َع ُ
ادنَا َو ْ ْ ْ َ ََ َ َ ْ ْ َ ْ َُ ْ َ ْ َ ْ ْ َ َ ُ ْ ْ َ ََ
ض ٍاء قَ َ
ض ْيتَهُ لَنَا َخ ْي ًرا. قَ َ
ُك ِم ْن ُك ِّل
اس ًدا ،اللَّ ُه َّم ِإنَّا نَ ْسَأل َ َ َ ْ َ َ
ِ
اع ًدا واح َفظْنَا بِاِإل سالَِم راقِ ًدا والَ تُ ْش ِمنَا بِنَا َع ُد َّوا واَل ح ِ
اح َفظْنَا بِاِإل ْسالَِم قَاِئ ًما َو ْ
اح َفظْنَا بِاِإل ْسالَِم قَ َ ْ اللَّ ُه َّم ْ
ُّو َن
صد ْ الصالِ ِح ْي َن غَْي َر َخ َزايَا َواَل َم ْف ُت ْونِْي َن .اللَّ ُه َّم قَاتِ ِل ال َك َف َرةَ َوالَّ ِذيْ َن يُ َك ِّذبُو َن ُر ُسلَ َ
ك َويَ ُ
اللَّه َّم َتو َّفنَا مسلِ ِمين وَأحيِنَا مسلِ ِمين وَأل ِ
ْح ْقنَا بِ َّ ُ َ ُ ْ َْ َ ْ ُ ْ َْ َ
الحقِّ. ِ ِ ِ
ك .اللَّ ُه َّم قَات ِل ال َك َف َرةَ الَّذيْ َن ُْأو ُت ْوا الْكتَ َ
اب ِإلَهَ َ اج َع ْل َعلَْي ِه ْم ِر ْج َز َك َو َع َذابَ َ َع ْن َسبِْيلِ َ
كَ ،و ْ
اء الدِّيْ ِنَ .أللَّ ُه َّم َشطِّ ْط َش ْملَ ُه ْم َو َم ِّز ْق َج ْم َع ُه ْم ك الْ َك َف َر َة َوال ُْم ْبتَ ِد َعةَ َوال ُْم ْش ِركِ ْي َنَ ،أ ْع َداَئ َ َأللَّه َّم ِ
َأع ِّز اِْإل ْسالَم والْمسلِ ِم ْين و َْأهلِ ِ
ك َأ ْع َد َ ََ ُْ ََ ُ
الد ْنيا حسنةً وفِى اْ ِ
َألخ َر ِة َح َسنَةً َوقِنَا ِ ِ ٍ ِ بِ ،إنَّ َ َو َزلْ ِز ْل َأقْ َد ُام ُه ْم َو َقلِّ ْل َع َد َد ُه ْم َوَأل ِْق فِ ْي ُقلُ ْوبِ ِه ُم ُّ
ك َعلَى ُك ِّل َش ْيء قَد ْي ٌرَ .ر َّبنَا آتنَا ف ْي ُّ َ َ َ َ َ الر ْع َ
ب ال َْعال َِم ْي َن. َع َذاب النَّا ِر ،والْحم ُد ِ
ِهلل َر ِّ َ َْ َ