51
Namun perlu diketahui syarat-syarat uji ini adalah: frekuensi
responden atau sampel yang digunakan besar, sebab ada beberapa syarat
dimana chi square dapat digunakan yaitu:
a. Tidak ada cell dengan nilai frekuensi observasi (fo) atau disebut
juga Actual Count sebesar 0 (Nol).
b.Apabila bentuk tabel kontingensi 2 X 2, maka tidak boleh ada cell yang
memiliki frekuensi harapan (fe) atau disebut juga expected count kurang
dari 5.
c. Apabila bentuk tabel lebih dari 2 x 2, misak 2 x 3, maka jumlah cell
dengan frekuensi harapan yang kurang dari 5 tidak boleh lebih dari 20%.
Keterangan:
2
χ = dibaca “Chi Square”
∑ = dibaca sigma atau jumlah
fo = Frekuensi yang diperoleh
fe = Frekuensi yang diharapkan
di mana: f e =¿ ¿
Keterangan:
∑fr = jumlah frekuensi dari masing-masing sampel
∑fc = jumlah frekuensi dari masing-masing kategori
Contoh penggunaan uji Chi Square adalah sebagai berikut:
Suatu penelitian yang ingin mengetahui perbedaan sikap terhadap
kebebasan merokok bagi guru antara guru SMP dengan guru SMA. Jumlah
52
guru yang dijadikan sampel adalah 450 guru yang terdiri dari 250 guru
SMP dan 200 guru SMA. Dari pengumpulan data penelitian di lapangan
diperoleh data sebagaimana pada tabel berikut:
Hipotesis nol yang akan diuji adalah “tidak ada perbedaan sikap
terhadap kebebasan merokok bagi guru antara guru SMP dengan guru
SMA”. Untuk menguji hipotesis tersebut maka selanjutnya dilakukan
perhitungan nilai-nilai berdasarkan kebutuhan rumus. Oleh sebab itu maka
selanjutnya yang perlu dihitung adalah nilai frekuensi harapan ( f e).
Caranya adalah sebagai berikut:
Frekuensi harapan Guru SMP:
250 x 180
Setuju f e= = 100
450
250 x 125
Kurang Setuju f e = = 69,44
450
250 x 145
Tidak Setuju f e= = 80,56
450
Frekuensi harapan Guru SMA
200 x 180
Setuju f e= = 80
450
200 x 125
Kurang Setuju f e = = 55,56
450
200 x 145
Tidak Setuju f e= = 64,44
450
Berdasarkan nilai-nilai f o dan f e yang ada selanjunya dimasukkan
kedalam tabel kerja sebagai berikut:
53
Sampel Sikap fo fe (f o−f )
e
¿ ¿¿
Guru Setuju 50 100 -50 2.500,00 25,00
SMP K. Set. 75 69,44 5,56 30,91 0,45
T. Set. 125 80,56 44,44 1.974,91 24,51
Guru Setuju 130 80,00 50 2.500,00 31,25
SMA K.Set. 50 55,56 -5,56 30,91 0,56
T.Set 20 64,44 -44,44 1.974,91 30,65
Total 450 450 0 - 112,42
Penolakan H 0
Penerimaan H 0
54
------------------------------------------------------------------
0 5,99
112,42
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa dengan taraf
kepercayaan 95% maka kita menolak pernyataan bahwa tidak ada
perbedaan sikap terhadap kebebasan merokok bagi guru antara guru
SMP dengan guru SMA. Berdasarkan hasil pengujian tersebut maka
dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang berarti tentang sikap
terhadap kebebasan merokok bagi guru antara guru SMP dengan guru
SMA.
3. RANGKUMAN
Jika data penelitian yang kita miliki adalah data yang berbentuk
frekuensi maka analisis yang akan digunakan adalah teknik “Chi-Square”.
Adapun rumusnya adalah sebagai berikut
χ 2= ∑¿ , di mana fo = Frekuensi yang diperoleh, dan fe = Frekuensi
yang diharapkan. Rumus adalah : f e =¿ ¿ . di mana ∑fr = jumlah
frekuensi dari masing-masing sampel, dan ∑fc = jumlah frekuensi dari
masing-masing kategori
Contoh hipotesis nol yang akan diuji adalah “tidak ada perbedaan
sikap terhadap kebebasan merokok bagi guru antara guru SMP dengan
guru SMA”. Untuk menguji hipotesis tersebut maka selanjutnya dilakukan
perhitungan nilai-nilai berdasarkan kebutuhan rumus. Untuk menguji
apakah hipotesis nol ditolak atau tidak maka selanjutnya hasil perhitungan
dibandingkan dengan nilai X 2 yang diperoleh dari tabel Chi-Squard pada
derajat bebas (db) yang sesuai dan taraf kepercayaan yang diinginkan.
Derajat bebas adalah (c-1) (r-1) dimana c adalah jumlah kolom dan r
adalah jumlah baris. Jika nilai χ 2 hitung lebih besar dari nilai χ 2 tabel
maka hipotesis nol ditolak. Sebaliknya jika nilai χ 2 hitung lebih kecil atau
sama dengan nilai χ 2 tabel maka hipotesis nol diterima. Apabila hipotesis
nol tidak ditolak (diterima) itu berarti bahwa tidak ada perbedaan antara
kelompok.
55
4. LATIHAN
56
b. 59,71
c. 62,43
d. 67,86
4. Frekuensi harapan ( f e) mhs putra yang kurang setuju adalah…
a. 50,29
b. 59,71.
c. 62,43
d. 67,86
5. Frekuensi harapan ( f e) mhs putra yang tidak setuju adalah…
a. 50,29
b. 59,71.
c. 62,43
d. 67,86
6. Frekuensi harapan ( f e) mhs putri yang setuju adalah…
a. 50,29
b. 52,57
c. 57,14
d. 62,43
7. Frekuensi harapan ( f e) mhs putri yang kurang setuju adalah…
a. 50,29
b. 52,57
c. 57,14
d. 62,43
8. Frekuensi harapan ( f e) mhs putri yang tidak setuju adalah…
a. 50,29
b. 52,57
c. 57,14
d. 62,43
9. Nilai χ 2 hitung (hasil perhitungan) adalah …
a. 5,33
b. 5,53
c. 5,97
d. 5,99
57
10. Nilai χ 2 tabel (diperoleh dari tabel) adalah …
a. 3,84
b. 5,99
c. 7,81
d. 9,49
5 UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT
Cocokkan jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif yang
terdapat di bagian akhir materi. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian
gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda pada
materi pertemuan ini
6. DAFTAR PUSTAKA
Irianto, Agus. (1989) Bahan Ajar Statistik Pendidikan (Buku Pertama dan
Buku Kedua). Jakarta: Proyek Pengembangan LPTK,
DEPDIKNAS.
Steel, G.D. Rober & Torrie H.J. (1991). Prinsip dan Prosedur Statistika
(suatu Pendekatan Biometrik). Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.
58
59