Anda di halaman 1dari 9

Bagian Ketujuh

UJI CHI SQUARE

Sasaran pembelajaran pada pertemuan ini adalah memberikan


pemahaman kepada mahasiswa tentang uji Chi Square. Agar pemahaman
mahasiswa lebih komprehensif tentang uji Chi Square, maka pada pokok
bahasan ini memuat tentang pengertian uji Chi Square dan cara penggunaan
dalam analisis data. Cara penggunaannya meliputi: cara merumuskan
hipotesis nol, cara membuat tabel kerja uji Chi Square , langkah menghitung
nilai/nilai Chi Square, cara menguji hipotesis nol, dan cara menarik
kesimpulan hasil pengujian. Dengan demikian maka sebagai indikator
pembelajaran, mahasiswa diharapkan dapar merumuskan hipotesis nol yang
akan diuji, membuat tabel kerja sesuai dengan kebutuhan rumus uji Chi
Square, menghitung nilai/nilai Chi Square dengan rumus uji chi square,
menguji hipotesis nol dengan menggunakan tabel uji chi square, dan menarik
kesimpulan hasil pengujian.
Sehubungan dengan indikator tersebut maka mahasiswa diharapkan
dapat mempelajari materi ini dengan cermat serta melakukan latihan baik
secara bersama maupun secara mandiri. Selanjutnya kerjakan tugas/latihan
yang disediakan pada bagian akhir materi. Selain bahan ajar ini mahasiswa
dapat menggunakan bahan atau buku lain sebagai pengayaan.

1. PENGERTIAN UJI CHI SQUARE


Chi Square disebut juga dengan Kai Kuadrat. Chi Square adalah
salah satu jenis uji komparatif non parametris yang dilakukan pada dua
variabel, di mana skala data kedua variabel adalah nominal. Chi-
square  adalah teknik analisis yang digunakan untuk menentukan
perbedaan antara frekuensi observasi (fo) dengan frekuensi ekspektasi
atau frekuensi harapan (fe) suatu kategori tertentu yang dihasilkan. Uji ini
dapat dilakukan pada data diskrit atau frekuensi. Uji ini sangat bermanfaat
dalam melakukan analisis statistik jika kita tidak memiliki informasi
tantang populasi atau jika asumsi-asumsi yang dipersyar atkan untuk
penggunaan statistik parametrik tidak terpenuhi. Kegunaan dari chi
square untuk menguji seberapa baik kesesuaian diantara frekuensi yang
teramati dengan frekuensi

51
Namun perlu diketahui syarat-syarat uji ini adalah: frekuensi
responden atau sampel yang digunakan besar, sebab ada beberapa syarat
dimana chi square dapat digunakan yaitu:
a. Tidak ada cell dengan nilai frekuensi observasi (fo) atau disebut
juga Actual Count sebesar 0 (Nol).
b.Apabila bentuk tabel kontingensi 2 X 2, maka tidak boleh ada cell yang
memiliki frekuensi harapan (fe) atau disebut juga expected count kurang
dari 5.
c. Apabila bentuk tabel lebih dari 2 x 2, misak 2 x 3, maka jumlah cell
dengan frekuensi harapan yang kurang dari 5 tidak boleh lebih dari 20%.

2. PENGGUNAAN UJI CHI SQUARE


Jika data penelitian yang kita miliki adalah data yang berbentuk frekuensi
maka analisis yang akan digunakan adalah teknik “Chi-Square”
(dilambangkan dengan χ 2. Jadi pengujian hipotesis dengan menggunakan
“Chi Square” dimaksudkan untuk mengetahui apakah frekuensi yang
diperoleh pada sampel yang satu berbeda atau tidak dengan frekuensi yang
diperoleh pada sampel yang lain. Teknik “Chi Square” bisa digunakan
untuk menguji lebih dari dua sampel. Adapun rumusnya adalah sebagai
berikut:
2
χ = ∑¿

Keterangan:
2
χ = dibaca “Chi Square”
∑ = dibaca sigma atau jumlah
fo = Frekuensi yang diperoleh
fe = Frekuensi yang diharapkan
di mana: f e =¿ ¿
Keterangan:
∑fr = jumlah frekuensi dari masing-masing sampel
∑fc = jumlah frekuensi dari masing-masing kategori
Contoh penggunaan uji Chi Square adalah sebagai berikut:
Suatu penelitian yang ingin mengetahui perbedaan sikap terhadap
kebebasan merokok bagi guru antara guru SMP dengan guru SMA. Jumlah
52
guru yang dijadikan sampel adalah 450 guru yang terdiri dari 250 guru
SMP dan 200 guru SMA. Dari pengumpulan data penelitian di lapangan
diperoleh data sebagaimana pada tabel berikut:

Sikap Terhadap Kebebasan Merokok


Sampel Total
Setuju K. Setuju Tdk. Setuju
Guru SMP 50 75 125 250
Guru SMA 130 50 20 200
Total 180 125 145 450

Hipotesis nol yang akan diuji adalah “tidak ada perbedaan sikap
terhadap kebebasan merokok bagi guru antara guru SMP dengan guru
SMA”. Untuk menguji hipotesis tersebut maka selanjutnya dilakukan
perhitungan nilai-nilai berdasarkan kebutuhan rumus. Oleh sebab itu maka
selanjutnya yang perlu dihitung adalah nilai frekuensi harapan ( f e).
Caranya adalah sebagai berikut:
Frekuensi harapan Guru SMP:
250 x 180
Setuju f e= = 100
450
250 x 125
Kurang Setuju f e = = 69,44
450
250 x 145
Tidak Setuju f e= = 80,56
450
Frekuensi harapan Guru SMA
200 x 180
Setuju f e= = 80
450
200 x 125
Kurang Setuju f e = = 55,56
450
200 x 145
Tidak Setuju f e= = 64,44
450
Berdasarkan nilai-nilai f o dan f e yang ada selanjunya dimasukkan
kedalam tabel kerja sebagai berikut:

53
Sampel Sikap fo fe (f o−f )
e
¿ ¿¿
Guru Setuju 50 100 -50 2.500,00 25,00
SMP K. Set. 75 69,44 5,56 30,91 0,45
T. Set. 125 80,56 44,44 1.974,91 24,51
Guru Setuju 130 80,00 50 2.500,00 31,25
SMA K.Set. 50 55,56 -5,56 30,91 0,56
T.Set 20 64,44 -44,44 1.974,91 30,65
Total 450 450 0 - 112,42

Jadi nilai χ 2 yang diperoleh sebagai hasil perhitungan adalah


112,42. Untuk menguji apakah hipotesis nol yang diajukan ditolak atau
tidak maka selanjutnya hasil perhitungan tersebut dibandingkan dengan
nilai/nilai χ 2yang diperoleh dari tabel Chi-Squard pada derajat bebas
(db) yang sesuai dan taraf kepercayaan yang diinginkan. Derajat bebas
adalah (c-1) (r-1) di mana c adalah jumlah kolom dan r adalah jumlah
baris.
Berdasarkan data penelitian, jumlah kolom adalah 3 dan jumlah
baris adalah 2 (lihat tabel) maka db adalah (3-1) x (2-1) = 2. Apabila kita
buka tabel χ 2pada db = 2 dan taraf kepercayaan 95% maka ditemukan
nilai tabel Chi-Squard sebesar 5,99. Jika dibandingkan kedua nilai
tersebut maka ternyata bahwa nilai X 2 hitung lebih besar dibandingkan
dengan nilai χ 2 tabel atau 112,42 > 5,99. Dengan demikian maka
hipotesis nol yang diuji ternyata ditolak. Hal tersebut dapat diamati pada
kurve berikut:

Penolakan H 0

Penerimaan H 0

54
------------------------------------------------------------------
0 5,99
112,42
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa dengan taraf
kepercayaan 95% maka kita menolak pernyataan bahwa tidak ada
perbedaan sikap terhadap kebebasan merokok bagi guru antara guru
SMP dengan guru SMA. Berdasarkan hasil pengujian tersebut maka
dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang berarti tentang sikap
terhadap kebebasan merokok bagi guru antara guru SMP dengan guru
SMA.

3. RANGKUMAN
Jika data penelitian yang kita miliki adalah data yang berbentuk
frekuensi maka analisis yang akan digunakan adalah teknik “Chi-Square”.
Adapun rumusnya adalah sebagai berikut
χ 2= ∑¿ , di mana fo = Frekuensi yang diperoleh, dan fe = Frekuensi
yang diharapkan. Rumus adalah : f e =¿ ¿ . di mana ∑fr = jumlah
frekuensi dari masing-masing sampel, dan ∑fc = jumlah frekuensi dari
masing-masing kategori
Contoh hipotesis nol yang akan diuji adalah “tidak ada perbedaan
sikap terhadap kebebasan merokok bagi guru antara guru SMP dengan
guru SMA”. Untuk menguji hipotesis tersebut maka selanjutnya dilakukan
perhitungan nilai-nilai berdasarkan kebutuhan rumus. Untuk menguji
apakah hipotesis nol ditolak atau tidak maka selanjutnya hasil perhitungan
dibandingkan dengan nilai X 2 yang diperoleh dari tabel Chi-Squard pada
derajat bebas (db) yang sesuai dan taraf kepercayaan yang diinginkan.
Derajat bebas adalah (c-1) (r-1) dimana c adalah jumlah kolom dan r
adalah jumlah baris. Jika nilai χ 2 hitung lebih besar dari nilai χ 2 tabel
maka hipotesis nol ditolak. Sebaliknya jika nilai χ 2 hitung lebih kecil atau
sama dengan nilai χ 2 tabel maka hipotesis nol diterima. Apabila hipotesis
nol tidak ditolak (diterima) itu berarti bahwa tidak ada perbedaan antara
kelompok.

55
4. LATIHAN

Perhatikan dan Cermati data berikut:

Sikap Terhadap Kebebasan


Sampel Berdemontrasi Total
Setuju K. Setuju Tdk. Setuju
Mhs putra 50 65 75
Mhs putri 60 50 50
Total

Berdasarkan data tersebut selanjutnya


a. Rumuskan hipotesis nol yang akan diuji
b. Buat langkah kerja untuk menghitung nilai chi square
c. Buat tabel kerja sesuai kebutuhan analisis
d. Hitung dan tentukan nilai chi square
e. Ujilah hipotesis nol menggunakan tabel chi square
f. Buat kesimpulan hasil pengujian.
SOAL: Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan cara memberikan
tanda silang pada pilihan jawaban yang tersedia.
1. Jumlah sampel mahasiswa putra (∑fr ) putra adalah …
a. 125
b. 160
c. 190
d. 350
2. Jumlah mahasiswa (∑fc )yang setuju terhadap kebebasan
berdemonstrasi adalah ….
a. 110
b. 115
c. 125
d. 350
3. Frekuensi harapan ( f e) mhs putra yang setuju adalah…
a. 50,29

56
b. 59,71
c. 62,43
d. 67,86
4. Frekuensi harapan ( f e) mhs putra yang kurang setuju adalah…
a. 50,29
b. 59,71.
c. 62,43
d. 67,86
5. Frekuensi harapan ( f e) mhs putra yang tidak setuju adalah…
a. 50,29
b. 59,71.
c. 62,43
d. 67,86
6. Frekuensi harapan ( f e) mhs putri yang setuju adalah…
a. 50,29
b. 52,57
c. 57,14
d. 62,43
7. Frekuensi harapan ( f e) mhs putri yang kurang setuju adalah…
a. 50,29
b. 52,57
c. 57,14
d. 62,43
8. Frekuensi harapan ( f e) mhs putri yang tidak setuju adalah…
a. 50,29
b. 52,57
c. 57,14
d. 62,43
9. Nilai χ 2 hitung (hasil perhitungan) adalah …
a. 5,33
b. 5,53
c. 5,97
d. 5,99
57
10. Nilai χ 2 tabel (diperoleh dari tabel) adalah …
a. 3,84
b. 5,99
c. 7,81
d. 9,49
5 UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT
Cocokkan jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif yang
terdapat di bagian akhir materi. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian
gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda pada
materi pertemuan ini

Jumlah jawaban yang benar


Tingkat penguasaan = x 100%
Jumlah soal
Arti tingkat penguasaan : 90 – 100% = baik sekali
80 – 89% = baik
70 – 79% = cukup
< 70% = kurang.
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, berarti baik
atau baik sekali dan dapat meneruskan ke kegiatan berikutnya. Jika
pencapaian masih di bawah 80% berarti masih cukup atau kurang, harus
mengulangi latihan kegiatan belajar ini terutama pada bagian yang belum
dikuasai.

6. DAFTAR PUSTAKA
Irianto, Agus. (1989) Bahan Ajar Statistik Pendidikan (Buku Pertama dan
Buku Kedua). Jakarta: Proyek Pengembangan LPTK,
DEPDIKNAS.

Netra, I.B. (1974). Statistik Infrensial. Surabaya: Usaha Nasional.

Steel, G.D. Rober & Torrie H.J. (1991). Prinsip dan Prosedur Statistika
(suatu Pendekatan Biometrik). Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.

58
59

Anda mungkin juga menyukai