Diceritakan pada suatu perkampungan di suatu daerah, terdapat sebuah pondok pesantren. Di dalam
pondok pesantren tersebut terdapat ratusan santri yang sangat bersemangat, ulet, serta disiplin
dalam mengikuti pelajaran-pelajaran yang diberikan oleh guru-guru. Suasananya pun sangat tenang,
tentram, dan damai. Namun ketenangan tersebut sedikit terusik karena adanya gangguan dari
preman-preman kampung yang selalu mengganggu para santri.
Di pagi hari yang cerah para santri sedang berkumpul setelah melakukan Shalat subuh berjamaah di
masjid. Seperti biasa mereka bercakap-cakap sebelum memulai aktivitas.
Semua Santri: Assalamualaikum Wr.Wb , ehhh penonton…..(diiringi Reff lagu “Salam Alaikum” –
Harris J)
Semua Santri : Kami semua adalah SMG, Santri Macho Gitu loh…..
Thoyib : Sama aku juga. Semalam aku Cuma menghafal 5 menit terus ketiduran.
Umar : Ahh kalian ini bagaimana sih, jadi santri kok malas-malasan. Bagaimana bisa menjadi
Kyai
Umar : Ya sudah dari pada kita mengobrol tidak jelas seperti ini, lebih baik kita menghafal
oke ?
2.
( para preman masuk dengan jalan agak sempoyongan bukan karena mabok minuman melainkan
mabok naik bus di perjalanan, dan mereka semua membawa botol minyak kayu putih )
Lagu: Soundtrack Backsound Preman Pensiun instrumental (tanpa vocal)
Sam : alaaaah kirain mabok apaan, pantesan bawanya botol minyak kayu putih
Umar : Assalamualaikum??
Preman: walikumsalam
Mike : eh eh, nanti dulu,,enak aja lu mau lewat, pajaknya mana ha??
Umar : pajak apaan bang? Inikan tempat umum. Abang gak boleh gitu. Permisi ya bang kita buru-
buru.
Mas Boy : eh, mau cabut aja, serahin duit kalian cepet! Kalau gak ...gua ambil paksa!
Thoyib : gimana ini kita gak bisa lewat, atau kita lawan saja mereka?
Umar : sudah sudah, jagan di lanjutkanasihan mereka. Lebih baik kita cepet pulang daripada
ketahuan ustad nanti repot urusannya.
(santri pun meninggalkan preman yg sudah babak belur dan kesakitan, namun ini belum berakhir,
para preman merencanakan sesuatu yg lebih buruk untuk balas dendam, yaitu mendatangi seorang
dukun karena ingin kekuatan untuk bisa mengalahkan mereka)
3.
(masuklah mbah dukun dengan pakaian serba hitam dan nyentrik penuh dgn aksesoris aneh di sekujur
tubuhnya dan datanglah para preman sebagai pasiennya)
Mbah dukun : hmmmm hmmm arrggg (baca mantra mulut komat kamit)
Sam : bos itu bosa yg namanya mbah Joko, dia dukun sakti bos
Sam : beneran bos, kita bakal jadi kuat setelah diberi mantra olehnya dan kita bisa ngalahin para
santri itu bos.
.............................
Mbah Joko : kalian adalah para preman yg baru saja dikalahkan oleh para santri kan?? Hahahah
dan kalian kemari ingin meminta ramuan supaya bisa mengalahkan mereka itu, iya kan?
Mbah : bukan msalah besar, bisa saya atasi. Pakai ini ( si mbah memakaikan kalung berisi cabe,
bawang merah, bawang putih dll, sebagai jimat supaya kuat)
Mbah : ya
4.
(kemudian masuklah pak kyai, dan memanggil mahmud, mahmud adalah tangan kanan pak yai, ia
dipanggil karena pak kyai tahu kalau beberapa santri ada yg terlibat perkelahian dgn para preman
kemarin)
Pak kyai : assalamualaikum wr.wb...Penonton, saya di sini menjadi kyai, amin ya penonton.
Pk kyai : panggil santri yang bernama Umar, ucup dan thoyib ke sini!
Pak kyai : benar kalian terlibat perkelahian dgn para preman kemarin!
Umar : kemrin kami di palak preman-preman itu pak kyai, mereka berniat menghajar kami, terpaksa
kami membela diri.
Pak kyai : begitu, seharusnya kalian lebih bisa menahan emosi. Selesaikan baik-baik itukan
lebih enak.
5.
( ketik pak kyai sedang memberi pengarahan datanglah para preman dengan jimat di leher mereka
pemberian dari mbah dukun ke dalam pesantren, dan bertemu dengan para santri dan pak kyai)
Pak kyai : ada apa ini? Siapa kalian? Bau apa ini???
(pak kyai, pak mahmud dan para santri terganggu dgn bau jimat mereka)
Santri: pak kyai mereka preman yg kemarin berkelahi dgn kami
Preman: benar....hahahha, kenapa, kalian takut ya? Ini jimat kekuatan kami.
Pak kyai : astaghfirullahal’adzim, zaman sudah semodern ini kalain masih percaya dgn jimat spt
itu. Kami bukan takut tapi kami terganggu dgn bau bawang yg kalian pakai itu.
Santri : hey kenapa kami mesti taku? Itukan bumbu dapur, kita biasa pegang itu di dapur hahahahah
Preman :ahh berarti kita sudah di tipu sama dukun gadungan itu,,, bagaimana ini…
Pak kyai : apaa dukun ,,, astagfirullah kalian pergi ke dukun? kalian tahu tidak, pergi ke dukun
dan mempercayainya sama saja kalian itu musrik dan menyekutukan allah swt. kita sebagai manusia
makhluk ciptaan allah swt. Hanya pantas meminta kepadanya serta meyakini dan beriman kepada
allah swt. Bukan pada dukun atau lainnya. kalian semua beragama islam?
Pak kyai : kalau kalian mengaku beragama islam kewajiban kalian adalah belajar ilmu yang
mempelajari hukum-hukum islam dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari
Pak kyai : jangan meminta maaf kepada saya. Mohon ampun lah kepada allah swt.
Preman : (beristighfar dan meminta ampunan kepada Allah, diiringi dengan lagu Astaghfirullah)
baiklah pak kyai ,kalau begitu bolehkah kami menuntut ilmu islam di pondok ini
Pak kyai : ohh tentu boleh, asalkan kalian berniat untuk merubah diri kalian menjadi yang lebih
baik lagi saya izinkan..
Boy : baiklah pak kyai, kami akan turuti semua peraturan yang ada disini
Pak kyai : subhanallah… mungkin ini sebuah hidayah untuk kalian semua,
Boy : ya mungkin begitu pak kyai. Walaupun kita preman tapi kadang-kadang kita masih
bersedekah dengan para pengemis jalanan yang masih temen kami sama-sama tidak punya pekerjaan
Pak kyai : maka dari itu, jika kalian ingin mendapatkan hidayah. Perbanyaklah sedekah, karena
diluar sana masih banyak orang yang mengharapkan hidayah atau petunjuk dari allah. Tapi aliran soal
sedekah mereka masih ragu dan sungkan, bahkan soal zakat yang sudah menjadi kewajiban pun
mereka abaikan. Nauzubilahimindzalik, semoga kita tidak tergolong orang-orang seperti itu ya..
(Akhirnya, para preman insaf dan belajar ilmu agama di pondok pesantren itu hingga menjadi santri
yang sholih dan berilmu)
Selesailah drama yang kami suguhkan , semoga menghibur dan juga kita semua bisa mengambil
hikmahnya.
Mohon maaf bila ada kata-kata yang salah atau kurang berkenan dihati. Wassalamualaikum. (*)