Anda di halaman 1dari 2

NAMA: ELVIANUS EDWAR

NPM :19302041
KELAS:2019B
TUGAS:MANAJEMEN PERKEBUNAN

POTENSI DAN PROSPEK TANAMAN KARET DI INDONESIA DAN


PENGARUHNYA TERHADAP EKSPOR

Permintaan kayu di pasar internasional diperkirakan semakin meningkat sebagai akibat


perkembangan penduduk dunia yang semakin pesat dan kecenderungan membaiknya kondisi
perekonomian berbagai negara saat ini. Sementara itu kebutuhan di dalam negeri dewasa ini
mencapai 58 juta m3 per tahun, sedangkan total produksi kayu hanya 52 juta m3 per tahun,
berarti terjadi kekurangan pasokan sekitar 6 juta m3 (Direktorat Jenderal Pengusahaan Hutan,
1999 dalam Nancy, dkk., 2001). Sedangkan di sisi lain potensi kayu hutan yang tersedia makin
terbatas. Untuk mengisi pangsa pasar tersebut, kayu karet dapat digunakan sebagai substitusi kayu
alam.
Di Indonesia industri pengolahan kayu karet skala besar mulai berkembang sejak akhir
tahun 80-an, seperti di Sumatera Utara, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, dan pulau Jawa.
Permintaan terhadap produk kayu karet dari tahun ke tahun semakin meningkat. Banyak manfaat
yang dapat dirasakan akibat peningkatan permintaan produk kayu karet misalnya berkurangnya laju
kerusakan kawasan hutan alam akibat penebangan liar (illegal loging), memberikan tambahan
pendapatan sekaligus modal bagi petani yang ingin melakukan peremajaan, memperluas
lapangan kerja, meningkatkan ekspor nonmigas, dan dalam jangka panjang meningkatkan pelestarian
lingkungan hidup (Nancy, dkk., 2001).
Potensi kayu karet untuk diolah menjadi bahan baku industri cukup besar. Jika

melihat dari data statistik karet diketahui bahwa luas perkebunan karet di Indonesia pada tahun
1977 tercatat seluas 3.4 juta hektar, sebesar 85 persen atau 3 juta hektar di antaranya adalah
kebun karet rakyat. Potensi kayu karet diperkirakan sebanyak lebih kurang 2.7 juta m3/tahun,
yang dihitung dari luas areal perkebunan karet yang ada. Dengan asumsi bahwa perkebunan besar
setiap tahun meremajakan 3 persen dari areal
karetnya, dan perkebunan rakyat meremajakan 2 persen per tahun dari total areal

Hasil analisis statistic menunjukan bahwa factor factor yang signifikan mempengaruhi ekspor karet Indonesia
adalah produksi karet ,nialai tukar dollar terhadap rupiah ,konsumsi ksret dunia dan GDP Amerika ,sedangkan
harga karet alam dan harga karet intensis tidak mempengaruhi ekspor karet Indonesia secar signifikan.

Hal hal yang perlu di lakukan dapat mendorong ekspor karet Indonesia adalah di tunjukan peningkatan
produksi dan produktifitas karet nasional da pemanfaatan plasma nutfah.optimalisasi kapasitas sumber entres
berkualitas untuk penyediaan bahan tanam perakitan system eksploitasi dengan siklus ekonomi di persingkat
pengendalian penyakit secara tepadu.

Sedangkan untuk mengembangkan pasar produk karet di lakukan analisis pasar (teknomarketing lateks
pekat ,prospek pasar dan mutu karet.),pendayunan lombah biomasa sebagai bioenenrgi,pendamping dan
pengawalan teknologi (prima tani)teknologi tepat guna pembuatan barang jadi karet.

Anda mungkin juga menyukai