Anda di halaman 1dari 2

Alternatif pembuatan pulp dari limbah batang tembakau

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kebutuhan pulp dan kertas di Indonesia dan di dunia pada masa mendatang akan semakin
meningkat, hal ini tidak lepas dari usaha – usaha untuk meningkatkan kapasitas dengan
menghasilkan produk pulp dan kertas. Pada tahun 2011 konsumsi kertas di dalam negeri
mencapai 5 juta ton dan meningkat menjadi 6,8 juta ton pada tahun 2012, dan diperkirakan
konsumsi kertas akan naik sekitar 4,2% per tahunnya.. Sedangkan total kapasitas produksi pulp
dan kertas pada tahun 2013 kurang lebih akan meningkat sekitar 2% dibandingkan pada tahun
2012. 60% produk kertas dalam negeri antara lain kertas fotocopy, coated dan uncoated di ekspor
ke berbagai negara. Sedangkan 90% produk kertas industri (industrial paper) akan dipakai di
dalam negeri dan sisanya akan diekspor. (Liana, 2014).
Pada saat ini Indonesia menduduki peringkat ke 9 sebagai produsen pulp dan kertas dunia
dengan pangsa pasar sebesar 2,4% dan 2,2% terhadap dunia pertahun (Indonesian Pulp and
Paper Industry, Directory, 2011). Perkembangan industri pulp dan kertas di Indonesia terus
meningkat dari tahun ke tahun, namun belum dapat memenuhi semua kebutuhan dalam negeri
dan permintaan ekspor yang terus mengalami peningkatan.
CEPI (Confederation of European Paper Industries) memproyeksikan konsumsi pulp
dunia pada tahun 2015 berjumlah 233 juta/ton dengan pertumbuhan 1,8% pertahun, sedangkan
kertas berjumlah 458 juta/ton dengan pertumbuhan sekitar 2,9% pertahun, menunjukkan bahwa
kebutuhan pulp dan kertas dunia masih cukup besar dan Indonesia berpeluang untuk berperan
dalam pasar pulp dan kertas dunia (Forest Industry, 2015). Peluang di dalam negeri pun cukup
besar. Konsumsi per kapita kertas per tahun di Indonesia terus meningkat, pada tahun 2004 dan
2005 sebesar 25,3 kg dan pada tahun 2011 sekitar 32 kg, diperkirakan tahun mendatang kenaikan
konsumsi perkapita nasional dapat mencapai 7,0 – 8,0% pertahun (Indonesian Pulp and Paper
Industry, Directory, 2011)
Di sisi lain ketersediaan dan potensi kayu hutan alam semakin langka dan terbatas,
sehingga memicu pembalakan liar yang mengakibatkan degradasi hutan. Tercatat laju degradasi
hutan alam Indonesia mencapai 1,5 juta hektar/tahun (Kompas, 2012).

1.2 Perumusan Masalah


1. Bagaiman proses pembuatan pulp dari batang tembakau
2. Bagaimana kualitas dan kuantitas pulp yang dihasilkan dari batang tembakau
3.

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui proses pembuatan pulp dari batang tembakau
2. Memberikan alternatife bahan pulp dari batang tembakau

2.4 Kegunaan
Untuk memberikan informasi kepada masyarakat bahwa batang tembakau dapat diolah
dan diproses menjadi bahan pembuatan pulp
2.5 Luaran
Pulp
Artikel ilmiah
Paten

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai