Putri Amalia-Fitk
Putri Amalia-Fitk
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan untuk Memenuhi
Persyaratan Meraih Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Oleh :
PUTRI AMALIA
205018200437
Bismillahirromanirrohim
Putri Amalia
i
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi
Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh:
PUTRI AMALIA
NIM. 205018200437
Dibawah Bimbingan
Pembimbing I Pembimbing II
ii
UJI REFERENSI
Seluruh referensi yang digunakan dalam penulisan skripsi yang berjudul “Strategi
Rekrutmen Tenaga Pendidik dan Kependidikan Pada SDIT Darul Muttaqien
Parung Bogor” yang disusun oleh Putri Amalia NIM 205018200437 Program
Studi Manajemen Pendidikan Jurusan Kependidikan Islam Fakultas ilmu Tarbiyah
dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, telah diuji kebenarannya oleh
pembimbing skripsi pada tanggal 3 November 2010.
Pembimbing I Pembimbing II
iii
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI
Penguji I
Penguji II
Dekan
iv
ABSTRAK
Putri Amalia
KI-Manajemen Pendidikan
2050182000437
Strategi Rekrutmen Tenaga Pendidik dan Kependidikan Pada SDIT Darul
Muttaqien Parung Bogor
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN............................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI..................................ii
LEMBAR PENGESAHAN UJI REFERENSI..............................................iii
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN............................................i v
ABSTRAK......................................................................................................v
KATA PENGANTAR...................................................................................vi
DAFTAR ISI..................................................................................................viii
DAFTAR TABEL..........................................................................................x
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah...........................................................1
B. Masalah Penelitian....................................................................3
1. Identifikasi Masalah............................................................3
2. Pembatasan Masalah...........................................................4
3. Perumusan Masalah............................................................4
4. Manfaat Penelitian..............................................................5
vii
Judul skripsi : Strategi Rekrutmen Tenaga Pendidik dan Kependidikan
pada Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Darul Muttaqien
Parung Bogor
dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya sendiri dan
saya bertanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis.
Pernyataan ini di buat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqosah.
Materai 6000
Putri Amalia
NIM. 205018200437
vii
i
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
vi
6. Yang tercinta ayahanda Samid Bin H. Nimin dan ibunda Nawiyah Binti H.
Saih, kakakku Faisal Ahmadi dan Muinah (Istri), Iis Ismayati serta adik-adikku
Anis Fitriani, S.Pi. dan Nurul Novianti, SKM., dan semua kerabat yang tak
henti-hentinya memberikan motivasi serta do’a yang tulus demi keberhasilan
penulis dalam menyelesaikan pendidikan ini dengan baik. Dukungan moril dan
materil, kasih sayang, nasehat serta bimbingan kalian sangat bermanfaat bagi
penulis. Semoga Allah SWT. membalasnya dengan limpahan pahala yang
berlipat dan dicatat sebagai amal kebaikan bagi kita semua.
7. Seseorang yang Allah pilihkan untukku dan penulis sayangi karena Allah, yang
telah memberikan motivasi kepada penulis sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan dengan baik.
8. Aan Amanah, SE, Kepala TK Islam Permata Amalina dan rekan-rekan
seperjuangan, sahabatku tersayang Nurin Wahyuni, S.Psi., Herawati yang lucu,
Novita Anggeraini yang kreatif serta Siti Aliyah yang pendiam, dukungan dan
motivasi kalian sangat bermanfaat bagi penulis. Tak lupa ucapan terima kasih
kepada seluruh siswa/i TK Islam Permata Amalina yang lucu-lucu dan
menggemaskan, kalian adalah motivator yang paling baik.
9. Sahabat-sahabatku di KIMP-NR angkatan 2005, Lina, Ria, Hilda, Lena, Tika,
Iha, Iim, Sana, Eka, Dize, Okti, Dewi, Maya, Fuha, Sastra, Fadly, Subhan,
Rizal dan Ru’yat yang selalu menemaniku dikala suka dan duka, terima kasih
atas kerjasama, dukungan dan bantuan kalian semua yang selalu memberikan
semangat kepada penulis.
Penulis hanya dapat mendo’akan semua pihak yang telah berpartisipasi
dan membantu penulis dengan tulus dalam penyusunan skripsi ini semoga dicatat
sebagai amal shalih oleh Allah SWT. dan akan dibalas dengan balasan kebaikan
yang berlipat ganda. Tak lupa penulis juga mohon dibukakan pintu maaf yang
sebesar-besarnya jika dalam penulisan skripsi ini terdapat hal yang kurang
berkenan. Penulis sangat berharap agar skripsi ini bermanfaat, khususnya bagi
penulis dan umumnya bagi para pembaca sekalian.
Penulis
vii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN.......................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI ..................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN UJI REFERENSI..........................................................iii
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN..........................................................iv
ABSTRAK.................................................................................................................iv
KATA PENGANTAR...............................................................................................vi
DAFTAR ISI..............................................................................................................viii
DAFTAR TABEL dan BAGAN................................................................................xi
DAFTAR LAMPIRAN..............................................................................................xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.......................................................................1
B. Masalah Penelitian................................................................................3
1. Identifikasi Masalah........................................................................3
2. Pembatasan Masalah.......................................................................4
3. Perumusan Masalah........................................................................4
4. Manfaat Penelitian..........................................................................5
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................61
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL DAN BAGAN
NO LAMPIRAN
1 Hasil Wawancara
2 Angket
3 Hasil Angket/ Pendapat Guru
4 Profil Sekolah
5 Struktur Organisasi
6 Surat Pengajuan Proposal Skripsi
7 Surat Bimbingan Skripsi
8 Surat Permohonan Izin Observasi
9 Surat Permohonan Riset/Wawancara
10 Surat Izin Penelitian di Sekolah
11 Surat Keterangan Penelitian
12 Daftar Uji referensi
1
BAB I
PENDAHULUAN
1
Panduan Diklat, Manajemen Pemberdayaan Sumber Daya Tenaga Pendidik dan
Kependidikan Sekolah, (Jakarta: Direktorat Tenaga Kependidikan Dirjen Peningkatan Mutu
Pendidik dan Tenaga Kependidikan Depdiknas, 2008), h. 8
3
MUTTAQIEN BOGOR”.
B. Masalah Penelitian
1. Identifikasi Masalah
Penulis mengidentifikasi masalah yang akan dibahas dalam tulisan ini
adalah sebagai berikut:
4
2. Pembatasan Masalah
Agar pembahasan yang akan dipaparkan oleh penulis lebih
terfokus, maka penulis membatasi permasalahan yang akan diteliti hanya
pada pelaksanaan strategi perekrutan tenaga pendidik dan kependidikan
yang diterapkan di SDIT Darul Muttaqien Bogor untuk memenuhi
kebutuhan tenaga pendidik dan kependidikan, baik secara kuantitatif
maupun secara kualitatif sesuai dengan kebutuhan operasional sekolah.
3. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka penulis merumuskan
masalah penelitian sebagai berikut:
a. Bagaimana strategi perekrutan tenaga pendidik dan kependidikan yang
dilakukan di SDIT Darul Muttaqien Bogor?
5
4. Manfaat Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Bagi penulis, diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan
menambah wawasan penulis tentang segala sesuatu yang berkaitan
dengan penerapan manajemen di SDIT Darul Muttaqien Bogor,
khususnya dalam melakukan proses rekrutmen tenaga pendidik dan
kependidikannya agar dapat bekerja lebih baik, efektif dan efisien
sehingga menjadi sumber daya manusia yang lebih produktif.
b. Bagi Lembaga Pendidikan, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat
digunakan sebagai bahan masukan dan bahan pertimbangan untuk
mendayagunakan tenaga pendidik dan kependidikan secara efektif dan
efisien untuk mencapai tujuan pendidikan yang maksimal demi
kemajuan lembaga.
c. Bagi pihak lain yang membaca tulisan ini diharapkan dapat bermanfaat
dalam memberikan informasi dan pengetahuan mengenai strategi
perekrutan tenaga pendidik dan kependidikan yang baik, ataupun
sebagai bahan kajian lebih lanjut bagi peneliti berikutnya.
6
BAB II
KAJIAN TEORI
1
Djam’an Satori, dkk, Materi Pokok Profesi Keguruan MKDK 4005, (Jakarta: Universitas
Terbuka, 2007), cet. 3, h. 1.16
7
2
Undang-Undang SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional) Nomor 20 Tahun 2003, Bab XI pasal
39 ayat (1) dan (2), h. 30
8
3
Undang-Undang SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional) Nomor 20 Tahun 2003, Bab XI pasal
40 ayat (1) dan (2), h. 31
4
Tersedia pada http://bsnp-indonesia.org_Standar Pendidikan dan
TenagaKependidikan.htm, download 120810
5
Ibrahim Bafadal, Peningkatan Profesionalisme Guru Sekolah Dasar Dalam Kerangka
Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah, (Jakarta:Bumi Aksara, 2008), cet. 4, h. 14
9
12
Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
1992), cet. 4, h. 4
13
Pupuh Faturrohman dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar ,.....h. 43
14
Ibrahim Bafadal, Peningkatan Profesionalisme, .... h. 18
15
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, .... h.123
11
menjadi guru bagi masyarakat dan menjadi guru adalah pilihan, ikhlas dan tanpa
pamrih. Berbeda dengan masa sekarang, menjadi guru dianggap cukup mudah
yaitu dengan melalui pendidikan formil siapapun bisa menjadi guru sehingga
sekarang pendidikan menjadi bidang komersil dan sangat mahal. Siapa yang
mampu membayar mahal akan mendapatkan fasilitas yang mereka inginkan dan
sebaliknya yang tidak mampu membayar tidak akan mendapatkan pendidikan
yang layak.
Sedangkan Supriadi (Hadiyanto, 2004) mengemukakan bahwa “guru
(termasuk dosen) adalah profesi yang pada mulanya dianggap mulia dan
luhur karena mereka adalah orang yang berilmu, berakhlak, jujur, baik
hati, disegani serta menjadi teladan masyarakat, dan masih puluhan
karakteristik lagi.”16
Oleh karena itu masyarakat kita masih sangat mengharapkan sosok guru
yang dapat menjadi panutan dan teladan yang baik khususnya bagi anak-anak
mereka sebagai peserta didik juga bagi orang tua dan masyarakat sekitar pada
umumnya. Sehingga masyarakat merasa aman dan nyaman menitipkan putra-
putrinya kepada para guru yang beranggung jawab terhadap tugasnya sebgai
pendidik.
2. Guru Ideal
Dalam rangka proses peningkatan mutu pendidikan berbasis sekolah
diperlukan guru, baik secara individu maupun sebagai makhluk sosial yang
mampu bekerjasama untuk melakukan suatu perubahan kearah yang lebih baik
agar pendidikan dan pembelajaran menjadi lebih berkualitas. Sebenarnya menuju
pendidikan dan pembelajaran yang berkualitas tidak hanya bergantung pada satu
komponen saja misalnya guru, melainkan gabungan dari beberapa komponen
pendukung seperti ketersediaan sarana dan prasarana pendukung yang memadai,
program kegiatan yang menarik dan tidak menjemukan, murid, dana yang cukup,
lingkungan masyarakat dan yang juga tak kalah penting adalah kepemimpinan
kepala sekolah sebagai manajer sekolah. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa
semua komponen tersebut diatas tidak dapat berfungsi dengan baik tanpa adanya
16
Hadiyanto, Mencari Sosok Desentralisasi Manajemen Pendidikan Di Indonesia, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2004), h. 2
12
sumber daya manusia yang cakap dalam mengelola semua komponen tesebut,
dalam hal ini adalah tenaga kependidikan termasuk didalamnya guru-guru yang
profesional.
Profesi guru dituntut untuk memiliki kemampuan dan keahlian khusus
dalam bidang keguruan sehingga ia mampu melakukan tugas dan fungsinya
sebagai guru dengan kemampuan maksimal, hal tersebut di kenal dengan sebutan
guru professional yakni orang yang terdidik dan terlatih dengan baik, serta
memiliki pengalaman yang kaya dibidangnya. Itu berarti bahwa guru bukan hanya
memperoleh pendidikan formal saja tetapi juga harus menguasai berbagai strategi
atau teknik didalam kegiatan operasional lembaga pendidikan terutama dalam
kegiatan belajar mengajar serta menguasai landasan-landasan kependidikan.
Menurut Adler (Ibrahim Bafadal, 2008) ”guru merupakan unsur
manusiawi yang sangat menentukan keberhasilan pendidikan Guru
merupakan unsur manusiawi yang sangat dekat hubungannya dengan anak
didik dalam upaya pendidikan sehari-hari di sekolah.”17
“Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar, dan
melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai
hidup. Mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Sedangkan melatih bertari mengembangkan
keterampilan-keterampilan pada siswa.”18
Oleh karena itu, “guru menjadi sebuah komponen yang paling
penting/esensial dan juga sangat menentukan kualitas pembelajaran di
sekolah.Sejak dahulu, dan mudah-mudahan sampai sekarang, guru menjadi
panutan masyarakat. Masyarakat masih mendudukan guru pada tempat yang
terhormat dalam kehidupan bermasyarakat, yakni di depan memberi suri teladan,
di tengah-tengah membangun, dan di belakang memberikan dorongan dan
motivasi.
“Hal ini selaras dengan apa yang di kemukakan oleh Tokoh
pendidikan Nasional Ki Hajar Dewantara yang telah menggariskan
pentingnya peranan seorang guru dalam proses pendidikan dengan
ungkapan: Ing Ngarso Sung Tulada, yang berarti di depan memberi
teladan. Ing Madya Mangun Karsa, yang berarti di tengah menciptakan
17
Ibrahim Bafadal, Peningkatan Profesionalisme,......h. 4
18
Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru, .... hal. 4
13
peluang untuk berprakarsa. Asas ini memperkuat peran dan fungsi guru
sebagai mitra setara (di tengah), serta sebagai fasilitator (menciptakan
peluang/produktivitas pembelajaran). Dan Tut Wuri Handayani, yang
artinya dari belakang memberikan dorongan dan arahan.”19
Menjadi guru harapan masyarakat dan bangsa tidaklah mudah, karena
seorang guru harus mampu meningkatkan peranan dan kompetensinya dalam
proses pembelajaran khususnya didalam kelas dan umumnya didalam lembaga
yang bersangkutan. Proses belajar mengajar dan hasil belajar siswa sebagian besar
ditentukan oleh peranan dan kompetensi guru.
Untuk menciptakan sumber daya manusia (siswa) yang berkualitas,
guru di Indonesia dituntut untuk menjadi sosok yang ideal. Masyarakat
mengharapkan agar “guru” adalah sosok yang dapat “digugu” dan
“ditiru”.20
Latar belakang pendidikan dan pengalaman mengajar akan
mempengaruhi kompetensi guru dalam mengajar. Guru pemula dengan
latar belakang pendidikan, akan lebih mudah dalam menyesuaikan diri
dengan lingkungan sekolah. Guru yang bukan berlatar belakang dari
pendidikan keguruan akan banyak menemukan masalah di kelas. Dalam
melaksanakan tugasnya mengantarkan anak didik menjadi orang yang
berilmu pengetahuan dan berkepribadian, guru dituntut memiliki
kepribadian yang baik sehingga bisa dicontoh oleh siswanya.21
Sebagai Ketua Umum Pengurus Besar PGRI, Surya (Hadiyanto, 2004)
mengemukakan sembilan karakteristik citra guru yang ideal, yaitu:
1. Memiliki semangat juang yang tinggi disertai kualitas keimanan dan
ketaqwaan yang mantap;
2. Mampu mewujudkan dirinya dalam keterkaitan dan padanan dengan
tuntunan lingkungan dan perkembangan IPTEK;
3. Mampu belajar dan bekerjasama dengan profesi lain;
4. Memiliki etos kerja yang kuat
5. Memiliki kejelasan dan kepastian pengembangan jenjang karir;
6. Berjiwa profesional tinggi;
7. Memiliki kesejahteraan lahir dan batin, material, dan non material;
8. Memilki wawasan masa depan;
9. Mampu melaksanakan fungsi dan peranannya secara terpadu.22
19
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran,.....h.126
20
Hadiyanto, Mencari Sosok Desentralisasi, .... h. 11
21
Pupuh Faturrohman dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar, .... h. 43
22
Hadiyanto, Mencari Sosok Desentralisasi, .... h. 12
14
23
Ibrahim, Bafadal, Peningkatan Profesionalisme,......h. 5
24
Ibrahim, Bafadal, Peningkatan Profesionalisme, .... h. 6
25
Djam’an Satori, dkk, “Materi pokok Profesi Keguruan, ..... h. 1.18
15
26
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran,......h.124
17
27
Ibrahim, Bafadal, Peningkatan Profesionalisme,......h. 21
28
E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional_Dalam Konteks Menyukseskan MBS
dan KBK, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004), cet. 2, h. 153
29
Collin Morgan, Professional Development For Educational
Management_Pengembangan Profesional Untuk Manajemen Pendidikan, (Jakarta: PT. Grasindo,
2004), h. 191
18
kesempatan yang lebih besar untuk melakukan pemilihan terhadap calon pekerja
yang dianggap memenuhi standar kualifikasi organisasi.
S.P. Siagian mengemukakan bahwa “rekrutmen (penarikan)
merupakan proses mencari, menemukan, dan menarik para pelamar
yang kapabel untuk dipekerjakan dalam dan oleh organisasi.”30
tenaga pendidik dan kependidikan dari luar sekolah sesama seperti dari
dalam.32
b. Metode Internal
Lowongan kerja dapat dicari melalui pengumuman pada papan
pengumuman, dari mulut ke mulut, surat personalia sekolah, daftar promosi
berdasarkan kinerja, rating potensial yang diperoleh dari aktivitas-aktivitas
penilaian, daftar senioritas, dan daftar yang dihasilkan oleh inventarisasi skill
dalam departemen SDM sekolah. Metode yang paling sering digunakan meliputi
penempatan tenaga pendidik dan kependidikanan dan kontrak informal.
Penempatan kerja. Sebuah metode yang secara jelas menampilkan
pembukaan kerja saat ini, memperluas undangan terbuka bagi semua
tenaga pendidik dan kependidikan dalam suatu sekolah. Hal ini melayani
tujuan-tujuan berikut ini:
Memberikan peluang bagi pertumbuhan dan pengembangan tenaga
pendidik dan kependidikan.
Memberikan peluang yang sama bagi kemahiran semua tenaga
pendidik dan kependidikan.
Menciptakan keterbukaan yang lebih luas dalam sekolah dengan
membuat kesempatan yang diketahui oleh semua tenaga pendidik dan
kependidikan.
Meningkatkan kesadaran staf dari perolehan gaji, gambaran kerja,
promosi umum dan prosedur transfer, dan apa yang merupakan kinerja
yang efektif.
Mengkomunikasikan tujuan dan sasaran sekolah dan memberikan
setiap individu kesempatan untuk menemukan kesesuaian personal
dalam struktur kerja sekolah.
Program Rekomendasi Tenaga pendidik dan kependidikan. Program
rekomendasi tenaga pendidik dan kependidikan, merupakan iklan dari
mulut ke mulut dimana tenaga pendidik dan kependidikan diberi
wewenang untuk mencalonkan pelamar yang trampil bagi sekolah. Metode
ini merupakan cara rekrutmen biaya rendah per pengangkatan, meskipun
dalam beberapa hal kandidat ada yang berasal dari sekolah luar. Metode
ini bermanfaat bagi pencarian pelamar dalam pasokan jangka pendek dan
kandidat pimpinan/Kepsek.33
32
Panduan Diklat, Manajemen Pemberdayaan Sumber Daya Tenaga Pendidik,.....h. 38
33
Panduan Diklat, Manajemen Pemberdayaan Sumber Daya Tenaga Pendidik..... h. 38
21
34
Sondang P. Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia,.....h. 112
22
d. Metode Eksternal
Metode eksternal biasanya digunakan untuk menjaring pelamar yang lebih
banyak dan berasal dari beragam latar belakang yang berbeda baik latar belakang
pendidikan, asal muasal sampai latar belakang kebudayaan si pelamar yang
datang.
Banyak sekolah mencari calon tenaga pendidik dan kependidikan
dari semua jenis dengan memesan iklan ekstensif di radio dan televisi,
surat kabar daerah dan surat kabar nasional.
Radio dan Televisi. Hanya sedikit persentasi yang menggunakan
radio dan televisi untuk mencari tenaga pendidik dan kependidikan.
35
Panduan Diklat, Manajemen Pemberdayaan Sumber Daya Tenaga Pendidik,......h. 39
23
36
Panduan Diklat, Manajemen Pemberdayaan Sumber Daya Tenaga Pendidik,......h. 40
24
pengembangan karier atau pengasuhan anak untuk fasilitas tenaga pendidik dan
kependidikan di sekolah.
“Pendekatan tradisional untuk rekutmen konsen pada kesesuaian
kemampuan pelamar dengan keahlian lowongan kerja. Pendekatan baru,
meskipun masih konsen pada kesesuaian keahlian, pengetahuan dan
kemampuan, juga konsen dengan kesesuaian kepribadian, ketertarikan,
pilihan pelamar dengan tenaga pendidik dan kependidikanan dan
karakteristik sekolah. Dua komponen penting dalam pendekatan baru
rekrutmen yaitu interview tenaga pendidik dan kependidikan dan program
kesesuaian tenaga pendidik dan kependidikan.
Interview Tenaga pendidik dan kependidikanan. Aspek penting
dalam proses rekrutmen adalah interview. Interview yang baik memberi
pelamar pada langkah-langkah realistik tenaga pendidik dan
kependidikanan yang akan disenangi. Ini dapat berarti membuat pelamar
tertarik untuk bergabung dengan sekolah, sementara interview yang tidak
baik akan membuat banyak pelamar menolaknya. Menerima bahwa
pelamar sesuai dengan penyaringan, mereka harus diberi kesempatan
untuk interview dengan pengawas potensial dan para tenaga pendidik dan
kependidikan. Interview dengan pengawas potensial sangatlah penting
karena dengan orang yang akan membuat keputusan akhir.
Program Kesesuaian Tenaga pendidik dan kependidikanan.
Kesesuaian tenaga pendidik dan kependidikanan adalah langkah sistematis
untuk mengidentifikasi kesesuaian keahlian, pengetahuan, dan kemampuan
kepribadian, ketertarikan, dan pilihan mereka juga kesesuaian mereka pada
lowongan kerja. Menyampaikan tekanan pada sekolah untuk memelihara
efektivitas rekrutmen, seleksi dan penempatan pada tenaga pendidik dan
kependidikan lama atau baru, secara otomatis akan bermanfaat pada
kesesuaian tenaga pendidik dan kependidikan.”37
37
Panduan Diklat, Manajemen Pemberdayaan Sumber Daya Tenaga Pendidik,.....h. 43
25
38
Adi Soenarno, The dinamics of Human Resources_Becoming a True HR Specialist,
(Jakarta: PT. Grasindo, 2006), h. 43
39
JS Badudu,dkk, Kamus Besar Bahasa Indonesia,......h. 1357
40
Sondang P. Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia,......h. 126
26
41
Ali Nurdin, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta:Faza Media, 2006), h. 38
27
rekrut, darimana mereka berasal dan kapan mereka harus direkrut. Jadi ada
beberapa tahapan yang perlu diperhatikan dalam strategi rekrutmen calon tenaga
pendidik dan kependidikan, yaitu: perencanaan dan analisis kebutuhan tenaga
pendidik dan kependidikan,seleksi administratif, wawancara, tes praktik mengajar
(guru), serta pembinaan, orientasi dan penempatan pegawai yang diterima harus
sesuai dengan kebutuhan lembaga dan kompetensi yang dimilikinya.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi perekrutan tenaga
pendidik dan kependidikan pada SDIT Darul Muttaqien Parung Bogor dalam
rangka pencapaian tujuan lembaga tersebut.
B. Tempat Penelitian
NO BULAN KEGIATAN
Izin observasi dan izin wawancara untuk
1 Juni 2010
penelitian skripsi
Observasi dan dokumentasi data penelitian di
2 Juni-Juli 2010
lapangan
Wawancara dengan kepala sekolah,
3 Agustus-September 2010
menyebarkan angket dan mengumpulkan angket
4 Oktober 2010 Pengolahan data penelitian
29
C. Metode Penelitian
Penulis menggunakan metode penelitian deskriptif dengan menggunakan
pendekatan empiris. Penulis hanya akan mendeskripsikan keadaan atau fenomena
yang ada, dengan mencatat, menganalisa situasi dan kondisi ataupun kejadian
yang terdapat pada objek penelitian.
30
2. Instrumen Pengumpulan Data
31
F. Teknik Analisis Data
Setelah data terkumpul, selanjutnya peneliti melakukan analisa terhadap
data yang diperoleh dari responden. Teknik analisa data adalah proses
penyederhanaan data kedalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan
diinterpretasikan agar data yang terkumpul tersebut dapat dianalisis untuk
kemudian ditarik kesimpulan akhir yang bersifat kualitatif.
Adapun teknik analisis yang penulis di gunakan adalah teknik analisis data
secara deskriptif untuk memaparkan hasil wawancara dan angket yang telah
penulis sebarkan tersebut. Angket ini berguna untuk mendapatkan persentase dari
setiap jawaban yang dipilih responden setelah data diolah dan diedit terlebih
dahulu. Rumus yang penulis gunakan dalam analisa data adalah rumus persentase,
yaitu:
P= F x 100%
N
Keterangan:
P = Presentase yang dicari
F = Frekuensi yang dicari
N = Number of cases (jumlah frekuensi/ banyaknya individu)
Dan untuk memberikan interpretasi atas nilai rata-rata yang diperoleh,
digunakan pedoman interpretasi sebagaimana yang dikemukakan oleh Suharsimi
Arikunto, yaitu sebagai berikut:
1. Baik, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 76-100%
2. Cukup Baik, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 56-75%
3. Kurang Baik, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 40-55%
4. Tidak Baik, jika nilai yang diperoleh kurang dari 40%
32
Untuk menentukan prosentase, digunakan perhitungan sederhana dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menentukan nilai harapan (NH). Nilai ini dapat diketahui dengan
mengembalikan jumlah item pertanyaan dengan skor tertinggi.
2. Menghitung nilai skor (NS). Nilai ini merupakan nilai rata-rata sebenarnya
yang diperoleh dari hasil penelitian.
3. Menentukan kategorinya, yaitu dengan menggunakan rumus:
NS X 100%
NH
33
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN
tahun-tahun berikutnya bahkan hingga saat ini. Dan pada tahun pelajaran
2009/2010 jumlah siswanya mencapai 370 orang siswa terbagi dalam 15
rombongan belajar mulai kelas 1 sampai dengan kelas 6 yang dibina oleh 29
orang tenaga pendidik (guru) dan 4 orang tenaga kependidikan (kepala sekolah,
staf administrasi, petugas kebersihan dan keamanan sekolah). Hal ini
menunjukkan adanya respon yang sangat positif dari masyarakat akan kehadiran
SDIT Darul Muttaqien ini. Hal ini juga terbukti dengan status akreditasi sekolah
dalam kategori A. Berikut ini adalah tabel keadaan siswa, keadaan tenaga
pendidik dan kependidikan, struktur organisasi, serta keadaan sarana dan
prasarana di SDIT Darul Muttaqien Parung Bogor pada tahun akademik
2010/2011:
1. Keadaaan Siswa
Tabel 1
Keadaan Siswa/i SDIT Darul Muttaqien Parung Bogor
Jumlah Jumlah siswa
No Data Kelas
Rombel Laki-laki Perempuan Jumlah
1 Kelas 1 2 34 26 60
2 Kelas 2 2 35 22 57
3 Kelas 3 3 44 31 75
4 Kelas 4 3 32 36 68
5 Kelas 5 3 29 33 62
6 Kelas 6 2 24 24 48
Jumlah 15 198 172 370
Meskipun saat ini persaingan dalam bidang pendidikan cukup ketat, baik
dari segi jumlah sekolah yang semakin banyak sampai dengan persaingan dalam
hal biaya pendidikan yang ditawarkan tiap sekolahpun cukup bersaing, namun
jumlah peserta didik di SDIT Darul Muttaqien Parung Bogor hampir setiap
tahunnya mengalami peningkatan. Hal ini dapat berarti tingkat kepercayaan
masyarakat terhadap hasil pendidikan di sekolah ini cukup baik.
36
3. Struktur Organisasi
Struktur organisasi sangat diperlukan dalam suatu organisasi untuk
menjelaskan tugas dan kewajiban dari setiap anggota organisasi yang
bersangkutan agar tidak terjadi tumpang tindih tugas antara anggota yang satu
dengan yang lainnya. Begitupun halnya dalam dunia pendidikan seperti di SDIT
Darul Muttaqien Parung Bogor, setiap guru dan karyawan lainnya mempunyai
tugas dan kewajiban masing-masing supaya organisasi dapat berjalan dengan baik
sehingga tujuan organisasi dapat segera terwujud. Berikut ini adalah bagan
Struktur Organisasi SDIT Darul Muttaqien Parung Bogor:
38
Ketua Yayasan
M. luthfi Nahar, SE
perekrutan, kepala sekolah memegang peranan yang sangat penting dalam hal
pengambilan keputusan penerimaan calon pegawai dan melaporkan hasil
perekrutan tersebut kepada biro pendidikan. Pihak yayasan lalu menyetujui dan
mengeluarkan surat tugas bagi pegawai yang di terima tersebut. Komite sekolah
berperan mendampingi kepala sekolah dalam hal menyeleksi calon pegawai yang
akan di rekrut.
jelas. Hal ini menunjukkan bahwa lebih dari 75% responden menyatakan
informasi dari orang dalam mengenai adanya lowongan pekerjaan di sekolah ini
lebih jelas daripada informasi yang dimuat di media cetak seperti pada tabel 5
diatas
Tabel 5
Metode Informasi Internal
No Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase (%)
a. Sangat jelas 2 6,25
b. Jelas 24 75
2
c. Tidak jelas 5 15,625
d. Sangat tidak jelas 1 3,125
Jumlah 32 100
Berdasarkan tabel 6 di bawah ini dapat diungkapkan bahwa tidak ada (0%)
responden yang menyatakan sangat rumit dan sebanyak 34,375% responden
menyatakan rumit seleksi berkas di sekolah ini pada saat penerimaan pegawai
baru. Namun demikian, ada sebanyak responden 53,125% yang menyatakan tidak
rumit dan 12,5% responden yang menyatakan sangat tidak rumit. Hal tersebut
membuktikan bahwa lebih dari 50% responden dapat memenuhi semua
persyaratan yang di ajukan oleh lembaga.
Tabel 6
Seleksi Berkas
No Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase (%)
a. Sangat rumit 0 0
b. Rumit 11 34,375
3
c. Tidak rumit 17 53,125
d. Sangat tidak rumit 4 12,5
Jumlah 32 100
Tabel 12
Informasi Honor/ Kompensasi Pegawai
No Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase (%)
a. Sangat sesuai 0 0
b. Sesuai 20 62,5
8
c. Tidak sesuai 12 37,5
d. Sangat tidak sesuai 0 0
Jumlah 32 100
Tabel 13
Tes lisan/ Wawancara (interview)
No Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase (%)
a. Sangat sulit 0 0
b. Sulit 11 34,375
13
c. Tidak sulit 18 56,25
d. Sangat tidak sulit 3 9,375
Jumlah 32 100
Tabel 15
Tes Baca Tulis Al-Qur’an
No Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase (%)
a. Sangat bermanfaat 25 78,125
b. Bermanfaat 7 21,875
21
c. Tidak bermanfaat 0 0
d. Sangat tidak bermanfaat 0 0
Jumlah 32 100
Pada tabel 16 di bawah ini dapat di lihat bahwa sebanyak 56,25% dari
responden menyatakan tes tertulis pada perekrutan pegawai di sekolah ini tidak
mudah. Namun demikian, ada pula sebanyak 6,25% responden yang menyatakan
tes tersebut sangat mudah bagi pegawai dan sebagian lainnya menyatakan mudah
(37,5%). Ini menunjukkan bahwa tingkat kemampuan si pelamar cukup
bervariasi.
Tabel 16
Tes Tertulis
No Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase (%)
a. Sangat mudah 2 6,25
b. Mudah 12 37,5
25
c. Tidak mudah 18 56,25
a. Sangat tidak mudah 0 0
Jumlah 32 100
Pada tabel 17 dapat di lihat bahwa lebih dari 50% responden menyatakan
materi yang di ajukan pada saat wawancara adalah mudah. Terbukti dengan ada
sekitar 53,125% responden yang menyatakan mudah, 18,75% responden
menyatakan bahwa materi yang diberikan pada saat wawancara sangat mudah dan
yang lainnya menyatakan tidak mudah (28,125%). Hal inipun menunjukkan
perilaku komunikasi pelamar yang cukup beragam.
49
Tabel 17
Tes lisan/ Wawancara (Interview)
No Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase (%)
a. Sangat mudah 6 18,75
b. Mudah 17 53,125
26
c. Tidak mudah 9 28,125
d. Sangat tidak mudah 0 0
Jumlah 32 100
Tabel 21
Posisi/ Penempatan Pegawai
No Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase (%)
a. Sangat sesuai 2 6,25
b. Sesuai 30 93,75
9
c. Tidak sesuai 0 0
d. Sangat tidak sesuai 0 0
Jumlah 32 100
Citra sekolah ini sangat baik menurut 46,875% responden dan sebagian
lainnya menyatakan baik (46,875%). Namun ada sekitar 6,25% responden yang
menyatakan citra sekolah ini tidak baik. Pada tabel 22 dapat dilihat bahwa
pencitraan sekolah ini dianggap cukup baik, terbukti dengan lebih dari 80% dari
total responden yang menyatakan citra sekolah baik dan bahkan sangat baik.
Tabel 22
Citra Sekolah
No Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase (%)
a. Sangat baik 15 46,875
b. Baik 15 46,875
10
c. Tidak baik 2 6,25
d. Sangat tidak baik 0 0
Jumlah 32 100
Jika dilihat pada tabel 23 di bawah ini, lebih dari sebagian besar responden
(87,5%) menyatakan jabatan/posisi mereka saat ini mendukung karir mereka
sebagai tenaga pendidik dan kependidikan di sekolah ini, bahkan sebagian lainnya
(12,5% ) menyatakan sangat mendukung karir mereka saat ini. Hal ini menjadi
bukti bahwa pihak sekolah snagta mendukung peningkatan karir tenaga pendidik
dan kependidikannya.
52
Tabel 23
Posisi/ Penempatan Pegawai
No Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase (%)
a. Sangat mendukung 4 12,5
b. Mendukung 28 87,5
11
c. Tidak mendukung 0 0
d. Sangat tidak mendukung 0 0
Jumlah 32 100
Tabel 25
Orientasi Pegawai
No Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase (%)
a. Sangat menarik 9 28,125
b. Menarik 23 71,875
17
c. Tidak menarik 0 0
a. Sangat tidak menarik 0 0
Jumlah 32 100
Tabel 26
Orientasi Pegawai
No Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase (%)
a. Sangat bermanfaat 16 50
b. Bermanfaat 16 50
18
c. Tidak bermanfaat 0 0
d. Sangat tidak bermanfaat 0 0
Jumlah 32 100
Dari tabel 26 di atas terlihat bahwa program pengenalan lingkungan
sekolah sangat bermanfaat bagi setiap personil sekolah. Ini terbukti dengan
jawaban responden mengenai hal itu sebanyak 50% menjawab sangat penting dan
50% lainnya menjawab bermanfaat, bahkan tidak ada (0%) dari responden yang
menyatakan tidak bermanfaat ataupun sangat tidak bermanfaat.
Tabel 27
Penempatan Pegawai
No Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase (%)
a. Sangat sesuai 2 6,25
b. Sesuai 27 84,375
19
c. Tidak sesuai 3 9,375
d. Sangat tidak sesuai 0 0
Jumlah 32 100
54
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Darul Muttaqien Parung Bogor
selalu melakukan perencanaan dalam merekrut tenaga pendidik dan
kependidikannya, yaitu dengan melakukan analisis kebutuhan pegawai, antara
lain menganalisis posisi/ jabatan yang kosong, jumlah posisi kosong, peningkatan
jumlah siswa, mutasi pegawai, penentuan spesifikasi jurusan dan menentukan
persyaratan yang harus di penuhi oleh para pelamar lalu menginformasikan
adanya kebutuhan pegawai di lingkungan SDIT Darul Muttaqien Parung Bogor,
baik melalui pihak internal sekolah (guru dan pegawai) maupun pihak eksternal
sekolah.
Strategi perekrutan tenaga pendidik dan kependidikan yang di gunakan di
SDIT Darul Muttaqien Parung Bogor adalah sebagai berikut: (1) Sekolah
melakukan perencanaan kebutuhan tenaga pendidik dan kependidikan, (2)
Menginformasikan adanya lowongan pekerjaan baik secara internal maupun
eksternal, (3) Menerima berkas lamaran, (4) Seleksi berkas pelamar, (5)
Memanggil calon pegawai yang lolos seleksi berkas, (6) Tes tertulis, tes lisan
(wawancara), tes baca tulis Al-Qur’an, psikotes dan tes praktek mengajar, (7)
Memanggil pelamar yang lolos seleksi, (8) Pembinaan dan orientasi pegawai baru
terhadap lingkungan sekolah, dan (9) Penempatan pegawai baru.
Berdasarkan hasil observasi, wawancara dan angket yang disebarkan oleh
penulis kepada responden, maka penulis dapat menarik kesimpulan dari
60
penelitian ini adalah bahwa dari semua aspek yang di teliti di peroleh nilai rata-
rata perekrutan tenaga pendidik dan kependidikan di SDIT Darul Muttaqien
Parung Bogor berkategori cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian,
yaitu aspek praktek mengajar dan aspek pembinaan, orientasi dan penempatan
pegawai adalah baik, sedangkan pada aspek seleksi administrasi dan aspek
wawancara, tes tulis, tes baca tulis Al-Qur’an dan psikotes berkategori cukup
baik.
B. SARAN
Untuk mendapatkan calon tenaga kependidikan yang benar-benar
potensial, paling memenuhi kualifikasi, dan menjanjikan untuk menduduki posisi
tertentu tidaklah mudah. Saran penulis adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan rekrutmen tenaga pendidik dan kependidikan harus lebih
matang, agar dapat memenuhi kebutuhan lembaga dengan maksimal dan
sesuai dengan tujuan pendidikan.
2. Untuk mendapatkan calon pegawai yang benar-benar profesional, materi
seleksi untuk calon tenaga kependidikan ada baiknya mencakup aspek
kepribadian calon pegawai untuk mengetahui layak atau tidaknya pelamar
tersebut menjadi calon pendidik dan kependidikan di sekolah tersebut sebagai
figur yang akan ditiru dan di teladani oleh peserta didik; aspek wawasan dan
pengetahuan di bidang ilmu pengetahuan umum dan agama; serta aspek
ketrampilan teknis dalam mengelola proses pembelajaran.
3. Berdasarkan hasil penelitian, ada beberapa aspek perekrutan yang perlu
ditingkatkan lagi diantaranya adalah aspek seleksi administrasi seperti
persyaratan calon pelamar agar lebih spesifik, informasi yang di sampaikan
kepada pelamar juga lebih di perjelas agar pelamar lebih mudah
memahaminya, serta materi yang di ajukan pada saat wawancara, tes tulis,
dan praktek mengajar lebih di perluas lagi untuk lebih membuka wawasan
pelamar. Hal ini di harapkan berguna bagi sekolah untuk mendapatkan tenaga
pendidik dan kependidikan yang berwawasan luas, kompeten, trampil,
kreatif, inovatif, dan berkepribadian baik.
61
DAFTAR PUSTAKA
Badudu, JS, dan Sutan Muhammad Zain, Kamus Umum Bahasa Indonesia,
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1994
Bafadal, Ibrahim, Peningkatan Profesionalisme Guru Sekolah Dasar Dalam
Kerangka Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah, Jakarta:
Bumi Aksara, 2008, cet. 4
Faturrohman, Pupuh, dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar_Strategi
Mewujudkan Pembelajaran Bermakna Melalui Penanaman Konsep
Umum dan Konsep Islami, Jakarta: PT. Refika Aditama, 2007
Hadiyanto, Mencari Sosok Desentralisasi Manajemen Pendidikan Di Indonesia,
Jakarta: Rineka Cipta, 2004
http://bsnp-indonesia.org_Standar Pendidikan dan Tenaga Kependidikan.htm,
download 120810
Majid, Abdul, Perencanaan Pembelajaran_Mengembangkan Standar Kompetensi
Guru, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007, cet. 3
Morgan, Collin, Professional Development For Educational
Management_Pengembangan Profesional Untuk Manajemen
Pendidikan, Jakarta: PT. Grasindo, 2004
Mulyasa, E., Menjadi Kepala Sekolah Profesional_Dalam Konteks Menyukseskan
MBS dan KBK, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004, cet. 2
Nurdin, Ali, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Faza Media, 2006
Panduan Diklat, Manajemen Pemberdayaan Sumber Daya Tenaga Pendidik dan
Kependidikan Sekolah, Jakarta: Direktorat Tenaga Kependidikan Dirjen
Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Depdiknas, 2008
Satori, Djam’an, dkk, “Materi pokok Profesi Keguruan MKDK4005”, Jakarta:
Universitas Terbuka, 2007, cet. 3
Siagian, P., Sondang, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: PT. Bumi
Aksara, 2004, cet. 11
Soenarno, Adi, The dinamics of Human Resources_Becoming a True HR
Specialist, Jakarta: PT. Grasindo, 2006
62