A. Pendahuluan Dalam hukum Islam, hadits menjadi sumber hukum kedua setelah al-Qur`an. Penetapan hadits sebagai sumber kedua iniditunjukan oleh tiga hal, yaitu al-Qur`an sendiri,kesepakatan (ijma`) ulama, dan logika akal sehat (ma`qul). Al-Quran menekankan bahwa Rasulullah SAW berfungsi menjelaskan maksud firman-firman Allah (QS. 16:44). Karena itu apa yang disampaikan Nabi harus diikuti, bahkan perilakuharus diteladani oleh kaum Muslimin. Fungsi hadits yang utama adalah untuk menjelaskan Al qur, an . Bila kita lihat dari fungsinya hubungan hadits dengan Al qur an sangatlah berkaitan . Karena pada dasarnya hadits berfungsi menjelaskan hukum hukum dalam Al qur an dalam segala bentuknya sebagaimana disebutkan di atas . B. Fungsi Hadits Terhadap al-Qur`an Fungsi al-Hadits terhadap al-Qur`an yang paling pokok adalah sebagai bayân, sebagaimana ditandaskan dalam ayat:“ k e t e r a n g a n - k e t e r a n g a n (mu`jizat) dan kitab-kitab. Dan Kami turunkan kepadamu AlQur’an, agar kamu menerangkan kepada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkannya Imam Ahmad menandaskan bahwa seseorang tidak mungkin bisa memahami al-Qur`ân secara keseluruhan tanpa melalui al-hadîts. Fungsi al-Hadits terhadap al-Qur`ân sebagai bayân itu difahami oleh ulama dengan berbagaipemahaman, antara lain sebagai berikut: a. Bayan Taqrir Bayân taqrir ialah al-Hadits yang berfungsi menetapkan,memantapkan, dan mengokohkan apa yang telah ditetapkan al-Qur`ân, sehingga maknanya tidak tidak perlu dipertanyakan lagi . Dari beberapa uraiaan di atas maka bisa kita simpulkan ; 1. Hadist menurut bahasa adalah sesuatu yang baru , menunjukkan sesuatu yang dekat atauwaktu yang singkat . Hadist juga berarti berita yaitu sesuatu yang diberitakan 2. Hadist menurut syara' ialah hal hal yang datang dari Rasulullah SAW baik itu ucapan , perbuatan ,atau pengakuan 3. Jumhur ulama berpendapat bahwa hadist berkedudukan sebagai sumber atau dalil kedua setelah Alqur 'an dan mempunyai kekuatan untuk ditaati serta mengikat untuk semua umat Islam 4. Fungsi hadist yang utama adalah untuk menjelaskan Al qur an 5. Kita lihat dari fungsinya hubungan hadist dengan Al qur an sangatlah berkaitan 6. Kedudukan Al qur an adalah sebagai pedoman utama bagi umat Islam Merujuk kepada hadist nabi tentang pedoman hidup manusia nabi SAW berkata ' Kutinggalkan dua perkara untukmu umatku bila kamu berpegang teguh pada keduanya maka kau akan selamat dunia dan akhirat Dalam uraian tentang Al qur an telah dijelaskan bahwa sebagian besar ayat ayat hukum dalam Alqur an adalah dalam bentuk garis besar yang secara amaliyah belum dapat dilaksanakan tampa penjelasan dari hadist . Dengan demikian fungsi hadist yang utama adalah untuk menjelaskan Al qur an . Hal ini telah sesuai dengan penjelasan Allah dalam surat An nahl 64 Artinya ; dan kami tidak menurunkan kepadamu Al kitab [Alqur an ] ini melainkan agar kamu dapat menjelaskan kepada mereka apa yang mereka perselisihkan itu . Dengan demikian bila Alqur an disebut sebagai sumber asli bagi hukum fiqih maka hadits disebut sebagai bayani . Dalam kedudukannya sebagai bayani dalam hubungannya dengan Al qur an ia menjalankan fungsi sebagai berikut ; Menguatkan dan menggaskan hukum hukumnya tersebut dalam Alqur an atau disebut fungsi ta’kid dan taqrir ‘