E R
SUMB EDUA H U KU
ISLAeMlompKok 2
KDisusun oleh :
- Aurellia Henyndraputri
- Amanda Galya Syachrani
Pengertian
Hadits
• Hadits menurut bahasa yaitu sesuatu yang baru, menunjukkan
sesuatu yang dekat atau waktu yang singkat. Hadits juga berarti berita
yaitu sesuatu yang diberitakan, diperbincangkan, dan dipindahkan dari
seorang kepada orang lain.
Hadits menurut istilah syara’ ialah hal-hal yang datang dari Rasulullah
SAW, baik itu ucapan, perbuatan, atau pengakuan (taqrir). Berikut ini
adalah penjelasan mengenai ucapan, perbuatan, dan perkataan.
Hadits Qauliyah ( ucapan) yaitu hadits hadits Rasulullah SAW
• Hadits Qauliyah ( ucapan) yaitu hadits hadits Rasulullah SAW, yang diucapkannya
dalam berbagai tujuan dan persuaian (situasi).
• Hadits Taqririyah yaitu perbuatan sebagian para sahabat Nabi yang telah diikrarkan
oleh Nabi SAW, baik perbuatan itu berbentuk ucapan atau perbuatan, sedangkan ikrar
itu adakalanya dengan cara mendiamkannya, dan atau melahirkan anggapan baik
terhadap perbuatan itu, sehingga dengan adanya ikrar dan persetujuan itu
Kedudukan Hadits!
Dalam kedudukannya sebagai penjelas, hadits kadang-kadang memperluas hukum
dalam Al-Qur’an atau menetapkan sendiri hukum di luar apa yang ditentukan Allah
dalam Al-Quran.
Jumhur ulama berpendapat bahwa Hadits berkedudukan sebagai sumber atau dalil
kedua setelah Al-Quran dan mempunyai kekuatan untuk ditaati serta mengikat
untuk semua umat Islam.
Jumhur ulama mengemukakan alasannya dengan beberapa dalil, di
antaranya :
Hal ini telah sesuai dengan penjelasan Allah dalam surat An-
Nahl :64
Artinya: Dan Kami tidak menurunkan kepadamu Al-Kitab (Al
Quran) ini, melainkan agar kamu dapat menjelaskan kepada
mereka apa yang mereka perselisihkan itu.
Dengan demikian bila Al-Qur’an disebut sebagai sumber asli bagi hukum fiqih, maka
Hadits disebut sebagai bayani. Dalam kedudukannya sebagai bayani dalam hubungannya
dengan Al-Qur’an, ia menjalankan fungsi senagai berikut :
1.Menguatkan dan mengaskan hukum-hukum yang tersebut dalam Al-Qur’an atau disebut
fungsi ta’kid dan taqrir. Dalam bentuk ini Hadits hanya seperti mengulangi apa-apa yang
tersebut dalam Al-Qur’an. Umpanya Firman Allah dalam surat Al-Baqarah :110 yang
artinya :
“ Dan dirikanlah sholat dan tunaikanlah zakat “ ayat itu dikuatkan oleh sabda Nabi yang
artinya :
“ Islam itu didirikan dengan lima pondasi : kesaksian bahwa tidak ada tuhan selain Allah
dan muhammad adalah Rasulullah, mendirikan shalat, menunaikan zakat.
2.Memberikan penjelasan terhadap apa yang dimaksud dalam Al-Qur’an dalam hal :
3.Menjelaskan arti yang masih samar dalam Al-Qur’an
4.Merinci apa-apa yang dalam Al-Qur’an disebutkan secari garis besar.
5.Membatasi apa-apa yang dalam Al-Qur’an disebutkan secara umum
6.Memperluas maksud dari sesuatu yang tersebut dalam Al-Qur’an
7.Menetapkan suatu hukum dalam hadits yang secara jelas tidak terdapat dalam Al-Qur’an
Hubungan Hadits
dengan Al-Qur’an •
Bila kita lihat dari fungsinya hubungan Hadits dengan Al-
Qur’an sangatlah berkaitan. Karena pada dasarnya Hadits
berfungsi menjelaskan hukum-hukum dalam Al-Qur’an dalam
segala bentuknya sebagaimana disebutkan di atas. Allah SWT
menetapkan hukum dalam Al-Qur’an adalah untuk diamalkan,
karena dalam pengalaman itulah terletak tujuan yang
digariskan. Tetapi pengalaman hukum Allah diberi penjelasan
oleh Nabi. Dengan demikian bertujuan supaya hukum-hukum
yang ditetapkan Allah dalam Al-Qur’an secara sempurna dapat
dilaksanakan oleh umat.
Contoh Hadits yang merinci ayat Al-Qur’an yang masih garis besar,
umpamanya tentang waktu-waktu shalat yang masih secara garis besar
disebutkan dalam surat An-Nisa : 103