Laporan Bisnis Ekowisata Sisa Resume Dan Dirapikan
Laporan Bisnis Ekowisata Sisa Resume Dan Dirapikan
Disusun Oleh:
Kelompok 1
Anggi Marista Salsabila (2010716320014)
Dea Nabilla (2010716220010)
Hera Alya Fitria (2010716220006)
Nursela Aprilia (2010716120007)
Putri Lestari (2010716220003)
Ridha Rahmi (2010716120005)
Studi ini dilaksanakan pada hari Minggu, 19 Maret 2023 pada pukul 10.00
– 15.00 WITA, berlokasi di wisata Meratus Geopark Mandiangin Geosite Tahura
Sultan Adam, Bukit Besar, Mandiangin, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten
Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan. Penelitian ini menggunakan metode
kualitatif, yaitu penulis melakukan observasi langsung ke lokasi penelitian yaitu di
Ekowisata Meratus Geopark Mandiangin Geosite Tahura Sultan Adam. Untuk
memperoleh data primer, penulis secara langsung mengunjungi lokasi Ekowisata
Meratus Geopark Mandiangin Geosite Tahura Sultan Adam sebanyak 1 kali
kunjungan, sedangkan untuk memperoleh data sekunder, penulis melakukan
studi literatur. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi lapangan
dan wawancara dengan pengelola Meratus Geopark Mandiangin Geosite Tahura
Sultan Adam.
BAB 1. PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
Dilaksanakan pada hari Minggu, 19 Maret 2023 pada pukul 10.00 – 15.00
WITA, berlokasi di wisata Meratus Geopark Mandiangin Geosite Tahura Sultan
Adam, Bukit Besar, Mandiangin, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar,
Provinsi Kalimantan Selatan.
2.2. Metode Pengumpulan Data
1. Analisis finansial dan investasi, Data analisis finansial dari objek wisata
Meratus Geopark Mandiangin Geosite Tahura Sultan Adam ini akan di
analisis menggunakan 4 metode pendekatan yang terdiri dari metode
analisis laba rugi, analisis revenue/cost ratio, analisis payback period, dan
analisis break event point.
a. Analisis Laba Rugi
Laba=TR−TC
TC=TFC +TVC
b. Analisis Revenue/Cost Ratio (R/C)
Total penerimaan
R/C=
Totalbiaya tetap+ Total biaya variabel
c. Analisis Payback Period (PP)
Total investasi ×1 tahun
PP=
Keuntungan
d. Analisis Break Event Point (BEP)
FC
BEP produksi ( unit )=
P/unit−VC /unit
FC
BEP harga ( Rp ) =
1−(Vc /unit
P/unit )
2. Analisis marketing dan promosi, Analisis dilakukan dengan menggunakan
pendekatan analisis deskriptif. Dalam analisis ini yang dilakukan yaitu
mengidentifikasi hubungan, pola dan tema, mengkaji informasi,
menyusun peristiwa sesuai urutannya dan menyajikan data sesuai apa
adanya tanpa memberikan tambahan apapun (Wahyuni, 2012).
3. Analisis partisipasi masyarakat, metode yang digunakan yaitu metode
penelitian deskriptif. Metode penelitian deskriptif menggambarkan apa yang
ada sekarang, menyebutkan pertanyaan penelitian yang didasarkan pada
status keadaan sekarang dan menghasilkan data kuantitatif dan kualitatif.
Dimana untuk membuktikan hipotesis pertama menggunakan alat ukur skala
likert.
BAB 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
b. Total Pengeluaran
Total pengeluaran adalah pengeluaran/biaya keseluruhan yang
dikeluarkan selama usaha itu berlangsung. Total pengeluaran terdiri dari
pengeluaran tetap dan pengeluaran tidak tetap. Pengeluaran/biaya tetap
adalah biaya yang dalam periode tertentu jumlahnya tetap dan tidak
dipengaruhi oleh jumlah produksi (Karya dkk, 2022).
Pengeluaran tetap usaha Meratus Geopark Mandiangin Geosite
Tahura Sultan Adam meliputi Jasa Karyawan. Adapun rincian
pengeluaran tetap dapat dilihat pada Tabel 3.2. di bawah ini.
Tabel 3.2. Pengeluaran Tetap Meratus Geopark Mandiangin Geosite
Tahura Sultan Adam Selama Tahun 2022.
Pengeluaran Tetap Nominal (Rp) Deskripsi
Jasa Karyawan 900.000.000 Membayar jasa karyawan
sejumlah 30 orang untuk
setiap bulan
Total Pengeluaran Tetap 900.000.000
Suatu usaha dikatakan layak bila R/C > 1. Hal ini menggambarkan
semakin tinggi nilai R/C maka tingkat keuntungan suatu usaha akan semakin
tinggi. Selama tahun 2022, didapatkan nilai R/C Meratus Geopark
Mandiangin Geosite Tahura Sultan Adam sebesar 3,42. Hal ini menunjukkan
bahwa usaha Meratus Geopark Mandiangin Geosite Tahura Sultan Adam
sangat menguntungkan.
3. Payback Period (PP)
Menurut Gittinger (1986) menyatakan payback period adalah jangka
waktu kembalinya keseluruhan jumlah investasi modal yang ditanamkan
dihitung mulai dari permulaan proyek sampai dengan arus nilai neto produksi
tambahan, sehingga mencapai jumlah keseluruhan investasi modal yang
ditanamkan. Analisis pengembalian modal atau payback period (PP) dapat
diartikan dengan lamanya waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan
biaya investasi yang telah dikeluarkan oleh perusahaan (Yudaswara dkk,
2018).
Sebelum menentukan nilai payback period, harus diketahui terlebih
dahulu modal investasi usaha. Komponen investasi dari Meratus Geopark
Mandiangin Geosite Tahura Sultan Adam dapat dilihat dalam tabel 3.7.
berikut ini:
Tabel 3.7. Komponen Investasi Meratus Geopark Mandiangin Geosite
Tahura Sultan Adam
No. Jenis Jumlah Biaya/unit (Rp) Total (Rp)
1. Loket tiket 1 153.700.000 153.700.000
2. Aula 1 317.920.000 317.920.000
3. Musholla 2 161.459.539 322.919.078
4. Villa 1 426.300.000 426,300,000
5. Toilet 10 5.611.589 56.115.890
6. Gazebo 20 13.440.000 268.800.000
7. Kios Sovenir 1 276.557.208 276.557.208
8. Jalan dan pedestrian 1 2,114.027.000 2.114.027.000
9. Jaringan air bersih 1 210.700.000 210.700.000
10. Jaringan air kotor 1 147.900.000 147.900.000
11. Kolam pemandian 1 90.000.000 90.000.000
12. Ruang ganti/ruang
4 36.000.000 144.000.000
bilas
Total Investasi 4.528.939.176
Jika sebuah bisnis ekowisata ingin maju dan perkembangan semakin baik
maka peran dan partisipasi masyarakat sangatlah dibutuhkan karena akan sulit
bagi ekowisata untuk berkembang dengan lancar dengan tanpa adanya
dukungan partisipasi dari masyarakat sekitar. Tingkat pasrtisipasi Masyarakat
dalam Sumbangan tenaga di Meratus Geopark Mandiangin Geosite Tahura
Sultan Adam dapat dilihat pada tabel 3.12. di bawah ini:
88
= 100 %
100
= 88%
Berdasarkan pada perhitungan rumus diatas diketahui secara umum
dapat dikemukakan bahwa tingkat partisipasi masyarakat dalam sumbangan
tenaga dalam pengembangan Meratus Geopark Mandiangin Geosite Tahura
Sultan Adam tergolong “Sangat Setuju” sebagaimana yang disimpulkan oleh
tabel skor gabungan hasil penelitian mencapai 88%, hal ini dibuktikan dengan
adanya keterlibatan masyarakat sekitar dalam hal kegiatan pegembangan dan
gotong royong sesuai dengan yang dikatakan oleh salah satu pegawai bagian
tiket masuk, yaitu di Meratus Geopark Mandiangin Geosite Tahura Sultan Adam
sendiri memiliki beberapa komunitas seperti Masyarakat Peduli Api (MPA) dan
Kelompok Tani Hutan. Masyarakat Peduli Api (MPA) sendiri merupakan
komunitas dari masyarakat sekitar yang berfokus dalam pencegahan dan
penanganan kebakaran hutan dan lahan. Kemudian untuk Kelompok Tani Hutan
merupakan komunitas yang mengelola usaha di bidang kehutanan di dalam dan
di luar Kawasan hutan yang meliputi usaha hasil hutan kayu, hasil hutan bukan
kayu, dan jasa lingkungan. Kemudian, adapula kegiatan lebih luas karena tidak
hanya dari masyarakat sekitar, tetapi juga dari instansi terkait seperti Lembaga
Pedidikan. Partisipasi dari Lembaga Pendidikan seperti Fakultas Kehutanan
Universitas Lambung Mangkurat yang rutin melaksanakan praktek lapang di
hutan Tahura. Kemudian banyak juga kegiatan penanaman pohon yang
dilakukan oleh berbagai organisasi mahasiswa dari beberapa lembaga
pendidikan yang ada di Kalimantan Selatan. Analisis ini dapat diperjelas dengan
menggunakan gambaran skala skor gabungan relative sebagi berikut:
STT KS CS S ST
0 20 40 60 80 100
88
4.1. Kesimpulan
1. Pada tahun 2022, total pendapatan Taman Hutan Raya Sultan Adam yaitu
Rp. 3.514.560.000 dan total biaya yaitu Rp. 1.027.030.900 sehingga besar
keuntungan yaitu sebesar Rp. 2.487.529.100. Nilai revenue cost ratio yaitu
3,42 sehingga dinilai sangat menguntungkan. Berdasarkan analisa payback
period, pengembalian biaya investasi menggunakan nilai keuntungan tahun
2022 yaitu dapat kembali dalam waktu 1,82 tahun. Nilai break event point
agar usaha Taman Hutan Raya Sultan Adam dapat menguntungkan yaitu
dengan penjualan 100.347 tiket atau pendapatan minimal Rp.
1.003.466.419.
2. Strategi pemasaran yang digunakan oleh Ekowisata Taman Hutan Raya
Sultan Adam menggunakan konsep mix 4P meliputi Product, Price, Place,
dan Promotion. Produk yang ditawarkan yaitu produk pariwisata berupa
lingkungan alam dan keanekaragaman hayati. Meratus Geopark Mandiangin
Geosite Tahura Sultan Adam terdiri dari kawasan hutan lindung, suaka
marga satwa, hingga area pendidikan. Harga tiket masuk yang ditawarkan
dibedakan antara tiket dewasa dan anak-anak serta mancanegara. Tempat
wisata memiliki akses yang mudah dengan jalanan yang telah mulus dan
beraspal. Bentuk promosi yang dilakukan berupa periklanan, promosi
penjualan, hubungan masyarakat, dan pemasaran langsung.
3. Partisipasi masyarakat sekitar yaitu dalam bentuk sumbangan tenaga.
Sumbangan tenaga tersebut membantu dalam pencegahan dan
penanggulangan kebakaran hutan dan lahan, kemudian ikut serta dalam
menjaga taman konservasi angrek, dan juga ikut serta dalam pelaksanaan
suatu program penanaman dan pelestarian hutan. Tingkat partisipasi
masyarakat dalam sumbangan tenaga dalam pengembangan Meratus
Geopark Mandiangin Geosite Tahura Sultan Adam tergolong “Sangat Setuju”
sebagaimana yang disimpulkan oleh tabel skor gabungan hasil penelitian
mencapai 88%.
4.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Manuho, P., Makalare, Z., Mamangkey, T., & Budiarso, N. S. (2021). Analisis
Break Even Point (BEP). Jurnal Ipteks Akuntansi Bagi Masyarakat, 5(1),
21-28.
Nasution, K. (2014). Analisis Break Event Point Usaha Tani Jagung. Jurnal
Fakultas Pertanian Universitas Islam Sumatera Utara, 3(2), 670-676.
Weaver, D., 2001. Ecotourism. Australia: John Wiley and Sons Australia, Ltd.
Wulandari, A. D., Isyandi, B., & Ekowrso, H. (2022). Analisis Tingkat Partisipasi
Masyarakat Dalam Pembangunan Desa Di Kabupaten Indragiri Hulu.
Jurnal Niara, 15(1), 72-87
Yudaswara, R. A., Rizal, A., Pratama, R. I., & Suryana, A. A. H. (2018). Analisis
kelayakan usaha produk olahan berbahan baku ikan nila (Oreochromis
niloticus) (Studi Kasus di CV Sakana Indo Prima Kota Depok). Jurnal
Perikanan Kelautan, 9(1).