742
ISSN 2252-9063
Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika
(KARMAPATI)
Volume 2, Nomor 6, Agustus 2013
743
ISSN 2252-9063
Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika
(KARMAPATI)
Volume 2, Nomor 6, Agustus 2013
B. Pengertian Strategi Pembelajaran Heuristik mata pelajaran tertentu. Hasil belajar TIK adalah
Istilah heuristik berasal dari bahasa Yunani, hasil yang dicapai individu atau siswa yang
yaitu heuriskein, yang berarti ”Saya Menemukan” mengikuti mata pelajaran TIK.
[4]. Dalam perkembangannya, strategi ini
berkembang menjadi sebuah strategi pembelajaran III. METODOLOGI
yang menekankan pada aktivitas siswa dalam
memahami materi pembelajaran dengan menjadikan Penelitian ini dilaksanakan di suatu institusi
heuriskein”Saya Menemukan” sebagai acuan. sekolah sehingga secara teknis tidak memungkinkan
Heuristik mengasumsikan bahwa kegiatan untuk mengontrol semua variabel secara ketat
pembelajaran haruslah dapat menstimulus siswa agar sehingga penelitian ini tergolong penelitian quasi
aktif dalam proses pembelajaran, seperti memahami experiment atau eksperimen semu.Rancangan
materi pelajaran, bisa merumuskan masalah, penelitian yang digunakan adalah “Post Test Only
menetapkan hipotesis, mencari data/fakta, Control Group Design”.Disain penelitian ini
memecahkan masalah dan mempresentasikannya. menunjukkan satu kelompok yang digunakan
Berdasarkan pemaparan tersebut maka dapat sebagai kelompok eksperimen dan satu lagi
disimpulkan bahwa strategi heuristik adalah strategi digunakan sebagai kelompok kontrol.disain
pembelajaran yang lebih menekankan pada aktivitas penelitiannya dapat digambarkan pada Tabel 1.
siswa pada proses pembelajaran dalam
mengembangkan proses berpikir intelektual siswa. Tabel 1. Desain Rancangan Penelitian [8]
Tes akhir (post-
C. Teknik Analogi Kelompok Perlakuan
test)
Analogi menjelaskan kesamaan antara ide yang
KE X O1
baru dengan ide yang sudah dipahami.[5].Analogi KK - O2
membantu siswa menghubungkan materi baru Keterangan:
dengan materi yang sudah dikuasai [6]. KE
KK
:
:
kelompok eksperimen
kelompok kontrol
X : Perlakuan berupa strategi pembelajaran heuristik dengan teknik analogi
D. Strategi Pembelajaran Heuristik dengan Teknik - : Perlakuan berupa strategipembelajaran konvensional
O1 : post-test untuk kelas eksperimen
Analogi. O2 : post-test untuk kelas kontrol
Strategi pembelajaran heuristik dengan teknik
analogi diartikan sebagai strategi pembelajaran yang Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
lebih menekankan pada aktivitas siswa pada proses siswa kelas XI di SMA Negeri 2Singaraja tahun
pembelajaran dalam mengembangkan proses pelajaran 2012/2013. Jumlah seluruh siswa kelas XI
berpikir intelektual siswa dengan cara pada sekolah ini adalah 236 orang siswa. Dari
membandingkan materi yang dipelajari dengan populasi tersebut kemudian akan dilakukan
materi lain yang memiliki kesamaan dan sudah pemilihan sampel penelitian. Dalam pemilihan
dikuasai.Konsep penerapan strategi heuristik dengan sampel untuk kelompok kontrol dan kelompok
teknik analogi dimulai dari pemberian konsep materi eksperimen, digunakan teknik SimpleRandom
sebagai penanaman pengatahuan awal siswa.Setelah Sampling yaitu pengambilan sampel anggota
itu dilanjutkan dengan pemberian konsep analogi populasi secara acak tanpa memperhatikan strata
untuk membantu siswa dalam memahami materi yang ada dalam populasi.Dari hasil random, dua
konsep untuk mencapai target penguasaan materi. kelas diperoleh yaitu kelas XI IPA2 dan XI IPA4
kedua kelas ini kemudian diuji kesetaraannya
E. Pengertian Hasil Belajar dengan menggunakan uji-t separated varians.
Menurut para pakar pendidikan hasil belajar Berdasarkan hasil perhitungan uji kesetaraan,
memiliki definisi yang berbeda, namun memiliki diperoleh thitung = 1,931dan ttabel = 2,042. Ini berarti
pemahaman yang sama. Hasil belajar merupakan thitung lebih kecil dari ttabel (thitung < ttabel). Dengan
hasil dari suatu interaksi tindak mengajar atau tindak demikian, tidak ada perbedaan yang signifikan pada
belajar[7]. Pendapat lain menyatakan bahwa hasil hasil belajar siswa kelas XI IPA2 dengan siswa kelas
belajar adalah sesuatu yang dicapai dalam kegiatan XI IPA4 di SMA Negeri 2Singaraja.
belajar selama kurun waktu tertentu yang telah Selanjutnya, dilakukan pengundian untuk
dinyatakan dalam bentuk angka atau nilai[4]. menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil belajar Berdasarkan pengundian yang telah dilakukan, maka
yang diperoleh, menunjukkan perubahan struktur siswa kelas XI IPA4 digunakan sebagai kelas
pengetahuan individu sebagai hasil dari situasi eksperimen atau diberikan perlakuan berupa
belajar selama kurun waktu tertentu, dan dinyatakan penerapan strategi pembelajaran heuristik dengan
dalam bentuk angka atau nilai setelah mengikuti teknik analogi, sedangkan siswa kelas XI IPA2
744
ISSN 2252-9063
Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika
(KARMAPATI)
Volume 2, Nomor 6, Agustus 2013
digunakan sebagai kelas kontrol atau diberikan
perlakuan berupa metode pembelajaran konvensinal.
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini
yaitu data hasil belajar siswa yang ditekankan pada
aspek kognitif.Selain itu juga dikumpulkan
mengenai data respon siswa.Aspek kognetif
dikumpulkan dengan menggunakan tes pilihan
ganda, sedangkan untuk respon menggunakan
angket respon siswa.
Tes objektif pilihan ganda yang akan
digunakan sebagai posttestterlebih dahulu Gambar 1. Grafik hasil belajar TIK siswa kelompok eksperimen
diujicobakan di kelas XII dan diuji validitas,
reliabilitas, indeks kesukaran, daya beda dan analisis Rata-rata hasil belajar TIK yang dicapai
pengecoh.Dari 70 butir soal yang diujicobakan siswa pada kelas eksperimen sebesar 29,312.
diperoleh 40 butir soal yang dapat digunakan untuk Varians sebesar 10,995, standar deviasi hasil belajar
posttest. TIK adalah sebesar 3,316, Sedangkan hasil belajar
Teknik analisis data yang digunakan untuk TIK terhadap 32 orang siswa kelompok kontrol
menganalisis data hasil penelitian nantinya adalah menunjukan bahwa skor tertinggi adalah 33 dan skor
teknik analisis Indenpendent t-test. Teknik analisis terendah adalah 19 dengan rentangan 14, banyak
Indenpendent t-test digunakan karena dalam kelas interval 5, dan panjang kelas interval adalah 3.
penelitian ini kelas sampel yang digunakan Distribusi hasil belajar TIK siswa kelompok kontrol
Independent atau tidak berkaitan.Sebelum dilakukan disajikan pada Gambar 2.
analisis t-test, data harus dalam keadaan
berdistribusi normal dan varian dalam kelompok
homogen.[9] Terkait dengan hal tersebut sebelum
menggunakan analisis t-test data harus diuji
normalitas dan homogenitasnya.
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui
sebaran data hasil belajar TIK pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol dengan menggunakan
analisis Chi-kuadrat. Uji homogenitas dilakukan
untuk mengetahui apakah varians kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol homogen atau Gambar 2. Grafik hasil belajar TIK siswa kelompok kontrol
sama, pengujian dilakukan dengan menggunakan uji
Bartlet, sedangkan uji hipotesis dilakukan untuk Rata-ratahasil belajar TIK yang dicapai siswa
mengetahui apakah hipotesis alternatif yang telah pada kelas kontrol sebesar 26,843. Varians sebesar
diajukan diterima atau ditolak dengan menggunakan 13,491, standar deviasi hasil belajar TIK adalah
t-test. sebesar 3,672Setelah mengetahui rata-rata, standar
deviasi dan varians skor hasil belajar TIK pada kelas
IV. PEMBAHASAN eksperimen dan kelas kontrol maka selanjutnya
dilakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas dan uji
Dari hasil pengukuran hasil belajar Teknologi homogenitas. Uji normalitas skor hasil belajar TIK
Informasi dan Komunikasi (TIK) terhadap 32 orang kelas eksperimen dan kelas kontrol menggunakan
siswa kelompok eksperimen menunjukan bahwa rumus chi-kuadrat.Ringkasan hasil uji
skor tertinggi adalah 35 dan skor terendah adalah 21 normalitaskelas eksperimen dan kontrol dapat dilihat
dengan rentangan 14, banyak kelas interval 5, dan pada Tabel 2.
panjang kelas interval adalah 3. Distribusi hasil
belajar TIK siswa kelompok eksperimen disajikan Tabel 2. Hasil Uji Normalitas Sebaran Data Hasil Belajar TIK
Kelompok Nilai Kritis
pada Gambar1. No Data Hasil χ2 dengan Taraf Status
Belajar Signifikansi 5%
1 Eksperimen 6,765 9,488 Normal
2 Kontrol 2,309 9,488 Normal
745
ISSN 2252-9063
Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika
(KARMAPATI)
Volume 2, Nomor 6, Agustus 2013
Berdasarkan hasil perhitungan dengan konvensional pada siswa kelas XISMA Negeri
menggunakan rumus chi-kuadrat, diperoleh 2Singaraja.
X2hithasil hasil belajar TIK siswakelas eksperimen Hasil penelitian yang diperoleh tersebut
adalah 6,765 danX2tabdengan taraf signifikansi 5% disebabkan oleh beberapa kelebihan yang dimiliki
dan dk = 4 adalah 9.488. Hal ini berarti, X2hithasil oleh strategi pembelajaran heuristik dengan teknik
hasil belajar TIK siswakelas eksperimen lebih kecil analogi dan tidak dimiliki oleh metode
dariX2tab( χ 2 hit < χ 2 tab ) sehingga data hasil belajar konvensional.Melalui strategi pembelajaran
TIK siswakelas eksperimen berdistribusi normal. heuristik dengan teknik analogi, dapat memfasilitasi
Sedangkan,X2hithasil belajar TIK siswakelas kontrol siswa untuk dapat meningkatkan motivasi dan
adalah 2,309danX2tabdengan taraf signifikansi 5% aktivitasnya baik dalam melakukan penemuan,
dan dk = 4 adalah 9.488. Hal ini berarti,X2hit hasil pemecahan permasalahan, kemandirian dan
post-test kelas kontrol lebih kecil kemampuan berpikir. Sehingga, melalui strategi
dariX2tab( χ 2 hit < χ 2 tab ) sehingga data hasil belajar pembelajaran ini siswa dapat lebih memahami dan
mengerti konsep materi yang diberikan dengan
TIK siswakelas kontrol berdistribusi normal,
bantuan analogi yang diberikan oleh guru.
Sedangkan ringkasan uji homogenitas antar kelas
Lain halnya dengan penerapan metode
eksperimen dan kontrol dapat dilihat pada Tabel 3.
pembelajaran konvensional yang dilakukan secara
Tabel 3. Hasil Uji Homogenitas Kelompok Eksperimen dan terus menerus sehingga siswa menjadi bosan dan
kontrol pasif.Pembelajaran masih berpusat pada guru
Kelompok X2tabeldengan sehingga siswa hanya bersifat sebagai penerima ilmu
Data Hasil X2 dk=1dan Taraf Status sehingga tidak terdapat timbal balik antara guru dan
Belajar Signifikansi 5%
siswa.Walaupun siswa diberikan kesempatan untuk
Eksperimen
0,323 3,841 Homogen menanyakan hal-hal yang belum dimengerti namun
Kontrol
jarang sekali siswa berani untuk bertanya.Hal ini
menyebabkan materi yang kurang dipahami oleh
Berdasarkan Tabel 3, diketahui X2hitung hasil siswa tidak diketahui oleh guru sehingga guru tidak
belajar TIK siswakelas eksperimen dan kontrol mengetahui materi yang harus lebih ditekankan.
adalah 0,323,sedangkan X2tabel dengan dk = 1, dan Walaupun demikian, bukan berarti bahwa
taraf signifikansi 5% adalah 3,841. Hal ini berarti, penerapan strategi pembelajaran heuristik dengan
varians data hasil belajar TIK siswakelas eksperimen teknik analogitidak memiliki hambatan atau kendala
dan kontrol adalah homogen. dalam pelaksanaanya.Hambatan atau kendala yang
Berdasarkan hasil uji prasyarat, diketahui terlihat yaitu Pertama, Dalam kegiatan pembelajaran
bahwa data hasil belajar siswa kelas eksperimen dan siswa cenderung bersikap pasif.Ketika diberikan
kelas kontrol adalah normal dan kesempatan bertanya dan mengemukakan pendapat
homogen.Selanjutnya dilakukan uji hipotesis mengenai konsep analogi hanya sedikit siswa yang
menggunakan uji-t.Ringkasan uji hipotesis disajikan mau bertanya dan mengemukakan pendapat.Kedua,
pada Tabel 4. siswa belum terbiasa dalam melaksanakan kegiatan
praktikum secara mandiri.Akibatnya, pada saat
Tabel 4. Ringkasan Hasil Uji Hipotesis melaksanakan kegiatan praktikum banyak siswa
Kelompok
Data Hasil
Standar
n Dk thitung ttabel Kesimpulan yang tidak tahu yang harus dikerjakan. Ketiga,
Deviasi
Belajar kurangnya sarana dan prasarana pendukung proses
Kelompok
Eksperimen
3,316 32
thitung> ttabel
pembelajaran membuat kegiatan pembelajaran
62 2,822 1,998 manjadi terhambat. Seperti minimnya jumlah
Kelompok H0 ditolak
3,672 32
kontrol komputer di laboratorium, sehingga untuk
melaksanakan praktikum siswa harus membagi satu
Berdasarkan hasil perhitungan uji-t, diperoleh komputer untuk dua orang sehingga siswa tidak
thit sebesar 2,882. Sedangkan, ttab dengan dk = 62 dapat melaksanakan praktikum secara mandiri.
dan taraf signifikansi 5% adalah 1,998. Hal ini Sedangkan hasil analisis respon siswa
berarti, thit lebih besar dari ttab (thit> ttab) sehingga H0 terhadap penerapan strategi pembelajarn heuristik
ditolak dan H1 diterima.Dengan demikian, dapat dengan teknik analogi menunjukkan bahwarespon
disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa kelompok eksperimen terhadap trategi
TIKantara kelompok siswa yang mengikuti pembelajarn heuristik dengan teknik analogi dalam
pembelajaran dengan strategi pembelajaran heuristik pembelajaran TIK termasuk dalam kategori positif.
dengan teknik analogi, dengan kelompok siswa yang Keadaan seperti ini dapat dijadikan modal untuk
dibelajarkan menggunakan metode pembelajaran menciptakan suasana belajar yang efektif agar bisa
746
ISSN 2252-9063
Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika
(KARMAPATI)
Volume 2, Nomor 6, Agustus 2013
meningkatkan hasil belajar siswa yang lebih tinggi. REFERENSI
747