Anda di halaman 1dari 6

ISSN 2252-9063

Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika


(KARMAPATI)
Volume 2 , Nomor 6, Agustus 2013

Pengaruh Penerapan Pembelajaran


embelajaran
Discovery
iscovery Strategy Terhadap Hasil
H
Belajar Kognitif
ognitif Pada Mata Pelajaran
elajaran
TIK Siswa Kelas XI
(studi kasus: SMAN 1 Gianyar Tahun Ajaran
jaran 2012/2013)
2012/2
Anak Agung Sri Farida Sari Dewi1, Luh Putu Eka Damayanthi2, Dessy Seri Wahyuni3, I Made Gede
Sunarya4
Pendidikan Teknik Informatika
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Bali
agungsrifaridasaridewi@ymail.com1, ekadamayanthi@roketmail.com2, dsy.wahyuni@gmail.com3,
Email:agungsrifaridasaridewi@ymail.com
imadegedesunarya@gmail.com4

Abstrak— Tujuan penelitian ian ini adalah untuk Abstract— This study aimed to find out whether
mengetahui perbedaan hasil belajar TIK antara there was a significant difference toward cognitive
kelompok siswa yang dibelajarkan menggunakan learning achievement in Information Communication
pembelajaran Discovery Strategy dengan kelompok Technology (ICT) subject between groups of students
siswa yang dibelajarkan menggunakan who were taught using Discovery Learning Strategy
pembelajaran dengan strategi konvensional.
konvensional and those who were taught ght using conventional
Jenis penelitian ini adalah penelitian strategy.
eksperimen semu (quasi eksperimen)
eksperimen dengan This study was categorized into pseudo
rancangan penelitian Posttest-Only Only Control Grup experiment (quasi experiment) in which Posttest-Only
Design. Populasi penelitian inii adalah siswa kelas XI Control Grup Design was used as research design in
SMAN 1 Gianyar Tahun Ajaran 2012/2013. Sebagai this study. The population of this research was the
sampel dalam penelitian ini adalah kelas XI IPA 4 eleventh grade students of SMA 1 Gianyar in the
dan XI IPA 6 yang berjumlah 64 orang. Kelas XI academic year 2012/2013. The sample of this study
IPA 4 digunakan sebagai kelas eksperimen dan XI was the eleventh grade of science class 4 and the
IPA 6 sebagai kelas kontrol. Pengumpulan
Pengumpul data eleventh grade of science class 6 with the total number
dilakukan dengan menggunakan tes yang berbentuk of sample was 64. The eleventh grade of science class
pilihan ganda untuk mengukur ranah kognitif. Data 4 was used as the experiment class while the eleventh
hasil belajar kemudian dianalisis dengan melakukan grade of science class 6 was used as the control class.
uji prasyarat analisis yang meliputi uji normalitas Multiple choices test was used
sed as the data collection to
dan uji homogenitas terlebih dahulu. measure the students’ cognitive aspect. Precondition
Berdasarkan
an hasil analisis data, diperoleh test was conducted to analyze the data including
hasil uji normalitas dan homogenitas kedua normality testing and homogeneity testing and
kelompok berdistribusi normal dan homogen. Nilai hypothesis testing in the form of T-test.
T
rata-rata
rata hasil belajar kelompok siswa yang Relating to the result of the analysis,
analys it was
menggunakan pembelajaran Discovery Strategy lebih found that the normality and the homogeneity of both
tinggi dari pada kelompok siswa yang menggunakan groups were normally and homogeneity distributed.
strategi
tegi pembelajaran konvensional.
konvensional Hal ini terlihat The average score of the group of students who were
dari hasil perolehan t hitung > ttabel, dengan demikian taught using discovery learning strategy was higher
penerapan pembelajaran discovery strategy than the group of students who were taught ta using
berpengaruh secara signifikan terhadap hasil direct learning strategy.The result of the analysis
belajar kognitif TIK pada siswa kelas XI IPA SMAN showed that tcalculation > ttable, the implementation of
1 Gianyar tahun ajaran 2012/2013. discovery learning strategy influenced significantly
toward cognitive learning achievement in ICT subject
Kata-kata
kata kunci : pembelajaran discovery for the eleventh grade students ts of science class of
strategy dan hasil belajar. SMA 1 Gianyar in the academic year 2012/2013.

911
ISSN 2252-9063
Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika
(KARMAPATI)
Volume 2 , Nomor 6, Agustus 2013

Key words: discovery learning strategy and learning kurikulum, lingkungan belajar dan lainnya. Guru
achievement dan siswa merupakan dua faktor terpenting dalam
proses pembelajaran.
I. PENDAHULUAN Proses
roses pembelajaran diharapkan mampu
Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan menumbuhkembangkan keterampilan siswa yang
Teknologi (IPTEK) di era globalisasi ini sangat melibatkan pemikiran kritis, sistematis, logis dan
berpengaruh terhadap sistem tatanan kehidupan, kreatif. Cara pemikiran kritis, sistematis, logis,
khususnya dunia pendidikan. Dalam dunia dan kreatif salah satunya dapat dikembangkan
pendidikan perkembangan teknologi informasi melalui pembelajaran teknologi informasi dan
mulai dirasa mempunyai dampak yang positif, komunikasi (TIK).
karena dengan berkembangnya teknologi TIK sebagai bagian kegiatan pendidikan
informasi dan komunikasi, dapat memudahkan memiliki peranan penting dalam membentuk SDM
untuk belajar dan mendapatkan informasi yang yang berkualitas
tas guna menghadapi tantangan yang
dibutuhkan
butuhkan dimana saja, kapan saja, dan dari siapa semakin komplek pada jaman globalisasi. Tujuan
saja. Guna mewadahi perkembangan Teknologi mata pelajaran TIK yaitu agar siswa dapat
Informasi yang berkembang pesat, pendidikan menggunakan perangkat TIK secara cepat dan
memegang peranan penting dalam membentuk optimal untuk mendapatkan dan memproses
sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan informasi dalam kegiatan belajar, bekerja dan
memiliki
iliki kesiapan untuk menghadapi kemajuan aktivitas
tivitas lainnya, sehingga siswa mampu
dan perkembangan ilmu pengetahuan dan berkreasi, mengembangkan sikap inisiatif,
teknologi
knologi yang semakin berkembang
berkemban [1]. mengembangkan kemampuan eksplorasi mandiri
Bidang pendidikan memang menjadi tumpuan dan mudah beradaptasi dengan perkembangan
harapan bagi peningkatan kualitas SDM agar baru.
memiliki kemampuan berpikir secara kritis, logis, Walaupun pemerintah telah melakukan
kreatif,
tif, akurat dan cermat, sehingga mampu berbagai kebijakan,
kan, dari hasil observasi di SMA
SM
menghadapi berbagai tantangan dalam kehidupan Negeri 1 Gianyar Kelas XI,, didapat hasil belajar
secara mandiri dan percaya diri. Pemerintah siswa mata pelajaran TIK masih ada yang
dewasa ini sedang melaksanakan program untuk untu memperoleh nilai di bawah Kriteria Ketuntasan
meningkatkan mutu pendidikan,
pendidikan seperti adanya Minimal (KKM). Nilai KKM untuk unt mata
dana BOS, wajib belajar 9 tahun,beasiswa
tahun,beasi untuk pelajaran TIK kelas XI adalah 80
siswa-siswa
siswa berprestasi, meningkatkan sarana dan
Nilai rata-rata ulangann Akhir Semester seluruh
prasarana mengadakan sertifikasi guru, dan juga kelas XI berada di bawah KKM. Hal ini
penyempurnaan kurikulum, dimana perubahan dan disebabkan karena adanya masalah-masalah
masalah saat
perbaikan ini didasari pada kesadaran bahwa proses pembelajaran seperti kurangnya
perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar
kehidupan masyarakat
yarakat agar anak didik mampu yang mengakibatkan kurangnya semangat siswa
bersaing dan menyesuaikan diri dengan untuk belajar, serta perhatian siswa yang rendah
renda
perubahan. Peningkatan mutu pendidikan ini juga karena merasa mengantuk di kelas, dan tidak
diharapkan dapat meningkatkan kompetensi siswa jarangg siswa malas membaca buku panduan atau
dalam pembelajaran. LKS pada suatu topik materi yang juga
Keberhasilan proses pembelajaran dalam menyebabkan kurangnya pengetahuan siswa.
kegiatan pendidikan disuatu sekolah dipengaruhi Padahal saat ini mata pelajaran TIK merupakan
oleh banyak faktor, antara lain: guru, siswa, salah satu mata pelajaran yang wajib untuk unt
kurikulum, lingkungan belajar dan lainnya. Guru dipelajari agar siswa mampu mengantisipasi
dan siswa merupakan dua faktor terpenting dalam pesatnya perkembangan. Dengan menguasai TIK,
proses pembelajaran. Pentingnya faktor guru dan siswa akan memiliki bekal sehingga dapat
siswa dapat dirunut melalui pemahaman hakikat beradaptasi di kehidupan global serta dapat
pembelajaran, yakni sebagai usaha sadar guru menghadapi tantangan dan perubahan jaman.
untuk membantu siswa agar dapat belajar sesuai Oleh karena itu dibutuhkan suatu kegiatan
keg
dengan kebutuhan dan minatnya. pembelajaran yang memenuhi prinsip-prinsip
prinsip
Keberhasilan proses pembelajaran dalam belajar di atas agar siswa dapat siswa secara
kegiatan pendidikan disuatu sekolah dipengaruhi langsung dan dapat memahami serta benar-benar
benar
oleh banyak faktor, antara lain: guru, siswa,

912
ISSN 2252-9063
Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika
(KARMAPATI)
Volume 2 , Nomor 6, Agustus 2013

mengetahui pengetahuan secara menyeluruh dan Guru berperan sebagai penyampai informasi,
ikut aktif dalam suatu pembelajaran. dan dalam hal ini guru biasanya sebagai penengah
jika terjadi perbedaan konsep dalam proses
Beberapa alasan yang mendasari
menda perlunya pembelajaran.
menerapkan Pembelajaran Discovery Strategy
karena dalam
lam proses belajar mengajar guru tidak B. Pembelajaran Discovery Strategy
langsung menyajikan bahan pelajaran dalam
bentuk final, tetapi siswa diberikan peluang untuk Strategi pembelajaran ini ditujukan untuk
mencari dan menemukan sendiri dengan membantu siswa belajar memecahkan masalah
menggunakan pendekatan pemecahan masalah dan menemukan konsep dengan cara c langkah
(problem solving) selanjutnya siswa diminta untuk demi langkah. Strategi pembelajaran ini termasuk
mengambil kesimpulan darii suatu persoalan yang strategi pembelajaran langsung yang
telah dibahas sebagai kajian dan analisis, serta dikembangkan pertama kali oleh Bruner.
siswa akan termotivasi untuk berpikir solutif, Pembelajaran Discovery Strategy mengacu
inovatif dan kreatif sehingga pada akhirnya pada pembelajaran
lajaran langsung yamg
ya disajikan ke
mereka mampu mengambil kesimpulan dan
jawaban yang benar/valid dari persoalan
persoala yang dalam bentuk yang cukup sederhana, fleksibel,
sedang dihadapi/diujikan [2]. dan mandiri. Dalam sistem belajar-mengajar,
belajar guru
tidak langsung menyajikan bahan pelajaran dalam
Mengingat peran guru sangat sanga penting
sebagai sumber belajar serta keterlibatan siswa,
siswa bentuk final, tetapi siswa diberi peluang untuk
sehingga dapat mempengaruhi hasil belajar siswa mencari dan menemukan sendiri dengan
itu sendiri. Maka untuk mengatasi permasalahan menggunakan pendekatan pemecahan masalah
tersebut perlu diupayakan penerapan strategi (problem solving)) yang sudah menjadi pijakan
pembelajarann yang mampu mengarahkan siswa dalam menganalisis masalah kesulitan belajar [2].
untuk lebih berperan aktif dalam proses Pembelajaran Discovery Strategy meliputi
pembelajaran sehingga bermuara pada beberapa aktivitas spesifik guru dan siswa, yakni:
yakni
peningkatan hasil belajar siswa
siswa, maka 1) Menyampaikan tujuan pembelajaran
pembelajaran Discovery Strategy sangat 2) Menyiapkan alat dan bahan yang menunjang
diharapkan dapat membantu dalam peningkatan kegiatan discovery siswa
hasil belajar TIK siswa kelas XI di SMA Negeri 1 3) Mengordinasi kondisi kelas sedemikian rupa
Gianyar. sehingga memudahkan proses discovery yang
akan dilakukan siswa, baik dalam
II. KAJIAN TEORI pembentukan kelompok ataupun individual.
A. Strategy Pembelajaran 4) Menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan
Keberhasilan proses belajar didukung oleh siswa dalam kegiatan pembelajaran discovery
kemampuan pengajar dalam membangkitkan
strategy.
minat peserta didik dengan melakukan berbagai
5) Memberikan permasalahan kepada siswa.
strategi pembelajaran yang efektif. Beberapa
unsur yang harus direncanakan agar proses 6) Memberikan kesempatan pada siswa untuk
belajar-mengajar
mengajar berjalan dengan baik antara
anta lain: melakukan discovery terhadap masalah yang
tujuan pembelajaran, isi/materi pembelajaran, telah diberikan.
metode pembelajaran, media pembelajaran dan 7) Memberikan sedikit bimbingan
bimbin pada siswa
evaluasi [3]. sejauh yang diperlukan dalam melakukan
discovery untuk menemukan konsep atau
Strategi pembelajaran menekankan pada prinsip yang menjadi tujuan pembelajaran
penguasaan konsep dan/atau
/atau perubahan perilaku dalam penyelesaian permasalahan yang telah
dengan menggunakan pendekatan pemecahan diberikan.
masalah (problem solving),, dengan ciri-ciri 8) Mengajukan beberapa pertanyaan yang tertuju
sebagai berikut: (1) mengajukan pertanyaan yang pada penemuan konsep/ prinsip
pri yang menjadi
dapat dipecahkan untuk menciptakan, tujuan pembelajaran dalam penyelesaian
menggabungkan pengetahuan, (2) memberikan permasalahan yang telah diberikan.
kesempatan kepada siswa untuk melakukan 9) Memberikan jawaban yang tepat dengan data
penemuan, (3) kegiatan untuk menggabungkan dan informasi yang diperlukan siswa dalam
pengetahuan baru dengan
gan pengetahuan yang sudah
ada.

913
ISSN 2252-9063
Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika
(KARMAPATI)
Volume 2 , Nomor 6, Agustus 2013

penyelesaian permasalahan yang telah pilihan ganda (obyektif). Data yang yan diperoleh
diberikan. dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan
10)Mengaplikasikan pada siswa konsep/prinsip
konse kualitatif. Data kuantitatif akan dianalisis dengan
yang didapat melalui latihan praktikum. analisis statistik deskriptif untuk mendeskripsikan
11)Bersama siswa membuat kesimpulan mengenai data hasil belajar siswa, kemudian data kualitatif
kegiatan yang telah dilakukan dianalisis dengan memberi makna terhadap
12)Memberikan umpan balik terhadap proses dan deskripsi data. Analisis statistik yang akan
hasil pembelajaran yang telah dilakukan digunakan berupa uji normalitas, uji homogenitas,
dan uji hipotesis.
C. Hasil Belajar Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui
Hasil belajar dapat juga diartikan sebagai sebaran data hasil belajar TIK pada kelas
kemampuan maksimal yang dicapai seseorang eksperimen dan kelas kontrol dengan
dalam suatu usaha yang menghasilkan menggunakan analisis Chi-Square
Chi dan uji
pengetahuan atau nilai-nilai
nilai kecakapan. Jadi hasil homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah
belajar merupakan segala sesuatu yang diperoleh varians kelompok eksperimen dan kelompok
oleh peserta didik setelah melaksanakan aktifitas kontrol homogen atau sama, pengujian dilakukan
belajar. Hasil tersebut
ut dapat berupa pengalaman dengan menggunakan uji F [5] sedangkan uji
baru atau pun perubahan tingkah laku pada diri hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah
peserta didik setelah
elah melaksanakan pembelajaran hipotesis alternatif yang telah diajukan diterima
[4]. atau ditolak dengan menggunakan rumus polled
varians.
Belajar
elajar adalah suatu proses yang ditandai oleh
adanya perubahan pada diri seseorang sebagai IV. PEMBAHASAN
hasil dari pengalaman dan latihan. Perubahan
Pe Data dari hasil pengukuran hasil belajar
sebagai hasil belajar dapat ditimbulkan dalam Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan, terhadap 32 siswa kelompok eksperimen
pemahaman, sikap, tingkah laku,
laku dan kecakapan menunjukan bahwa skor tertinggi adalah 33 dan
serta kemampuan. skor terendah adalah 16. Rata--rata atau Mean (M)
Dimyati dan Moedjiono membagi hasil belajar post-test hasil belajar TIK yang dicapai pada siswa
menjadi tiga yaitu: (1) hasil belajar memiliki kelas eksperimenn sebesar 26,44. Analisis
kapasitas berupa pengetahuan, kebiasaan, Deskripstif Data Kelompok
lompok Eksperimen
Eksperim disajikan
keterampilan, sikap dan cita--cita, (2) adanya pada Tabel 1.
perubahan mental dan perubahan jasmani,
ja (3) Tabel 1 Analisis Deskripstif Data Kelompok
memiliki dampak pengajaran dan dampak Eksperimen
pengiring [6].
Interval Fi Xi Fixi xi--x fi*(xi-x)2 FK
III. METODOLOGI 16-18 2 18 36 -8,44
8,44 142,38 2
Penelitian ini merupakan penelitian
19-21 3 21 63 -5,44
5,44 88,70 5
eksperimen dengan menggunakan desain
penelitian “Posttest-Only
Only Control Design”
Design [6] 22-24 7 24 168 -2,44
2,44 41,59 12
dimana terdapat dua kelas yaitu kelas eksperimen
25-27 9 27 243 0,56 2,85 21
dengan jumlah siswa sebanyak 32
3 orang dan kelas
kontrol dengan jumlah siswa sebanyak 32 3 orang. 28-30 9 30 270 3,56 114,22 30
Kelas eksperimen diberikan perlakuan berupa
31-33 2 33 66 6,56 86,13 32
Pembelajaran Discovery Strategy saat proses
pembelajaran berlangsung. JUMLAH 32 153 846 -66 476

Metode pengumpulan data yang digunakan


Skor rata-rata dari data interval dapat dihitung
dalam penelitian ini adalah metode observasi dan
dengan rumus:
wawancara dan metode tes.. Metode observasi dan
wawancara digunakan untuk menanyakan
x=
∑fx i i

permasalahan-permasalahan yang dihadapi ∑f i


sekolah tersebut sedangkan metode tes digunakan 846
untuk mengetahui digunakan untuk mengetahui =
32
hasil belajar TIK siswa dengan menggunakan tes = 26, 44

914
ISSN 2252-9063
Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika
(KARMAPATI)
Volume 2 , Nomor 6, Agustus 2013

Data dari hasil pengukuran hasil belajar hipotesis menggunakan rumus polled varians
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dengan taraf signifikansi
kansi 5% dan derajat
terhadap 32 siswa kelompok kontrol menunjukan kebebasan 62,, dimana dari perhitungan tersebut
bahwa skor tertinggi adalah 31 dan skor terendah memperoleh thitung sebesar 2,574 dengan ttabel
adalah 14. Rata-rata post-test
test hasil belajar TIK sebesar 1,998, karena thitung lebih besar dari ttabel
untuk kelas kontrol sebesar 23,93.
23,93 Analisis maka hipotesis alternatif yang telah diajukan
Deskripstif Data Kelompok Kontrol dapat dilihat diterima yang artinya terdapat perbedaan hasil
pada Tabel 2. belajar kognitif pada mata pelajaran Teknologi
Tabel 2 Analisis Deskripstif
tif Data Kelompok Informasi dan Komunikasi (TIK) antara kelompok
Kontrol siswa yang dibelajarkan menggunakan
Interval Fi xi fixi xi-x fi*(xi-x)2 FK pembelajaran discovery strategy dengan kelompok
siswa yang dibelajarkan menggunakan pembelajan
14-16 1 16 16 -7,94 63,00 1 dengan
an strategi konvensional pada siswa kelas XI
17-19 5 19 95 -4,94 121,89 6 IPA SMAN 1 Gianyar.
20-22 10 22 220 -1,94 37,54 16
23-25 7 25 175 1,06 7,90 23 V. SIMPULAN
26-28 5 28 140 4,06 82,52 28
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan
29-31 4 30 120 6,06 147,02 32
Jumlah 32 140 766 -3,63 459,88
penelitian, pengajuan hipotesis dan analisis data
penelitian, Berdasarkan hasil analisis nilai UAS
Skor rata-rata
rata dari data interval dapat dihitung TIK siswa kelas XI IPA4 dan kelas XI IPA6 tahun
dengan rumus: ajaran 2012/2013 menunjukkan keadaan sampel
yang homogen. Artinya data berdistribusi normal
x=
∑fx i i dan memiliki varians yang tidak berbeda secara
∑f i signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa sebelum
766 diberi perlakuan kedua kelompok mempunyai
=
32 kemampuan awal yang sama sehingga kelompok
= 23,93 eksperimen dapat diberi perlakuan yaitu dengan
Berdasarkan hal tersebut, rata-rata
rata post-test pembelajaran discovery strategy dan kelas kontrol
hasil belajar TIK pada kelas eksperimen lebih menggunakan pembelajaran dengan strategi
besar dibandingkan dengan kelas kontrol. langsung. Setelah diberi
iberi perlakuan, pada kedua
kelompok baik itu kelas eksperimen maupun kelas
Perhitungan normalitas dan homogenitas kontrol diberikan tes akhir (post
post-test).
kedua kelas memiliki data yang normal dan Analisis hasil penelitian diperoleh bahwa
homogen, berdasarkan uji normalitas yang telah rata-rata post-test hasil belajar kognitif TIK yang
dilakukan diperoleh bahwa distribusi data dari dicapai siswa pada kelompok eksperimen lebih leb
kedua kelas normal, dimana hasil perhitungan
besar dibandingkan dengan kelompok kontrol.
pada kelas eksperimen memperoleh X2hitung
Untuk perhitungan normalitas, homogenitas dan
sebesar 4,2898,, sedangkan pada kelas kontrol
memperoleh X2hitung sebesar 4,0235 dengan X2tabel uji-tt menggunakan Microsoft Excel dan SPSS
sebesar 11,07, karena X2hitung dari kedua kelas hasilnya tidak jauh berbeda. Dimana kedua
lebih kecil dari X2tabel maka dapat dinyatakan kelompok baik kelompok eksperimen dan
bahwa distribusi data dari kedua kelas normal, kelompok kontrol memiliki data yang normal norm dan
sedangkan dari uji homogenitas yang telah homogen. Perhitungan uji hipotesis dengan uji-t uji
dilakukan diperoleh bahwa varians antara kelas menggunakan Microsoft Excel, thitung = 2,574 dan
eksperimen dan kelas kontrol homogen, dimana ttabel = 1,998 dengan dk = 62 dan taraf Signifikan
diperoleh nilai Fhitung sebesar 1,035
1, dengan Ftabel 5%. Karena thitung > ttabel, maka dapat ditarik
sebesar 1,816, karena nilai Fhitung lebih kecil dari simpulan terdapat perbedaan hasil belajar kognitif
Ftabel maka dapat dinyatakan bahwa varians
v dari padada mata pelajaran Teknologi Informasi dan
kedua kelas homogen. Komunikasi (TIK) antara kelompok siswa yang
Setelah diketahui bahwa sebaran data pada dibelajarkan menggunakan pembelajaran
kedua kelas normal, kemudian varians dari kedua discovery strategy dengan kelompok siswa yang
kelas homogen dan jumlah siswa pada masing
masi – dibelajarkan menggunakan pembelajaran
pembelaja dengan
masing kelas sama,, maka dilakukan pengujian strategi konvensional pada siswa kelas XI IPA
SMAN 1 Gianyar Tahun Ajaran 2012 /2013. /2013

915
ISSN 2252-9063
Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika
(KARMAPATI)
Volume 2 , Nomor 6, Agustus 2013

Dengan Demikian penerapan pembelajaran berbeda yaitu WEB sederhana yang menerapkan
discovery strategy berpengaruh secara signifikan CSS dalam tampilannya dan waktu lebih lama
terhadap hasil belajar kognitif TIK pada siswa yaitu satu semester untuk mendapatkan gambaran
kelas XI IPA SMAN 1 Gianyar tahun ajaran yang lebih meyakinkan mengenai hasil belajar
2012/2013. TIK siswa. (3) Guru diharapkan semakin
meningkatkan kreatifitasnya dalam menciptakan
Dari hasil penelitian yang diperoleh, maka situasi belajar
elajar yang mampu membangkitkan minat
peneliti memberikan saran-saran
saran sebagai berikut dan potensi diri siswa dengan cara mengadakan
guna meningkatkantkan kualitas pembelajaran TIK:
TIK variasi pada pembelajaran discovery strategy,
(1) Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa misalnya berupa memberikan penghargaan berupa
yang belajar dengan pembelajaran Discovery point “plus” terhadap siswa yang mampu
Strategy secara signifikan memperoleh hasil mengerjakan job dengan tepat dan benar, dimana
d
belajar TIK yang lebih baik daripada siswa yang point ini dapat membantu siswa apabila
menggunakan pembelajaran mendapatkan nilai ulangan rendah.
langsung/konvensional. Oleh karena itu, penulis
menyarankan kepada para guru agar pembelajaran REFERENSI
RENSI
Discovery Strategy dapat menjadi salah satu [1] Fadillah. 2010. Penerapan Metode Discovery Untuk
alternatif pendekatan pembelajaran y
yang Meningkatkan Prestasi dan Ativitas Belajar Pada Mata
Pelajaran TIK Siswa kelas X6 SMAN 2 Singaraja.
digunakan. (2) Peneliti menyadari bahwa Skripsi (tidak diterbitkan).
erbitkan). Jurusan Pendidikan Teknik
perlakuan yang diberikan kepada siswa sangat Informatika, UNDIKSHA Singaraja.
singkat jika digunakan untuk mengetahui hasil [2] Illahi, Mohhamad. 2012. Pembelajaran discovery
belajar siswa. Hal ini terjadi karena keterbatasan strategy & mental vocational skill.
skill Jogjakarta: Diva
peneliti hanya pada pokok bahasan perangkat Press.
[3] Roestiyah.2008.Strategi
tegi Belajar Mengajar, Jakarta:
lunak untuk membuat homepa
homepage. Ada Rineka Cipta.
kemungkinan pokok bahasan lain akan [4] Slameto. 2003. Penilaian Hasil Proses Belajar
memberikan hasil yang berbeda dengan pokok Mengajar.. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
bahasan yang dijadikan materi perlakuan. [5] Sugiyono. 2010. Statistika untuk Penelitian.
Penelitian Bandung:
CV. ALFABETA.
Disarankan penelitian lain agar melaksanakan [6] Dimyati & Mudjiono, 2002. Belajar dan Pembelajaran.
Pembelajaran
penelitian sejenis dengan pemilihan materi yang Jakarta: PT. Asdi Mahasatya.

916

Anda mungkin juga menyukai