Anda di halaman 1dari 6

ISSN 2252-9063

Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika


(KARMAPATI)
Volume 2, Nomor 6, Agustus 2013

Penerapan Model Pembelajaran PDEODE


(Predict Discuss Explain Observe Discuss Explain)
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Teknologi
Informasi dan Komunika
(Studi Kasus : Kelas VII D SMP Negeri 3 Singaraja Tahun Ajaran
2012/2013)

Ni Wayan Sri Muliartini1, Ni Desak Made Sri Adnyawati2, Dessy Seri Wahyuni 3
Pendidikan Teknik Informatika
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Bali
Email :MuliartiniSri@gmail.com , Sakdeksri@yahoo.com 2, dsy.wahyuni@gmail.com3
1

Abstrak— Penelitian ini bertujuan untuk students of class VIID with total 31 students. This
meningkatkan hasil belajar siswa dan research’s design is the class action research (PTK)
mendeskripsikan respon siswa terhadap mata composed of two cycles. Within this research, the
pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi collected data are the ones from the students’ learning
(TIK) menggunakan model pembelajaran PDEODE results as well as the students’ responses. Data
(Predict-Discuss-Explain-Observe-Discuss-Explain). learning result were collected with test and the data of
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 students’ responses were collected by questionnaires
Singaraja, dimana melibatkan siswa kelas VII D given to them. The research showed that (1) there is
dengan jumlah siswa sebanyak 31 orang. Desain an improvement on students’ learning result; this can
penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas be observed from the students’ classical completeness
(PTK) yang terdiri dari 2 siklus. Dalam penelitian which is 54,8% on the first cycle, and increasing
ini data yang dikumpulkan adalah data hasil belajar around 35,5% on the second cycle to become 90,3%.
siswa dan data respon siswa. Data hasil belajar (2) The average students’ responses towards this
dikumpulkan dengan tes dan data respon siswa learning model application are positive, that is around
dikumpulkan melalui angket respon siswa. Hasil 46,9. Based on data analysis and discussion, it can be
penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat concluded that the application of learning model
peningkatan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat PDEODE (Predict-Discuss-Explain-Observe-Discuss-
dari ketuntasan klasikal siswa dimana pada siklus I Explain) of communication and information
ketuntasan klasikal siswa adalah sebesar 54,8% dan technology (TIK) could increase the students’ learning
pada siklus kedua mengalami peningkatan sebanyak results and it gains positive responses from the
35,5% menjadi 90,3%. (2) rata-rata respon siswa students as well.
terhadap penerapan model pembelajaran ini Keyword: Information and Communication
tergolong positif yaitu sebesar 46,9. Berdasarkan Technology, PDEODE, Learning Results, Students’
analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan Responses.
bahwa penerapan model pembelajaran PDEODE
(Predict-Discuss-Explain-Observe-Discuss-Explain)
pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan I. PENDAHULUAN
Komunikasi (TIK) dapat meningkatkan hasil Pendidikan mempunyai posisi sentral dalam
belajar dan mendapat respon positif dari siswa. pembangunan, karena dalam pendidikan
Kata kunci : Teknologi Informasi dan sasarannya adalah peningkatan kualitas Sumber
Komunikasi, PDEODE, Hasil belajar, Respon siswa.
Daya Manusia (SDM). Pendidikan adalah segala
Abstract— This research aimed at improving the situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan
students’ learning result and describes the students' individu sebagai pengalaman belajar yang
response on the lesson of communication and berlangsung dalam segala lingkungan dan
information technology (TIK) applying the learning sepanjang hidup. Guru merupakan kunci utama
model of PDEODE (Predict-Discuss-Explain- dalam meningkatkan mutu dan kualitas
Observe-Discuss-Explain). This research was
conducted at SMP Negeri 3 Singaraja, involving the pendidikan, mereka berada di titik utama dalam

703
ISSN 2252-9063
Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika
(KARMAPATI)
Volume 2, Nomor 6, Agustus 2013

setiap usaha perubahan pendidikan yang diarahkan II. KAJIAN TEORI


pada perubahahan kualitatif. Guru mempunyai A. Model Pembelajaran PDEODE
tanggung jawab untuk mengatur, mengarahkan, Dalam pembelajaran TIK penerapan model
dan menciptakan suasana yang mendorong siswa pembelajaran yang mampu menggerakan siswa
untuk melaksanakan berbagai kegiatan dalam dalam menghubungkan atau merangkaikan materi
proses pembelajaran di kelas. Untuk menunjang yang telah dimiliki dengan materi yang baru
tugas tersebut diperlukan pemilihan model sangat diperlukan. Salah satu model pembelajaran
pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan materi yang tepat adalah model pembelajaran Predict-
atau konsep yang akan diajarkan. Model Discuss-Explain-Observe-Discuss-Explain
pembelajaran yang dipakai oleh guru akan banyak (PDEODE). Model pembelajaran PDEODE
berpengaruh terhadap cara belajar siswa yang pertama kali di usulkan oleh Savender-Ranne &
mana setiap siswa mempunyai cara belajar yang Kolari (Costu, 2008). [1]
berbeda-beda. Costu (2008) berpendapat bahwa model ini
Pembelajaran yang diterapkan pada siswa saat sangat penting karena di dalamnya terdapat
ini masih berupa pembelajaran yang masih suasana yang mendukung diskusi dan
berpusat pada guru. Menurut penulis pembelajaran keanekaragaman pendapat. Pembelajaran
ini kurang efektif diterapkan untuk siswa. Bila PDEODE berlandaskan aktivitas dunia nyata yang
dilihat siswa cendrung kurang dalam penguasaan mengkaitkan pengalaman kehidupan sehari-hari
materi yang diajarkan karena siswa hanya siswa dengan materi yang di ajarkan, sehingga
tergantung pada materi dan penjelasan yang berpotensi memperluas dan memperdalam
diberikan oleh guru saat pembelajaran dikelas. pengatahuan konseptual siswa. Selanjutnya
Umumnya siswa kurang memahami materi menurut Kolari dan Ranne (dalam Soniyani,
pembelajaran tanpa melakukan praktik langsung. 2008), model ini memberikan kesempatan kepada
Dan lebih antusias mengikuti pembelajaran yang siswa untuk mengemukakan pengetahuan awal
bersifat praktikum, sehingga mereka mengabaikan mereka terkait materi yang diberikan, adanya
materi yang bersifat teoritis. Ini berarti siswa kerjasama antar siswa selama diskusi berlangsung,
belum memahami materi yang disampaikan guru adanya tukar pendapat antara siswa satu dengan
karena setelah dihadapkan dengan tes, hasil yang siswa yang lainya, serta adanya perubahan
di peroleh siswa kurang memuaskan. konseptual pada pengetahuan yang dimiliki siswa.
Saat penulis melakukan observasi di SMP Penggunaan model ini secara terus-menerus
Negeri 3 Singaraja, terdapat beberapa mampu memberikan umpan balik yang positif dan
permasalahan yang penulis temukan dalam mengembangkan pembelajaran yang berpusat
pelaksanaan pembelajaran TIK, yaitu : pada siswa. Pembelajaran ke arah yang berpusat
Pertama, pembelajaran di kelas masih pada siswa dapat membantu siswa untuk belajar
berpusat pada guru sehingga siswa tidak memiliki lebih baik, membangun kemampuan dan
inisiatif untuk menggali informasi lebih lanjut. kepercayaan mereka untuk mengevaluasi
Kedua, kurangnya fasilitas yang dimanfaatkan pengetahuan yang mereka miliki. Selain itu, dapat
dalam proses pembelajaran. Fasilitas seperti meningkatkan motivasi belajar siswa menjadi
komputer penggunaannya terbatas. Ketiga, lebih aktif dalam berinteraksai dengan kelompok-
kurangnya media pembelajaran yang inovatif yang kelompok belajar yang dibuat dan aktif dalam
diterapkan dalam proses pembelajaran. Keempat, mengkontruksikan pengetahuannya sendiri.
berdasarkan observasi yang sudah dilakukan Model pembelajaran PDEODE terdiri dari
peneliti nilai ulangan mata pelajaran TIK siswa enam tahap, yaitu : tahap Prediction, tahap
kelas VII semester ganjil tahun 2012/2013 rata- Discuss I, tahap Explain I, tahap Observe, tahap
rata masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal Discuss II, tahap Explain II (costu, 2008).
(KKM). (1) Tahap Memprediksi (Perdiction)
Berdasarkan permasalahan itulah peneliti Pada tahap peridiksi, guru mengarahkan
tertarik untuk menerapkan model pembelajaran pengetahuan awal siswa terkait dengan materi
PDEODE (Predict-Discuss-Explain-Observe-Discuss- yang akan dibahas. Secara individual siswa akan
Explain) untuk meningkatkan hasil belajar siswa meramalkan permasalahan yang diberikan dan
pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan menyatakan alasannya berdasarkan pengetahuan
Komunikasi (TIK) kelas VII D di SMP Negeri 3 awal yang mereka miliki.
Singaraja. (2) Tahap Diskusi I (Discuss I)

704
ISSN 2252-9063
Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika
(KARMAPATI)
Volume 2, Nomor 6, Agustus 2013

Dalam tahap ini, siswa mendiskusikan terutama berkat evaluasi guru.Hasil belajar dapat
permasalahan yang diberikan bersama anggota berupa dampak pengajaran dan dampak
kelompoknya dan mencari jawaban dari buku pengiring.Kedua dampak tersebut bermanfaat bagi
pegangan mereka. Di dalam kelompok siswa guru dan siswa.
saling tukar pendapat dan mempertimbangkan Ahmadi dan Prasetyo (2007) menjelaskan
jawaban anggota kelompoknya. bahwa ada dua faktor yang mempengaruhi hasil
(3) Tahap Menjelaskan (Explain I) belajar yaitu: [2]
Dalam tahap ini, setelah masing-masing a. Faktor Internal
kelompok memperoleh alasan dari permasalah Faktor internal adalah faktor yang berasal dari
ynag diberikan pada tahap diskusi bersama dalam diri siswa sendiri.Faktor ini sangat besar
kelompok, selanjutnya salah satu kelompok pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa.
diminta untuk mempresentasikan hasil diskusinya. b. Faktor Eksternal
Pada tahap ini terjadi diskusi kelas antara Hasil belajar siswa juga dipengaruhi oleh
kelompok yang memungkinkan timbulnya faktor-faktor dari luar diri siswa yang meliputi
pendapat yang berbeda. Pendapat yang berbeda ini metode pembelajaran alat/sarana pembelajaran,
muncul dari perpaduan pemikiran siswa yang dan lain-lain.
diperoleh saat diskusi.
(4) Tahap Observasi (Observe) Hasil belajar akan dapat dicapai secara
Dalam tahap ini, siswa bersama guru maksimal jika kedua faktor tersebut dapat
melakukan pengamatan terhadap hasil presentasi. dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
Dalam tahap ini siswa akan memperolah sebuah
kebenaran yang telah diramalkan pada tahap Berdasarkan taksonomi instruksional Bloom
diskusi. (dalam Dimyati dan Mudjiono, 2006) hasil
(5) Tahap Diskusi II (Discuss II) belajar dibagi ke dalam tiga ranah yaitu
Setelah melakukan observasi, siswa bersama pengetahuan (kognitif), sikap (afektif) dan
kelompoknya mendiskusikan kembali tentang keterampilan (psikomotor). [3]
jawaban dari permasalahan yang diberikan
berdasarkan hasil observasi. III. METODOLOGI
(6) Tahap Menjelaskan II (Explain II) Penelitian ini merupakan penelitian tindakan
Dalam tahap ini, salah satu kelompok kembali kelas (PTK). Menurut Kunandar (2009). [4]
menyampaikan hasil diskusinya di depan kelas
berupa kesimpulan dari hasil diskusi dan berupa PTK adalah penelitian tindakan yang
kebenaran pemecahan dari permasalahan yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu
diberikan. praktik pembelajaran di kelas. Fokus PTK
pada siswa atau PMB yang terjadi di kelas.
B. Hasil Belajar Tujuan utama PTK adalah untuk memecahkan
Ada beberapa pendapat yang mendefinisikan permasalahan nyata yang terjadi di kelas dan
hasil belajar. Menurut Dimyati dan Mudjiono meningkatkan kegiatan nyata guru dalam
kegiatan pengembangan profesinya
(2006) “hasil belajar merupakan suatu puncak
proses belajar”. Sedangkan menurut Nana Sudjana
“hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah Penelitian tindakan kelas dalam penelitian ini
perubahan tingkah laku yang mencakup bidang bertujuan untuk meningkatkan kualitas
kognitif, afektif dan psikomotoris”. Dewi (2010) pembelajaran di sekolah pada umumnya dan
menyatakan bahwa hasil belajar memiliki dalam kelas pada khususnya yang bermuara pada
peningkatan hasil belajar siswa kelas VII D SMP
beberapa pengertian sebagai berikut : (a) hasil
belajar adalah tingkah laku sebagai hasil Negeri 3 Singaraja melalui penerapan model
pengalaman, (b) hasil belajar diperoleh dengan pembelajaran PDEODE (Predict-Discuss-Explain-
mengamati, menirukan, mencoba, mendengarkan, Observe-Discuss-Explain).
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan
mengikuti petunjuk dan pengarahan.
dalam dua siklus dimana tiap siklus terdiri dari
Berdasarkan pernyataan tersebut dapat ditarik
empat tahapan yaitu perencanaan tindakan,
kesimpulan hasil belajar adalah suatu nilai yang pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi.
menunjuk hasil yang diperoleh dalam belajar yang
dicapai menurut kemampuan anak dalam Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3
mengerjakan sesuatu.Hasil belajar tersebut terjadi Singaraja. Subjek penelitian ini yaitu siswa kelas

705
ISSN 2252-9063
Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika
(KARMAPATI)
Volume 2, Nomor 6, Agustus 2013

VII D SMP Negeri 3 Singaraja semester genap proses pembelajaran menggunakan model
tahun ajaran 2012/2013 yang terdiri dari 31 orang pembelajaran tersebut. Saat diberikan kesempatan
siswa. Subjek ini dipilih karena terdapat beberapa untuk berdiskusi siswa masih ada yang bercanda
permasalahan yang ditemukan yang sudah dengan temannya sehingga berpengaruh pada
dijelaskan di latar belakang masalah. Objek dalam pemahaman siswa terkait dengan materi
penelitian ini adalah hasil belajar dan respon siswa pembelajaran yang diberikan. Siswa memerlukan
setelah diterapkannya model pembelajaran waktu untuk bisa beradaptasi dengan model
Predict-Discuss-Explain-Observe-Discuss- pembelajaran yang diterapkan oleh peneliti.
Explain (PDEODE) ini. Dari data yang sudah dianalisis, rata-rata hasil
belajar siswa kelas VII D SMP Negeri 3 Singaraja
Penelitian ini dibagi menjadi dua kegiatan pada siklus II adalah 82,5 dan persentase
yaitu refleksi awal dan pelaksanaan penelitian. ketuntasan klasikalnya adalah sebesar 90,3%.
Pelaksanaan penelitian terdiri dari dua siklus, Hasil belajar siswa pada siklus I disajikan dalam
dimana masing-masing siklus tersebut terdiri dari
Tabel 4.3.
empat tahapan yaitu : (1) perencanaan, (2)
tindakan, (3) observasi/evaluasi, dan (4) refleksi. Tabel 4.3 Hasil Belajar Siswa Kelas VII D SMP
Setiap siklus terdiri dari 2 kali pertemuan dan 1 Negeri 3 Singaraja Pada Siklus II
kali tes pada akhir siklus. Alokasi waktu pada
tiap-tiap pertemuan adalah 2 x 40 menit. No Keterangan Jumlah
1 Siswa yang tuntas 28
IV. PEMBAHASAN 2 Siswa yang belum tuntas 3

A. Hasil Penelitian 3 Ketuntasan Klasikal 90,3%


Dari data yang sudah dianalisis, rata-rata hasil
belajar siswa kelas VII D SMP Negeri 3 Singaraja Terkait dengan respon siswa terhadap
pada siklus I adalah 69,5 dan persentase penerapan model pembelajaran PDEODE
ketuntasan klasikalnya adalah sebesar 54,8%. (Predict-Discuss-Explain-Observe-Discuss-
Hasil belajar siswa pada siklus I disajikan dalam Explain) untuk meningkatkan hasil belajar siswa
Tabel 4.1. kelas VII D SMP Negeri 3 Singaraja, diketahui 19
Tabel 4.1 Hasil Belajar Siswa Kelas VII D SMP orang memberikan respon yang positif, dan 12
Negeri 3 Singaraja Pada Siklus I orang memberikan respon yang sangat positif
terhadap penerapan model pembelajaran ini. Dari
No Keterangan Jumlah analisis data yang sudah dilakukan, skor rata-rata
respon siswa adalah sebesar 46,93. Berdasarkan
1 Siswa yang tuntas 17 pedoman penggolongan respon siswa yang
2 Siswa yang belum tuntas 14 digunakan oleh peneliti, skor tersebut berada pada
rentang 48 > > 36 dengan kategori respon
3 Ketuntasan Klasikal 54,8% positif. Dari data yang diperoleh dapat dilihat
bahwa pembelajaran pada siklus II ini
Dari hasil yang didapat pada tabel diatas, dapat menunjukkan adanya peningkatan. Peningkatan
disimpulkan bahwa ketuntasan klasikal siswa yang terjadi dapat dilihat pada ketiga aspek yang
kelas VII D belum menyampai batas ketuntasan diukur yaitu aspek kognitif, afektif dan
klasikal yaitu ≥ 75%. Penelitian ini dinyatakan psikomotor. Peningkatan hasil belajar pada tiap-
berhasil apabila hasil belajar siswa dari siklus I tiap aspek dapat dilihat pada table berikut ini.
sampai siklus II mengalami peningkatan dengan Tabel 4.4 Perolehan Hasil Belajar Siswa Siklus I
ketuntasan klasikal ≥ 75%. dan Siklus II
Setelah melaksanakan siklus I, peneliti
menemukan beberapa kejadian yang perlu Aspek Siklus I Siklus II
diperbaiki untuk bisa diterapkan pada siklus II.
Belum tercapainya ketuntasan klasikal pada siklus Kognitif 65,5 85,2
I dipengaruhi oleh kondisi siswa yang belum
Afektif 71,3 80,8
terbiasa dengan diterapkannya model
pembelajaran PDEODE dalam proses Psikomotor 76,3 86,1
pembelajaran di dalam kelas.
Siswa masih merasa canggung untuk bertanya
kepada guru mengenai materi ataupun mengenai

706
ISSN 2252-9063
Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika
(KARMAPATI)
Volume 2, Nomor 6, Agustus 2013

B. Pembahasan Dengan dilakukannya upaya-upaya seperti di


atas, maka diharapkan dapat meningkatkan
Berdasarkan hasil evaluasi pada siklus I kualitas proses pembelajaran menjadi lebih baik.
didapat data nilai rata-rata hasil belajar siswa Peneliti pun menerapkan upaya-upaya di atas pada
adalah 69,5 dan persentase ketuntasan klasikal pembelajaran siklus II dan hasilnya sangat
(KK) siswa adalah sebesar 54,8%. Dari data yang memuaskan.
diperoleh tersebut, hasil belajar siswa yang terdiri
dari penilaian Kognitif, Afektif, dan Psikomotor Upaya-upaya seperti di atas berpengaruh
pada siklus I belum mencapai batas minimal positif terhadap pelaksanaan pembelajaran, hal ini
persentase ketuntasan klasikal (KK) yang dapat dilihat dari nilai rata-rata hasil belajar siswa
ditentukan yaitu sebesar 75%. yang pada siklus I adalah 69,5 meningkat menjadi
82,5 pada siklus II. Tidak hanya rata-rata hasil
Belum tuntasnya proses belajar siswa pada belajar, ketuntasan klasikal (KK) siswa kelas VII
siklus I ini disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu D juga meningkat dari 54,8% menjadi 90,3%.
:
Dengan diperolehnya ketuntasan klasikal
1) Siswa belum terbiasa untuk mengikuti siswa sebesar 90,3% maka itu menunjukkan
model pembelajaran PDEODE (Predict- bahwa sudah tercapainya ketuntasan klasikal
Discuss-Explain-Observe-Discuss- minimal yaitu lebih besar dari 75%.
Explain).
2) Masih ada siswa yang bercanda ketika guru Dari data tersebut diperoleh suatu kesimpulan
memberikan penjelasan materi di depan bahwa penerapan model pembelajaran PDEODE
kelas. (Predict-Discuss-Explain-Observe-Discuss-
3) Siswa masih kurang percaya diri untuk Explain) dapat meningkatkan hasil belajar siswa
melakukan praktek pada tahap observasi, kelas VII D SMP Negeri 3 Singaraja. Berikut
sehingga dapat mempengaruhi penilaian adalah tabel perbandingan hasil belajar siklus I
Psikomotor siswa itu sendiri. dan siklus II di kelas VII D SMP Negeri 3
4) Siswa tidak menyiapkan diri untuk Singaraja.
menghadapi ujian tes akhis siklus I dengan
maksimal. Tabel 4.5 Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Siklus I dan Siklus II
Untuk mengatasi permasalahan-permasalahan
yang terjadi pada siklus I, peneliti mencoba Ketuntasan
Siklus Hasil Belajar
menerapkan berbagai cara untuk dapat Klasikal
meningkatkan hasil belajar siswa pada siklus II. Siklus ke 1 69,5 54,80%
Upaya-upaya yang dilakukan oleh peneliti Siklus ke 2 82,5 90,30%
untuk meminimalisir faktor penyebab belum
tuntasnya hasil belajar siswa kelas VII D SMP
Negeri 2 Singaraja pada siklus I yaitu :
1) Peneliti mengupayakan siswa untuk
bersungguh-sungguh mengikuti proses
pembelajaran di dalam kelas.
2) Peneliti bersikap tegas apabila masih ada
siswa yang tidak serius dan bercanda di
dalam kelas dalam proses pembelajaran.
Memberikan informasi mengenai penilaian
afektif dan psikomotor dapat memicu siswa
untuk dapat mengikuti pembelajaran
dengan baik.
3) Memotivasi siswa untuk aktif dalam proses Gambar 4.1 Grafik Peningkatan Ketuntasan
pembelajaran. Klasikal
4) Menginstruksikan siswa untuk
mempersiapkan diri secara maksimal dan Pada akhir siklus II peneliti memberikan
menguasai materi sebelum mengikuti tes angket respon untuk melakukan penilaian respon
ujian akhir siklus, sehingga hasil yang di siswa terhadap penerapan model pembelajaran
dapat nantinya memuaskan bagi siswa itu PDEODE di kelas VII D SMP Negeri 3 Singaraja.
sendiri. Dari penilaian yang sudah dilakukan, respon siswa
pada akhir siklus II ini menunjukkan penilaian

707
ISSN 2252-9063
Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika
(KARMAPATI)
Volume 2, Nomor 6, Agustus 2013

yang positif. Data ini didapat pada lembar data proses pembelajaran dengan baik dan tertib. Siswa
yang sudah dianalisis yang menunjukkan nilai merespon dengan positif petunjuk peneliti dan
rata-rata respon siswa terhadap penerapan model dapat menunjukkan sikap yang positif dalam
pembelajaran ini adalah sebesar 46,93 dan setiap pertemuan. Pada aspek psikomotor, nilai
termasuk kategori positif. Hal ini menunjukkan rata-ratanya juga mengalami peningkatan pada
bahwa siswa puas dengan diterapkannya model tiap pertemuan. Peningkatan nilai aspek
pembelajaran PDEODE untuk meningkatkan hasil psikomotor siswa disebabkan oleh keaktifan siswa
belajar mata pelajaran TIK di kelas VII D SMP di dalam kelas. Peneliti menghimbau siswa agar
Negeri 3 Singaraja.
lebih percaya diri untuk menjawab soal diskusi
kelas maupun bertanya kepada guru. Siswa pun
merespon petunjuk peneliti dengan baik dan mulai
percaya diri untuk menjawab soal diskusi kelas
dan membacakan hasil diskusinya.

Berdasarkan temuan-temuan selama


berlangsungnya penelitian dan hasil yang dicapai
dalam penelitian ini, maka dapat disampaikan
saran-saran sebagai berikut :
(1) Penerapan model pembelajaran PDEODE
Gambar 4.2 Grafik Respon Siswa Terhadap dapat digunakan sebagai salah satu alternatif
Penera model pembelajaran dalam upaya meningkatkan
hasil belajar TIK siswa. Untuk itu, kepada guru
pan Model Pembalajaran PDEODE TIK pada umumnya, disarankan untuk mencoba
menerapkan model pembelajaran PDEODE
dalam mengatasi rendahnya hasil belajar TIK
V. SIMPULAN siswa.
Berdasarkan hasil analisis data dan
(2)Bagi pembaca yang ingin menerapkan
pembahasan didapat kesimpulan sebagai berikut :
model pembelajaran PDEODE diharapkan
(1) Penerapan model pembelajaran PDEODE
mencermati kendala yang peneliti alami ketika
pada mata pelajaran TIK dapat meningkatkan
pelaksanaan proses pembelajaran, sehingga
hasil belajar siswa kelas VII D SMP Negeri
nantinya akan diperoleh hasil yang lebih baik dari
3Singaraja tahun ajaran 2012/2013. Hal ini dapat
pada penelitian yang telah dilaksanakan oleh
terlihat dari nilai rata-rata hasil belajar siswa pada
peneliti.
siklus I sebesar 69,5, daya serap siswa 69,5%,
ketuntasan klasikal 54,8% dan pada siklus II
meningkat rata-rata menjadi 82,4, daya serap REFERENSI
siswa 82,4% dengan ketuntasan klasikal 90,3%.
[1] Costu, B. 2008. Learning Science Through the
Peningkatan nilai rata-rata sebesar 12,9%, daya
PDEODE Teaching Strategy: Helping Student
serap siswa sebesar 12,9%, dan ketuntasan
Make Sence of Everyday Situation. Eurasia
klasikal sebesar 36,5%.
Journal of Mathematics, Science &
(2) Respon siswa terhadap penerapan model
Technology Edication, Vol.4, No. 1, (hlm. 3-9)
pembelajaran PDEODE pada mata pelajaran TIK
di kelas VII D SMP Negeri 3 Singaraja berada [2] Ahmadi & Prasetyo. 2007. Faktor yang
pada kategori positif dengan nilai rata-rata 46,9. Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar.
(3) Aspek afektif siswa selama proses Jakarta : Rineka Cipta.
pembelajaran siklus I dan siklus II tergolong [3] Dimyanti dan Mudjiono. 2006. Belajar dan
cukup baik. Aspek afektif siswa mengalami Pembelajaran. Jakarta : PT Rineka Cipta.
peningkatan dalam setiap pertemuan. Peningkatan [4] Kunandar. 2009. Langkah Mudah Penelitian
ini tentunya dipengaruhi oleh tingkat kedisiplinan Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan
siswa selama proses pembelajaran. Peneliti juga Profesi Guru. Jakarta: Rajawali Pers.
selalu menghimbau kepada siswa untuk mengikuti

708

Anda mungkin juga menyukai