Anda di halaman 1dari 6

JENIS-JENIS KATA ULANG DAN CONTOHNYA

1. Kata ulang dwipurwa


Kata ulang dwipurwa merupakan pengulangan sebagian atau seluruh suku awal sebuah kata
atau pengulangan suku kata awal.
Conoth:

Tamu = tetamu Sekali = sesekali


Laki = lelaki Sama = sesama
Tangga = tetangga

2. Kata ulang murni (kata ulang dwilingga)


Kata ulang murni atau kata ulang dwilingga adalah kata ulang yang mengulang seluruh kata
dasar dan kata berimbuhan.
Contoh:

Takut = takut-takut Tiba        = tiba-tiba


Datang = tiba-tiba Kejadian = kejadian-kejadian
Tanda = tanda-tanda

3. Kata ulang berimbuhan


Kata ulang berimbuhan adalah mengulang kata dasar sekaligus dengan imbuhannya
(afiksasi).
Contoh:

Malas   = bermalas-malasan
Tinggi = setinggi-tingginya
Pandai = sepandai-pandainy

4. Kata ulang sebagian


Kata ulang sebagian adalah mengulang sebagian dari kata dasarnya.
Contoh:

Berjalan     = berjalan-jalan Sama = sesama


Memukul  = memukul-mukul Tangga = tetangga
Berlari = berlari-lari Berapa = beberapa
5. Kata ulang semu
Kata ulang semu adalah kata dasar yang berupa kata ulang.
Contoh:

Kupu-kupu Gado-gado
Laba-laba Ongol-ongok
Undur-undur Ondel-ondel
Biri-biri
6. Kata ulang perubahan (kata ulang dwilingga saling suara)
Kata ulang perubahan adalah pengulangan kata dasar dengan perubahan.
Contoh:

Balik = bolak-balik Gerak = gerak-gerik


Sayut   = sayur-mayur Mandir = mondar-mandir
JENIS-JENIS KATA ULANG DAN CONTOHNYA
(1)     Kata ulang utuh atau murni
Kata ulang utuh atau murni merupakan kata ulang yang bagian perulangannya sama
dengan kata dasar yang diulangnya. Dengan kata lain, kata ulang utuh atau murni terjadi
apabila sebuah bentuk dasar mengalami pengulangan seutuhnya. Misalnya pada kata rumah-
rumah, pohon-pohon, pencuri-pencuri dan anak-anak.
(2)     Kata ulang berubah bunyi
Kata ulang berubah bunyi merupakan kata ulang yang bagian perulangannya
mengalami perubahan bunyi, baik itu perubahan bunyi vokal maupun bunyi konsonan. Kata
ulang jenis ini terjadi apabila ada pengulangan pada seluruh bentuk dasar, namun terjadi
perubahan bunyi. Kata ulang berubah bunyi yang mengalami perubahan bunyi vokal
misalnya pada kata bolak-balik, gerak-gerik, dan kelap-kelip.
Sedangkan kata ulang berubah bunyi yang mengalami perubahan bunyi konsonan
misalnya pada kata sayur-mayur, lauk-pauk, gerak gerik, kelap kelip dan ramah tamah.

(3)     Kata ulang sebagian


Kata ulang sebagian merupakan pengulangan yang dilakukan atas suku kata pertama
dari sebuah kata. Dalam pengulangan jenis ini, vokal suku kata pertama diganti dengan vokal
e pepet. Kata-kata yang mengalami pengulangan sebagian antara lain lelaki, leluhur,
pepohonan dan tetangga.
(4)     Kata ulang berimbuhan
Kata ulang berimbuhan merupakan bentuk pengulangan yang disertai dengan
pemberian imbuhan. Chaer (2006:287) membagi kata ulang berimbuhan berdasarkan proses
pembentukannya menjadi tiga, yaitu (1) sebuah kata dasar mula-mula diberi imbuhan
kemudian baru diulang, umpamanya kata aturan-aturan; (2) Sebuah kata dasar mula-mula
diulang kemudian baru diberi imbuhan, misalnya kata lari yang mula-mula diulang sehingga
menjadi lari-lari kemudian diberi awalan ber- sehingga menjadi berlari-lari; (3) sebuah kata
diulang sekaligus diberi imbuhan, umpamanya kata meter yang sekaligus diulang dan diberi
awalan ber- sehingga menjadi bentuk bermeter-meter.  

Kata ulang dwipurwa


Kata ulang dwipurwa merupakan pengulangan sebagian atau seluruh suku awal sebuah kata
atau pengulangan suku kata awal.
Conoth:

Tamu = tetamu Sekali = sesekali


Laki = lelaki Sama = sesama
Tangga = tetangga
JENIS-JENIS KATA ULANG DAN CONTOHNYA

1. Dwipurwa (Sebagian)
Dwipurwa adalah kata ulang sebagian. Kata – kata jenis ini mengalami perulangan pada
sebagian katanya saja, contohnya adalah leluasa, sesaji, dedaunan, leluhur, pepohonan,
pegunungan, tetua, lelaki, dan lain – lain.  
Contoh:
Dedaunan itu gugur tertiup oleh angin. 
Mereka menaruh sesaji di depan gua yang terkenal angker itu. 
Pepohonan rubuh akibat diterjang oleh angin kencang. 

2. Dwilingga
Dwilingga adalah kata ulang menyeluruh. Kata ulang jenis ini adalah kata yang mengalami
pengulangan secara keseluruhan. Contohnya adalah bapak – bapak, anak – anak, rumah –
rumah, buku – buku, dan lain – lain. 
Contoh Kalimat:
Anak – anak merasa gembira karena mereka akan pergi bertamasya. 
Kami mengumpulkan buku – buku untuk disumbangkan kepada yang membutuhkan. 

3. Kata ulang berubah bunyi


Jenis kata ulang ini mengalami perulangan disertai dengan perubahan bunyi pada sebagian
kata. Misalnya teka – teki, utak – atik, mondar – mandir, gotong – royong, lauk – pauk, sayur
– mayur, dan lain  lain. 
Contoh Kalimat:
Para warga melakukan gotong – royong untuk membersihkan desa. 
Dika mengutak – atik komputernya hingga menjadi rusak.

4. Kata ulang berimbuhan


Jenis kata ulang ini terjadi akibat penambahan imbuhan pada sebagian kata. Misalnya Tarik –
menarik, maaf – memaafkan, pukul – memukul, panggil – memanggil, putar – memutar, dan
lain – lain. 
Contoh Kalimat :
Aku diajarkan oleh ibu untuk tolong menolong antar sesama teman. 
Kita harus maaf – memaafkan di hari yang suci ini. 

5. Kata ulang semu


Jenis kata ulang ini adalah kata yang mengalami proses pengulangan seluruhnya tetapi tidak
bisa dipisahkan, misalnya kupu – kupu, laba – laba, umang – umang, pura – pura, lain – lain,
dan sebagainya. 
Contoh Kalimat :
Rumah ini dipenuhi oleh sarang laba – laba. 
Dia pura – pura tidak mengenal orang tuaanya akibatnya tuhan murka kepadanya.

Kata ulang sebagian


Kata ulang sebagian adalah mengulang sebagian dari kata dasarnya.
Contoh:

Berjalan     = berjalan-jalan Sama = sesama


Memukul  = memukul-mukul Tangga = tetangga
Berlari = berlari-lari Berapa = beberapa

Anda mungkin juga menyukai