MAKALAH Simpan Pinjam
MAKALAH Simpan Pinjam
DISUSUN OLEH:
ISLAMIYATUL HASANAH
XI-MIPA 4
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis sampaikan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmatNya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Simpan pinjam, sewa-
menyewa, dan jual beli” ini dengan tepat waktu. Dengan di susunnya makalah ini
diharapkan dapat membantu anda dalam menganalisa dan memahami mengenai simpan
pinjam, sewa-menyewa dan jual beli dalam islam.
Kami menyadari sepenuhnya masih banyak terdapat kelemahan dan kekurangan dalam
penyusunan dan penelitian ini, baik dari isi maupun penulisannya .untuk itu kritik dan saran
dari semua pihak yang bersifat membangun senantiasa saya harapkan demi penyempurnaan
penuyusunan ini dimasa yang akan datang.
Tidak lupa pula kami sampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya atas segala bantuan
semua pihak sehingga penelitian ini dapat terselesaikan.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
Halaman Judul........................................................................................................................i
Kata Pengantar.......................................................................................................................ii
Daftar Isi................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan..................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.2 Sewa-Menyewa....................................................................................................3
3.1 Simpulan..............................................................................................................8
3.2 Saran.....................................................................................................................8
Daftar Pustaka........................................................................................................................9
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini yaitu:
Mengetahui pengertian, hukum dan rukun simpan pinjam dalam Islam
Mengetahui pengertian, hukum dan rukun sewa-menyewa dalam Islam
Mengetahui pengertian, hukum dan rukun jual beli dalam Islam
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
d) Dengan perjanjian waktu untuk mengembalikan. Ada pendapat lain bahwa waktu tidak
menjadi syarat perjanjian dalam pinjam meminjam, sebab pada hakekatnya pinjam
meminjam adalah tanggung jawab bersama dan saling percaya, sehingga apabila terjadi
suatu kerusakan atau keadaan yang harus mengeluarkan biaya menjadi tanggung jawab
peminjam. Hadits Nabi Saw :
ِ اَ ْل َع
ِ اريَةُ ُمَؤ َدةٌ َوال َّر ِع ْي ُم غ
َـار ٌم
Artinya : “Pinjaman itu wajib dikembalikan dan orang-orang yang menanggung
sesuatu harus membayar.” (HR. Abu Daud dan Turmudzi)
e) Adanya lafadz ijab dan qabul, yaitu ucapan rela dan suka atas barang yang dipinjam.
3
Rukun dan Syarat Sewa Menyewa
Rukun dan syarat sewa menyewa adalah sebagai berikut :
a. Ada pihak penyewa dan yang menyewakan; syarat kedua belah pihak adalah :
- Berakal
- Tidak dipaksa (dengan kehendak sendiri)
- Sudah baligh
b. Ada barang yang akan disewakan; syaratnya :
- Diketahui jenisnya
- Diketahui kadarnya
- Diketahui sifatnya
c. Ada manfaat pada benda/barang yang disewakan; syarat-syaratnya adalah :
- Manfaat yang benar-benar berharga
- Keadaan manfaat dapat diberikan oleh orang yang menyewakan
d. Adanya perjanjian batas waktu sewa menyewa.
4
b. Menyewa barang yang dalam tanggungan seseorang, seperti menyewa mobil yang tidak
ditentukan mobil jenis apa, maka rusaknya mobil yang dipakai tidak membatalkan aqad
sewa menyewa, bahkan yang menyewakan mobil wajib mengganti dengan mobil lain
sampai habis masa aqadnya atau sampai pada tujuan yang ditentukan. Bahkan aqad sewa
menyewa tidak batal dengan sebab matinya seseorang yang menyewakan atau yang
menyewa bila batas masanya belum habis dan sewa menyewa dapat dilanjutkan oleh ahli
warisnya.
5
Hukum Jual Beli
Jual beli hukum asalnya jâiz atau mubah/boleh (halal) berdasarkan dalil dari al-Quran, hadis
dan ijma’ para ulama.
……التأكلوااموالكم بينكم با لباطل اال ان تكون تجارة ان تكون تجارة ان تراض منكم
Artinya: “….janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil,
kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu….. “
(QS. An Nisa’29)
6
- Jual beli system ijon (belum jelas barangnya)
Jual beli ini dilarang karena barang yang akan dibeli masih samar.
عن بيع الثما رحتى يبد وصال حيامتفق عليهعن ابن مر نهى النبى ص م
“dari Ibnu Umar ra. Nabi saw melarang jual beli buah-buahansehingga nyata baiknya buah
itu”.(Muttafaq ‘alaih)
- Jual beli anak binatang ternak yang masih di dalam kandungan
Jual beli ini dilarang karena barangnya belum ada dan tidak tampak juga.
- Jual beli sperma hewan
Jual beli sperma hewan, seperti mengawinkan seekor domba jantan dengan betina, agar dapat
memperoleh turunan.
رواه مسلمعن بيع فضل الماءنهى رسول هللا ص معن جابربن عبدهللا قا ل
“Rasulullah saw telah melarang jual beli air jantan binatang.”(HR. Muslim).
- Jual beli barang yang belum dimiliki
قال رسول هللا ص د ال تبيعنـ شيأ استريته حتى تقبضه:رواه احموالبيهقىم
Artinya: “Nabi saw telah bersabda janganlah engkau menjual sesuatu yang baru saja
engkau beli sehingga engkau menerima (memegangbarang itu)”. (HR. Ahmad Baihaqi).
b. Jual beli yang sah tetapi terlarang
- Jual beli pada waktu khutbah/sholat Jum’at bagi laki-laki.
- Jual beli dengan niat untuk ditimbun saat masyarakat membutuhkan
قال رسول هللا ص م ال يختكر اال خا طىءمسلم
“Rasulullah saw telah bersabda tidaklah seseorang menimbun barang kecuali orang yang
durhaka”. (HR. Muslim).
- Jual beli yang tidak mengetahui harga pasar
- Jual beli yang masih dalam tawaran orang lain
- Jual beli untuk kemaksiatan
7
4. Penjual dan pembeli sama-sama mendapat rizki Allah
5. Menumbuhkan ketentraman dan kebahagiaan
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Realitas sekarang konsep muamalah sedikit banyak telah bercampur aduk dengan
konsep yang diadopsi dari luar Islam. Tidak bisa dipungkiri ada pihak yang dalam
menjalankan tujuannya mencari keuntungan semata. Adapun dalam Gadai, sebagian orang
masih ragu terhadap hukum pemanfataan barang gadai, karena dalam hukum gadai
dikhawatirkan terdapat penyalahgunaan dalam pemanfaatan barang gadai.
3.2 Saran
Demikianlah makalah yang dapat kami sajikan dan kami sampaikan, semoga
bermanfaat bagi kita semua. Apabila ada penulisan atau kata-kata yang kurang berkenan
bahkan jauh dari kesempurnaan kami mohon maaf. Kritik dan saran yang membangun
senantiasa kami harapkan untuk kesempurnaan makalah kami selanjutnya. Terima kasih.
9
DAFTAR PUSTAKA
Chairuman Pasaribu, 1994. Hukum Perjanjian Dalam Islam, Sinar Grafika, Jakarta.
Isriani Hardini dan Dewi Puspitasari, 2007. Strategi Pembelajaran Terpadu, Familia,
Yogyakarta.
10