Anda di halaman 1dari 3

RESUME POLITIK HUKUM

Nama : Fangky Christina Indraguna


Npm : 41151010200073
Kelas : C19
Matkul : Politik Hukum
Dosen : Aep Sulaiman, S.H.,Sp.i.

KONSTRUKSI ALIRAN HUKUM DUNIA HINGGA KE INDONESIA

Satu aliran pemikiran akan bergantung pada aliran lainnya (hubungan saling
mempengaruhi), sebagai sandaran kritik analisa untuk membangun kerangka teoritis lainnya,
misalnya kritik positivisme terhadap aliran hukum alam, dan kritik kaum realis terhadap
positivisme terhadap aliran hukum alam, demikian pula kritik postmodernisme terhadap
kemapanan modernisme. Itulah dialektika yang tidak dapat ditolak (conditio sine qua non).

Satu pemikiran atau aliran yang muncul kemudian tidaklah melenyapkan aliran atau
pemikiran yang sudah ada, tetapi sebaliknya memperkaya khasanah keilmuan. Ilmu akan
selalu bergerak maju (transform). Munculnya aliran baru tidak otomatis mengakibatkan
aliran atau pemikiran lama ditinggalkan. Aliran pemikiran lebih dari sekedar mode atau gaya
dan selera berpakaian. Menurut Imre Lakatos) dalam program riset Lakatosian, yaitu
kerumitan asumsi-asumsi yang membentuk bagian lain dari struktur teori merupakan
gambaran pemikiran. Dalam program riset Lakatosian ada semacam ‘sabuk pengaman’ yang
melindungi inti pemikiran sebuah teori (aliran), tetapi sekaligus juga memodifikasi. Ini
semacam dialog teori, itu sebabnya mengapa satu teori hasil pemikiran tidak akan musnah
dan hilang begitu saja ketika teori lain yang baru muncul. Kemunculan satu teori disusul teori
lainnya pada dasarnya merupakan keragaman atau kekayaan dalam sebuah program riset.
Beberapa alirannya yaitu :

1. Aliran hukum alam.


2. Aliran postivisme hukum.
3. Aliran Sociological Jurisprudence.
4. Aliran Pragmatic Legal Relaism.
5. Aliran Marxis Yurisprudence.
6. Aliran Anthropological Jurisprudence.
7. Mazhab Unpad.

Hubungan Aliran-aliran Pemikiran Filsafat Politik Hukum Dengan Isi Pembukaan UUD 1945

Telaah keilmuan untuk mencoba membuka seberapa jauh muatan yang dikandung
dalam setiap alinea Pembukaan UUD 1945 ditinjau dari perkembangan aliran pemikiran
filsafat hukum, yaitu :

1. Alinea ke-1 UUD’45, secara substansial mengandung pokok pikiran ‘peri keadilan’
sebagai konsep ideal dan secara prinsip adalah upaya untuk menemukan keadilan
yang mutlak serta merupakan manifestasi upaya manusia yang merindukan adanya
hukum yang lebih tinggi dari hukum positif.
2. Alinea ke-2 UUD’45, merupakan konsep pemikiran utilitarianisme terutama pada
makna ‘adil dan makmur.’ Sebagaimana dipahami bahwa tujuan hukum pada
dasarnya adalah memberikan kesejahteraan bagi masyarakat, hal ini sejalan dengan
pendapat dari Bentham dan von Jhering bahwa “the great happiness for the greatest
number. Konsep Bentham lebih bersifat utilitarians individual, sedangkan Jhering
lebih bersifat social utilitarisme. Sistem Jhering mengembangkan segi-segi
positivisme Austin dan menggabungkannya dengan prinsip-prinsip utilitarianisme
Bentham dan Mill. Makna adil dan makmur harus dipahami sebagai kebutuhan
masyarakat Indonesia (rohani dan jasmani) Secara yuridis hal ini tentu saja menunjuk
kepada seberapa besar kemampuan hukum untuk dapat memberikan kemanfaatan
kepada masyarakat.
3. Alinea ke-3 UUD’45 menjelaskan pemikiran religius bagsa Indonesia, bahwa
masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang kental dengan nilai-nilai ke
Tuhanan. Ini sesuatu yang alamiah, karena pada dasarnya manusia selalu ingin tahu
dan berupaya untuk mengenal Tuhan dan memiliki kecenderungan untuk menolak
ketidaktahuan. Gagasan ini menjelaskan bahwa hubungan antara manusia dan sang
Pencipta.
4. Alinea ke-4 UUD’45 menjelaskan tentang Pancasila yang terdiri dari lima sila.
Pancasila secara substansial merupakan konsep yang luhur dan murni. Luhur karena
mencerminkan nilai-nilai bangsa yang diwariskan turun temurun dan abstrak. Murni
karena kedalaman substansi yang menyangkut beberapa aspek pokok, baik agamis,
ekonomi, ketahanan, sosial dan budaya yang memiliki corak partikular. Pancasila
sebagai suatu konsep dapat disebut sebagai suatu sistem tentang segala hal, karena
secara konseptual seluruh yang tertuang dalam sila berkaitan erat dan saling tidak
dapat dipisahkan atau bulat.

Anda mungkin juga menyukai