Forum)
Refleksi Filsafati: menggunakan metoda
mahluk sosial.
Dari konsep manusia ini secara deduktif teralir
beberapa konsep:
interrelasi antarmanusia dan antara manusia dan
lingkungannya: saling-tergantung.
Interaksi antarmanusia dan lingkungannya: saling-
memberi (dalam tataran tataran budaya, dikenal,
dengan paham: kekeluargaan).
REFLEKSI SILA III
Teridentifikasi konsep:
◦ Interrelasi antara manusia dan fenomen lain
berwujud loyalitas manusia kepada lingkungan.
◦ Loyalitas manusia kepada lingkungan dimulai dari
loyalitas kepada Tuhan, berjenjang ke atas dan
berpuncak pada loyalitas kepada Tuhan.
◦ Kebangsaan Indonesia yang tersusun oleh loyalitas
manusia secara berjenjang: dari loyalitas kepada
Tuhan, berjenjang loyalitas kepada keluarga,
loyalitas kepada sukubangsa, loyalitas kepada
bangsa, loyalitas kepada umat manusia, dan
berpuncak pada loyalitas kepada Tuhan.
REFLEKSI SILA IV
Teridentifikasi konsep:
◦ Masyarakat: relasi saling-tergantung antara masyarakat
dan warganya melahirkan relasi saling memelihara
eksistensi pihak yang lain.
◦ Musyawarah untuk mufakat adalah bentuk saling-
memberi informasi antara warga dan masyarakat,
melalui proses integrasi dua tingkat, yang oleh para
pujangga leluhur dirumuskan menjadi: kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyarakat perwakilan.
◦ Bentuk ‘saling-bemberi informasi’ antara negara dan
rakyat tersebut, sekaligus mengungkapkan bahwa ia
merupakan paham demokrasi.
REFLEKSI SILA V
Teridentifikasi konsep:
◦ Kewajiban dan Hak Manusia (KHM)
Secara alami yang original adalah ‘kewajiban’, sedangkan hak
adalah derivat dari kewajiban.
Hakikat dari hak adalah relasi, bukan barang-jadi.
Baik kewajiban maupun hak tidak bersifat asasi.
subyek.
Sifat keadilan adalah fungsional.
Melalui relasi satu-banyak, keadilan sosial tiap saat terwujud.
TAHAP PERSEPSI
(1) Definisi: persepsi adalah gambaran
kejiwaan mengenai suatu obyek yang
ditangkap melalui perinderaan.
(2) Persepsi seseorang yang dipengaruhi:
(a) perspektif yang terungkap oleh jarak
atau posisi.
(b) referensi yang dimiliki oleh pencerap,
sebelum mempersepsi obyek.
(c) skala amatan yang digunakan oleh
pencerap
IDE-BENAR
(1) Definisi: ide benar adalah ide yang
terbentuk oleh segenap informasi yang
dipancarkan oleh segenap relasi
antarsegenap komponen yang membentuk
obyek.
(2) Rambu-pikir waktu mempersepsi
obyek.
(3) Rambu-pikir untuk mendapatkan
kepastian ide-benar.
PROSES
Yangdimaksudkan dengan proses
adalah gerak refleksi pikiran secara
alami dari ide-benar ke telos.
REFLEKTIF
Yang dimaksud dengan reflektif adalah
proses deduktif yang berlangsung pada saat
idea-benar kedua; ide-benar kedua
melahirkan ide-benar ketiga dan seterusnya,
sampai terwujud telos.
TELOS
Yangdimaksud dengan telos
adalah ‘kearahan’ yang hendak
dicapai.
POSTULAT TEMUAN BARUS
‘Cita-cita intrinsik yang terkandung di dalam
suatu ideologi bisa diwujudkan menjadi
kenyataan, hanya apabila menggunakan
metoda-berpikir dari ideologi yang
bersangkutan’