Anda di halaman 1dari 18

POLITIK IDEOLOGI

Muh. Yusuf Rabra


105641105622
Ilmu Pemerintahan
DAFTAR ISI
 Daftar isi
 Pengertian Ideologi Pancasila
 Dasar Dasar Filsafat
 Filsafat pancasila
 Refleksi Sila I sampai V
 Metoda Berpikir Integral
 Tahap Persepsi
 Reflektif
 Telos
 Postulat Temuan Barus
TUJUAN INSTRUKSIONAL
 Terkuasainya secara akademik: (1)
pengertian, kedudukan, dan fungsi ideologi
dalam seluruhan kehidupan bermasyarakat
dan bernegara serta proyeksinya pada
ideologi Pancasila; (2) proses refleksi filsafati
sila-sila dari Pancasila dalam rangka
identifikasi serba konsep dan interrelasi
antarkonsep yang terkandung di dalamnya.
IDEOLOGI PANCASILA
 Pengertian dan definisi sendiri (dideduksi dari
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dan
abstraksi dari berbagai dialog antarpara
pendiri negara dalam forum BPUPKI tahun
1945)
 Hubungan Hirarkis antara Filsafat dan

Ideologi, in casu antara Filsafat Pancasila dan


Ideologi Pancasila
DASAR-DASAR FILSAFAT
 Pengertian Filsafat
 Filsafat dan Ilmu
 Filsafat dan Agama
 Apakah filsafat itu berguna?
 Tema Filsafat
◦ Persoalan Kosmologik (Fokus I)
◦ Persoalan Ontologik
◦ Filsafat Kejiwaan dan Pikiran (Philosophy of Soul and
Mind)
◦ Teori tentang Pengetahuan
◦ Nilai-Nilai Luhur Kehidupan (The Higher Values of Life)
FILSAFAT PANCASILA
 Metoda Fenomenologik (Edmund Husserl)
 Kebenaran itu apa? (Diskusi Kelompok-

Forum)
 Refleksi Filsafati: menggunakan metoda

fenomenologik dalam rangka


mengidentifikasi konsep-konsep yang
terkandung di dalam tiap sila dari Pancasila
dan interrelasi antarkonsep antarsila.
REFLEKSI FILSAFATI SILA I
 Refleksi Sila I
 Teridentifikasi konsep:

◦ Mantikan Eksistensi Alam Semesta (the logic of


universal existance) yang dapat disingkat MEAS
◦ Tiga Tesis-Ontologik yang terkandung di dalam
MEAS
 Tesis I : Teori tentang Eksistensi
 Tesis II: Teori tentang ‘Ada”
 Tesis III : Teori tentang Kebenaran
REFLEKSI FILSAFATI SILA II
 Teridentifikasi konsep:
 ‘Siapa manusia itu?’:
 Manusia adalah manusia individu sekaligus

mahluk sosial.
 Dari konsep manusia ini secara deduktif teralir

beberapa konsep:
 interrelasi antarmanusia dan antara manusia dan
lingkungannya: saling-tergantung.
 Interaksi antarmanusia dan lingkungannya: saling-
memberi (dalam tataran tataran budaya, dikenal,
dengan paham: kekeluargaan).
REFLEKSI SILA III
 Teridentifikasi konsep:
◦ Interrelasi antara manusia dan fenomen lain
berwujud loyalitas manusia kepada lingkungan.
◦ Loyalitas manusia kepada lingkungan dimulai dari
loyalitas kepada Tuhan, berjenjang ke atas dan
berpuncak pada loyalitas kepada Tuhan.
◦ Kebangsaan Indonesia yang tersusun oleh loyalitas
manusia secara berjenjang: dari loyalitas kepada
Tuhan, berjenjang loyalitas kepada keluarga,
loyalitas kepada sukubangsa, loyalitas kepada
bangsa, loyalitas kepada umat manusia, dan
berpuncak pada loyalitas kepada Tuhan.
REFLEKSI SILA IV
 Teridentifikasi konsep:
◦ Masyarakat: relasi saling-tergantung antara masyarakat
dan warganya melahirkan relasi saling memelihara
eksistensi pihak yang lain.
◦ Musyawarah untuk mufakat adalah bentuk saling-
memberi informasi antara warga dan masyarakat,
melalui proses integrasi dua tingkat, yang oleh para
pujangga leluhur dirumuskan menjadi: kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyarakat perwakilan.
◦ Bentuk ‘saling-bemberi informasi’ antara negara dan
rakyat tersebut, sekaligus mengungkapkan bahwa ia
merupakan paham demokrasi.
REFLEKSI SILA V
 Teridentifikasi konsep:
◦ Kewajiban dan Hak Manusia (KHM)
 Secara alami yang original adalah ‘kewajiban’, sedangkan hak
adalah derivat dari kewajiban.
 Hakikat dari hak adalah relasi, bukan barang-jadi.
 Baik kewajiban maupun hak tidak bersifat asasi.

◦ Keadilan yang berciri empat:


 Subyeknya jamak, berinteraksi serentak.
 Bahan baku dari keadilan adalah hasil tunaian kewajiban dari para

subyek.
 Sifat keadilan adalah fungsional.
 Melalui relasi satu-banyak, keadilan sosial tiap saat terwujud.

◦ Interrelasi antarkonsep yang terkandung di dalam kelima sila terangkai oleh


tiga tesis ontologik yang terkandung dalam MEAS, membentuk sistem
Filsafat Pancasila.
METODA BERPIKIR INTEGRAL
Berlangsung melalui dua tahap:

 tahap persepsi (cerapan), dan


 tahap proses

 
TAHAP PERSEPSI
 (1) Definisi: persepsi adalah gambaran
kejiwaan mengenai suatu obyek yang
ditangkap melalui perinderaan.
 (2) Persepsi seseorang yang dipengaruhi:
 (a) perspektif yang terungkap oleh jarak
atau posisi.
 (b) referensi yang dimiliki oleh pencerap,
sebelum mempersepsi obyek.
 (c) skala amatan yang digunakan oleh
pencerap
IDE-BENAR
 (1) Definisi: ide benar adalah ide yang
terbentuk oleh segenap informasi yang
dipancarkan oleh segenap relasi
antarsegenap komponen yang membentuk
obyek.
 (2) Rambu-pikir waktu mempersepsi
obyek.
 (3) Rambu-pikir untuk mendapatkan
kepastian ide-benar.
PROSES
 Yangdimaksudkan dengan proses
adalah gerak refleksi pikiran secara
alami dari ide-benar ke telos.
REFLEKTIF
 Yang dimaksud dengan reflektif adalah
proses deduktif yang berlangsung pada saat
idea-benar kedua; ide-benar kedua
melahirkan ide-benar ketiga dan seterusnya,
sampai terwujud telos.
TELOS
 Yangdimaksud dengan telos
adalah ‘kearahan’ yang hendak
dicapai.
POSTULAT TEMUAN BARUS
 ‘Cita-cita intrinsik yang terkandung di dalam
suatu ideologi bisa diwujudkan menjadi
kenyataan, hanya apabila menggunakan
metoda-berpikir dari ideologi yang
bersangkutan’

Anda mungkin juga menyukai