Anda di halaman 1dari 55

LAPORAN

PRAKTIKUM PERMESINAN MESIN FRAIS

DISUSUN OLEH :

1. MUHAMMAD DIMAS ADITYA (4202117021)


2. FERNANDO (4202117022)
3. ALONG GATRA MASARDI (420211024)
4. M IKBAR SASOTYA (4202117025)
5. KAMARUZZAMAN (4202117026)
6. NITA NATASYA (4202117027)
7. WAHYU AJI NUGROHO (4202117028)
8. ABDUL AZIS (4202117029)
9. MUHAMMAD ARI SAPUTRA (4202117030)

BENGKEL JURUSAN TEKNIK MESIN


POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
DAFTAR ISI

BAB 1.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
A. Latar Belakang................................................................................................................4
B. Deskripsi Singkat.............................................................................................................5
Tujuan Pembelajaran..........................................................................................................5
C. Materi Pokok dan Submateri Pokok.............................................................................5
BAB 2.........................................................................................................................................7
KEGIATAN PEMBELAJARAN............................................................................................7
A.Materi Pokok 1..................................................................................................................7
Macam-macam Mesin Frais................................................................................................7
B. Materi Pokok 2...............................................................................................................19
Macam-macam Pisau Frais...............................................................................................19
C. Materi Pokok 3...............................................................................................................28
Parameter-parameter Proses Pemesinan Frais...............................................................28
C. Materi Pokok 4...............................................................................................................34
Proses Pengefraisan 1. Indikator Keberhasilan..............................................................34
D. Materi Pokok 5...............................................................................................................46
Roda gigi..............................................................................................................................46
BAB 3.......................................................................................................................................59
PENUTUP...............................................................................................................................59
KESIMPULAN.......................................................................................................................59
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Modul ini disusun berdasarkansystem pelatihan yang mengacu pada penguasaan
kompetensi yang dirumuskan atas tuntutan kebutuhan lulusan/tamatan
diklat. Uraian materi ditujukan untuk penyampaian dan pengajaran
kompetensii(pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam suatu
tugas atau pekerjaan ). Penekanan pembelajaran diarahkan pada apa yang dapat
dilakukan oleh seseorang setelah mengikuti pendidikan dan pelatihan. Salah satu yang
menjadi ciri penting dari system pelatihan dengan pendekatan kompetensi adalah
penguasaan kompetensi secara individual atau kelompok dan kemampuan untuk
mengaktualisasikan di tempat kerja.

B. Deskripsi Singkat
Dengan mempelajari bahan ajarini Anda akan memahami macam-macam mesin frais,
bagian-bagian mesin frais, ukuran standar mesin frais,fungsi mesin frais, perlengkapan
mesin frais, macam-macam pisau frais, penggunaan pisau frais, pemasang pahat bubut
dan benda kerja, parameter-parameter prose mesin frais dan melaksanakan proses
pengefraisan

Tujuan Pembelajaran
1. Kompetensi Dasar
modul ini disajikan dengan tujuan memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan
pemesinan serta keselamatan kerja khususnya dalam mesin frais
secara rincinya adalah sebagai berikut:
a. Mengetahui kontruksi mesin frais secara umum
b. Membedakan kontruksi mesin frais
c. Menyebutkan fungsi mesin frais secara umum
d. Menyebutkan bagian-bagian mesin frais
e. Menjelaskan fungsidari komponen mesin frais
2. Indikator Keberhasilan
a. Dapat menjelaskan macam-macam mesin bubut
b. Menjelaskan macam-macam mesin frais
c. Menjelaskan macam-macam pisau frais
d. Menentukan parameter-parameter proses pengefraisan
e. Melaksanakan proses pengefraisan
C. Materi Pokok dan Submateri Pokok
1. Materi Pokok:
a. Macam-macam mesin frais
b. Macam-macam pisau frais
c. Parameter-parameter prose pemesinan frais
d. Proses pengefraisan
2. Sub Materi Pokok
a. Pengertian mesin frais
b. Macam-macam mesin frais
c. Fungsi mesin frais
d. Perlengkapan mesin frais
e. Macam-macam pisau frais
f. Penggunaan pisau frais
g. Kecepatan potong (Cutting speed) – Cs
h. Kecepatan putaran mesin (Revolotion Per Menit)–Rpm
i. Kecepatan pemakanan (Feeding)
j. Waktu pemesinan frais
k. Metode pemotongan
l. Sistem pembagian
m. Macam-macam teknik proses pengefraisan
n. Langkah-langkah pengopersian mesin frais
BAB 2
KEGIATAN PEMBELAJARAN

A. Materi Pokok 1
Macam-macam Mesin Frais
1. Indikator Keberhasilan
Setelah mengikuti pembelajaran, pesertamampu menjelaskan:
1) Ukuran standar
2) Bagian-bagian utama dan fungsi
3) Perlengkapan dan fungsi
2. Uraian Materi dan Contoh
A. Pengertian Mesin Frais
Mesin frais adalah salahsatu jenis mesin perkakas yang dapat digunakan untuk
mengerjakan suatubentuk benda kerja dengan mempergunakan pisau frais sebagai alat
potongnya.
Dilihat dari cara kerjanya, mesin frais termasuk mesin perkakas yang mempunyai
gerak utama berputar.Pisau dipasang pada sumbu/arbor mesin yang didukung dengan
alat pendukung arbor.Jika arbor mesin diputar oleh motor, maka
pisau frais ikut berputar.
Arbor mesin dapat berputar ke kanan atau ke kiri, sedangkan banyaknya putaran diatur
sesuai dengan kebutuhan.
B.Macam-macam Mesin Frais
Macam-macammesin frais dapat dibedakan menjadi beberapa jenis,diantaranya:

1. Mesin frais tegak (vertikal)


Mesin frais tegak adalah suatu mesin frais yang arbornya tegak (vertikal), sedang
mejanya dapat bergerak ke arah
a. memanjang/longitudinal
b. melintang /cross slide dan naik turun
Bagian-bagian mesin frais tegak:
a. Spindel e.Engkol ke arah memanjang
b. Kepala f.Engkol ke arah naik dan turun6
c. Tuas otomatis g.Alas mesin
d. Kolom h.Handel ke arah melintang

2. Mesin frais mendatar (horizontal)


Mesin frais horisontal, dibedakanlagi menurut fungsinya yaitu:
a. Mesin frais sederhana (Plain milling machine)
b. Mesin frais universal (Universal milling machine)

Mesin frais mendatar/horisontal adalah suatu mesin frais yang arbornya mendatar
seperti gambar , sedang mejanya dapat bergerak ke arah
a. memanjang/longitudinal
b. melintang /cross slide dan naik turun

Bagian-bagian mesin frais horizontal diantaranya:


a. Lengan penahan arbor l. Ulir pendukung
b. Tuas otomatis meja memanjang m.Alas bodi
c.Meja/bed machine n. Tuas pengunci sadel
d. Handel penggerak meja
memanjang o. Tuas kecepatan arah otomatis
meja melintang
e. Tuas pengunci meja mesin p. Dudukan meja/bede machine
f. Handel penggerak meja melintang q. Body Machine
g. Tuas pengatur feeding r. Tiang (colom)
h. Tuas pengatur feeding s.Spindel mesin
i. Engkol untuk ke arah naik/ turun t.Lengan msin
j. Engkol untuk ke arah naik turun u.Lengan penahan arbor
k. Lutut v.Tombol ON/OF

3. Mesin frais universal


Mesin frais universal adalah suatu mesin frais dengan kedudukan arbornya mendatar
dangerakan mejanya dapat kearah memanjang/longitudinal, melintang/cross slide, naik
turun dan dapat diputar membuat sudut tertentu terhadap body mesin.

Bagian-bagian mesin rais universal:


a. Lengan k. Tuas pengunci meja
b. Penyokong arbor l. Tabung pendukung
c. Tuas otomatis m.Lutut (knee)
d. Nok pembatas n. Tuas pengunci sadel
e. Meja mesin o. Alas meja
f. Engkol ke arah memanjang p. Tuas perubah kecepatan motor
listrik
g. Tuas pengunci S. Tuas penunjuk kecepatan putaran
h. Baut penyetel T. Tiang (colom)
i. Engkol ke arah melintang U. Spindel mesin
j. Engkol untuk ke arah naik turun V.Tuas untuk menjalankan spindel
4. Mesin frais khusus
Dan tipe mesin frais lain yangbanyak digunakan di industri berdasarkan fungsi
penggunaannya, antara lain:
a. Mesin frais copy (Copy milling machine)
b. Mesin frais hobbing
c. Mesin frais tusuk/stick
d. Mesin frais gravier
e. Mesin frais planer
f. Mesin frais CNC

a. Mesin frais copy


Merupakan mesin frais yang digunakan untuk mengerjakan bentukan yang rumit.
Maka dibuat master / mal yang dipakai sebagai referensi untuk membuat bentukan yang
sama. Mesin ini dilengkapi 2 headmesin yang fungsinya sebagai berikut:
 Headyang pertama berfungsi untuk mengikuti bentukan masternya.
 Head yang kedua berfungsi memotong benda kerja sesuai bentukan masternya.

Antara head yang pertama dan kedua dihubungkan dengan menggunakan sistem
hidrolik. Sitem referensi pada waktu proses pengerjaan adalah sebagai berikut:
a. Sistem menuju satu arah, yaitu tekanan guide pada head pertama ke arah master adalah
1 arah.
b. Sistem menuju 1 titik, yaitu tekanan guide tertuju pada satu titik dari master.
b. Mesin frais hobbing
Merupakan mesin frais yang digunakan untuk membuat roda gigi / gear dan
sejenisnya (sprocket dll).Alat potong yang digunakan juga spesifik, yaitu membentuk
profil roda gigi (evolvente) dengan ukuran yang presisi.

c. Mesin frais tusuk/stick


Mesin frais tusuk/stickbiasanya digunakan untuk membuat alur pasak pada lubang
yangberpasangan dengan poros, membuat roda gigi dalam dll.
d. Mesin frais gravier
Merupakan mesin yang digunakan untuk membuat gambar atau tulisan dengan ukuran
yang dapat diatur sesuai keinginan dengan skala tertentu.
e. Mesin frais planer
Merupakan mesin yang biasa digunakan untuk memotong permukaan ( face cutting )
dengan benda kerja yang besar dan berat.

11
f. Mesin frais CNC
Merupakan mesin yang digunakan untuk mengerjakan benda kerja dengan
bentukanbentukan yang lebih komplek.
Mesin frais CNC merupakan penggangi mesin frais copy dan gravier. Semua control
menggunakan sistem electronic yang komplek (rumit). Dibutuhkan operator yang ahli
dalam menjalankan mesin ini.Harga mesin CNC ini sangat mahal.

C. Ukuran Standar Mesin


Ukuran suatu mesin frais ditentukan oleh beberapa faktor diantaranya:
a. Panjang langkah/ jarak tempuh meja mesin frais arah memanjang
b. Jarak spindel sampai permukaan meja pada kedudukan paling bawah.
c. Panjang langkah/ jaraktempuh meja mesin frais arah melintang
D. Bagian- bagian utama mesin frais dan fungsinya
Mesin frais kontruksinya berbeda-beda, tetapi pada prinsipnya mesin ini mempunyai
beberapa komponen utama, yaitu:
a. Kolom mesin/badan mesin
b. Arm/lengan mesin
c. Table/meja mesin
d. Sadel/dudukan meja
e. Knee/Lutut
f. Alas mesin

1. Kolom/badan mesin
Badan mesin ini adalah berdiri tegak dan kokoh karena ia dipakai sebagai patokan dan
merupakan dudukan dan rumah dari roda gigi. Selain dari itu juga akan jadi dudukan dari
sumbuutama, bahkan untuk jadi dudukan motor dan puli-pulinya itulah ditempatkan.
Bagian depan yang dikerjakan secara masinal, adalah bebentuk ekor burung tegak
yaitu untuk gerak turun naiknya knee yang membawa sadel dan meja. Pada bagian
sebelah atas kolom ini dipasang sumbu utama/spindel untuk dudukan dan membawa
arbor sebagai pemegang dari pisau frais itu sendiri, sehingga dapat berputar.

Pada bagian atas juga dibuat alur ekor burung mendatar yaitu untuk dudukan lengan,
dan arm ini dapat didorong maju ataupun mundur untuk mencapai kedudukan tertentu.

2. Lengan/Arm
Sepertidikatakan di atas bahwa lengan itu letaknya di bagian paling atas dari badan
mesin dan bawahnya mempunyai bentuk ekor burung yang pas kepada alur ekor burung
pada badan mesin, lengan ini dapat dikunci dan dilepas untuk kebutuhan tertentu. Pada
lengan ini dapat dipasang dukungan arbor(suport arbor)yang mempunyai alur ekor
burung pas kepada lengan tadi dan ia dapat dikunci pada posisi tertentu, sehingga cocok
untuk kebutuhan pekerjaan tertentu.
Pada beberapa jenis mesin, pendukung arbor ini jumlahnya ada yang satu ada yang
dua buah untuk lebih kokohnya dukungan terhadap arbor.
3. Meja mesin frais
Meja ini letaknya adalah di atas sadel, bentuknya segiempat panjang dan mempunyai
aluralur T yang berfungsi untuk penempatan baut dan mur T yang berfungsi sebagai
pengikat.Untuk jenis mesin tetentu meja ini dapat diatur 0 samapai 45 derajat, miring ke
kiri atau ke kanan.
Pergerakan ke kiri atau ke kanan dari meja ini dengan bantuan memutar sumbu
transporter yang mempunyai kisar tertentu, yaitu ada yang 5 atau 6 mm ada juga yang
berukuran inchi. Apabila perlu meja ini dapat dikunci kepada sadel dan untuk
pengefraisan dengan pemakanan menurun/Climb milling, maka pada meja mesin ini
dipasang backlash eliminator untuk menahan loncatan dari meja karena pemakanan.

4. Sadel (Dudukan Meja)


Sadel ini bentuknya persegi artinya mempunyai ukuran lebar sama dengan ukuran
panjangnya, dan sadel ini mempunyai alur ekor burung yang pas kepada lutut , sehingga
sadel ini dapat bergerak mundur maju searah dan sejajar dengan gerakan lengan tadi, jadi
sadel ini gerakannya tidak bisa kearah kiri atau kearah kanan, artinya hanya dua arah saja
yaitu mundur maju dan sadel ini dapat dikunci kepada lutut apabila diperlukan.
Di bagian atas dari sadel ini dibuat alur T melingkar 360 derajat, dengan tujuan untuk
membautkan meja kepada sadel agar kokoh, dan alur bentuk melingkar ini yang
memungkinkan meja diputar beberapa derajat menurut kebutuhan tertentu. Dan
penunjukan besarnya derajat terdapat pada permukaan sadel itu sendiri.Di atas
permukaan sadel itu juga dipasang handel pembalik arah gerakan otomatis dari meja.

5. Lutut/Knee
Lutut ini adalah mempunyai dua alur ekor burung yang saling tegak lurus, yaitu satu
alur dipaskan kepada kolom dan satunya lagi dipaskan kepada sadel itu tadi.
Lutut ini berbentuk rongga, dan dalam rongga itulah dipasang roda-roda gigi untuk
gerakan otomatis, mundur maju, naik turun dan kiri kanan. Gerakan dari lutut ini hanya
dua arah yaitu turun dan naik saja, lutut ini juga dapat dikuncikan kepada kolom, agar
kukuh pada waktu pengefraisan.

6. Alas mesin
Alas mesin ini letaknya sama dengan namanya yaitu alas, artinya bagian paling bawah
dari mesin, alas ini berfungsi untuk menumpu seluruh beban yang ada pada mesin,
seperti berat mesin ditambah berat bahan yang dikerjakan dan berat perlengkapan yang
dipakai serta berat dari alas itu sendiri.
Pada alas mesin ini dibuat rongga sebagai bak penampung, yaitu untuk menampung
cairan pendingin. Pompa air untuk mengalirkan cairan pendingin kepada cutter dan
benda kerja, juga dipasang pada alas ini untuk membuat sirkulasi air pendingin itu tadi.

E. Fungsi Mesin Frais


Dengan berbagai kemungkinan gerakan meja mesin frais, dapat digunakan untuk
membentuk bidang-bidang pada benda kerja diantaranya:
a. Bidang rata datar
b. Bidang rata miring menyudut
c. Bidang siku
d. Bidang sejajar
e. Alur lurus atau melingkar
f. Segi banyak beraturan atau tidak

Selain benda kerja tersebut diatas, ada beberapa bentuk lain dari benda-benda yang
lebih banyak dipakai, bentuk benda ini bergantung kepada bentuk pisaunya dan gerakan-
gerakan yang diberikan kepada benda tersebut dan juga peralatan yang dipergunakan
untuk mengerjakan pekerjaan tersebut, di antaranya yaitu:
a. Roda gigi lurus
b. Roda gigi helik
c. Roda gigi payung
d. Roda gigi cacing
e. Nok/eksentrik
f. Ulir scolor (ulir pada bidang datar)
g. Ulir cacing yang mempunyai kisar besar dan tidak mampu dikerjakan di mesin
bubut.

F. Perlengkapan Mesin Frais


Untuk menunjang berbagai macam jenis pekerjaan pada mesin frais, mesin ini
dilengkapi beberapa perlengkapan diantaranya:
1. Arbor
Arbor digunakan sebagai dudukan alat potong/pisau (mantel, side and face, slitting
saw dll) yang dipasang pada spindel utama pada posisi mendatar (horisontal).

2.Stub Ar bor
Stub arbor digunakan sebagai dudukan alat potong/pisau (Face mill, Shell endmill dll),
yang dipasang pada spindel utama atau tegak. Jadi posisinya dapat dipasang dalam posisi
mendatar (horisontal)atau tegak vertikal.

3. Collet Chuck
Collet chuck digunakan sebagai pengikat alat potong/pisau (End mill, Slot drill dll),
yang dipasang pada spindel utama atau tegak. Jadi posisinya dapat dipasang dalam posisi
mendatar (horisontal)atau tegak vertikal.
4. Ragum/Catok (Vice)
Ragum digunakan untuk mengikat benda kerja pada saat pengefraisan. Pemasangan
ragum diikatkan pada meja/bedmesin. Jenis ragum ini ada beberapa
jenis,diantaranya:Ragum rata (Vice plate), Ragumputar (Swivel Vice) dan Ragum
Universal (Universal vice).

5. Meja Putar (Rotary Table)


Meja putar (Rotary Table) digunakan untuk membagi jarak-jarak lubang, alur,radius
(melingkar) dan bentuk-bentuk segi banyak.
6. Kepala Pembagi (Dividing Head)
Kepala pembagi (dividing head) adalahperalatan mesin frais yang digunakan untuk
membentuk segi-segi yang beraturan padaporos benda kerja . Peralatan ini biasanya
dilengkapi dengan plat pembagi yang berfungsi untuk membantu pembagian yang tidak
dapat dilakukan dengan pembagian langsung.

7. Penjepit/Klem Mesin
Klem Mesin ini digunakan untuk memegang/menjepit benda kerja yang tidak dapat
dijepit pada ragum, yangumumnya benda panjang atau lebar.
Penjepitan langsung benda kerja itu ditaruh di meja mesin frais bila slindris ditaruh
pada alur meja, bila lebih ditempatkan sesuai dengan kemampuan langkah kerja
sehubungan dengan jangkauan pisau frais (cutter). Berbagai bentuk klem mesin dapat
dilihat pada gambar berikut ini.
B. Materi Pokok 2
Macam-macam Pisau Frais
1. Indikator Keberhasilan
Setelah mengikuti pembelajaran, peserta mampu menjelaskanmacam-macam pisau
frais berikut fungsinya.
2. Uraian Materi dan Contoh

A. Macam-Macam Pisau Frais dan Fungsinya


Hasil pengefraisan ditentukan oleh jenis alat potong/ pisau frais yang digunakan.
Adapun macam-macam pisau frais adalah sebagai berikut:

1. Pisau Frais Mantel (Plane M illing Cutter)


Pisau frais pisau frais mantel pada umumnya digunakan untuk mengefrais bidang yang
lebar dan rata.
Jenis pisau frais mantel, ada beberapa type yang fungsinya berbeda-beda, diantaranya
dapat dilihat pada table berikut:

2. Pisau Frais Sudut (Angle Cutter)


Pisau frais sudutpada umumnya memiliki sudut 30o, 45o , 60o dan 90o. Sedangkan
apabila dilihat dari sisi sudutnya, ada yang memilki sudut tunggal (Single angle cutter)
dan ada yang memilki sudut ganda (double angle cutter).
3. Pisau Frais Ekor Burung (Dove Tail Cutter)

Pisau frais ini digunakan untuk mengefrais alur ekor burung, pada umumnyasudut ekor
burung yang dapat dibuat besarnya: 30o, 45o dan 60o.
23
4. Pisau frais AlurMelingkar (WoodruffKeyseat Cutter)
Pisau frais ini digunakan untuk mengefrais alur pasak pada poros yang berbentuk
bulan sabit yang letak alurnya tidak pada ujung porosnya.

5. Pisau sisi dan Muka(Side and F ace Cutter)


Pisau frais ini digunakan untuk mengefrais alur pada permukaan bendakerja
6. Pisau Frais Sisi Gigi Silang (Staggered Tooth Side and F ace Cutter).
Pisau frais ini digunakan untuk mengefrais alur pada permukaan benda kerja.
Perbedaann dengan pisau frais sisi adalah, pemakanannya lebih ringan

2
7. Pisau frais radius (bentuk) (Form Cutter)
Pisau frais radius, berfungsi untuk membentuk radius luar berbentuk cekung disebut
(convex milling cutter) dan untuk membentuk radius luar berbentuk cembung disebut
(concave milling cutter)

8. Pisau Frais Alur T (T Slot Cutter)


Pisau alur T digunakan untuk mengefrais berbentuk alur T sebagaimana alur T pada meja
mesin frais dan skrap
9. Pisau Frais Jari(Endmill Cutter)
Pisau jari digunakan untuk membuat alur tembus atau betingkat dan mengefrais rata
untuk bidang yang kecil

Dilihat dari sudut heliknya dan jumlah mata sayatnya, ada beberapa jenis pisau jari
diantaranya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
10. Pisau Jari Radius ( Bull N oze Cutter)
Pisau jari radius digunakan untuk membuat bidang alur berbentuk radius cekung

11. Pisau Frais Roda Gigi(Gear Cutter)


Pisau frais roda gigi digunakan untuk pembuatan roda gigi. Pisau jenis ini ada dua
macam yaitu, pisau frais roda gigi untuk sistem modul (mm) dan Dp (diameter pitch)

12. Pisau Frais Muka (Face M ill Cutter)


Pisau muka pada umumnya mata sayatnya ditempel pada bodi dengan cara dilas atau
dibaud, yang mata sayatnya terbuat dari bahan cementit carbide. Pisau ini digunakan
untuk mengefrais permukaan rata dan luas/lebar
13. Pisau Frais Sisi dan Muka (Shell endmil Cutter)
Pisau frais sisi dan muka, digunakan untuk pemakanan bagian samping dan muka,
sehingga dapat digunakan untuk mengefrais bidang siku. Pisau jenis ini ada macam yaitu,
untuk pemakanan ringan/finising (Gambar 3.13a) dan Untuk Pemakanan
berat/pengasaran

14. Pisau Frais Gergaji(Sli tting Saw)


Pisau gergaji digunakan untuk memotong/ membelah benda kerja yang memiliki
ukuran ketebalan tidak terlalu besar (tipis)
B. PenggunaanPisau Frais
Penggunaan pisau frais tergantung dari jenis pekerjaan yang akan dilakukan
pengefraisan. Dibawah ini tabel penggunaan masing-masing pisau frais sesuai
Fungsinya
C. Materi Pokok 3
Parameter-parameter Proses Pemesinan Frais
1. Indikator Keberhasilan
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta mampu menghitung parameter-parmeter
pada proses pemesinan frais:
1) Kecepatanpotong
2) Kecepatan putaran mesin
3) Kecepatan pemakanan
2. Uraian dan Contoh
Yang dimaksud dengan parameter-parameter proses pemesinan frais adalah, dasar-
dasar perhitungan yang gunakan untuk menentukan perhitungan-perhitungan dalam
proses pemotongan/penyayatan pemesinan fraisdiantaranya, kecepatan potong (Cs),
kecepatan putaran mesin (Revolotion Per-Menit), kecepatan pemakanan berikut waktu
proses pemesinannya.

A. Kecepatan potong (Cutting speed) – Cs


Pada saatproses pengefraisan berlangsung, cutter berputar memotong benda kerja
yang diam dan menghasilkan potongan atau sayatan yang menyerupai chip, serpihan-
serpihan tersebut dapat juga berbentuk seperti serbuk (tergantung dari bahan).
Kemampuan mesin menghasilkan panjang sayatan tiap menit disebut kecepatan potong
(sayat), yang diberi symbolCs(Cutting Speed). Apabila ukuran diameter alat potong dan
kecepatan putaran mesin diketahui, makauntuk mencari kecepatan pemotong rumusnya
adalah:
Cs= π. d . n ( m/menit )
Keterangan:
Cs=Cutting Speed ( m/menit )
d=Diameter Cutter ( mm )
n=Putaran Spindle ( Rpm )
π=Konstanta ( 3,14 )

Pada prinsipnya kecepatan pemotongan suatu material tidak dapat dihitung secara
matematis. Karena setiap material memiliki kecepatan potong sendiri-sendiri berdasarkan
karakteristiknya dan harga kecepatan potong dari tiap material ini dapat dilihat didalam
table yang terdapat didalam buku atau referensi.Untuk lebih jelasnya mengenai harga
kecepatanpotong daritiap material dapat dilihatpadatable dibawah ini.

B. Kecepatan Putaran Mesin (Spindle Machine)


Sebagaimana telah dijelaskan pada materi mesin bubu, yang dimaksud kecepatan
Putaran Mesin adalah, kemampuan kecepatan putaran mesin dalam satu menit.Dalam hal
ini mengingat nilai kecepatan potong untuk setiap jenis bahan sudah ditetapkan secara
baku, maka komponen yang bisa diatur dalam proses penyayatan adalah putaran
mesin/benda kerja. Dengan demikian rumus untuk menghitung putaran adalah:

Karena satuan Cs dalam meter/menit sedangkan satuan diameter pisau/benda kerja dalam
millimeter, maka rumus menjadi:

Cs
n= π . d rpm
Contoh:
Diketahui: Baja lunak akan difrais dengan alat potong Ø alat potong Ø 80 mm dan (CS =
30 m / menit).Hitung kecepatan putaran mesinnya!.
Jawab:
1000.Cs 1000.30
n¿ π .d n= 3,14.80
n=119,42≈ 119 rpm

Hasil perhitungan di atas pada dasarnya sebagai acuan dalam menyetel putaran mesin
agar sesuai dengan putaran mesin yang tertulis pada tabel yang ditempel di mesin
tersebut.Artinya, putaran mesin aktualnya dipilih dalam tabel pada mesin yang nilainya
paling dekat dengan hasil perhitungan di atas.
Untuk menentukan besaran putaran mesin dapat juga menggunakan tabel,
sebagaimana dapat dilihat pada

C. KecepatanPemakanan (Feeding)
Pada umumnya mesin frais, dipasang tabel kecepatan pemakanan atau feeding dalam
satuan mm/menit. Jadi misalnya pada mesin disetel besar kecepatan pemakannya 28;
artinya kecepatan pemakanan pisau frais sebesar 28 mm/menit.Makin kecil kecepatan
pemakanan pisau frais, kekasarannya makin rendah atau lebih halus. Tabel besar
pemakanan pada mesin baru berlaku jika mesin frais tersebut dijalankan dengan cara/
mode otomatis.
Menghitung kecepatan pemakanan/feeding= F (mm/menit)
F (mm/men)= f (mm/putaran)x n ( put/menit)
Dimana, f adalah bergesernya pisau frais (mm) dalam satu putaran.

D. Perhitungan Waktu Pemesinan Frais


1. Waktu Pemesinan Pengefraisan Rata

Berdasarkan prinsip kerja mesin frais dan gambar diatas, untuk mencari waktu
pengefraisan dapat dihitung dengan rumus:
jarak tempuh meja kerja mm
Waktu pemesinan (tm)¿ .
rata rata pemakanan mm/menit
l
tm= s '
L=ℓ+ℓa+ℓu
S= s.n
Dimana:
t = jumlah mata sayat alat potong
s = pemakanan tiap mata potong
n = Rpm
L = jarak tempuh pemakanan keseluruhan
ℓ = panjang benda kerja
ℓa = kelebihan awal
ℓu = kelebihan akhir
S’ = pemakanan setiap menit

Waktu Pengeboran Pada Mesin Frais

38
Sebagimana pada proses facing, untuk menghitung waktu pengeboran pada mesin frais
pada dasarnya sama dengan rumus untuk mencari waktu pemesinan
pengefraisanrata.Berikut adalah rumus untuk mencari waktu pengeboran pada mesin
bubut.
L=(0,3d) +ℓ
L ( 0,3 d )+ l
tm= menit tm= menit
s.n s.n
Dimana:
ℓ = kedalaman lubang/tebal benda kerja
L = ℓ + 0,3 d (la)
d = Ø mata bor/lubang (mm)
n = putaran mata bor (Rpm)
s = pemakanan (mm/put)
Contoh: Diketahui,
ℓ = 30 mm
d = 12 mm
s = 0,04 pemakanan mm/put
n = 260 rpm
Hitung waktu pengeboran pada mesin frais(tm)?
Jawab:
( 0,3 d )+ l ( 0,3.12 )+ 20 23,6
tm= menit = = = = 2,7 menit
s.n 0,04.260 10,4

C. Materi Pokok 4
Proses Pengefraisan
1. Indikator Keberhasilan
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diklat mampu melaksanakan
prosespengefraisan:
1) Metode pemotongan
2) System pembagian
3) Teknik pengefraisan
4) Langkah proses frais

2. Uraian dan Contoh


A. Metode Pemotongan
Untuk mendapatkan hasil pengfraisan yang baik dan alat potongnya tahan lama,
perlu memahami metoda pemotongan yang benar. Metode pemotongan pada proses
pemesinan frais dibagi menjadi tiga, diantaranya:

1. Pemotongan searah
Yang dimaksud pemotongan searah adalah, pemotongan yang datangnya benda
kerja searah dengan arah putaran cutter. Pada pemotongan ini hasilnya kurang baik
karena meja (benda kerja) cenderung tertarik oleh cutter
2. Pemotongan Berlawanan Arah
Yang dimaksud pemotongan searah adalah, pemotongan yang datangnya benda kerja
berlawanan deangan arah putaran cutter. Pada pemotongan ini hasilnya dapat
maksimal karenameja (benda kerja) tidak tertarik oleh cutter

3. Pemotongan Netral
Yang dimaksud pemotongan netral adalah, pemotongan yang terjadi apabila lebar
benda kerja yang disayat lebih besar atau lebih kecil dari ukuran diameter cutter pada
waktu pengefraisan menggunakan face mill atau ujung shell end mill.

B. Sistem Pembagian
Di dalam mesin frais atau milling machine, selain mengerjakan pekerjaan-pekerjaan
pengefraisan rata, menyudut, membelok, mengatur dsb, dapat pula mengerjakan benda
kerja yang berbidang-bidang atau bersudut-sudut.Yang dimaksud benda kerja yang
berbidangbidang ialah benda kerja yang mempunyai beberapa bidang atau sudut atau
alur beraturan misalnya segi banyak beraturan, batang beralur, roda gigi, roda gigi
cacing, dan sebagainya.
Untuk dapat mengerjakan benda-benda kerja tersebut di atas, mesin frais dileng-kapi
dengan kepala pembagi dan kelengkapannya. Kepala pembagi ini berfungsi untuk
membuat pembagian atau mengerjakan benda kerja yang berbidang-bidang tadi dalam
sekali pencekaman.
Dalam pelaksanaannya, operasi tersebut di atas ada lima (lima) cara, yang merupakan
tingkatan cara pengerjaan, yaitu:
a. Pembagian langsung (direct indexing)
b.Pembagian sederhana (simple indexing)
c.Pembagian sudut(angel indexing)
d.Pembagian differensial (differential indexing)
e.Pembagian sudut differensial (differential angel indexing)

Dari kelima cara tersebut, merupakan tingkatan-tingkatan cara pengerjaan, artinya cara
yang kedua lebih sulit/rumit dari pada cara yang pertama, cara yang ketiga adalah cara
yang lebih sulit/rumit dari cara yang kedua, demikian pula cara keempat adalah cara yang
lebih dari pada cara ketiga.Cara kelima adalah cara yang paling sulit/rumit dan
digunakan apabila keempat cara yang lainnya tidak dapat dilaksanakan.

1. Pembagian Langsung
Yang dimaksud dengan pembagian langsung adalah, cara mengerjakan benda kerja
dibagi menjadi berbidang-bidang dengan cara pembagian langsung, yang dilakukan
dengan memutar spindel kepala pembagi yang mengacu pada alur-alur/lubang-lubang
pelat pembagi.

Kepala pembagi langsung, pada umumnya dilengkapi beberapa pelat/piring pembagi


yang beralur V atau berlubang-lubang yang dapat diganti dan dipasang langsung pada
spindel.Dibawah diperlihatkan kepala pembagi langsung dengan alur V alur V

Pelat/piring pembagi dengan alur V pada umumnya memilki jumlah alur yang genap,
diantaranya ada yang beralur 24 dan 60

Untuk pelat pembagi beralur 24 dapat dipergunakan untuk pembagian: 2, 3, 4, 6, 12,dan


24. Untuk mempermudah menempatkan posisi yang baru, pada umumnya pelat pembagi
mempunyai angka jumlah pembagian yang dapat dibuat. Rumus untuk pembagian
langsung
adalah:
Jumlah alur V pada pelat pembagi
Jumlah alur=
Jumlah bidang yang akan dibuat

Sedangakan pelat pembagi dengan lubang-lubang, mempunyai satu lingkaran lubang dan
terdapat pula angka-angka yang menyatakan nomor lubang itu. Cara kerjanya sama
dengan plat pembagi beralur V, hanya saja fungsi pengunci indeks diganti dengan pen
indeks.

Fungsi dari indexing plate ini adalah untuk menempatkan pemu-taran/pembagian benda
kerja yang diinginkan. Dengan lubang-lubang yang ada pada indeksing plate itulah dapat
menempatkan pembagian benda kerja sesuai dengan yang diinginkan. Dengan demikian,
semakin banyak lingkaran lubang yang ada, makin banyak pula kemungkinan benda
kerja dapat membuat segi nberaturan lebih banyak. Pembuatan/pembagian benda kerja
yang dapat dilaksanakan dengan lubang-lubang yang ada, inilah yang disebut pembagian
sederhana. Sedangkan engkol pembagi (Indexs Crank) berfungsi untuk memutar batang
ulir cacing. Lengan penempat gunanya untuk menempatkan pen indeks. Pada beberapa
kepala pembagi,
ulir cacing dapat diputar lepas dari roda gigi cacing.

Kepala pembagi universal biasanya dilengkapi dengan 3 buah pelat pembagi, tetapi ada
juga yang hanya mempunyai 2 buah. Jumlah lubang setiap lingkaran harus dipilih untuk
pembagian yang mungkin dibuat dalam hubungannya dengan ulir cacing pada kepala
pembagi.
Dibawah ini ditunjukkan beberapa contoh set indexcing plate.
Mesin frais Accera:
Keping I : 15; 18; 21; 29; 37; 43
Keping II : 16; 19; 23; 31; 39; 47
Keping III : 17; 20; 27; 33; 41; 49
Mesin frais Brown & Sharpe:
Keping I : 15; 16; 17; 18; 19; 20
Keping II : 21; 23; 27; 29; 31; 33
Keping III : 37; 39; 41; 43; 47; 49
Mesin frais Hero:
Keping I : 20; 27; 31; 37; 41; 43; 49; 53.
Keping II : 23; 29; 33; 39; 42; 47; 51; 57.
Mesin fraisVilh Pedersen:
Keping I : 30; 41; 43; 48; 51; 57; 69; 81; 91; 99; 117.
Keping II : 38; 42; 47; 49; 53; 59; 77; 87; 93; 111; 119.

Apabila diketahui perbandingan antara jumlah gigi cacing dengan ulir cacing (rationya) =
40: 1 atau i = 40: 1, berarti 40 putaran ulir cacing atau putaran engkol pembagi, membuat
satu
putaran roda gigi cacing atau benda kerja.Untuk T pembagian yang sama dari benda
kerja, setiap satu bagian memerlukan:
ratio 40 : 1 i
nc= = = putaran
T T T
Dimana:
nc=putaran indeks
i=angka pemindahan (ratio)
T=pembagian benda kerja
Perlu diingat bahwa, apabila pembagian yang dikehendaki lebih dari 40, ulir cacing
diputar kurang dari satu putaran, dan bila pembagian kurang dari 40, ulir cacing diputar
lebih dari satu putaran.

C. Macam-macam Teknik Proses Pengefraisan


1. Pengefraisan Rata Sejajar dan Siku Arah Mendatar (Horizontal)
Dalam melakukan pemotongan mendatar, jenis mesin yang digunakan yaitu mesin frais
horizontal. Pisau yang digunakan yaitu jenis pisau frais mantel. Berikut ini langkah-
langkah pengefraisan rata dengan posisi mendatar:
a. Siapkanperlengkapanmesinyangdiperlukanmeliputiragum
mesin,arbor,dansatusetkollar(ringarbor)dengandiameter
lubangsamadengandiameterlubangalatpotongyangakan
digunakanberikutkelengkapanlainnya.
b. Majukanlengan danlepaskanpendukungarbor
c. Bersihkanlubangdanarborbagiantirusnya
d. Pasangarborpadaspindelmesindanikatarbordenganmemutar
murpengikatdibelakangbodimesin
5

e. Pasang pisau (cutter) dan ring arbor (kollar) pada arbor , posisi pengikatan
yang benar dan, posisi pengikatan yang salah apabila yang digunakan
pisau mantel helik kiri.
f. Pasang pendukung arbor (support) pada lengan mesin dengan posisi tidak jauhdari
pisau dan ikat dengan kuat

51
g. Selanjutnya pasang ragum pada meja mesin frais pada posisi kurang lebih ditengah-
tengah
meja mesin agar mendapatkan area kerja yang maksimal.

h. Lakukan pengecekan kesejajaran ragum. Apabila jenis pekerjaannya tidak dituntut


hasil kesejajaran dengan kepresisian yang tinggi, pengecekan kesejajaran ragum dapat
dilakukan dengan penyiku . Apabila hasil kesejajarannya dituntut dengan kepresisian
yang tinggi, pengecekan kesejajaran ragum harus dilakukan dengan dial indicator
i. Pasang benda kerja pada ragum dengan diganjal paralel pad di bawahnya
.Untuk mendapatkan pemasangan bendakerjaagardapatdudukpada paralel dengan baik,
sebelum ragum dikencangkan dengan kuat, pukul benda dengan keras
secarapelanpelandengan palu lunak
j. Selanjutnya lakukan setting nol untuk persiapan melakukan pemakanandengan cara
menggunakan kertas Untuk jenis pekerjaan yang tidak dituntut hasil
dengan kepresisian tinggi, batas kedalaman pemakanan dapat diberitanda dengan balok
penggores
k. Atur putaran dan feeding mesin sesuai dengan perhitungan atau melihat table
kecepatan potong mesin frais.
l. Selanjutnya, lakukan pemakanan dengan arah putaran searah jarum jam bila pisau yang
digunakan arah mata sayatnya helik kiri. Pemakanannya dapat dilakukan
secara manual maupun otomatis.
m. Dalam menggunakan nonius ketelitian yang terletak pada handel
mesin,pemutaranrodahandelarahnyatidakbolehberlawanan arahdari setting awal karena
akan menimbulkan kesalahan setting yang akan mengakibatkan hasil tidak
presisi. menunjukan pengunaan nonius ketelitian pada handel mesin frais.

2. Pemotongan Rata Sejajar dan Siku Arah Tegak(Vertical)


Untuk mengefrais bidang rata dapat digunakan shell endmill cutter dengan cara yang
sama, tetapi menggunakan mesin frais tegak. Namun, untuk mesin frais universal dapat
juga digunakan untuk mengefrais rata pada sisi benda kerja, yaitu stub arbor dipasang
langsung pada spindel mesin. Proses pengefraisan bidang rata dengan shell endmill cutter
3. Pengefraisan Bidang Miring
Bidang miring dapat dikerjakan dengan memiringkan benda kerja pada ragum universal

Apabila bidang permukaannya lebih lebar, diperlukan memasang cutter pada arbor yang
panjang dengan pendukung

4. Pengefraisan Alur
a. Pengefraisan Alur V Menggunakan pisau Sudut
Pemotongan bidang miring atau sudut juga dapat dibuat dengan pisau sudut. menunjukan
hasil pengefraisan menggunakan pisau dua sudut 45° dan prosesnya dapat dilihat pada
Blok-V Pengefraisan blok-V
b. Pengefraisan Alur Tembus
Banyak bagian mesin yang mempunyai bentuk/bidangberalur seperti ditunjukan pada

5. Pengefraisan Alur Pasak


Poros yang berfungsi sebagai penerus daya biasanya dibuat alur pasak. Alur pasak
tersebut pembuatannya dapat dilakukan dengan mesinfrais. menunjukkan pemotongan
alur pasak pada mesin frais horizontal.

arbornya dipasang langsung pada lubang spindel mendatarGambar 5.25 menunjukan


pemotongan alur pasak pada mesin frais vertical.
57
6. Pengefraisan Bentuk Persegi
Bentuk-bentuk persegi misalnya membuat segienam, segiempat, dan sebagainya dapat
dilakukan dengan mesin frais dengan alat bantu kepala pembagi. Untuk membuat bentuk
segi beraturan ini dapat dilakukan pada posisi mendatar dengan menggunakan pisau
endmill Atau dilakukan pada posisi tegak dengan menggunakan pisau shellendmill
D. Langkah-langkah Pengoperasian Mesin frais.
Pengoperasian mesin frais pada dasarnya sama dengan pengoperasian mesin perkakas
lainnya. Mesin frais digunakan untuk membuat benda-benda kerja denganberbagai
bentuk tertentu dengan jalan penyayatan. Dari berbagai mesin perkakas yang ada, mesin
frais adalah salah satu yang mampu digunakan untuk membuat berbagai macam bentuk
komponen.Oleh sebab itu diperlukan langkah-langkah sistematis yang perlu
dipertimbangkan sebelum mengoperasikan mesin frais.
Langkah-langkahtersebut antara lain:
1) Mempelajari gambar kerja untuk menentukan langkah kerja yang efektif dan efesien
2) Memahami karakteristik bahan yang akan dikerjakan untuk menentukan jenis cutter ,
3) putaran mesin, feeding dan media pendingin yang akan digunakan.
4) Menetapkan kualitas hasil penyayatan yang diinginkan.
5) Menentukan geometri cutter yang digunakan
6) Menentukan alat bantu yang dibutuhkan didalam proses.
7) Menentukan parameter-parameter pemotongan yang berpengaruh dalam proses
8) pengerjaan (kecepatan potong, kecepatan sayat, kedalaman pemakanan,
waktupemotongan dll).

D. Materi Pokok 5
Roda gigi
1. Indikator Keberhasilan

2. Uraian dan Contoh


A. Pembuatan Roda Gigi
Secara teknis proses pembuatan roda gigidapat dilakukan dengan
denganberbagaicara,diantaranya:
a . Proses pemotongan
Pembuatanrodagigidengancarainidapatdilakukan melalui proses pemesinan yaitu:
• Milling(pengefraisan)
• Shaping (penyekrapan)
• Planing (penyerutan)
• Hobbing (pergeseran)
Dari keempat cara diatas yang paling standard dan presisi adalah dengan proses
pemesinan Hobbing.
b. Dicetak
Rodagigidibuatdengancaradituang/dicor,kemudian baru difinising denganproses
pemesinan atau secara manual (sesuai kebutuhan).
c. Diroll.
Pembuatanrodagigidengancaradirolldibuatdengancara
semacamproseskartel(knoerling).Sebagaipengerjaanakhir
(finishing)dapatdilakukandengan:digerinda, laping a pabila dikehendaki.
Pemilihan/penetapan cara pembuatan roda gigi dengan mempertimbangkan berbagai
faktor, diantaranya:
• Jenismesinyangtersedia
• Kompetensi operator
•Ketelitianyangdikehendaki
• Kekuatanrodagigiyangdikehendaki
• Jumlah roda gigi yang dikehendaki
• Kecepatan produksi yang dikehendaki
• Cost/biaya
B. Ukuran roda gigi
Adabermacam-macamsistemukuranrodagigiyaitu,Sistem modul,Sistemdiametralpitch,
dan
Sistemcircuralpitch.
h. Sudut tekan=sudut antara garis singgung jarak antara dengan garis tekan.
i. Garis tekan=garis yang dihasilkan dari hubungan titik-titik tekan dan melalui titik
singgung lingkaran jarak antara dan roda gigi.
D. Ukuran Roda Gigi
a. Ukuran utama roda gigi system module

E. Pisau roda gigi (Gear cutters)


Untuk memperjelas uraian materi sebelumnya tentangpisau roda gigi, di bawah ini akan
dibahas lagi lebih luas tentang materi pisau roda gigi. Sebagaimana alat-alat potong pada
mesin bubut, pisau roda gigi dibuat dari bahan baja carbon (carbon steel) atau baja
kecepatan potong tinggi (High Speed Steel=HSS). Bentuknya dibuat sedemikian rupa
sehingga hasil pemotongannya membentuk profil gigi, yakni garis lengkung (evolvente).
a. Macam pisau frais roda gigi
1) Tipe plain
Digunakan baik untuk pemotongan pengasaran maupun untuk penyelesaian (finishing)
pada roda gigi dengan profil gigi kecil (modul kecil).
2) Tipe stocking
Pada gigi pemotong mempunyai alur yang selang-seling (Gambar 6.3). Beram (tatal)
akan terbuang melalui alur-alur. Karena alurnya berselang–seling, maka pada benda kerja
tidak akan pernah terjadi garis-garis. Cutter tipe ini digunakan untuk pengefraisan
pengasaran pada roda gigi dengan profil besar (modul=2,5÷12). Untuk penyelesaian
(finishing) digunakan cutter tipe plain.

b. Ukuran pisau frais roda gigi


Pisau frais roda gigi dibuat untuk setiap ukuran, yakni untuk diameteral pitch maupun
untuk system modul. Untuk setiap ukuran terdiri satu set yang mempunyai 8 buah atau
15 buah. Untuk setiap nomor cutter hanya digunakan untuk memotong roda gigi dengan
jumlah roda gigi tertentu. Hal ini dibuat mengingat bahwa roda gigi dengan jumlah gigi
sedikit profil giginya akan sedikit berbeda dengan profil gigi dari roda gigi dengan
jumlah gigi banyak
Pisau frais yang digunakan untuk pemotongan roda gigi menurut system diameter pitch,
juga mempunyai 8 buah cutter (satu set). Misal roda gigi dengan jumlah 12 gigi, maka
cutter terdiri dari nomor 8
c. Perawatan pisau roda gigi
Perawatan pisau roda gigi dimaksudkan untuk memperpanjang umum secara ekonomi
maupun umur secara teknologi dari pada alat potong.
Adapun cara-cara perawatannya adalah sebagai berikut:
1) Memasang cutter dengan cara-cara yang benar, yakni cukup kuat, tidak oleng/goyang,
menggunakan pasak dan sebagainya.71
2) Menggunakan putaran dan feeding (pemakanan) sesuai dengan ketentuan.
3) Menggunakan pendinginan yang cukup. Untuk besi tuang tidak perlu ada
pendinginandengan cairan.
4) Penyimpanan cutter dengan baik, diberi minyak pelumas, sisi-sisi potong jangan
sampai terjadi tabrakan/benturan.

F. Pemasangan benda kerja


Harus diingat bahwa dalam proses pemotongan roda gigi, benda kerja telah dububut
terlebih dahulu sesuai dengan ukuran-ukuran yang dikehendaki, jadi dalam mesin frais
tinggal memotong profil giginya saja. Cara pemasangan benda kerja ini ada bermacam-
macam sesuai dengan besar-kecilnya beban.

G. Menyetel pisau/cutter
Salah satu cara menyetel agar pisau/cutter benar-benar tepat diatas garis senter benda
kerja adalah dengan menggunakan siku-siku dan micrometer(Gambar 149) . Adapun
langkahlangkahya adalahsebagai berikut:
a. Letakkan siku pada meja dan singgungkan pada benda kerja.
b. Ukur tebal cutter
c. Jarak antara siku dengan bagian cutter yang paling tebal adalah: ½ D (diameter
bendakerja) – ½ tebal cutter. (Siku dapat juga disinggungkan pada mandrel)

H. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengefrais roda Gigi


a. Meja harus benar-benar sejajar dekat dengan kolum
b. Dividing head dan tailstcok dipasang di tengah-tengah meja, dan garis senter harus
sejajar colum
c. Pasang benda kerja (bahan) dengan mandril diantara dua senter dengan menggunakan
pembawa, periksa kelurusan dan kesikuannya.
d. Setel engkol pembagi dan masukan pen index pada lobang yang dikehendaki,
pemutaran engkol pembagi harus cermat
e. Pemasangan cutter pada arbor harus benar, cutter tidak boleh goyang (oleng), sebab
bilademikian roda gigi yang dipotong hasilnya tidak presisi.
f. Pisau harus tepat pada pertengahan benda kerja atau di atas garis senter
g. Putaran mesin (cutter) dan keceepatan potong harus sesuai dengan ketentuan.

Catatan:
Untuk mendapatkan hasil pemotongan yang baik, matikan mesin (putaran cutter) bila
akan menarik kembali benda kerja. Hal ini dilakukan agar cutter tidak merusak
permukaan gigi
yang baru saja dipotong.

I. Pengefraisan/pemotongan roda gigi


1. Pengefraisan/pemotongan roda gigi sistem modul
Untuk memotong roda gigi lurus pada mesin frais dapat dilakukan dengan caraberikut
ini: Pelajari gambar kerja (Gambar6.6), misalnya diketahui sebuah roda gigi lurus dengan
z = 30
gigi, dan modulnya (m) 1,5.
a) Menghitung ukuran-ukuran roda gigi:
Diameter tusuk (Dt) = z.m
= 30.1,5
= 45 mm
Diameter luar (Dl) = Dt+(2.m)
= 45mm
Kedalaman gigi (h) =ha+hf
= (1.1,5)+(1,2.1,5)
= 3,3 mm
Pisau yang digunakan adalah nomor 5
Pembagian pada kepala pembagi bila ratio perbandingan pembagiannya 40:1,
Maka:
40
Nc=
z
40 10 16
= =1 =1
30 30 18

Jadi:Engkol kepala pembagi diputar sebesar satu putaran penuh, ditambah enam
lubang pada indek piring pembagi berjumlah 18.
b) Persiapkan peralatan dan perlengkapan yang diperlukan untuk pembuatan roda gigi
lurus.
c) Pasang blank roda gigi yang sudah terpasang pada mandril diantara dua senter.
d) Setting pisau ditengah-tengah benda kerja, dan lanjutkan setting pisau diatas nol
permukaan benda kerja.
e) Atur kedalaman pemakanan sesuai perhitungan.
f) Atur pembagian mengatur piring pembagi dan lengan untuk pembagian 30 gigi, dalam
hal ini dari hasil perhitungan menggunakan piring pembagi berjumlah 18.
g) Setelah yakin benar, bahwa posisi cutter di tengah-tengah benda kerja geserkan meja
longitudinal, naikkan meja setinggi depth of cut (h). Sesuai perhitungan didapat 3,3 mm.
h) Putarkan engkol pembagi suatu putaran penuh untuk menghilangkan backlash.
i) Hidupkan mesin, dan lakukan pemotongan gigi.
j) Lakukan pemotongan hingga selesai satu gigi, ukurlah tebal gigi dengan gear tooth
vernier bil ternyata ada kekurangan atur kembali defth of cut.
k) Kemudian lakukan kembali pemotongan hingga selesai dengan menggunakan gerakan
meja secara otomatis.
l) Sebagai ilustrasi hasil pemotongan dalam pembuatan roda gigi lurus dapat dilihat pada
2. Pengefraisan/pemotongan batang bergigi/gigi rack (Rack gear)
a) Fungsi gigi rack75
Rack adalah suatu batang bergerigi, yang berguna untuk memindahkan gerak putar
menjadi gerak lurus, biasanya pada kecepatan yang lambat atau kecepatan putaran
tangan. Gerak putardari suatu engkol, menggerakkan roda gigi pinion, roda gigi pinion
menggerakkan batang bergerigi ini terdapat, misalnya pada mesin bor, press dan
sebagainya.

b) Ukuran gigi rack


Standard ukuran gigi rack sama dengan standard ukuran roda gigi, karena gigi rack selalu
berpasangan dengan roda gigi, atau dapat dikatakan rack adalah roda gigi dengan radius
tak terhingga. Di sinijarak antara pusat dua gigi yang berdekatan pada garis tusuk aksial
= axial pitch = px. Bila tusuk pada roda gigi pinion (pt= transvese pitch), maka: Px = pt
=π.m. Gambar 150 menunjukkan ukuran-ukuran gigi rack
Contoh: Besarnya axial pitch (Px) bila gigi rack dengan modul (m) = 3 adalah: Px = pt =
π . m = 3,14.3= 9,42 mm

c) Mengefrais batang bergerigi yang berukuran pendek.


Bila batang bergerigi lebih pendek daripada pergeseran meja melintang (cross slide),
maka benda kerja dapat dipasang (dijepit) dengan ragum mesin. Untuk pembagiannya
digunakan sekala pada cross slide dan apabila menghendaki lebih teliti lagi dapat
digunakan jam ukur (dial indicator).

d) Mengefrais batang bergerigi yang panjang


Bila batang bergerigi lebih panjang daripada pergeseran melintang, maka benda kerja
dipasang memanjang sepanjang meja frais dan diklem. Pisau frais dipasang pada rack
milling attachment (perlengkapan frais rack). Di sini pembagiannya dengan
menggunakan pergeseran memanjang (longitudinal slide).

(Rack milling attachment and vice)


e) Perlengkapan pembagi batang bergigi (Rack indexing attachment)
Disamping kita menggunakan pergeseran meja mesin untuk pembagian batang bergerigi,
pada mesin frais tertentu dilengkapi alat pembagi khusus. Alat ini terdiri dari satu set
roda gigi, pelat pembagi (indexing plate) pen index dan penyokong (pemegang). Alat ini
dipasang pada ujung meja.
f) Prosedur pemotongan
Untuk memotong gigi rack lurus pada mesin frais dapat dilakukan dengan cara berikut
ini:
1) Pelajari gambar kerja (Gambar 6.11), misalnya diketahui Sebuah gigi rack lurus
dengan panjang(L )= 71mm, danmodulnya (m) 1,5.
Maka ukuran-ukuran yang lain dapat direncanakan sebagai berikut, termasuk agar supaya
sisa gigi sisi kanan dan kiri sama.
Besarnya aksial pitch px = π .m
= 3,14.1,5
= 4,71 mm
Kedalaman gigi (h) = ha+hf
= (1.1,5)+(1,2.1,5)
= 3,3 mm
Jumlah gigi sepanjang 71 mm adalah
l 71
z= = =15,0743roda gigi
π . m 3,14.1,5
Jadi sisa gigi adalah = 0,0743.(π.m)
= 0,35 mm
Untuk mendapatkan sisa gigi yang sama, bila tebal pisaunya adalah 4 mm maka:
0,35+4
x= = 2.175 mm
2
Pisau yang digunakan adalah nomor 8.
Persiapan peralatan dan perlengkapan yang diperlukan untuk pembuatan roda gigi
lurus. Pasang blank gigi rack pada ragum yang telah terpasang sebelumnya.
Setting pisau pada sisi benda kerja, dan selanjutnya geser pisau sebesarX = 2,175
mm. Atur kedalaman pemakanan sebesar 3,3 mm.
Setelah yakin benar bahwa posisi cutter pada posisi yang benar, lakukan pemotongan
pada gigi pertama. Berikutnya lakukan pemotongan gigi kedua dengan menggeser meja
sebesar 4,71 mm. Ukurlah tebal gigi dengan gear tooth vernier bila ternyata ada
kekurangan atur kembali defth of cut (h). Kemudian lakukan kembali pemotongan
hingga selesai dengan menggunakan gerakan meja secara otomatis/manual.
BAB 3
PENUTUP

KESIMPULAN
Dari berbagai jenis mesin perkakas, mesin frais adalahsalah satu mesin yang
keberadaanya sangat diperlukan karena mesin ini dapat digunakan untuk membuat
berbagai bentuk bidang diantaranya, bidang datar, miring/menyudut, siku, sejajar, alur
lurus atau melingkar, segi-segi beraturan atau tidak beraturan dan lain sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA

Rachman Abdul (1984). Penambatan Frais, Jakarta: Bratasa Karya Aksara.

Daryanto (1987).Mesin Pengerjaan Logam, Bandung: Tarsito.

GainJhon, (1996). Engenering Whorkshop Practice.An International Thomson Publishing


Company. National Library of Australia

Daryanto (1987).Mesin Pengerjaan Logam, Bandung: Tarsito.

Sumbodo Wirawan dkk, (2008).Teknik Produksi Mesin Industrii.Direktorat Pembinaan


Sekolah Menengah Kejuruan. Direktirat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah,
Departemen Pendidikan Nasional.

Fitting and Machining Volume 2:Education Department Victoria

http://andryanto86.wordpress.com/artikel/jenis-jenis-mesin-milling/ 12-12-12

Anda mungkin juga menyukai