DISUSUN OLEH :
BAB 1.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
A. Latar Belakang................................................................................................................4
B. Deskripsi Singkat.............................................................................................................5
Tujuan Pembelajaran..........................................................................................................5
C. Materi Pokok dan Submateri Pokok.............................................................................5
BAB 2.........................................................................................................................................7
KEGIATAN PEMBELAJARAN............................................................................................7
A.Materi Pokok 1..................................................................................................................7
Macam-macam Mesin Frais................................................................................................7
B. Materi Pokok 2...............................................................................................................19
Macam-macam Pisau Frais...............................................................................................19
C. Materi Pokok 3...............................................................................................................28
Parameter-parameter Proses Pemesinan Frais...............................................................28
C. Materi Pokok 4...............................................................................................................34
Proses Pengefraisan 1. Indikator Keberhasilan..............................................................34
D. Materi Pokok 5...............................................................................................................46
Roda gigi..............................................................................................................................46
BAB 3.......................................................................................................................................59
PENUTUP...............................................................................................................................59
KESIMPULAN.......................................................................................................................59
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Modul ini disusun berdasarkansystem pelatihan yang mengacu pada penguasaan
kompetensi yang dirumuskan atas tuntutan kebutuhan lulusan/tamatan
diklat. Uraian materi ditujukan untuk penyampaian dan pengajaran
kompetensii(pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam suatu
tugas atau pekerjaan ). Penekanan pembelajaran diarahkan pada apa yang dapat
dilakukan oleh seseorang setelah mengikuti pendidikan dan pelatihan. Salah satu yang
menjadi ciri penting dari system pelatihan dengan pendekatan kompetensi adalah
penguasaan kompetensi secara individual atau kelompok dan kemampuan untuk
mengaktualisasikan di tempat kerja.
B. Deskripsi Singkat
Dengan mempelajari bahan ajarini Anda akan memahami macam-macam mesin frais,
bagian-bagian mesin frais, ukuran standar mesin frais,fungsi mesin frais, perlengkapan
mesin frais, macam-macam pisau frais, penggunaan pisau frais, pemasang pahat bubut
dan benda kerja, parameter-parameter prose mesin frais dan melaksanakan proses
pengefraisan
Tujuan Pembelajaran
1. Kompetensi Dasar
modul ini disajikan dengan tujuan memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan
pemesinan serta keselamatan kerja khususnya dalam mesin frais
secara rincinya adalah sebagai berikut:
a. Mengetahui kontruksi mesin frais secara umum
b. Membedakan kontruksi mesin frais
c. Menyebutkan fungsi mesin frais secara umum
d. Menyebutkan bagian-bagian mesin frais
e. Menjelaskan fungsidari komponen mesin frais
2. Indikator Keberhasilan
a. Dapat menjelaskan macam-macam mesin bubut
b. Menjelaskan macam-macam mesin frais
c. Menjelaskan macam-macam pisau frais
d. Menentukan parameter-parameter proses pengefraisan
e. Melaksanakan proses pengefraisan
C. Materi Pokok dan Submateri Pokok
1. Materi Pokok:
a. Macam-macam mesin frais
b. Macam-macam pisau frais
c. Parameter-parameter prose pemesinan frais
d. Proses pengefraisan
2. Sub Materi Pokok
a. Pengertian mesin frais
b. Macam-macam mesin frais
c. Fungsi mesin frais
d. Perlengkapan mesin frais
e. Macam-macam pisau frais
f. Penggunaan pisau frais
g. Kecepatan potong (Cutting speed) – Cs
h. Kecepatan putaran mesin (Revolotion Per Menit)–Rpm
i. Kecepatan pemakanan (Feeding)
j. Waktu pemesinan frais
k. Metode pemotongan
l. Sistem pembagian
m. Macam-macam teknik proses pengefraisan
n. Langkah-langkah pengopersian mesin frais
BAB 2
KEGIATAN PEMBELAJARAN
A. Materi Pokok 1
Macam-macam Mesin Frais
1. Indikator Keberhasilan
Setelah mengikuti pembelajaran, pesertamampu menjelaskan:
1) Ukuran standar
2) Bagian-bagian utama dan fungsi
3) Perlengkapan dan fungsi
2. Uraian Materi dan Contoh
A. Pengertian Mesin Frais
Mesin frais adalah salahsatu jenis mesin perkakas yang dapat digunakan untuk
mengerjakan suatubentuk benda kerja dengan mempergunakan pisau frais sebagai alat
potongnya.
Dilihat dari cara kerjanya, mesin frais termasuk mesin perkakas yang mempunyai
gerak utama berputar.Pisau dipasang pada sumbu/arbor mesin yang didukung dengan
alat pendukung arbor.Jika arbor mesin diputar oleh motor, maka
pisau frais ikut berputar.
Arbor mesin dapat berputar ke kanan atau ke kiri, sedangkan banyaknya putaran diatur
sesuai dengan kebutuhan.
B.Macam-macam Mesin Frais
Macam-macammesin frais dapat dibedakan menjadi beberapa jenis,diantaranya:
Mesin frais mendatar/horisontal adalah suatu mesin frais yang arbornya mendatar
seperti gambar , sedang mejanya dapat bergerak ke arah
a. memanjang/longitudinal
b. melintang /cross slide dan naik turun
Antara head yang pertama dan kedua dihubungkan dengan menggunakan sistem
hidrolik. Sitem referensi pada waktu proses pengerjaan adalah sebagai berikut:
a. Sistem menuju satu arah, yaitu tekanan guide pada head pertama ke arah master adalah
1 arah.
b. Sistem menuju 1 titik, yaitu tekanan guide tertuju pada satu titik dari master.
b. Mesin frais hobbing
Merupakan mesin frais yang digunakan untuk membuat roda gigi / gear dan
sejenisnya (sprocket dll).Alat potong yang digunakan juga spesifik, yaitu membentuk
profil roda gigi (evolvente) dengan ukuran yang presisi.
11
f. Mesin frais CNC
Merupakan mesin yang digunakan untuk mengerjakan benda kerja dengan
bentukanbentukan yang lebih komplek.
Mesin frais CNC merupakan penggangi mesin frais copy dan gravier. Semua control
menggunakan sistem electronic yang komplek (rumit). Dibutuhkan operator yang ahli
dalam menjalankan mesin ini.Harga mesin CNC ini sangat mahal.
1. Kolom/badan mesin
Badan mesin ini adalah berdiri tegak dan kokoh karena ia dipakai sebagai patokan dan
merupakan dudukan dan rumah dari roda gigi. Selain dari itu juga akan jadi dudukan dari
sumbuutama, bahkan untuk jadi dudukan motor dan puli-pulinya itulah ditempatkan.
Bagian depan yang dikerjakan secara masinal, adalah bebentuk ekor burung tegak
yaitu untuk gerak turun naiknya knee yang membawa sadel dan meja. Pada bagian
sebelah atas kolom ini dipasang sumbu utama/spindel untuk dudukan dan membawa
arbor sebagai pemegang dari pisau frais itu sendiri, sehingga dapat berputar.
Pada bagian atas juga dibuat alur ekor burung mendatar yaitu untuk dudukan lengan,
dan arm ini dapat didorong maju ataupun mundur untuk mencapai kedudukan tertentu.
2. Lengan/Arm
Sepertidikatakan di atas bahwa lengan itu letaknya di bagian paling atas dari badan
mesin dan bawahnya mempunyai bentuk ekor burung yang pas kepada alur ekor burung
pada badan mesin, lengan ini dapat dikunci dan dilepas untuk kebutuhan tertentu. Pada
lengan ini dapat dipasang dukungan arbor(suport arbor)yang mempunyai alur ekor
burung pas kepada lengan tadi dan ia dapat dikunci pada posisi tertentu, sehingga cocok
untuk kebutuhan pekerjaan tertentu.
Pada beberapa jenis mesin, pendukung arbor ini jumlahnya ada yang satu ada yang
dua buah untuk lebih kokohnya dukungan terhadap arbor.
3. Meja mesin frais
Meja ini letaknya adalah di atas sadel, bentuknya segiempat panjang dan mempunyai
aluralur T yang berfungsi untuk penempatan baut dan mur T yang berfungsi sebagai
pengikat.Untuk jenis mesin tetentu meja ini dapat diatur 0 samapai 45 derajat, miring ke
kiri atau ke kanan.
Pergerakan ke kiri atau ke kanan dari meja ini dengan bantuan memutar sumbu
transporter yang mempunyai kisar tertentu, yaitu ada yang 5 atau 6 mm ada juga yang
berukuran inchi. Apabila perlu meja ini dapat dikunci kepada sadel dan untuk
pengefraisan dengan pemakanan menurun/Climb milling, maka pada meja mesin ini
dipasang backlash eliminator untuk menahan loncatan dari meja karena pemakanan.
5. Lutut/Knee
Lutut ini adalah mempunyai dua alur ekor burung yang saling tegak lurus, yaitu satu
alur dipaskan kepada kolom dan satunya lagi dipaskan kepada sadel itu tadi.
Lutut ini berbentuk rongga, dan dalam rongga itulah dipasang roda-roda gigi untuk
gerakan otomatis, mundur maju, naik turun dan kiri kanan. Gerakan dari lutut ini hanya
dua arah yaitu turun dan naik saja, lutut ini juga dapat dikuncikan kepada kolom, agar
kukuh pada waktu pengefraisan.
6. Alas mesin
Alas mesin ini letaknya sama dengan namanya yaitu alas, artinya bagian paling bawah
dari mesin, alas ini berfungsi untuk menumpu seluruh beban yang ada pada mesin,
seperti berat mesin ditambah berat bahan yang dikerjakan dan berat perlengkapan yang
dipakai serta berat dari alas itu sendiri.
Pada alas mesin ini dibuat rongga sebagai bak penampung, yaitu untuk menampung
cairan pendingin. Pompa air untuk mengalirkan cairan pendingin kepada cutter dan
benda kerja, juga dipasang pada alas ini untuk membuat sirkulasi air pendingin itu tadi.
Selain benda kerja tersebut diatas, ada beberapa bentuk lain dari benda-benda yang
lebih banyak dipakai, bentuk benda ini bergantung kepada bentuk pisaunya dan gerakan-
gerakan yang diberikan kepada benda tersebut dan juga peralatan yang dipergunakan
untuk mengerjakan pekerjaan tersebut, di antaranya yaitu:
a. Roda gigi lurus
b. Roda gigi helik
c. Roda gigi payung
d. Roda gigi cacing
e. Nok/eksentrik
f. Ulir scolor (ulir pada bidang datar)
g. Ulir cacing yang mempunyai kisar besar dan tidak mampu dikerjakan di mesin
bubut.
2.Stub Ar bor
Stub arbor digunakan sebagai dudukan alat potong/pisau (Face mill, Shell endmill dll),
yang dipasang pada spindel utama atau tegak. Jadi posisinya dapat dipasang dalam posisi
mendatar (horisontal)atau tegak vertikal.
3. Collet Chuck
Collet chuck digunakan sebagai pengikat alat potong/pisau (End mill, Slot drill dll),
yang dipasang pada spindel utama atau tegak. Jadi posisinya dapat dipasang dalam posisi
mendatar (horisontal)atau tegak vertikal.
4. Ragum/Catok (Vice)
Ragum digunakan untuk mengikat benda kerja pada saat pengefraisan. Pemasangan
ragum diikatkan pada meja/bedmesin. Jenis ragum ini ada beberapa
jenis,diantaranya:Ragum rata (Vice plate), Ragumputar (Swivel Vice) dan Ragum
Universal (Universal vice).
7. Penjepit/Klem Mesin
Klem Mesin ini digunakan untuk memegang/menjepit benda kerja yang tidak dapat
dijepit pada ragum, yangumumnya benda panjang atau lebar.
Penjepitan langsung benda kerja itu ditaruh di meja mesin frais bila slindris ditaruh
pada alur meja, bila lebih ditempatkan sesuai dengan kemampuan langkah kerja
sehubungan dengan jangkauan pisau frais (cutter). Berbagai bentuk klem mesin dapat
dilihat pada gambar berikut ini.
B. Materi Pokok 2
Macam-macam Pisau Frais
1. Indikator Keberhasilan
Setelah mengikuti pembelajaran, peserta mampu menjelaskanmacam-macam pisau
frais berikut fungsinya.
2. Uraian Materi dan Contoh
Pisau frais ini digunakan untuk mengefrais alur ekor burung, pada umumnyasudut ekor
burung yang dapat dibuat besarnya: 30o, 45o dan 60o.
23
4. Pisau frais AlurMelingkar (WoodruffKeyseat Cutter)
Pisau frais ini digunakan untuk mengefrais alur pasak pada poros yang berbentuk
bulan sabit yang letak alurnya tidak pada ujung porosnya.
2
7. Pisau frais radius (bentuk) (Form Cutter)
Pisau frais radius, berfungsi untuk membentuk radius luar berbentuk cekung disebut
(convex milling cutter) dan untuk membentuk radius luar berbentuk cembung disebut
(concave milling cutter)
Dilihat dari sudut heliknya dan jumlah mata sayatnya, ada beberapa jenis pisau jari
diantaranya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
10. Pisau Jari Radius ( Bull N oze Cutter)
Pisau jari radius digunakan untuk membuat bidang alur berbentuk radius cekung
Pada prinsipnya kecepatan pemotongan suatu material tidak dapat dihitung secara
matematis. Karena setiap material memiliki kecepatan potong sendiri-sendiri berdasarkan
karakteristiknya dan harga kecepatan potong dari tiap material ini dapat dilihat didalam
table yang terdapat didalam buku atau referensi.Untuk lebih jelasnya mengenai harga
kecepatanpotong daritiap material dapat dilihatpadatable dibawah ini.
Karena satuan Cs dalam meter/menit sedangkan satuan diameter pisau/benda kerja dalam
millimeter, maka rumus menjadi:
Cs
n= π . d rpm
Contoh:
Diketahui: Baja lunak akan difrais dengan alat potong Ø alat potong Ø 80 mm dan (CS =
30 m / menit).Hitung kecepatan putaran mesinnya!.
Jawab:
1000.Cs 1000.30
n¿ π .d n= 3,14.80
n=119,42≈ 119 rpm
Hasil perhitungan di atas pada dasarnya sebagai acuan dalam menyetel putaran mesin
agar sesuai dengan putaran mesin yang tertulis pada tabel yang ditempel di mesin
tersebut.Artinya, putaran mesin aktualnya dipilih dalam tabel pada mesin yang nilainya
paling dekat dengan hasil perhitungan di atas.
Untuk menentukan besaran putaran mesin dapat juga menggunakan tabel,
sebagaimana dapat dilihat pada
C. KecepatanPemakanan (Feeding)
Pada umumnya mesin frais, dipasang tabel kecepatan pemakanan atau feeding dalam
satuan mm/menit. Jadi misalnya pada mesin disetel besar kecepatan pemakannya 28;
artinya kecepatan pemakanan pisau frais sebesar 28 mm/menit.Makin kecil kecepatan
pemakanan pisau frais, kekasarannya makin rendah atau lebih halus. Tabel besar
pemakanan pada mesin baru berlaku jika mesin frais tersebut dijalankan dengan cara/
mode otomatis.
Menghitung kecepatan pemakanan/feeding= F (mm/menit)
F (mm/men)= f (mm/putaran)x n ( put/menit)
Dimana, f adalah bergesernya pisau frais (mm) dalam satu putaran.
Berdasarkan prinsip kerja mesin frais dan gambar diatas, untuk mencari waktu
pengefraisan dapat dihitung dengan rumus:
jarak tempuh meja kerja mm
Waktu pemesinan (tm)¿ .
rata rata pemakanan mm/menit
l
tm= s '
L=ℓ+ℓa+ℓu
S= s.n
Dimana:
t = jumlah mata sayat alat potong
s = pemakanan tiap mata potong
n = Rpm
L = jarak tempuh pemakanan keseluruhan
ℓ = panjang benda kerja
ℓa = kelebihan awal
ℓu = kelebihan akhir
S’ = pemakanan setiap menit
38
Sebagimana pada proses facing, untuk menghitung waktu pengeboran pada mesin frais
pada dasarnya sama dengan rumus untuk mencari waktu pemesinan
pengefraisanrata.Berikut adalah rumus untuk mencari waktu pengeboran pada mesin
bubut.
L=(0,3d) +ℓ
L ( 0,3 d )+ l
tm= menit tm= menit
s.n s.n
Dimana:
ℓ = kedalaman lubang/tebal benda kerja
L = ℓ + 0,3 d (la)
d = Ø mata bor/lubang (mm)
n = putaran mata bor (Rpm)
s = pemakanan (mm/put)
Contoh: Diketahui,
ℓ = 30 mm
d = 12 mm
s = 0,04 pemakanan mm/put
n = 260 rpm
Hitung waktu pengeboran pada mesin frais(tm)?
Jawab:
( 0,3 d )+ l ( 0,3.12 )+ 20 23,6
tm= menit = = = = 2,7 menit
s.n 0,04.260 10,4
C. Materi Pokok 4
Proses Pengefraisan
1. Indikator Keberhasilan
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diklat mampu melaksanakan
prosespengefraisan:
1) Metode pemotongan
2) System pembagian
3) Teknik pengefraisan
4) Langkah proses frais
1. Pemotongan searah
Yang dimaksud pemotongan searah adalah, pemotongan yang datangnya benda
kerja searah dengan arah putaran cutter. Pada pemotongan ini hasilnya kurang baik
karena meja (benda kerja) cenderung tertarik oleh cutter
2. Pemotongan Berlawanan Arah
Yang dimaksud pemotongan searah adalah, pemotongan yang datangnya benda kerja
berlawanan deangan arah putaran cutter. Pada pemotongan ini hasilnya dapat
maksimal karenameja (benda kerja) tidak tertarik oleh cutter
3. Pemotongan Netral
Yang dimaksud pemotongan netral adalah, pemotongan yang terjadi apabila lebar
benda kerja yang disayat lebih besar atau lebih kecil dari ukuran diameter cutter pada
waktu pengefraisan menggunakan face mill atau ujung shell end mill.
B. Sistem Pembagian
Di dalam mesin frais atau milling machine, selain mengerjakan pekerjaan-pekerjaan
pengefraisan rata, menyudut, membelok, mengatur dsb, dapat pula mengerjakan benda
kerja yang berbidang-bidang atau bersudut-sudut.Yang dimaksud benda kerja yang
berbidangbidang ialah benda kerja yang mempunyai beberapa bidang atau sudut atau
alur beraturan misalnya segi banyak beraturan, batang beralur, roda gigi, roda gigi
cacing, dan sebagainya.
Untuk dapat mengerjakan benda-benda kerja tersebut di atas, mesin frais dileng-kapi
dengan kepala pembagi dan kelengkapannya. Kepala pembagi ini berfungsi untuk
membuat pembagian atau mengerjakan benda kerja yang berbidang-bidang tadi dalam
sekali pencekaman.
Dalam pelaksanaannya, operasi tersebut di atas ada lima (lima) cara, yang merupakan
tingkatan cara pengerjaan, yaitu:
a. Pembagian langsung (direct indexing)
b.Pembagian sederhana (simple indexing)
c.Pembagian sudut(angel indexing)
d.Pembagian differensial (differential indexing)
e.Pembagian sudut differensial (differential angel indexing)
Dari kelima cara tersebut, merupakan tingkatan-tingkatan cara pengerjaan, artinya cara
yang kedua lebih sulit/rumit dari pada cara yang pertama, cara yang ketiga adalah cara
yang lebih sulit/rumit dari cara yang kedua, demikian pula cara keempat adalah cara yang
lebih dari pada cara ketiga.Cara kelima adalah cara yang paling sulit/rumit dan
digunakan apabila keempat cara yang lainnya tidak dapat dilaksanakan.
1. Pembagian Langsung
Yang dimaksud dengan pembagian langsung adalah, cara mengerjakan benda kerja
dibagi menjadi berbidang-bidang dengan cara pembagian langsung, yang dilakukan
dengan memutar spindel kepala pembagi yang mengacu pada alur-alur/lubang-lubang
pelat pembagi.
Pelat/piring pembagi dengan alur V pada umumnya memilki jumlah alur yang genap,
diantaranya ada yang beralur 24 dan 60
Sedangakan pelat pembagi dengan lubang-lubang, mempunyai satu lingkaran lubang dan
terdapat pula angka-angka yang menyatakan nomor lubang itu. Cara kerjanya sama
dengan plat pembagi beralur V, hanya saja fungsi pengunci indeks diganti dengan pen
indeks.
Fungsi dari indexing plate ini adalah untuk menempatkan pemu-taran/pembagian benda
kerja yang diinginkan. Dengan lubang-lubang yang ada pada indeksing plate itulah dapat
menempatkan pembagian benda kerja sesuai dengan yang diinginkan. Dengan demikian,
semakin banyak lingkaran lubang yang ada, makin banyak pula kemungkinan benda
kerja dapat membuat segi nberaturan lebih banyak. Pembuatan/pembagian benda kerja
yang dapat dilaksanakan dengan lubang-lubang yang ada, inilah yang disebut pembagian
sederhana. Sedangkan engkol pembagi (Indexs Crank) berfungsi untuk memutar batang
ulir cacing. Lengan penempat gunanya untuk menempatkan pen indeks. Pada beberapa
kepala pembagi,
ulir cacing dapat diputar lepas dari roda gigi cacing.
Kepala pembagi universal biasanya dilengkapi dengan 3 buah pelat pembagi, tetapi ada
juga yang hanya mempunyai 2 buah. Jumlah lubang setiap lingkaran harus dipilih untuk
pembagian yang mungkin dibuat dalam hubungannya dengan ulir cacing pada kepala
pembagi.
Dibawah ini ditunjukkan beberapa contoh set indexcing plate.
Mesin frais Accera:
Keping I : 15; 18; 21; 29; 37; 43
Keping II : 16; 19; 23; 31; 39; 47
Keping III : 17; 20; 27; 33; 41; 49
Mesin frais Brown & Sharpe:
Keping I : 15; 16; 17; 18; 19; 20
Keping II : 21; 23; 27; 29; 31; 33
Keping III : 37; 39; 41; 43; 47; 49
Mesin frais Hero:
Keping I : 20; 27; 31; 37; 41; 43; 49; 53.
Keping II : 23; 29; 33; 39; 42; 47; 51; 57.
Mesin fraisVilh Pedersen:
Keping I : 30; 41; 43; 48; 51; 57; 69; 81; 91; 99; 117.
Keping II : 38; 42; 47; 49; 53; 59; 77; 87; 93; 111; 119.
Apabila diketahui perbandingan antara jumlah gigi cacing dengan ulir cacing (rationya) =
40: 1 atau i = 40: 1, berarti 40 putaran ulir cacing atau putaran engkol pembagi, membuat
satu
putaran roda gigi cacing atau benda kerja.Untuk T pembagian yang sama dari benda
kerja, setiap satu bagian memerlukan:
ratio 40 : 1 i
nc= = = putaran
T T T
Dimana:
nc=putaran indeks
i=angka pemindahan (ratio)
T=pembagian benda kerja
Perlu diingat bahwa, apabila pembagian yang dikehendaki lebih dari 40, ulir cacing
diputar kurang dari satu putaran, dan bila pembagian kurang dari 40, ulir cacing diputar
lebih dari satu putaran.
e. Pasang pisau (cutter) dan ring arbor (kollar) pada arbor , posisi pengikatan
yang benar dan, posisi pengikatan yang salah apabila yang digunakan
pisau mantel helik kiri.
f. Pasang pendukung arbor (support) pada lengan mesin dengan posisi tidak jauhdari
pisau dan ikat dengan kuat
51
g. Selanjutnya pasang ragum pada meja mesin frais pada posisi kurang lebih ditengah-
tengah
meja mesin agar mendapatkan area kerja yang maksimal.
Apabila bidang permukaannya lebih lebar, diperlukan memasang cutter pada arbor yang
panjang dengan pendukung
4. Pengefraisan Alur
a. Pengefraisan Alur V Menggunakan pisau Sudut
Pemotongan bidang miring atau sudut juga dapat dibuat dengan pisau sudut. menunjukan
hasil pengefraisan menggunakan pisau dua sudut 45° dan prosesnya dapat dilihat pada
Blok-V Pengefraisan blok-V
b. Pengefraisan Alur Tembus
Banyak bagian mesin yang mempunyai bentuk/bidangberalur seperti ditunjukan pada
D. Materi Pokok 5
Roda gigi
1. Indikator Keberhasilan
G. Menyetel pisau/cutter
Salah satu cara menyetel agar pisau/cutter benar-benar tepat diatas garis senter benda
kerja adalah dengan menggunakan siku-siku dan micrometer(Gambar 149) . Adapun
langkahlangkahya adalahsebagai berikut:
a. Letakkan siku pada meja dan singgungkan pada benda kerja.
b. Ukur tebal cutter
c. Jarak antara siku dengan bagian cutter yang paling tebal adalah: ½ D (diameter
bendakerja) – ½ tebal cutter. (Siku dapat juga disinggungkan pada mandrel)
Catatan:
Untuk mendapatkan hasil pemotongan yang baik, matikan mesin (putaran cutter) bila
akan menarik kembali benda kerja. Hal ini dilakukan agar cutter tidak merusak
permukaan gigi
yang baru saja dipotong.
Jadi:Engkol kepala pembagi diputar sebesar satu putaran penuh, ditambah enam
lubang pada indek piring pembagi berjumlah 18.
b) Persiapkan peralatan dan perlengkapan yang diperlukan untuk pembuatan roda gigi
lurus.
c) Pasang blank roda gigi yang sudah terpasang pada mandril diantara dua senter.
d) Setting pisau ditengah-tengah benda kerja, dan lanjutkan setting pisau diatas nol
permukaan benda kerja.
e) Atur kedalaman pemakanan sesuai perhitungan.
f) Atur pembagian mengatur piring pembagi dan lengan untuk pembagian 30 gigi, dalam
hal ini dari hasil perhitungan menggunakan piring pembagi berjumlah 18.
g) Setelah yakin benar, bahwa posisi cutter di tengah-tengah benda kerja geserkan meja
longitudinal, naikkan meja setinggi depth of cut (h). Sesuai perhitungan didapat 3,3 mm.
h) Putarkan engkol pembagi suatu putaran penuh untuk menghilangkan backlash.
i) Hidupkan mesin, dan lakukan pemotongan gigi.
j) Lakukan pemotongan hingga selesai satu gigi, ukurlah tebal gigi dengan gear tooth
vernier bil ternyata ada kekurangan atur kembali defth of cut.
k) Kemudian lakukan kembali pemotongan hingga selesai dengan menggunakan gerakan
meja secara otomatis.
l) Sebagai ilustrasi hasil pemotongan dalam pembuatan roda gigi lurus dapat dilihat pada
2. Pengefraisan/pemotongan batang bergigi/gigi rack (Rack gear)
a) Fungsi gigi rack75
Rack adalah suatu batang bergerigi, yang berguna untuk memindahkan gerak putar
menjadi gerak lurus, biasanya pada kecepatan yang lambat atau kecepatan putaran
tangan. Gerak putardari suatu engkol, menggerakkan roda gigi pinion, roda gigi pinion
menggerakkan batang bergerigi ini terdapat, misalnya pada mesin bor, press dan
sebagainya.
KESIMPULAN
Dari berbagai jenis mesin perkakas, mesin frais adalahsalah satu mesin yang
keberadaanya sangat diperlukan karena mesin ini dapat digunakan untuk membuat
berbagai bentuk bidang diantaranya, bidang datar, miring/menyudut, siku, sejajar, alur
lurus atau melingkar, segi-segi beraturan atau tidak beraturan dan lain sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
http://andryanto86.wordpress.com/artikel/jenis-jenis-mesin-milling/ 12-12-12