Peran Bermain Dalam Perkembangan Anak
Peran Bermain Dalam Perkembangan Anak
Bagaimana beradaptasi
Berkesinambungan
Stressful
ISI BERMAIN
(a) Utama:
Aspek fisik
Hubungan sosial
Umur sama
Ketergantungan pasien/anak
1
(E) BERMAIN AFEKTIF SOSIAL (SOCIAL AFFECTIVE PLAY)
Memberi respon
PLAY)
Menstimulasi indra
Memberi kesenangan
menarik dirinya
2
Melamun
tidur, minum
(J)PERMAINAN GAME
(K)PERMAINAN KOMPETITIF
3
Permainan kompetitif tapi sukar untuk menerima kekalahan.
Bayi
B. PERKEMBANGAN INTELEKTUAL
(M) SOSIALISASI
4
Sampai usia 1 tahun à bayi memeriksa bayi lain, memeriksa obyek lain
dilingkungan.
Usia sekolah à teman 1 atau 2 orang yang disukai, belajar memberi dan
menerima. Belajar peran gender, benar dan salah nilai moral dan etik,
(N) KREATIFITAS
Elkind ( 1991 )
“ Hebatnya tekanan akademik “ yang ditimpakan pada anak, perceraian orang tua,
orang tua bekerja lelah meningkatkan tanggungjawab yang dibebankan pada anak
(Q)NILAI MORAL
5
contohnya : bila ingin diterima sebagai anggota, kelompok, anak harus
mematuhi
Kode perilaku yang diterima secara kultur, adil, jujur, kendali diri,
kebutuhan personal.
Bermain Onlooker/mengamati
melihat apa yang dilakukan orang lain tapi tidak ada usaha untuk ikut bermain
contohnya : menonton TV
Bermain Soliter/Mandiri
Menyukai kehadiran orang lain tapi tidak ada usaha untuk mendekat atau
Bermain Pararel
Bermain mandiri ditengah anak lain tidak sama dengan Assosiasi Kelompok.
6
Bermain Assosiatif.
A. TRADISI
- Perubahan musim
# Imitiatif
# Eksplorasi
# Menguji
- Satu tipe akan mempredomiare atas yang lain pada usia spesifik
7
Ciluk ba
C. POLA PERKEMBANGAN
Usia bertambah
contohnya : Balok
MAINAN
bereksprimen.
MEMILIH MAINAN
Aturan elemen kerja sama dan organisasi permainan yang ada aturannya
(board games).
Kotak, tanah liat/lilin dan balok memberi banyak obyek simbolik dan
8
menimbulkan impuls kreatif. Contoh: balok untuk menghitung, bentuk dan
ukuran.
KEAMANAN PERMAINAN
BERMAIN TERAPEUTIK
Respon aktif : menangis, bergantung pada orang tua, menolak pengobatan dan
merusak.
stress, yaitu:
yang sesuai.
9
Untuk membantu anak memahami perilakunya dan mengubah yang tidak
sepantasnya.
Pendekatan Psikososial
Tujuan sama:
Perawat:
10
Perlu memahami kepedulian spesifik berbagai kelomok usia.
Untuk mengetahui:
maturasi emosional
jumlah MRS
alasan masuk
TUJUAN KEGIATAN
11
1. memeberi informasi:
asing.
2. memicu normalisasi
Bentuk pertanyaan yang digunakan: adakah sesuatu yang khusus yang terfikir
“Dilakukan bila anak terlalu cemas/takut dengan tipe alat kedokteran atau anak
12
3. Bermain dokter-dokteran tidak langsung
tanpa kata-kata)
Anak dapat mengekspresikan dirinya secara efektif, kognitif, simbolik dan kreatif.
Gunakan kantong/botol infus untuk membuat boneka dan kepala bisa dibuat
à kopingnya terbatas
stessfull
Nutrisi
13
Cairan
Higiene
TINJAUAN TEORITIS
bayi.
B. Toddler
Mempunyai otonomi dan ritual tertentu terutama: makan, minum, mandi dan
toilet.
Aktivitas sehari-hari:
C. Pra Sekolah
Kemandirian
Identitas individual
Tirah baring
14
Makanan rumah sakit
Cairan keluar melalui: ginjal, saluran cerna, paru-paru, kulit, drainage luka,
Riset:
Bayi:
Stimulus internal menentukan rasa lapar. Makan berkaitan dengan interaksi, rasa
15
Telah terbina kebiasaan makannya
Telah belajar banyak tentang makanan sesuai dengan kultur dan sosial
ekonomi keluarga.
- meningkatnya kemandirian
usus.
Contoh: Ginjal/jantung
Suplemen diit
PERAWAT
16
RUTINITAS SEHARI-HARI ANAK
Tujuan:
Memberi rasa nyaman dan aman, memberi informasi apa yang akan
terjadi, yang diharapkan, dilakukan pada anak dan berapa lama kegiatan
berlangsung.
Tinjauan Teoritis
mental
Sumber Personal
17
Pikiran & person, citra diri, Dunia secara efektif
Harga diri
Jati diri
- Ortu
- Guru
- Role model
- Teman
18
- Makan berlebihan
- Alkoholisme
- Merokok
- Naza
Intervensi untuk peningkatan jati diri , ditujukan pada 5 sikap dasar anak :
1. Perasaan aman
2. Perasaan identitas
3. konsep diri
5. Perasaan kompetensi
A.d. 1. Anak merasa bisa mempercayai & yakin pada orang dewasa yang
pengalaman keberhasilan
19
selama bermain dramatik
b. Usia 6 - 18 bulan
c. Toddler
d. Pra Sekolah
20
e. Sekolah
Anak memilih salah satu dari beberapa peran untuk mengatasi situasi yaitu
Manifulasi.
f. Remaja.
Peduli tentang citra tubuh & takut berbeda dgn teman sebayanya.
mungkin terjadi
anak.”
21
Mereka merekomendasikan 9 Area pengkajian yaitu :
2. Sistem pendukung
3. Kinerja sekolah
4. Isi bermain
5. Proses berfikir
8. Tingkat aktifitas
9. Pola tidur.
Tujuan Kegiatan
1. Stimulasi sensorik
2. Stimulasi Kinestesia
3. Interaksi sosial.
à mengurangi isolasi.
4. Mengurangi depersonalisasi
lain diluar RS
Contoh Pemainan
22
Dekatkan tempat tidur 2 anak yang imobilisasi dengan sekeping papan
Metabolisma meningkat
Tinjauan Teoritis :
Diam
Tidak aktif
Kurang perhatian
23
Nasal Kanula à Metode yang paling sering untuk pemberian O2 à
mengamankan Kanula.
kalori.
pengobatan
A. PASIEN BEDAH
Tergantung pada tipe bedah, lokasi, Ukuran insisi & jumlah mobilisasi
Latihan pernafasan
24
Yakinkan pada anak bahwa insisi aman à untuk meningkatkan rasa
Pastikan keter
dipertimbangkan :
1. Monitor permainan anak sehingga jari, makanan & mainan tidak masuk
keselang Tracheastomo
Jangan gunakan media balon pada anak yang berumur < 3 tahun karena bisa
terjadi asfirasi.
A. Promosi Batuk
kekuatan
25
Tipe pernafasan à ekspansi penuh Alucolus pada semua lobus paru
nafas bersih
respirasi.
Ide Tambahan
Lakukan ( pura-pura) pesta ultah anjurkan untuk meniup lilin pada kue
26