Kegiatan :
Kabupaten Rembang
LAMPIRAN
a. Pekerjaan Persiapan
Mobilisasi dan demobilisasi, papan nama kegiatan/ proyek, pembuatan direksi keet jika
memungkinkan, mempersipkan K3 sebelum dilakukan pekerjaan, Mengukur dan memasang
bouwplank, dan penyediaan air kerja, Pengadaan Item Protokol Pencegahan COVID19, Test Lab.
Beton. Test lab. Besi dan pembuatan Kistdam.
b. Pekerjaan Embung
Pekerjaan Plesteran
Pekerjaan Acian
Pekerjaan Pembesian
Pekerjaan Bekisting
Mobilisasi dan demobilisasi, papan nama kegiatan/ proyek, pembuatan direksi keet
jika memungkinkan, mempersipkan K3 sebelum dilakukan pekerjaan, Mengukur dan memasang
bouwplank, dan penyediaan air kerja, Pengadaan Item Protokol Pencegahan COVID19, Test
Lab. Beton, Test lab. Besi dan pembuatan Kistdam.
b. Pekerjaan Saluran
Pekerjaan Plesteran
Pekerjaan Acian
Pekerjaan Pembesian
Pekerjaan Bekisting
Daftar pelaksanaan pekerjaan sama seperti sebagaimana yang tercantum pada BQ (Bill
of Quantity).
2.1. UMUM
Pekerjaan persiapan seperti instalasi proyek diadakan setelah dilakukan peninjauan
terhadap keadaan lapangan. Peninjauan lapangan dilakukan untuk mengetahui tata letak
pekerjaan agar produktivitas di lapangan mencapai kebutuhan kapasitas dan kualitas dengan
rencana yang paling ekonomis. Untuk itu, KONTRAKTOR merencanakan tata letak lapangan
seefisien dan seefektif mungkin dengan memperhatikan kondisi lapangan yang ada dan
disesuaikan dengan desain lay out yang akan dikerjakan.
2.2.3. Kantin
Terdapat 1 unit kantin untuk makan dan minum pekerja dengan ukuran 3 m x 4 m dari
triplek setebal 4 mm dan dibangun dekat dengan barak pekerja.
Nomor Kontrak :
Lokasi : Kec. Sulang Kabupaten Rembang
Konsultan Pengawas :
2.2.11. Sanitasi/MCK
Sanitasi/MCK dibuat sebanyak 6 unit dengan ukuran masing- masing 1,5 m x 1 m x 2,5 m
menggunakan kayu balok 5/7 sebagai rangka, multiplek dengan tebal 12 mm sebagai dinding,
dan asbes bergelombang sebagai atap. Setiap unit diberikan 1 ember, 1 gayung, dan 1 unit
kloset jongkok.
2.3.INSTALASI PENDUKUNG
2.3.1. Lampu Proyek
Terdapat dua macam lampu proyek yaitu lampu kerja dan lampu pengamanan. Lampu
2.3.2. Listrik
Instalasi listrik dilakukan dengan tujuan memenuhi kebutuhan listrik di base camp
ataupun untuk pengoperasian alat-alat yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan. Sumber
listrik dari genset.
.
2.3.3. Air Bersih
Air bersih digunakan baik untuk keperluan proyek maupun pasokan air untuk
sanitasi/MCK dan air minum, diperoleh dari sumur yang dibuat di proyek.
Nama Pekerjaan : Pembangunan Embung DI. Glebeg Desa Glebeg Kec. Sulang
Tahun Anggaran : 2022
Lokasi Pekerjaan : Kabupaten Rembang
a. PEKERJAAN PERSIAPAN
Mobilisasi dan demobilisasi, papan nama kegiatan/ proyek, pembuatan direksi keet jika
memungkinkan, mempersipkan K3 sebelum dilakukan pekerjaan, Mengukur dan memasang
bouwplank, dan penyediaan air kerja, Pengadaan Item Protokol Pencegahan COVID19, Test Lab.
Beton, Test lab. Besi dan pembuatan Kistdam.
b. PEKERJAAN SALURAN
Pekerjaan Plesteran
Pekerjaan Acian
Pekerjaan Pembesian
Pekerjaan Bekisting
A. PEKERJAAN PERSIAPAN
Papan nama ini akan dibuat satu atau dua menyesuaikan kebutuhan dengan ukuran
standart dari Pengguna Jasa tersebut, terbuat dari kayu kalimatan yang cukup kuat dan
penyokong kaso 5/7. Warna maupun redaksi yang dimuat akan menyesuaikan standart dokumen
lelang. Pekerjaan tersebut dilaksanakan selambat – lambatnya 7 hari setelah diterbitkannya
SPMK.
Bowplank ialah penanda sementara yang digunakan untuk menentukan titik-titik as pada
area kerja di dalam proyek pembangunan sesuai dengan hasil pengukuran yang telah dilakukan
sebelumnya. Fungsi utama bowplank adalah sebagai penentu arah pondasi dan ketinggian lantai
bangunan. Bowplank juga bisa berfungsi untuk membuat sudut siku dengan menggunakan
bantuan theodolit.
Karena hanya dipasang untuk sementara waktu, bowplank biasanya dibuat dari bahan
yang murah seperti kayu berkualitas rendah. Kayu yang berbentuk tiang pancang ini selanjutnya
ditancapkan di sudut-sudut area pekerjaan pembuatan bangunan. Sedangkan kayu yang
berbentuk papan dipasang secara horisontal menghubungkan masing-masing tiang pancang.
Setelah itu, titik-titik as untuk menandai area kerja pondasi, kolom, dinding, dan lain-lain dibuat
memakai tali kenor yang dibentangkan serta diikatkan di papan kayu yang dipasang secara
mendatar.
Terdapat enam syarat yang harus dipenuhi agar pembuatan bowplank benar dan sesuai
ketentuan, di antaranya :
Kedudukan masing-masing patok kayu dibuat sedemikian rupa agar kekuatannya terjamin dan
tidak mudah goyah.
Posisinya berada di jarak yang cukup dari titik pembangunan sehingga tidak mengganggu atau
diganggu pekerjaan lainnya.
Keberadaannya bisa dilihat dengan jelas sehingga para pekerja bisa mudah menemukannya.
Penanda yang dipasang secara horisontal harus berada di satu bidang yang rata.
Langkah-langkah :
Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan seperti tercantum pada daftar di atas. Pastikan
semuanya lengkap agar tidak terjadi kesulitan dalam pemasangan bowplank nantinya.
Buat tiang pancang dari kayu berukuran 1 m sebanyak empat buah. Caranya yaitu
lancipkan salah satu ujung kayu memakai sabit agar mudah ditancapkan ke dalam tanah.
Tancapkan kayu tiang pancang pertama ke dalam tanah sambil dipukul menggunakan
palu pelan saja supaya menancap kuat dan tidak mudah goyah. Tancapkan tiang kayu tersebut
sampai bagian yang tersisa di atas permukaan tanah setara dengan ketinggian permukaan lantai
yang direncanakan.
Agar kedudukannya semakin mantap, sebaiknya tiang pancang ditahan lagi dengan dua
bilah kayu. Periksa tingkat ketegakannya memakai unting-unting untuk memastikan tiang
pancang tersebut berdiri tegak.
Ulangi pemasangan tiang pancang di ketiga sudut area lahan pembangunan lainnya.
Jangan lupa untuk memeriksa ketegakan posisinya memakai unting-unting. Cek juga tingkat
ketinggian tiang pancang menggunakan waterpass dari selang guna memastikan semua tiang
pancang mempunyai ukuran ketinggian yang sama persis.
Pasang papan kayu yang diposisikan secara horisontal menghubungkan tiang pancang
yang satu dengan lainnya. Sekali lagi periksa permukaan yang dibentuk oleh papan kayu yang
dipasang mendatar ini benar-benar rata. Kini tercipta sebuah penanda dari kayu yang
mengelilingi area lahan pembangunan.
Bentangkan benang sebagai penanda tanah yang akan digali untuk keperluan pekerjaan
pondasi bangunan dan pendirian dinding. Benang ini diikatkan dari sisi papan kayu yang
dipasang dalam posisi mendatar ke sisi papan kayu di seberangnya sesuai dengan ukuran yang
sudah ditentukan. Lakukan sampai seluruh penanda dari tali tersebut selesai dipasang.
Cek sekali lagi posisi dan ketinggian pemasangan benang-benang tadi supaya dapat
dipastikan sesuai dengan rencana proyek pembangunan.
Sebelum kegiatan dimulai maka harus diambil gambar dokumentasi pendukung saat awal.
Dan pada saat akan dimulainya pekerjaan dilakukan sosialisasi dengan aparat desa setempat
guna mendukung program pelaksanaan pekerjaan tersebut. Dan apabila didaerah ada potensi
tenaga kerja yang terampil maka dapat diikut sertakan untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut.
Melakukan pengambilan gambar dokumentasi foto 0%, 50% dan 100% pada posisi yang
sama sampai selesai pekerjaan.
A4. K3
Setiap pekerja diwajibkan menggunakan sepatu pada waktu bekerja dan di lokasi
harus disediakan Alat Pelindung Diri (APO) berupa safety belt, safety helmet,
masker/kedok las terutama untuk dipakai pada pekerjaan pemasangan kuda-kuda baja dan
pekerjaan yang beresiko tertimpa benda keras.
Menyediakan air bersih, kamar mandi dan WC yang layak dan bersih bagi semua
petugas dan pekerja. Membuat tempat penginapan di lapangan pekerjaan untuk para
pekerja tidak diperkenankan, kecuali atas ijin PPK.
Test mutu beton harus dilakukan penyedia jasa dengan diawasi oleh direksi/ pengawas lapangan.
Penyedia jasa harus menyiapkan segalanya agar semua proses pengawasan dan pengambilan
sample dapat diawasi dengan baik dan mudah selama periode pelaksanaan kegiatan/ proyek
berlangsung. Semua prosedur pengambilan sample harus sesuai dan mengikuti ketentuan-
ketetentuan dalam PBI 1971;
Benda uji yang dipergunakan harus berupa kubus 15x15x15 cm, dimana cetakan untuk benda uji ini
harus terbuat dari besi sehingga didapat benda uji yang sempurna;
Pengujian beton yang dilakukan adalah meliputi test kekuatan (crushing test);
Slump test harus dilakukan pada setiap akan memulai pekerjaan pengecoran. Nilai slump test harus
tercapai sebagaimana dalam PBI 1971;
Bila ternyata hasil test kubus beton menunjukkan tidak tercapainya mutu yang disyaratkan, maka
direksi/ pengawas lapangan berhak untuk memerintahkan hal-hal yaitu pembongkaran hasil
pengecoran yang tidak sesuai persyaratan dan penyedia jasa harus menggantinya sesuai spesifikasi
yang dimaksud dan merupakan tanggung jawab pihak penyedia jasa;
Jika menggunakan adukan beton ready mix, penyedia jasa harus mendapat ijin lebih dahulu dari
direksi/ pengawas lapangan dengan terlebih dahulu mengajukan calon nama dan alamat supplier
B. PEKERJAAN SALURAN
Semua pekerjaan tanah dari beberapa bagian harus dilaksanakan menurut ukuran
ketinggian yang ditunjukkan dalam gambar, atau menurut ukuran dan ketinggian lain, yang
mungkin akan diperintahkan oleh Direksi. Ukuran yang berdasarkan atau berhubungan dengan
ketinggian tanah, atau jarak terusan harus ditunjukkan kepada Direksi lebih dahulu, sebelum
memulai pekerjaan tanah pada setiap tempat. Yang dimaksud dengan “ketinggian tanah” dalam
spesifikasi adalah tinggi “permukaan tanah” sesudah pembersihan lapangan dan sebelum
pekerjaan tanahdimulai.
Galian tanah biasa dan berlumpur adalah pekerjaan galian dengan material hasil galian
berupa tanah pada umumnya, yang dengan mudah dapat dilakukan dengan manual ataupun
dengan alat (Excavator). Seluruh galian dikerjakan sesuai dengan garis-garis dan bidang-bidang
yang ditunjukkan dalam gambar atau sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar kerja atau
sesuai dengan yang diarahkan/ditunjukkan oleh Direksi. Galian tanah biasa dimaksudkan untuk
daerah yang bahan hasil galiannya terdiri dari tanah, pasir dankerikil.
Pengukuran dan Pembayaran dihitung dan diukur berdasarkan kuantitas yang sudah
dilaksanakan dalam satuan M³.
Cara pelaksanaan :
Material hasil bongkaran harus dibuang keluar lokasi pekerjaan dengan persetujuan Direksi
pekerjaan atau sesuai dengan petunjuk dari pemilik pekerjaan.
Tenaga, Bahan dan Peralatan yang akan digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan
Bongkaran Pasangan Batu adalah :
Tenaga Kerja :
1. Pekerja
Alat Kerja
1. Palu Godam
2. Pahat Beton
3. Linggis
Persyaratan Bahan
Batu Belah
Material Batu/agregat menggunakan bahan dasar batu kali dengan standart persyaratan dan
dilengkapi dukungan penyedia barang yang memenuhi ijin usaha pertambangan operasi produksi
Batuan ( Andesit),kualitas material yang memenuhi persyaratan spesifikasi telah diuji laboratorium
terakreditasi dengan Nilai Keausan Maksimal 20%. Batu harus bersih, keras, tanpa bagian yang
tipis atau retak dan harus dari jenis yang diketahui awet. Bila perlu, batu harus dibentuk untuk
menghilangkan bagian yang tipis atau lemah. Batu yang digunakan adalah batu belah atau batu bulat,
batu kali yang dipecah salah satu sisinya tidak rapuh tidak keropos, tidak berpori. Batu harus rata,
lancip atau lonjong bentuknya dan dapat ditempatkan saling mengunci bila dipasangbersama-sama.
Untuk batu dari hasil galian, harus dibersihkan dari lapisan tanah yang menyelimuti agar
permukaan batu bersih. Berat jenis batu yang digunakan tidak boleh kurang dari 2,5 t/m3 dengan
ukuran batu berkisar antara diameter 15-30 cm. Batu bulat atau batu kali hanya boleh digunakan
setelah salah satu sisinya dipecah atau sesuai persetujuan Direksi Pekerjaan dan digunakan
bersama-sama dengan batu belah. Terkecuali diperintahkan lain oleh Direksi Pekerjaan, batu harus
memiliki ketebalan yang tidak kurang dari 15 cm, lebar tidak kurang dari satu setengah kali tebalnya
dan panjang yang tidak kurang dari satu setengah kali lebarnya.
Semua batu tersebut dikumpulkan sesuai tempat sedemikian rupa diusahakan menjadi sedikit
basah pada scat akan digunakan dan berukuran hampir satu sama lain agar tidak ada rongga yang
besar diantara batu – batu tersebut.
Pasir Lumajang
Pasir yang dimaksud disini lebih diutamakan pasir Lumajang yang diambil dari sungai atau
sumber lain yang telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Tempat penimbunan penyimpanan harus
Air
Air yang digunakan untuk campuran, perawatan, atau pemakaian lainnya harus bersih, dan
bebas dari bahan yang merugikan seperti minyak, garam, asam, basa, gula atau organis. Air harus
diuji sesuai dengan dan harus memenuhi ketentuan. Air yang diketahui dapat diminum dapat
digunakan.Jika timbul keragu-raguan atas mutu air yang diusulkan dan pengujian air seperti di atas
tidak dapat dilakukan, maka harus diadakan perbandingan pengujian kuat tekan mortar semen dan
pasir dengan memakai air yang diusulkan dan dengan memakai air suling. Air yang diusulkan dapat
digunakan jika kuat tekan mortar dengan air tersebut pada umur 7 hari dan 28 hari minimum 90 %
kuat tekan mortar dengan air suling pada periode perawatan yang sama.
Pelaksanaan pekerjaan yang perlu diperhatikan dalam pedoman spesifikasi teknis pekerjaan
pasangan harus memuat :
Lokasi pembuatan adukan perlu diatur sedemikian rupa agar dapat menjamin kelancaran
pekerjaan. Memudahkan bagi pengawas dan menjamin tercapainya mutu adukan yang baik dan
terlindung. Pengadukan dilakukan sedekat mungkin dengan lokasi konstruksi yang akan dibangun.
Pasir dan semen disiapkan terpisah ditempat kering (lebih tinggi dari tanah sekitarnya). Pengadukan
pakai molen.
Kotak pengaduk dipasang ditempat datar dilokasi yang memudahkan bagi petugas pengaduk
dan pengangkutan adukan ke lokasi bangunan. Drum air ditempatkan didekat kotak pengaduk kotak-
kotak takaran disiapkan secukupnya dilokasi timbunan pasir dan semen. Gerobak pengangkutan
adukan dan ember disiapkan dekat kotak adukan kearah konstruksi yang akan dibangun.
Sebelum pemasangan, batu harus dibersihkan dan dibasahi sampai merata dan dalam waktu
yang cukup untuk memungkinkan penyerapan air mendekati titik jenuh. Landasan yang akan
menerima setiap batu juga harus dibasahi dan selanjutnya landasan dari adukan harus disebar pada
sisi batu yang bersebelahan dengan batu yang akan dipasang. Adukan dibuat dengan perbandingan
1 bagian semen dan 4 bagian pasir (1 Pc : 4 Ps).
Masukkan dan ratakan 2 takar pasir dalam kotak pengaduk, disusul 1 takar semen dan 2
takar pasir berikutnya. Adukan campuran kering (tanpa air) dengan cangkul sampai rata (homogen) .
Tuangkan air sedikt demi sedikit sambil diaduk terus sampai diperoleh adukan homogen. Adukan
sudah baik apabila sudah terlihat lengket dan tidak terurai saat dituang serta tidak ada yang tersisa
diplat cangkul saat dituang tidak terlalu kering, sehingga mudah digunakan.
Lakukan dan periksa persiapan yang meliputi penyediaan batu, pasir dan air dilokasi kerja,
kelengkapan peralatan dan alat bantu seperti kotak penampung adukan, penampung air, plastik
pelindung hujan, tukang batu dan buruh pembantu, tenaga dan sarana pengangkutan adukan.
Ratakan lantai dasar bangunan, pasang profil sesuai gambar design bangunan. Dalam kotak
dan hamparkan serta ratakan pasir setebal 5 - 10 cm sebagai lantai kerja. Periksa dimensi dan
elevasi profil dengan alat ukur (oleh juru ukur) dan minta persetujuan Direksi bila telah selesai
gambar kontrak. Sebelum dipasang, batu harus dibersihkan dari lumpur atau tanah yang melekat
serta basahi dengan air agar ikatan dengan adukan menjadi kuat.
Pemasangan lapis batu pertama, diawali dengan menghamparkan adukan setebal 3 - 5 cm,
kemudian menyusun batu diatas hamparan dengan jarak 2 - 3 cm (tidak bersinggungan) pukul atau
ketok-ketok batu tersebut agar terikat kuat dengan adukan. Isi rongga diantara batu-batu dengan
adukan sampai penuh/mampat dengan menggunakan sendok adukan.
Bila memerlukan suling-suling resapan sesuai design/kontrak (pada dinding penahan, sayap
bendung dan sebagainya). Suling dari pipa paralon yang dibungkus ijuk diujung pipa bagian dalam
dipasang bersamaan dengan pasangan batu. Letak suling resapan merupakan barisan dalam arah
horizontal dengan jarak tertentu sesuai gambar kontrak. Baris pipa suling berikutnya (diatasnya)
dipasang berselang- seling arah vertikal. Apabila hujan atau setelah selesai, pasangan diitutup
plastik agar pasangan yang masih baru tersebut tidak rusak karena air hujan.
Untuk pelapisan selokan dan saluran air, profil permukaan rata-rata selokan dan saluran air
yang dibentuk dari pasangan batu dengan mortar tidak boleh berbeda lebih dari 2 cm dari profil
permukaan lantai saluran yang ditentukan atau disetujui, juga tidak bergeser lebih dari 5 cm dari
profil penampang melintang yang ditentukan atau disetujui. Tebal minimum setiap pekerjaan
pasangan batu dengan mortar 10 cm. Profil akhir untuk struktur kecil yang tidak memikul beban
seperti lubang penangkap dan lantai golak tidak boleh bergeser lebih dari 2 cm dari profil yang
ditentukan atau disetujui.
Pasangan batu kali yang dipakai adalah dengan menggunakan perbandingan campuran 1 : 4,
dimana pada komposisi tersebut pada setiap kubiknya adalah : Batu kali adalah 1.2m³, Pasir
Lumajang adalah 0.52 m³ ,Semen adalah 3.26 zak
Bagian atas pasangan batu kali, pada dinding luar, dan bagian lain yang Nampak
harus diplester dengan mortal campuran 1 : 3 spesifikasi bahan semen, pasir dan air yang digunakan.
Bagian-bagian tertentu dari pasangan batu sesuai gambar design/kontrak harus diplester.
Plesteran dibuat dari campuran 1 bagian semen dan tiga bagian pasir yang disaring atau
sesuai dengan ketentuan dalam gambar kontrak. Tebal plesteran dibuat 2 - 3 cm dari permukaan
batu, sebelum plesteran dipasang diantara batu- batu harus dikorek sampai kedalaman 1 - 2 cm
dibawah permukaan batu. Kemudian permukaan pasangan dibersihkan dan disiram air agar terjadi
ikatan yang kuat antara pasangan dan plesteran.
Jika ada pelaksanaan Siaran, Bagian permukaan pasangan batu yang terlihat, sesuai kontrak
atau petunjuk Direksi harus disiar. Siaran dibuat dari campuran 1 bagian semen dan 2 bagian pasir
yang disaring atau sesuai dengan ketentuan dalam gambar. Sebelum siaran dipasang adukan
pasangan diantara batu–batu halus dikorek sampai kedalaman 1-2 cm dibawah permukaan batu
untuk jenis siar rata dan siar timbul, dan 2-3 cm untuk jenis siar tenggelam, kemudian pasangan
dibersihkan dan disiram air agar terjadi ikatan yang kuat antara pasangan siaran.
Mengaci plesteran bidang rata pada umumnya dibedakan menjadi dua yaitu : (1)
mengaci plesteran bidang rata vertikal dan (2) mengaci plesteran bidang rata horizontal (datar).
Kesulitan kesulitan yang terjadi dalam pekerjaan mengaci plesteran terletak pada konsistensi hasil
kehalusan bidang yang diaci. Hal ini disebabkan butiran butiran plesteran kebanyakan tidak homogen
bahkan kadang-kadang terlalu besar.
Sebelum pekerjaan mengaci permukaan plesteran dimulai, permukaan plesteran yang akan
diaci harus bersih dari segala kotoran.. Pembasahan sebaiknya dilakukan dengan memakai
kuas/sikat. Hal ini dimaksudkan agar debu/kotoran yangmenempel dapat terlepas, sehingga pasta
adukan untukacian dapat melekat dengan baik pada plesteran.Retak-retak pada permukaan
plesteran yang diaci harus dihindarkan semaksimal mungkin, untuk maksud ini campuran untuk
pasta yang dipakai harus dipilih sebaik mungkin. Retak-retak pada permukaan acian pada plesteran
antara lain disebabkan oleh campuran pasta adukan tidak merata, adukan pasta terlalu plastis,
Pembangunan Embung DI. Glebeg Desa Glebeg Kec. Sulang 21
terlalu banyak bahan yang halus, perbedaan ketebalan lapisan acian yang besar,perbedaan
penyerapan air oleh plesteran, pengeringan terlalu cepat. Setelah permukaan plesteran dibasahi
kemudian diberi lapisan dengan pasta adukan dengan ketebalan lebih kurang 2-3 mm. Kemudian
digosok- gosok dengan arah memutar memakai roskam disertai dengan tekanan yang kuat. Untuk
memudahkan pekerjaan, maka lapisan pasta adukan diulaskan pada permukaan plesteran sedikit
demi sedikit dengan tujuan agar tidak cepat kering sewaktu dikerjakan (digosok). Untuk
mendapatkan permukaan yang halus terakhir pada lapisan acian.
Yang termasuk Pekerjaan Beton meliputi : Beton Screen, Talang Air dan beton lainnya
disesuaikan dengan gambar. Beton harus terdiri dari semen, agregat halus dan kasar dengan
perbandingan 1 bagian semen, 2 bagian agregat halus, 3 bagian agregat kasar dan bahan
tambahan (additive) yang diijinkan, kesemuanya dicampur untuk mendapatkan kekentalan yang
layak.
Semua pekerjaan beton yang akan dilaksanakan harus mendapat persetujuan Direksi
Pekerjaan. Tidak lebih dari 2 (dua) bulan setelah pengadaan peralatan untuk pelaksanaan beton,
Penyedia jasa/Pelaksana harus mengirim Diagram Alir, Gambar dan Rencana Kerja untuk pekerjaan
dan penempatan beton/mortar dengan mengacu pada Dokumen ini.
Penyedia jasa harus menginformasikan secara periodik setiap tanggal 1 awal bulan data-data
sebagai berikut :Jumlah persediaan semen yang ada di lapangan sampai hari terakhir bulan lalu,
Rencana pengadaan semen yang baru selama bulan yang akan jalan, Jumlah semen yang dipakai
selama periode 1 (satu) bulan lalu, Penerimaan pengadaan semen selama bulan yang lalu,
Penggunaan atau kehilangan selama bulan yang lalu dengan alas an, Data lain yang
dibutuhkan/dianggap perlu oleh Direksi.
Bahan Additive
Jika Penyedia jasa akan menggunakan zat pelambat atau zat tambahan lain yang berfungsi
untuk membantu pengecoran sesuai metodenya atau dibutuhkan beberapa zat tambahan lainnya
yang bertujuan untuk memperoleh hasil yang sesuai tuntutan spesifikasi, Penyedia jasa harus
mendapatkan persetujuan dari Direksi tentang komposisi dan metode dari penggunaan zat
tambahan.
Pengertian material halus yang dipergunakan adalah material dengan ukuran maksimum 5
mm. Pasir harus diambil dari sungai atau tambang pasir ex Lumajang. Penambahan bahan lain
seperti pasir dari batu pecah akan diijinkan, apabila menurut pendapat Direksi, pasir yang ada tidak
memenuhi gradasinya. Penyedia jasa harus melengkapi hasil tes agregat halus untuk beton dan
spesi (mortar) untuk type yang dihasilkan atau selain yang disetujui oleh Direksi. Pasir harus lolos uji
laboratorium kadar lumpur < 5%
Aggregat Kasar
Pengertian material kasar yang dipergunakan adalah material dengan ukuran lebih besar dari
5 mm dan mempunyai gradasi yang baik dari 5 mm sampai ukuran maksimum yang dibutuhkan dan
tergantung dari klas betonnya. Agregat kasar untuk beton adalah batu alam kecuali jika di instruksi
oleh Direksi dan harus disediakan oleh Penyedia jasa Pelaksana.
Air
Air yang digunakan untuk campuran, perawatan, atau pemakaian lainnya harus bersih, dan
bebas dari bahan yang merugikan seperti minyak, garam, asam, basa, gula atau organis. Air harus
diuji sesuai dengan; dan harus memenuhi ketentuan. Air yang diketahui dapat diminum dapat
digunakan. Jika timbul keragu-raguan atas mutu air yang diusulkan dan pengujian air seperti di atas
tidak dapat dilakukan, maka harus diadakan perbandingan pengujian kuat tekan mortar semen dan
pasir dengan memakai air yang diusulkan dan dengan memakai air suling. Air yang diusulkan dapat
digunakan jika kuat tekan mortar dengan air tersebut pada umur 7 hari dan 28 hari minimum 90 %
kuat tekan mortar dengan air suling pada periode perawatan yang sama.
Metode Pelaksanaan
a. Pencampuran
Beton dicampur dengan menggunakan Molen dan tenaga manusia, mengigat volume yang
dikerjakan relative kecil disamping itu lokasi kerja sangat sulit untuk mobilisasi mesin molen.
b. Pengecoran
1. Sebelum pengecoran beton dimulai, seluruh acuan tulangan dan benda lain yang
harus dimasukan kedalam beton harus sudah ditetapkan pada pengecoran beton, acuan harus
dibasahi (dilumuri) dengan oli bekas agar permukaan beton halus danlicin.
2. Pengecoran beton harus dilanjutkan tanpa berhenti sampai dengan sambungan
konstruksi yang telah disetujui atau sampai pekerjaan selesai.
3. Pengecoran tidak boleh dilaksanakan ditempat terbuka selama ada badai atau
hujan lebat. Semua material dan peralatan pengecoran harus dilindungi terhadap pengaruh hujan
lebat danbadai.
Pengukuran dan Pembayaran dihitung berdasarkan volume yang terpasang dalam satuan
ukuran per - m³.
- Bekisting dan perancah dapat dibuat dari kayu cukup kokoh untuk mempertahankan
posisi yang diperlukan selama pengecoran, pemadatan danperawatan
- Kayu yang tidak dihaluskan dapat dipergunakan pada permukaan yang tidak tampak
pada struktur akhir, sedangkan permukaan beton yang tampak harus menggunakan kayu yang
dihaluskan dengan tebal danmerata.
- Bekisting dan perancah harus dibangun sedemikian rupa sehingga dapat dibongkar
tanpa merusak beton.
Pengukuran dan Pembayaran dihitung berdasarkan volume yang terpasang dalam satuan
per – m2.
ALFI MOHAMADI, ST