Anda di halaman 1dari 25

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Kegiatan :

PEMBANGUNAN EMBUNG DI.GLEBEG DESA


GLEBEG KEC. SULANG (APBD)

Kabupaten Rembang

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG


KABUPATEN REMBANG
TAHUN 2022
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 2


1.1. URAIAN SINGKAT ................................................................................................ 2
1.2. PROSEDUR AWAL PERSIAPAN PELAKSANAAN PROYEK ..................... 3
1.3. LINGKUP PEKERJAAN ....................................................................................... 4
1.4. PERSONIL DAN ORGANISASI PROYEK ........................................................ 5
BAB II INSTALASI PROYEK .........................................................................................6
2.1. UMUM .........................................................................................................................6
2.2.INSTALASI BASECAMP ......................................................................................... 6
2.3.INSTALASI PENDUKUNG ...................................................................................... 9
BAB III METODE PELAKSANAAN ............................................................................ 11

LAMPIRAN

Pembangunan Embung DI. Glebeg Desa Glebeg Kec. Sulang i


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. URAIAN SINGKAT

KONTRAKTOR merupakan salah satu perusahaan swasta nasional yang bergerak di


bidang Konstruksi Sipil. Berdiri dan berkembang di Rembang. Perusahaan kami memiliki track
record yang baik dimana kami telah menangani beberapa proyek nasional dan ikut berperan
dalam meningkatkan sumber daya manusia dan pendidikan melalui program-program kerja sama
dengan pihak-pihak perguruan tinggi melalui penelitian, kerja lapangan dan lain-lain.
Kami sebagai Kontraktor telah memahami isi Dokumen Kontrak yang telah disyaratkan.
Dengan personil yang profesional dan berpengalaman, kami yakin mampu melaksanakan dan
menyelesaikan isi dokumen kontrak baik dari segi biaya, waktu, mutu, dan K3. Maka dari itu
Kontraktor mengajukan proposal teknis untuk pelaksanaan Pembangunan Embung DI. Glebeg
Desa Glebeg Kec. Sulang dan berharap dapat memenangkan tender dan menjadi pelaksana.

1.1.1. Gambaran Umum Proyek


Nama Proyek : Pembangunan Embung DI. Glebeg Desa Glebeg Kec. Sulang
Lokasi Proyek : Kabupaten Rembang
Pemberi Tugas : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Rembang
Konsultan Perencana : CV. ARSITRA
Masa Pelaksanaan : 90 hari kalender dengan masa pemeliharaan 180 hari kalender
Sumber Dana : APBD Kabupaten Rembang 2022

Gambar 1.1 Peta Lokasi Proyek

Pembangunan Embung DI. Glebeg Desa Glebeg Kec. Sulang 2


1.1.2. Hari Kerja Efektif

Hari kerja efektif 26 hari per bulan


Jam kerja dimulai jam 08.00 WIB sampai dengan 17.00 WIB. Untuk pekerjaan yang
tidak dapat ditunda besok diadakan kerja lembur dengan sepengetahuan dan ijin direksi.
1. Jam kerja efektif normal 8 jam/hari ± 1 jam istirahat
2. Jam kerja efektif normal 9 jam/hari ± 2 jam istirahat

1.2. PROSEDUR AWAL PERSIAPAN PELAKSANAAN PROYEK


Hal-hal yang akan dipersiapkan oleh KONTRAKTOR pada Pembangunan Embung DI.
Glebeg Desa Glebeg Kec. Sulang adalah :
1. Memeriksa dokumen kontrak
2. Mempelajari gambar dan dokumen RKS
3. Menyusunan metode pelaksanaan dan sistem yang akan digunakan pada :

a. Pekerjaan Persiapan

 Mobilisasi dan demobilisasi, papan nama kegiatan/ proyek, pembuatan direksi keet jika
memungkinkan, mempersipkan K3 sebelum dilakukan pekerjaan, Mengukur dan memasang
bouwplank, dan penyediaan air kerja, Pengadaan Item Protokol Pencegahan COVID19, Test Lab.
Beton. Test lab. Besi dan pembuatan Kistdam.

b. Pekerjaan Embung

 Pekerjaan Galian Tanah Sedimen

 Pekerjaan Galian Tanah Pasang Samakan dengan uraian di HPS


 Pekerjaan Pasangan Batu Belah 1:4

 Pekerjaan Plesteran

 Pekerjaan Acian

 Pekerjaan Beton K-175

 Pekerjaan Pembesian

 Pekerjaan Bekisting

4. Jadwal pelaksanaan (master scheduling)

5. Jadwal pengadaan tenaga kerja

Pembangunan Embung DI. Glebeg Desa Glebeg Kec. Sulang 3


6. Jadwal pengadaan bahan dan material

7. Jadwal pengadaan alat berat

8. Penyusunan laporan-laporan, yang terdiri dari :


a. Laporan Harian
b. Laporan Mingguan
c. Laporan Bulanan

Tabel 1.1 Bagan Pelaporan Proyek


Laporan Harian Laporan Mingguan Laporan Bulanan
Jenis pekerjaan Rekap laporan Rekap laporan
Volume harian mingguan
Tenaga kerja Prestasi kerja Prestasi kerja
Alat yang Biaya biaya
digunakan
Kondisi cuaca

1.3. LINGKUP PEKERJAAN


1.3.1. Uraian Singkat Pekerjaan
Pekerjaan Pembangunan Embung DI. Glebeg Desa Glebeg Kec. Sulang:
a. Pekerjaan Persiapan

 Mobilisasi dan demobilisasi, papan nama kegiatan/ proyek, pembuatan direksi keet
jika memungkinkan, mempersipkan K3 sebelum dilakukan pekerjaan, Mengukur dan memasang
bouwplank, dan penyediaan air kerja, Pengadaan Item Protokol Pencegahan COVID19, Test
Lab. Beton, Test lab. Besi dan pembuatan Kistdam.

b. Pekerjaan Saluran

 Pekerjaan Galian Tanah

 Pekerjaan Galian Tanah Pasang Samakan dengan uraian di HPS


 Pekerjaan Bongkar Pasangan Batu

 Pekerjaan Pasangan Batu Belah 1:4

 Pekerjaan Plesteran

 Pekerjaan Acian

 Pekerjaan Beton K-175

 Pekerjaan Pembesian

 Pekerjaan Bekisting

Pembangunan Embung DI. Glebeg Desa Glebeg Kec. Sulang 4


 Pekerjaan Pengangkutan Galian

Daftar pelaksanaan pekerjaan sama seperti sebagaimana yang tercantum pada BQ (Bill
of Quantity).

1.4. PERSONIL DAN ORGANISASI PROYEK


Pada pelaksanaan Pembangunan Embung DI. Glebeg Desa Glebeg Kec. Sulang dalam
pelaksanaannya adapun fungsional organisasi proyeknya sebagai berikut :
1. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten sebagai pemilik proyek atau
pemberi tugas.
2. Pimpinan proyek dari pihak Dinas PUPR Kabupaten Rembang mengatur
pelaksanaan dan mengawasi proyek secara global.
3. Konsultan Pengawas bertugas menyelenggarakan pengawasan atau kualitas serta
volume pekerjaan yang dilaksanakan oleh Kontraktor sebagai pelaksana fisik.
4. Konsultan perencana meyelenggarakan perencanaan fisik yang sesuai dengan
spesifikasi yang telah ditetapkan.
5. KONTRAKTOR akan melakukan pekerjaan proyek yang sesuai dengan spesifikasi
perencanaan yang telah ditetapkan oleh PPK

Pembangunan Embung DI. Glebeg Desa Glebeg Kec. Sulang 5


BAB II
INSTALASI PROYEK

2.1. UMUM
Pekerjaan persiapan seperti instalasi proyek diadakan setelah dilakukan peninjauan
terhadap keadaan lapangan. Peninjauan lapangan dilakukan untuk mengetahui tata letak
pekerjaan agar produktivitas di lapangan mencapai kebutuhan kapasitas dan kualitas dengan
rencana yang paling ekonomis. Untuk itu, KONTRAKTOR merencanakan tata letak lapangan
seefisien dan seefektif mungkin dengan memperhatikan kondisi lapangan yang ada dan
disesuaikan dengan desain lay out yang akan dikerjakan.

Gambar 2.1 Letak Base Camp


Pembuatan jalan masuk dan jalan keluar proyek terkadang menimbulkan masalah karena
akan sering dilalui oleh kendaraan- kendaraan bermuatan berat. Sehingga dalam hal ini
KONTRAKTOR akan melakukan penelitian kondisi jalan, jembatan dan lainnya yang akan dilalui
oleh alat-alat berat proyek dengan mempertimbangkan kekuatan struktur dari sarana transformasi
tersebut. Mengingat alat-alat berat proyek harus dipindahkan dari gudang ke lokasi proyek,
maka perlu adanya mobilisasi serta pengendalian dan pengaturan lalu lintas.

2.2. INSTALASI BASECAMP

2.2.1. Direksi Keet


Direksi Keet digunakan sebagai tempat bekerja bagi para staf baik staf dari Kontraktor,
pengawas, maupun pemilik proyek di lapangan. Tidak dibangun secara permanen berukuran 12
m x 2,5 m x 2,6 m dengan berbagai fasilitas berupa meja rapat, meja kerja, kursi lipat,
sanitasi/MCK, lemari dokumen, komputer, white board, lemari penyimpanan alat K3, jas
hujan/payung, dan genset.

Pembangunan Embung DI. Glebeg Desa Glebeg Kec. Sulang 6


Gambar 2.3 Ilustrasi Direksi Keet

2.2.2. Barak Pekerja /Bedeng


Barak pekerja/bedeng merupakan tempat tinggal sementara pekerja apabila pekerja
berasal dari luar kota atau sebagai alternatif dalam mencegah keterlambatan pekerja menuju
lokasi proyek. Terbuat dari multiplek setebal 12 mm, seng bergelombang dengan ukuran 1,8 m
x 0,9 m x 0,0003 m, dan kayu balok ukuran 6/12 sebagai rangka dengan ukuran 12 m x 10 m x
8m

Gambar 2.4 Ilustrasi Direksi Keet

2.2.3. Kantin

Terdapat 1 unit kantin untuk makan dan minum pekerja dengan ukuran 3 m x 4 m dari
triplek setebal 4 mm dan dibangun dekat dengan barak pekerja.

Gambar 2.5 Ilustrasi Kantin


Pembangunan Embung DI. Glebeg Desa Glebeg Kec. Sulang 7
2.2.4. Mushola
Mushola sebagai sarana menunaikan ibadah bagi pekerja muslim agar tidak harus pergi
jauh keluar proyek, dibuat dari multiplek tebal 6 mm untuk dinding, kayu kaso ukuran 5/7 untuk
rangka, asbes bergelombang untuk atap dan lantai yang diplur dengan ukuran 4 m x 4 m.
Dibangun dekat barak pekerja dan sanitasi/MCK serta dilengkapi dengan sumber air bersih untuk
wudlu.

2.2.5. Gudang Penyimpanan


Gudang penyimpanan dibangun bertujuan untuk tempat penyimpanan material dan alat
agar terlindung dari pengaruh cuaca dengan ukuran 10 m x 10 m dari kayu kaso 6/12 sebagai
rangka, multiplek 8 mm sebagai dinding, asbes bergelombang untuk atap dan triplek 2 mm untuk
lantai agar tidak lembab. Dibangun dekat pintu masuk untuk kemudahan bongkar muat barang.

2.2.6. Bengkel Kerja/Loss Kerja


Bengkel kerja sebagai tempat untuk pekerjaan tulangan, bekisiting, beton tahu dan lain-
lain berukuran 10 m x 6 m menggunakan kayu balok 6/12 sebagai rangka. Bengkel kerja
dibangun tanpa dinding tetapi tetap diberi atap dari asbes bergelombang, letaknya berdekatan
dengan gudang penyimpanan untuk kemudahan pendistribusian material.

2.2.8. Papan Nama Proyek


Papan nama proyek berisikan nama proyek, identitas Kontraktor dan pengawas,
waktu pelaksanaan proyek, serta sumber dan jumlah biaya proyek. Ukuran papan nama
proyek yang dibuat yaitu 2,4 m x 1,2 m menggunakan triplek tebal 3 mm.

Pembangunan Embung DI. Glebeg Desa Glebeg Kec. Sulang 8


PEMERINTAH KABUPATEN REMBANG
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
KABUPATEN REMBANG
Jl. P. Diponegoro No. 101 Rembang
Nama Proyek : Pembangunan Embung DI. Glebeg Desa Glebeg Kec.
Sulang

Nomor Kontrak :
Lokasi : Kec. Sulang Kabupaten Rembang

Waktu Pelaksanaan : 90 hari kalender


Wilayah : Kabupaten Rembang
Kontraktor :
Konsultan Perencana : CV. ARSITRA .

Konsultan Pengawas :

2.2.9. Pagar Sementara


Pagar sementara dibuat menggunakan seng bergelombang dengan ukuran 1,8 m x 0,9 m x
0,0003 m dan ditopang dengan kayu kaso 5/7 tinggi 3 meter pada jarak tertentu mengelilingi base
camp.

2.2.10. Pos Keamanan


Pos keamanan diletakkan dekat dengan akses pintu masuk dan keluar kendaraan
ataupun orang berfungsi untuk menjaga keamanan dan keteraturan keluar masuk kendaraan,
serta mendata tamu yang datang. Ukuran pos keamanan adalah 3 m x 2 m menggunakan kayu
balok 5/7 sebagai rangka, multiplek tebal 8 mm sebagai dinding, dan asbes bergelombang
sebagai atap.

2.2.11. Sanitasi/MCK
Sanitasi/MCK dibuat sebanyak 6 unit dengan ukuran masing- masing 1,5 m x 1 m x 2,5 m
menggunakan kayu balok 5/7 sebagai rangka, multiplek dengan tebal 12 mm sebagai dinding,
dan asbes bergelombang sebagai atap. Setiap unit diberikan 1 ember, 1 gayung, dan 1 unit
kloset jongkok.

2.3.INSTALASI PENDUKUNG
2.3.1. Lampu Proyek
Terdapat dua macam lampu proyek yaitu lampu kerja dan lampu pengamanan. Lampu

Pembangunan Embung DI. Glebeg Desa Glebeg Kec. Sulang 9


kerja berguna untuk menerangi aktivitas pekerjaan di malam hari dan ditempatkan pada lokasi
pekerjaan dan base camp. Sedangkan lampu pengamanan ditempatkan pada titik-titik yang
dianggap perlu sebagai pengamanan proyek.

2.3.2. Listrik
Instalasi listrik dilakukan dengan tujuan memenuhi kebutuhan listrik di base camp
ataupun untuk pengoperasian alat-alat yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan. Sumber
listrik dari genset.
.
2.3.3. Air Bersih
Air bersih digunakan baik untuk keperluan proyek maupun pasokan air untuk
sanitasi/MCK dan air minum, diperoleh dari sumur yang dibuat di proyek.

2.3.4. Fasilitas Komunikasi


Dilakukan instalasi fasilitas komunikasi dengan tujuan segala komunikasi baik melalui
telepon ataupun fax di base camp dapat terpenuhi serta perangkat HT untuk keperluan lapangan.

Pembangunan Embung DI. Glebeg Desa Glebeg Kec. Sulang 10


BAB III
METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI

Nama Pekerjaan : Pembangunan Embung DI. Glebeg Desa Glebeg Kec. Sulang
Tahun Anggaran : 2022
Lokasi Pekerjaan : Kabupaten Rembang

Lingkup Pekerjaan meliputi :

a. PEKERJAAN PERSIAPAN

 Mobilisasi dan demobilisasi, papan nama kegiatan/ proyek, pembuatan direksi keet jika
memungkinkan, mempersipkan K3 sebelum dilakukan pekerjaan, Mengukur dan memasang
bouwplank, dan penyediaan air kerja, Pengadaan Item Protokol Pencegahan COVID19, Test Lab.
Beton, Test lab. Besi dan pembuatan Kistdam.

b. PEKERJAAN SALURAN

 Pekerjaan Galian Tanah

 Pekerjaan Galian Tanah Pasang

 Pekerjaan Pasangan Batu Belah 1:4 Samakan dengan uraian di HPS

 Pekerjaan Plesteran

 Pekerjaan Acian

 Pekerjaan Beton K-175

 Pekerjaan Pembesian

 Pekerjaan Bekisting

 Pekerjaan Pengangkutan Galian

A. PEKERJAAN PERSIAPAN

Setelah Kontraktor menerima SPMK maka Kontraktor segera melakukan persiapan


proyek dengan langkah-langkah sebagai berikut :

- Melakukan pengajuan perizinan, sosialisasi dan pemberitahuan mulai pekerjaan


kepada instansi terkait sampai perangkat desa setempat, tempat proyek dikerjakan.
- Pembuatan Direksi Keet, gudang material dan barak untuk penampungan tenaga
kerja.
- Pengadaan keperluan kantor, administrasi proyek, dokumentasi dan lain-lain.
- Pengadaan Item perlengkapan protocol penceghahan COVID19
- Segera dilaksanakan pengukuran dan pasang bowplank, didata rencana pekerjaan
Pembangunan Embung DI. Glebeg Desa Glebeg Kec. Sulang sesuai RAB dan RKS.
Adapun hasil dari pengukuran bersama dituangkan dengan gambar rencana (Shop
Drawing) dan dibuatlah menjadi perhitungan MC O% (Mutual Cek O%).

Pembangunan Embung DI. Glebeg Desa Glebeg Kec. Sulang 11


- Pembersihan lapangan lokasi pekerjaan, brak kerja dan lain-lain.

A1. Papan Nama Proyek

Papan nama ini akan dibuat satu atau dua menyesuaikan kebutuhan dengan ukuran
standart dari Pengguna Jasa tersebut, terbuat dari kayu kalimatan yang cukup kuat dan
penyokong kaso 5/7. Warna maupun redaksi yang dimuat akan menyesuaikan standart dokumen
lelang. Pekerjaan tersebut dilaksanakan selambat – lambatnya 7 hari setelah diterbitkannya
SPMK.

A2. Uitzet/pengukuran dan Bouwplank

Bowplank ialah penanda sementara yang digunakan untuk menentukan titik-titik as pada
area kerja di dalam proyek pembangunan sesuai dengan hasil pengukuran yang telah dilakukan
sebelumnya. Fungsi utama bowplank adalah sebagai penentu arah pondasi dan ketinggian lantai
bangunan. Bowplank juga bisa berfungsi untuk membuat sudut siku dengan menggunakan
bantuan theodolit.

Karena hanya dipasang untuk sementara waktu, bowplank biasanya dibuat dari bahan
yang murah seperti kayu berkualitas rendah. Kayu yang berbentuk tiang pancang ini selanjutnya
ditancapkan di sudut-sudut area pekerjaan pembuatan bangunan. Sedangkan kayu yang
berbentuk papan dipasang secara horisontal menghubungkan masing-masing tiang pancang.
Setelah itu, titik-titik as untuk menandai area kerja pondasi, kolom, dinding, dan lain-lain dibuat
memakai tali kenor yang dibentangkan serta diikatkan di papan kayu yang dipasang secara
mendatar.

Terdapat enam syarat yang harus dipenuhi agar pembuatan bowplank benar dan sesuai
ketentuan, di antaranya :

 Kedudukan masing-masing patok kayu dibuat sedemikian rupa agar kekuatannya terjamin dan
tidak mudah goyah.

 Posisinya berada di jarak yang cukup dari titik pembangunan sehingga tidak mengganggu atau
diganggu pekerjaan lainnya.

 Keberadaannya bisa dilihat dengan jelas sehingga para pekerja bisa mudah menemukannya.

 Penanda yang dipasang secara horisontal harus berada di satu bidang yang rata.

 Arahnya harus diletakkan serempak menghadap ke dalam bangunan.

 Benang merupakan penanda untuk garis tengah pondasi dan dinding.

Pekerjaan pemasangan bowplank dilakukan setelah proses survei pengukuran lahan


untuk pembangunan dikerjakan. Adapun prosedur selengkapnya adalah sebagai berikut.

Alat dan Bahan :

Pembangunan Embung DI. Glebeg Desa Glebeg Kec. Sulang 12


Kayu, Benang, Gerobak, Palu, Paku, Sabit, Meteran, Penggaris Siku, Unting-unting,
Sekop, Cetok, Timba, Gergaji, Selang, Pensil

Langkah-langkah :

Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan seperti tercantum pada daftar di atas. Pastikan
semuanya lengkap agar tidak terjadi kesulitan dalam pemasangan bowplank nantinya.

Buat tiang pancang dari kayu berukuran 1 m sebanyak empat buah. Caranya yaitu
lancipkan salah satu ujung kayu memakai sabit agar mudah ditancapkan ke dalam tanah.

Tancapkan kayu tiang pancang pertama ke dalam tanah sambil dipukul menggunakan
palu pelan saja supaya menancap kuat dan tidak mudah goyah. Tancapkan tiang kayu tersebut
sampai bagian yang tersisa di atas permukaan tanah setara dengan ketinggian permukaan lantai
yang direncanakan.

Agar kedudukannya semakin mantap, sebaiknya tiang pancang ditahan lagi dengan dua
bilah kayu. Periksa tingkat ketegakannya memakai unting-unting untuk memastikan tiang
pancang tersebut berdiri tegak.

Ulangi pemasangan tiang pancang di ketiga sudut area lahan pembangunan lainnya.
Jangan lupa untuk memeriksa ketegakan posisinya memakai unting-unting. Cek juga tingkat
ketinggian tiang pancang menggunakan waterpass dari selang guna memastikan semua tiang
pancang mempunyai ukuran ketinggian yang sama persis.

Pasang papan kayu yang diposisikan secara horisontal menghubungkan tiang pancang
yang satu dengan lainnya. Sekali lagi periksa permukaan yang dibentuk oleh papan kayu yang
dipasang mendatar ini benar-benar rata. Kini tercipta sebuah penanda dari kayu yang
mengelilingi area lahan pembangunan.

Bentangkan benang sebagai penanda tanah yang akan digali untuk keperluan pekerjaan
pondasi bangunan dan pendirian dinding. Benang ini diikatkan dari sisi papan kayu yang
dipasang dalam posisi mendatar ke sisi papan kayu di seberangnya sesuai dengan ukuran yang
sudah ditentukan. Lakukan sampai seluruh penanda dari tali tersebut selesai dipasang.

Cek sekali lagi posisi dan ketinggian pemasangan benang-benang tadi supaya dapat
dipastikan sesuai dengan rencana proyek pembangunan.

A3. Administrasi dan Dokumentasi

Sebelum kegiatan dimulai maka harus diambil gambar dokumentasi pendukung saat awal.
Dan pada saat akan dimulainya pekerjaan dilakukan sosialisasi dengan aparat desa setempat
guna mendukung program pelaksanaan pekerjaan tersebut. Dan apabila didaerah ada potensi
tenaga kerja yang terampil maka dapat diikut sertakan untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut.

Melakukan pengambilan gambar dokumentasi foto 0%, 50% dan 100% pada posisi yang
sama sampai selesai pekerjaan.

A4. K3

Pembangunan Embung DI. Glebeg Desa Glebeg Kec. Sulang 13


Dari permulaan hingga penyelesaian pekerjaan dan selama masa pemeliharaan,
Kontraktor bertanggung jawab atas keselamatan dan keamanan pekerja, material dan
peralatan teknis serta konstruksi.

Wajib menjaga keselamatan kerja di ruang kerja dengan melengkapi dengan


perlengkapan keselamatan kerja seperti safety line, rambu - rambu, papan promosi
keselamatan, dan lain - lain.

Wajib menjamin keselamatan tenaga kerja yang terlibat dalam pelaksanaan


pekerjaan dari segala kemungkinan yang terjadi dengan memenuhi aturan dan ketentuan
kesehatan dan keselamatan kerja yang berlaku (Jamsostek).

Menyediakan obat-obatan menurut syarat-syarat Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan


(PPPK) yang selalu dalam keadaan siap digunakan di lapangan, untuk mengatasi segala
kemungkinan musibah bagi semua petugas dari pekerja lapangan.

Setiap pekerja diwajibkan menggunakan sepatu pada waktu bekerja dan di lokasi
harus disediakan Alat Pelindung Diri (APO) berupa safety belt, safety helmet,
masker/kedok las terutama untuk dipakai pada pekerjaan pemasangan kuda-kuda baja dan
pekerjaan yang beresiko tertimpa benda keras.

Menyediakan air bersih, kamar mandi dan WC yang layak dan bersih bagi semua
petugas dan pekerja. Membuat tempat penginapan di lapangan pekerjaan untuk para
pekerja tidak diperkenankan, kecuali atas ijin PPK.

Apabila terjadi kecelakaan, sesegera mungkin memberitahukan kepada Konsultan


danmengambil tindakan yang perlu untuk keselamatan korban korban kecelakaan itu.

A5. TES BETON

 Test mutu beton harus dilakukan penyedia jasa dengan diawasi oleh direksi/ pengawas lapangan.
Penyedia jasa harus menyiapkan segalanya agar semua proses pengawasan dan pengambilan
sample dapat diawasi dengan baik dan mudah selama periode pelaksanaan kegiatan/ proyek
berlangsung. Semua prosedur pengambilan sample harus sesuai dan mengikuti ketentuan-
ketetentuan dalam PBI 1971;

 Benda uji yang dipergunakan harus berupa kubus 15x15x15 cm, dimana cetakan untuk benda uji ini
harus terbuat dari besi sehingga didapat benda uji yang sempurna;

 Pengujian beton yang dilakukan adalah meliputi test kekuatan (crushing test);

 Slump test harus dilakukan pada setiap akan memulai pekerjaan pengecoran. Nilai slump test harus
tercapai sebagaimana dalam PBI 1971;

 Bila ternyata hasil test kubus beton menunjukkan tidak tercapainya mutu yang disyaratkan, maka
direksi/ pengawas lapangan berhak untuk memerintahkan hal-hal yaitu pembongkaran hasil
pengecoran yang tidak sesuai persyaratan dan penyedia jasa harus menggantinya sesuai spesifikasi
yang dimaksud dan merupakan tanggung jawab pihak penyedia jasa;

 Segala biaya pengambilan sample, pemeriksaan, pembongkaran, pekerjaan perbaikan dan


pekerjaan pembuatan kembali konstruksi beton sepenuhnya menjadi beban penyedia jasa/
Kontraktor;

 Jika menggunakan adukan beton ready mix, penyedia jasa harus mendapat ijin lebih dahulu dari
direksi/ pengawas lapangan dengan terlebih dahulu mengajukan calon nama dan alamat supplier

Pembangunan Embung DI. Glebeg Desa Glebeg Kec. Sulang 14


untuk beton ready mix tersebut. Dalam hal ini penyedia jasa tetap bertanggung jawab penuh bahwa
adukan yang disupply benar-benar memenuhi syarat-syarat dalam spesifikasi ini serta menjamin
homogenitas dan kualitas yang kontinyu pada setiap pengiriman. Segala test kubus yang harus
dilakukan di lapangan harus tetap dijalankan sesuai PBI 1971, dan direksi/ pengawas lapangan akan
menolak supply beton ready mix bilamana diragukan kualitasnya dan resiko serta biaya akibat dari
hal tersebut di atas menjadi tanggung jawab penyedia jasa.

A.6 Pembuatan KISTDAM

Teknis pelaksanaan pekerjaan:


a). Persiapan pekerjaan
1). Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan Kisdam pasir/tanah
dibungkus karung plastik.
2). Approval material yang akan digunakan.
3). Persiapan lahan kerja.
4). Persiapan alat dan bahan, antara lain : pasir/tanah, karung plastik/bagor, tali rapia, kayu
usuk untuk penyangga, dll.

b). Pelaksanaan pekerjaan


1). Menyiapkan dan memasang bahan pembuat tanggul sementara dari karung plastic yang
diisi pasir/tanah untuk menjaga rembesan.
2). Menyiapkan, menyediakan, memasang dan mengoperasikan segala jenis pompa yang
mampu menghisap air yang mengandung lumpur dan pasir serta peralatan lainnya yang dibutuhkan
untuk keperluan pengeringan rembesan.
3). Jenis dan ukuran pompa yang digunakan disesuaikan dengan keadaan lokasi pekerjaan.
4). Mengontrol kondisi lokasi pekerjaan atau tempat-tempat lain untuk mencegah adanya
akumulasi limpasan air.

B. PEKERJAAN SALURAN

B1. Pekerjaan Galian Tanah ( Sedimen/Pasang )

Semua pekerjaan tanah dari beberapa bagian harus dilaksanakan menurut ukuran
ketinggian yang ditunjukkan dalam gambar, atau menurut ukuran dan ketinggian lain, yang
mungkin akan diperintahkan oleh Direksi. Ukuran yang berdasarkan atau berhubungan dengan
ketinggian tanah, atau jarak terusan harus ditunjukkan kepada Direksi lebih dahulu, sebelum
memulai pekerjaan tanah pada setiap tempat. Yang dimaksud dengan “ketinggian tanah” dalam
spesifikasi adalah tinggi “permukaan tanah” sesudah pembersihan lapangan dan sebelum
pekerjaan tanahdimulai.
Galian tanah biasa dan berlumpur adalah pekerjaan galian dengan material hasil galian
berupa tanah pada umumnya, yang dengan mudah dapat dilakukan dengan manual ataupun
dengan alat (Excavator). Seluruh galian dikerjakan sesuai dengan garis-garis dan bidang-bidang
yang ditunjukkan dalam gambar atau sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar kerja atau
sesuai dengan yang diarahkan/ditunjukkan oleh Direksi. Galian tanah biasa dimaksudkan untuk
daerah yang bahan hasil galiannya terdiri dari tanah, pasir dankerikil.

Pembangunan Embung DI. Glebeg Desa Glebeg Kec. Sulang 15


Galian tanah berbatu adalah pekerjaan galian dengan material hasil galian berupa
batuan besar dan kecil pada umumnya (termasuk kerikil besar dan cadas), yang dengan mudah
dapat dilakukan dengan manual ataupun dengan alat (Excavator). Seluruh galian dikerjakan sesuai
dengan garis-garis dan bidang-bidang yang ditunjukkan dalam gambar atau sesuai dengan yang
ditunjukkan dalam gambar kerja atau sesuai dengan yang diarahkan/ditunjukkan oleh Direksi.
Semua galian untuk pondasi bangunan / struktur akan dilaksanakan dalam kondisi
kering. Tidak ada tambahan biaya terhadap harga satuan tender dalam BoQ untuk galian yang
disebabkan material menjadi basah. Galian akan dibuat sepenuhnya sesuai dengan ukuran yang
diperlukan dan akan diselesaikan terhadap garis dan ketinggian yang ditentukan kecuali terdapat
batu menonjol sendiri akan diijinkan untuk melebar dalam garis yang telah ditentukan tidak lebih
dari 20 (dua puluh) centimeter dimana permukaan tidak dilindungi dengan beton. Jika permukaan
dilindungi dengan beton secara umum harus rata seperti ditentukan olehDireksi.
Sebelum melaksanakan galian tanah terlebih dahulu memasang bouplank untuk
menentukan elevasi dan pedoman kegiatan galian. Bouplank dibuat dari papan /kayu pada bagian
atas harus lurus, halus dan rata. Papan bouplank ini dipakukan pada tiang-tiang dari kayu kaso
yang tertanam kokoh dengan jarak maksimum 2,50 m, pengukuran/pemasangan bouplank
iniakandilaksanakan dengan menggunakan instrument water pass (Theodolite). Tinggi peil
bouwplank akan ditulis pada papan bouwplank dengan cat meni, demikian juga tempat-tempat
yang akan diberi tanda yang jelas pada papan bouwplank. Bouwplank harus dipasang pada setiap
kegiatan baik bangunan air maupun kerja saluran. Penggalian dilaksanakan sampai ukuran yang
telah ditetapkan yaitu lebar dan kedalam yang akan digali sesuai petunjuk direksi.
Bila ada galian yang perlu disempurnakan seharusnya diinformasikan ke Direksi untuk
ditinjau. Tidak ada galian yang langsung/ditutupi dengan tanah/ beton tanpa diperiksa terlebih
dahulu oleh Direksi. seluruh proses pekerjaan menjadi tanggung-jawab Penyedia Jasa. Kemiringan
yang rusak atau berubah, karena kesalahan pelaksanaan harus diperbaiki oleh dan atas biaya
Penyedia Jasa.
Apabila pada saat pelaksanaan penggalian terdapat batu-batu besar dengan diameter
lebih besar dari 1.00 m yang tidak dapat disingkirkan dengan alat Excavator, maka pembayaran
volume ini akan termasuk kedalam pembayaran item Galian Batu atas sepengetahuan Direksi
pekerjaan. Pengukuran untuk pembayaran pada galian tanah biasa akan dibuat dalam meter kubik
dimana tanah galian dari permukaan kupasan sampai yang sesuai ditunjukan dalam garis-garis
bidang yang sesuai dalamngambar.
Selama proses penggalian tanah agar secara langsung dipisahkan dan ditumpuk pada
suatu tempat yang disetujui Direksi, material yang layak/bisa dipakai untuk timbunan dan material
yang tidak layak. Material yang layak selanjutnya akan dipakai untuk timbunan tanah biasa dan
timbunan kembali, sedangkan material yang tidak layak selanjutnya akan dibuang keluar daerah
irigasi atau kesuatu tempat yang tidak akan mengganggu areal pertanian dan fungsijaringan.
Penyedia Jasa harus menguasai medan kerja sehingga penumpukan material yang
bisa dipakai untuk timbunan ditempatkan pada lokasi yang sedekat-dekatnya dengan lokasi yang
memerlukan timbunan dan bisa langsung ditebar pada bagian yang akanditimbun.
Harga satuan termasuk upah buruh, bahan dan peralatan yang diperlukan untuk
penggalian, perapihan dan kemiringan talud temasuk usaha pencegahan bahaya longsor,
pembuatan tanggul kecil pada bahu galian dan timbunan kecil apabila dianggap perlu oleh Direksi.

Pembangunan Embung DI. Glebeg Desa Glebeg Kec. Sulang 16


Peralatan pengangkutan diperhitungkan terhadap pemindahan material hasil galian ke suatu
tempat penimbunan sementara yang disetujui Direksi sejauh ± >500m.
Khusus untuk pekerjaan di jaringan irigasi yang dimensinya relatif kecil dan berada
didaerah persawahan, agar diperhitungkan terhadap tingkat kesukaran peggalian atau alternatif lain
berupa galian secaramanual.

Pengukuran dan Pembayaran

Pengukuran dan Pembayaran dihitung dan diukur berdasarkan kuantitas yang sudah
dilaksanakan dalam satuan M³.

Cara pelaksanaan :

a) Semua peralatan dan perlengkapan untuk menggali di sediakan terlebih dahulu di


lokasi pekerjaan. Seperti : cangkul, sekop, keranjang, pickup untuk mengangkut tanah dan P3K.
b) Untuk jalur pengangkutan membuat jalur kendaraan sendiri dengan
mempertimbangkan keadaan tanah yang ada.

c) Pelaksana membawa gambar kerja untuk mengarahkan pada mandor yang


selanjutnya diteruskan kepada pekerja supaya dalam pelaksanaan tidak melenceng dari gambar.
d) Pekerja menggali tanah menggunakan cangkul, gancu bila ada akar atau batu besar
harus diambil, agar dalam pekerjaan pasangan tidak mengganggu.
e) Tanah hasil galian langsung dibawa/diangkut menggunakan kereta dorong/pick up ke
tempat pembuangan sementara yang telah disetejui oleh direksi.
f) Galian tanah dibuat dengan kemiringan sesuai dengan gambar kerja dan petunjuk
dari direksi.
g) Galian di kerjakan dengan hati – hati agar tidak merusak konstruksi/struktur tanah di
bawah tanah yang digali. Apabila dalam pelaksanaan galian terlalu dalam, maka kami akan
mengurugkembali bagian yang terlalu dalam dan dipadatkan sehingga struktur tanah tidak longsor.

B2. Pekerjaan Bongkar Pasangan Batu

Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan pembongkaran pasangan batu selaku Kontraktor


akan mengajukan request memulai pekerjaan untuk pembongkaran kepada Direksi pekerjaan untuk
mendapatkan izin, petunjuk serta arahan.

Pelaksanaan pekerjaan bongkaran pasangan batu dilaksanakan sedimian rupa sehingga


tidak merusak bagian bangunan yang masih tertingal atau bangunan lainnya yang masih baik.

Material hasil bongkaran harus dibuang keluar lokasi pekerjaan dengan persetujuan Direksi
pekerjaan atau sesuai dengan petunjuk dari pemilik pekerjaan.

Tenaga, Bahan dan Peralatan yang akan digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan
Bongkaran Pasangan Batu adalah :

Tenaga Kerja :

1. Pekerja

Pembangunan Embung DI. Glebeg Desa Glebeg Kec. Sulang 17


2. Mandor

Alat Kerja

1. Palu Godam

2. Pahat Beton

3. Linggis

Pelaksanaan pekerjaan bongakaran pasangan batu ini meliputi bongkaran bangunan


pasangan batu existing/yang telah ada. Pelaksanaan pekerjaan bongkaran pasangan batu ini akan
dilaksanakan sesuai dengan jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan

Dalam pelaksanaan pekerjaan bongkaran pasangan batu ini akan mengutamakan


keselamatan dan kesehatan kerja serta keselamatan konstruksi dengan menggunakan cara standard,
dengan menggunakan peralatan safety untuk para pekerja sesuai peraturan keselamatan yang
berlaku, dan sesuai dengan petunjuk dan arahan Direksi Pekerjaan.

B3. Pekerjaan Pasangan Batu Belah 1 : 4

Persyaratan Bahan


Batu Belah

Material Batu/agregat menggunakan bahan dasar batu kali dengan standart persyaratan dan
dilengkapi dukungan penyedia barang yang memenuhi ijin usaha pertambangan operasi produksi
Batuan ( Andesit),kualitas material yang memenuhi persyaratan spesifikasi telah diuji laboratorium
terakreditasi dengan Nilai Keausan Maksimal 20%. Batu harus bersih, keras, tanpa bagian yang
tipis atau retak dan harus dari jenis yang diketahui awet. Bila perlu, batu harus dibentuk untuk
menghilangkan bagian yang tipis atau lemah. Batu yang digunakan adalah batu belah atau batu bulat,
batu kali yang dipecah salah satu sisinya tidak rapuh tidak keropos, tidak berpori. Batu harus rata,
lancip atau lonjong bentuknya dan dapat ditempatkan saling mengunci bila dipasangbersama-sama.

Untuk batu dari hasil galian, harus dibersihkan dari lapisan tanah yang menyelimuti agar
permukaan batu bersih. Berat jenis batu yang digunakan tidak boleh kurang dari 2,5 t/m3 dengan
ukuran batu berkisar antara diameter 15-30 cm. Batu bulat atau batu kali hanya boleh digunakan
setelah salah satu sisinya dipecah atau sesuai persetujuan Direksi Pekerjaan dan digunakan
bersama-sama dengan batu belah. Terkecuali diperintahkan lain oleh Direksi Pekerjaan, batu harus
memiliki ketebalan yang tidak kurang dari 15 cm, lebar tidak kurang dari satu setengah kali tebalnya
dan panjang yang tidak kurang dari satu setengah kali lebarnya.

Semua batu tersebut dikumpulkan sesuai tempat sedemikian rupa diusahakan menjadi sedikit
basah pada scat akan digunakan dan berukuran hampir satu sama lain agar tidak ada rongga yang
besar diantara batu – batu tersebut.


Pasir Lumajang

Pasir yang dimaksud disini lebih diutamakan pasir Lumajang yang diambil dari sungai atau
sumber lain yang telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Tempat penimbunan penyimpanan harus

Pembangunan Embung DI. Glebeg Desa Glebeg Kec. Sulang 18


bersih dari sampah organik, sampah kimia, bebas dari banjir serta tidak terkontaminasi dengan
bahan lainnya, seperti air laut/garam dan lain-lainnya yang akan menurunkan mutu pasangan batu.
Pasir lumajang harus memenuhi syarat kadar lumpur maksimal 5 % yang dibuktikan dengan uji coba
laboratorium.


Air

Air yang digunakan untuk campuran, perawatan, atau pemakaian lainnya harus bersih, dan
bebas dari bahan yang merugikan seperti minyak, garam, asam, basa, gula atau organis. Air harus
diuji sesuai dengan dan harus memenuhi ketentuan. Air yang diketahui dapat diminum dapat
digunakan.Jika timbul keragu-raguan atas mutu air yang diusulkan dan pengujian air seperti di atas
tidak dapat dilakukan, maka harus diadakan perbandingan pengujian kuat tekan mortar semen dan
pasir dengan memakai air yang diusulkan dan dengan memakai air suling. Air yang diusulkan dapat
digunakan jika kuat tekan mortar dengan air tersebut pada umur 7 hari dan 28 hari minimum 90 %
kuat tekan mortar dengan air suling pada periode perawatan yang sama.

Pelaksanaan Pekerjaan Pasangan Batu

Pelaksanaan pekerjaan yang perlu diperhatikan dalam pedoman spesifikasi teknis pekerjaan
pasangan harus memuat :

Pengaturan Lokasi Pembuatan Adukan

Lokasi pembuatan adukan perlu diatur sedemikian rupa agar dapat menjamin kelancaran
pekerjaan. Memudahkan bagi pengawas dan menjamin tercapainya mutu adukan yang baik dan
terlindung. Pengadukan dilakukan sedekat mungkin dengan lokasi konstruksi yang akan dibangun.
Pasir dan semen disiapkan terpisah ditempat kering (lebih tinggi dari tanah sekitarnya). Pengadukan
pakai molen.

Kotak pengaduk dipasang ditempat datar dilokasi yang memudahkan bagi petugas pengaduk
dan pengangkutan adukan ke lokasi bangunan. Drum air ditempatkan didekat kotak pengaduk kotak-
kotak takaran disiapkan secukupnya dilokasi timbunan pasir dan semen. Gerobak pengangkutan
adukan dan ember disiapkan dekat kotak adukan kearah konstruksi yang akan dibangun.

Pelaksanaan Kotak Adukan

Sebelum pemasangan, batu harus dibersihkan dan dibasahi sampai merata dan dalam waktu
yang cukup untuk memungkinkan penyerapan air mendekati titik jenuh. Landasan yang akan
menerima setiap batu juga harus dibasahi dan selanjutnya landasan dari adukan harus disebar pada
sisi batu yang bersebelahan dengan batu yang akan dipasang. Adukan dibuat dengan perbandingan
1 bagian semen dan 4 bagian pasir (1 Pc : 4 Ps).

Masukkan dan ratakan 2 takar pasir dalam kotak pengaduk, disusul 1 takar semen dan 2
takar pasir berikutnya. Adukan campuran kering (tanpa air) dengan cangkul sampai rata (homogen) .
Tuangkan air sedikt demi sedikit sambil diaduk terus sampai diperoleh adukan homogen. Adukan
sudah baik apabila sudah terlihat lengket dan tidak terurai saat dituang serta tidak ada yang tersisa
diplat cangkul saat dituang tidak terlalu kering, sehingga mudah digunakan.

Pembangunan Embung DI. Glebeg Desa Glebeg Kec. Sulang 19


Pembuatan adukan harus mengimbangi kecepatan pelaksanaan pasangan batu. Tidak
terlambat dan tidak boleh di buat terlalu banyak, adukan harus sudah dipasang paling lama 1 jam
setelah selesai diaduk. Tebal dari landasan adukan harus pada rentang antara 2 cm sampai 5 cm
dan merupakan kebutuhan minimum untuk menjamin bahwa seluruh rongga antara batu yang
dipasang terisi penuh. Banyaknya adukan untuk landasan yang ditempatkan pada suatu waktu
haruslah dibatasi sehingga batu hanya dipasang pada adukan baru yang belum mengeras. Jika batu
menjadi longgar atau lepas setelah adukan mencapai pengerasan awal, maka batu tersebut harus
dibongkar, dan adukannya dibersihkan dan batu tersebut dipasang lagi dengan adukan yangbaru.

Pelaksanaan Pemasangan Batu

Lakukan dan periksa persiapan yang meliputi penyediaan batu, pasir dan air dilokasi kerja,
kelengkapan peralatan dan alat bantu seperti kotak penampung adukan, penampung air, plastik
pelindung hujan, tukang batu dan buruh pembantu, tenaga dan sarana pengangkutan adukan.

Ratakan lantai dasar bangunan, pasang profil sesuai gambar design bangunan. Dalam kotak
dan hamparkan serta ratakan pasir setebal 5 - 10 cm sebagai lantai kerja. Periksa dimensi dan
elevasi profil dengan alat ukur (oleh juru ukur) dan minta persetujuan Direksi bila telah selesai
gambar kontrak. Sebelum dipasang, batu harus dibersihkan dari lumpur atau tanah yang melekat
serta basahi dengan air agar ikatan dengan adukan menjadi kuat.

Pemasangan lapis batu pertama, diawali dengan menghamparkan adukan setebal 3 - 5 cm,
kemudian menyusun batu diatas hamparan dengan jarak 2 - 3 cm (tidak bersinggungan) pukul atau
ketok-ketok batu tersebut agar terikat kuat dengan adukan. Isi rongga diantara batu-batu dengan
adukan sampai penuh/mampat dengan menggunakan sendok adukan.

Bila memerlukan suling-suling resapan sesuai design/kontrak (pada dinding penahan, sayap
bendung dan sebagainya). Suling dari pipa paralon yang dibungkus ijuk diujung pipa bagian dalam
dipasang bersamaan dengan pasangan batu. Letak suling resapan merupakan barisan dalam arah
horizontal dengan jarak tertentu sesuai gambar kontrak. Baris pipa suling berikutnya (diatasnya)
dipasang berselang- seling arah vertikal. Apabila hujan atau setelah selesai, pasangan diitutup
plastik agar pasangan yang masih baru tersebut tidak rusak karena air hujan.

Untuk pelapisan selokan dan saluran air, profil permukaan rata-rata selokan dan saluran air
yang dibentuk dari pasangan batu dengan mortar tidak boleh berbeda lebih dari 2 cm dari profil
permukaan lantai saluran yang ditentukan atau disetujui, juga tidak bergeser lebih dari 5 cm dari
profil penampang melintang yang ditentukan atau disetujui. Tebal minimum setiap pekerjaan
pasangan batu dengan mortar 10 cm. Profil akhir untuk struktur kecil yang tidak memikul beban
seperti lubang penangkap dan lantai golak tidak boleh bergeser lebih dari 2 cm dari profil yang
ditentukan atau disetujui.

Pasangan batu kali yang dipakai adalah dengan menggunakan perbandingan campuran 1 : 4,
dimana pada komposisi tersebut pada setiap kubiknya adalah : Batu kali adalah 1.2m³, Pasir
Lumajang adalah 0.52 m³ ,Semen adalah 3.26 zak

Pengukuran dan Pembayaran

Pembangunan Embung DI. Glebeg Desa Glebeg Kec. Sulang 20


Pengukuran untuk pekerjaan pasangan batu dibuat dalam volume yang sesuai ukuran dalam
gambar atau petunjuk Direksi. Pembayaran pasangan batu dibuat dalam harga satuan per m³ seperti
yang ada pada gambar dan tercantum dalam Rencana Anggaran Biaya. Harga satuan mencakup
semua biaya upah pekerjaan, material dan peralatan pelaksanaan pekerjaan termasuk pengadaan,
pengangkutan, pasir, semen dan pembuatan mortal berikut pasangan dan pekerjaan finishing.

B4. Pekerjaan Pasangan Batu Belah 1 : 4 ( Batu Tersedia )

B5. Pekerjaan Plesteran 1 : 3

Bagian atas pasangan batu kali, pada dinding luar, dan bagian lain yang Nampak
harus diplester dengan mortal campuran 1 : 3 spesifikasi bahan semen, pasir dan air yang digunakan.
Bagian-bagian tertentu dari pasangan batu sesuai gambar design/kontrak harus diplester.

Plesteran dibuat dari campuran 1 bagian semen dan tiga bagian pasir yang disaring atau
sesuai dengan ketentuan dalam gambar kontrak. Tebal plesteran dibuat 2 - 3 cm dari permukaan
batu, sebelum plesteran dipasang diantara batu- batu harus dikorek sampai kedalaman 1 - 2 cm
dibawah permukaan batu. Kemudian permukaan pasangan dibersihkan dan disiram air agar terjadi
ikatan yang kuat antara pasangan dan plesteran.

Jika ada pelaksanaan Siaran, Bagian permukaan pasangan batu yang terlihat, sesuai kontrak
atau petunjuk Direksi harus disiar. Siaran dibuat dari campuran 1 bagian semen dan 2 bagian pasir
yang disaring atau sesuai dengan ketentuan dalam gambar. Sebelum siaran dipasang adukan
pasangan diantara batu–batu halus dikorek sampai kedalaman 1-2 cm dibawah permukaan batu
untuk jenis siar rata dan siar timbul, dan 2-3 cm untuk jenis siar tenggelam, kemudian pasangan
dibersihkan dan disiram air agar terjadi ikatan yang kuat antara pasangan siaran.

Komposisi campuran yang digunakan adalah :

Pasir Lumajang adalah 0.020 m³ Semen 0.130 zak

Pengukuran dan Pembayaran

Pembayaran dihitung berdasarkan volume pekerjaan plesteran yang sudah dilaksanakan


dalam satuan ukuran per m².

B6. Pekerjaan Acian ( Pasir Lumajang )

Mengaci plesteran bidang rata pada umumnya dibedakan menjadi dua yaitu : (1)
mengaci plesteran bidang rata vertikal dan (2) mengaci plesteran bidang rata horizontal (datar).
Kesulitan kesulitan yang terjadi dalam pekerjaan mengaci plesteran terletak pada konsistensi hasil
kehalusan bidang yang diaci. Hal ini disebabkan butiran butiran plesteran kebanyakan tidak homogen
bahkan kadang-kadang terlalu besar.

Sebelum pekerjaan mengaci permukaan plesteran dimulai, permukaan plesteran yang akan
diaci harus bersih dari segala kotoran.. Pembasahan sebaiknya dilakukan dengan memakai
kuas/sikat. Hal ini dimaksudkan agar debu/kotoran yangmenempel dapat terlepas, sehingga pasta
adukan untukacian dapat melekat dengan baik pada plesteran.Retak-retak pada permukaan
plesteran yang diaci harus dihindarkan semaksimal mungkin, untuk maksud ini campuran untuk
pasta yang dipakai harus dipilih sebaik mungkin. Retak-retak pada permukaan acian pada plesteran
antara lain disebabkan oleh campuran pasta adukan tidak merata, adukan pasta terlalu plastis,
Pembangunan Embung DI. Glebeg Desa Glebeg Kec. Sulang 21
terlalu banyak bahan yang halus, perbedaan ketebalan lapisan acian yang besar,perbedaan
penyerapan air oleh plesteran, pengeringan terlalu cepat. Setelah permukaan plesteran dibasahi
kemudian diberi lapisan dengan pasta adukan dengan ketebalan lebih kurang 2-3 mm. Kemudian
digosok- gosok dengan arah memutar memakai roskam disertai dengan tekanan yang kuat. Untuk
memudahkan pekerjaan, maka lapisan pasta adukan diulaskan pada permukaan plesteran sedikit
demi sedikit dengan tujuan agar tidak cepat kering sewaktu dikerjakan (digosok). Untuk
mendapatkan permukaan yang halus terakhir pada lapisan acian.

B7. Pekerjaan Beton K-175

Yang termasuk Pekerjaan Beton meliputi : Beton Screen, Talang Air dan beton lainnya
disesuaikan dengan gambar. Beton harus terdiri dari semen, agregat halus dan kasar dengan
perbandingan 1 bagian semen, 2 bagian agregat halus, 3 bagian agregat kasar dan bahan
tambahan (additive) yang diijinkan, kesemuanya dicampur untuk mendapatkan kekentalan yang
layak.

Semua pekerjaan beton yang akan dilaksanakan harus mendapat persetujuan Direksi
Pekerjaan. Tidak lebih dari 2 (dua) bulan setelah pengadaan peralatan untuk pelaksanaan beton,
Penyedia jasa/Pelaksana harus mengirim Diagram Alir, Gambar dan Rencana Kerja untuk pekerjaan
dan penempatan beton/mortar dengan mengacu pada Dokumen ini.

Apabila spesifikasi peralatan yang akan dipergunakan pada pelaksanaan pekerjaan di


lapangan tidak sesuai dengan yang dianjurkan oleh Direksi, maka Penyedia jasa/Pelaksana harus
memberikan alternatif jenis peralatan atau metode kerja yang menghasilkan produk yang setara
dengan yang diusulkan oleh pihak Direksi. Penyedia jasa harus memberi perhatian khusus terhadap
akibat yang mungkin timbul karena pengaruh pencucian material yang bisa mengakibatkan
tercemarnya air di perairan umum, dengan membangun kolam- kolam tampungan atau bangunan
lainnya.

Bahan-bahan konstruksi beton yang akan dipakai adalah sebagai berikut :



Semen

Penyedia jasa harus menginformasikan secara periodik setiap tanggal 1 awal bulan data-data
sebagai berikut :Jumlah persediaan semen yang ada di lapangan sampai hari terakhir bulan lalu,
Rencana pengadaan semen yang baru selama bulan yang akan jalan, Jumlah semen yang dipakai
selama periode 1 (satu) bulan lalu, Penerimaan pengadaan semen selama bulan yang lalu,
Penggunaan atau kehilangan selama bulan yang lalu dengan alas an, Data lain yang
dibutuhkan/dianggap perlu oleh Direksi.


Bahan Additive

Jika Penyedia jasa akan menggunakan zat pelambat atau zat tambahan lain yang berfungsi
untuk membantu pengecoran sesuai metodenya atau dibutuhkan beberapa zat tambahan lainnya
yang bertujuan untuk memperoleh hasil yang sesuai tuntutan spesifikasi, Penyedia jasa harus
mendapatkan persetujuan dari Direksi tentang komposisi dan metode dari penggunaan zat
tambahan.

Pembangunan Embung DI. Glebeg Desa Glebeg Kec. Sulang 22



Agregat Halus

Pengertian material halus yang dipergunakan adalah material dengan ukuran maksimum 5
mm. Pasir harus diambil dari sungai atau tambang pasir ex Lumajang. Penambahan bahan lain
seperti pasir dari batu pecah akan diijinkan, apabila menurut pendapat Direksi, pasir yang ada tidak
memenuhi gradasinya. Penyedia jasa harus melengkapi hasil tes agregat halus untuk beton dan
spesi (mortar) untuk type yang dihasilkan atau selain yang disetujui oleh Direksi. Pasir harus lolos uji
laboratorium kadar lumpur < 5%


Aggregat Kasar

Pengertian material kasar yang dipergunakan adalah material dengan ukuran lebih besar dari
5 mm dan mempunyai gradasi yang baik dari 5 mm sampai ukuran maksimum yang dibutuhkan dan
tergantung dari klas betonnya. Agregat kasar untuk beton adalah batu alam kecuali jika di instruksi
oleh Direksi dan harus disediakan oleh Penyedia jasa Pelaksana.


Air
Air yang digunakan untuk campuran, perawatan, atau pemakaian lainnya harus bersih, dan
bebas dari bahan yang merugikan seperti minyak, garam, asam, basa, gula atau organis. Air harus
diuji sesuai dengan; dan harus memenuhi ketentuan. Air yang diketahui dapat diminum dapat
digunakan. Jika timbul keragu-raguan atas mutu air yang diusulkan dan pengujian air seperti di atas
tidak dapat dilakukan, maka harus diadakan perbandingan pengujian kuat tekan mortar semen dan
pasir dengan memakai air yang diusulkan dan dengan memakai air suling. Air yang diusulkan dapat
digunakan jika kuat tekan mortar dengan air tersebut pada umur 7 hari dan 28 hari minimum 90 %
kuat tekan mortar dengan air suling pada periode perawatan yang sama.

Metode Pelaksanaan

a. Pencampuran
Beton dicampur dengan menggunakan Molen dan tenaga manusia, mengigat volume yang
dikerjakan relative kecil disamping itu lokasi kerja sangat sulit untuk mobilisasi mesin molen.
b. Pengecoran
1. Sebelum pengecoran beton dimulai, seluruh acuan tulangan dan benda lain yang
harus dimasukan kedalam beton harus sudah ditetapkan pada pengecoran beton, acuan harus
dibasahi (dilumuri) dengan oli bekas agar permukaan beton halus danlicin.
2. Pengecoran beton harus dilanjutkan tanpa berhenti sampai dengan sambungan
konstruksi yang telah disetujui atau sampai pekerjaan selesai.
3. Pengecoran tidak boleh dilaksanakan ditempat terbuka selama ada badai atau
hujan lebat. Semua material dan peralatan pengecoran harus dilindungi terhadap pengaruh hujan
lebat danbadai.
Pengukuran dan Pembayaran dihitung berdasarkan volume yang terpasang dalam satuan
ukuran per - m³.

B8. Pekerjaan Pembesian


-
Besi tulangan untuk beton harus seperti ditunjukkan dalam gambar dan memenuhi SNI 2847-
2013.Tulangan harus dibersihkan sesaat sebelum pemasangan untuk mengilangkan kotoran, lumpur,

Pembangunan Embung DI. Glebeg Desa Glebeg Kec. Sulang 23


karat dan karat, percikan adukan atau lapisan lain yang dapat mengurangi atau merusak pelekat
denganbeton.
-
Besi tulangan harus diikat kencang dengan menggunakan kawat pengikat sehingga tidak
tergeser waktu operasi pengecoran. Besi tulangan bulat biasa, harus sesuai dengan ketentuan
standar. Besi tulangan harus mempunyai diameter dan penampang melintang sama disetiap bagian
besi tulang itu. Diameter rata-rata besi tulangan yang digunakan dilokasi pekerjaan tidak boleh lebih
besar atau lebih kecil dari 2 (dua) persen diameter yang telah ditentukan besi tulangan harus bersih
dari serpihan, minyak, kotoran dan cat-cat pembuatannya.
-
Pemotongan dan pembengkokan tulangan mengikuti daftar yang dibuat terlebih dahulu
berdasarkan gambar kerja yang sudah disetujui oleh direksi pembengkokan tulangan harus dilakukan
diatas meja pembengkokan dengan mengunakan kundpenekuk yang cocok dengan tiap ukuran besi
tulangan serta harus mengikuti aturan dan pemasangan penyusunannya harus sesuai dengan
gambardisain/kontrak.
Pengukuran dan Pembayaran

Dihitung berdasarkan volume yang terpasang dalam satuan per-kg

B9. Pekerjaan Bekisting

- Bekisting dan perancah dapat dibuat dari kayu cukup kokoh untuk mempertahankan
posisi yang diperlukan selama pengecoran, pemadatan danperawatan
- Kayu yang tidak dihaluskan dapat dipergunakan pada permukaan yang tidak tampak
pada struktur akhir, sedangkan permukaan beton yang tampak harus menggunakan kayu yang
dihaluskan dengan tebal danmerata.
- Bekisting dan perancah harus dibangun sedemikian rupa sehingga dapat dibongkar
tanpa merusak beton.

Pengukuran dan Pembayaran

Pengukuran dan Pembayaran dihitung berdasarkan volume yang terpasang dalam satuan
per – m2.

Pejabat Pembuat Komitmen

ALFI MOHAMADI, ST

NIP 19740816 200312 1 005

Pembangunan Embung DI. Glebeg Desa Glebeg Kec. Sulang 24

Anda mungkin juga menyukai