Anda di halaman 1dari 2

PENGELOLAAN OAT

No. Dokumen : 440/ /436.7.2.10/2022

No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit :

Halaman : 1/2

UPTD Puskesmas
Lontar Tanda Tangan : dr. Maulidina Fitria Ning
Surabaya Tiyas
NIP.19861114 201402 2002

1. Pengertian Merupakan serangkaian proses kegiatan yang meliputi


perencanaan kebutuhan, pengadaan, penyimpanan
pendistribusian, monitoring dan evaluasi.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah
pengelolaan OAT di Puskesmas Lontar.
3. Kebijakan Surat Penetapan Kepala UPTD Puskesmas Lontar Nomor
440/C.VIII.SP.08.002.03/436.7.2.10/2017 Tentang Penyediaan
obat yang menjamin ketersediaan obat Puskesmas Lontar.
4. Referensi Buku Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis tahun
2014 Permenkes RI No. 67 tahun 2018 tentang
Penanggulangan Tuberkulosis.
5. Prosedur 5.1 PJ Unit Farmasi melakukan perencanaan kebutuhan obat
yang dilakukan secara terpadu berpedoman kepada :
 Jumlah penemuan pasien pada tahun sebelumnya
 Perkiraan jumlah penerimaan pasien yang direncanakan
 Buffer stok OAT
 Sisa Stok OAT yang ada
 Perkiraan waktu perencanaan dan waktu distribusi untuk
mengetahui estimasi kebutuhan dalam kurun waktu
perencanaan
5.2 PJ Unit Farmasi melakukan pemesanan/permintaan OAT
berdasarkan rencana kebutuhan obat tahunan untuk
mendukung pelayanan farmasi yang disetujui kepala Dinas
Kesehatan Kota menggunakan aplikasi SIMBOK dan SITB.
Petugas obat mengisi kolom pemintaan dalam aplikasi
SIMBOK untuk permintaan rutin tiap 3 bulan ke Gudang
Farmasi.
5.3 Pendistribusian OAT dari Gudang farmasi Kota dilakukan
sesuai dengan permintaan yang telah disetujui oleh
penanggung jawab TB di Dinkes.
5.4 Petugas farmasi menyimpan OAT di gudang obat sesuai
dengan persyaratan penyimpanan obat. Penyimpanan obat
disusun berdasarkan prinsip FIFO FEFO.
5.5 Pemantauan OAT dilakukan dengan menggunakan
SIMBOk dan aplikasi SITB yang menggambarkan logistic
dan alat pencatatan dan pelaporan.
6. Diagram Alir
PJ Unit Farmasi melakukan perencanaan
kebutuhan obat yang dilakukan secara
terpadu

PJ Unit Farmasi melakukan pemesanan/permintaan OAT


berdasarkan rencana kebutuhan obat tahunan untuk
mendukung pelayanan farmasi yang disetujui kepala Dinas
Kesehatan Kota menggunakan aplikasi SIMBOK dan SITB.
Petugas obat mengisi kolom pemintaan dalam aplikasi
SIMBOK untuk permintaan rutin tiap 3 bulan ke Gudang
Farmasi

Pendistribusian OAT dari Gudang farmasi Kota dilakukan


sesuai dengan permintaan yang telah disetujui oleh
penanggung jawab TB di Dinkes.

Petugas farmasi menyimpan OAT di gudang obat sesuai


dengan persyaratan penyimpanan obat. Penyimpanan obat
disusun berdasarkan prinsip FIFO FEFO.

Pemantauan OAT dilakukan dengan


menggunakan SIMBOk dan aplikasi SITB
yang menggambarkan logistic dan alat
pencatatan dan pelaporan.

7. Unit terkait 7.1 Gudang Farmasi Kota


7.2 Poli TB
8. Rekam Historis No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai
Perubahan diberlakukan

2/2

Anda mungkin juga menyukai