Anda di halaman 1dari 3

10 Tes Kesehatan Sebelum Menikah

Vera Farah Bararah - detikHealth


Jumat, 07/08/2009 11:20 WIB
Jakarta, Banyak calon pengantin mengabaikan tes kesehatan sebelum menikah dengan
berbagai alasan. Tapi sebaiknya jangan melewati tahapan penting ini untuk menghindari
permasalahan di masa mendatang. Sedikitnya ada 10 tes kesehatan penting yang harus
dilakukan sebelum menikah.

Hampir semua orang yang akan menikah pasti memiliki tujuan untuk memiliki keturunan atau
anak. Namun, banyak yang tidak menyadari bahwa untuk bisa memiliki anak banyak faktor
yang berpengaruh, tidak hanya dari pihak perempuan saja tapi juga bisa disebabkan oleh pihak
laki-laki.

"Untuk itu sebaiknya setiap pasangan baik laki-laki maupun perempuan memeriksakan
kesehatannya terutama kesehatan reproduksi, untuk mengetahui apakah ada masalah dalam
organ reproduksinya. Sehingga jika nanti terjadi sesuatu seperti susah memiliki anak atau ada
masalah pada kandungannya, pasangan tidak saling menyalahkan satu sama lain," ujar dr.
Maria Sukmawaty Hernan saat dihubungi detikHealth, Jumat (7/8/2009).

Pemeriksaan sebelum menikah yang dilakukan untuk perempuan adalah:


Pemeriksaan Torch (termasuk tokso dan rubella)
Melakukan vaksin TT (untuk tetanus)
Cek hormon (kadar estrogen, estradiol, tiroksin, FSH, LH) yang akan mempengaruhi
seseorang cepat atau tidak untuk hamil dan untuk pematangan sel telur
Mengukur kadar panggul apakah sempit atau tidak yang akan mempengaruhi proses
melahirkan.
Pemeriksaan bentuk rahim.
Pemeriksaan ovarium untuk mengetahui sel telurnya.
Cek alergi sperma atau tidak dan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh.

Sedangkan untuk laki-laki dilakukan:


Pemeriksaan kesehatan menyeluruh
Pemeriksaan untuk mengetahui apakah memiliki penyakit menular seksual atau tidak.
Pemeriksaan sperma apakah spermanya aktif dan jumlahnya banyak.

Sayangnya, tahapan pemeriksaan ini sering diabaikan. Banyak faktor yang menyebabkan
pasangan tidak mau melakukan pemeriksaan sebelum menikah diantaranya merasa hidupnya
normal-normal saja dan tidak macam-macam. Bisa juga takut jika terjadi sesuatu dengan
hasilnya membuat pasangan tidak jadi menikah. 

"Bahkan ada pemikiran orang yang menganggap hal ini masih tabu untuk dilakukan dan
mahalnya biaya pemeriksaan," ujar dokter yang berpraktik di Bandung ini.

Idealnya pemeriksaan ini dilakukan satu bulan sebelum menikah, karena hasilnya tidak
membutuhkan waktu yang lama dan jika terjadi sesuatu bisa dilakukan perawatan untuk
memperbaikinya.
Meskipun ada beberapa Kantor Urusan Agama (KUA) yang mengharuskan pasangan untuk
melakukan pemeriksaan sebelum menikah, tapi nyatanya banyak yang tidak melakukannya.
Mungkin ini disebabkan oleh pemikiran masyarakat yang ingin segera menyelesaikan urusan
administrasi jadi banyak yang melakukan sistem 'tembak'.

"Namun, bagi pasangan yang ingin melakukan pemeriksaan sebelum menikah, sebaiknya
melakukannya pada dokter spesialis kandungan bagian fertilitas," ujarnya.

Bagi Anda yang ingin menikah tidak ada salahnya untuk melakukan pemeriksaan terlebih
dahulu karena hal ini bisa saling menguntungkan bagi keduanya.

http://health.detik.com/read/2009/08/07/111024/1179134/766/

Pemeriksaan kesehatan sebelum menikah (Pre marital


check up)
Memilih pasangan yang akan didampingi untuk seumur hidup bukan sesuatu yang mudah dan asal-
asalan. Harus dilihat dari berbagai aspek mengenai calon pasangan yang akan kita nikahi. Menurut
nenek moyang dan para sesepuh kita dulu ada beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam
memilih calon istri atau suami. Yaitu: Babat, Bibit, Bebet ,dan Bobot.

Terkait dengan Bibit, adalah asal usul atau cikal bakal dari seseorang. baik itu di lihat dari keluarganya
bagaimana, kondisi kesehatan keluarganya, keadaan psikologis dan sosial keluarga calon pasangan.
Selain mengenai asal usul juga harus diperiksa dan diperhatikan mengenai keadaan untuk calon
turunanya.

Dalam hal ini pemeriksaan kesehatan dapat membantu mengetahui kondisi kesehatan pasangan. Hal
yang paling penting dan harus diperhatikan adalah kemungkinan indikasi adanya penyakin turunan
semisal thalasemia, kelainan gen atau penyakit keturunan berbahaya lainnya yang dapat
mempengaruhi anak kita kelak.

Tujuan dari diadakannya pemeriksaan awal sebelum nikah ini adalah  menciptakan keturunan yang
sehat jasmani dan rohani. selain itu,  agar dikemudian hari tidak ada yang saling menyalahkan jika
kelak ada sesuatu yang tidak diharapkan karena sebelum menikah sudah mengetahui kondisi masing-
masing. Tinggal bagaimana kita menyikapinya, apakah lanjut bersama dengan kondisi yang ada atau
sebelum menikah dilakukan perawatan atau pengobatan dahulu. Pikirkan dan putuskan dengan bijak,
karena pernikahan bukan hanya cinta tapi juga tanggung jawab dan masa depan anak cucu kita.

Adapun paket pemeriksaan yang biasanya dilakukan adalah:


 Review dengan dokter kandungan termasuk USG lengkap untuk mengetahui kondisi rahim, dan
ginekolog.
 Review dengan dokter umum
 Review dengan dokter spesialis penyakit dalam (internis)
 Rontgen
 Cek lab seperti darah, urine.
 Darah biasanya meliputi (Hb, RBC,ESR,MCV, MCH dsb) Biokimia Darah Gula darah, metabolisme
kolesterol (HDL, LDL, dsb)
 pemeriksaan Hepatitis B dan pemeriksaan darah tepi.
 HIV, Untuk perempuan biasanya ada pemeriksaan pap smear. Jika ada indikasi tertantu biasanya akan
dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Biaya pemeriksaan pranikah ini berkisar antara 1 juta hingga 2 juta tergantung Rumah Sakit yang
dikunjungi

Selain pemeriksaan kesehatan ada juga konsultasi sebelum pernikahan (Pre Martital Counselling)
yaitu konsultasi pernikahan yang memberikan informasi, pengarahan, pengetahuan dan bimbingan
pernikahan berdasarkan agama, sosial dan kesehatan.  Konseling pernikahan ini meliputi pengetahuan
mengenai organ reproduksi, kesehatan badan, kewajiban-hak suami istri, tanggung jawab antara
pasangan terhadap keluarga dan pribadi, tes psikologi dan kondisi kejiwaan calon pengantin, apakah
sudah siap secara pisik dan mental atau belum, faktor usia dan kondisi finansial kedua calon
pengantin, serta beberapa konsutasi lainnya. Hal tersebut dilakukan agar pernikahan yang akan
dijalani tergambar oleh kedua mempelai sehingga diharapkan dapat membentuk keluarga yang
sakinah, mawadah, warohmah dan barokah bagi keduanya.

http://bogorwedding.com/2012/06/pemeriksaan-kesehatan-sebelum-menikah/

Anda mungkin juga menyukai