Anda di halaman 1dari 8

AGGREGATE IN COMMUNITY NURSING

Disusun Oleh :

Kelompok 12
Aminah.Nuraeni 012221041
Agustina Sari Dewi 01221027
Bunga Emilia Sari 012221051
Risma Putri Dewanti 012221050

Dosen Pengampu :
Ns. Harizza Pertiwi, S.Kep., MN

PROGRAM STUDI ALIH JENJANG SARJANA KEPERAWATAN


UNIVERSITAS BINAWAN
JAKARTA
2022

Dari Jurnal :
https://www.researchgate.net/publication/350713142_Urgensi_Premarital_Check_Up_sebagai_S
yarat_Pra_Pernikahan Equivalent: Jurnal Ilmiah Sosial Teknik

Vol. 3, No. 1, Januari 2021 Urgensi Premarital Check Up sebagai Syarat Pra Pernikahan Januari
2021

Hasil Pembahasan dari artikel tersebut :

1. Premarital Check Up sebagai syarat pra pernikahan. Penelitian ini


menggunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian field
research (studi lapangan) yang dilakukan di Kantor Urusan Agama (KUA)
kecamatan cirebon
2. Peraturan yang mengatur tentang tes kesehatan sebelum melangsungkan
pernikahan (premarital check up) (Umam, 2021) yaitu diatur dalam Instruksi
Bersama Direktur Jendral Bimbingan Masyarakat Islam dan Urusan Haji
Departemen Agama dan Direktur Jendral Pemberantasan penyakit menular dan
Penyehatan lingkungan pemukiman Departemen Kesehatan No: 02 tahun 1989
Tentang Imunisasi Toksoid (TT) Calon Pengantin (Shalikhah, 2014)
3. Dengan adanya peraturan tersebut, agar masyarakat terhindar dari penyakit yang
dapat merugikan bagi calon pengantin dan juga calon bayi dari pengantin
kelak. Kemudian didukung dengan Peraturan Gubernur Daerah Khusus Ibu Kota
Jakarta yaitu Pergub Nomor 185 tahun 2017 tentang konseling dan pemeriksaan
kesehatan bagi calon pasangan pengantin

Tujuan dari premarital chek up yaitu :


1. untuk melakukan pemeriksaan kesehatan pranikah (premarital check up) adalah
untuk membangun keluarga bahagia, sehat sejahtera dengan mengetahui
kemungkinan kondisi kesehatan anak yang akan di lahirkan (riwayat kedua
belah pihak), termasuk soal genetik, penyakit kronis, penyakit infeksi yang
dapat mempengaruhi kondisi kesehatan keturunan bukan karena kecurigaan dan
juga bukan untuk mengetahui keperawanan.
2. untuk mendeteksi penyakit tertentu yang diturunkan tetapi belum tentu terjadi,
seperti diabetes militus (kencing manis) tekanan darah tinggi, dan kelainan
jantung
3. untuk mewujudkan keharmonisan rumah tangga yang Bahagia
4. Pemeriksaan bertujuan untuk mencegah agar penyakit tersebut tidak menurun
pada keturunannya di kemudian hari sehingga hidup sehat bersama keluarga bisa
tercapai. Waktu pelaksanaan pre marital screening yang disarankan adalah 6
bulan sebelum calon mempelai menikah
5. Mencegah berbagai penyakit yang dapat menurun kepada calon bayi,seperti
thalassemia ,DM
6. Mengenal Riwayat kesehatan diri sendir maupun pasangan sehingga tidak ada
peneyesalan di kemudian hari
7. Menghilangkan keraguan yang mungkin terdapat dalam diri kedua calon
pengantin yang berhubungan dengan Riwayat kesehatan kedua nya

Sebuah penelitian mengungkap premarirtal chek up memang efektif mengurangi


jumlah penderita penyakit thalassemia di Arab Saudi. Situasi kesehatan ini tentu
menguntungkan bagi mereka yang tampaknya akan terus mengalami penurunan
jumlah penderita penyakit tersebut untuk tahun-tahun ke depan.

Untuk mencapai tujuan ini, premarital chek upsebaiknya dilakukan setidaknya 3 bulan

sebelum pernikahan digelar. Kemenkes juga menyebut pemeriksaan pranikah ini sudah

bisa dilakukan 6 bulan sebelum pernikahan, agar kedua calon pengantin dapat

melakukan tes ulangan.

Premarital chek up terhadap calon pengantin ada 7 pemeriksaan yang wajib di lakukan
1. Test penyakit menular
Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui penyakit menular bagi kedua
pasangan calon pengantin
2. Pemeriksaan kadar gula darah
Pemeriksaan ini bertujuan untuk mendeteksi hiperglikemi pada calon pengantin
3. Pemeriksaan golongan darah dan rhesus
Test ini bertujuan untuk mengetahui golongan darah dan rhesus kedua pasangan
4. Pemeriksaan test urine
Test urine di lakukan bagi kedua calon pasangan pakah ada nya kelainan
ginjal,saluran kemih dan mendeteksi penyakit metabolic atau sistemik
5. Cek darah
Pengecekan terhadap darah bertujuan untuk mencari apakah terjadi anemia bila
terjadi hamil
6. Periksaan organ reproduksi
Tes kesehatan ini bertujuan untuk mencari tahu kesuburan serta reproduksi pria
dan wanita dalam keadaan sehat atau sebalik nya
7. Pemeriksaan TORCH
Pemeriksaan ini termasuk pemeriksaan infeksi toxoplasma and other ( TORCH )
penyakit yang di sebabkan oleh virus serta parasit,seperti
toxoplasma,herpes,cytomegalovirus tidak telat di deteksi TORCH dapat
meneybabkan berbagai hal buruk mulai dari keguguran dan bayi premature

Kendala dari premarital chek up :


Dalam pelaksanaan nya masih Sebagian beberapa calon pengantin yang mengabaikan
dengan pemeriksaan sebelum pernikahan maka dari pembahasan tersebut maka peneliti
tertarik untuk mangkaji lebih tentang permasalahan premarital chek up

Dampak yang ditimbulkannya bagi keluarga dalam aspek kesehatan apabila tidak
melakukan premarital chek up:
Pemeriksaan kesehatan pra nikah merupakan sebuah tindakan pencegahan yang wajib
dilakukan untuk mencegah terjadinya permasalahan kesehatan pada diri sendiri,
pasangan, maupun keturunan kedepannya. Mengingat makin banyaknya kasus-kasus
yang seharusnya menjadi perhatian semua pihak termasuk pemerintah sendiri
khususnya terkait meningkatnya penularan HIV/AIDS, Hepatitis B, di mana perempuan
atau seorang ibu rumah tangga ternyata paling banyak terinfeksi HIV/AIDS. Pemeriksaan
pra nikah juga berguna untuk mencegah masalah kesehatan, adanya penyakit keturunan,
atau keterbatasan pada calon anak. Dampak lain yang dapat disebabkan apabila tidak
melakukan premarital check up antara lain : penyakit pada calon bayi, seperti penyakit
thalassemia, diabetes melitus, dan penyakit lainnya. Pemeriksaan pranikah dilakukan
untuk mengenal riwayat kesehatan diri sendiri maupun pasangan, sehingga tidak ada
penyesalan di kemudian hari, khususnya bagi riwayat keturunan yang dihasilkan.
Sehingga Premarital check up dapat membuat calon mempelai semakin mantap, lebih
terbuka, dan lebih yakin satu sama lain mengenai riwayat kesehatan keduanya.

Dampak yang Di lakukan agar pihak keluarga dapat memahami masalah yang dialami
calon pengantin sehingga mampu memberikan penyelesaian masalah bersama :

1. Keluarga melaksanakan diskusi nilai dan budaya terkait perilaku seksual remaja
dan persiapan untuk anak nya dalam melakukan premarital chek up
2. Melakukan edukasi tentang kesehatan reproduksi remaja di keperawatan keluarga
3. Pengenalan dari reproduksi dan bahaya bahaya dengan sex bebas
4. Manfaat dalam premarital chek up untuk menghadapi calon pengantin yang
menjadikan keluarga Bahagia

Intervensi Keperawatan untuk menghindari health issue tersebut:

1. Meningkatkan pengetahuan, sikap, dan ketrampilan pencegahan perilaku seksual


berisiko pada keluarga dengan remaja serta calon pengantin dalam pentingnya
premarital check up.
Intervensi ini merupakan upaya preventif yang dapat digunakan perawat dalam
memberikan asuhan keperawatan pada remaja di masyarakat dan calon
pengantin
2. Memberikan layanan kesehatan remaja atau perawat kesehatan masyarakat
dapat melakukan promosi kesehatan reproduksi remaja pada tatanan keluarga
melalui kunjungan rumah pada keluarga dengan remaja.
3. Perawat dalam melakukan upaya preventif yang dapat di gunakan dalam
keperawatan keluaga khusus nya dalam pembahasan tentang tujuan dan manfaat
premarital chek up, kesehatan repoduksi dan pengenalan tanda tanda bahaya bila
terjadinya pergaulan sex bebas
4. Perawat di sini termasuk dalam dalam kompetensi keperawatan keluarga yang
mencakup sebagai peneliti, pembuat keputusan, motivator dan pemimipin
komunitas, promosi kesehatan
5. Memberikan arahan dan konseling terkait pentingnya pemeriksaan kesehatan ini
kepada calon pasangan pengantin yang hendak melangsungkan pernikahan.
6. Melakukan pemeriksaan kesehatan meliputi tekanan darah, kondisi tubuh
dilakukan sebelum mendapat Imunisasi Tetanus Toxoid (TT) jika terdapat riwayat
penyakit atau sesuatu yang perlu untuk dilakukan pengambilan sampel.
7. Memberikan konseling dan penjelasan tentang pemberian imunisasi Tetanus
Toxoid TT). Setelah di screening, semua normal dan badan fit baru diberikan
suntikan imunisasi Tetanus Toxoid (TT). Setelah disuntik kemudian akan diberikan
obat antipretic atau paracetamol, guna mengurangi rasa sakit (ika dirasa perlu).
Prosedur berikutnya yaitu calon pengantin akan menunggu hasil pemeriksaan
kesehatan dan mendapatkan surat keterangan pemeriksaan dari puskesmas
8. Memberikan konseling yang lebih intensif dan mengarahkan calon pengantin
untuk menjalani serangkaian uji laboratorium untuk mengetahui penyakit yang
diderita lebih detail, meliputi pemeriksaan HIV/AIDS, Golongan darah dan rhesus,
Gula darah sewaktu, Thalasemia (kelaianan darah yang diturunkan), Hepatitis B
dan C, TORCH (toksoplasmosis, Rubella, Citomegalovirus dan Herpes Simplex),
Pemeriksaan urin (kencing) rutin, Pemeriksaan lain dilakukan apabila ada keluhan
(terasa panas bila buang air kecil,kencing nanah, keputihan).
Intervensi keperawatan menurut SDKI
1. Dukungan keluarga merencanakan perawatan
Definisi : Memfasilitasi perencanaan pelaksanaan perawatan kesehatan keluarga.
Tindakan :
• Observasi
• Identifikasi kebutuhan dan harapan keluarga tentang kesehatan
• Identifikasi konsekuensi tidak melakukan tindakan bersama keluarga
• Identifikasi sumber-sumber yang dimiliki keluarga
• Identifikasi tindakan yang dapat dilakukan keluarga.
• Teraupetik
• Motivasi pengembangan sikap dan emosi yang mendukung upaya
kesehatan
• Gunakan sarana dan fasilitas yang ada dalam keluarga
• Ciptakan perubahan lingkungan rumah secara optimal
• Edukasi Informasikan fasilitas kesehatan yang ada dilingkungan keluarga
• Anjurkan menggunakan fasilitas kesehatan yang ada
• Ajarkan cara perawatan yang bisa dilakukan keluarga.
2. Managemen lingkungan komunitas
Definisi : Mengidentifikasi dan mengelola kondisi lingkungan fisik,social,budaya,
ekonomi, dan politik yang mempengaruhi kesehatan masyarakat.
Tindakan :
• Observasi
• Lakukan skrining resiko gangguan kesehatan lingkungan
• Identifikasi factor risiko kesehatan yang diketahui
• Teraupetik
• Libatkan partisipasi masyarakat dalam memelihara keamanan lingkungan
• Edukasi
• Promosikan kebijakan pemerintah untuk mengurangi resiko penyakit
• Berikan pendidikan kesehatan untuk kelompok resiko
• Informasikan layanan kesehatan ke individu,keluarga, kelompok
beresiko,dan masyarakat.
• Kolaborasi dalam tim multidisiplin untuk mengidentifikasi ancaman
keamanan dimasyarakat
• Kolaborasi dengan tim kesehatan lain dalam program kesehatan komunitas
untuk menghadapi risiko yang diketahui
• Kolaborasi dalam pengembangan program aksi masyarakat
• Kolaborasi dengan kelompok masyarakat dalam menjalankan peraturan
pemerintah.

Daftar pustaka :
1. https://lifestyle.kompas.com/read/2022/05/27/151100420/calon-
pengantin-wajib-lakukan-7-tes-kesehatan-berikut-agar-terhindar-
dari?page=3
2. https://www.sehatq.com/artikel/mengapa-harus-melakukan-premarital-
check-up
3. https://promkes.kemkes.go.id/pentingnya-pemeriksaan-kesehatan-pra-
nikah
4. Kementerian Kesehatan RI, 2023 “ Pentingnya Pre Marital Check Up “
5. Kementerian Kesehatan RI, 2019 “ 7 Jenis Tes dalam cek pra – nikah”
6. Hakim, Arif Rohman. (2021). Urgensi Premarital Check Up sebagai Syarat Pra
Pernikahan. Equivalent: Jurnal Ilmiah Sosial Teknik, 3(1), 11–26

Anda mungkin juga menyukai