Anda di halaman 1dari 3

Khutbah I !

‫ ِإالَّ َم ْن َأتَى‬، َ‫ يَوْ َم ال يَ ْنفَ ُع م ا ٌل َوال بَنُ ون‬، َ‫َوال تُ ْخ ِزنِي يَوْ َم يُ ْب َعثُون‬
    ‫ َو ُن ْو ِر‬،ِ‫ص ُد ْو َر ْالم َُو َّفقِي َْن ِبَأ ْل َطافِ ِبرِّ ِه َوآاَل ِئه‬ ُ ‫هلل الَّذِي َش َر َح‬ ِ ‫اَ ْل َح ْم ُد‬ ٍ ‫ هَّللا َ بِقَ ْل‬ 
‫ب َسلِ ٍيم‬
‫ َوَأ ْل َه َم ُه ْم‬،ِ‫ه‬+ ‫ ْن ِع ِه َومُحْ َك ِم آ َيا ِت‬+ ‫ص‬
َ ‫اِئر ِه ْم ِب ُم َشا َهدَ ِة ُح ْك ِم َشرْ عِ ِه َو َب ِدي ِْع‬ ِ ‫ص‬ َ ‫َب‬ Artinya, “Janganlah Engkau hinakan aku pada hari mereka dibangkitkan.
،‫ ٌه َعظِ ْي ٌم‬++‫ب َْحا َن ُه َمنْ ِإ َل‬++‫ َف ُس‬،‫ا‬++‫ َّق ِب َها َوَأهْ َل َه‬++‫ا ُنوا َأ َح‬++‫ َو َك‬،‫وى‬++ َ ‫ َة ال َّت ْق‬++‫َكلِ َم‬ (Yaitu) pada hari ketika tidak berguna (lagi) harta dan anak-anak. Kecuali,
orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih,”
‫ْك‬ َ ‫ َوَأ ْش َه ُد َأن اَل ِإ َل َه ِإاَّل هللاُ َوحْ َدهُ اَل َش ِري‬،‫ك َمنْ َربٌ َواسِ ٌع َك ِر ْي ٌم‬ َ ‫ار‬َ ‫َو َت َب‬
ُ‫ ُده‬+‫ َه ُد َأنَّ م َُح َّم ًدا َع ْب‬+ ‫ َوَأ ْش‬،ِ‫ َو َخي َْرا ِته‬،ِ‫ َوَأ ْف َعالِه‬،ِ‫ َوصِ َفا ِته‬،ِ‫ فِي َأسْ مَاِئه‬،ُ‫َله‬ melalui ayat di atas jelas sekali bahwa orang yang selamat di akhirat
adalah orang yang membawa hati yang bersih. Bersih dari kesyirikan
‫اركْ َع َلى‬+ َ ‫ ِه اَللَّ ُه َّم‬+ ‫ َأ ْش َرفُ ُر ُسلِ ِه َو َخي ِْر َب ِر َيا ِت‬،ُ‫َو َرس ُْولُه‬
ِ +‫لِّ ْم َو َب‬+ ‫ ِّل َو َس‬+ ‫ص‬ kepada Allah, bersih dari sifat-sifat tercela, serta bersih dari berbagai
ُ‫ا َل هللا‬++‫ َق‬  ‫ ِه‬+ ‫ُوحا ِت‬ َ ‫دَّهْ ِر َور‬+ ‫ت ال‬ ِ ‫ د ََوا‬+‫ َح ِاب ِه فِي َغ‬+ ‫ص‬ ْ ‫ ِه َوَأ‬+ ِ‫م َُح َّم ٍد َو َع َلى آل‬ penyakit hati. Selain itu, hati yang bersih juga merupakan sarana untuk
meraih ketenangan dan kelapangan hati.
‫ان‬ ِ ‫ْط‬ َ ‫ي‬+‫الش‬
َّ ‫هلل م َِن‬ ِ ‫و ُذ ِبا‬+ْ +‫َق ْال َقاِئلِي َْن َأ ُع‬
ُ ‫آن ْال َك ِري ِْم َوه َُو َأصْ د‬ ِ ْ‫َت َعا َلى فِي ْالقُر‬
‫ ِه‬+‫هللا ع َل ْي‬ ِ ‫لَّى‬+ ‫ص‬ َ ُّ‫ا َل ال َّنبي‬++‫ َو َق‬. ُ‫وب‬++ُ‫ذ ِْك ِر هَّللا ِ َت ْط َمِئنُّ ْالقُل‬+ ‫ َأاَل ِب‬، ‫رَّ ِجي ِْم‬++‫ال‬ Sidang Jum’ah rahimakumullah Pertama,

ْ‫ َو َمن‬،ِ‫ه‬+‫اج ِت‬َ ‫ َّل فِي َح‬+‫ز َو َج‬+ َّ +‫ان هللاُ َع‬+ َ +‫ ِه َك‬+‫اج ِة َأخِي‬ َ ‫ان فِي َح‬ َ ‫ َمنْ َك‬:‫َو َسلَّ َم‬ setidaknya ada lima kunci ketenangan dan kelapaangan hati yang
pertama adalah taat kepada Alloh dan kepada Rasul-Nya. Sebagaimana
‫و ِم‬+ْ +‫ب َي‬ ِ ‫ر‬+ َ +‫َفرَّ َج َعنْ مُسْ ل ٍِم ُكرْ َب ًة َفرَّ َج هللاُ َع َّز َو َج َّل َع ْن ُه ِب َها ُكرْ َب ًة ِمنْ ُك‬ kita ketahui, taat kepada Allah merupakan salah satu sifat orang yang
‫ر ْي ُم َو َنحْ نُ َع َلى‬++ ِ ‫َق َرس ُْولُ ُه ْال َح ِبيْبُ ْال َك‬ َ ‫صد‬ َ ‫دَق هللاُ ْال َعظِ ْي ُم َو‬َ ‫ص‬ َ ،ِ‫ْالقِ َيا َمة‬ beriman dan bertakwa kepada Allah. Sementara orang yang beriman dan
‫ َأمَّا َبعْ ُد‬،‫هلل َربِّ ْال َعا َل ِمي َْن‬ ِ ‫ِرين َو ْال َح ْم ُد‬َ ‫ك م َِن ال َّشا ِه ِدي َْن َوال َّشاك‬ َ ِ‫ َذل‬  bertakwa sangat dicintai oleh Allah. Apa pun hajat dan keinginannya akan
dipenuhi. Apa pun masalah yang dihadapinya akan diberikan jalan keluar.
Sidang Jumah rahimakumullah  Bahkan ia akan dilimpahi rezeki dari jalan yang tak disangka-sangka.

marilah kita sama-sama mempertahankan sekaligus meningkatkan ُ ‫ َويَرْ ُز ْقهُ ِم ْن َحي‬، ‫ق هَّللا َ يَجْ َعلْ لَهُ َم ْخ َرجًا‬
    ُ‫ْث اَل يَحْ تَ ِسب‬ ِ َّ‫و َم ْن يَت‬ 
َ  
ketakwaan kepada Allah swt. Sebab, takwa merupakan bekal terbaik kita
menghadapi kehidupan akhirat kelak, di samping sebagai perisai diri kita Artinya, “Siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan
dalam rangka menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.    membukakan jalan keluar baginya dan menganugerahkan kepadanya
Selanjutnya, perlu kita ketahui bersama bahwa kebahagiaan dunia dan rezeki dari arah yang tidak dia duga,” (QS Ath-Thalaq: 2-3).        Itulah janji
akhirat sangat bergantung kepada kesehatan dan kejernihan hati. Allah bagi siapa pun hamba-Nya yang bertakwa kepada-Nya.    
Sementara kesehatan dan kejernihan hati sangat bergantung kepada
Hadirin siding jum’ah rohimakumullah ….
keyakinan kepada Allah, sifat-sifat terpuji di dalamnya, serta seberapa
jauh ia dari sifat-sifat tercela yang biasa bersarang di dalamnya. 
Kedua, kunci penenang dan pelapang hati adalah berdzikir dan selalu Sebab, di balik sesuatu yang kurang kita senangi, ada rahasia besar dan
mengingat Allah Dzat yang maha menyiptakan. Bahkan, lebih luas lagi, kebaikan yang hendak Allah berikan. Ingatlah apa pun yang diberikan
selain dzikir dengan asma dan sifat-sifat-Nya, kategori dzikir di sini Allah kepada hamba-Nya pasti baik. Sebab, kurang baik itu hanya
mencakup dzikir mengungat kekuasaan, ciptaan, dan aturan-aturan-Nya, menurut pandangan mata kita.    Mari kita simak jaminan Allah bagi orang
ancaman-ancaman-Nya, serta tanda-tanda kebesaran-Nya.    Selain yang tawakal dan selalu berserah diri kepada-Nya.
menjadi sebab turunnya ketenangan hati, dzikir mengingat Allah juga
menjadi sebab selamatnya diri dari melanggar larangan-larangan-Nya. ِ ‫َأ ْم‬
    ‫ر ِه‬ ‫ َو َم ْن يَت ََو َّكلْ َعلَى هَّللا ِ فَه َُو َح ْسبُهُ ِإ َّن هَّللا َ بَالِ ُغ‬ 
Bayangkan saat kita berkeinginan untuk melakukan maksiat kepada Allah,
Artinya, “Siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan
kemudian segera mengingat Allah, niscaya kita akan mengurungkan
mencukupkan (keperluan)-nya.” (QS Ath-Thalaq: 2-3).    Walhasil, setiap
keinginan itu. Pasalnya kita merasa takut terhadap siksa dan ancaman-
kita sudah berbuat lalai atau berbuat dosa, segera akhiri dengan taubat.
Nya.    Artinya, alangkah baiknya dan memang semestinya hati kita selalu
Setidak-tidaknya dengan istigfar. Setiap kita menerima ujian atau hasil
mengingat Allah. Kapan pun dan di mana pun. Baik dzikir dengan lisan,
yang kurang sesuai dengan harapan segera serahkan kepada Allah.
dengan hati, maupun dengan keduanya. Baik secara jahar atau suara
Berusahalah lebih keras lagi. Lebih sering lagi berdoa dan memohon
keras maupun secara sirr atau suara pelan.    Adapun jaminan Allah bagi
kepada-Nya. Adapun hasilnya terserah Allah. Syukurilah setiap apa yang
orang yang selalu berdzikir kepada Allah sudah dijelaskan dalam Al-
sudah Allah berikan kepada kita. Besar atau pun kecil. Sebab, dengan
Quran:
syukur, nikmat Allah akan ditambah. Dengan berserah, hidup menjadi
   ْ ‫ َأاَل بِ ِذ ْك ِر هَّللا ِ ت‬ 
ُ‫َط َمِئ ُّن ْالقُلُوب‬ ringan tanpa beban.    Ibnu Athaillah pernah berpesan, jangan pernah
memikirkan sesuatu yang sudah dijamin oleh Allah. Sebab, itu bukan
Artinya, “Ingatlah hanya dengan mengingat Allah hati akan selalu urusan hamba. Dipikirkan pun hanya akan membuat beban. Hamba hanya
tenteram,” (QS Ar-Ra’du: 28).    berusaha dan berdoa. Hasilnya terserah Allah. Jika kita sudah
berkeyakinan demikian, niscaya hati akan tenang dan lapang.     
Hadirin yang dirahmati Allah 
  Sidang Jumah yang dirahmati Allah  Kunci keempat penenang hati
Kunci ketiga untuk meraih ketenangan dan kelapangan hati adalah
adalah memperdalam ilmu Allah. Tak bisa disangkal, sempitnya hati kita
bertaubat dan berserah diri kepada Allah. Setiap manusia pasti berbuat
akibat kurangnya ilmu Allah dalam hati kita. Maka salah satu kunci
dosa dan kesalahan. Obatnya adalah bertaubat kepada Allah. Orang yang
penting meraih ketenangan hati adalah mendalami ilmu-ilmu-Nya. Sebab,
berdosa kemudian bertaubat ibarat orang yang kotor kemudian mandi.
dengannya hati kita akan tenang dan terang dari gelapnya kebodohan
Hal itu harus segera dilakukan, jangan menunggu dosa itu berkarat dan
berakibat mengeraskan hati.    Selain bertaubat, jika kita ingin tenang dan Jamaah Jumah yang dirahmati Allah  Yang terakhir,
lapang hati harus berserah diri kepada Allah. Apa pun yang datang dari-
kunci kelima ketenangan hati adalah selalu menolong sesama.
Nya, kita terima dengan keikhlasan. Berprasangka baiklah kepada Allah.
Sebagaimana sabda Rasulullah saw. 
‫اج ِة َأ ِخي ِه‪َ ،‬ك انَ هللاُ َع َّز َو َج َّل فِي َحا َجتِ ِه‪َ ،‬و َم ْن ‪     ‬‬ ‫َم ْن َكانَ ِفي َح َ‬ ‫ُص لُّوْ نَ َعلَى‬ ‫فِر ِة َربِّ ْال َع الَ ِم ْينَ ‪ِ  ‬إ َّن هللاَ َو َمالَِئ َكتَ هُ ي َ‬ ‫ار ُعوْ ا ِإلَى َم ْغ َ‬ ‫َو َس ِ‬
‫َّج هللاُ َع َّز َو َج َّل َع ْنهُ بِهَا ُكرْ بَةً ِم ْن ُك َر ِ‬
‫ب يَوْ ِم‬ ‫َّج ع َْن ُم ْسلِ ٍم ُكرْ بَةً‪ ،‬فَر َ‬
‫فَر َ‬ ‫ص لَّى هللا‬ ‫صلُّوْ ا َعلَ ْي ِه َو َس لِّ ُموْ ا ت َْس لِ ْي ًما ‪َ ..‬و َ‬ ‫النَّبِ ِّي‪ ،‬يَاَأيُّها َ الَّ ِذ ْينَ َءا َمنُوْ ا َ‬
‫‪ْ  ‬‬
‫‪  ‬القِيَا َم ِة‬ ‫ص حْ بِ ِه َو َس لَّ َم اَللَّهُ َّم ا ْغفِرْ‬ ‫َعلَى َس يِّ َدنَا َو َموْ اَل نَ ا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آلِ ِه َو َ‬
‫‪Artinya, “Siapa saja yang menolong kebutuhan saudaranya, maka Allah‬‬ ‫ات‬‫ت اَالَحْ يَ ا ِء ِم ْنهُ ْم َوااْل َ ْم َو ْ‬ ‫لِ ْل ُمْؤ ِمنِ ْينَ َو ْال ُمْؤ ِمنَاتِ َو ْال ُم ْس لِ ِم ْينَ َو ْال ُم ْس لِ َما ِ‬
‫‪akan menolong kebutuhannya. Siapa saja yang membukakan kesulitan‬‬ ‫ك يَ ا‬ ‫ت بِ َرحْ َمتِ َ‬ ‫اض َي ْال َحا َج ا ِ‬ ‫ت َويَ ا قَ ِ‬ ‫ِإنَّكَ َس ِم ْي ٌع قَ ِريْبٌ ُم ِجيْبُ ال َّدع ََوا ِ‬
‫‪sesama muslim, maka Allah akan membukakan satu kesulitannya pada‬‬
‫‪hari Kiamat.” (HR. Ahmad).    ‬‬
‫ب َجهَنَّ َم َونَ ُع و ُذ بِكَ ِم ْن‬ ‫َّح ِم ْينَ اللَّهُ َّم ِإنَّا نَ ُع و ُذ بِكَ ِم ْن َع َذا ِ‬ ‫اَرْ َح َم ال ر ِ‬
‫‪Oleh Sebab itu, mari menebar kebaikan, sebab itulah kebaikan yang akan‬‬
‫َّال َونَ ُع و ُذ بِكَ ِم ْن فِ ْتنَ ِة‬ ‫يح ال َّدج ِ‬ ‫ك ِم ْن فِ ْتنَ ِة ْال َم ِس ِ‬ ‫ب ْالقَب ِْر َونَعُو ُذ بِ َ‬ ‫َع َذا ِ‬
‫‪kembali kepada kita. Mari menolong orang lain, niscaya kita akan‬‬
‫ك ِم ْن‬ ‫ك ِم ْن ْالهَ ِّم َو ْال َح زَ ِن َونَ ُع و ُذ بِ َ‬ ‫ت‪ ،‬اللَّهُ َّم ِإنَّا نَعُو ُذ بِ َ‬ ‫ْال َمحْ يَا َو ْال َم َما ِ‬
‫‪mendapat pertolongan. Bukalah kesulitan orang lain, niscaya kesulitan‬‬ ‫ك ِم ْن َغلَبَ ِة‬ ‫ك ِم ْن ْال ُجب ِْن َو ْالب ُْخ ِل َونَ ُع و ُذ بِ َ‬ ‫ْال َعجْ ِز َو ْال َك َس ِل َو نَ ُع و ُذ بِ َ‬
‫‪kita pada hari kiamat akan dibukakan oleh Allah. Semoga kita termasuk‬‬ ‫اآلخِر ِة َح َس نَةً‬ ‫َ‬ ‫ال ‪َ ،‬ربَّنَا آتِنَ ا فِي ال ُّد ْنيَا َح َس نَةً َوفِي‬ ‫ال َّدي ِْن َوقَه ِْر الرِّ َج ِ‬
‫‪orang-orang yang senantiasa mendapat pertolongan Allah serta di akhirat‬‬
‫‪kelak kita termasuk hamba-hamba yang mewarisi surga-Nya. Amin ya‬‬ ‫ان َوِإيتَ آِئ‬ ‫ار ِعبَا َد هللاِ‪ِ ،‬إ َّن هللاَ يَ ْأ ُم ُر ُك ْم بِ ْال َع ْد ِل َو ْاِإل حْ َس ِ‬ ‫اب النَّ ِ‬ ‫َوقِنَا َع َذ َ‬
‫‪rabbal ’alamin. ‬‬ ‫ِذي ْالقُ رْ بَى َويَ ْنهَى ع َِن ْالفَحْ َش آ ِء َو ْال ُمن َك ِر َو ْالبَ ْغ ِي يَ ِعظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم‬
‫آن ْال َع ِظي ِْم‪َ ،‬ونَفَ َعنِ ْي َوِإيَّا ُك ْم بِ َم ا فِ ْي ِه ِمنَ ‪ ‬‬ ‫تَ َذ َّكرُوْ نَ ‪ .‬فَ ْاذ ُكرُوا هللاَ ْال َع ِظ ْي َم يَ ْذ ُكرْ ُك ْم َوا ْد ُعوْ هُ يَ ْست َِجبْ لَ ُك ْم َولَ ِذ ْك ُر هللاِ‬
‫اركَ هللاُ لِ ْي َولَ ُك ْم فِي ْالقُرْ ِ‬ ‫بَ َ‬
‫ت َوال ِّذ ْك ِر ْال َح ِكي ِْم‪َ ،‬وتَقَبَ َّل هللاُ ِمنِّ ْي َو ِم ْن ُك ْم تِالَ َوتَهُ‪ِ ،‬إنَّهُ هُ َو َّ‬ ‫َأ ْكبَ ُر‬
‫الس ِم ْي ُع‬ ‫ْاآليَا ِ‬
‫ْال َعلِ ْي ُم‪َ ،‬أقُوْ ُل قَوْ لِ ْي هَ َذا َوَأ ْستَ ْغفِ ُر هللاَ ْال َع ِظ ْي َم لِ ْي َولَ ُك ْم َولِ َساِئ ِر ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ‬
‫ّحي ِْم‬‫ت فَا ْستَ ْغفِرُوْ هُ ِإنّهُ هُ َو ْال َغفُوْ ُر الر ِ‬ ‫‪َ    ‬و ْال ُم ْسلِ َما ِ‬
‫‪Khutbah II‬‬

‫ص ِام بِ َح ْب ِل هللاِ ْال َمتِ ْي ِن‪َ .‬أ ْش هَ ُد ‪ ‬‬ ‫اَ ْل َح ْم ُد هَّلِل ِ الَّ ِذيْ َأ َم َرنَا بِاْ ِالتِّ َحا ِد َو ْا ِال ْعتِ َ‬
‫َأ ْن الَ ِإلَهَ ِإالَّ هللاُ َوحْ َدهُ الَ َش ِر ْيكَ لَهُ‪ِ ،‬إيَّاهُ نَ ْعبُ ُد َوِإيَّاُه نَ ْستَ ِعي ُْن‪َ .‬وَأ ْش هَ ُد َأ َّن‬
‫ص ِّل َعلَى‬ ‫ث َرحْ َم ةً لِ ْل َع الَ ِم ْينَ ‪  ‬اَللَّهُ َّم َ‬ ‫ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َر ُس وْ لُهُ‪ ،‬اَ ْل َم ْب ُع وْ ُ‬
‫اس تَطَ ْعتُ ْم‬‫ص َحابِ ِه َأجْ َم ِع ْينَ ‪  ‬اِتَّقُ وا هللاَ َم ا ْ‬ ‫َس يِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آلِ ِه َوَأ ْ‬

Anda mungkin juga menyukai