Bab Iii
Bab Iii
METODE PENELITIAN
Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang
terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) yang termasuk indeks LQ45 pada
Bursa Efek Indonesia (BEI) dan merupakan indeks yang mengukur performa
harga dari 45 saham-saham yang memiliki likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar
Penelitian ini menerapkan metode causal study, dimana menurut Sekaran dan
Bougie (2016) causal study digunakan untuk menguji apakah satu variabel
tertarik untuk menggambarkan satu atau lebih faktor yang menyebabkan masalah.
pengaruh dari variabel independen (inflasi, Earning Per share, Return On Assets,
Debt to Equity Ratio, dan Firm Size) terhadap variabel dependen (Harga saham).
87
3.3 Variabel Penelitian
Ada dua variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, variabel dependen
(Y) dan variabel independen (X) yang seluruhnya diukur menggunakan skala
rasio. Menurut Ghozali (2018), skala rasio adalah skala interval dan memiliki nilai
dasar (based value) yang tidak dapat dirubah. Menurut Sekaran dan Bougie
(2016), variabel dependen adalah variabel yang menjadi sasaran utama bagi
dependen dengan cara positif atau negatif. Terdapat 6 variabel di dalam penelitian
ini, yaitu 1 variabel dependen dan 5 variabel independen. Berikut adalah variabel
Variabel dependen adalah variabel yang menjadi sasaran utama untuk peneliti,
(Sekaran dan Bougie, 2016). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah harga
saham. Harga saham adalah harga pasar atau sekuritas saham yang terjadi karena
adanya interaksi antara permintaan dan penawaran pasar, yang secara dasar
ditentukan oleh aktiva yang diwakilinya. Harga saham yang digunakan dalam
penelitian ini berasal dari hasil perhitungan rata-rata harga saham penutupan
(closing) per hari selama satu tahun (Risdanya dan Zaroni, 2015).
Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat, baik itu
positif atau negatif. Itu berarti ketika independen mengalami peningkatan maka
88
akan menaikkan atau menurunkan dependen variabelnya (Sekaran dan Bougie,
2016). Terdapat lima variabel yang diuji dalam penelitian ini untuk mengetahui
1. Inflasi
Inflasi adalah kenaikan harga barang/jasa secara umum dan berlangsung terus-
menerus. Tingkat inflasi dapat dilihat di situs Badan Pusat Statistik Indonesia.
Pada penelitian ini, nilai tingkat inflasi diambil langsung dari situs Badan Pusat
Kieso (2016) menyatakan bahwa “Earning Per Share indicates the income earned
by each ordinary share” yang berarti bahwa earning per share merupakan
indikator yang menandakan keuntungan per lembar saham biasa yang dimiliki
oleh sebuah perusahaan. Earning Per Share juga merupakan perbandingan antara
laba setelah pajak (laba bersih) dalam satu tahun dengan jumlah saham yang
89
Keterangan :
3. Return On Asset
Return on Asset (ROA) merupakan salah satu rasio untuk mengukur kemampuan
perusahaan dan seberapa efisien laba dapat dihasilkan dari asset yang digunakan
antara Net Income After Tax yang diartikan sebagai pendapatan bersih sesudah
pajak dengan average total asset. Menurut Weygandt, et al. (2019), ROA dapat
ROA =
Keterangan:
90
Average Total Asset dihitung dengan menggunakan rumus (Weygandt et.al.,
2019):
Keterangan:
Debt to Equity Ratio (DER) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
proporsi relatif antara utang dan ekuitas yang digunakan untuk membiayai
Keterangan:
91
5. Firm Size
Firm size merupakan ukuran besar kecilnya perusahaan yang diukur melalui
logaritma natural dari total aset (Ln total asset). Dalam penelitian ini pengukuran
firm size menggunakan logaritma natural dari total aset (Ln total asset) (Lomanto,
2015).
Penelitian ini menggunakan data sekunder. Data sekunder adalah data yang
diambil dari sumber yang sudah ada (Sekaran dan Bougie, 2016). Data yang
selama periode 2017-2019 yang telah di audit oleh auditor independen untuk
variabel Earning Per share, Return On Assets,Debt to Equity Ratio, dan Firm
Size. Laporan keuangan diperoleh melalui situs resmi Bursa Efek Indonesia
www.idx.co.id. Untuk variabel inflasi, data tingkat inflasi diambil dari situs
Badan Pusat Statistik Indonesia www.bps.go.id dan data harga saham (closing
Populasi adalah sekumpulan orang, kejadian atau atau hal-hal menarik yang
peneliti ingin selidiki (Sekaran dan Bougie, 2016). Populasi dalam penelitian ini
adalah perusahaan yang terdaftar dalam BEI. Sampel adalah bagian dari populasi
(Sekaran dan Bougie, 2016). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
92
perusahaan yang terdaftar di BEI yang termasuk ke dalam indeks LQ45 periode
elemen dari populasi memiliki peluang atau kemungkinan yang sama untuk
menjadi sampel (Sekaran dan Bougie, 2016). Cara pengambilan sampling yang
menggunakan kriteria yang ditetapkan oleh peneliti dalam memilih sampel agar
dapat memberikan data yang sesuai. Kriteria-kriteria yang harus dipenuhi adalah:
1. Perusahaan terdaftar dalam BEI dan masuk ke dalam indeks LQ45 berturut-
turut selama periode 2017-2019 dan telah diaudit oleh auditor eksternal.
6. Tidak melakukan stock split & stock reverse selama periode 2017-2019
secara berturut-turut.
93
3.6 Teknik Analisis Data
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat
dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum, minimum, dan range
(Ghozali, 2018).
Menurut Ghozali (2018), uji normalitas adalah uji yang dilakukan untuk menguji
distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai
residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik
menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Metode yang digunakan dalam
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan exact test Monte Carlo dalam
sebesar 95%. Menurut Ghozali (2018), dasar pengambilan keputusan untuk uji
94
b) Apabila probabilitas signifikansi lebih kecil sama dengan 0,05 maka
untuk mendeteksi adanya data outlier. Outlier adalah kasus atau data yang
memiliki karakteristik unik yang terlihat sangat berbeda jauh dari observasi-
observasi lainnya dan muncul dalam nilai ekstrim baik untuk sebuah variabel
tunggal atau variabel kombinasi. Ada empat penyebab timbulnya data outlier
(Ghozali, 2018):
sampel
4. Outlier berasal dari populasi yang kita ambil sebagai sampel, tetapi
distribusi dari variabel dalam populasi tersebut memiliki nilai ekstrim dan tidak
batas yang akan dikategorikan sebagai data outlier yaitu dengan cara
mengkonversi nilai data ke dalam skor standardized atau yang biasa disebut z-
score (Ghozali, 2018). Menurut Hair (1998) dalam Ghozali (2018), untuk kasus
sampel kecil (kurang dari 80) maka standar skor dengan nilai ≥ 2,5 dinyatakan
outlier. Untuk sampel besar standar skor dinyatakan outlier jika nilainya pada
kisaran 3 sampai 4 (Ghozali, 2018). Dalam penelitian ini, standar skor dinyatakan
95
3.6.3 Uji Asumsi Klasik
1. Uji Multikolonieritas
2. Uji Autokolerasi
pada periode t-1 (sebelumnya). Model regresi yang baik adalah regresi
(konstanta) dalam model regresi dan tidak ada variabel lag di antara
96
HA : ada autokorelasi (r≠0)
Tabel 3.1
Tabel Pengambilan Keputusan
Hipotesis Nol Keputusan Jika
Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0<d<dl
Tidak ada autokorelasi positif No decision dl ≤ d ≤ du
Tidak ada korelasi negatif Tolak 4-dl < d < 4
Tidak ada korelasi negatif No decision 4-du ≤ d ≤ 4-dl
Tidak ada autokorelasi, positif atau negatif Tidak ditolak du < d < 4-du
3. Uji Heteroskedastisitas
Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi
SRESID dan ZPRED. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada
97
menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Jika
tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah
dari satu.
sebagai berikut:
Keterangan :
HS : Harga Saham
α : Konstanta
Inf : Inflasi
98
FS : Firm Size
1. Uji Korelasi
antar variabel.
variabel.
variabel
99
Koefisien korelasi memiliki ketentuan atau penilaian arah dan
Tabel 3.2
Interpretasi terhadap Korelasi
variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu.
dependen.
100
mengevaluasi nama model regresi terbaik. Tidak seperti R2, nilai Adjusted
Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat diukur
dari Goodness of fit-nya atau secara statistik dapat diukur dari nilai
berhubungan linear terhadap X1, X2, dan X3. Bila nilai F lebih besar
statistik F adalah jika nilai F hitung > F tabel, maka signifikan dan jika
101
4. Uji Signifikan Parameter Individu (Uji Statistik t)
variabel dependen.
102