Anda di halaman 1dari 17

ANALISIS PERBANDINGAN PELAPORAN KEUANGAN

KOPERASI DENGAN PENERAPAN SAK ETAP


(Studi Kasus di Koperasi Simpan Pinjam PGRI Ranting I Pondok
Ranji Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan)

SLAMET SOESANTO, RITA, PUPUT ALING


Prodi D3-Akuntansi, Politeknik Swadharma
ritasatriajuqra@gmail.com

Abstrak
Koperasi merupakan salah satu pilar perekonomian Indonesia. Koperasi adalah badan
usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan
melandaskan kegiatannya berdasar prinsip koperasi, sekaligus sebagai gerakan ekonomi
rakyat atas asas kekeluargaan. Azas kekeluargaan menjadi kata kunci di dalam Pasal 33
ayat 1 Undang-Undang Dasar 1945 dan di Pasal 1 UU Nomor 25 Tahun 1992 tentang
Perkoperasian. SAK ETAP atau Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa
Akuntabilitas Publik merupakan standar yang diterapkan untuk entitas tanpa
akuntabilitas publik. Pelaporan keuangan koperasi mengikuti prosedur dan standar SAK
ETAP. Pelaporan keuangan berupa Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan
Ekuitas, Laporan Arus Kas, dan Catatan Atas Laporan Keuangan, Koperasi Simpan
Pinjam PGRI Ranting I Pondok Ranji secara umum sudah menyajikan komponen laporan
keuangan yang mendekati klasifikasi dari SAK ETAP, hanya masih butuh penyesuaian
dan pemahaman yang lebih mengenai penyajian dan pelaporan yang sesuai dengan SAK
ETAP.
Kata Kunci : Koperasi, SAK ETAP

Abstract
Cooperatives are one of the pillars of the Indonesian economy. Cooperative is a business
entity consisting of individuals or legal entities of cooperatives by basing their activities
based on cooperative principles, as well as the people's economic movement on the
principle of kinship. The principle of kinship is the key word in Article 33 paragraph 1 of
the 1945 Constitution and in Article 1 of Law Number 25 of 1992 concerning
Cooperatives. SAK ETAP or Entity without Public Accountability Financial Accounting
Standards is a standard that is applied to entities without public accountability. Financial
reporting of cooperatives follows SAK ETAP procedures and standards. Financial
reporting in the form of a Balance Sheet, Income Statement, Statement of Changes in
Equity, Cash Flow Reports, and Notes to Financial Statements, PGRI Branch Savings
and Loans Cooperative Branch Ranji I has generally presented financial report
components that are close to the classification of SAK ETAP, only still need adjustments
and a better understanding of the presentation and reporting in accordance with SAK
ETAP.
Keywords: Cooperatives, SAK ETAP

JURNAL KOMPLEKSITAS VOLUME 8 NOMOR 1, JUNI 2019 38


PENDAHULUAN ekonomi masyarakatnya melalui pembinaan
Perekonomian di Indonesia ditopang pilar ekonomi yang dianggap mampu
oleh tiga kelompok pelaku ekonomi, yaitu menopang dan meningkatkan kesejahteraan
Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan masyarakat secara adil dan merata.
\
Usaha Milik Swasta (BUMS) dan Koperasi.
Koperasi
Ketiga pelaku ekonomi tersebut merupakan
Pasal 33 ayat 1 Undang-Undang
pilar atau sokoguru perekonomian
Dasar 1945 menyatakan, “Perekonomian
Indonesia.
disusun sebagai usaha bersama atas asas
Krisis ekonomi yang pernah terjadi
kekeluargaan”. Nama koperasi memang
di akhir tahun sembilan puluhan telah
tidak disebutkan dalam pasal tersebut, akan
melumpuhkan tiang perekonomian
tetapi “asas kekeluargaan” tercantum di
Indonesia. Penurunan nilai tukar rupiah
Pasal 1 UU Nomor 25 Tahun 1992 tentang
terhadap valuta asing khususnya dolar
Perkoperasian, dimana dijelaskan bahwa
berimbas pada kinerja keuangan perusahaan
koperasi adalah badan usaha yang
swasta terutama yang mengandalkan
beranggotakan orang-seorang atau badan
transaksi bisnisnya terkait langsung dengan
hukum koperasi dengan melandaskan
valuta asing. Melonjaknya harga kebutuhan
kegiatannya berdasar prinsip koperasi,
pokok dan penurunan daya beli masyarakat
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat
semakin memperparah kondisi ekonomi
atas asas kekeluargaan.
Indonesia. Demikian pula dengan Badan
Kamus Besar Bahasa Indonesia
Usaha Milik Negara menghadapi kesulitan
memberikan pengertian tentang koperasi
yang sama. Hal ini membutuhkan pemulihan
yaitu perserikatan yang bertujuan memenuhi
ekonomi yang tidak mudah dan cepat,
keperluan para anggotanya dengan cara
dengan menggunakan segala aspek
menjual barang keperluan sehari-hari
sumberdaya yang tidak sedikit serta
dengan harga murah (tidak bermaksud
komitmen yang kuat dalam pelaksanaannya.
mencari untung). Di dalam prakteknya di
Pada situasi seperti ini kehadiran koperasi di
masyarakat muncul beberapa jenis koperasi
tengah-tengah masyarakat memiliki andil
yang menurut penjelasan KBBI diartikan
dalam meringankan beban ekonomi
sebagai berikut :
masyarakat yang berkepanjangan.
1. Koperasi konsumsi koperasi yang
Indonesia sebagai salah satu negara
menyediakan keperluan sehari-hari bagi
berkembang berkepentingan untuk
anggotanya;
senantiasa meningkatkan pertumbuhan
2. Koperasi produksi koperasi yang

JURNAL KOMPLEKSITAS VOLUME 8 NOMOR 1, JUNI 2019 39


membuat barang dan dijual bersama- atas produsen-produsen yang secara
sama; sukarela untuk mencapai tujuan bersama,
3. Koperasi simpan pinjam koperasi yang dengan saling bertukar jasa secara
khusus bertujuan melayani atau kolektif dan menanggung resiko
mewajibkan anggotanya untuk bersama, dengan mengerjakan sumber-
menabung, di samping dapat sumber yang disumbangkan oleh
memberikan pinjaman kepada anggota.
anggotanya; 4. Erdman, dalam bukunya “Passing
Para ahli mendefinisikan koperasi monopoly as an aim of Cooperative”
sebagai berikut: bahwa koperasi adalah usaha bersama,
1. Muhammad Hatta (1994): koperasi merupakan badan hukum, anggota ialah
didirikan sebagai persekutuan kaum pemilik dan yang menggunakan jasanya
lemah untuk membela keperluan dan mengembalikan semua penerimaan
hidupnya. Mencapai keperluan hidupnya di atas biaya kepada anggota sesuai
dengan ongkos semurah-murahnya, dengan transaksi yang mereka jalankan
itulah yang dituju. Pada koperasi dengan koperasi.
didahulukan kepentingan bersama,
Fungsi dan Peran Koperasi
bukan keuntungan.
Tujuan utama koperasi adalah
2. ILO (dikutip oleh Edilius & Sudarsono,
meningkatkan kesejahteraan hidup para
1993): koperasi adalah suatu kumpulan
anggotanya. Koperasi diharapkan dapat
orang, biasanya yang memiliki
meningkatkan taraf hidup rakyat, dapat
kemampuan ekonomi terbatas, yang
menjadikan pelopor untuk mensejahtera kan
melalui suatu bentuk organisasi
masyarakat, dan dapat memulihkan
perusahaan yang diawasi secara
perekonomian Indonesia.
demokratis, masing-masing memberikan
Pasal 4 UU Nomor 25/1992
sumbangan yang setara terhadap modal
menyebut, empat fungsi dan peran koperasi,
yang diperlukan, dan bersedia
antara lain:
menanggung resiko serta menerima
1. Membangun dan mengembangkan
imbalan yang sesuai dengan usaha yang
potensi dan kemampuan ekonomi
mereka lakukan.
anggota pada khususnya dan masyarakat
3. G. Mladenata, di dalam bukunya
pada umumnya untuk meningkatkan
“Histoire Desdactrines Cooperative”
kesejahteraan ekonomi dan sosialnya
mengemukakan bahwa koperasi terdiri
2. Berperan serta secara aktif dalam upaya

JURNAL KOMPLEKSITAS VOLUME 8 NOMOR 1, JUNI 2019 40


mempertinggi kualitas kehidupan anggota koperasi atau dengan memanfaatkan
manusia dan masyarakat produk atau jasa koperasi. Oleh karena itu,
3. Memperkokoh perekonomian rakyat laporan keuangan koperasi harus disusun
sebagai dasar kekuatan dan ketahanan sesuai dengan standar akuntansi yang
perekonomian nasional dengan koperasi berlaku di Indonesia.
sebagai sokogurunya
4. Berusaha untuk mewujudkan dan SAK ETAP
mengembangkan perekonomian nasional SAK ETAP atau Standar Akuntansi
yang merupakan usaha bersama berdasar Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas
atas asas kekeluargaan dan demokrasi Publik merupakan standar yang diterapkan
ekonomi. untuk entitas tanpa akuntabilitas publik.
Koperasi dikelola oleh pengurus Entitas tanpa akuntabilitas publik adalah
yang dipilih oleh rapat anggota. Oleh karena entitas yang :
itu pengurus bertanggung jawab kepada 1. Tidak memiliki akuntabilitas publik
rapat anggota. Tugas dan pekerjaan signifikan
pengurus harus mendapat pertimbangan dan 2. Menerbitkan laporan keuangan untuk
pengesahan oleh rapat anggota seperti tujuan umum (general purpose financial
perolehan pendapatan dan biaya operasi statement) bagi pengguna eksternal
serta hal-hal lainnya yang dipandang perlu (pemiilik yang tidak terlibat langsung
untuk operasional koperasi. Umumnya dalam pengelolaan usaha, kreditur, dan
koperasi dikendalikan secara bersama oleh lembaga pemeringkat kredit).
seluruh anggotanya, dimana setiap anggota Entitas memliki akuntabilitas publik
memiliki hak suara yang sama dalam setiap signifikan jika:
keputusan yang diambil. 1. Entitas telah mengajukan pernyataan
Setiap akhir tahun laporan keuangan pendaftaran, atau dalam proses
koperasi harus dibuat dan ditujukan kepada pengajuan pendaf taran, pada otoritas
para pengguna meliputi anggota, calon pasar modal atau regulator lain untuk
anggota, pengurus koperasi, kreditur dan tujuan penerbitan efek di pasar modal;
pemerintah. Anggota dan calon anggota atau
membutuhkan laporan keuangan untuk 2. Entitas menguasai aset dalam kapasitas
mengetahui kekayaan dan kewajiban sebagai fidusia untuk sekelompok besar
koperasi, kinerja koperasi serta manfaat masya rakat, seperti bank, entitas
ekonomi yang diperoleh dengan menjadi asuransi, pialang dan atau pedagang

JURNAL KOMPLEKSITAS VOLUME 8 NOMOR 1, JUNI 2019 41


efek, dana pensiun reksa dana dan bank keuangan koperasi yang berguna untuk
investasi. proses audit maupun bahan evaluasi bagi
SAK ETAP merupakan SAK yang kreditur.
berdiri sendiri dan tidak mengacu pada SAK
Umum, sebagian besar menggunakan Laporan Keuangan ETAP
konsep biaya historis; mengatur transaksi Menurut IAI dalam
yang dilakukan oleh ETAP; bentuk SAKETAP2.1(2009), tujuan laporan
pengaturan yang lebih sederhana dalam hal keuangan adalah menyediakan informasi
perlakuan akuntansi dan relatif tidak posisi keuangan, kinerja keuangan, dan
berubah selama beberapa tahun. laporan arus kas suatu entitas yang
SAK ETAP diperuntukkan bagi bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna
entitas yang laporan keuangannya tidak dalam pengambilan keputusan ekonomi
akuntabel untuk publik secara luas. SAK untuk memenuhi suatu kebutuhan informasi
ETAP diterapkan oleh usaha kecil dan tertentu dalam memenuhi tujuannya, laporan
menengah, karena tidak memperjualbelikan keuangan juga dapat menunjukkan apa yang
sahamnya di pasar modal. telah dilakukan manajemen atau
Mengingat penjelasan yang demikian pertanggungjawaban manajemen atas
itu maka Koperasi termasuk ke dalam salah sumber daya yang dipercayakan kepadanya.
satu entitas tanpa akuntabilitas publik, jadi Menurut Rudianto (2010: 12)
koperasi menggunakan SAK ETAP sebagai laporan keuangan yang dihasilkan oleh suatu
standar dari penyusunan laporan keuangan. institusi tertentu bukan tanpa tujuan sama
Untuk itu diperlukan pemahaman yang sekali, tetapi memiliki tujuan tertentu.
mendalam dari pihak koperasi tentang SAK Walaupun satu institusi memiliki bidang
ETAP guna penyusunan laporan keuangan usaha dan karakteristik yang berbeda satu
koperasi, mulai dari akun-akun yang dengan lainnya, tetapi secara umum laporan
disajikan pada laporan keuangan koperasi, keuangan disusun dengan tujuan berikut:
bentuk laporan keuangan koperasi, dan 1. Untuk memberikan informasi keuangan
perlakuan akuntansi di dalam laporan yang dapat dipercaya mengenai sumber
keuangan koperasi yang telah dibuat. ekonomi dan kewajiban serta modal
Penerapan SAK ETAP dalam suatu institusi.
penyusunan laporan keuangan suatu 2. Untuk memberikan informasi yang dapat
koperasi dirasa sangat penting untuk dipercaya mengenai perubahan sumber
meningkatkan mutu dan kualitas laporan ekonomi suatu institusi yang terjadi

JURNAL KOMPLEKSITAS VOLUME 8 NOMOR 1, JUNI 2019 42


ketika melakukan aktivitas usaha dalam setelah tanggal perolehan hanya
rangka memperoleh keuntungan. menggunakan harga perolehan, tidak ada
3. Untuk memberikan informasi keuangan pilihan menggunakan nilai revaluasi atau
yang akan membantu para pemakai nilai wajar, serta tidak ada pengakuan
laporan dalam mengestimasi potensi liabilitas dan aset pajak tangguhan karena
institusi untuk menghasilkan keuntungan beban pajak diakui sebesar jumlah pajak
di masa mendatang. menurut ketentuan pajak.
4. Untuk memberikan informasi penting Jika hal ini diterapkan dengan tepat,
lainnya mengenai perubahan sumber koperasi dapat membuat laporan keuangan
ekonomi dan kewajiban, seperti tanpa harus dibantu oleh pihak lain dan
informasi mengenai aktivitas dapat dilakukan audit terhadap laporannya
pembelanjaan dan investasi. tersebut.
5. Untuk mengungkapkan sebanyak Penerapan SAK ETAP menurut
mungkin informasi lain yang Ikatan Akuntan Indonesia adalah mencakup
berhubungan dengan laporan keuangan pos-pos berikut ini
yang relevan untuk kebutuhan pemakai
Tabel 1. Pos-Pos SAK ETAP
laporan, seperti informasi mengenai
PERKIRAAN SAK ETAP
kebijakan akuntansi yang dianut
institusi. Minimum pos yang harus ada di neraca
lebih sedikit. Silent terhadap pos luar
Penyajian
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia Laporan
biasa, laporan laba rugi (tanpa harus
menyajikan laba rugi komprehensif),
Keuangan
dalam SAK ETAP (2009), laporan keuangan cash flow dengan metode tidak
langsung
adalah bagian dari proses pelaporan
Aset tetap, properti investasi
keuangan, dan laporan keuangan yang Aset Tetap dan menggunakan metode biaya kecuali ada
Properti ketentuan pemerintah yang
lengkap meliputi : neraca, laporan laba rugi, Investasi mengharuskan model revaluasi
diterapkan.
laporan perubahan modal, laporan arus kas,
Aset tidak berwujud diamortisasi
Aset Tidak
dan catatan atas laporan keuangan. Tepat 1 Berwujud
selama 10 tahun. Pengukuran
menggunakan metode biaya.
Januari 2011, SAK-ETAP ini berlaku secara
Ruang lingkup; investasi pada efek
efektif untuk penyusunan laporan keuangan. tertentu- Klasifikasi trading, held to
maturity, dan available for sale. Hal
Instrumen
ETAP merupakan hasil Keuangan
tersebut mengacu pada PSAK no 50
(1998). Jauh lebih sederhana dibanding
penyederhanaan standar akuntansi IFRS ketentuan PSAK 50 dan PSAK 55
(revisi 2006)
yang meliputi tidak adanya laporan laba/rugi
LIFO tidak diijinkan, ketentuan lainnya
Persediaan
komprehensif, penilaian untuk aset tetap, sama dengan PSAK

aset tidak berwujud, dan properti investasi Penurunan nilai Ruang lingkup yang meliputi semua

JURNAL KOMPLEKSITAS VOLUME 8 NOMOR 1, JUNI 2019 43


Aset jenis aset kecuali aset yang timbul dari tingkat likuiditas dan utang disusun
manfaat pensiun. Tidak mengatur
penurunan nilai goodwill.- Ada berdasarkan jatuh temponya.
tambahan penurunan nilai untuk
pinjaman yang diberikan dan piutang 2. Perhitungan Hasil Usaha (PHU)
yang menggunakan PSAK 31.
Laporan perhitungan hasil usaha atau
Tidak diatur bila memiliki investasi atas
Laporan
asosiasi maupun subsidiary laporan sisa hasil usaha (SHU) memuat
Keuangan
menggunakan metode ekuitas ( on line
Konsolidasian
cosolidation). hasil usaha dengan anggota dan laba/rugi

Tidak mengatur perjanjian yang kotor dengan non anggota. Pada


mengandung sewa ( psak 8). Klasifikasi
sewa; kombinasi IFRS for SMEs dan dasarnya harus diadakan pemisahan
Sewa
SFAS 13 (rule based). Laporan
keuangan lessee dan lessor antara penggunaan pendapatan yang
menggunakan PSAK 30 (1990): Sewa
diperoleh dari pelayanan terhadap
Biaya Pinjaman Biaya pinjaman langsung dibebankan.
anggota sendiri dan terhadap pihak
Tidak termasuk imbalan berbasis
ekuitas. Untuk manfaat pasti
ketiga atau nonanggota. Demikian pula
Imbalan Kerja mengunakan PUC dan jika tidak bisa,
menggunakan metode yang
harus dibedakan penjualan kepada
disederhanakan.
anggota dan bukan anggota. Jadi bagian
Menggunakan tax payable concept. sisa hasil usaha yang diperoleh dari
Pajak
Tidak ada pengakuan dan pengukuran
Penghasilan
pajak tangguhan. pelayanan terhadap pihak ketiga,
(Sumber : Ikatan Akuntan Indonesia, 2009) termasuk bukan anggota, tidak boleh
dibagikan pada anggota karena bagian
Laporan Keuangan Koperasi
pendapatan ini bukan diperoleh dari jasa
Sesuai dengan Standar Akuntansi
anggota sehingga lebih baik digunakan
Keuangan tahun 2007 yang pernah berlaku
untuk biaya cadangan.
di Indonesia (PSAK No. 27 tahun 2007),
3. Laporan Arus Kas
laporan keuangan koperasi terdiri dari :
Laporan arus kas adalah laporan yang
1. Neraca
menyajikan informasi perubahan kas
Neraca menyajikan informasi mengenai
pada periode tertentu yang terdiri dari
aktiva, kewajiban dan ekuitas koperasi
saldo awal, sumber penerimaan,
pada waktu tertentu. Modal koperasi
pengeluaran kas pada periode tertentu.
terdiri dari simpanan pokok, simpanan
4. Laporan Promosi Ekonomi Anggota
wajib, cadangan koperasi, dan
Laporan promosi ekonomi anggota
hibah/donasi. Simpanan sukarela
adalah laporan yang mengikhtisarkan
dimasukkan dalam utang lancar. Hal ini
manfaat ekonomi yang didapat anggota
disebabkan Simpanan Sukarela
selama periode tertentu.
merupakan simpanan yang dapat diambil
5. Catatan atas Laporan Keuangan
setiap saat. Aktiva disajikan menurut

JURNAL KOMPLEKSITAS VOLUME 8 NOMOR 1, JUNI 2019 44


Catatan atas laporan keuangan piutang anggota dan perlengkapan kantor.
menyajikan pengungkapan (disclosure) Sedangkan yang termasuk dalam hutang
yang memuat antara lain utang usaha, utang bank,
a. Pengakuan pendapatan dan beban simpanan sukarela, dan dana-dana yang
sehubungan dengan transakasi didapatkan dari anggota, pengurus, pegawai,
koperasi baik dengan anggota Pendidikan, pembangunan, dan sosial.
maupun dengan non anggota. Sedangkan sisi pasiva terdiri dari modal,
b. Kebijakan akuntansi tentang aktiva pendapatan, dan beban. Modal terdiri dari
tetap, penilaian persediaan, piutang simpanan pokok, simpanan wajib, modal
dll. sumbangan, modal penyertaan, dan
c. Dasar penetapan harga pelayanan cadangan. Pendapatan terdiri dari partisipasi
baik kepada anggota maupun kepada bruto, partisipasi neto, dan partisipasi non
non anggota. anggota. Sedangkan beban terdiri dari beban
Akun-akun dalam laporan keuangan operasional, beban pokok, beban
koperasi perkoperasian dan SHU.
Akun yaitu suatu media untuk Metode pembagian SHU adalah sebagai
mencatat transaksi-transaksi keuangan yang berikut:
dimiliki koperasi secara spesifik seperti:
Asset, Utang, Modal, Pendapatan dan
Beban). Berikut ini adalah akun-akun yang
secara garis besar terdapat di laporan METODOLOGI PENELITIAN
keuangan akuntansi. Penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif yaitu suatu proses menemukan
pengetahuan yang menggunakan data berupa
angka sebagai alat menganalisis keterangan
mengenai apa yang ingin diketahui.(Kasiram
2010 )
Penelitian jenis kuantitatif disebut
juga penelitian ilmiah. Penelitian
dilaksanakan dengan melakukan
Gambar 1. Daftar Akun Keuangan Koperasi
Observasi : pengamatan lapangan dan
pengumpulan data laporan keuangan
Sisi aktiva terdiri dari aset dan
dari objek penelitian
hutang, yang termasuk aset antara lain kas,

JURNAL KOMPLEKSITAS VOLUME 8 NOMOR 1, JUNI 2019 45


Wawancara : meminta penjelasan dari nara setiap bulannya kepada seluruh anggota
sumber objek penelitian koperasi.
Studi literatur :membaca sumber informasi b. Melakukan kegiatan simpan pinjam
yang berupa pendapat para ahli, dengan ketentuan angsuran yang berlaku
peraturan tentang SAK ETAP dan pada unit simpan pinjam Koperasi PGRI
undang-undang perkoperasian, Ranting 1 Pondok Ranji.
Tujuan Laporan Keuangan Koperasi
PEMBAHASAN adalah untuk menyediakan informasi yang
Koperasi PGRI Ranting I Pondok berguna bagi pemakai utama dan pemakai
Ranji Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan lainnya. Pengguna utama dari laporan
didirikan pada tahun 1990 dan keuangan koperasi adalah :
berkedudukan di Jl. Pertamina Raya Pondok a. Para anggota Koperasi
Ranji Ciputat Timur Kota Tangerang b. Pejabat Koperasi
Selatan, Banten. Didirikan oleh Bapak c. Calon Anggota Koperasi
Mujiman selaku Kepala Sekolah di Ranting d. Bank
1 dan masih dalam naungan PGRI. e. Kreditur, dan
Koperasi ini terdiri dari ketua, f. Kantor Pajak
sekretaris, dan bendahara. Koperasi tersebut
Adapun tujuan atau kepentingan
bertujuan untuk membangun dan
pemakai terhadap laporan keuangan
mengembangkan potensi dan kemampuan
Koperasi, adalah
anggota khususnya dan masyarakat pada
a. Menilai pertanggungjawaban pengu rus,
umumnya untuk meningkatkan
b. Menilai prestasi pengurus,
kesejahteraan ekonomi dan sosial. Koperasi
c. Menilai manfaat yang diberikan
PGRI memiliki anggota yang terdiri dari
Koperasi terhadap anggotanya,
pemilik dan sekaligus anggota pengguna
d. Menilai kondisi keuangan Koperasi
jasa seperti guru-guru yang bekerja di
(rentabilitas, likuiditas, dan solvabilitas)
Sekolah PGRI Ranting I Pondok Ranji
e. Sebagai bahan pertimbangan untuk
Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan.
menemukan jumlah sumber-sumber daya
Adapun usaha yang dilakukan oleh
dan jasa yang akan diberikan kepada
Koperasi PGRI Ranting 1 Pondok Ranji
Koperasi.
yaitu melakukan beberapa kegiatan
transaksi, seperti :
Standar Akuntansi Keuangan Entitas
a. Menghimpun dana simpanan wajib
Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP)

JURNAL KOMPLEKSITAS VOLUME 8 NOMOR 1, JUNI 2019 46


Berikut ini jenis laporan keuangan pemilik dalam kapasitasnya sebagai
yang diharuskan disusun oleh entitas yang pemilik.
sesuai dengan SAK ETAP, yaitu : Ekuitas Koperasi terdiri dari : Modal
1. Neraca; Anggota, Modal Sumbangan, Modal
Neraca menyajikan aset, kewajiban, dan Penyertaan, Modal Penyertaaan
ekuitas suatu entitas pada suatu tanggal Pertisipasi Anggota, SHU Periode
tertentu–akhir periode pelaporan. Entitas Berjalan, Cadangan
menyajikan pos, judul dan sub jumlah 4. Laporan Arus Kas;
lainnya dalam neraca jika penyajian Laporan arus kas menyajikan informasi
seperti itu relevan dalam rangka perubahan historis atas kas dan setara
pemahaman terhadap posisi keuangan kasentitas, yang menunjukkan secara
entitas. SAK ETAP tidak menentukan terpisah perubahan yang terjadi selama
format atau urutan terhadap pos-pos satu periode dari aktivitas operasi,
yang disajikan. investasi, dan pendanaan. Entitas
2. Laporan Laba Rugi; menyajikan laporan arus kas yang
Laporan laba rugi memasukkan semua melaporkan arus kas untuk suatu periode
pos penghasilan dan beban yang dan mengklasifikasikan menurut
diakuidalam suatu periode kecuali SAK aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan
ETAP mensyaratkan lain. Entitas harus aktivitas pendanaan.
menyajikan pos, judul dan sub jumlah 5. Catatan atas Laporan Keuangan,
lainnya pada laporan laba rugi jika Catatan atas Laporan Keuangan berisi
penyajian tersebut relevan untuk ringkasan kebijakan akuntansi yang
memahami kinerja keuangan entitas. signifikan dan informasi penjelasan
Entitastidak boleh menyajikan atau lainnya.
mengungkapkan pos pendapatan dan Catatan atas laporan keuangan
beban sebagai “pos luar biasa”, baik memberikan penjelasan naratif atau
dalam laporan laba rugi maupun dalam rincian jumlahyang disajikan dalam
catatan atas laporan keuangan. laporan keuangan dan informasi pos-pos
3. Laporan Perubahan Ekuitas yang yang tidak memenuhi kriteria pengakuan
menunjukkan : dalam laporan keuangan.
a. Seluruh perubahan dalam ekuitas
b. Perubahan ekuitas selain perubahan Kebijakan Akuntansi Berdasarkan SAK
yang timbul dari transaksi dengan ETAP di Koperasi PGRI Ranting 1

JURNAL KOMPLEKSITAS VOLUME 8 NOMOR 1, JUNI 2019 47


Pondok Ranji biaya tersebut dibayarkan. Akuntansi
Entitas harus menetapkan kebijakan berbasis akrual mencatat transaksi
akuntansi sesuai dengan SAK ETAP. pengeluaran dan penerimaan kas, dan
Kebijakan akuntansi yang diterapkan harus juga mencatat jumlah hutang dan piutang
konsisten. Perubahan kebijakan akuntansi perusahaan.
yang dilakukan jika diminta oleh SAK 2. Pengukuran
ETAP dan atau menghasilkan informasi Kas diukur dari saldo tunai koperasi
yang andal dan lebih relevan. Perubahan uang dimiliki koperasi per 31 Desember.
kebijakan akuntansi dilakukan sesuai Aset tetap dinyatakan sebesar biaya
persyaratan SAK ETAP dan atau secara perolehan dikurangi akumulasi
retrospektif. Perubahan retrospektif adalah penyusutan tanpa memperhitungkan nilai
suatu penerapan kebijakan akuntansi baru residu, karena SAK ETAP tidak
untuk transaksi, peristiwa, dan kondisi lain mengatur tentang adanya nilai residu.
seolah-olah kebijakan tersebut telah Penyusutan dihitung dengan
diterapkan. Koperasi PGRI Ranting 1 menggunakan metode garis lurus. Beban
Pondok Ranji dalam setiap periodenya telah perbaikan dan pemeliharaan termasuk ke
membuat kebijakan akuntansi, namun dalam beban operasi koperasi yang
karena keterbatasan data yang diperoleh, dibebankan pada laporan sisa hasil usaha
maka peneliti menggunakan metode pada saat terjadinya. Piutang usaha
wawancara guna memperoleh data tentang diakui pada saat terjadinya transaksi
kebijakan akuntansi yang digunakan oleh pinjaman uang atau barang anggota
Koperasi PGRI Ranting 1 Pondok Ranji. koperasi.
Kebijakan akuntansi yang terdapat dalam 3. Penyajian
Koperasi PGRI Ranting 1 Pondok Ranji Aset tetap Koperasi PGRI Ranting 1
yaitu : Pondok Ranji melakukan penyusutan
1. Pengakuan dengan menggunakan metode garis
Dalam laporan posisi keuangan yang lurus. Berdasarkan pencatatan Koperasi
telah dibuat Koperasi PGRI Ranting 1 PGRI Ranting 1 Pondok Ranji dilakukan
Pondok Ranji menggunakan dasar akrual penyesuaian, menunjukkan bahwa telah
basis yaitu mencatat transaksi-transaksi sesuai dengan SAK ETAP. Laporan
atau mengakui pendapatan dan beban keuangan disusun atas dasar akrual
pada saat terjadinya dan bukan pada saat menggunakan konsep biaya historis.
pendapatan tersebut diterima ataupun Laporan keuangan tersebut disajikan

JURNAL KOMPLEKSITAS VOLUME 8 NOMOR 1, JUNI 2019 48


secara relevan untuk kebutuhan Pelaporan Keuangan Koperasi
pengambilan keputusan ekonomi oleh Simpan Pinjam PGRI Ranting I Pondok
pemakai dan andal. Ranji Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan
4. Pengungkapan tahun 2017 dan 2018.
Dalam pengungkapan kebijakan 1. Laporan Posisi Keuangan
akuntansi yang signifikan harus Koperasi PGRI Ranting 1 Pondok Ranji
diungkapkan dasar pengukuran yang pada tahun 2017 dan 2018 telah
digunakan dalam penyusunan laporan menyusun laporan posisi keuangan, dan
keuangan, serta diungkapkan pula tidak ada perbedaan yang signifikan
kebijakan akuntansi yang digunakan diantara penyajian kedua tahun
yang relevan untuk memahami laporan pelaporan keuangan tersebut. Laporan
keuangan. Untuk itu sebuah entitas perlu posisi keuangan Koperasi PGRI Ranting
membuat catatan atas laporan keuangan 1 Pondok Ranji menyajikan pos-pos
termasuk Koperasi PGRI Ranting 1 umum seperti aset lancar, aset tidak
Pondok Ranji, sebagai tambahan lancar, aset tetap, liabilitas lancar, dan
informasi informasi yang disajikan kekayaan bersih. Aset lancar dalam
dalam laporan keuangan dan laporan posisi keuangan Koperasi PGRI
memberikan penjelasan naratif atau Ranting 1 Pondok Ranji terdiri dari kas
rincian jumlah yang disajikan dalam dan setara kas, piutang usaha, dan
laporan keuangan dan informasi pos-pos persediaan. Ada penambahan akun pada
yang tidak memenuhi kriteria pengakuan laporan posisi keuangan Koperasi PGRI
dalam laporan keuangan. Ranting 1 Pondok Ranji tahun 2018
yaitu Top EDC, tetapi tidak terlalu
Praktik Akuntansi Koperasi Simpan berdampak yang signifikan terhadap
Pinjam PGRI Ranting I Pondok Ranji laporan posisi keuangan Koperasi PGRI
Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan Ranting 1 Pondok Ranji tahun 2018.
Praktik akuntansi dapat dilihat dari Aset tidak lancer dalam laporan posisi
peristiwa-peristiwa atau kejadian-kejadian keuangan Koperasi PGRI Ranting 1
yang berkaitan dengan transaksi yang Pondok Ranji hanya menyajikan
dilakukan oleh koperasi. Dalam Peraturan investasi dalam bentuk saham. Aset tetap
Menteri Nomor 04/Per/M.KUKM/VII/2012 dalam laporan posisi keuangan Koperasi
tentang Pedoman Umum Akuntansi PGRI Ranting 1 Pondok Ranji terdiri
Koperasi. dari biaya perolehan dan akumulasi

JURNAL KOMPLEKSITAS VOLUME 8 NOMOR 1, JUNI 2019 49


penyusutan, dimana penjelasan lebih Partisipasi bruto anggota terdiri dari
rinci terhadap aset tetap dapat dilihat akun pendapatan dan beban pokok.
dalam catatan atas laporan keuangan Partisipasi non anggota dari laporan sisa
Koperasi PGRI Ranting 1 Pondok Ranji. hasil usaha Koperasi PGRI Ranting 1
Liabilitas lancar dalam laporan posisi Pondok Ranji terdiri dari penjualan dan
keuangan Koperasi PGRI Ranting 1 harga pokok. Beban Operasi adalah
Pondok Ranji terdiri dari utang usaha biaya yang timbul dalam pelaksanaan
dan utang leasing. Ada penambahan aktivitas penjualan barang atau jasa oleh
akun pada laporan posisi keuangan koperasi kepada anggota dan non
Koperasi PGRI Ranting 1 Pondok Ranji anggota. Pendapatan Lain, adalah
pada tahun 2018 yaitu utang pajak dan pendapatan yang diterima sehubungan
utang pihak berelasi. Kekayaan bersih dengan pelaksanaan kegiatan usaha yang
dalam laporan posisi Keuangan Koperasi bukan merupakan aktivitas utama usaha
PGRI Ranting 1 Pondok Ranji terdiri koperasi. Beban Lain, adalah beban yang
dari simpanan wajib, simpanan pokok, dikeluarkan oleh koperasi sehubungan
SHU belum dibagi, SHU tahun berjalan, dengan pelaksanaan kegiatan usaha yang
dan selisih saldo awal per tahun. bukan merupakan aktivitas utama usaha
2. Laporan Sisa Hasil Usaha koperasi.
Koperasi PGRI Ranting 1 Pondok Ranji 3. Laporan Perubahan Kekayaan Bersih
pada tahun 2017 dan 2018 telah Koperasi PGRI Ranting 1 Pondok Ranji
menyusun laporan sisa hasil usaha, dan pada tahun 2017 dan 2018 telah
tidak ada perbedaan yang signifikan menyusun laporan perubahan kekayaan
diantara penyajian kedua tahun bersih, dan tidak ada perbedaan yang
pelaporan keuangan tersebut. Laporan signifikan diantara penyajian kedua
sisa hasil usaha Koperasi PGRI Ranting tahun pelaporan keuangan tersebut.
1 Pondok Ranji menyajikan pos-pos Laporan perubahan kekayaan bersih
umum seperti partisipasi anggota, Koperasi PGRI Ranting 1 Pondok Ranji
partisipasi non anggota, beban operasi, menyajikan pos-pos seperti simpanan
dan pendapatan atau beban lain-lain. pokok, simpanan wajib dan saldo selisih
Partisipasi anggota dari laporan sisa hasil seting saldo awal per periode
usaha Koperasi PGRI Ranting 1 Pondok sebelumnya, dimana pos ini merupakan
Ranji terdiri dari partisipasi bruto pos sebagai saldo awal dari laporan
anggota dan partisipasi neto anggota. perubahan kekayaan bersih. Laporan

JURNAL KOMPLEKSITAS VOLUME 8 NOMOR 1, JUNI 2019 50


perubahan kekayaan bersih Koperasi yaitu, penurunan aktiva tetap. Aktivitas
PGRI Ranting 1 Pondok Ranji juga pendanaan dalam laporan arus kas yang
menyajikan pos-pos seperti simpanan disajikan oleh Koperasi PGRI Ranting 1
pokok disetor, simpanan wajib disetor, Pondok Ranji pada tahun 2017 terdiri
pengembalian simpanan, dana SHU – dari kenaikan simpanan pokok, kenaikan
untuk anggota yang mengundurkan diri, simpanan wajib, kenaikan pengembalian
sisa hasil usaha belum dibagi, sisa hasil simpanan, dan kenaikan sisa hasil usaha
usaha tahun berjalan, dimana pos ini belum dibagi.
merupakan pos yang berguna untuk 5. Catatan atas Laporan keuangan
menambah atau mengurangi saldo awal Koperasi PGRI Ranting 1 Pondok Ranji
periode guna menentukan apakah saldo pada tahun 2017 dan 2018 telah
akhir akan mengalami laba atau rugi menyusun catatan atas laporan
pada akhir periode tersebut. keuangan, dan tidak ada perbedaan yang
4. Laporan Arus Kas signifikan dari penyajian kedua tahun
Koperasi PGRI Ranting 1 Pondok Ranji pelaporan tersebut. Catatan atas laporan
pada tahun 2017 telah menyusun laporan keuangan Koperasi PGRI Ranting 1
arus kas, namun Koperasi PGRI Ranting Pondok Ranji tidak menyajikan
1 Pondok Ranji pada tahun 2018 tidak bagaimana kebijakan akuntansi dari
menyusun laporan arus kas. Laporan Koperasi PGRI Ranting 1 Pondok Ranji.
arus kas Koperasi PGRI Ranting 1 Catatan atas laporan keuangan yang
Pondok Ranji menyajikan pos-pos disajikan Koperasi PGRI Ranting 1
umum yang terbagi menjadi aktivitas Pondok Ranji hanya memaparkan pos-
operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pos yang bertujuan memberi informasi
pendanaan. Aktivitas operasi dalam lebih terinci dari pos-pos pada laporan
laporan arus kas yang disajikan oleh keuangan lainnya
Koperasi PGRI Ranting 1 Pondok Ranji
pada tahun 2017 terdiri dari penurunan Perbandingan SAK ETAP terhadap
piutang anggota, penurunan persediaan, Laporan Keuangan di Koperasi Simpan
kenaikan utang usaha, dan kenaikan Pinjam PGRI Ranting I Pondok Ranji
utang leasing. Aktivitas investasi dalam Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan
laporan arus kas yang disajikan oleh Laporan keuangan yang
Koperasi PGRI Ranting 1 Pondok Ranji dibandingkan dalam penelitian ini adalah
pada tahun 2017 hanya satu aktivitas neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan

JURNAL KOMPLEKSITAS VOLUME 8 NOMOR 1, JUNI 2019 51


ekuitas, dan catatan atas laporan keuangan. metode ekuitas, beban pajak dan laba
1. Neraca atau rugi neto.
Pada koperasi simpan pinjam PGRI 3. Laporan perubahan ekuitas
ranting 1 Masih menggunakan nama Pada koperasi simpan pinjam PGRI
Laporan Sisa Hasil Usaha dalam ranting 1 Masih menggunakan nama
pelaporannya, belum menggunakan Laporan Perubahan Kekayaan Bersih,
nama Neraca. Tidak adanya pos properti belum Menggunakan nama Laporan
investasi, aset tidak berwujud, aset dan Perubahan Ekuitas. Pos-pos dalam
kewajiban pajak, dan kewajiban penyajian laporan perubahan ekuitas di
diestimasi. Dalam aset tetap tidak Koperasi Simpan Pinjam PGRI 1
menyajikan kendaraan dan inventaris disesuaikan dengan pos-pos dalam
kantor, tetap menggantinya dengan biaya entitas koperasi pada umumnya. Dalam
perolehan dan akumulasi penyusutan. SAK ETAP dijelaskan bahwa Entitas
Dalam SAK ETAP dijelaskan bahwa menyajikan laporan perubahan ekuitas
Neraca minimal mencakup pos-pos yang yang menunjukkan laba atau rugi untuk
terdiri dari Kas dan setara kas, Piutang periode, pendapatan dan beban yang
usaha dan piutang lainnya, persediaan, diakui langsung dalam ekuitas, untuk
aset tetap, aset tidak berwujud, Utang setiap komponen ekuitas, pengaruh
usaha dan lainnya, Kewajiban pajak, perubahan kebijakan akuntansi dan
Kewajiban estimasi serta ekuitas koreksi kesalahan yang diakui. Untuk
2. Laporan laba rugi setiap komponen ekuitas, suatu
Pada koperasi simpan pinjam PGRI rekonsiliasi antara jumlah tercatat awal
ranting 1 Masih menggunakan Laporan dan akhir periode, diungkapkan secara
Sisa Hasil Usaha, belum menggunakan terpisah sesuai dengan perubahan yang
nama Laporan Laba Rugi. Tidak adanya terjadi. Entitas menyajikan dilaporan
pos beban pajak, dikarenakan koperasi laba rugi dan saldo laba pos-pos berikut
simpan pinjam PGRI ranting 1 belum sebagai tambahan atas informasi saldo
memenuhi kewajiban membayar pajak. laba awal pada awal periode pelaporan,
Dalam SAK ETAP dijelaskan bahwa dividen yang diumumkan dan
Laporan laba rugi minimal mencakup dibayarkan atau terutang selama periode,
pos-pos yang terdiri dari pendapatan, penyajian kembali saldo laba setelah
beban keuangan, bagian laba atau rugi koreksi kesalahan periode lalu, penyajian
dari investasi yang menggunakan kembali saldo laba setelah perubahan

JURNAL KOMPLEKSITAS VOLUME 8 NOMOR 1, JUNI 2019 52


kebijakan akuntansi, saldo laba pada atau efek ekuitas lain, pembayaran kas
akhir periode pelaporan. kepada para pemegang saham untuk
4. Laporan Arus Kas menarik atau menebus saham entitas,
Pada koperasi simpan pinjam PGRI pelunasan pinjaman.
ranting 1 aktivitas-aktivitas yang 5. Catatan atas Laporan Keuangan
disajikan dalam laporan arus kas Pada koperasi simpan pinjam PGRI
disesuaikan dengan aktivitas yang terjadi ranting 1 dalam catatan atas laporan
di koperasi pada umumnya, termasuk keuangan yang disusun koperasi simpan
koperasi simpan pinjam PGRI ranting 1, pinjam PGRI 1, tidak menyajikan
Koperasi simpan pinjam PGRI ranting 1 kebijakan akuntansi dari koperasi
pada tahun 2018 tidak menyusun laporan simpan pinjam PGRI ranting 1,
arus kas. Dalam SAK ETAP dijelaskan penyajian catatan atas laporan keuangan
bahwa Entitas menyajikan laporan arus di simpan pinjam PGRI ranting 1 hanya
kas yang melaporkan arus kas untuk menyajikan informasi tambahan berupa
suatu periode dan mengklasifikasikan pos-pos khusus sebagai tambahan
menurut aktivitas operasi aktivitas informasi yang tidak ada didalam
investasi, dan aktivitas pendanaan. laporan keuangan simpan simpan
Contoh dari aktivitas operasi adalah pinjam PGRI ranting 1. Dalam SAK
penerimaan kas dari penjualan barang ETAP dijelaskan bahwa Catatan atas
dan jasa, pembayaran kas kepada laporan keuangan harus menyajikan
pemasok barang dan jasa, penerimaan informasi tentang dasar penyusunan
dan pembayaran kas dari investasi, laporan keuangan dan kebijakan
pinjaman, dan kontrak lainnya. Contoh akuntansi tertentu yang digunakan,
dari aktivitas investasi adalah mengungkapkan informasi yang
pembayaran kas untuk memperoleh aset disyaratkan dalam SAK ETAP tetapi
tetap, aset tidak berwujud, dan aset tidak disajikan dalam laporan keuangan,
jangka panjang lainnya, penerimaan kas memberikan informasi tambahan yang
dari penjualan aset tetap, aset tidak tidak disajikan dalam laporan keuangan,
berwujud, dan aset jangka panjang tetapi relevan untuk memahami laporan
lainnya, Uang muka dan pinjaman yang keuangan.
diberikan kepada pihak lain.n Contoh
arus kas dari aktivitas pendanaan adalah PENUTUP
penerimaan kas dari penerbitan saham Berdasarkan hasil analisis dan

JURNAL KOMPLEKSITAS VOLUME 8 NOMOR 1, JUNI 2019 53


pembahasan terhadap pelaporan keuangan laporan keuangan koperasi berdasarkan
Koperasi Simpan Pinjam PGRI Ranting I SAK ETAP.
Pondok Ranji dibandingkan terhadap 2. Koperasi Simpan Pinjam PGRI Ranting I
penerapan SAK ETAP, dapat diambil Pondok Ranji diharapkan bisa lebih
kesimpulan sebagai berikut : konsisten dalam penyajian laporan
1. Pelaporan keuangan berupa Neraca, keuangan, karena laporan keuangan
Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan sangat penting sebagai sarana informasi
Ekuitas, Laporan Arus Kas, dan Catatan untuk pihak intern Koperasi Simpan
Atas Laporan Keuangan, Koperasi Pinjam PGRI Ranting I Pondok Ranji
Simpan Pinjam PGRI Ranting I Pondok maupun pihak investor atau kreditur
Ranji secara umum sudah menyajikan tentang keadaan keuangan koperasi.
komponen laporan keuangan yang
mendekati klasifikasi dari SAK ETAP, DAFTAR PUSTAKA
hanya masih butuh penyesuaian dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992
pemahaman yang lebih mengenai Tentang Perkoperasian
penyajian dan pelaporan yang sesuai Rudianto 2010. Akuntansi Koperasi Edisi
dengan SAK ETAP. Kedua. Jakarta: Erlangga
2. Koperasi Simpan Pinjam PGRI Ranting I Kasiram,Moh. 2010 Metodologi penelitian:
Pondok Ranjimasih belum secara Kualitatif–Kuantitatif. UIN-Maliki
konsisten dalam melakukan pelaporan Press, Malang.
keuangan, terbukti dengan tidak Munawir, 2004. Analisis Laporan
disajikannya laporan arus kas pada tahun Keuangan, Penerbit Liberty.
2018. Yogyakarta.
Berdasarkan hasil kesimpulan di Baridwan, Zaki, 2003. Intermediate
atas, maka peneliti memberikan saran yang Accounting STIE, Edisi Keempat,
dapat digunakan sebagai bahan Yogyakarta
pertimbangan dalam penyajian laporan Kasmir. 2012. Analisis Laporan Keuangan.
keuangan yang disajikan oleh Koperasi Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Simpan Pinjam PGRI Ranting I Pondok
Ranji, antara lain:
1. Sebaiknya Koperasi Simpan Pinjam
PGRI Ranting I Pondok Ranji lebih
melakukan penyesuaian dalam penyajian

JURNAL KOMPLEKSITAS VOLUME 8 NOMOR 1, JUNI 2019 54

Anda mungkin juga menyukai