Anda di halaman 1dari 1

ETIOLOGI

1. Trauma langsung: apabila fraktur terjadi ditempat dimana bagian tersebut


FAKTOR RISIKO
NAMA : Fauziah Falah Hanafilah mendapat ruda paksa (benturan, pukulan yang mengakibatkan patah tulang)
2. Trauma yang tak langsung: penderita jatuh dengan lengan dalam keadaan
a. Osteoporosis ekstensi dapat terjadi fraktur pada pergelangan tangan
NPM : 220112200621 b. Jatuh 3. Trauma ringan pun dapat menyebabkan terjadinya fraktur bila tulang itu
c. Kelemahan otot sendiri rapuh/ada risiko terjadinya penyakit yang mendasari (fraktur
d. Usia lanjut patologis)
4. Kekerasan akibat tarikan oto: patah tulang akibat tarikan otot sangat jarang
terjadi. Kekuatan dapat berupa pemutiran, penekukan, dan penekanan,
kombinasi dari ketiganya dan penarikan.

PENATALAKSANAAN
Fraktur Radius adalah fraktur yang terjadi pada tulang radius akibat jatuh Menurut Istianah (2017) penatalaksanaan medis antara lain:
KLASIFIKASI dan tangan menyanggah dengan siku ekstensi. 1. Diagnosis dan penilaian fraktur (Anamnesis pemeriksaan klinis dan
radiologi dilakukan untuk mengetahui dan menilai keadaan fraktur)
- Fraktur radius ekstra artikuler
2. Reduksi (Untuk mengembalikan Panjang dan kesejajaran garis tulang
- Fraktur radius dan ulna ekstra artikuler yang dapat dicapai dengan reduksi tertutup maupun terbuka)
- Fraktur radius distal yang mengenai sendi radiokarpal 3. Imobilisasi fraktur (Untuk mencegah pergeseran fragmen dan
- Fraktur radius distal dan ulna yang mengenai sendi radiokarpal PATOFISIOLOGI mencegah pergerakan yang dapat)
- Fraktur radius distal yang mengenai sendi radioulnar 4. Rehabilitasi (mengembalikan aktivitas fungsional seoptimal mungkin
- Fraktur radius distal dan ulna yang mengenai sendi radioulnar Fraktur Radius
- Fraktur radius distal yang mengenai sendi radiocarpal dan
sendiradioulnar
DIAGNOSA KEPERAWATAN
- Fraktur radius distal dan ulna yang mengenai sendi radiocarpal dan Diskontinuitas tulang Pergeseran frakmen Tindakan pembedahan Ansietas 1. Nyeri Akut b.d agen cedera fisik
sendi radioulnar tulang
2. Hambatan mobilitas fisik b.d kerusakan neuromuskuler
Inflamasi muskolosekeletal
Luka insisi
Nyeri akut bakteri 3. Risiko infeksi b.d luka insisi bedah
Perub jaringan Laterasi kulit Kerusakan frakmen
sekitar tulang
Risiko infeksi
Manifestasi klinis
Menurut black (1993) manifestasi klinis pada pasien fraktur yaitu : Kerusakan
Tek sumsum tulang lebih Melepas
1. Deformitas (pergerakan tangan bergantung ke arah yang tidak normal) Deformitas integritas kulit
tinggi dari kapiler katekolamin
2. Bengkak (edema)
3. Ekimosis dari perdarahan subculaneous
4. Spasme otot (spasme involuntir dekat fraktur) Putus vena/arteri
Gg fungsi Metabolisme
5. Tenderness ekstremitas asam lemak INTERVENSI KEPERAWATAN
6. Nyeri 1. Nyeri Akut b.d agen cedera fisik
7. Kehilangan sensasi Perdarahan - Identifikasi intensitas nyeri selama pergerakan
8. Pergerakan abnormal Hambatan Bergabung - Tanyakan pasien terkait tingkat nyeri
9. Syok hipovolemik mobilitas fisik dengan trombosit - Monitor nyeri menggunakan alat pengukur yang valid
Kehilangan volume
10. Krepitasi - Ajarkan tekhnik nonfarmakologi untuk mengatasi nyeri
cairan
2. Hambatan Mobilitas Fisik kerusakan neuromuskuler
PEMERIKSAAN PENUNJANG Emboli muskolosekeletal
1. Pemeriksaan rontgen : menentukan lokasi/luas fraktur trauma Resiko syok - Konsultasikn pada ahli terapi fisik mengenai rencana ambulasi
2. Scan tulang, tomogram, scan CT/MRI (hipovolemik) sesuai kebutuhan
Menyumbat - Terapkan/ sediakan alat bantu
3. Arteriogram : dilakukan bila kerusakan vaskuler
pembuluh darah 3. Risiko infeksi b.d luka insisi
4. Hitung darah lengkap : HT mungkin meningkat (hemokonsentrasi)
- Monitor tanda dan gejala infeksi lokal atau sistemik
atau menurun (perdarahan sel darah putih adalah respon stress normal
- Pertahankan teknik aseptik pada pasien berisiko tinggi
setelah trauma Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer - Ajarkan cara memeriksa kondisi luka atau luka operasi
5. Kreatinin : trauma otot meningkatkan beban kreatinin untuk klien
ginjal
SUMBER
6. Profil koagulasi, perubahan dapat terjadi pada kehilangan darah,
Bulechek, Gloria M., Butcher, Howard K., Dochterman, Joanne M., Wagner, Cheryl M. (2018). Nursing
transfuse atau cedera Interventions Classification (NIC) edisi ketujuh. Singapore Elsevier
Dwi Cahyo, G., Rosyid, F. N., & Ns, M. K. (2017). Upaya Penurunan Nyeri Pada Pasien Tn. M Dengan
Post Orif Fraktur Radius Sinistra (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta)
KOMPLIKASI Istianah, Umi. (2017). Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Sistem. Muskuloskeletal.
1. Kerusakan arteri komplikasi dalam waktu lama Yogyakarta : Pustaka Baru Press
2. Kompartement syndrome 8. Delayed Union (penyatuan tertunda) Johnson, Marion. Maas, Meridean L. Moorhead, Sue. Swanson, Elizabeth. (2018). Nursing Outcomes
3. Fat embolism syndrome 9. Non Union (tak menyatu) Classification (NOC) edisi keenam. Singapura Elsevier ASPEK LEGAL ETIK
4. Infeksi 10. Malunion
Tim Pokja SIKI DDP PPNI. (2018). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta: Dewan Autonomy (kemandirian) Confidentiality (kerahasiaan)
5. Avaskuler nekrosis
Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia. Beneficience (berbuat baik)
6. Shock
Tim Pokja SIKI DDP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Jakarta: Dewan Justice (keadilan)
7. Osteomyelitis
Veracity (kejujuran)
Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Nonmaleficience (tidak merugikan)
Fidelity (menepati janji)

Anda mungkin juga menyukai