Anda di halaman 1dari 16

PENGALAMAN KONSUMEN BERPENGARUH

TERDAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN SHOPPE


PAY LATTER
IDA AYU SHARIRA SAMALA (121113906)

ADITYA DEWANGGA SUMARNO (121113910)

NI KOMANG DIKA JUNIATI (121113914)

NI NYOMAN NOVI HERAYANTHI (121113915)

NI PUTU SUKARENI (121113916)

I KADEK SURYA DION PRADINATA (121113917)

SURIYATI (121113947)

KOMANG DWI MAHAYANTHI PUTRI (121113951)

Program Studi Manajemen Bisnis


Fakultas Ekonomi&Bisnis, Universitas Pendidikan Nasional 2023

ABSTRACT

Dalam penelitian ini untuk mengetahui pengalaman konsumen berpengaruh terhadap


keputusan menggunakan shoppe pay latter. Seperti mengetahui pengaruh pentingnya kepercayaan
terhadap keputusan pengguna konsumen shppe pay letter di Bali. Dan untuk mengetahui pengaruh
manfaat dalam menggunakan keputusan minat konsumen shoppe pay latter di Bali. Untuk
mengentahui pengaruh kemudahan keputusan minat pengguna shoppe pay latter di Bali. Serta
untuk mengetahui pengaruh pengalaman terhadap keputusan minat setiap konsumen pengguna
shoppe pay latter di bali. Jenis penelitian deskriptif Kuantatif dengan digunakan sebuah analisis
regresi liner berganda. Dan populasi dalam penelitian ini yaitu mahasiswa Universitas Pendidikan
Nasional Denpasar, Bali yang pernah memakai aplikasi shoppe pay latter. Sempel terdiri dari 30
responden dari setiap populasi tersebut. Dengan memakai instrument penelitian skala kecil. Maka
hasil penelitian memberikan gambaran seperti setiap kepercayaan tidak menjadikan signifikan
terhadap keputusan minat pengguna shopee pay latter. Lalu dengan adanya pengaruh manfaat dan
kemudahan serta pengalaman akan menjadikan signifikan terhadap keputusan minat pengguna
konsumen shoppe pay letter di kota Denpasar, Bali.

Kata Kunci: Kepercayaan, Manfaat, Kemudahan dan Pengalaman, Keputusan Minat

LAPORAN RISET PEMASARAN

PENGALAMAN KONSUMEN BERPENGARUH TERHADAP KEPUTUSAN


MENGGUNAKAN SHOPPE PAY LATTER

I PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Saat ini, pembayaran digital muncul sebagai alat baru dalam ekosistem pembayaran di
mana uang dapat dengan mudah ditransfer secara elektronik. Hal ini juga didukung oleh
pertumbuhan telepon seluler atau telepon seluler yang menjadikan layanan mobile, terutama
pembayaran elektronik, semakin menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Sistem pembayaran
menjadi tren pembayaran yang paling populer tidak hanya di negara maju tetapi juga di pasar
negara berkembang seperti Indonesia. Meski tidak semua pengguna ponsel membayar melalui
ponsel, jumlah pengguna sistem m-payment diperkirakan akan meningkat secara signifikan di
tahun-tahun mendatang.

Berdasarkan pada beberapa penjualan yang dilakukan dengan dompet digital, pada
penelitian ini difokuskan pada dompet digital ShopeePay. Menurut Laucereno (2021) dalam hasil
riset menyebutkan bahwa ShopeePay mendapatkan penetrasi pasar tertinggi (68%), diikuti oleh
OVO (62%), DANA (54%), GoPay (53%), dan LinkAja (23%). Semakin banyak pengguna dan
peminat, Shopee semakin mengembangkan aplikasinya untuk memudahkan pengguna dalam
berbelanja dengan mengembangkan fitur-fiturnya, salah satunya fitur Shopee PayLater.
ShopeePay sangat diminati oleh konsumen karena banyak keuntungannya, salah satu fitur
ShopeePay yang saat ini banyak diminati adalah Shopee PayLater. Shopee PayLater adalah metode
pembayaran dimana pembeli dapat membeli produk sekarang, tetapi pembayaran akan mengikuti
Berbelanja merupakan hobi bagi setiap orang baik wanita maupun pria yang memenuhi
kebutuhan dan keinginan setiap orang. Apalagi jika opsi pembeliannya dengan pulsa, dalam hal
ini hadirnya Shopee PayLater, hal ini tentunya menjadi kabar gembira bagi para pembelanja online
Shopee, karena dengan limit Rp 50.000.000 Anda sudah bisa membeli sepuasnya yang
pembayarannya sudah bisa dilakukan. secara kredit atau secara cicilan. Kondisi ini dapat
mempengaruhi tingginya keputusan penggunaan masyarakat berbelanja melalui Shopee PayLater.
Pembayaran online memudahkan pemilik ponsel untuk melakukan aktivitas keuangan seperti
transfer uang dan transaksi. Pemilik ponsel hanya perlu memiliki pulsa atau saldo dana di aplikasi
yang didukung.

B. Tujuan Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa tujuan yang dapat dicapai yaitu:
1. Untuk memberikan bukti pengaruh kepercayaan terhadap keputusan konsumen
untuk menggunakan Shopee PayLater.
2. Memberikan bukti tentang dampak manfaat yang dirasakan terhadap keputusan
konsumen untuk menggunakan Shopee PayLater.
3. Untuk memberikan bukti pengaruh persepsi kemudahan penggunaan terhadap
keputusan konsumen untuk menggunakan Shopee PayLater.

II. PERUMUSAN MASALAH

Permasalahan yang dianalisa dalam riset pemasaran ini adalah menjawab pertanyaan “Apakah
Kepercayaan, Persepsi Manfaat dan Pengalaman berpengaruh dalam kepercayaan terhadap
keputusan menggunakan Shoppe Pay Latter?”

III METODE RISET

Metode yang digunakan dalam analisa Pengalaman Konsumen Berpengaruh Terhadap


Keputusan Menggunakan Shoppe Pay Latter adalah:

A. Sumber Data

1. Data Primer
Merupakan data yang langsung diambil dari sasaran penelitian (didapat dari sumber
pertama) baik individu maupun perseorangan yaitu hasil kuesioner atau google form yang di buat
untuk respon dari responden yang ada dikampus Fakultas FEB/ Manajemen Undiknas, meliputi
mahasiswa,

2. Data Sekunder

Merupakan data primer yang telah diolah dan disajikan dalam bentuk table/diagram dan
digunakan peneliti untuk diproses lebih lanjut dan data yang berasal dari literatur/media baik cetak
maupun elektronik seperti buku dan internet, dapat berupa dasar teori atau data-data lain yang
mendukung.

B. Pengambilan Sampel

1. Unit Pengambilan Sampel

Sample dari penelitian ini adalah responden (Mahasiswa) dikampus Fakultas FEB/Manajemen
Universitas Pendidikan Nasional Denpasar.

2. Ukuran Sampel

Banyaknya sampel yang dijadikan responden adalah 20-30 Mahasiswa Aktif.

3. Prosedur Pengambilan Sampel

Sampel/responden diambil secara acak, siapapun mahasiswa yang ada dikampus dan terutama
mahasiswa, mempunyai peluang besar untuk dijadikan responden

C. Pendekatan Riset

Pendekatan yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan melakukan survey di kampus Fakultas
FEB/Manajemen Universitas Pendidikan Nasional Denpasar.

D. Instrument Riset

Instrument yang digunakan untuk melakukan penelitian ini berupa kuesioner/google form, yaitu
cara pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan kepada
responden, dengan harapan responden akan memberikan respon terhadap pertanyaan tersebut.
Daftar pertanyaan bersifat tertutup, artinya alternatif jawaban telah disediakan dimana setiap
kuesioner/angket terdiri dari 12 pertanyaan.

E. Metode Kontak

Komunikasi yang terjadi dilakukan secara langsung kepada responden pada saat
pembagian/penyebaran google form/kuesioner

IV. WAKTU DAN TEMPAT RISET

Penelitian ini dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 3 Desember 2023, pukul 08.00–17.00
WITA di kampus Fakultas FEB/Manajemen Universitas Pendidikan Nasional Denpasar.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Tabel Hasil Analisa Data Riset Pemasaran

1. Saya percaya terhadap pembayaran transaksi menggunakan shopee paylatter?

JUMLAH JAWABAN
Sangat Tidak Tidak Setuju TIdak Tahu Setuju Sangat Setuju
Setuju
9 18 5 0 0
Prosentase=6,12% Prosentase=12,24% Prosentase=3,4% 0 0

2. Saya percaya dengan praktik dan kebijakan online yang konsisten dari shopee
paylatter?

JUMLAH JAWABAN
Sangat Tidak Tidak Setuju TIdak Tahu Setuju Sangat
Setuju Setuju
8 21 2 1 0
Prosentase=5,44% Prosentase=14,28% Prosentase=1,36% Prosentase=0,68% 0
3. Saya percaya dengan kehandalan layanan keuangan shopee paylatter ?

JUMLAH JAWABAN
Sangat Tidak Tidak Setuju TIdak Tahu Setuju Sangat
Setuju Setuju
7 20 4 1 0
Prosentase=4,76% Prosentase=13,6% Prosentase=2,72% Prosentase=0,68% 0

4. Saya percaya dengan keamanan layanan keuangan shopee paylatter ?

JUMLAH JAWABAN
Sangat Tidak Tidak Setuju TIdak Tahu Setuju Sangat Setuju
Setuju
6 21 5 0 0
Prosentase=4,08% Prosentase=14,32% Prosentase=3,4% 0 0

5. Saya percaya terhadap kualitas layanan keuangan shopee paylatter ?

JUMLAH JAWABAN
Sangat Tidak Tidak Setuju TIdak Tahu Setuju Sangat
Setuju Setuju
8 20 3 1 0
Prosentase=5,44% Prosentase=13,6% Prosentase=2,04% Prosentase=0,68% 0
6. Saya percaya terhadap transaksi yang akurat dan tepat waktu ?

JUMLAH JAWABAN
Sangat Tidak Tidak Setuju TIdak Tahu Setuju Sangat Setuju
Setuju
8 19 5 0 0
Prosentase=5,44% Prosentase=12,92% Prosentase=3,4% 0 0

7. Menggunakan shopee paylatter dapat menghemat waktu dalam bertransaksi ?

JUMLAH JAWABAN
Sangat Tidak Tidak Setuju TIdak Tahu Setuju Sangat Setuju
Setuju
10 16 6 0 0
Prosentase=6.8% Prosentase=10.88% Prosentase=4.08% 0 0

8. Menggunakan shopee paylatter mempermudah transaksi pembayaran ?

JUMLAH JAWABAN
Sangat Tidak Tidak Setuju TIdak Tahu Setuju Sangat
Setuju Setuju
13 12 5 2 0
Prosentase=8.84% Prosentase=8.16% Prosentase=3.4% Prosentase=1.36% 0

9. Shopee paylatter menawarkan produk keuangan, layanan dan peluang investasi


?

JUMLAH JAWABAN
Sangat Tidak Tidak Setuju TIdak Tahu Setuju Sangat
Setuju Setuju
8 11 7 3 0
Prosentase=5.44% Prosentase=7.48% Prosentase=4.76% Prosentase=2.04% 0

10. Menggunakan shopee payllater dapat menghemat biaya transaksi ?


JUMLAH JAWABAN
Sangat Tidak Tidak Setuju TIdak Tahu Setuju Sangat
Setuju Setuju
9 15 7 2 0
Prosentase=6,12% Prosentase=10,2% Prosentase=4.76% Prosentase=1.36%

11. Dengan shopee paylatter proses transaksi menjadi lebih mudah ?

JUMLAH JAWABAN
Sangat Tidak Tidak Setuju TIdak Tahu Setuju Sangat
Setuju Setuju
11 16 4 1 0
Prosentase=7.48% Prosentase=10.88% Prosentase=2,72% Prosentase=0,68% 0

12. Dengan kemudahan yang diberikan menjadikan saya terampil dalam


menggunakan shopee paylatter

JUMLAH JAWABAN
Sangat Tidak Tidak Setuju TIdak Tahu Setuju Sangat
Setuju Setuju
10 17 3 2 0
Prosentase=6.8% Prosentase=11,56% Prosentase=2,04% Prosentase=1.36% 0

B. Pembahasan

a) Paylater
PayLater adalah suatu bentuk dari Pinjaman peer to peer lending (Nirmalapurie, 2020).Shopee
PayLatermerupakan produk hasil kerjasama dari PT Commerce Finance (Perusahaan
Pembiayaan), PT Lentera Dana Nusantara (Platform P2P Lending) dan PT Shopee
International Indonesia (“Shopee”). Shopee PayLateradalah sebuah fitur layanan pinjaman
finansial bagi Pengguna aplikasi Shopee (PT Commerce Finance, 2021).
b) Pengertian Manajemen

PemasaranKotler (2012:146) menjelaskan makna dari manajemen pemasaran adalah


penganalisaan, pelaksanaan, dan pengawasan, program-program yang ditujukan untuk
melakukanpertukaran dengan pasar yang dituju dengan harapan agar organisasi.Hal ini
bergantung pada penawaran organisasi dalam mencukupikebutuhan dan keinginan pasar
tersebut serta menentukan harga, mengadakan komunikasi, dan distribusi.

c) Kepercayaan
Menurut Badan Pavlou (2002) dalam jurnal (Widhiani,Aseterina.,2018)
bahwa kepercayaan adalah sebagai evaluasi hubungan seseorang terhadap orang lain
yang hendak melakukan transaksi tertentu sesuai dengan harapan dalam suatu lingkungan yang p
enuh dengan ketidakpastian. Dan dalam menurut Setiadi (2011:216), menyatakan bahwa “Minat
beli dibentuk dari sikap konsumen terhadap produk yang terdiri dari kepercayaan konsumen
terhadap merek dan evaluasi merek, sehingga dari dua tahap tersebut muncullah minat
untuk membeli. Semakin tinggi kepercayaan konsumen akan semakin tinggi minat beli
konsumen.Dalam hal ini kepercayaan konsumen untuk menjual dan membeli produk pada aplika
si Shopee sangat diperlukan karena melakukan bisnis secara online harus mempunyai kepercayaa
n antara penjual dan pembeli serta tetap berani mengambil risiko
risiko yang didapat dari belanja online (Meliana et al., 2013). Kepercayaan “Trust is the
willingness of a firm to rely onabusiness partner. It depends on a number of interpersonal and
interorganizational factors, such as the firm’s perceived competence, integrity, honesty and
benevolence”.Dimana, kepercayaan adalah kesediaan pihak perusahaan untuk mengandalkan
mitra bisnis. Kepercayaan tergantung pada sejumlah faktor interpersonal dan antar
organisasi. Seperti kemampuan, integritas, kejujuran dan kebaikan (Kotler & Keller, 2016).
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kepercayaan merupakan kemauan konsumen dalam
mempercayai produk dan jasa dengan segala resikonya karena adanya suatu harapan yang
dijanjikan dan mampu memberikan hasil yang positif bagi konsumen.

d) Persepsi Manfaat
Persepsi manfaat adalah sejauh apa pengguna mempercayai suatu sistem akan mendorong
kinerjanya jika digunakan (Davis, 1989). Lalu Jogiyanto (2008) menyatakan bahwa persepsi
manfaat adalah suatu keyakinan seseorang dalam proses saat akan mengambil suatu
keputusan, dimana jika individu memiliki rasa kepercayaan bahwa sistem informasi / teknologi
tersebut akan berguna maka ia akan menggunakan sistem tersebut. Kemudian menurut Krempel
& Beyerer (2014) Persepsi Manfaat adalah seberapa jauh subjek percaya bahwa sebuah sistem
teknologi mampu untuk mendorong tingkat kinerja penggunanya.Menurut Hansen et al. lalu
Rahmatsyah (2015:19) mengartikan persepsi kemanfaatan sebagai probabilitas subyektif dari
pengguna potensial yang menggunakan suatu aplikasi tertentu untuk mempermudah kinerja atas
pekerjaannya. Kinerja yang dipermudah ini dapat menghasilkan keuntungan yang lebih baik dari
segi f;.isik maupun non fisik, seperti hasil yang diperoleh akan lebih cepat dan dengan hasil yang
lebih memuaskan dibandingkan dengan tidak menggunakan produk dengan teknologi baru
tersebut. (2018) Model Penerimaan Teknologi memiliki tiga prinsip inti yang penting salah
satunya perceived usefulness, peningkatan persepsi manfaat harus dikaitkan dengan peningkatan
niat perilaku. Persepsi manfaat yang dirasakan adalah indikasi dari harapan subjektif bahwa
teknologi akan meningkatkan kinerja pekerjaan (Ramkumar et al., 2019).2.3

e) Kemudahan

Kemudahan dalam penggunaan adalah salah satu hal yang menjadi pertimbangan bagi
pembeli online, Perceived easy of usedidefinisikan Chin dan Todd (2015: 154), merupakan
seberapa besar teknologi computer dirasakan relative mudah untuk dipahami dan digunakan.
Dengan demikian dapat disimpukan bahwa kemudahan merupakan teknologi informasi yang
mudah untuk dipahami dan digunakan oleh semua kalangan masyarakat. Dimana semakin
besar kemudahan yang dirasakan oleh masyarakat maka minat untuk menggunakan juga aka
semakin besar. Persepsi Kemudahan (PEOU) adalah seberapa jauh individu mempercayai
bahwa saat mengaplikasikan sistem tertentu maka akan terlepas dari usaha(Davis, 1989).Lalu
menurutJogiyanto (2008)Persepsi kemudahan ialah sebuah keyakinan saat proses mengambil
keputusan. Jika pengguna mempercayai sistem teknologi mudah saat digunakan maka ia akan
tertarik untuk memakai sistem tersebut, begitu pula sebaliknya. MenurutKrempel & Beyerer
(2014)Persepsi Kemudahan yaitu seberapa jauh subjek beranggapanbahwa suatu sistem atau
teknologi dapat digunakan dengan mudah.MenurutHansen et al. (2018) Model Penerimaan
Teknologi memiliki tiga prinsip inti yang penting salah satunya persepsi kemudahan
penggunaan dimana persepsi ini harus dikaitkan dengan peningkatan niat perilakuan,

f) Pengalaman

Pengalaman juga sangat diperlukan bagi konsumen untuk meningkatkan keputusan minat Menurut
Martoyo (2007: 113). “Pengalaman adalah lama waktu konsumen memiliki pengalaman di media
aplikasi mulai hingga sekarang”. Dan Pengalaman dapat diartikan sebagai sesuatu yang pernah
dialami, dijalani maupun dirasakan, baik sudah lama maupun yang baru saja terjadi (Saparwati,
2012). Lalu Pengalaman dapat diartikan juga sebagai memori episodik, yaitu memori yang
menerima dan menyimpan peristiwa yang terjadi atau dialami individu pada waktu dan tempat
tertantu, yang berfungsi sebagai referensi otobiografi (Saparwati, 2012). Kemudian Pengalaman
merupakan peristiwa yang tertangkap oleh panca indera dan tersimpan dalam memori. Pengalaman
dapat diperoleh ataupun dirasakan saat peristiwa baru saja terjadi maupun sudah lama berlangsung.
Pengalaman yang terjadi dapat diberikan kepada siapa saja untuk digunakan dan menjadi pedoman
serta pembelajaran manusia. (Notoatmojo,2012).

g) Keputusan Minat

Pengertian Minat

Menurut Meity (2014:9) Minat adalah sesuatu yang sangat penting bagi seseorang dalam
melakukan kegiatan dengan baik, sebagai aspek kejiwaan, minat tidak saja dapat mewarnai
perilaku seseorang, tetapi lebih dari itu minat mendorong untuk melakukan sesuatu kegiatan
dan menyebabkan seseorang menaruh perhatian dan merelakan dirinya untuk terikat pada suatu
kegiatan. Kemudian Menurut Rahmat (2018:161) minat adalah suatu keadaan seseorang
menaruh perhatian pada sesuatu, yang disertai dengan keinginan untuk mengetahui, memiliki,
mempelajari, dan membuktikan. Minat terbentuk setelah diperoleh informasi tentang objek
atau kemauan, disertai dengan keterlibatan perasaan terarah pada objek kegiatan tertentu, dan
terbentuk oleh lingkungan. Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa minat
merupakan suatu rasa yang lebih suka atau rasa ketertarikan pada suatu kegiatan yang
ditunjukan dengan keinginan, kecendrungan untuk memperhatikan kegiatan tersebut tanpa ada
seorangpun yang menyuruh, dilakukan dengan kesadaran diri sendiri dan diikuti dengan
perasaan yang senang.

Faktor Yang mempengaruhi Keputusan Minat

Menurut Syah (Elyani, 2010:55) faktor internal dan eksternal dijelaskan sebagai berikut: 1.
Faktor internal Faktor Internal yaitu:

• faktor yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri. Contoh: siswa kesulitan dalam
belajar, maka ia akan belajar sendiri berulangulang, sehingga kesulitan itu dapat
teratasi.
• Faktor eksternal 1) Keluarga Keluarga memegang peranan penting sebab keluarga
adalah sekolah pertama dan terpenting. Dalam keluargalah seseorang dapat membina
kebiasaan, cara berfikir, sikap dan cita-cita yang mendasari kepribadiannya. 2) Teman
pergaulan Lingkungan pergaulan ini mampu menumbuhkan minat seseorang
sebagaimana lingkungan keluarga. Bahkan terkadang teman bermain/sepergaulan
mempunyai pengaruh yang lebih besar dalam menanam benih minat atau cita-cita.

KERANGKA BERPIKIR
Gambar Konsep Kerangka Berpikir.

VI. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI


A. Kesimpulan

Dari hasil riset pasar dan analisa data yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap keamanan pada mahasiswa terhadap
penggunaan fitur shopee paylater.
2. Terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan pada
mahasiswa terhadap penggunaan fitur shopee paylater.
3. Terdapat pengaruh positif dan signifikan pada keamanan, kepuasan pelanggan
terhadap penggunaan fitur shopee paylater pada mahasiswa.

B. Rekomendasi

Dengan system penelitian yang sudah digunakan seperti google form untuk disebarkan
kepada respon mahasiswa Fakultas FEB/Manajemen di Universitas Pendidikan Nasional
Denpasar, sehingga disarankan:

1. Hendaknya akun shopee dalam metode pembayaran fitur shopee paylater lebih
ditingkatkan lagi pada kemudahan bagi mahasiswa, Pada pengguna fitur shopee
paylater hendaknya lebih hati-hati ketika melakukan transaksi. Mahasiswa yang
menggunakan fitur shopee paylater sebaiknya digunakan untuk hal yang sangat
penting ketika berbelanja online pada akun shopee.
2. Untuk peneliti selanjutnya di sarankan agar dapat meneliti kepuasan penggunaan fitur
shopee paylater dari aplikasi lainnya seperti Lazada Paylater, Gojek Paylater,
Traveloka Paylater, dan lain-lain sebagai data pembanding serta untuk memperluas
teori menegenai paylater.
3. Mahasiswa yang menggunakan fitur Shopee PayLater untuk menjadi metode
pembayaran untuk bijaksana dan bertanggung jawab penuh atas tindakan yang
dilakukan serta menjaga keamanan akun seperti kerahasiaan PIN Shopee PayLater.
DAFTAR PUSTAKA

Dewi, N. D. (2019). PENGARUH KEMUDAHAN, KEAMANAN DAN PENGALAMAN


PEMBELIAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIANSECARA
ONLINEMENGGUNAKAN APLIKASI SHOPEE (Studi kasus mahasiswa Fakultas Ekonomi
Universitas Maarif Hasyim Latif Sidoarjo). JURNAL EKOMAKS Jurnal Ilmu Ekonomi
Manajemen Dan Akuntansi, 8(1), 25–32. https://doi.org/10.33319/jeko.v8i1.29

Istiqomah, I., Hidayat, Z., & Jariah, A. (2019). Analisis Pengaruh Kepercayaan, Iklan dan
Persepsi Resiko Terhadap Keputusan Pembelian di situs Shopee di Kota Lumajang. Progress
Conference, 2(1), 557–563. Retrieved from
https://proceedings.itbwigalumajang.ac.id/index.php/progress/article/view/206

Asja, H. J., Susanti, S. ., & Fauzi, A. . (2021). Pengaruh Manfaat, Kemudahan, dan Pendapatan
terhadap Minat Menggunakan Paylater: Studi Kasus Masyarakat di DKI Jakarta. Jurnal Akuntansi,
Keuangan, Dan Manajemen, 2(4), 309–325. https://doi.org/10.35912/jakman.v2i4.495
More Citation Formats

Ketut Edy Wirawan, I. W. (2019). PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN


PENGALAMAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN. Bisma: Jurnal
Manajemen, Vol. 5 No. 1, Maret Tahun 2019.

Mawardi, N. U. (2018). PENGARUH KEPERCAYAAN TERHADAP MINAT BELI ONLINE.


OKTOBER 2018, VOLUME 19 NOMOR 2.

Ratna Asri Saras Sati, a. M. (2020). Pengaruh Persepsi Manfaat, Persepsi Kemudahan
Penggunaan, Kepercayaan Dan Persepsi Risiko Terhadap Minat Menggunakan E-Money
. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia – Tahun 2019/2020.
Riski Rosdiana, I. A. (2019). PENGARUH KEPERCAYAAN KONSUMEN TERHADAP
MINAT BELI PRODUK PAKAIAN SECARA ONLINE. Jurnal Pendidikan Ekonomi
Undiksha Volume 11 No. 1 Tahun 2019.

Anda mungkin juga menyukai