Anda di halaman 1dari 4

PENGARUH PERILAKU KONSUMTIF REMAJA DI KABUPATEN MAJALENGKA

TERHADAP PENGGUNAAN FITUR SHOPEE PAYLATER


FAJAR MUHAMAD AZIS
UNIVERSITAS MAJALENGKA
Fajarmuhamadazis6@gmail.com

ABSTRAK
Pada saat ini bisnis online makin banyak dilirik dikalangan remaja, ada banyak sekali
macam e-commerce belanja online salah satunya yang paling popular adalah Shopee PayLater.
Dengan adanya kemudahan dan penawaran menarik yang diberikan oleh Shopee hal ini mendorong
remaja di kabupaten majalengka untuk melakukan perilaku konsumtif. Adapun tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mengetahui bagaimana perilaku konsumtif remaja di kabupaten majalengka dalam
menggunakan Shopee PayLater, dan untuk mengetahui bagaimana pendapat para remaja dalam
menggunakan fitur Shopee PayLater. Penelitian ini menggunakan pendekatan secara kualitatif
fenomenologi. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara secara langsung. Hasil dari
penelitian ini yaitu ada beberapa hal yang menunjukkan perilaku konsumtif remaja di kabupaten
Majalengka ialah dengan adanya Belanja untuk menjaga penampilan, Belanja karena adanya filtur
cicilan yang tidak memberatkan,Belanja karena adanya diskon , Belanja karena mengikuti trend
fashion, Belanja karena terpengaruh iklan. Pendapat para remaja dari penelitian ini ialah adanya
pengalaman positif dan negatif yang didapatkan selama menggunakan Shopee PayLater. saran dalam
penelitian ini ialah para remaja juga harus belajar untuk mengelola keuangan mereka dan belajar
untuk dapat menahan diri agar tidak mengedepankan keinginan daripada kebutuhan.
Kata kunci : PayLater, Belanja Online, Perilaku Konsumtif.,Remaja di Kabupaten Majalengka.

ABSTRACT
At this time online businesses are getting more and more attention among teenagers, there are
many kinds of online shopping e-commerce, one of the most popular is Shopee PayLater. With the
convenience and attractive offers provided by Shopee, this encourages teenagers in Majalengka
district to engage in consumptive behavior. The purpose of this study is to find out how the
consumptive behavior of teenagers in Majalengka district is in using Shopee PayLater, and to find out
what teenagers think about using the Shopee PayLater feature. This study uses a qualitative
phenomenological approach. Data collection techniques were carried out through direct interviews.
The results of this study are that there are several things that show the consumptive behavior of
teenagers in Majalengka district, namely shopping to maintain appearance, shopping because of
installment features that are not burdensome, shopping because there are discounts (price cuts),
shopping because following fashion trends, shopping because affected by advertising. The opinion of
teenagers from this study is that there were positive and negative experiences that were obtained
while using Shopee PayLater. The suggestion in this research is that teenagers must also learn to
manage their finances and learn to be able to restrain themselves so as not to prioritize wants over
needs.
Keywords :, PayLater, Online Shopping, Consumptive Behavior, Teenagers in Majalengka Regency.
PENDAHULUAN

Munculanya teknologi informasi dan remaja dan penggunaan fitur Shopee PayLater
komunikasi di era globalisasi ini telah perlu dilakukan. Diharapkan dari hasil ini, dapat
memberikan banyak pengaruh bagi penggunanya memberikan gambaran tentang fenomena
terutama bagi remaja di kabupaten Majalengka. keuangan pada kalangan remaja dalam
Teknologi tersebut merupakan bentuk dari media memanfaatkan teknologi e-commerce khususnya
baru yang membuat penggunanya dapat dengan di kabupaten Majalengka.
mudah mengakses informasi secara digital dan
memanfaatkannya dalam berbagai kebutuhan METODE PENELITIAN
seperti berkirim pesan, membaca informasi, Dalam melakukan tahapan penelitian,
berbagi informasi, memudahkan semua peneliti menggunakan pendekatan secara
pekerjaan, serta melakukan belanja online yang kualitatif fenomenologi. Fenomologi yang
lebih dikenal dengan perdagangan elektronik diartikan sebagai studi mengenai pengalaman
atau e-commerce. Electronic commerce (EC) hidup atau metode yang mempelajari individu
merupakan konsep baru yang bisa digambarkan secara subjektif dalam merasakan pengalaman
sebagai proses jual beli barang atau pertukaran serta memberikan suatu makna dari fenomena
produk, jasa dan informasi melalui jaringan tersebut.Denzin & S Linconl (Danzin 2013:58),
informasi termasuk internet atau populer dengan mengemukakan bahwa Fenomologi adalah suatu
istilah belanja online (online shopping). pendekatan yang memfokuskan terhadap diri
Salah satu platform e-commerce yang pada fenomena tertentu serta hasilnya yaitu
populer di Indonesia adalah aplikasi Shopee untuk mengamati dan memahami arti dari
yangmenyediakan berbagai macam produk serta pengalaman yang ada kaitannya dengan
layanan pembayaran online termasuk fitur fenomena tertentu
paylater. Paylater adalah salah satu metode Metode penelitian kualitatif ini dilakukan
pembayaran yang memungkinkan kita untuk menggunakan penelitian berupa pengamatan dan
membeli barang sekarang, lalu membayarnya di wawancara secara langsung.
kemudian hari. Jadi, apabila mempunyai
kebutuhan mendesak, kita bisa memenuhinya HASIL DAN PEMBAHASAN
terlebih dahulu dan membayarnya saat jatuh
tempo. Di Indonesia, saat ini sudah tersedia Ancok (1995: 60) menjelaskan
beberapa aplikasi paylater. Salah bahwa perilaku konsumtif adalah suatu dorongan
satu paylater yang telah terdaftar dan diawasi dalam diri individu untuk melakukan konsumsi
oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah tiada batas, di mana lebih mementingkan faktor
SPayLater atau yang juga dikenal dengan nama emosional dari pada faktor rasional atau lebih
Shopee PayLater.SPayLater dapat digunakan mementingkan keinginan dari pada kebutuhan.
oleh pelanggan setia Shopee yang memenuhi Sedangkan menurut (Maulana, 2013:4)
syarat. Sesuai namanya, SPayLater bisa menyatakan bahwa remaja saat ini banyak yang
digunakan untuk pembelian produk-produk yang terjebak dalam kehidupan konsumtif, dengan rela
ada di e-commerce Shopee.Dengan sistem mengeluarkan uangnya untuk menuruti segala
pembayaran SPayLater, kita bisa melunasi atau keinginan, bukan kebutuhan. Pada generasi
mencicilnya selama 1, 3, 6, dan 12 bulan pada milenial, perilaku konsumtif dalam
tanggal jatuh tempo yang sudah ditentukan. menggunakan Shopee Paylater dapat diamati
melalui kebiasaan yang di konsumsi untuk
Pemanfaatan fitur paylater di Shopee memenuhi gaya hidup seperti membeli
yang memungkinkan pengguna untuk berbelanja pakaian,barang elektronik ,makanan,dan yang
tanpa harus membayar seketika, dapat menjadi berhubungan dengan penampilan, hiburan, dan
pemicu perilaku konsumtif remaja. Hal ini sebagainya.
disebabkan karena remaja cenderung tidak Menurut hasil wawancara langsung yang
memiliki kemampuan dalam mengelola saya lakukan terhadap remaja di kabupaten
keuangan mereka sendiri (Rahmadhani & Majalengka rata-rata semua orang yang memiliki
Mutmainnah, 2020:83). Oleh karena itu, analisis limit pinjaman barang di aplikasi shope
tentang hubungan antara perilaku konsumtif memanfaatkan fitur shopee Paylaternya untuk
memenuhi semua keinginan yang dan belanja secara bijak, serta meningkatkan
dikehendakinya,dikarenakan cicilannya lebih kesadaran dan tanggung jawab finansial.
rendah dibandingkan dengan cicilan ditempat
yang lain,dan juga terdapat beberapa pilihan Oleh karena itu, diperlukan
tenggat pembayarannya sehingga meringankan kesadaran dan pengembangan literasi keuangan
untuk sitem pembayarannya dari mulai 1 bulan,3 untuk menghindari penggunaan fitur Shopee
bulan,6 bulan,sampai bisa 12 bulan atau 1 Paylater secara berlebihan dan merugikan.
tahun.oleh karena itu penggunaan shopee Remaja harus belajar mengelola keuangannya
payleter terbukti berpengaruh terhadap perilaku dengan bijak dan mempertimbangkan kebutuhan
konsumtif remaja di kabupaten majalengka. sebelum membeli barang, sehingga dapat
menghindari risiko hutang yang membengkak
Upaya mengatasi perilaku konsumtif dan masalah keuangan di masa depan. Saya
remaja dapat dilakukan dengan cara sebagai berharap ke depannya, khususnya remaja di
berikut: Membuat anggaran belanja, remaja perlu kabupaten Majalengka, mereka tahu bagaimana
membuat daftar prioritas kebutuhan dan memprioritaskan kebutuhan yang paling penting
pengeluarannya setiap bulan serta merencanakan terlebih dahulu dan merencanakan dengan bijak
penggunaannya dengan bijak. Menghindari sesuai anggaran yang mereka miliki.
godaan iklan, remaja sering tergoda oleh iklan-
iklan produk di media sosial atau aplikasi e-
commerce. Oleh karena itu, sebaiknya mereka
harus belajar untuk menahan diri dari godaan
tersebut dan fokus pada kebutuhan yang benar-
benar penting. Belajar tentang manajemen
keuangan, orang tua atau guru bisa memberikan
pemahaman kepada remaja tentang manajemen
keuangan, seperti cara menyimpan uang secara
efektif dan investasi sederhana agar mereka
memiliki kemampuan dalam mengatur
keuangannya sendiri.
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan analisis di atas dapat
disimpulkan bahwa perilaku konsumtif remaja di
kabupaten Majalengka memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap penggunaan fitur Shopee
Paylater. Remaja yang memiliki perilaku
konsumtif cenderung menggunakan fitur ini
untuk membeli barang-barang yang sebenarnya
tidak diperlukan. Hal tersebut dapat berdampak
buruk terhadap kondisi keuangan remaja,
terutama jika mereka tidak memperhatikan batas
penggunaan dan keterbatasan keuangan yang
dimiliki.
Sebenarnya tidak ada salahnya
berbelanja online menggunakan fitur Shopee
Paylater, yang salah itu jika remaja belanja
secara berlebihan dan tidak dapat membayar
nanti, itu yang akan jadi permasalahannya.
Namun demikian, penggunaan Shopee PayLater
juga dapat memberikan manfaat, terutama bagi
remaja yang telah memahami dan mengendalikan
keuangan mereka dengan baik. Fitur ini bisa
membantu mereka dalam mengatur keuangan
DAFTAR PUSTAKA

Ancok, D. 1995. Nuansa Psikologi Pembangunan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.


Denzin, Norman K. dan Yvonna S. Lincoln (eds.). 2009. Handbook of Qualitative Research Terj,
Dariyatno dkk. Jogjakarta: Pustaka Pelajar.
Amelia, vita hasna izdi. (2021). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan Fitur Spaylater Pada
Aplikasi Shopee Dan Pengaruhnya Terhadap Perilaku Konsumtif. 17.
Kurniawati D., & Wijayanti A. (2020). Perilaku Konsumtif Remaja di Era Digital. Jurnal Ilmiah
Psikologi, 4(1).Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta
.

Anda mungkin juga menyukai