Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN KERJA

PEKERJAAN GALIAN QUARRY DENGAN METODE BLASTING (PELEDAKAN)

1.1 Uraian Pekerjaan Yang Akan Dilaksanakan


Pekerjaan galian pada batuan keras adalah berupa penggalian pada massa batuan dengan
tingkat pelapukan pelapukan I dan II. Jenis material ini tidak dapat digaruk (ripping) dengan
buldoser sekelas Caterpillar D 7 fyag dilengkapi unit baji pembelah single shank rippe, atau
alat sejenis.
Massa batuan dengan tingkat pelapukan I dan II hanya dapat dipotong dengan
menggunakan drilling dan blasting, drilling clan wedging atau barring atau menggunakan
rock breaker (excavator & hydraulic breaker 1,3 ton).
Boulder atau potongan batuan keras yang volume bongkahannya lebih besar dari 1 m3
dapat dikategorikan sebagai batu keras, sebaliknya bila volurne butirannya lebih kecil dari 1
m3 diklasifikasikan sebagai tanah biasa atau batuan lunak.
Pada Proyek Bendungan Tiga Dihaji Paket 1 akan dilaksanakan eksplorasi quarry sebagai
bahan timbunan Batu (Rockfill). Pada pelaksanaannya perlu diperhatikan beberapa hal
sebagai berikut antara lain :
a. Batas – batas area yang akan diledakkan
Batas – batas area yang akan diledakkan dijelaskan di layout sebagai berikut:
1). Area Selabung Hulu
Area Selabung Hulu berlokasi di area genangan Bendungan Tiga Dihaji tepatnya di sisi
sungai selabung arah hulu. Area ini mempunyai luasan 375.000 m2 dengan estimasi
volume quarry batu … m3 status lahan di area selabung hulu sudah dibebaskan oleh
Pemilik Pekerjaan

Layout Lokasi Quarry Area Selabung Hulu


2). Area Bukit Sikki
Area Bukit Sikki berlokasi di luar area genangan Bendungan Tiga Dihaji lebih tepatnya di
sisi bukit Sikki yang terletak di area seberang tubuh bendungan sisi hilir. Area ini
mempunyai luasan 292.600 m2 dengan estimasi volume quarry batu .. m3 status lahan
di area Bukit Sikki dalam tahap pembebasan

Layout Lokasi Quarry Area Bukit Sikki

b. Target produksi
Volume kebutuhan material timbunan batu pada proyek bendungan tiga dihaji adalah
sebesar kurang lebih 2.000.000 m3 yang akan dilaksanakan selama 2 tahun.
c. Alat dan Bahan
Alat yang dipakai untuk pelaksanaan pekerjaan blasting adalah Crow Rock Drill (CRD)
sedangkan bahan peledak yang digunakan merupakan bahan peledak sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
Untuk pekerjaan galian blasting Alat - alat galian yang dipakai berupa Excavator
Backhoe, Excavator Breaker, Dozer serta dump truk.
d. Perizinan bahan peledak, meliputi :
1). Izin gudang bahan peledak
Izin gudang bahan peledak ini berlaku untuk jangka waktu 1 (satu) tahun dan dapat
diperpanjang. Mengenai ukuran gudang bahan peledak detailnya disesuaikan dengan
jumlah bahan peledak.
2). Izin P-3 (Pemilikan, Penguasaan dan Penyimpanan) bahan peledak
Izin P-3 bahan peledak dikeluarkan oleh Mabes POLRI setelah ada rekomendasi dari
POLRES dan POLDA setempat.
3). Izin P-2 (Pembelian dan Penggunaan) bahan peledak
Izin P-2 berlaku setiap 6 (enam) bulan dan dikeluarkan oleh Mabes POLRI.
e. Pengamanan Bahan Peledak, terdiri dari :
1). Pengamanan gudang bahan peledak selama 24 jam setiap hari selama bahan
peledak disimpan.
2). Pengamanan angkutan bahan peledak dari gudang ke lokasi peledakan.
3). Pengamanan saat peledakan, terutama terhadap personil dan penduduk yang
beraktivitas di sekitar lokasi peledakan.

1.2 Waktu Pelaksanaan Yang Diperlukan


Waktu pelaksanaan yang diperlukan untuk melaksakan pekerjaan Galian Quarry dengan Metode
Blasting (dari perijinan, pendirian Gudang Bahan Peledak sampai dengan eksplorasi quarry) yaitu
kurang lebih 24 (dua puluh empat) bulan sejak kontrak terbit

1.3 Spesifikasi Teknis


Jenis Batuan : Batuan Sedimen
Gradasi Dimensi Batuan timbunan rockfill (3A):
Dmax : 600 mm sampai dengan 800 mm
D 50 : 60 mm sampai dengan 200 mm
D min : 5 mm
Gradasi Dimensi Batuan timbunan rockfill (3B):
Dmax : 250 mm sampai dengan 400 mm
D 50 : 20 mm sampai dengan 80 mm
D min : 1 mm

Anda mungkin juga menyukai