Anda di halaman 1dari 6

Sumbu Ledak

Sumbu Ledak (Detonating Fuse, Detonating Cord) adalah suatu sumbu yang
berintikan initiating explosive (biasanya Pentaerythritol Tetranitrat) yang
dimasukan dalam suatu pembungkus plastik dan berbagai kombinasi textile, kawat
halus dan plastik. Fungsi sumbu ledak dalam peledakan ialah untuk merambatkan
gelombang detonasi sampai ke isian.

Jadi perbedaan antara sumbu api dengan sumbu ledak ialah pada bahan intinya.
Bahan inti sumbu api ialah low explosive sedangkan inti sumbu ledak adalah high
explosive. Sehingga pada sumbu api yang terjadi ialah rambatan nyala api,
sedangkan pada sumbu ledak terjadi rambatan gelombang detonasi.

a. Terdapat sumbu ledak jenis khusus untuk keperluan tertentu, misalnya :


 Detacord
 Plastic Reinforced Primacord
 Seismic Cord
 Rdx 70 Primacord.
Sumbu ledak dikemas dalam bentuk gulungan pada coil (500-1000 ft per coil). Satu
kotak kemasan berisi dua coil atau 2000 ft dengan berat antara 11-17 lb/1000 ft.

b. Ada tiga cara untuk menunda waktu peledakan yaitu


 Igneter Cord
 Trimming (pengaturan panjang sumbu tidak terkecuali ssumbu api atau
sumbu ledak untuk mengatur peledakan sesuai yang diinginkan)
 Kombinasi keduanya.
c. Cara penyalaan awal dengan sumbu ledak :
 Dengan detonator biasa
 Dengan detonator listrik.
d. Penggalakan (Priming) pada sumbu ledak :
 Memakai Dodol dynamite
 Booster
Peledakan Bongkahan Batuan (Secondary Blasting)
Ketidaksempurnaan fragmentasi bongkahan batuan hasil peledakan
terkadang terjadi dan pada uumumnya tidak dikehendaki selama tujuan peledakan
diarahkan untuk produksi normal.namun demikian,dalam situasi tertentu bongkah
batuan dalam jumlah terbatas dibutuhkan juga,yaitu biasanya digunakan untuk
batas pengaman untuk sisi jalan tambang terutama yang mengarah ke tebing.
Peledakan bongkah selama berlangsungnya produksi normal angat
mengganggu proses penggalian maupun dapat menyebabkan hambatan di dalam
rongga penggerus crusher,sehingga proses peledakan tidak efisien.oleh sebab itu
peledakan ulang perlu dilakukan untuk memperkecil ukurannya dan pekerjaan
tersebut akan menambah biaya peledakan.atas dasar inefisiensi itulah kehadiran
bongkahan batu tidak dikehendaki dalam peledakan produksi normal.

1. Langkah-langkah pelaksanaan peledakan bongkahan


Setelah diketahui terdapat sejumlahbongkah batuan yang memerlukan
peledakan ulang,maka langkah-langkah yang harus dikerjakan adalah
 Sedapat mungkin pisahkan bongkah batuan yang akan diledakkan ulang dari
tumpukan hasil peledakan menggunakan bantuan bulldozer atau excavator
 Beri tanda pada bagian yang akan dibor.jumlah lubang bor tergantung pada
besarnya bongkahan,tipe batuan,dan posisi batuan.pemberian titik lubang bor
diusahakan pada posisi yangpaling mudah penetrasi bor.
 Lakukan pengeboran menggunakan diameter kecil 2/3 – 3/4 ketinggin atau
panjang kearah posisi yang akan di bor.Ada juga yang berpendapat kedalaman
lubang ledak 1/2 - 1/3 diameter bongkah.
 Pilihalah jenis bahan yang sesuai peledakan bongkah , biasanya tidak
menggunakan ANFO , tapi cukup memakai bahan peledak peka detonator atau
cartridge , misalnya powergel , dinamite,emulite,dan sejenisnya serta dipotong
secukupnya.kemudian masukkan penyumbat.
 Besarnya cartridge yang dipotong tergantung pada tipe batuan dan kedalaman
lubang ledaknya.sebagai acuan untuk memperkirakan banyaknya bahan peledak
dapat digunakan seperti pada tabel dibawah ini.
Ketebalan bongkah rata-rata Cartridge/lubang ledak
45 cm ¼ x tinggi = 5cm
75cm ¼ x tinggi = 5cm
100cm ½ x tinggi = 10 cm
120cm 1x tinggi = 20 cm

 Apabila bongkah batuan diperkirakan bervolume lebih besar dari 2 m3


sebaiknya gunakan 2 buah lubang ledak atau lebih dan diinisiasi serentak.Harus
diperhatikan juga perkiraan lemparan fragmentasinya.dengan melihat seberapa
dalam bongkah batu yang tertanam ke dalam tanah maka gunakan yang
menunjukkan specifik charge pengisian bahan peledak
Kondisi bongkah Specifik charge cartridge ,gr/m3
Diatas permukaan tanah 50-100
Separuh tertanam di dalam tanah 100-150
Seluruhnya tertanam di dalam 150-200
tanah

 Apabila digunakan bahan peledak kuat berukuran mini dengan spesifikasi


dibawah ini , gunakan lubang ledak berdiameter 22 mm agar terbentuk pengisian
de-coupling dan energi yang dihasilkan tidak terlalu besar.
 Kandungan kimia : campuran nitroglycerin,nitrocellulose,PETN,ammonium
nitrrat
 Densitas :1,55 gr/cc
 Energy :5,5 MJ/kg
 RWS terhadap ANFO :127%
 VOD :6000 m/s
 Ketahanan terhadap air :sangat baik
 Ukuran O= 17 mm tinggi = 275 mm
Pada produksi tambang bawah tanah sering terjadi bongkahan batu penghambat
turunnya laju hasil peledakan, yang melewati draw points,chutes,ore passes dan
sebagainya,yang tidak mungkin dileddakan ulang menggunakan cara konvensional
diatas karena sangat berbahaya bagi operator.Sekarag telah ada alat pendorong
proyektil metal yang disebut shaped directional charges atau ballistic disk
charges.Prinsip kerja alat tersebut adalah when meledak dibagian dalam alat
,piringan akan memberikan gaya dorong kepada semacam peluru metal hingga
terlempar kesasaran.
Cara mengatasi kondisi dimana terdapat batu yang mengunci aliran hasil
peledakan di draw point dan membuat aliran macet ialah dengan cara
 Posisikan shaped directional charges ke arah target atau sasaran batu penyebab
macet dari jarak yang memungkinkan agar energi (gaya) dorong cukup kuat untuk
memecahkan atau menggeser batu tersebut.
 Pasang shaped metal (peluru) ditengah-tengah piringan.
 Tarik kabel ke tempat yang aman bagi operator.
 Lakukan inisiasi,letakan detonator listrik akan memberikan gaya dorong
terhadap piringan yang menyebabkan shaped metal terlempar ke target.

2. Teknik Peledakan Bongkah


Terdapat beberapa teknik peledakan bongkah yang pemilihannya tergantung dari
posisi batu , kualitas batu , dan bagian batu yang terdapat di dalam tanah .Tenik
peledakan bongkah adalah
1) Blockholing atau Pop Shooting
Umumnya digunakan untuk memecahkan bongkah batu yang besar dengan cara
membuat lubang bor ke arah pusat bongkah batu.Apabila jenis batunya tergolong
batuan keras dapat dibuang lebih dari satu lubang bor.Kedalam lubang bor antara
½ - ¾ tinggi bongkah batu yang dibor seperti yang telah diuraikan pada halaman
40.Apabila bongkah batu tertanam di dalam tanah dan tidak diketahui dalamnya ,
maka cara pengebrannya adalah
 Lakukan pengeboran sampai tembus
 Sumbat bagian bawah lubang bor sampai tertinggal lubang kosong 2/3 tinggi
lubang total.
 Isi bahan peledak sesuai aturan dan sumbat bagian atasnya.
Tidak ada ketentuan pasti tentang jumlah lubang bor yang harus
dibuat,namun sebagai acuan umum dapat diterapkan bahwa setiap bongkah
bervolume kurang dari atau sama dengan 1 m3 diperlukan 1 lubang bor dengan
kedalaman maksimum 2/3 m.Jadi bila terdapat bongkah sebesar 1,5 m3 dapat dibuat
2 lubang bor dengan jarak antar lubang dan kedalamannya sesuai dengan kualitas
batuannya.
2) Mudcapping atau Plaster Shooting
Mudcapping adalah cara peledakan kontak , yaitu bahan peledak dinamit
atau emulsi diletakkan diatas bongkah batuang yang ditutupi oleh lumpur atau
lempung dengan ketebalan 101 mm.Bahan peledak sebaiknya ditempelkan pada
bagian permukaan bongkah rata atau sedikit cekung dan permukaan tersebut harus
dibersihkan dari batu-batu kecil dan debu agar tidak terjadi batu terbang.Metode
mudcapping ini memerlukan bahan peledak sesuai dengan besar bongkah hanya
secara umum dapat diapaki powder factor 0,7-1,0 kg/m3.
 Estimasi jumlah bahan peledak pada mudcapping
Berat bahan peledak Ukuran bongkah m3
Kg Dipadatkan Tanpa pemadatan
0,3 0,4 0,6
0,5 0,8 1,0
0,8 1,3 1,6
1,0 1,5 2,0

Keuntungan cara ini ialah tidak perlu pengeboran dan pekerjaan cepat selesai.
Sedangkan kelemahannya antara lain kemungkinan muncul batu terbang dan
kemudian timbul kebisingan suara serta airblast.Oleh sebab itu , peledakan
mudcapping hanya dpat diterapkan bila jauh dari pemukiman karena pengaruh
kebisingan suara serta airblast bisa ampai lebih dari jarak 1 km,walalupun ditutupi
lempung.
3) Snakeholing
Tujuan metode snakeholing adalah untuk mendorong batu yang tertanam dalam
tanah ke atas dan sekaligus memecahkannya.Caranya adalah dengan membuat
lubang ledak persis dibawah batu.Besar diameter lubang akan tergantung pada
seberapa besar batu yang akan didorong , diangkat , dan dipecahkan.Powder Factor
untuk Snakeholing antara 0,75-1,5 kg meter ketebalan bongkah dihitung dari arah
lubang bor.Lihatlah gambar dibawah ini yang kemungkinan lain untuk mengetahui
kebutuhan bahan peledak sesuai dengan diameter bongkah
Muatan bahan peledak pada peledakan bongkah Apabila bongkahnya sangat besar
, kombinasi antara snakeholing dan mudcapping dapat diterapkan dengan untuk
keduanya serentak.

Diameter Muatan bahan peledak


bongkah
Blockholing Snakeholing Mudcaping
ft m
Ib kg Ib kg lb kg
3 1,0 ¼ 0,11 ¾ 0,34 2 0,90
3
4 1,2 /6 0,17 2 0,90 3½ 1,59
1
5 1,5 /2 0,23 3 1,36 6 2,72

Anda mungkin juga menyukai