Anda di halaman 1dari 5

PENGANTAR PPKN

 Pendidikan : usaha menyadarkan manusia atau proses pengubahan sikap dan tata laku
seseorang ataupun kelompok dalam upaya mendewasakan manusia melalui sebuah pengajaran
maupun pelatihan.
 Pancasila : berasal dari dua kata sansekerta, panca yg artinya lima dan sila yg artinya
prinsip/asas. Landasan negara/falsafa (pedoman hidup)
o Sila 1(bintang) : mengacu pada keyakinan akan adanya Tuhan yang Maha Esa
o Sila 2(rantai) : manusia memiliki keadilan yg setara
o Sila 3(pohon beringin) : sebagai masyarakat Indonesia kita harus menjadi satu
o Sila 4(kepala banteng) : kekuasaan dalam negara harus dilakukan oleh rakyat dengan
bijaksana melalui musyawarah dan perwakilan.
o Sila 5(padi dan kapas) : seluruh rakyat Indonesia mendapatkan perlakukan yg adil
 Kewarganegaraan : identitas seseorang sebagai warga dalam suatu negara
NEGARA
 Negara adalah organisasi kekuasaan yg berdaulat dengan tata pemerintaha yg melaksanakan
tata tertib atas orang-orang di daerah tertentu.
 Secara etinologi isitlah negara merupakan terjemahan dari kata-kata asing, yaitu stole (inggris),
staat (jerman dan belanda) dan etat (prancis)
 Menurut bapak negara adalah kelanjutan dari keinginan untuk bersama dan berkumpul dalam
rangka menyempurnakan segala kebutuhan hidupnya.
 Negara menurut ahli
o John Locke (1632-1704), negara adalah suatu badan atau organisasi hasil dari perjanjian
masyarakat
o Menurut Ibnu Kaldun (1332), negara adalah kewibawaan atau kekuasaan
 Unsur-unsur terbentuknya negara
o Rakyat : semua orang yg ada dalam suatu wilayah dan mematuhi aturan
o Wilayah : daratan, lautan, dan udara
o Pemerintah :mempunyai kekuasaan tertinggi yg dihormati
o Pengakuan dari negara lain
 Bentuk-bentuk negara
o Kesatuan : negara berdaulat
o Serikat/Federasi : negara dalam negara
o Konfederasi : gabungan beberapa negara yg berdaulat
KONSTITUSI
 Konstitusi adalah peraturan/kaidah/nama hukum di masyarakat
 Konstitusi Indonesia yaitu UUD 1945
 Hukum dibagi 2
o Hukum tertulis
 Hukum pidana (kriminal)
 Hukum perdata (perceraian, sengketa rumah)
o Hukum tidak tertulis (etika, sopan santun dan norma-norma yg dikaui, masyarakat)
 Norma hukum merupakan aturan-autran yg dibuat oleh badan yg bertanggung jawab seperti
pemerintah yg dikemas dalam UUD
 Menurut Utrecht mengatakan bahwa norma sebagai segala himpunan petunjuk hidup yg
digunakan untuk mengatur berbagai tata tertib di dalam masyarakat maupun bangsa di mana
peraturan tersebut harus ditaati
 Norma berasal dari bahas latin, yaitu nomor yg arinya nilai
IDENTITAS NASIONAL
 Identitas nasional adalah kepribadian nasional atau jati diri nasional yang dimiliki suatu bangsa
yang membedakan bangsa satu dengan bangsa yang lainnya.
 Faktor pembentuk identitas nasional
o Faktor objektif : faktor bawaan yg berisfat alamiah dari suatu bangsa
o Faktor subjektif : faktor historis, sosial, politik, dan kebudayaan
o Faktor sakral : berupa kesamaan agama dan kesamaan ideolodi dari suatu masyarakat
o Tokoh kepemimpinan
o Bhinneka tunggal ika
o Sejarah
o Perkembangan ekonomi
o Kelembagaan :
 Unsur-unsur identitas, yaitu suku bangsa, agama, kebudayaan, dan bahasa
 Bentul-bentuk identitas nasional di Indonesia
o Bahasa negara Indonesia
o Bendera negara Indonesia
o Lagu kebangsaan Indonesia
o Lambang Negara
o Konstitusi negara
o Dasar falsafah negara
o Kebudayaan daerah
 Fungsi identitas nasional
o Menjadi alat pemersatu bangsa
o Identitas nasional sebagai pembeda dengan negara lain
o Sebagai landasan negara
o Sebagai perlindungan diri dampak globalisasi
DEMOKRASI
 Demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana semua warga negaranya memiliki hak yang
sama untuk pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka.
 Prinsip demokrasi
o Menyelesaikan perselisihan dengan damai dan secara melembaga.
o Menjamin terselenggaranya perubahan secara damai dalam suatu masyarakat yang sedang
berubah.
o Menyelenggarakan pergantian pimpinan secara teratur.
o Membatasi pemakaian kekerasan sampai minimum.
o Mengakui serta menganggap wajar adanya keanekaragaman.
o Menjamin tegaknya keadilan.
 Jenis-jenis demokrasi
o Demokrasi menurut cara aspirasi rakyat
 Demokrasi langsung : sistem demokrasi yg memberikan kesempatan kepeda seluruh
warga negara dalam permusyawaratan
 Demokrasi tidak langsung : sistem demokrasi yg dijalankan menggunakan sistem
perwakilan
o Demokrasi berdasarkan prinsip ideologi
 Demokrasi liberal : kebebasan individu yg lebih ditekankan dan mengabaikan
kepentingan umum
 Demokrasi sosial : didasarkan pada paham sosialisme dan komunisme dan lebih
mengutamakan kepentingan umum atau negara
 Demokrasi pancasila : demokrasi yg ada di Indonesia bersumberkan pada nilai-nilai
sosial budaya bangsa dengan memprioritaskan warga negara
o Demokrasi berdasarkan bentuknya
 Demokrasi Prosedural, yakni bentuk demokrasi di mana proses pemilihan pemimpin
dilakukan secara langsung. Misalnya Pilpres dan Pilkada.
 Demokrasi Substansial, yaitu bentuk demokrasi di mana nilai-nilai demokrasi
diwujudkan dan adanya perlindungan terhadap minoritas. Misalnya, kebebasan
menyampaikan pendapat tanpa merugikan kepentingan umum.
 Ciri-ciri demokrasi
o Keputusan Pemerintah untuk Seluruh Rakyat
o Menjalankan Konstitusional
o Adanya Perwakilan Rakyat
o Adanya Sistem Partai
o Menyelenggarakan pemiliham umum
 Contoh demokrasi
o Bersikap adil kepada semua orang.
o Jika dalam berorganisasi, selalu mengedepankan musyawarah dalam pengambilan
keputusan.
o Selalu menghargai perbedaan pendapat.
o Saling menghargai dan menghormati antar sesama manusia.
o Ikut berpartisipasi dalam kegiatan gotong royong.
OTONOMI DAERAH
 Otonomi daerah adalah kemandirian suatu daerah. Otonomi daerah sendiri merupakan salah
satu kewenangan daerah untuk dapat mengatur sendiri kepentingan masyarakatnya maupun
untuk membuat aturan guna mengurus daerahnya sendiri
 Jenis – Jenis Otonomi Daerah
The Liang Gie menjelaskan adanya 3 (tiga) jenis otonomi :
o Otonomi materill, yaitu pembagian kewenangan dan tanggung jawab secara terperinci
(eksplisit dan tegas) antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah yang diatur dalam
undang-undang pembentukan daerah.
o Otonomi Formal, yaitu pembagian tugas antara pemerintah pusat dengan pemerintah
daerah atas dasar pertimbangan rasional dan praktis.
o Otonomi Rill, merupakan kombinasi antara otonomi materill dan otonomi formal (jalan
tengah).
 Tujuan otonomi daerah
o Secara politis untuk menjaga tetap tegak dan utuhnya negara Kesatuan Republik Indonesia
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
o Secara formal dan konstitusional untuk melaksanakan ketentuan dan amanat UUD 1945.
o Secara operasional, untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan
pemerintahan, meningkatkan pelayanan masyarakat dan melancarkan pelaksanaan
pembangunan.
o Secara Administrasi pemerintahan untuk lebih memperlancar dan menertibkan
pelaksanaan tata pemerintahan secara lebih baik dalam rangka good governance
 Prinsip Otonomi Daerah
Ada 3(tiga) prinsip penyelenggaraan pemerintah daerah:
o Prinsip otonomi seluas-luasnya
Prinsip ini menyatakan bahwa pemerintah daerah diberi kewenangan seluas-luasnya untuk
menjalankan pemerintahan dalam memajukan daerah. Namun, tetap berlandaskan pada
aturan dan undang undang yang berlaku.
o Prinsip otonomi nyata
Artinya, kekuasaan dan wewenang pemerintah daerah tidak hanya akan berakhir pada ide
atau fungsi partisipasi. Namun diberi wewenang yang memiliki dampak nyata dan bisa
dirasakan.
o Prinsip otonomi yang bertanggung jawab
Prinsip ini menyatakan bahwa dalam penyelenggaraan otonomi, pemerintah daerah harus
bertanggung jawab pada wewenang yang telah diberikan.
 Asas Otonomi Daerah
o Asas Desentralisasi : pelimpahan urusan pemerintahan dari Pemerintah atau Daerah
Tingkat atasnya kepada Daerah, menjadi urusan rumah tangganya.
o Asas Dekonsentrasi : pelimpahan wewenang dari pemerintah atau Kepala Wilayah atau
kepala Instansi Vertikal tingkat atasnya kepada pejabat-pejabatnya di daerah
o Asas Tugas Pembantuan : Tugas Pembantuan adalah penugasan dari pemerintah kepada
Daerah dan Desa dan dari Daerah ke Desa untuk melaksanakan tugas tertentu yang disertai
pembiayaan, sarana dan prasarana serta sumber daya manusia dengan kewajiban
melaporkan pelaksanaannya dan mempertanggungjawabkannya kepada yang
menugaskan.\

 Landasan Hukum Otonomi Daerah


Adapun landasan atau dasar hukum dari penerapan otonomi daerah adalah sebagai berikut:
o Undang Undang Dasar Tahun 1945 Amandemen ke-2, terdiri dari: Pasal 18 Ayat 1 sampai
7, Pasal 18 A ayat 1 dan 2 dan Pasal 18 B ayat 1 dan 2.
o Ketetapan MPR RI Nomor XV/MPR/1998 mengenai Penyelenggaraan Otonomi Daerah.
o Ketetapan MPR RI Nomor IV/MPR/2000 tentang Rekomendasi Kebijakan dalam
Penyelenggaraan Otonomi Daerah.
o Undang Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
o Undang Undang No. 33 Tahun 2004 mengenai Perimbangan Keuangan antara Pemerintah
Daerah dan Pusat

Anda mungkin juga menyukai