Oleh
Dara Utami
196211039
Program Studi D3 Administrasi Bisnis Jurusan Administrasi Niaga
Politeknik Negeri Bandung
ABSTRACT
ABSTRAK
Tujuan penulisan jurnal ini adalahh untuk mengetahui pengaruh Sarana prasarana
terhadap kkeselamatan dan kesehatan kerjaa (K3) Metode penulisan jurnal ini
merupakan metode penelitian kepustakaan, yang didasarkan pada berbagai kajian
dan informasi yang dianalisis dari beberapa kutipan buku dan jurnal. Setiap
perusahaan pasti memiliki sarana prasarana sendiri-sendiri. Sarana Prasarana
Mengacu pada segala hal yang membuat orang bekerja untuk mencapai tujuan
kantor serta segala sesuatu yang tidak bersifat fisik dan dapat dijadikan kriteria bagi
pekerja. Sedangkan keselamatanm dan kesehatan pkerja (K3) merupakan tugas
perusahaan, tujuannya adalah agar pekerja tidak mengalamim kecelakaan kerja,
baik secara fisik maupun psikis.
1
PENDAHULUAN
Secara garis besar terdapat dua faktor mengapa bisa terjadinya kecelakaan kerja,
yang pertama terjadinya kecelakaan kerja disebabkan oleh faktor manusia, dan
yang kedua faktor lingkungan. Faktor manusia bisa terjadi karena individu
tersebut melanggar peraturan yang ada atau kurangnya keterampilan yang
dimiliki. Sedangkan faktor lingkungan adalah keadaan tidak aman dari tempat
kerja, bisa jadi terdapat mesin – mesin atau peralatan yang berbahaya, tempat
kerja yang rawan, dan lainnya.
Maka dari itu, salah satu upaya menerapkan jKeselamatan dan mkesehatan kerja
(K3) di perusahaan adalah dengan adanya Sarana prasarana yang memadai.
Keterkaitan antara keselamatan dan kesehatan kerja dengan sarana prasarana
yang memadai adalah keduanya dapat menjalankan tugasnya dengan baik sesuai
dengan Peraturan K3. Tujuan penerapan K3 adalah agar pekerja dapat bekerja
dalam kondisi yang sehat, nyaman dan aman, sehingga dapat meningkatkan
produktivitas perusahaan. keselamatan dan kesehatan para pekerja merupakan
tanggung jawab dari perusahaan yang memperkerjakannya. Setiap pekerjaan
pasti memiliki resikonya masing – masing. Dari yang ringan hingga berat. Maka
dari itu pentingnya setiap perusahaan memiliki Sarana prasarana yang memadai
sebagai penunjang upaya K3.
Selain itu, jika perusahaan menerapkan K3 dengan baik tidak hanya pekerja yang
diuntungkan tetapi perusahaaan juga. Karena dengan diterapkannya K3
perusahaan bisa mencegah kerugian fisik & finansial.
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Sarana
“Kamus Besar Bahasa Indonesia” mengartikan “Sarana“ sebagai semua hal
yang dapat digunakank sebagai alat untuk mencapai suatu tujuan.
Menurut Yuwono (2008) arti Sarana mengacu pada sesuatu yang dapat
dipergunakan untuk mencapai maksud dan tujuan, termasuk perabot dan
perlengkapan yang dibutuhkan untuk melengkapi setiap ruangan atau
bangunan untuk menjalankan fungsi kualitas dan hubungan hasil layanan
dan produknya. Sedangkan menurut Dafadal (2011) sarana adalah
perlengkapan berbagai peralatan seperti bahan atau perabotn yang secara
langsung dipakai dalam sebuah aktivitas atau kegiatan.
2
Sehingga dapat disimpulkan nbahwa sarana merupakan segala hal yang
dapat menunjang aktivitas atau kegiatan. Contoh sarana adalah Gedung
Kantor, Ruang Kantor, Mesin – Mesin, Peralatan, dan lainnya.
2. Pengertian Prasarana
Pengertian Prasarana Menurutb Kamus Besarr Bahasa Indonesia, Prasarana
merupakan isi utama yang menunjang berjalannya suatu proses (bisnis,
pengembangan, proyek, dll).
Dengan kata lain, Prasarana mengacu pada hal-hal non fisik yang dijadikan
pedoman atau standar bagi staf di kantor atau perusahaan.. contoh dari
prasarana adalah SOP, Peraturan, atau Manual book.
3. Pengertian K3
Tujuan K3 adalah agar terciptanya kondisi yang nyaman dan aman agar dapat
melindungi para pekerja dari cedera yang disebabkan oleh berbagai kecelakaan
terkait pekerjaan.
3
Sementara itu, menurut Suma'mur (1996), Keselamatan kerja mengacu pada
keselamatan yang terkait dengan mesin, peralatan kerja, pemrosesan,
lingkungan kerja dan tanah, serta metode kerja. Dalam hal ini keselamatan
kerja melibatkan peralatan yang digunakan oleh pekerja di tempat kerja
untuk melindungi mereka dari risiko tertentu sehingga terhindar dari
kecelakaan kerja.
Oleh karena itu, dapat diartikan bahwa kesehatan kerja merupakan suatu
usaha agar pekerja tidak mengalami gangguan fisik, mental, emosional atau
bahkan nyeri akibat lingkungan kerja.
4
Manfaat Untuk Pekerja
- Pekerja memahami bahaya dan risiko dari pekerjaanya.
- Pekerja dapat melakukan tindakan pencegahan
- Pekerja dapat melindungi dirinya dan rekan kerjanya dari resiko
kecelakaan kerja
- Pekerja memahami hak dan kewajibannya khususnya dalam peraturan
terkait dengan Keselamahan dan Kesehatan Kerja.
Manfaat Untuk Perusahaan
- Perusahaan dapat melindungi pekerja dan fasilitas produksi dari cedera
terkait pekerjaan atau penyakit akibat kerja.
- Perusahaan dapat mengurangi loss time yang terjadi karena kecelakaan
kerja.
- Perusahaan mentaati peraturan tentang keselamatan dan kesehatan kerja.
- Berkat penerapan keselamatan dan kesehatan kerja, citra perusahaan
pun baik.
- Menurunkan biaya kesehatan dan asuransi yang timbul
- Meningkatkan produktivitas.
PEMBAHASAN
1. Standar Sarana prasarana
Sarana prasaranasetiap perusahaan memiliki standar berbedea. Tergantung
dari jenis perusahaan dan bergerak di bidang apa. Karena berbeda bidang
maka yang dibutuhkan pun akan berbeda. Oleh karena itu perlu adanya
perencanaan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam merencanakan sarana prasaranaadalah sebagai berikut:
- Gunakan program untuk mengelola sarana dan prasarana
- Menentukan kualitas, kuantitas, serta jenis yang sarana prasaranayang
dibutuhkan.
- Menyesuaikan antara kebutuhan sarana prasaranaberdasarkan biaya yang
tersedia.
- Menyediakan dan menggunakan sarana prasaranadalam kegiatan usaha.
- Penyimpanan dan pemeliharaan sarana dan prasarana
- Mengumpulkan dan mengelola dana untuk sarana dan prasarana.
Dalam pengadaan sarana prasarana kantor atau perusahaan terdapat bagian yang
berfungsi sebagai berikut:
- Penelitian kebutuhan perlengkapan kerja, baik mengenai jumlah
maupun mutu. Faktor fungsional, faktor biaya, faktor standardisasi
merupakan beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam pengadaan
sarana prasarana.
- Standarisasi dan perincian benda. Dengan mengklasifikasikan alat
dengan fungsi yang sama atau menghasilkan proyek yang sama,
menggunakan fungsi alat untuk menentukan spesifikasi dan detail alat,
serta mempertimbangkan penggunaan alat dalam jangka panjang dan
pertimbangan kerja untuk menstandarkan efisiensi alat.
5
- Menyusun rencana pengadaan tanah berdasarkan analisi kebutuhan
bangunan.
- Mencari informasi mengenai fasilitas yang ada, seperti keberadaan jalan,
listrik, air, transportasi dan fasilitas lainnya.
- Mencari informasi mengenai harga tanah.
- Menyusun anggaran biaya bangunan.
- Menyiapkan rencana bangunan yang akan dibangun berdasarkan
analisis kebutuhan yang lengkap dan menyeluruh
- Mengadakan survey terhadap tanah dimana bngunan akan didirikan,
kondisi, status, perizinan, dan lainnya.
- Menyusun rencanan konstruksi dan arsitektur bangunan.
- Menyusun pertahapan rencanan anggaran secara teknik dan
memperhatikan skala prioritas yang telah ditetapkan berdasarkan
kebijakan pemerintah.
Hal ini mengacu pada kegiatan atau upaya memperbaiki, memelihara, dan
memulihkan peralatan dalam keadaan selalu siap pakai dan pengoperasian
yang normal tentang sarana dan prasarana. Pemeliharaan dimaksudkan
sebagai tindakan pencegahan agar tidak rusak dan terjaga. Selain itu,
pemeliharaan ditujukan untuk mengkalibrasi, menyesuaikan, atau
memperbaiki peralatan dan infrastruktur yang rusak agar dapat digunakan
kembali. Kerusakan sarana prasaranaakan menimbulkan kerugian besar
bagi perusahaan.
6
Tidak dapat dipungkiri setiap pekerjaan pasti memiliki resikonya masing
masing yang bisa mengakibatkan kercelakaan kerja. Sedangkan kecelakaan
kerja ini akan menimbulkan berbagai kerugian dengan berbagai cara. Oleh
karena itu diperlukan pengetahuan atau penelitian untuk menjaga
keselamatan dan kesehatan setiap pekerja. Salah satunya dengan
mengindentifikasi faktor – faktorn penyebabn kecelakaan kerja untuk
membantu perusahaan mengambil tindakan pencegahan. Faktor penyebab
kecelakaan kerja pertama dipengaruhi oleh orang atau pekerja itu sendiri.
Berikut ada beberapa faktor penyebab kecelakaan kerja :
- Kebiasaan Manusia
Sebagaimana telah disinggung sebelumnya, Perilaku manusia
merupakan salah satu nfaktor penyebabn terjadinya kecelakaan industri.
Sikap terhadap kondisi kerja, kecelakaan dan kebiasaan kerja yang
aman sangat penting dilakukan. Faktanya kecelakaan kerja lebih banyak
disebabkan oleh pekerja yang ceroboh.
- Pelatihan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Pelatihan K3 merupakan bagian dari pendidikan dan melibatkan proses
pembelajaran untuk memperoleh serta meningkatkan keterampilann di
luar sistemn pendidikan yang ada. Oleh karena itu, pelatihan K3 juga
menjadi nsalah satu faktorn penyebabn terjadinya kecelakaan kerja dan
harus diperhatikan. Hal ini biasanya karena kelalaian pekerja atau
perusahaan.
- Penggunaan alat pelindung diri
Faktor manusia berikutnya yang menyebabkan kecelakaan kerja adalah
penggunaan alat pelindung diri. Alat Pelindung Diri (APD) adalah
seperangkat alat yang digunakan oleh pekerja untuk melindungi
tubuhnya dari potensi bahaya dalam kecelakaan kerja. Walaupun APD
tidak melindungi pekerja dengan baik. Namun jika tidak menggunakan
APD dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja.
Maka dari itu penggunaan APD dapat mengurangi keparahan kejadian
tersebut.
7
Jika terjadi Kecelakaan kerja pasti tidak hanya menimbulkan kerugian bagi pihak
pekerja tetapi juga kepada pihak perusahaan. Kerugian bagi pekerja dan
keluarganya meliputi :
- Kecelakaan yang dapat menyebabkan penyakit atau cedera
- Pekerja akan kehilangan waktu untuk bekerja karena harus menjalani
perawatan atau pemulihan.
8
- Masker
- Kaca mat alas Google
- Obat P3K
5. Pengaruh Sarana Prasarana dalam Upaya K3
Sarana prasaranasangat mempengaruhi kinerja dan prestasi kerja pekerja,
karena sarana prasaranasangat membantu aspek kegiatan kantor. Dengan
sarana prasaranayang memadai, pekerja akan lebih mudah dan efektif dalam
menyelesaikan tugas, serta dapat mencapai kepuasan kerja. Selain prestasi
kerja, yang ada juga akan membuat pekerja nyaman dalam bekerja. Oleh
karena itu sarana prasaranaperkantoran memiliki peran penunjang yang
besar, karena memiliki pengaruh yang besar sehingga harus diperhatikan
dengan seksama. Dalam mengupayakan sarana prasaranamaka diperlukan
pengelolaan terhadap sarana dan prasrana yaitu dengan proses pengelolaan
sarana prasaranakantor secara efektif dan efisien.
9
Maka dari itu, Pengaruh Sarana Prasarana terhadap Upaya K3 atau
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah sebagai pendorong
keberlangsungan K3 ini. Jika Sarana yang ada tidak di rawat dengan baik
maka upaya K3 pun bisa menurun. Begitu pula dengan Prasarana jika
Prasarana ini tidak terorganisir dengan baik maka kesehatan pekerja yang
menjadi jaminannya.
Upaya lain dalam menjaga kesehatan fisik pekerja bisa dengan pemberian
suplemen vitamin dan makanan atau minuman bergizi yang dilakukan
secara rutin setiap satu bulan sekali pada para pekerja. Lalu untuk mengatasi
atau Meminimalkan emosi pekerja yang tidak stabil seperti kepribadian
yang rapuh, gaya berpikir dan kemampuan persepsi yang melemah,
motivasi kerja rendah, sikap ceroboh, ketidaktepatan dan kurangnya
pengetahuan dalam menggunakan fasilitas kerja bisa dengan disediakannya
sarana untuk berkonsultasi, dimana para pekerja yang memiliki
ketidaknyamanan maupun permasalahan memiliki tempat untuk
menyampaikan. Bisa juga disediakan sarana yang menenangkan seperti
adanya taman, ruang santai, dan lainnya.
KESIMPULAN
Berdasarkan pemaparan diatas dapat dismpulkan bahwa Sarana
prasaranamerupakan salah satu faktor utama dalam upaya K3. Dengan adanya
Sarana prasaranayang memadai Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dapat
diterapkan secara maksimal. Sehingga para pekerja bisa mendapatkan haknya dan
perusahaan memenuhi kewajibannya.
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) tidak hanya berlaku bagi para pekerja yang
bekerja di lapangan tetapi berlaku juga dengan pekerja yang bekerja di perkantoran.
Pembedanya hanya di resiko dan peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan.
10
Pengaruh Sarana prasaranapada Keselamatan dan kesehatan kerjan (K3 ) adalah
jika saran dan prasarana tidak memadai atau tidak di kelola dengan baik maka
peluang terjadinya kecelakaan kerja semakin besar. Padahal dengan tujuan adanya
Keselamatann dan kesehatan kerja (K3) ini adalah untuk meminimalisir kecelakaan
kerja karena akan membuat kerugian bagi pekerja ataupun perusahaan. Baik
kerugian secara langsung ataupun kerugian tidak langsung.
Walaupun ada beberapa faktor terjadinya kecelakaan kerja tetapi jika kita bisa
meminimalisir salah satu faktor maka dapat pula meminimalisir kecelakaan kerja.
DAFTAR PUSTAKA
11
LAMPIRAN
12