Anda di halaman 1dari 6

Prosiding Farmasi http://dx.doi.org/10.29313/.v6i2.

24325

Skrining Fitokimia Senyawa Metabolit Sekunder dari Simplisia dan


Ekstrak Air Daun Bidara Arab (Ziziphus spina-christi L.)
Elsya Nurul Mauludiyah, Fitrianti Darusman, Gita Cahya Eka Darma
Prodi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Islam Bandung,
Bandung, Indonesia
email: elsya.n.mauludiyah@gmail.com, efit.bien@gmail.com, g.c.ekadarma@gmail.com

ABSTRACT: Bidara arab plant (Ziziphus spina-christi L.) is a plant that still rarely used by the community.
Bidara arab leaves are known to contain secondary metabolite compounds that are beneficial to health. Each
compound has a different pharmacological role, including as antibacterial, antifungal, antioxidant, anti-
inflammatory, antipyretic, to cure eye diseases, ulcers and asthma. This study aims to determine the class of
secondary metabolite compounds contained in the simplicia and aqueous extract of bidara arab leaves
(Ziziphus spina-christi L.) which includes the examination of alkaloids, flavonoids, tannins, polyphenolates
and saponins. The process of extracting the simplicia of bidara arab leaves by maceration uses aqueous solvent.
The results of the phytochemical screening test showed that bidara arab leaves (Ziziphus spina-christi L.)
contained alkaloids, flavonoids, tannins, polydeneolates and saponins.
Keywords: Bidara arab leaves (Ziziphus spina-christi L.), phytochemical screening, aqueous extract

ABSTRAK: Tanaman bidara arab (Ziziphus spina-christi L.) merupakan salah satu tanaman yang masih jarang
dimanfaatkan oleh masyarakat. Daun bidara arab ini diketahui mengandung senyawa metabolit sekunder yang
bermanfaat bagi kesehatan. Masing-masing kandungan senyawa memiliki peran farmakologi yang berbeda
diantaranya sebagai antibakteri, antijamur, antioksidan, antiinflamasi, antipiretik, untuk menyembuhkan
penyakit mata, bisul dan asma. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui golongan senyawa metabolit
sekunder yang terdapat dalam simplisia dan ekstrak air daun bidara arab (Ziziphus spina-christi L.) yang
meliputi pemeriksaan alkaloid, flavonoid, tanin, polifenolat dan saponin. Proses ekstraksi simplisia daun bidara
arab dengan maserasi menggunakan pelarut air. Hasil uji skrining fitokimia menunjukkan bahwa daun bidara
arab (Ziziphus spina-christi L.) mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, tanin, polidenolat dan saponin.
Kata Kunci: Daun bidara arab (Ziziphus spina christi L.), skrining fitokimia, ekstrak air

1 PENDAHULUAN natiinflamasi dan antitumor.


Tanaman ini memiliki keistimewaan yang
Negara Indonesia merupakan salah satu negara telah disebutkan di dalam Al-Qur’an bahwa
yang memiliki banyak tanaman yang dapat tanaman bidara arab merupakan tanaman surga
digunakan dalam aktivitas farmakologi. Namun yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan.
beberapa tanaman masih jarang dimanfaatkan oleh Hal tersebut disebutkan dalam tiga surat pada Al-
masyarakat, salah satunya yaitu tanaman bidara Qur’an yaitu Q.S. An-Najm: 14, Q.S. Al-Waqi’ah:
arab (Ziziphus spina-christi L.). Berdasarkan 28 dan Q.S. Saba: 16.
penelitian menyatakan bahwa ekstrak daun bidara Kandungan senyawa metabolit sekunder pada
arab memiliki kandungan senyawa metabolit daun bidara arab yang berperan dalam aktivitas
sekunder yang dapat digunakan dalam pengobatan farmakologi dapat ditarik menggunakan pelarut
alternatif pada demam, nyeri, ketombe, luka dan yang sesuai. Pemilihan pelarut merupakan hal
bisul, kondisi peradangan, asma, dan untuk penting dalam melakukan ekstraksi. Pelarut
menyembuhkan penyakit mata (Asgarpanah, et. tersebut dapat berpengaruh terhadap kepolaran
al., 2012). Selain itu berdasarkan penelitian Haeria senyawa yang diinginkan dalam simplisia daun
(2016) menyatakan bahwa tanaman bidara arab bidara arab (Depkes, 2008). Pelarut air merupakan
dapat digunakan sebagai antibakteri, antijamur, pelarut yang yang bersifat polar, sehingga
1084
Skrining Fitokimia Senyawa Metabolit Sekunder... | 1085
diharapkan dapat menarik senyawa polar yang L.) memiliki kandungan senyawa kimia seperti
terdapat pada daun bidara arab. Berdasarkan hasil flavonoid, alkaloid, triterpenoid, saponin, lipid,
penelitian Darusman, dkk. (2019) menunjukkan protein, gula dan lendir bebas (Abalaka, et.al.,
bahwa simplisia daun bidara arab yang diektraksi 2010). Senyawa tersebut memiliki peran
dengan pelarut air lebih banyak menghasilkan farmakologi yang berbeda bagi kesehatan.
rendemen daripada ekstrak etanol. Skrining Berdasarkan firman Alloh SWT dalam kitab
fitokimia perlu dilakukan dalam menggambarkan suci Al-Qur’an daun bidara arab disebutkan
kandungan senyawa yang terdapat pada simplisia sebanyak 3 kali pada Q.S. Saba’ (34): 16; Q.S.
daun bidara arab (Ziziphus spina-christi L.). An-Najm (53): 14 dan Q.S. Al-Waqi’ah (56): 28.
Berdasarkan latar belakang tersebuts dapat Hal tersebut diantaranya:
dirumuskan suatu permasalahan bagaimana a. Q.S. Saba’ (34): 16
mengidentifikasi golongan senyawa yang terdapat
dalam simplisia daun bidara arab (Ziziphus spina- ‫﴿ﻓَﺄَﻋۡ َﺮﺿُﻮ ْا ﻓَﺄ َۡرﺳَﻠۡ ﻨَﺎ َﻋﻠَﯿۡ ﮭِﻢۡ ﺳَﯿۡ ﻞَ ٱﻟۡ َﻌﺮِمِ َوﺑَﺪﱠﻟۡ َٰﻨﮭُﻢ ﺑِ َﺠﻨﱠﺘَﯿۡ ﮭِﻢۡ َﺟﻨﱠﺘَﯿۡ ِﻦ‬
christi L.) dan senyawa apa yang terkandung di ﴾(15)‫َذ َواﺗ َۡﻲ أُ ُﻛ ٍﻞ ﺧَﻤۡ ٖﻂ َوأَﺛۡ ٖﻞ َوﺷ َۡﻲ ٖء ﻣﱢﻦ ِﺳﺪۡ رٖ ﻗَﻠِﯿﻞ‬
dalam simplisia daun bidara arab, sehingga tujuan
dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui cara Artinya: “ Maka mereka berpaling ingkar, lalu
mengidentifikasi dan akandungan senyawa Kami hantarkan kepada mereka banjir
metabolit sekunder apa saja yang terdapat dalam yang membinasakan, dan Kami gantikan
daun bidara arab (Ziziphus spina-christi L.). dua kumpulan kebun mereka (subur) itu
dengan dua kumpulan yang berisi dengan
2 LANDASAN TEORI pohon-pohon yang pahit buahnya dan
pohon-pohon yang jarang berbuah serta
Tanaman bidara arab (Ziziphus spina-christi L.) sedikit pohon-pohon bidara.” (Q.S. Saba’
merupakan salah satu tanaman yang terdapat (34): 16).
dalam Al-Qur’an dan tanaman ini berasal dari
suku Ramnaceaea. Bidara arab merupakan b. Q.S. An-Najm (53): 14
tanaman penghasil buah yang tumbuh di daerah
Afrika Utara dan tropis serta Asia Barat, tumbuh ((14) ‫﴿ﻋِﻨ َﺪ ِﺳﺪۡ َر ِة ٱﻟۡ ﻤُﻨﺘَﮭ َٰﻰ‬
di Israel (Heyne, 1987).
Artinya: “(yaitu) di Sidratil Muntaha.” (Q.S. An-
Najm (53): 14).

c. Q.S. Al-Waqi’ah (57): 28

﴾(28) ٖ‫﴿ﻓِﻲ ِﺳﺪۡ رٖ ﻣ ۡﱠﺨﻀُﻮد‬

Gambar 1. Daun bidara arab Artinya: “Berada di antara pohon bidara yang tak
berduri.” (Q.S. Al-Waqi’ah (57): 28).
Adapun beberapa hadist yang menjelaskan
Klasifikasi tanaman bidara arab adalah sebagai tentang pohon daun bidara, dimana dari sekian
berikut: banyak hadist terdapat 3 hadist shahih yang
Kerajaan : Plantae menerangkan fungsi dari pohon bidara,
Divisi : Magnoliophyta diantaranya:
Kelas : Magnoliopsida a. Daun bidara untuk mandi seorang mualaf
Bangsa : Rosales “Saya mendatangi Nabi shollallahu ‘alaihi wa
Suku : Rhamnaceaea ‘ala alihi wa sallam untuk masuk Islam maka Nabi
Marga : Ziziphus memerintahkan kepadaku untuk mandi dengan air
Jenis : Ziziphus spina-christi L. dan daun bidara.” (HR. Ahmad 5/61, Abu Daud
no. 355, An-Nasa`i 1/91, At-Tirmidzy no. 605).
(Cronquist, 1981) b. Daun bidara untuk memandikan jenazah
“Mandikanlah dengan mengguyurkan air yang
Tanaman bidara arab (Ziziphus spina-christi
Farmasi
1086 | Elsya Nurul Mauludiyah, et al.
dicampur dengan daun bidara tiga kali, lima kali preparasi sampel hingga diperoleh simplisia
atau lebih dari itu jika kalian anggap perlu dan kering. Kemudian dilakukan skrining fitokimia.
jadikanlah yang terakhirnya dengan kafur barus Tahap selanjutnya dilakukan proses ekstraksi
(wewangian).” (HR. Bukhari no. 1253 dan dengan metode maserasi menggunakan pelarut air.
Muslim no. 939). Ekstrak kental yang diperoleh dilakukan skrining
c. Daun bidara untuk mandi pasca haid fitokimia untuk mengetahui golongan senyawa
“Hendaklah salah seorang di antara kalian yang meliputi uji alkaloid, polifenolat, flavonoid,
mengambil air dan daun bidara kemudian bersuci tanin dan saponin.
dengan sempurna kemudian menyiram kepalanya a. Uji alkaloid
dan menyela-nyelanya dengan keras sampai ke Simplisia/ekstrak dimasukan ke dalam tabung
dasar rambutnya kemudian menyiram kepalanya reaksi dan ditambahkan aquadest serta HCl 2 N
dengan air. Kemudian mengambil sepotong kain lalu dididihkan dan disaring. Filtrat dibasakan
(atau yang semisalnya) yang telah diberi wangi- dengan ammonia 10% lalu ditambahkan klorofom
wangian kemudian dia bersuci dengannya.” (HR. dan dikocok kuat. Lapisan klorofom dipipet
Muslim). kemudian ditambahkan ke dalam larutan HCl 2 N,
Skrining fitokimia merupakan metode yang lalu dikocok kuat hingga terbentuk dua lapisan.
digunakan untuk mengidentifikasi komponen Lapisan asam pada tabung reaksi dipipet dan
senyawa metabolit sekunder yang terdapat pada dibagi menjadi 3 tabung. Pada tabung I
simplisia diantaranya mengenai struktur kimianya, ditambahkan pereaksi Mayer dan terjadi
biosintesisnya, penyebarannya secara alamiah dan perubahan dengan adanya endapan putih atau
fungsi biologisnya serta perbandingan komposisi kekeruhan menandakan sampel positif
senyawa kimia dari berbagai jenis tanaman mengandung alkaloid. Pada tabung II ditambahkan
(Muthmainnah, 2017). pereaksi Dragendorff, apabila terbentuk suatu
Skrining fitokimia merupakan suatu tahap endapan berwarna jingga-kuning menandakan
awal dalam suatu penelitian yang bermanfaat sampel positif mengandung alkaloid. Tabung III
untuk memberikan gambaran golongan senyawa digunakan sebagai blanko (Farnsworth, 1966).
metabolit sekunder yang terdapat dalam tanaman b. Uji polifenolat
dengan melihat reaksi yang terjadi ketika Simplisia/ekstrak ke dalam tabung reaksi lalu
ditambahkan pereaksi warna yang sesuai. ditambahkan aquadest secukupnya. Tabung berisi
Metabolit sekunder merupakan produk sampel dan aquadest dipanaskan di atas penangas
metabolisme yang khas pada suatu tanaman. air dan disaring. Filtrat ditampung dan
Namun senyawa ini tidak dimanfaatkan secara ditambahkan larutan FeCl3. Warna hijau, biru
langsung sebagai sumber energi bagi tanaman kehijauan, merah-ungu, biru hitam hingga hitam
tersebut. Metabolit sekunder ini dapat diperoleh pekat menandakan positif fenolat. Jika timbul
dari suatu tanaman melalui reaksi metabolisme endapan cokelat menandakan adanya polifenolat
sekunder dari bahan organik primer (karbohidrat, (Farnsworth, 1966).
protein dan lemak). Metabolit sekunder secara c. Uji flavonoid
umum terdiri dari 3 golongan besar diantaranya Simplisia/ekstrak dimasukkan ke dalam tabung
alkaloid, fenol dan terpenoid (Khotimah, 2016). reaksi dan ditambahkan aquadest secukupnya.
Kemudian tabung reaksi dipanaskan selama 1
3 METODOLOGI PENELITIAN menit, lalu disaring. Filtrat diambil sebanyak,
dicampurkan dengan serbuk magnesium (Mg) dan
Penelitian ini dilakukan beberapa tahap yang asam klorida (HCL 2N pekat) serta amil alkohol
dimulai dengan penyiapan daun bidara arab ke dalam campuran. Tabung reaksi tersebut
(Ziziphus spina-Christi L.) diperoleh dari Kebun dikocok dengan kuat dan perubahan diamati.
Qur’an, kecamatan Cihideung, kabupaten Adanya perubahan dengan terbentuknya warna
Bandung Barat. Dimana tahap pertama dilakukan merah, kuning, dan jingga pada campuran
determinasi bahan di Herbarium Jatinangor menunjukkan keberadaan senyawa flavonoid
Laboratorium Taksonomi Tumbuhan, Departemen (Farnsworth, 1966).
Biologi, Fakultas MIPA Universitas Padjajaran. d. Uji tanin
Tahap kedua dilakukan pengolahan dan Simplisia/ekstrak dimasukkan ke dalam tabung
Volume 6, No. 1, Tahun 2020 ISSN: 2460-6472
Skrining Fitokimia Senyawa Metabolit Sekunder... | 1087
reaksi dan ditambahkan aquadest secukupnya, lalu Setelah simplisia diekstraksi, dilakukan uji
dididihkan selama 15 menit. Setelah itu campuran skrining fitokimia terhadap simplisia dan ekstrak
dibiarkan dingin dan disaring. Filtrat ditambahkan air daun bidara arab.
larutan gelatin 1% lalu dikocok hingga terbentuk Tabel 1. Hasil skrining fitokimia simplisia daun
endapan putih yang menunjukan adanya senyawa bidara arab
tannin (Farnsworth, 1966).
e. Uji saponin Golongan
Simplisia/ekstrak dimasukkan ke dalam tabung Hasil Kesimpulan
senyawa
rekasi, lalu ditambahkan air 10 mL air panas
Dengan pereaksi Mayer:
selama 10 menit. Kemudian campuran disaring terbentuk endapan +
dan filtrat ditampung. Filtrat dimasukkan ke dalam berwarna putih
Alkaloid
tabung reaksi lalu dikocok secara vertikal selama Dengan pereaksi
Dragendroff: terbentuk +
10 detik dengan kecepatan konstan dan dibiarkan
endapan berwarna kuning
selama 10 menit. Terbentuknya busa dengan Terbentuk lapisan amil
Flavonoid +
tinggi 1 cm pada tabung reaksi menandakan alkohol berwarna kuning
adanya senyawa golongan saponin. Busa Tanin
Terbentuk endapan
+
berwarna putih
ditambahkan asam klorida 2 N beberapa tetes. Jika
busa hilang maka hasil saponin negatif. Jika busa Polifenolat Terbentuk endapan coklat +
masih bertahan, maka hasil saponin positif Saponin
Terbentuk lapisan
+
(Farnsworth, 1966). busa

Keterangan:
4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN (+) = Terdeteksi
Simplisia daun bidara arab diperoleh dari Kebun
Qur’an, kecamatan Cihideung, kabupaten Bandung Tabel 2. Hasil skrining fitokimia ekstrak air daun
Barat. Tanaman bidara arab (Ziziphus spina-christi bidara arab
L.) tersebut dilakukan determinasi di Herbarium
Golongan
Jatinangor Laboratorium Taksonomi Tumubuhan, Hasil Kesimpulan
senyawa
Departemen Biologi, Fakultas MIPA Universitas
Padjajaran. Kemudian dilakukan ekstraksi terhadap Dengan pereaksi Mayer:
terbentuk endapan +
serbuk simplisia daun bidara arab. berwarna putih
Ekstraksi merupakan suatu proses pemisahan Alkaloid Dengan pereaksi
suatu senyawa dari matriks simplisia menggunakan Dragendroff: terbentuk
+
pelarut yang sesuai. Pemilihan metode dan pelarut endapan berwarna kuning-
jingga
yang akan digunakan harus tepat karena dapat Terbentuk lapisan amil
berpengaruh pada ekstrak yang diperoleh, sehingga Flavonoid +
alkohol berwarna kuning
dapat memperoleh hasil yang optimal. Metode Tanin
Terbentuk endapan
+
yang digunakan yaitu metode maserasi, karena berwarna putih

metode ini merupakan cara yang paling sederhana Polifenolat Terbentuk endapan coklat +
dan mudah dilakukan (Wardhani dan Sulistyani, Terbentuk lapisan
Saponin +
2012). Pelarut yang digunakan yaitu pelarut air, busa
karena air merupakan pelarut yang bersifat polar
sehingga dapat menarik senyawa-senyawa polar Keterangan:
yang terdapat pada simplisia dua bidara arab. (+) = Terdeteksi
Proses ekstraksi ini dilakukan hingga diperoleh
ekstrak kental. Setelah simplisia diektraksi, Skrining fitokimia dilakukan untuk
dilakukan skrining fitokimia terhadap simplisia menggambarkan kandungan senyawa metabolit
dan ekstrak air daun bidara arab. Rendemen sekunder yang terdapat di dalam daun bidara arab
ekstrak air daun bidara arab (Ziziphus spina-christi (Ziziphus spina-christi L.). Metode ini dilakukan
L.) yang diperoleh sebesar 20,687%. dengan melihat reaksi perubahan warna
menggunakan suatu pereaksi warna tertentu
Farmasi
1088 | Elsya Nurul Mauludiyah, et al.
(Kristianti dkk., 2008). Hasil yang diperoleh glukosa.
menunjukkan bahwa daun bidara arab
mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, tanin, 5 KESIMPULAN
polifenolat dan saponin.
Pada uji alkaloid ditambahkan HCl 2 N Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat
bertujuan untuk menarik alkaloid dari dalam disimpulkan bahwa uji skrining fitokimia dapat
simplisia, alkaloid bersifat basa sehingga dengan dilakuakn dengan menggunakan pereaksi warna
penambahan HCl akan terbentuk garam. yang sesuai dan hasil yang diperoleh menunjukkan
Kemudian dipanaskan dengan tujuan memecahkan bahwa simplisia dan ekstrak air daun bidara arab
ikatan antara alkaloid yang bukan dalam bentuk (Ziziphus spina-christi L.) mengandung senyawa
garamnya. Setelah itu ditambahkan pereaksi metabolit sekunder golongan alkaloid, flavonoid,
Mayer yang menunjukkan terbentuknya endapan tanin, polifenolat dan saponin.
putih dan ketika ditambahkan pereaksi
Dragendroff menunjukkan terbentuknya endapan, SARAN
sehingga dapat diketahui bahwa hal tersebut
menandakan positif alkaloid. Perlu dilakukan uji aktivitas ekstrak secara in vivo
Pada pengujian flavonoid ditambahkan serbuk dan in vitro untuk membuktikan bahwa kandungan
magnesium dan ditambahkan HCl pekat. Hal senyawa metabolit sekunder yang terdapat di
tersebut dilakukan suntuk mereduksi ikatan dalam simplisia daun bidara arab (Ziziphus spina-
glikosida dengan senyawa flavonoid, sehingga christi L.) memiliki aktivitas farmakologi.
flavonoid bisa diidentifikasi. Hasil yang diperoleh
menunjukkan adanya perubahan warna kuning DAFTAR PUSTAKA
yang menandakan bahwa simplisia dan ekstrak air Al-Qur’anul Karim dan Hadist
daun bidara arab ini positif flavonoid. Abalaka, M. E., Daniyan, S.Y., and Mann, A.
Tanin merupakan senyawa fenolik yang (2010). ‘Evaluation of The Antimicrobial
cenderung larut dalam air. Pemeriksaan senyawa Activities of Two Ziziphus Species
tanin ini ditambahkan dengan larutan gelatin 1%, (Ziziphus mauritiana L.and Ziziphus spina-
sehingga dapat terbentuk suatu endapan berwarna dchristi L.) on Some Microbial Pathogens’,
putih. Dimana tanin merupakan senyawa yang African Journal of Pharmacy and
dapat menggumpalkan protein (Harborne, 1987). Pharmacology, Vol. 4, No. 4: 135-139.
Endapan putih tersebuts berasal dari reaksi antara Asgarpanah, J., and Haghithat, E. (2012).
tanin dengan gelatin yang merupakan suatu ‘Phytochemistry and Pharmacologic
protein (Wardhani dan Sulistyani, 2012). Properties of Ziziphus spina christi (L.)
Pada uji polifenolat ditambahkan FeCl3 dan Willd.’, African Journal od Pharmacy and
memperoleh larutan yang menunjukkan adanya Pharmacology, 22nd August, Vol. 6, No.
endapan berwarna coklat. Hal tersebut 31: 2332-2339.
menunjukkan bahwa simplisia dan ekstrak ekstrak Cronquist, Arthur. (1981). An Integrated System of
air daun bidara arab positif mengandung Classification of Flowering Plants,
polifenolat. Columbia University press, New York.
Pada pemeriksaan saponin dilakukan Darusman, Fitrianti, Suparman, A., dan Widayati,
pengocokan kuat selama 10 detik, sehingga dapat I. (2019). Pembuatan Cairan Pembersih
memperoleh buih atau busa setinggi 1 cm tidak Lantai Dari Ekstrak Daun Bidara Arab
kurang 10 menit dan ditambahkan HCl 2 N agar (Ziziphus spina-christi L.) Sebagai
buih yang terbentuk tidak hilang. Buih atau busa Desinfektan Alami dan Media Ruqyah
yang diperoleh tidak terpengaruh oleh asam Rumah. Laporan Penelitian, Universitas
sehingga setelah ditambah HCl 2 N busa tetap Islam Bandung, Bandung.
konstan. Menurut Rusdi (1990) dalam penelitian Departemen Kesehatan RI. (2008). Farmakope
Tjitda dan Nitbani (2019) menyatakan bahwa Herbal Indonesia, Departemen Kesehatan
terbentuknya busa atau buih diakibatkan oleh Republik Indonesia, Jakarta.
adanya gugus ester pada glikosida yang telah Farnsworth, N. R. (1966). ‘Biologycal and
terhidrolisis sehingga menghasilkan aglikon dan Phytochemical screening of Plants’,
Volume 6, No. 1, Tahun 2020 ISSN: 2460-6472
Skrining Fitokimia Senyawa Metabolit Sekunder... | 1089
Journal of Pharmaceutical Science, Vol 55.
No. 3: 225-276.
Haeria, Hermawati, Pine, A. T. U. Dg. (2016).
‘Penentuan Kadar Flavonoid Total dan
Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Daun
Bidara (Ziziphus spina-christi L.)’, Journal
of Pharmacetical and Medicinal Sciences,
Vol. 1, No. 2: 57-61.
Harbone, J. B. (1987). Metode Fitokimia, Penuntun
Cara Modern Menganalisis Tumbuhan.
Terbitan Kedua. Institusi Teknologi
Bandung, Bandung.
Heyne, K. (1987). Tumbuhan Berguna Indonesia
(Terjemahan) Jilid III, Badan Penelitian
dan Pengembangan Kehutanan, Jakarta.
Khotimah, K. (2016). Skrining Ffitokimia dan
Identifikasi Metabolit Sekunder Senyawa
Karpain Pada Ekstrak Metnol Daun Carica
pubescens Lenne dan K. Koch dengan
LC/MS (Liquid Chromatography-tandem
Mass Spestrometry). [Skripsi], Universitas
Islam Negri Maulana Malik Ibrahim,
Malang.
Kristianti, A. N., Aminah, N.S., Tanjung, M., dan
Kurniadi, B. (2008). Buku Ajar Fitokimia.
Jurusan Kimia Laboratorium Kimia
Organik FMIPA Universitas Airlangga,
Surabaya.
Muthmainnah, B. (2017). Skrining Fitokimia
Senyawa Metabolit Sekunder Dari Ekstrak
Etanol Buah Delima (Punica granatum L.)
Dengan Metode Uji Warna, Media
Farmasi, Vol. 13, No. 2: 23-28.
Rompas, R. A., H., J. Edy, dan A., Yudistira.
(2012). ‘Isolasi Dan Identifikasi Flavonoid
Dalam Daun Lamun (Syringodium
Isoetifolium)’, Pharmacon, Vol. 1, No. 2:
59-63.
Tjitda, P. J. P., dan Nitbani, F. O. (2019). Skrining
Fitokimia Ekstrak Metanol, Kloroform dan
n-Heksan Daun Flamboyan (Delonix egia
Raf.) Asal Kupang, Sains dan Terapan
Kimia, Vol 13, No. 2: 70-79.
Wardhani, L. K., dan N. Sulistyani. (2012). Uji
Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etil Asetat
Daun Binahong (Anredera Scandens (L.)
Moq.) Terhadap Shigella Flexneri Beserta
Profil Kromatografi Lapis Tipis. Jurnal
Ilmiah Kefarmasian, Vol. 2, No. 1: 1-16.

Farmasi

Anda mungkin juga menyukai